Professional Documents
Culture Documents
Coba kita perhatikan. Sewaktu 1apar pasti tubuh kita akan merasa lemas. Namun,
setelah makan tubuh kembali segar. Kesegaran itu disebabkan tubuh mendapatkan energi
yang dihasilkan dan pembakaran bahan makanan yang kita makan. Energi dalam tubuh
disimpan dan dilepaskan dalam bentuk energi kimia dan ditambah sedikit energi panas.
Energi tersebut diperlukan untuk melakukan aktivitas kehidupan, baik tingkat seluler
seperti pembelahan sel dan transpor molekul ke luar dan ke dalam sel, maupun tingkat
individu misalnya membaca, berlari, berjalan, atau berolah raga (Gambar 2.1).
Energi dihasilkan dan proses kimia yang terjadi di dalam sel. Selain proses kimia
yang menghasilkan energi, di dalam sel juga terjadi beribu-ribu proses kimia. Proses
tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan berhubungan satu sama lain dalam suatu
rangkaian yang disebut metabolisme.
Kumpulan reaksi kimia yang terjadi dalam metabolisme memerlukan enzim untuk
mempercepat laju reaksi. Oleh karena itu, sebelum lebih jauh kita membahas
metabolisme terlebih dahulu kita membahas enzim.
ENZIM
Apakah enzim itu? Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di
dalam tubuh makhluk hidup. Karena bekerja sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup, enzim disebut juga biokatalisator.
Enzim dapat bertindak sebagai katalis, yaitu dapat meningkatkan kecepatan reaksi
kimia tetapi tidak berubah dalam reaksi kimia tersebut. Molekul yang bereaksi di dalam
suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim disebut substrat, dan molekul yang dihasilkan
disebut produk.
Enzim dibuat di dalam sel-sel yang hidup. Sebagian besar enzim bekerja di dalam
sel, disebut enzim intraseluler. Contoh enzim intraseluler adalah katalase. Katalase
memecah senyawa berbahaya, seperti H202 (hidrogen peroksida) di dalam sel-sel hati.
Beberapa enzim dibuat di dalam sel kemudian dikeluarkan dan dalam sel untuk
melakukan fungsinya, disebut enzim ekstraseluler. Contoh enzim ekstraseluler adalah
enzim-enzim pencernaan, misalnya arnilase. Amilase memecah amilum menjadi maltosa.
Amilase dihasilkan oleh kelenjar saliva (ludah) dan dikeluarkan ke rongga mulut untuk
melakukan fungsinya.
Komponen Enzim
Enzim tersusun dan komponen protein yang disebut apoenzim. Beberapa enzim
memerlukan komponen nonprotein untuk membantu aktivitas enzim, yang disebut
kofaktor. Kofaktor beberapa enzim berupa ion anorganik.
FAKTA BIO
Makanan menjadi cepat basi disebabkan oleh aktivitas enzim. Bakteri di udara
hinggap di makanan dan berkembang biak secara cepat sambil mengeluarkan enzim-
enzim pencernaan di media makanan. Enzim-enzim pencernaan dan bakteri inilah yang
menyebabkan makanan berubah menjadi basi. Aktivitas enzim dapat dihambat dengan
cara pemanasan atau pendinginan.
Kofaktor yang berupa ion organik disebut koenzim. Beberapa kofaktor tidak
berubah di akhir reaksi, tetapi kadang-kadang berubah dan terlibat dalam reaksi yang lain.
Enzim yang terikat dengan kofaktor disebut holoenzim. Berikut beherapa jenis kofaktor
yang membantu aktivitas enzim.
Ion-ion Anorganik
Ion-ion anorganik sederhana merupakan salah satu kofaktor. Ion-ion ini terikat
dengan enzim atau substrat kompleks dan dapat membuat fungsi enzirn lebih efektif.
Sehagai contoh, amilase dalam saliva akan bekerja lebih baik dengan adanya ion kiorida
dan kalsium.
