You are on page 1of 6

6/10/2010

Content

DAGING 

Pendahuluan
Sifat kimia dan fisika daging
 Penyimpanan dan pengawetan daging
 Produk Daging

Pendahuluan
 Daging merupakan bahan makanan utama yang
dikonsumsi manusia, baik diperoleh dari hewan-
hewan piaraan atau hewan buruan (Hadiwiyoto, S.,
1993. Hasil-Hasil Olahan susu, Ikan, Daging dan
Telur. Liberty. Yogyakarta).

 Daging juga didefinisikan sebagai semua jaringan


hewan dan semua produk hasil pengolahan jaringan-
jaringan tersebut yang seseuai untuk dimakan serta
tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Organ-
organ misalnya hati, ginjal, otak, paru-paru, jantung,
limpa, pankreas, dan jaringan otot termasuk dalam
definisi ini.

Komposisi kimia daging


Komponen Kadar (per 100gr bahan)
Kalori 207 kal
Protein 18,8 g
Sifat Kimia Daging Lemak 14 gr
Karbohidrat -
Ca 10 mg
P 200 mg
Fe 2,2 mg
Vitamin A 40 SI
Vitamin B1 0,13 mg
Vitamin C -

1
6/10/2010

Air
Protein daging
 Komposisi kimiawi terbesar daging adalah air Komponen protein 16 – 22%
(65-80%). Air terikat dan bebas.
Protein daging dapat diklasifikasikan dalam
 Daya ikat air oleh protein daging dinyatakan
3 kelompok besar, yaitu :
sebagai water holding capacity
 Berbagai perlakuan terhadap daging seperti :
penggilingan, pembekuan, pencairan (thawing),  Myofibril
penggaraman, proses enzimatik, pemberian zat
 Stroma
aditif dan pemanasan akan mempengaruhi
kandungan air akhir dari daging  Sarkoplasma

Enzim Lemak
 Enzim terdapat secara alamiah pada otot dan  Komponen lemak 1,3 – 13%
akan aktif saat daging mengalami proses aging  Karakteristik lemak yang terdapat pada jaringan
(pelayuan). lemak berbeda disebabkan oleh panjang
 Enzim proteolitik adalah enzim yang akan pendeknya rantai karbon penyusun lemak dan
mendegradasi (memecah) protein miofibril, yang tingkat kejenuhan asam lemak.
berkontribusi terhadap keempukan daging.  Semakin tinggi kandungan asam lemak jenuh,
maka lemak akan semakin keras.
 Jadi, daging harus di-aging pada temperatur dan
 lemak babi yang kandungan asam lemaknya
dalam jangka waktu tertentu untuk membuat
kurang jenuh daripada lemak sapi, akan lebih
proses degradasi protein miofibril sempurna lunak.

Karbohidrat Karbohidrat
 Komponen karbohidrat 0,5 – 1,3 %  Bila sapi mengalami stres atau kelelahan sebelum dipotong,
 Kandungan karbohidrat dalam tubuh hewan maka kandungan glikogen pada otot akan menipis,
sehingga konsentrasi asam laktat yang terbentuk tidak bisa
disimpan dalam bentuk glikogen (gula otot). membuat pH mencapai angka 5,6. Bila pH akhir lebih tinggi
 Glikogen akan dimetabolisme menjadi glukosa (misal 6,2) maka daging akan terlihat lebih gelap, keras,
dan kering. Ini dikenal dengan istilah dry, firm, dark (DFD)
selanjutnya glukosa akan dimetabolisme lebih
 Warna gelap pada daging ini dicatat berhubungan dengan
lanjut menjadi asam laktat. daya ikat air (water holding capacity) yang lebih tinggi dari
 Jumlah asam laktat akhir akan menentukan normal. Dengan tingginya daya ikata air tersebut,
menyebabkan keadaan serabut otot menjadi lebih besar
berap besar pH akhir daging. PH daging akan dan lebih banyak cahaya yang diserap daripada yang
mempengaruhi warna, daya ikat air dan dpantulkan oleh permukaan daging. Ini menyebakan
keempukan daging. pH yang diangggap normal daging terlihat lebih gelap
untuk daging adalah 5,6

