Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan
I. Definisi
mengalami perasaan yang sulit dan aktivasi system syaraf otonom dalam berespon
(GABA) berperan kuat dalam kecemasan. Penelitian pada primate menemukan bahwa
gejala system syaraf otonomi bisa timbul jika diberikan agonis kebalikan
cemas memiliki fungsi reseptor gaba yang abnormal walaupun hubungan tersebut
pasien menyatakan takut dan menolak dilakukan tindakan pembedahan, tapi pasien
menyatakan tidak tahu apa yang menjadi penyebabnya, namun beberapa pasien
3
Segala bentuk pembedahan selalu didahului dengan reaksi emosional pasien,
mual, sering kencing, badan terasa sakit, pusing, panas dingin, parestesia.
takut, kehilangan rasa percaya diri, kehilangan control, tegang, dan tidak bisa rileks.
dan dikelilingi oleh system limbic dan hemisper serebri, hipotalamus ini
kimia internal tubuh, Hipotalamus ini mengatur emosi dan beberapa kegiatan
4
2. Respon neuroendokrin
diaktifkan dalam respon stress, akan diekskresi oleh saraf simpati diikuti oleh
sekresi simpati adrenal medular dan system hipotalamus pituary akan diaktifkan.
Respon ini bersifat cepat dan singkat, kerja norepinefrin akan dikeluarkan pada
ujung saraf yang berhubungan langsung dengan ujung organ yang dituju.
perifer sehingga tekanan darah meningkat. Glukosa meningkat dan sumber energy
yang siap lebih banyak, pupil berdilatasi, aktifitas mental meningkat. Secara
subyektif akan merasa kaki dingin, kulit dan tangan lembab, menggigil, berdebar
atau kejang perut. Secara khas kita akan merasa tegang, dengan otol leher, bahu
dan punggung atas menegang. Napas dangkal dan cepat dengan diafragma yang
akan terjadi penurunan respon inflamasi terhadap infeksi. Tahap infeksi akan
terhambat, linfosit akan dihancurkan dalam jaringan limfoid dan produksi antibody
(smeltzer,bare, 2002).
I. Induksi anestesi
5
Induksi anestesi adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi
anestesi dapat dikerjakan secara intravena, inhalasi, intramuskular atau rectal. Setelah
sehingga seandaninya terjadi keadaan gawat dapat diatasi dengan lebih cepat dan
lebih baik.
terpasang jalur vena ( infus ), karena cepat dan menyenangkan. Induksi intravena
pernapasan pasien, nadi dan tekanan darah harus diawasi dan selalu diberikan
Salah satu agen yang digunakan untuk induksi intravena adalah propofol
Merupakan derivat fenol yang banyak digunakan sebagai anastesia intravena dan
lebih dikenal dengan nama dagang Diprivan. Pertama kali digunakan dalam praktek
6
Propofol digunakan untuk induksi dan pemeliharaan dalam anastesia umum,
pada pasien dewasa dan pasien anak – anak usia lebih dari 3 tahun. Mengandung
lecitin, glycerol dan minyak soybean, sedangkan pertumbuhan kuman dihambat oleh
adanya asam etilendiamintetraasetat atau sulfat, hal tersebut sangat tergantung pada
pabrik pembuat obatnya. Obat ini dikemas dalam cairan emulsi lemak berwarna putih
Dosis bolus untuk induksi 2-2.5 mg/kg, dosis rumatan untuk anesthesia
intravena total 4-13 mg/kg per jam dan dosis sedasi untuk perawatan intensif 0.2mg /
kg. pengenceran propofol hanya boleh dengan dextrose 5%. Pada manula dosis harus
dikurangi, pada anak kurang dari 3 tahun dan pada wanita hamil tidak dianjurkan.