Gugus Prostetik
Gugus prostetik merupakan tipe kofaktor yang lain. Gugus prostetik berperan
memberi kekuatan tambahan terhadap kerja enzim. Gugus prostetik terdiri dan
molekulmolekul organik yang terikat rapat dengan enzim (Gambar 2.2a). Contohnya
adalah heme, yaitu suatu molekul berbentuk cincin pipih yang mengandung besi. Heme
merupakan gugus prostetik sejumlah enzim, di antaranya katalase, peroksidase, dan
sitokrom oksidase (terlibat dalam respirasi seluler).
Koenzim
Koenzim merupakan kofaktor yang terdiri dan molekul organik non-protein
kompleks yang terikat renggang dengan enzim. Koenzim berfungsi memindahkan gugus
kimia, atom, atau elektron dan satu enzim ke enzim yang lain. Beberapa koenzim adalah
vitamin atau turunan vitamin. Contohnya, NAD (Nicotinamide Aden inc Din ucico tide)
merupakan koenzim yang sangat penting dalam respirasi seluler. Lihat Gambar 2.2b.
Setelah produk dihasilkan dan reaksi, enzim kernudian dilepaskan. Enzim bebas
untuk membentuk kompleks yang baru dengan substrat yang lain.
Kerja enzim dapat diterangkan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan kunci serta
teori kecocokan yang terinduksi. Kedua teori mi menjelaskan spesifitas enzim dengan
substratnya.
Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key Theory)
Di dalam enzim terdapat sisi aktif yang tersusun dan sejumlah kecil asam amino.
Bentuk sisi aktif sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang
dapat menjadi substrat bagi enzim.
Enzim dan substrat akan bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci
yang masuk ke dalam gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi
aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta
membebaskan enzim. Lihat Gambar 2.4.
Konsep Penting
Sitat-sifat enzim sebagai biokatalisator adalah enzim merupakan protein. Bekerja
secara spesifik, berfungsi sebagai katalis, hanya diperlukan dalam jumlah sedikit, dapat
bekerja secara bolak-balik, dan dipengaruhi oleh 5ubtra lingkungan.
FAKTA BIO
Setap enzim memi(iki suhu optimum. Sebagian besar enzim manusia memiliki suhu
optimum sekitar 370 C. Sebagian besar enzim tumbuhan memiliki suhu optimum sekitar
25° C.
pH
Derajat keasaman (pH) juga mempengaruhi aktivitas enzim. Perubahan kondisi
asam dan basa di sekitar molekul enzim mempengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan
dapat menyebabkan denaturasi enzim. Setiap enzim memiliki pH optimum. Sebagai
contoh, pepsin (enzim yang bekerja di dalam lambung) memiliki pH optimum sekitar 2
(sangat asam), sedangkan 7ubtrac (enzim yang bekerja di mulut dan usus halus) memiliki
pH optimum sekitar 7,5 (agak basa). Lihat Gambar 2.7.
Inhibitor kompetitif
Inhibitor non-kompetitif
Konsentrasi Enzirn
Konsentrasi enzim juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin besar konsentrasi
enzim semakin cepat pula reaksi yang berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Lihat Gambar 2.9.
Sisi aktif suatu enzim dapat digunakan berulang kali oleh banyak substrat. Substrat
yang berikatan dengan sisi aktif enzim akan membentuk produk. Pelepasan produk
menyebabkan sisi aktif enzim bebas untuk berikatan dengan substrat Iainnya. Oleh
karenanya hanya dibutuhkan sejumlah kecil enzim untuk mengkatalis sejumlah besar
substrat.
Konsentrasi Substrat
Bila jumlah enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan meningkat dengan
adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, pada saat sisi aktif semua enzim
bekerja, penambahan substrat tidak dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim lebih
lanjut. Kondisi ini disebut konsentrasi substrat pada titik jenuh atau disebut dengan
kecepatan reaksi telah mencapai maksimum (Vmax) Lihat gambar 2.10.
Banyaknya molekul substrat yang diubah menjadi produk oleh enzim sangat
bervariasi. Jumlah pergantian substrat adalah banyaknya molekul substrat yang dapat
diubah menjadi produk oleh satu molekul enzim selama satu menit. Lihat Tabel 2.1.