2
6/10/2010

Karbohidrat Mineral dan Vitamin


 Bila proses pasca rigor berlangsung lebih cepat  Komposisi kimawi daging lainnya adalah mineral
dan pH akhir yang dicapai lebih kecil dari 5,6 dan vitamin (1%). Daging merupakan sumber
(misal 5,1), daging akan terlihat pucat, lunak dan Vitamin B kompleks (B1,B2, niacin, B6,B12).
berair, atau dikenal dengan istilah Pale, Soft, Sedangkan mineral yang terdapat pada daging
Exudative (PSE). adalah besi (Fe) dan zinc (Zn)
 Pada kondisi ini, struktur jaringan otot renggang
yang berhubungan dengan rendahnya daya ikat  Daging merupakan sumber penting vitamin B12
air, menyebabkan lebih banyak sinar yang karena vitamin ini tidak terdapat pada makanan
dipantulkan daripada yang diserap oleh nabati. Vitamin B12 berfungsi untuk
permukaan daging. Ini menyebabkan daging pembentukan sel darah merah dan sistem
terlihat lebih pucat. fungsional saraf.

Struktur Otot Daging

Struktur & Sifat Fisik Daging

Struktur Otot Daging


Struktur Otot Daging

Gambarsebuah serat daging dengan banyak


nuklei

3
6/10/2010

Struktur Otot Daging


Komposisi Fisik Daging
 Struktur otot merupakan struktur yang lurus dan panjang Jaringan otot rangka
yang dibungkus oleh membrane halus transparan yang  Jaringan otot rangka adalah jaringan otot yang
disebut sarkoplasma. menenpel secara langsung atau tidak langsung pada
 Sarkoplasma berbentuk gel atau sel yang lengket. Serabut tulang, yang menimbulkan suatu gerakan, dan atau
oto berdiameter 10-100 mikron. Zat-zat seperti mineral, memberikan bentuk pada tubuh.
vitamin, enzim, mioglobin, dan sebagian protein terdapat  Secara ekonomis, jaringan otot rangka merupakan
dalam sarkoplasma di dalam serabut otot bagian terpenting dan utama dari karkas.
 Otot tersusun dari banyak ikatan serabut otot yang lazim
disebut fasikuli.
 Fasikuli ini terdiri dari serabut-serabut otot, sedangkan Jaringan otot jantung (cardiac)
serabut otot tersusun dari banyak fibril yang disebut Jaringan otot jantung merupakan jaringan pembentuk
miofibril. organ jantung.
 Miofibril tersusun dari banyak filament yang disebut
miofilamen. Jaringan otot halus
 Jadi berdasarkan urutan ukuran (dari ukuran terbesar Jaringan otot halus merupakan jaringan yang banyak
sampai dengan ukuran yang terkecil), otot tersusun dari ditemukan pada saluran pencernaan dan reproduksi
fasikuli, serabut otot, miofibril dan miofilamen termasuk sistem sirkulasi pembuluh darah.

Komposisi Fisik Daging Komposisi Fisik Daging

 Telah dikatakan bahwa otot digunakan sebagai


penggerak dan sumber kekuatan.
 Jadi semakin sering jaringan otot digerakkan,
jaringan otot akan semakin banyak dan besar.
 Ini menyebabkan bagian daging seperti betis
(shank) memiliki tingkat kekenyalan yang tinggi.
Sebaliknya, jaringan otot yang terletak pada
bagian yang jarang digerakkan, seperti pada
bagian punggung (loin), memiliki tingkat
keempukan yang tinggi.

