You are on page 1of 29

MESOPOTAMIA

Setelah mengenal dan mempelajari pusat kebudayaan


tertua di Asia, kini kalian akan mempelajari pusat kebudayaan di
Mesopotamia. Bab ini akan membawa kalian pada masyarakat di
wilayah lembah Sungai Efrat dan dan Tigris
Kota-kota pertama yang muncul di wilayah Bulan Sabit
yang subur di lembah Mesopotamia adalah negara-negara kota.
Kota-kota ini bersifat swasembada dan swapraja di bagian dalam
tembok masing-masing, dan pengaruhnya hanya mencakup
sekitar tanah pertanian yang dimiliki dan atau diusahakan oleh
orang-orang di negara kota itu sendiri, ditambah dengan desa-
desa berdekatan sekecil ataupun yang hidupnya tergantung
pada kota tersebut. Seorang raja biasanya hanya memerintah
dengan radius sejauh ia dapat memandang dari atas sebuah
bukit.
Barulah di Timur Tengah sekitar 8000 SM, orang pertama
kali menemukan bahwa mereka dapat mengendalikan atau
mengatur tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan yang menjadi
sumber makanan mereka. Mereka belajar membuat sawah dan
kebun-kebun. Mereka belajar mengumpulkan hewan ternak
seperti biri-biri dan sapi. Segera, daerah sekitar sungai Tigris dan
Eufrat di lokasi yang kini bernama Suriah dan Irak menjadi apa
yang dikenal sekarang sebagai “Bulan sabit yang subur”.
Di tempat inilah, di Mesopotamia (dari kata latin yang berarti:
tanah antara sungai-sungai) kuno, sejumlah besar orang tidak
lagi menjadi nomadik dan mulai membangun pusat-pusat
pemukiman permanen. Inilah yang merupakan kota-kota
pertama di dunia. Pada 6000 SM, Bulan sabit yang subur juga
menjadi :”Buaian Peradaban”. Di kota-kotanya orang membentuk
sistem pemerintahan dan memerintah diri mereka sendiri serta
masyarakat yang telah berkembang sebagai hasil dari hidup
bersama yang bersifat permanen.
Kata “Mesopotamia” berasal dari bahasa Yunani yang
berarti “antara dua sungai”, yang mana antara sungai eufrat dan
Tigris,. Daerah ini meliputi; membentang dari pantai teluk Persia
membentang ke arah barat laut, membentang sepanjang sungai
Eufrat dan Tigris (perbandingan: meliputi Irak, sebagian kecil dari
Iran, Suriah dan Lebanon). Mesopotamia merupakan daerah yang
bermedan keras: Mesopotamia kuno seringkali mengalami banjir
namun juga kekeringan. Tanahnya juga mudah berubah dari
tanah padang gurun ke tanah berlumpur. Meskipun demikian
Mesopotamia menjanjikan kepada penduduk yang
menempatinya untuk hidup dengan baik, terutama di
Mesopotamia selatan, di mana air sungai Eufrat disalurkan ke
kanal-kanal, dan dari situlah tercipta daerah pertanian yang
sangat subur, dan dari daerah pertanian ini tumbuh daerah-
daearah perdagangan yang sangat penting. Para ahli arkeologi
berpendapat, bahwa pada zaman Neolithikum (sekitar 7000 SM)
telah ada usaha pertanian dan peternakan di daerah sebelah
utara Tigris. Pada sekitar 3100 SM bangsa Sumeria menciptakan
tulisan untuk pertama kali, yaitu huruf atau tulisan paku.
Penduduk yang bermukim di daerah ini juga berubah-ubah dan
banyak terjadi pergantian kekuasaan. Semula bermukim di
daerah ini bangsa Sumeria di Mesopotamia selatan. Kemudian
sekitar 3300 SM datang bangsa Akkadia ke daerah ini dan
bermukim bersama-sama dengan bangsa Sumer di Mesopotamia
selatan. Lalu sekitar 2000 SM datang bangsa Amori ke daerah ini.
Mereka membentuk daerah-daerah kekuasaan baru, yaitu di
daerah selatan mereka membangun babilon (Babel) yang
terletak di sungai Eufrat, dan di daerah utara mereka
membangun Asyur dan Niniwe yang terletak di sungai Tigris,
bangsa Babilonia dan bangsa Asyur merupakan bangsa-bangsa
yang terkuat di Mesopotamia.
Mesopotamia berkembang pada awal zaman Neolitik anatara
tahun 7000-5000 SM. Pada sekitar tahun 3500 SM, wilayah ini
telah berkembang menjadi pusat daerah awal. Kedudukannya
yang strategis menggalakkan pembentukan banyak kerajaan.
Kerajaan terawal ialah kerajaan Sumeria yang bermula pada
tahun 3500 SM yang menjadikan orang-orang Sumeria adalah
pengasas bagi daerah ini. Orang-orang Sumeria mendiami
bagian selatan Lembah sungai Eufrat-Tigris dari Nippur hingga ke
Teluk Parsi. Kerajaan ini berakhir dengan Chaldea yang jatuh
pada 539 SM. Selepas kejatuhan kerajan Chaldea, Parsi
menguasai wilayah Mesopotamia dan membawanya kepada
keruntuhan kerajaan Mesopotamia. Daerah Mesopotamia dapat
dibagi kepada 7 zaman pemerintahan yang penting yaitu:
• Sumeria : 3500-2340 SM
• Akkadia : 2371-2006 SM
• Ur ke-3 : 2113-2006 SM
• Isin dan Larsa : 2017-1763 SM
• Babylon : 1894-1530 SM
• Kassites : 1530-1100 SM
• Assyria : 1100-626 SM
• Chaldea : 626-539 SM