2H202 → 2H20 + O2
FAKTA BIO
Reaksi pada makhluk hidup umumnya berlangsung pada keadaan konsentrasi
substrat lebih besar dibandingkan konsentrasi enzim. Namun, konsentrasi substratnya
tidak ebih besar dan pada konsentrasi substrat pada V max hanya mendekati konsentrasi
substrat pada Vmax.
Kegiatan 2.1
Tujuan
Mengetahui dan memahami pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
katalase.
Cara Kerja
5. Masukkan masing-masing potongan hati sapi ke dalam tabung reaksi. Tandai ketinggian
awal permukaan larutan dengan menggunakan pena marker. Lihat Gambar di samping.
6. Setelah 5 menit, ukur ketinggian gelembung oksigen yang terbentuk di dalam tabung
reaksi. Jika gelembung oksigen pada salah satu tabung reaksi sudah mencapai salah
satu mulut tabung sebelum 5 menit, ukur ketinggian gelembung pada semua tabung
reaksi. (Ketinggian gelembung oksigen diukur mulai dan batas awal tanda marker
sampai batas teratas gelembung oksigen).
7. Catat data yang kamu peroleh dalam bentuk tabel.
8. Buatlah suatu grafik sebagai hubungan aktivitas enzim menggunakan ketinggian
gelembung oksigen dengan konsentrasi hidrogen peroksida.
Pertanyaan
1. Dan manakah sumber katalase pada percobaan mi?
2. Analisa data yang kamu peroleh dan percobaan dan buatlah suatu kesimpulan.
METABOLISME
Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan
diakhiri dengan produk akhir, yang terjadi di dalam sel. Berbeda dengan reaksi kimia pada
umumnya, reaksi kimia yang terjadi di dalam sel tidak bersifat bolak-balik, melainkan
berjalan satu arah. Setiap produk suatu reaksi akan menjadi reaktan bagi reaksi
berikutnya, sampai produk akhir dan suatu jalur metabolisme terbentuk (Gambar 2.11).
Reaksi 1 Reaksi 2 Reaksi 3 Reaksi 4
A→B B→C C→D D→E
Gambar 2.11 Rangkaian reaksi 1, 2, 3, dan 4 dalam suatu jalur
metabolisme. Dalam jalur ini A adalah substrat atau reaktan awal dan E
adalah produk akhir.
FAKTA BIO
Reaksi kimia merupakan peristiwa reaksi untuk mengubah reaktan menjadi produk
dengan bantuan biokatalis enzim. Suatu reaksi kimia biasanya bersifat bolak-balik. Arah
reaksi ditentukan oleh keseimbangan jumlah reaktan dengan produk.
Konsep Penting
Katabolisme memiliki dua fungsi, yaitu mènyediakan bahan baku untuk sintesis
molekul lain dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai
aktivitas.
Dengan kata lain, katabolisme adalah rangkaian reaksi yang bertujuan untuk
pembongkaran atau penguraian suatu molekul. Biasanya katabolisme bersifat eksergonik
(menghasilkan energi). Katabolisme memiliki dua fungsi, yaitu menyediakan bahan baku
untuk sintesis molekul lain dan menyediakan energi kimia yang dibutuhkan untuk
melakukan berhagai aktivitas kehidupan baik tingkat seluler maupun tingkat individu.
Sedangkan anabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah
molekul kecil dan produk akhirnya adalah molekul besar. Dengan kata lain, anabolisme
adalah rangkaian reaksi yang bertujuan untuk penyusunan atau sintesis molekul. Lihat
Gambar 2.13.
Katabolisme Karbohidrat
Dalarn makanan yang kita konsumsi, lebih dan 80% hasil katabolisme pati adalah
glukosa, sedangkan galaktosa dan fruktosa hanya mewakili 20% dan makanan tersebut.
Setelah penyerapan oleh usus halus, sebagian fruktosa dan hampir semua galaktosa
dengan segera diubah menjadi glukosa. Dengan demikian sangat sedikit galaktosa dan
fruktosa yang terdapat dalam sirkulasi darah.
