You are on page 1of 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang semakin meningkat

dengan merk-merk yang semakin banyak akan meningkatkan konsumsi

bahan bakar minyak dan pencemaran udara di Indonesia. Sampai dengan

saat ini jumlah kendaraan bermotor di seluruh Indonesia telah mencapai

lebih dari 20 juta yang 60% adalah sepeda motor sedangkan pertumbuhan

populasi untuk mobil sekitar 3-4% dan sepeda motor lebih dari 4% per

tahun (data dari Dep. Perhubungan). Menurut data terakhir dari Gaikindo

pertumbuhan pasar penjualan kendaraan baru untuk roda 4 naik hampir 25

% pada tahun 2003. Sedangkan pertumbuhan pasar penjualan sepeda

motor naik hampir 35 % pada tahun 2003.

Belum adanya peraturan yang tegas mengenai emisi gas buang dan

partisipasi dari produsen kendaraan di Indonesia maka seiring dengan

pertambahan jumlah kendaraan bermotor, pencemaran udara di Indonesia

juga akan semakin meningkat. Polusi udara ini sudah merupakan masalah

yang meresahkan masyarakat, karena dampak dari polusi udara ini sangat

berbahaya bagi kesehatan. Berbagai upaya sudah ditempuh oleh

pemerintah untuk menanggulangi masalah ini. Mulai dari pembagian

masker sampai pengadaan alat pendeteksi polusi yang banyak terlihat di

jalan-jalan kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Salah satu

penyumbang terbesar dalam masalah polusi udara adalah kendaraan

1
2

bermotor, karena gas buang kendaraan bermotor mengandung zat yang

sangat mematikan yaitu CO dan NOx.

Kadar gas berbahaya CO dan NOx pada gas buang kendaraan

bermotor bisa ditekan sekecil mungkin dengan perawatan yang baik

terhadap mesin kendaraan tersebut. Namun demikian tidak semua pemilik

kendaraan bermotor memiliki kesadaran yang tinggi, disamping enggan

untuk mengeluarkan biaya perawatan yang mahal. Upaya pemerintah

adalah dengan mengeluarkan peraturan yang mewajibkan pemilik

kendaraan untuk melakukan uji emisi, sebagai cntoh pemerintah DKI

Jakarta mengeluarkan peraturan daerah (PERDA) nomor 2 tahun 2005

tentang pengendalian pencemaran udara. Bab VI Pasal 19 perda propinsi

DKI Jakarta nomor 95 tahun 2000 semua pemilik kendaraan bermotor

diwajibkan melakukan uji emisi kendaraannya, dan dijadikan sebagai salah

satu syarat untuk perpanjangan pajak kendaraan bermotor tersebut, yang

bunyi selengkapnya sebagai berikut:

1. Kendaraan bermotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang

kendaraan bermotor.

2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib

menjalani uji emisi sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan.

3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.

4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang lalu


3

lintas dan angkutan jalan dan/atau pihak swasta yang memiliki

bengkel umum yang telah memenuhi syarat.

5. Hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) merupakan bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan

bermotor.

Pelaksanaan peraturan daerah tersebut masih menemui kendala karena

masih sedikitnya alat uji emisi yang tersedia, dan harus mengeluarkan

biaya yang cukup mahal. Hal ini disebabkan karena peralatan uji emisi

yang masih harus dibeli dari luar negeri. Untuk mencoba mengatasi

permasalahan ini, pada program ini diusulkan untuk dibuat alat uji emisi

dengan kualitas yang sama dengan alat yang didatangkan dari luar negeri,

namun dengan biaya yang lebih murah.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

diharapkan dapat meningkatkan kualitas alat uji emisi yaitu salah satunya

degan menggunakan komputer sebagai media display sehingga

pemanfaatannya akan lebih optimal.

Kemajuan teknologi juga merambah bidang pemrograman yaitu

dengan berkembangnya berbagai macam bahasa pemrograman yang bisa

digunakan pengguna sesuai dengan tujuan pengguna, salah satunya Delphi.