Organisasi Sosial Mesopotamia


Masyarakat Mesopotamia terbagi kepada 3 kelas. Kelas
yang tertinggi dikenali sebagai amelu atau kanun bangsawan.
Kelas kedua ialah mushkinu (kelas pertengahan) dan yang di
bawah sekali ialah hamba abdi. Kelas atasan terdiri daripada
pegawai-pegawai kerajaan, golongan agama (pendeta, paderi
atau rahib) dan tentara. Golongan yang paling berkuasa dalam
daerah Mesopotamia ialah golongan agama. Kelas pertengahan
terdiri dari pedagang-pedagang, guru, juru uang, ahli nujum, ahli
sains, petani dan tukang. Kelas yang paling bawah merupakan
kelas hamba abdi. Hamba abdi telah ada di Mesopotamia sejak
awal tetapi tidak dipandang hina. Golongan hamba ini terdiri dari
tawanan perang,budak yang diperjualbelikan. Sekiranya seorang
hamba patuh dan setia kepada tuannya, dia boleh dibebaskan.
Hamba abdi boleh menikah dengan orang biasa dan apabila ibu
bapa mereka meninggal, anaknya akan dibebaskan. Perempuan
tidak dianggap sebagai barang jualan tetapi dianggap sebagai
individu dan warganegara. Dia mempunyai hak atas uangnya
sendiri, harta benda suaminya danayahnya dan boleh
menjalankan usahanya dan memiliki hamba abdisendiri. Jika dia
mengurus usaha suaminya ketika suaminya wafat maka dia
berhak menerima sepertiga dari keuntungan yang diperoleh.
Sebaliknya, seorang yang berhutang boleh menyuruh istrinya
menjadi hamba kepada orang yang memberi hutang tetapi
hanya dalam jangka waktu 3 tahun saja.
Kemunculan Mesopotamia “daerah antara dua sungai”
serta perkembangannya hingga mencapai suatu negara agraris
yang maju tentu melalui proses penaklukan segala tantangan
alam yang mungkin lebih dahsyat daripada apa yang dilakukan
oleh bangsa Mesir di lembah Nil. Lembah sungai eufrat dan Tigris
pun dulu juga berupa rawa-rawa dan sekaligus merupakan
sarang malaria. Kedua sungai itu banjir secara tak menentu dan
kadang-kadang cukup berbahaya.
Iklim di lembah itu jauh kurang stabil bila dibandingkan
dengan lembah sungai Nil. Baik dari sebelah Utara dan Timur
yang bergunung-gunung dari sebelah barat yang berupa gurun
pasir meupun barat daya yang bergurun juga membuktikan tidak
adanya rintangan alam yang mampu menghambat setiap invasi
yang dilakukan untuk merampas kekayaan daerah lembah itu. Di
Mesopotamia terjadi suksesi negara jadi bukan hanya dinasti
yang silih berganti. Para penyerbu yang masuk ke lembah Eufrat
dan Tigris itu akhirnya terserap kedalam kebudayaan yang terus-
menerus berkesinambungan selama lebih dari 3000 tahun
sebelum lahirnya kristus. Para penyerbu itu, mengganggu
kestabilan politik, sedemikian lengkapnya sehingga muncullah
berbagai negara yang berbeda-beda satu sama lainnya di
lembah itu.
Negara kota yang pertama kali tumbuh di daerah rawa-
rawa ini adalah di “tanah sumeria”, yang kini terletak di sekitar
150 mil dari teluk Parsi. Kota-kota bangsa Sumeria misalnya
seperti Ur dan Lagash, muncul sekitar 3000 SM Kota-kota ini
biasanya dipusatkan di sekitar kuil pemujaan yang secara harfiah
biasanya dianggap sebagai “pemilik” kota itu. Di tanah yang
datar , kuil itu biasanya merupakan bangunan yang paling
menonjol ke atas, ibarat gunung jadi-jadian atau kini disebut “
Ziggurat “ (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 34)
Di Mesopotamia, hukum juga dikembangkan hingga taraf
tertentu sehingga disini pulalah hukum benar-benar muncul.
Hukum ini seperti kecenderungan hukum primitif, tidak lagi
mengandung rahasia-rahasia serta kekuatan semi magis dari
kelas tertentu kaum laki-laki. Hukum Hamurabi muncul sekitar
1800 SM dengan dipahatkan pada lempengan-lempengan yang
bertahan hingga 4000 tahun itu. Hukum ini tentu saja didahului
dengan hukum-hukum Sumeria yang lebih awal munculnya.
SUMERIA

Coba perhatikan peta di bawah ini. Pada peta itu tampak


dua sungai besar yaitu Tigris dan Eufrat. Sungai itu mengalir di
daerah yang sangat gersang. Kedua sungai itu mengalir
berdampingan dan sama-sama bermuara di Teluk Persia.
Peta daerah Mesopotamia
(Ensiklopedi nasional Indonesia, Cipta Adi
Pustaka 1990)