FAKTA BIO
Dalam makanan yang dikonsumsi manusia hanya ada tiga sumber karbohidrat, yaitu
sukrosa yang merupakan disakarida yang dikenal sebagai gula tebu; laktosa, yaitu suatu
disakarida yang terdapat dalam susu; dan pati (kanji) yang merupakan polisakarida pada
semua bahan makanan nabati, terutama pada padi-padian.
Respirasi aerob
Respirasi aerob merupakan peristiwa pembakaran zat yang melihatkan oksigen dan
pernapasan. Oksigen akan digunakan sebagai penerima elektron terakhir dalam
pembentukan ATP. Respirasi pada tingkat organisme berupa pertukaran oksigen dengan
karbon dioksida di dalam alveolus paru-paru. Sedangkan respirasi pada tingkat sel terjadi
di dalam mitokondria. Secara singkat reaksi yang terjadi pada respirasi aerob adalah
sebagai berikut:
Glikolisis
Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel. Pada tahap glikolisis, terjadi dua langkah
reaksi, yaitu langkah memerlukan energi dan langkah melepaskan energi. Saat langkah
memerlukan energi, 2 molekul ATP diperlukan untuk mentransfer gugus fosfat ke glukosa
sehingga glukosa memiliki simpanan energi yang lebih tinggi. Energi mi diperlukan untuk
reaksi selanjutnya, yaitu reaksi pelepasan energi.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang
memecah 1 molekul glukosa (terdiri dan 6 atom karbon) atau monosakarida yang lain
menjadi 2 molekul asam piruvat (terdiri dan 3 atom karbon), 2 NADH (Nicotinamide
Adenine Dinucleotide H), dan 2 ATP. Lihat Gambar 2.16.
Siklus Krebs
Siklus Krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Narna siklus ini berasal dari
orang yang menemukan secara rinci tahap kedua respirasi aerob in yaitu Hans Krebs
(tahun 1930-an). Siklus ini disebut juga siklus asam sitrat.
Tahap awal siklus Krebs adalah 2 molekul asam piruvat yang dibentuk pada glikolisis
meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria. Siklus Krebs terjadi di dalam
mitokondria. Selarna reaksi tersebut dilepaskan 3 molekul karbon dioksida, 4 NADH, 1
FADH2 (Flavin Adenine Dinucleotide H2), dan 1 ATP. Reaksi ini terjadi dua kali karena pada
glikolisis, glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat. Lihat Gambar 2.17.
Jadi, siklus Krebs merupakan reaksi tahap kedua dalam respirasi aerob yang
menghasilkan 8 NADH, 2 FADH2, dan 2 ATP.
Keterangan Gambar 2.17:
(a) Asam piruvat hasil glikolisis memasuki mitokondria.
(b) Asam piruvat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO 2. Asam
piruvat juga memberikan hidrogen dan elektron kepada NAD +,
membentuk NADH. Selanjutnya koenzim bergabung dengan sisa 2 atom karbon
dan asam piruvat membentuk asetil-KoA.
(c) Asetil Ko-A mentranster 2 atom karbonnya ke oksaloasetat membentuk sitrat.
Koenzim A dilepaskan dari Asetil KoA. Penambahan dan pelepasan H 2O
mengubah sitrat menjadi asam ositrat.
(d) Asam isositrat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO 2 dan terbentuk
asam α-ketoglutarat. Hidrogen dan elektron ditransfer kepada NAD,
membentuk NADH.
(e) Asam α-ketoglutarat melepaskan gugus karboksil dalam bentuk CO 2,
dan NADH terbentuk. Asam α-ketoglutarat berikatan dengan molekul koenzim A,
membentuk suksinil-KoA.
(f) Koenzim A dilepaskan dan digantikan oleh fosfat (berasal dari GTP). Fosfat terikat
pada ADP membentuk ATP. Suksinil-KoA berubah menjadi asam suksinat.