Delphi merupakan salah satu paket bahasa pemrograman yang diluncurkan

oleh perusahaan Borland pada tahun 2007. Delphi bekerja dalam system

operasi windows. Dalam perkembangannya bahasa pemrograman Delphi

hingga kini sudah sampai pada Delphi versi 2007. Delphi versi terbaru
4

mempunyai cakupan kemampuan yang luas dan canggih, karena ditunjang

dengan komponen – komponen dan bahasa pemrograman yang handal

sehingga memudahkan programmer untuk membuat aplikasi program yang

diinginkan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah yang muncul sebagai berikut:

a. Diperlukan alat untuk menguji emisi gas buang kendaraan bermotor

b. Diperlukan media penampil hasil pengujian uji emisi kendaraan

bermotor

c. Diperlukan sensor yang mampu mengukur kadar gas CO dan NO x

dalam gas buang kendaraan bermotor

d. Diperlukan perangkat yang bisa digunakan untuk melakukan

pemroresan data, misalnya mikrokontroler jenis ATMEGA 8535

e. Diperlukan alat untuk memberikan supai tegangan yang diperlukan

rangkaian lainnya

f. Diperlukan alat uji emisi gas buang kendaraan bermotor yang bisa

terintegrasi dengan komputer

g. Dibutuhkan program yang bisa digunakan untuk menampilkan hasil

pengujian gas buang dalam komputer


5

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang muncul, maka perlu adanya

pembatasan masalah sehingga ruang lingkup permasalahannya jelas.

Dalam proyek akhir ini akan dibuat sebuah alat uji emisi gas buang

kendaraan bermotor menggunakan Mikrokontroler ATMega 8535 dan PC

berbasis Delphi. Perangkat alat uji emisi gas buang kendaraan bermotor ini

memiliki dua perangkat yaitu perangkat lunak dan perangkat keras..

Perangkat keras terdiri dari modul sensor (menggunakan sensor gas

TGS 2442 untuk gas CO dan sensor gas TGS 2106 untuk gas NO x ), modul

regulator tegangan, modul monostable dan analog switch, modul

mikrokontroller, modul display, serta modul print out. Pada proyek akhir

ini dibatasi untuk pengukuran kadar gas CO pada gas buang kendaraan

berbahan bakar bensin serta kadar gas NOx pada gas buang kendaraan

berbahan bakar solar.

Perangkat lunak menggunakan program Delphi dengan memanfaatkan

sistem operasi windows. Alat uji emisi ini terintegrasi komputer dengan

tujuan komputer sebagai media display hasil keluaran ( output ) dari proses

pengolahan pengujian emisi gas buang yang dilakukan.


6

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dipecahkan pada program pembuatan

alat Uji Emisi ini adalah:

1. Bagaimana rancangan secara perangkat keras dan lunak alat uji emisi

kendaraan bermotor?

2. Bagaimanakah unjuk kerja alat uji emisi kendaraan bermotor yang

terintegrasi komputer ?

E. Tujuan

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka diharapkan akan

dicapai tujuan sebagai berikut:

1. Membuat rancangan secara perangkat keras dan lunak alat uji emisi

kendaraan bermotor

2. Mengetahui unjuk kerja alat uji emisi kendaraan bermotor yang

terintegrasi komputer

F. Manfaat

Manfaat yang diperoleh setelah alat uji emisi gas buang kendaraan

bermotor ini selesai dilaksanakan adalah:

1. Bagi pemerintah: ikut mendukung suksesnya keputusan Pemerintah

tentang wajib pemeriksaan dan uji emisi dan perawatan kendaraan

bermotor

2. Bagi masyarakat: kemudahan untuk melaksanakan kewajiban sebagai

pemilik kendaraan bermotor dalam hal melakukan uji emisi

3. Bagi Mahasiswa: untuk mengimplementasikan pengetahuan


7

G. Keaslian Gagasan

Proyek akhir dengan judul alat uji emisi gas buang kendaraan

bermotor terintegrasi komputer ini saya dapatkan dari pemikiran sendiri,

melihat dari survey dan pengamatan di lapangan, bahwa belum ada alat

deteksi uji emisi gas buang kendaraan bermotor yang terintegrasi dengan

komputer ( PC ) .

Isi dalam proyek akhir bukan merupakan karya yang pernah diajukan

untuk memperoleh gelar Ahli Madya atau gelar lainnya di suatu Perguruan

Tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

You might also like