Lembah Sungai Tigris dan Eufrat sekarang menjadi wilayah


negara Irak. Daerah itu dikenal dengan sebutan Mesopotamia,
yang artinya tanah di antara dua aliran sungai. Tanahnya sangat
subur, tetapi sering dilanda banjir. Kesuburan itu telah menarik
perhatian berbagai suku bangsa pengembara di daerah padang
pasir. Mereka menghuni gua-gua di bagian timur.
Bangsa Sumeria merupakan bangsa tertua yang mendiami
daerah itu. Pusatnya di wilayah muara sungai. Mula-mula mereka
hidup berburu, lalu menetap. anjir selalu melanda daerah itu,
tetapi akhirnya dapat dikendalikan. Caranya adalah dengan
membuat tanggul tanah, terowongan, dan saluran untuk
meluruskan aliran sungai. Tanggul terowongan, dan saluran itu
berfungsi sebagai saluran pengairan yang menjadi tulang
punggung pertanian di Mesopotamia.
Pada tahun 3000 Sm kebudayaan Sumeria mulai tumbuh di
negara-negara kota yang berdiri di daerah Sumeria atau
Mesopotamia Hilir. Pendukungnya mula-mula bangsa Sumeria,
kemudian menyebar kepada bangsa-bangsa tetangga sehingga
mendorong dan memperkaya kebudayaan mereka. 3000-1670
SM kebudayaan Sumeria dari Mesopotamia Hilir menyebar ke
seluruh daerah Mesopotamia dan kemudian Levant sehingga
mengalami perkembangan di Tanah Bulan Sabit yang subur.
Sumeria bermula kira-kira pada tahun 3500 SM. Ia dikenali
sebagai daerah bagian Mesopotamia yang berarti “tanah di
antara dua sungai”. Negara kota yang utama ialah Ur, Erechdan
Kish. Kerajaan negara kota bersifat teokrasi. Setiap negara kota
mempunyai seorang raja sebagai ketua agama dan gubernur.
Pada tahun 2340 SM, seorang pahlawan Semit yaitu Sargon telah
menyatukan beberapa buah negara kota. Pada tahun 2000 SM,
orang Amorites telah menyerang Sumeria dan berjaya menawan
Babylon. Hammurabi (1792-1750 SM) pemerintah babylon yang
terkenal telah menyatukan seluruh Lembah Tigris-Eufrat menjadi
satu empayer. Hammurabi masyur dengan kod undang-
undangnya yang mengandung 280 penghakiman. Babylon juga
telah mencapai kegemilangan di bawah pemerintahan raja
Chaldea yaitu Nebuchadezzar (604-561 SM)
Kegiatan ekonomi utama ialah pertanian, perdagangan dan
perusahaan. Tanaman utamanya ialah gandum dan barli. Mereka
juga menternak lembu dan kambing. Pada peringkat awal, sistem
barter diamalkan tetapi apabila lebih maju, perak telah dijadikan
uang. Perusahaannya ialah membina kapal, pertukangan kayu,
memahat patung dan membuat alat-alat perhiasan. Orang
Sumeria menganggap raja sebagai wakil Tuhan di dunia. Mereka
mengamalkan polytheisme dan teokrasi yaitu hukum agama
sebagai dasar mereka yang penting ialah:
Anu : Tuhan langit
Enlil : Tuhan atmosfera
Enki : Tuhan Air dan Laut
Upacara pemujaan dilakukan di menara kuil atau ziggurat
yaitu tempat tinggal Tuhan. Ziggurat pertama telah dibina di
kota Nippur untuk tuhan Enlil. Tulisan Sumeria berbentuk
cuneiform atau tulisan yang berbentuk paku. Terdapat lebih
daripada 560 tanda untuk menggambarkan perkataan. Mereka
menulis di atas tanah liat.
Orang Sumeria telah memberi sumbangan yang penting
dalam bidang matematik dan pembinaan. Mereka mencipta
sistem-sistem nomor yang membina arca dan tiang batu dari
tanaha liat. Epik Gilgamesh adalah asas kepada penghasilan epik
di dunia. Ciri-ciri epik gilgamesh ialah: Satu koleksi legenda
mengenai keperwiraan bangsa, mengandung ajaran agama.
Orang Sumeria menggambarkan falsafah dan corak hidup orang
Sumeria. Kemahiran seni ukir orang Sumeria dapat dilihat dari
patung Raja Gudea.
Orang-orang Sumeria dikatakan berasal dari kawasan
pegunungan. Ini ditunjukkan dengan bangunan-bangunan awal di
Sumeria didirikan dengan kayu balak dan teks-teks purba yang
menyebut tentang dewa orang-orang Sumeria yang tinggal di
kawasan pegunungan. Ada juga ahli sejarahwan yang
berpendapat bahwa orang-orang Sumeria merupakan campuran
pelbagai ras dan daerah itu gabungan unsur luar dan tempatan.
Di samping orang Sumeria, terdapat satu lagi bangsa utama
yaitu orang semitik. Mereka mendiami bahagian tengah
Mesopotamia yang juga dikenali sebagai Akkad dan berasal dari
Semenanjung tanah Arab. Mereka telah menumbuhkan
kekuasaan pertama di Mesopotamia di bawah pimpinan mereka
yang utama yaitu Sargon Agung yang dikenal sebagai penguasa
Akkadia. Orang-orang Amorite dan Armaean juga merupakan
suku bangsa Semitik yang memainkan peranan dalam sejarah
Mesopotamia.
Sejak 3000 SM di daerah Mesopotamia Hilir sudah dikenal
dengan nama Sumeria sudah berdiri negara-negara kota (city
state). Kesatuan-kesatuan kemasyarakatan itu disebut negara
kota karena negara tersebut masing-masing mempunyai
pemerintahan dan rakyat, wilayahnya hanya seluas kota.
• Karena sudah hidup di kota-kota, jika dihubungkan dengan
pendapat Gordon Childe, masyarakat Sumeria sejak kira-
kira 3000 SM sudah mengalami apa yang disebut ‘the
Urban Revolition”.
• Kota-kota di Sumeria diperkirakan sudah melakukan
hubungan dagang dengan kota-kota di daerah aliran
sungai Indus yaitu harappa dan Mohenjo darro.
• Penduduk yang hidup di daerah Sumeria diperkirakan
termasuk ras Kaukasoid.
• Negara-negara kota yang penting waktu itu ialah Lagash,
Ur, Umma, Uruk, Nippur, larsa, Kish dan eridu.
• Setiap negara kota dipimpin oleh seorang patesi, ia
seorang pendeta tertinggi yang merangkap sebagai
pimpinan pemerintahan. Pemerintahan demikian disebut
theokrasi.
• Persaingan antara negara-negara kota biasa terjadi, suatu
negara kota yang ditaklukkan negara kota yang klain,
harus mengakui dan menyembah dewa negara kota yang
menang.
• Patesi negara kota yang menang, meningkat menjadi raja
dengan gelar Lugal.
2900 SM Lugal Eannatum yang terkenal memerintah di
kota Lagash.
2700 SM di Lagash memerintah Lugal Urukagina yang
terkenal karena upaya-upaya pembaharuan di bidang
sosial yang dilakukannya.

Bangsa Sumeria mendirikan sejumlah negara kota.


Penduduk makin bertambah sehingga kota itu perlu diperluas.
Perluasan kota menimbulkan masalah pengairan dan
menyebabkan perang antar kota. Kota-kota terkuat saat itu
adalah Kish, Ur, Uruk, Erekh, dan Lagash. Kota-kota itu diberi
pagar tembok di sekelilingnya.
Bangsa Sumeria mahir membuat rumah dari anyaman
sejenis daun ilalang yang dilapisi lumpur dan dikeringkan di
panas matahari. Mereka tidak membuat rumah dari batu karena
daerah Mesopotamia tidak berbatu. Selain itu, mereka juga
mahir menanam gandum, sayur-sayuran, menenun kain, dan
memotong batang pohon untuk dijadikan roda.
Bangsa Sumerialah yang pertama kali membagi satu tahun
menjadi 360 hari, satu jam terdiri atas 60 detik, membagi
lingkaran mrnjadi 360 derajat, dan menciptakan tulisan.
Penemuan tulisan itu sangat penting sebab orang dapat
mengirim pesan atau menyimpan pengetahuannya agar dibaca
oleh orang lain. Tulisan bangsa Sumeria itu digoreskan di atas
tanah liat basah yang lalu dijemur. Bentuk tulisannya
menyerupai paku. Oleh karena itu, tulisan itu disebut tulisan
paku.
Kemampuan menggambar atau menuliskan lambang-
lambang dengan artinya adalah sesuatu yang khas pada umat
manusia, dan itu merupakan salah satu perbedaan terpenting
antara kita dengan semua makhluk lain di bumi. Manusia telah
menggambar dan melukiskan lambang-lambang pada batu-batu
sejak 35000 tahun SM, dan ilustrasi-ilustrasi seperti itu adalah
suatu bagian penting dari kehidupan manusia selama berabad-
abad.
Namun, barulah pada sekitar 3500 tahun SM, sekitar 320 abad
kemudian, orang mendapat ide untuk membuat satu kumpulan
lambang-lambang sederhana yang dipahami secara luas, yakni
huruf-huruf sebagai pengganti dari bunyi-bunyi yang digunakan
dalam percakapan dan dapat digabungkan dengan berbagai cara
untuk membentuk apa yang kita sebut sebagai kalimat. Sistem
seperti ini dinamakan Alfabet fonetis.
Alfabet fonetis pertama adalah alfabet cuneiform yang
dikembangkan oleh orang-orang Sumeria purba. Penggunaannya
yang luas di seluruh wialyah Mesopotamia mendahului sistem
hiroglifiks ciptaan orang Mesir.

