Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup merupakan
hal yang mengandung banyak tantangan. Hal ini mencakup sumberdaya
lahan, air, udara, vegetasi, dan enerji yang sangat berpe ngaruh terhadap
aktivitas dan sikap manusia. Suatu masalah pokok adalah bahwa setiap
komponen dari lingkungan saling berkaitan dan dapat menghasilkan
kejadian-kejadian yang tidak dikehendaki. Misalnya pencemran perairan
sungai berhubungan dengan keluaran limbah cair yang berkaitan dengan
berbagai faktor, seperti sumber limbah, karakteristik limbah, akumulasi
limbah, proses penanganan limbah, cara dan lokasi pembuangannya,
trans-portyasi limbah pada aliran sungai, serta pengaruh limbah terhadap
bioa akuatik, dan penggunaan air oleh manusia. Pada umumnya setiap
komponen tersebut dapat dianalisis secara terpisah, namun
permasalahan pencemaran perairan sungai sebenarnya merupakan hasil
interaksi dan pengaruh kolektif dari suatu sistem pencemaran limbah
cair.
Permasalahan lingkungan apabila dikaji secra sistem akan
banyak memberikan kegunaan. Problematik dapat diper-hitungkan
secara totalitas dimana kerja pengendalian yang paling efektif dapat
diketemukan. Dalam teladan pence-maran perairan sungai, pende-katan
sistem akan mampu menghasilkan kombinasi dari pengu-rangan sumber
limbah, metode penanganan, dan lokasi buangan yang lebih efektif serta
memungkinkan biaya lebih rendah melalui perbaikan penanganan saja.
Suatu konsekwensi dari perspektif sistem pada mutu lingkungan adalah
memperlebar kemungkinan alternatif pengendalian serta kesempatan
penerapan strategi menejerial yang efisien dan terpadu.
2. Elemen analisis
Pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan membutuh- kan
tujuan atau kriteria untuk mengukur keberhasilan atau manfaat dari
alternatif-alternatif solusi permasalahan. Salah satu tujuan yang lazim
adalah maksimisasi dari manfaat tersebut dalam terminologi moneter,
seperti misalnya dalam analisis rasio manfaat dan biaya. Analisis ini
mempunyai dua komponen utama, yaitu (i) alokasi sumberdaya dimana
2
dimana:
Zi : Pembobot obyektif/empiris bagi parameter (I) yang ke-i dalam
kelompok indikator lingkungan yang ke-j
Wj : Pembobot subyektif/logik untuk kelompok indikator lingkungan yang
ke-j, dimana Wj = 0
U(t):input buangan/polutan
H : informasi umpan balik
5.1. Pendahuluan
Daerah aliran sungai merupakan suatu wilayah yang dibatasi oleh
batas-batas topografis yang menyalurkan air hujan melalui suatu sistem
sungai. DAS ini merupakan unit hidrologis yang telah digunakan sebagai
unit biofisik dan sebagai unit sosial-ekonomi serta sebagai unit sosial
politik dalam perencanaan dan implementasi aktivitas-aktivitas
pengelolaan sumberdaya (Easter dan Hufschmidt, 1985). Selanjutnya
dikemukakan bahwa pengelolaan DAS merupakan suatu proses
memformulasikan dan megimplementasikan aktivitas-aktivitas yang
melibatkan sumberdaya alam dan manusia dalam suatu DAS, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor sosial, politik, ekonomi dan institusional
yang ada, dengan maksud untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan .
Pemanfaatan
Sumberdaya:
Lahan,
+
Air
+ + +
Dayadukung
Lahan Pendapatan
+
Penduduk
+
Hasil :
Air, sedimen,
Limbah, dll
+ - +
-
Kelestarian Kesejahtera-
Sumberdaya:
an penduduk
Lahan, air
Hutan setempat
+
+ Teknologi
Industri
Pertanian
SDA Air
SDA Tanah + +
SDA Vegetasi
+
SDA Fauna
Investasi:
Privat, Publik:
Subsidi
Bantuan
Input Lingkungan
SISTEM DAS
Umpan
balik
Keterangan:
(1). Output yang diinginkan: Tersedianya air sepanjang tahun; Swa-sem-
bada pangan; Tersedianya kesempatan kerja; Terkendalinya degra-
dasi lingkungan
(2). Output yang tidak diinginkan : Kerusakan hutan, Banjir dan
kekeringan; Erosi dan sedimentasi berlebihan; Kemiskinan/pe-n-
gangguran
(3). Input terkendali: Investasi, alokasi lahan, teknologi
(4). Input tak terkendali: harga komoditi,informasi pasar
(5). Input lingkungan : fisik, perundangan, sistem budaya
(6). Umpan balik: Bappeda, Pemda
(7). Parameter DAS: luas, ukuran, lokasi DAS.
(3). Diagram Umpan Balik Pengendalian
Secara umum diagram umpan balik pengendalian dapat dilukis-
kan seperti Gambar 6. Diagram ini menggambarkan suatu sistem yang
tertutup dimana mekanisme umpan balik dapat bekerja dengan lancar.
Gangguan atau disturbansi (D(t)) dalam beberapa subsistem cukup besar
13
sehingga kalau ini terjadi maka fungsi pengendali tidak dapat bekerja
secara efektif.
U(t)
I(t)
O(t)
FP FT
D(t)
MI
Information lag
Mulai
Komponen Bio-ekonomi:
Persiapan dan input data: Model-model usahatani
Biofisik, sosek, sosbud, Model-model usahata-ternak
demografis, dan lainnya
Model Alokasi/Optimasi
Sumberdaya air :
Model-model hidrologi
Model-model hujan Output sistem DAS
Sumberdaya Manusia:
Model-model demografi
Model-model kependudukan + ---
Model-model dinamika sosial
Evaluasi Erosivitas
Faktor R
Evaluasi erodibilitas
Faktor K Tanaman yg
Kesesuaian lahan
sesuai
Pendugaan erosi
Indeks bahaya erosi
RKLS,
Evaluasi neraca le-
IBE
ngas lahan setahun
EVALUASI AGROTEKNOLOGI
Saran agrotekno-
logi yg sesuai
C P
R RKLSCP
LS
K