Mekanisme kerjanya sampai saat ini masih kurang diketahui ,tapi diperkirakan
IV. Farmakokinetik
Digunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein
plasma, eliminasi dari obat ini terjadi di hepar menjadi suatu metabolit tidak aktif,
kenyataanya di klinis jauh lebih pendek karena propofol didistribusikan secara cepat
ke jaringan tepi. Dosis induksi cepat menyebabkan sedasi ( rata – rata 30 – 45 detik )
dan kecepatan untuk pulih juga relatif singkat. Satu ampul 20ml mengandung
7
propofol 10mg/ml. Popofol bersifat hipnotik murni tanpa disertai efek analgetik
Absorbsi: Propofol hanya tersedia pemberian intravena untuk induksi anestesi umum.
Distribusi: Kelarutan tinggi pada lipid oleh propofol menghasilkan onset kerja hampir
sama seperti thiopental (satu lengan sampai waktu sirkulasi otak). Kesadaran dari
dosis tunggal bolus juga memberikan kecepatan kepada suatu distribusi waktu paruh
awal sangat pendek/ singkat (2-8 menit). Beberapa peneliti merasa bahwa penurunan
propofol adalah lebih cepat dan disertai oleh sedikit ‘perasaan rasa sakit pada waktu
propofol merupakan suatu zat bagus untuk anastesi pasien obat jalan (out patient).
Suatu dosis induksi rendah adalah dianjurkan untuk pasien orang tua dengan suatu
hati sedang.
Excresi: meskipun metabolisme propofol terutama dikeluarkan pada urin, gagal ginjal
8
V. Farmakodinamik
Dosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar, dimana dalam dosis yang
kecil dapat menimbulkan efek sedasi, tanpa disetai efek analgetik, pada
reduksi kritis pada tekanan perfusi otak (<50mm Hg) karena penurunan tekanan
umumnya efek hipotensi ini merupakan akibat laringoskopi dan intubasi. Factor-
secara cepat dan usia tua. Perubahan pada denyut jantung dan cardiac output
biasanya sementara dan tidak khas pada pada pasien yang sehat. Pasien dengan
oksigen miokard dan aliran darah koroner menurun, produksi laktat sinus koroner
9
bertambah pada beberapa pasien. Ini menandakan ketidakcocokan antara
Dapat menurunkan frekuensi pernafasan dan volume tidal, dalam beberapa kasus
effect).
d) Turunkan dosis pada orang tua atau gangguan hemodinamik atau apabila
minimal 0,2%
lingkungan yang steril dan hindari profofol dalam kondisi sudah terbuka lebih
10
Neurosurgical Patients: 20 mg every 10 seconds until
induction onset (1 to 2 mg/kg)
Pediatric Patients - healthy, from 3 years to 16 years of age:
2.5 to 3.5 mg/kg administered over 20-30 seconds
Maintenance of General Infusion
Anesthesia: Healthy Adults Less Than 55 Years of Age: 100 to 200
mcg/kg/min (6 to 12 mg/kg/h).
Elderly, Debilitated, ASA-PS III or IV Patients: 50 to 100
mcg/kg/min (3 to 6 mg/kg/h).
Cardiac Anesthesia: Most patients require: Primary DIPRIVAN
Injectable Emulsion with Secondary Opioid 100 - 150
mcg/kg/min
Low-Dose DIPRIVAN Injectable Emulsion with Primary Opioid
50 - 100 mcg/kg/min (See DOSAGE AND ADMINISTRATION,
Table 4)
Neurosurgical Patients:
100 to 200 mcg/kg/min (6 to 12 mg/kg/h).
Pediatric Patients - healthy, from 2 months of age to 16 years
of age: 125 to 300 mcg/kg/min (7.5 to 18 mg/kg/h) Following
the first half hour of maintenance, if clinical signs of light
anesthesia are not present, the infusion rate should be
decreased.
Maintenance of General Intermittent Bolus
Anesthesia: Healthy Adults Less Than 55 Years of Age: Increments of 20 to
50 mg as needed.