Gambar tulisan paku atau cuneiform


Lempeng tanah liat memang berat, tetapi tahan lama.
Isinya bermacam-macam, ada surat dagang, kalender pertanian,
resep obat, dan peraturan atau hukum. Hukum bangsa Sumeria
merupakan hukum tertua di dunia. Dari naskah tanah liat yang
ditemukan di Uruk, dapat diketahui bahwa penguasa pertama di
Uruk adalah Gilgamesh. Ia menjadi tokoh di dalam kisah
kepahlawanan di daerah Mesopotamia. Naskah tanah liat juga
ditemukan di kota-kota lain.

Gambar tulisan paku di lempengan


tanah liat
(Ancient History,
Adams&Confusianisme:1959)

Kota-kota di Sumeria dilengkapi dengan kuil. Kuil tersebut


disebut Ziggurat. Bangunan kuil itu terbuat dari batu-batu.
Bentuknya seperti piramida dan didirikan di atas bukit buatan.

Gambar Ziggurat

Bentuk bangunan Ziggurat hasil rancangan bangsa


Sumeria, di kemudian hari menjadi bentuk dasar seluruh
bangunan kuil di Mesopotamia. Di puncak bangunan Ziggurat
terdapat ruangan untuk dewa kota. Ruang itu dapat dicapai
melalui tangga besar dari lantai dasar. Untuk keperluan
membuat patung dewanya, mereka mendatangkan batu dari
daerah lain.
Di sebelah Utara bangsa Sumeria bediamlah orang-orang
berbahasa Semit, yakni bangsa Akkadia. Mereka tumbuh dan
berkembang lalu berperang dengan bangsa Sumeria. Kota besar
bangsa Akkadia, Babylon, yang secara harfiah artinya “ Pintu
Gerbang Allah “, adalah kota Mesopotamia yang paling terkenal
diantara kota-kota kuno lainnya. “Taman Gantung” yang
dibangun pada masa selanjutnya , yakni pada abad 7 SM
merupakan salah satu dari tujuh keajaiban dunia.
Disinilah muncul sistem penghitungan waktu dengan dua
desimal, yang hingga kini masih kita gunakan. Demikian pula
dengan matematika, astronomi (dan astrologi, yang masih tetap
bertahan, walaupun takn banyak orang yang menganutnya pada
pertengahan abad 20 ini, mitos-mitos penciptaan, cerita-cerita
tentang dewa yang mati dan hidup kembali, epos-epos,
peraturan-peraturan perundang-undangan dan masih banyak
yang lainnya. Kekaisaran Assyria benar-benar merupakan negara
militer yang ekspansionis (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 35)
Tahun 2300 SM, kota-kota Sumeria ditaklukkan oleh
bangsa Semit yang tinggal di daerah utaranya. Bangsa Semit
satu asal dengan nenek moyang bangsa Yahudi dan Arab.
Bangsa Yahudi dan Arab mungkin dekat hubungannya dengan
bangsa Sumeria. Raja yang menaklukkan Sumeria bernama
Sargon Agung. Wilayah kekuasaannya meliputi seluruh
Mesopotamia, sampai ke laut Tengah dan ke tenggara Iran.
Untuk pertama kali wilayah seluas itu berada di bawah satu
kekuasaan. Ibu kotanya adalah agade (Alkad).

Hasil-hasil kebudayaan Sumeria antara lain:


• Bekas-bekas reruntuhan bangunan istana di Kish berupa
tangga, pilar-pilar dinding bata bergambar.
• Beberapa reruntuhan bangunan yang mempunyai
lengkungan-lengkungan atap bekas kota Ur, kubah,
saluran-saluran air, dan juga bangunan suci yang disebut
ziggurat berupa menara dengan tangga berundak-undak
untuk mencapai puncak.
• Semuanya ini menunjukkan bahwa masyarakat Sumeria
sudah memiliki arsitek dan insinyur yang memiliki keahlian
tinggi.
• Pembuatan perhiasan dari emas, perak dan logam
campuran.
• Astronomi, astrologi, matematik, pembuatan peta, ilmu
bedah diajarkan di sekolah-sekolah yang disediakan bagi
siswa-siswa dari keluarga kaya.
• Penemuan hitungan dengan sistem satuan dua belas
(duodecimal system) seperti satu lusin, dua lusin dan
seterusnya, juga hitungan dengan sistem satuan enam
puluh (sexagesimal system) seperti satu jam enam puluh
menit, satu menit enam puluh detik.
• Lingkaran yang terdiri dari 360 derajat juga berasal dari
kebudayaan Sumeria (Sutjipto Wirjosuparto; 1954:20).
• Perkalian, pembagian dan pecahan.
• Tahun berdasarkan jalannya bulan (lunar calender). Satu
tahun terdiri dari 354 hari.
• Huruf paku (cuneiform writing), peninggalan tertua yang
memuat huruf paku ditemukan di kota Uruk berasal dari
3000 SM (Philip K Hitti, 1961:29) Sir Henry Rawlinson pada
pertengahan abad XIX M, menemukan kunci untuk
membaca huruf paku setelah meneliti Behistun Inscription
(prasasti Behistin) (Robert G Bone,1959:18). Behistun
Inscription dibuat atas perintah Raja kerajaan Persia Lama
Darius 1 (521-485 SM) (robert G Bone, 1959:57). Huruf
paku yang berasal dari kebudayaan Sumeria, dikutip oleh
babylonia, Assyria, hurria (Horit), Hittit, Ugarit (Funisia Ras
Al-Shamrah) dan Persia Lama (Phillip K Hitti,1961:30).
• Hasil kesusasteraan, antara lain cerita pahlawan 9epik)
gilgamesh. Dalam cerita itu selain Gilgamesh ada tokoh
yang namanya Utnapishtim. Ia menceritakan peristiwa
yang telah dialaminya tentang banjir besar kepada
Gilgamesh. Pengalaman Utnapishtim itu menyerupai cerita
nabi Nuh, sehingga ada yang menyebut Utnapishtim
sebagai “Sumero-babylonian Noah” atau Nuh Sumeria-
Babilonia”. (Philip K Hitti. 1961. The Near East in History, A
5000 Year Story. New Jersey: D. Van Nostrand Company,
inc, hal 59).
• Di bidang kepercayaan, dipuja dewa-dewa yang
melambangkan kekuatan alam seperti Anu dewa langit,
Enlil dewa bumi, Ea dewa air, sin dewa bulan, samas dewa
matahari, dewa perempuan Ishtar merupakan dewa
percintaan yang melambangkan kesuburan, tammuz dewa
musim semi, selain itu kota-kota itu juga memiliki dewa
masing-masing..
• Pada zaman berkembangnya kerajaan babilonia Awal,
dewa yang dipuja ialah Marduk, yang merupakan dewa
bangsa Amoria.
• Di babilonia juga dilakukan pemujaan terhadap benda-
benda langit, sehingga astronomi di sana berkembang dan
kemudian kepercayaan kuat terhadap astrologi atau
ramalan berdasar peredaran bintang-bintang.
• Kebudayaan Sumeria ini lahir di Sumeria, berkembang di
babilonia dan mencapai kematangan di assyria,