MARBLING
MARBLING
 Marbling merupakan butiran lemak putih yang terlihat oleh
mata yang tersebar pada jaringan otot daging.
 Marbling akan mencair saat daging dipanaskan dan
berkontribusi dalam meningkatkan cita rasa daging
(juicines), memberikan aroma daging yang sedap, serta
berperan meningkatkan keempukan daging.
 Marbling lebih tinggi pada sapi yang diberi pakan biji-bijian
(grain-fed-beef) daripada sapi yang diberi pakan rumput
(grass-fed-beef)
 Daging dengan lebih banyak marbling akan lebih empuk
dan lebih bercitarasa daripada daging dengn sedikit
 marbling, yaitu lemak intramuskuler atau lemak marbling.
Namun daging dengan sedikit marbling memiliki kandungan
yang terdapat di antara jaringan otot. 
kalori dan lemak jenuh lebih sedikit dan lebih dianjurkan
dikonsumsi oleh ahli gizi.

4
6/10/2010

Kualitas Daging
Sebelum Pemotongan:
- genetik, spesies, tipe ternak, jenis kelamin, umur,
Kualitas Daging pakan termasuk bahan aditif (hormon, antibiotik
atau mineral), dan stress

Setelah Pemotongan:
- metode pelayuan, stimulasi listrik, metode
pemasakan, pH karkas dan daging, bahan
tambahan termasuk enzim pengempuk daging,
hormon dan antibiotik, lemak intramuskuler atau
marbling, metode penyimpanan dan preservasi,
macam otot daging dan lokasi pada suatu otot
daging

Kualitas Daging

Kualitas Daging
(Kerusakan karena pembekuan)
Faktor perusak kualitas daging selama pembekuan:
- Sifat dan lokasi kristal es yang terbentuk
didalam jaringan otot
- Kerusakan mekanik struktur selular karena
perubahan volume
- Kerusakan kimiawi yang disebabkan oleh
partikel terlarut, termasuk garam-garam dan
gula. Adalah pertikel terlarut tersebut
menyebabkan penurunan titik beku daging (titik
beku daging, kira-kira -2oC sampai -3oC, bukan
0oC.

5
6/10/2010

Kualitas Daging Kualitas Daging


(Kerusakan karena pembekuan) (Kerusakan karena pembekuan)
Bagaimana drip terjadi?
Drip : cairan daging yang keluar (eksudasi - Pada laju pertumbuhan yang lambat, kristal es mulai terjadi diluar
cairan) karena kerusakan protein otot, yg serabut otot (ekstraselular) karena tekanan osmotik ekstraselular
lebih kecil daripada didalam otot.
lebih jauh lagi karena kerusakan sel otot. - Pembentukan kristal es ekstraselular berlangsung terus, sehingga
cairan ekstraselular yang tersisa dan belum membeku akan
Drip menyebabkan cukup banyak nutrien meningkat kekuatan fisiknya dan menarik air secara osmotik dari
bagian dalam sel otot yang sangat dingin.
yang keluar dari daging - Air ini membeku pada kristal es yang sudah terbentuk
sebelumnya dan menyebabkan kristal es membesar. Kristal-kristal
yang besar ini menyebabkan distorsi dan merusak serabut otot
serta sarkolema.
- Kekuatan ionik cairan ekstraselular yang tinggi, juga
menyebabkan denaturasi sejumlah protein otot. Denaturasi
protein menyebabkan hilangnya daya ikat protein daging, dan
pada saat penyegaran kembali terjadi kegagalan serabut otot
menyerap kembali semua air yang menaglami translokasi atau
keluar pada proses pembekuan.

Pengawetan Daging Produk Olahan Daging


Pengawetan Fisik:  Sausage
- Pendinginan:daging segar (max 2oC), daging beku  Cornet
(-18oC)
 Meat Ball
- Vacuum pack
- Pengalengan (dg pemanasan sebelum di-seal)  Nugget
 Beef Jerky
Pengawetan Kimia (untuk daging olahan):  Meat Floss
- Pengasapan
- Pengawet: Sodium nitrit

You might also like