Initiation of MAC Sedation: Healthy Adults Less Than 55 Years of Age:Slow infusion or
slow injection techniques are recommended to avoid apnea or
hypotension. Most patients require an infusion of 100 to 150
mcg/kg/min (6 to 9 mg/kg/h) for 3 to 5 minutes or a slow
injection of 0.5 mg/kg over 3 to 5 minutes followed
immediately by a maintenance infusion.
Elderly, Debilitated, Neurosurgical, or ASA-PS III or IV
Patients:Most patients require dosages similar to healthy
adults. Rapid boluses are to be avoided.
Maintenance of MAC Healthy Adults Less Than 55 Years of Age: A variable rate
Sedation infusion technique is preferable over an intermittent bolus
technique. Most patients require an infusion of 25 to 75
mcg/kg/min (1.5 to 4.5 mg/kg/h) or incremental bolus doses of
10 mg or 20 mg.
In Elderly, Debilitated, Neurosurgical, or ASA-PS III or IV
Patients: Most patients require 80% of the usual adult dose. A
rapid (single or repeated) bolus dose should not be used.
Initiation and Maintenance of ICU Sedation in Intubated, Mechanically Ventilated
Adult Patients - Because of the residual effects of previous
anesthetic or sedative agents, in most patients the initial
infusion should be 5 µg/kg/min (0.3 mg/kg/h) for at least 5
minutes. Subsequent increments of 5 to 10 mcg/kg/min (0.3 to
11
0.6 mg/kg/h) over 5 to 10 minutes may be used until desired
clinical effect is achieved. Maintenance rates of 5 to 50
mcg/kg/min (0.3 to 3 mg/kg/h) or higher may be required.
Evaluation of clinical effect and assessment of CNS function
should be carried out daily throughout maintenance to
determine the minimum dose of DIPRIVAN Injectable
Emulsion required for sedation.
The tubing and any unused portions of DIPRIVAN Injectable
Emulsion should be discarded after 12 hours because
DIPRIVAN Injectable Emulsion contains no preservatives and
is capable of supporting growth of microorganisms.
Nyeri ini bisa muncul akibat iritasi pembuluh darah vena, nyeri pada pemberian
propofol dapat dihilangkan dengan menggunakan lidocain (0,5 mg/kg) dan jika
bagian proksimal tempat suntikan, berikan secara I.V melaui vena yang besar.
Gejala mual dan muntah juga sering sekali ditemui pada pasien setelah operasi
pemberiannya harus hati – hati pada pasien dengan gangguan metabolisme lemak
C. Tahapan anestesi
1. Mengalami analgesia,
2. Amnesia
3. Tidak sadar
12
Fase anestesi terdiri dari 3 (tiga) tahap yaitu, induksi, pemeliharaan dan sadar kembali
dari anestesi.
- Induksi : suatu periode waktu dari mulai pemberiaan anestetik sampai pada anestesi
pembedahan yang efektif pada penderita. Atau kecepatan konsentrasi efektif obat
- Sadar kembali : pembalikan induksi dan tergantung dari seberapa cepanya obat
anestetik hilang dari otak atau waktu dari putusnya pemberian obat anestetik sampai
kesadaran kembali.
Kedalaman Anestesi
disebabkan oleh penumpukan obat anestetik di otak. Dibagi dalam 4 stadium diantaranya:
spinotalamikus. Penderita sadar dan dapat diajak bicara. Pada saat mendekati
2. Stadium II (gelisah)
Penderita mengalami delirium dan tingkah laku kekerasa, tekanan darah dan
pernapasan meningkat, untuk menghindari stadium ini dapat diberikan barbiturat kerja
singkat, seperti natrium pentotal yang diberikan secara IV sebelum diberikan anestetik
inhalasi.
13
3. Stadium III (anestesi pembedahan)
Relaksasi otot rangka, refleks mata menurun, pergerakan bola mata terhenti,
Depresi kuat pusat pusat pernapasan dan vasomotor, kematian dapat cepat terjadi
14