BABILONIA

Kerajaan babilonia Awal


Pada 2000 SM, suatu bangsa yang pada mulanya di sebelah
barat laut daerah aliran sungai Eufrat, yaitu bangsa Amoria
(Amorit) mulai masuk di daerah Mesopotamia bagian barat.
• Mereka termasuk rumpun bangsa Semit.
• Mereka itu berangsur-angsur berhasil mengembangkan
pengaruh di sana
1944 SM bangsa Amoria berhasil merebut kekuasaan dari
Dinasti Ur yang sudah lemah kekuasaannya.
• Kerajaan yang didirikan bangsa Amoria ini dikenal sebagai
kerajaam babilonia Awal atau kerajaan Babilonia pertama.
1728-1686 SM kerajan Babilonia Awal ada di bawah
pemerintahan raja hammurabi.
• Ia memerintahkan menulis kembali hukum, untuk
memperluas kodifikasi hukum yang telah dilakukan pada
masa dungi.
• Kodifikasi hukum atas perintah Hammurabi dikenal sebagai
Code hammurabi yang selama ini dianggap sebagai
kodifikasi hukum tertua dalam sejarah.
• Raja hammurabi diperkirakan hidup sezaman dengan Nabi
Ibrahim yang pernah hidup di kota Ur yang terletak di
tanah Khaldea.
• Tanah Khaldea merupakan bagian dari daerah Sumeria.

Sesungguhnya Babylonia merupakan pusat kota besar yang


pertama dengan suatu kelas yang memerintah yang besar
jumlahnya, kelompok pedagang/saudagar serta orang-orang
ahli/profesional dalam berbagai bidang, serta pekerja yang
kesemuanya itu terserap kedalam kehidupan yang
metropolis.Ilmu-ilmu pengetahuan selanjutnya lebih berkembang
di Mesopotamia daripada di Mesir, khususnya astronomi dan
matematika yang mengembangkan suatu “body of knowledge”
(kerangka pengetahuan) yang jelas. Sistem pertanian dan
metode-metode irigasi jelas mendorong timbulnya keahlian
didalam penelitian dan teknik, tetapi ini tak lebih daripada apa
yang sudah berkembang di Mesir (Sugihardjo Sumobroto, 1989:
36-37)
Menjelang tahun 2200 SM, daerah Mesopotamia kembali
terpecah belah menjadi satuan-satuan kecil dan saling
berperang. Salah satu kota yang menjadi pusat kebudayaan ialah
Babilonia (Babil). Menurut para ahli, nama babilonia berasal dari
kata Babilu, yang berarti Gerbang Menuju Tuhan. Sekarang
Babilonia terletak 97 km di selatan Baghdad, di tepi Sungai
Eufrat di Irak Selatan. Kota itu merupakan pusat perdagangan
dan keagamaan. Sesudah tahun 2000 SM Babilonia menguasai
seluruh Mesopotamia.

Taman gantung Babilonia


(Multimedia Encyclopedia, Mccrosoft Encarta:
1995)

Babilonia berbentuk segi empat dengan Sungai Eufrat


mengalir di tengahnya. Kotanya dikelilingi oleh tembok yang
dihiasai dengan gambar-gambar binatang buas. Di kota itu
dijumpai beberapa kuil yang indah, antara lain Menara Babel.
Tidak jauh dari situ terdapat Taman gantung yang terkenal
sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia.

Gambar reruntuhan Babilonia


(The Anvil of civilation, The New American Library:
1960)

Taman itu dibangun di atas bukit buatan dengan tinggi 107


meter. Bentuknya berupa podium bertingkat yang ditanami
dengan pohon, rumput, dan bunga-bungaan. Ada air terjun
buatan berasal dari air sungai yang dialirkan ke puncak bukit,
lalu mengalir melalui saluran buatan. Jadilah sebuah tempatsejuk
di daerah panas dan kering. Peninggalan Babilonia sekarang
hanya berupa reruntuhan saja.
Raja Babilonia yang terkenal bernama Hammurabi. Ia raja
ke-6 dari dinasti pertama yang menguasai Babilonia. Selama
pemerintahannya, ia memajukan pendidikan, ilmu pengetahuan,
dan mengeluarkan hukum tertulis. Hukum itu dikenal sebagai
Undang-Undang Hammurabi. Undang-undang itu terdiri atas 280
pasal. Isinya antara lain mengatur soal pencurian dan tukang
tadahnya, korupsi, pembunuhan, penculikan, penipuan,
perpajakan, pencemaran nama baik, dan kehidupan keluarga.
Undang-undang Hammurabi bertujuan menegakkan keadilan,
melindungi rakyat dari penindasan, dan memberantas kejahatan.
Oleh karena itu, meskipun undang-undangnya sangat keras,
Hammurabi dianggap sebagai pelindung rakyat.

Gambar raja Hammurabi dan Undang-


Undangnya
(Ancient History, Adams & Co: 1959)
Seiring dengan pembentukan masyarakat oleh manusia,
muncukkah sebuah kebutuhan atas peraturan-peraturan untuk
mengatur perilaku masing-masing individu demi kepentingan
kelompok. Pada kebudayaan-kebudayaan terdahulu, hanya ada
sedikit peraturan dan itupun sekedar untuk menangani perilaku
tak terpuji yang kasat mata, seperti pelanggaran terhadap hak-
hak milik pribadi dan semacamnya. Bersama dengan
terbentuknya negara kota Mesopotamia dan kerajaan mesir yang
besar, maka peraturanpun menjadi lebih kompleks, namun ini
biasanya diterapkan oleh kerajaan untuk menertibkan kehidupan
masyarakat demi keuntungan kerajaan dan lingkungan. Pada
masa pemerintahan. Hammurabi (1792-1750 SM), kitab hukum
yang pertama diterbitkan. Sebagai raja yang dikenal baik dan
dihormati, hammurabi dikenang atas jasanya menciptakan
“ketertiban dan kebenaran” di negaranya. Ditemukan di bawah
reruntuhan babylonia kuno pada tahun 1901 oleh para arkeolog
Perancis, Kitab UU Hammurabi dipahat pada sebuah batu
raksasa. Di dalam kitab UU itu terdapat 282 hukum, dengan
indikasi bahwa 35 hukum lagi telah rusak dan hilang.
Kitab UU itu mengklasifikasikan kejahatan tertentu dan
mengatur hukuman tertentu pula. Sebagai contoh, seorang yang
laali memperbaiki pematangnya, akan dipaksa untuk memberi
ganti rugi terhadap tetangga yang tanahnya terkena banjir,
seorang biarawati dapat dibakar hidup-hidup bila memasuki
sebuah kedai minum tanpa ijin, seorang janda dapat mewarisi
bagian dari harta suaminya sama banyaknya dengan yang
diwarisi oleh putra mereka dan seorang dokter bedah yang
pasiennya meninggal ketika tengah dioperasi akan dipotong
tangannya. Kitab UU ini juga mengatur bahwa seorang
penghutang dapat melunasi hutangnya dengan cara
“meminjamkan” istri atau anaknya kepada si pemberi hutang
selama 3 tahun.
Kitab UU Hammurabi adalah sebuah tonggak bersejarah
bagi dunia karena untuk pertamakalinya, UU dipublikasikan dan
dibukukan agar dapat dilihat semua orang, dan bukannya
diterapkan hanya oleh kerajaan. Maka, berdasarkan hal tersebut
di atas, kitab UU hammurabi merupakan pelopor dari sistem
hukum yang berfungsi di hampir semua masyarakat modern saat
ini.
Pada masa pemerintahan penggantinya, kerajaan Babilonia
mengalami kemunduran. Tahun 1726 SM dibangun benteng kuat
untuk menahan serangan bangsa Kassit dari daerah Iran. Pada
tahun 1595 SM Babilonia ditaklukkan oleh bangsa kassit.
ASSYRIA

Gambar peta Assyria

Bangsa Assyria merupakan campuran banyak ras. Para ahli


menyebutnya sebagai bangsa Semit karena bahasa yang
digunakan adalah bahasa Semit. Mereka menjadi bangsa
merdeka pada abad ke-14 SM. Sebelumnya, mereka dijajah
Babilonia, lalu dijajah oleh bangsa Mitani.
Raja Ashurubailit 1 merupakan pendiri Kerajaan Assyria. Ia
memerintah dari tahun 1365 sampai 1330 SM dan menyebut
dirinya Raja Agung. Ia adalah orang pertama yang menyebut
Assyria sebagai Tanah Ashur. Wilayah kerajaannya sangat luas.
Kerajaan Assyria terus berperang melawan Babilonia.
Setelah Kerajaan Assyria mengalami kemunduran. Kerajaan
Babilonia bangkit kembali. Pada abad ke-9-7 SM, Assyria
diperintah oleh raja-raja yang kuat, seperti Sargon II,
Sennacherib, dan Assurbanipal. Wilayah kekuasaan Assyria
meliputi hampir seluruh daerah Timur Tengah, dari Mesir sampai
Teluk Persia. Pada masa itu Assyria sudah memiliki pasukan
berkuda, pasukan kereta perang, dan pasukan berjalan kaki
(infantri).
Raja Sennacherib sangat memperhatikan pertanian dan
pengairannya. Ibu kotanya, Niniveh, memperoleh air dari sebuah
saluran air berupa jembatan sepanjang 300 meter. Ia
memperkenalkan tanaman kapas kepada bangsa Assyria.
Istananya dihias dengan keramik berwarna. Dindingnya
dipenuhi ukiran binatang dan manusia. Ada patung lembu
bersayap dengan kepala manusia. Patung itu sangat besar. Pada
waktu itu seni pahat berkembang pesat.
Pengganti raja Sennacherib adalah raja Assurbanipal. Ia
sangat tertarik pada pendidikan. Di Niniveh, ia mengumpulkan
22.000 lempengan tanah liat bertulis untuk disimpan di
perpustakaan. Isinya antara lain menyangkut masalah agama,
sastra, pengobatan, matematika, ilmu pengetahuan alam,
kamus, dan sejarah. Semua lempengan tanah liat itu didaftar
dengan cermat dan ditaruh di atas rak. Sekarang sebagian besar
lempengan tanah liat itu disimpan di Museum London, Inggris.
Setelah kerajaan Assyria jatuh pada akhir abad ke-7 SM,
Babilonia kemudian kembali mencapai zaman keemasannya.
Raja Nebuchadnezzar II (605-562 SM) menaklukkan seluruh
Mesopotamia dan memperluas wilayahnya sampai ke Suriah dan
Palestina. Kota Babilonia dibangun kembali. Ia memperbaiki
Taman Gantung Babilon, Kuil Marduk dan Zigguratnya. Babilonia
kemudian ditaklukkan Cyrus Agung dari Persia tahun 539 SM.
Tahun 331 SM, Alexander Agung (Iskandar Zulkarnaen)
menguasai Babilonia. Akan tetapi, ia meninggal ketika memasuki
ibu kota Babilonia. Salah seorang panglimanya, Seleukos,
diangkat sebagai penguasa Mesopotamia. Pada tahun 200 SM
Babilonia dikuasai oleh bangsa Partia dan terakhir dikuasai oleh
bangsa Sasania.
Simak kembali!
1. Bangsa Assyria disebut juga bangsa Semit karena mereka
menggunakan bahasa Semit.
2. Raja Ashurubailit merupakan pendiri Kerajaan Assyria.
3. Raja Sennacherib sangat memperhatikan pertanian dan
pengairan.
4. raja Assurbanipal sangat memperhatikan pendidikan dan ia
membuat sebuah perpustakaan besar di Niniveh.

PERSIA
Di Persia muncul satu kekuatan baru. Di bawah Darius I
(521-485 SM), kekaisaran ini benar-benar merupakan salah satu
kekaisaran besar dalam sejarah barat. Daerah kekuasaan Darius
membentang dari Libya ke sungai Indus, dari laut Kaspia hingga
samudera Hindia (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 36). Nama Persia
adalah sebutan bangsa Arab untuk bangsa Iran. Daerahnya
berupa dataran tinggi. Sebagian besar penduduknya adalah
bangsa Medes. Bangsa Persia datang ke daerah itu dari Asia
Tengah sekitar tahun 900 SM. Mereka menaklukkan penduduk
setempat. Kemudian, mereka berdiam di daerah Fars yang
dikelilingi pegunungan dan gurun. Dengan kondisi demikian,
mereka mudah menahan serangan bangsa Assyria.

Peta daerah Persia


(Ancient History, Adams&Co :
1959)

Adanya perebutan kekuasaan di Mesopotamia membuat


bangsa Kassit dan Elamit berkembang. Demikian juga bangsa
Medes dari dataran tinggi Persia, bergabung dengan Babilonia
untuk menghancurkan Niniveh (612 SM). Akan tetapi, Babilonia
sendiri jatuh ke tangan Persia di tahun 539 SM. Raja Persia ketika
itu adalah Cyrus Agung.
Bangsa Persia dikenal sebagai petani dan pemelihara kuda.
Pada mulanya mereka mengalami kesukaran dalam mengolah
tanah. Mereka harus membuat terowongan yang panjang untuk
mengalirkan air ke daerah pegunungan.
Mulai tahun 836 SM, Persia muncul sebagai kerajaan yang
kuat. Salah seorang rajanya yang terkenal adalah cyrus Agung
(abad ke-6 SM). Istana kerajaannya dikenal dengan nama
Persepolis. Raja Cyrus berhasil menguasai daerah yang luas,
mulai dari Mesir di Afrika hingga daerah perbatasan India.
Kerajaannya yang mula-mula ditaklukkannya ialah kerajaan
Medes, Lybia, dan akhirnya Babilonia. Setelah itu, Cyrus
terbunuh dalam peperangan. Kambises, putra Cyrus,
meneruskan usaha ayahnya dengan menaklukkan Mesir. Setelah
Kambises meninggal terjadi pemberontakan, tetapi dapat
dipadamkan oleh Darius. Pada masa pemerintahan Darius (550-
486 SM), Persia mengalami masa kejayaannya. Wilayah
kerajaannya meliputi seluruh daerah Timur Tengah. Luasnya
lebih besar daripada daerah kekuasaan Kerajaan masedonia
pada masa pemerintahan Alexander Agung atau pada masa
kerajaan Romawi kuno.
Tidak seperti bangsa Assyria, bangsa Persia merupakan
penguasa yang baik. Kerajaan mereka dibagi dalam beberapa
satrap (gubernur). Tiap satrap menguasai 20 provinsi. Jalan-jalan
yang mulus banyak dibangun untuk mempertahankan hubungan
antar daerah. Salah satu di antaranya ialah Jalan raja. Jalan itu
membentang dari Susa (ibu kota) ke Sardis di Asia Kecil.
Jaraknya sekitar 1600 mil. Setiap 40 mil disediakan tempat
pemberhentian untuk mengganti kuda. Perintah raja dapat
disampaikan dalam waktu seminggu untuk jarak 1600 mil itu.
Di dalam Polytheisme ini, pengertian akan dosa sangat
terbatas sekali, karena invasi-invasi yang terus-menerus ke
lembah ini yang menyebabkan adanya proses pengadopsian
dewa-dewa baru. Persia telah membangun suatu kekaisaran
dengan sistem pemerintahan yang pantas dikagumi. Persialah
kekaisaran pertama yang berhasil mengatur bangsa-bangsa
yang secara etnis berbeda. Agama wahyu yang lebih tinggi
dengan nabinya yang bernama Zoroaster, ini sebutan dalam
bahasa Yunani, dalam bahasa Persia Zarathustra, hidup pada
abad 6 SM yang sedikit banyak mempengaruhi kemunculan
agama kristen (Sugihardjo Sumobroto, 1989: 37)
Bangsa Persia juga membangun tambang perak. Kanal
yang pernah digunakan oleh kapal Hatshepsut untuk berlayar
dari Laut Tengah ke Laut Merah diperbaiki. Mereka juga
membangun kuil-kuil besar seperti bangunan Babilonia dan
Assyria. Bangsa Persia mengenal alfabet yang terdiri atas 39
huruf. Mereka juga menaruh minat dalam bidang astronomi dan
mempelajarinya dari bangsa Babilonia. Bangsa Persia mengikuti
ajaran Zoroaster, yang hidup sekitar 600 SM. Ajaran itu ada
hubungannya dengan ajaran Hindu. Menurut ajaran zoroaster,
hidup adalah peperangan antara kebaikan dan kejahatan.
Mereka mengenal dua dewa, yaitu Dewa Perusak (Ahriman) dan
Dewa Kebijaksanaan (Ahuramazda). Seorang pemeluk ajaran
Zoroaster akan menemui kehidupan yang baik kalau membantu
Ahuramazda melawan Ahriman..
Raja-raja Persia yang terkenal adalah penganut ajaran
zoroaster. Bahkan, Darius, dalam salah satu prasastinya,
mengatakan, “Atas kehendak Ahuramazda yang memilih aku dan
menjadikan aku raja seluruh dunia”. Raja Persia yang lain, yaitu
Ataxerxes 1, mengeluarkan kalender baru dengan nama-nama
dewa zoroaster sebagai nama-nama bulannya. Beberapa dari
ajaran zoroaster dipakai oleh bangsa Romawi dalam pemujaan
dewa Mithras. Bangsa Persia akhirnya ditaklukkan oleh Kerajaan
Islam pada abad ke-7.

Pada bidang kebudayaan, Persia terkenal dengan seni


pahatnya. Seni pahat Persia nampak oriental, yakni kaku dan
kasar, dan memang betul-betul berhutang banyak pada seni
bangsa Assyria. Namun etika dan agama bangsa Perisa telah
jauh dari politheisme asli bangsa-bangsa Arya yang masih
mengakui dewi langit sebagai dewanya dewa-dewa yang suka
bertengkar. Di samping itu, agama bangsa Persia juga jauh di
luar penyembahan terhadap kesuburan yang sudah begitu
mendarah daging pada bangsa Mesopotamia (Sugihardjo
Sumobroto, 1989: 37)
Rangkuman

Kemunculan Mesopotamia “daerah antara dua sungai”


yaitu lembah sungai Eufrat dan Tigris, dulu berupa rawa-rawa
sekaligus sarang malaria dan daerah ini relatif terbelakang.
Kemudian iklim di lembah itu kurang stabil. Invasi-invasi dari
daerah di sekelilingnya sangat mudah terjadi, baik di sebelah
utara dan timur yang bergunung-gunung dari sebelah barat yang
berupa gurun pasir maupun barat daya yang bergurun juga
membuktikan tidak adanya rintangan alam yang mampu
menghambat setiap invasi yang dilakukan untuk merampas
kekayaan daerah lembah itu. Kondisi yang seperti itu
memungkinkan terjadi suksesi negara, bukan hanya dinasti yang
silih berganti, ditambah para penyerbu yang masuk ke lembah
Eufrat dan tigris itu akhirnya terserap ke dalam kebudayaan
yang terus menerus berkesinambungan selama lebih dari 3000
tahun.
Negara yang paling awal di daerah ini yaitu negara-negara
kota yang masing-masing boleh jadi secara independen
bertanggung jawab atas pengairan dan pemeliharaannya, yang
jika tanpa adanya irigasi I I lembah-lembah itu tak mempunyai
potensi apapun. Negara kota yang pertama kali tumbuh di
daerah rawa-rawa ini adalah “Tanah Sumeria” yang kini terletak
di sekitar 150 mil dari Teluk parsi. Kota besar Akkadia, babylon,
yang secara harfiah artinya “Pintu Gerbang Allah” adalah kota
Mesopotamia yang paling terkenal di antara kota-kota kuno
lainnya. “Taman Gantung” yang dibangun pada abad 7 SM,
merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia. Kemudian muncul
sistem perhitungan waktu dengan dua desimal dan matematika,
astronomi, (astrolog) serta mitos-mitos penciptaan, cerita-cerita
tentang dewa-dewa yang mati dan hidup kembali, epos-epos,
peraturan-peraturan, perundingan-perundingan dan sebagainya.
Selain keahlian dalam bidang pertanian dan keahlian
administratif dan politik. Maka pada basis pertanian inilah
berkembang budaya kota besar dalam sejarah. Pengertian kota
di sini dimaksudkan sebagai pusat orientasi materialistik pada
kekayaan, daripada sebagai pusat orientasi metropolistik.
Sebenarnya, Babylonia merupakan pusat kota besar yang
pertama dengan suatu kelas yang memerintah yang besar
jumlahnya, kelompok pedagang atau saudagar serta orang-orang
ahli atau prpfesional dalam berbagai bidang, serta pekerja yang
terserap dalam kehidupan yang metropolis. Kemudian ilmu-ilmu
pengetahuan yang berkembang di Mesopotamia misalnya
astronomi dan matematika yang mengembangkan suatu
kerangka pengetahuan. Di Mesopotamia, hukum juga
dikembangkan seperti hukum hammurabi yang muncul sekitar
1800 SM dengan dipahatkan pada lempengan-lempengan yang
bertahan hingga 4000 tahun munculnya. Dalam banyak hal,
hukum ini masih merupakan hukum primitif yang juga
mengecam kejahatan dengan kutukan dan dendam. Hukum
hammurabi didasarkan atas suatu masyarakat di mana individu
tertentu dianggap tidak mempunyai hak sama sekali atau tanpa
mempunyai kepribadian di mata hukum, kaum budak juga
mendapat perlindungan hukum. Mereka memiliki status, di
bawah kondisi tertentu mereka mendapat perlakuan yang sama.
Dalam bidang agama di Mesopotamia telah mempunyai
banyak dewa yang masing-masing melambangkan peperangan,
urusan sehari-hari dan ada satu dewa yang bertindak selaku
pengatur keluarga dewa-dewa yang disebut Marduk. Dalam
polytheisme ini, pengertian akan dosa sangat terbatas sekali,
karena invasi-invasi yang terus menerus ke lembah ini yang
menyebabkan adanya proses pengadopsian dewa-dewa baru.
Di Mesopotamia kuno, kebudayaan yang perkembangannya
paling menonjol adalah kebudayaan Assyria, kebudayaan kuno
yang biasanya kita anggap “militeristik” dan berkonotasi negatif.
Bangsa Assyria tepat disebut sebagai bangsa militeris pertama,
dalam arti warganya terutama kaum prianya, hidup dalam suatu
peperangan yang terorganisir. Mereka adalah bangsa pertama
yang mendiami suatu wilayah yang telah beradab dan memiliki
suatu “gaya” yang khas. Mereka lebih menonjolkan kejantanan
yang berlebih-lebihan karena mereka adalah orang kuat yang
senantiasa beranggapan bahwa kekuatan militer selalu
diperlukan oleh orang yang ingin meraih suatu keberhasilan di
dunia ini.
Soal:

1. Jelaskanlah latar belakang timbulnya kebudayaan-


kebudayaan di Mesopotamia, di antaranya adalah:
a. Sumeria
b. Babylonia
c. Assyria
d. Persia
2. Mengapa Mesopotamia disebut juga sebagai “The Fertile
Creasant”?
3. Analisislah sistem pemerintahan yang berlaku di
Mesopotamia!
4. Bagaimanakah sistem kepercayaan yang dianut oleh
bangsa Sumeria, Babylonia, Assyria dan Persia?
5. Klasifikasikanlah kehidupan ekonomi, sosial serta budaya
bangsa Sumeria, Babylonia, Assyria serta Persia!
Tugas!

Pahamilah uraian mengenai kebudayaan Sumeria,


Babylonia, Assyria serta Persia. Coba anda buat sebuah analisis
dalam bentuk tulisan sebagai suatu kajian perbandingan dari
hasil-hasil kebudayaan tersebut!

You might also like