(g) Elektron dan hidrogen dan asam suksinat ditransfer ke FAD membentuk FADH 2.
Asam suksinat berubah menjadi asam fumarat.
(h) Asam fumarat menggunakan H2O membentuk asam malat. Asam malat
mentransfer hidrogen dan elektron ke NAD + membentuk NADH. Asam malat
berubah menjadi asam oksaloasetat yang akan digunakan dalam siklus Krebs
selanjutnya.
Konsep Penting
Dalam siklus krebs, 1 molekul asam piruvat akan menghasilkan 4 molekul NADH, 1
molekul FHDH2, dan 1 molekul ATP.
Transpor elektron terjadi di bagian membran dalam mitokondria. NADH dan FADH 2
yang dihasilkan dan siklus Krebs dan glikolisis memberikan elektron dan H ke sistem
transpor elektron. Oleh karena elektron bergerak rnelalui sistern transpor, H + dipompa ke
luar dan membran dalam mitokondria. Konsentrasi H + di luar membran dalam
mitokondria menimbulkan gradien elektron antara bagian luar dan bagian dalam
membran dalam mitokondria. Akibatnya, ion H+ kembali menuju bagian dalam membran
dalam mitokondria melalui ATP sintase. Lihat Gambar 2.18.
Konsep Penting
Dalam sistem transpor elektron, dari 1 molekul glukosa yang dipecah menghasilkan
32 molekul ATP.
FAKTA BIO
Karbon monoksida (CO) merupakan racun yang menghalangi transfer elektron pada
oksigen. Karbon monoksida juga menghalangi pengangkutan oksigen oleh
hemoglobin pada sel darah merah. Keracunan karbon monoksida dapat
menimbulkan kematian akibat kekurangan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan
oleh pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna pada kendaraan bermotor.
Respirasi anaerob
Konsep Penting
Sistem transpor elektron memperlihatkan bagaimana elektron bergabung dengan
enzim dan kofaktor membran dalam mitokondria.
Gambar 2.21 Tahapan fermentasi asam aktat.
Jika dibandingkan energi yang diperoleh dan respirasi aerob dengan energi dan
fermentasi, respirasi aerob menghasilkan energi yang lebih besar. ATP yang dihasilkan
respirasi aerob adalah 36 ATP untuk oksidasi satu molekul glukosa. Sebaliknya, dengan
fermentasi hanya akan diperoleh total energi sebesar 2 ATP Jadi energi respirasi aerob
adalah 18 kali lipat lebih tinggi dibandingkan energi fermentasi. Salah satu alasan
mengapa hal tersebut terjadi, karena respirasi aerob merupakan katabolisme sempurna
yang menghasilkan CO2 dan H2O. Jadi, pembakaran yang dihasilkan optimum. Sebaliknya,
hasil fermentasi adalah karbon yang masih reduktif, misalnya etanol dan asam laktat. Oleh
karena itu, etanol masih menyisakan energi terikat di dalamnya, yang sesungguhnya
masih dapat dibakar untuk menghasilkan energi lanjutan.
Anabolisme Karbohidrat
Anabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul
kecil, dan produk akhirnya adalah molekul besar. Dengan kata lain anabolisme adalah
rangkaian reaksi yang bertujuan untuk penyusunan atau sintesis suatu molekul. Contoh
anabolisme karbohidrat adalah fotosintesis atau sintesis karbohidrat dengan bantuan
energi cahaya matahari.
Fotosintesis
Fotosintesis merupakan sintesis yang memerlukan cahaya (fotos = cahaya; sin tesis
= membuat bahan kimia, memasak). Fotosintesis adalah peristiwa penggunaan energi
cahaya untuk membentuk senyawa dasar karbohidrat dari karbon dioksida dan air.
Tempat Terjadinya fotosintesis
Stroma
Stroma merupakan struktur kosong di dalam kloroplas. Stroma juga merupakan
tempat glukosa terbentuk dan karbon dioksida dan air.
Tilakoid
Tilakoid merupakan struktur cakram yang terbentuk dan pelipatan membran dalam
kloroplas. Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi
kimia.
Grana
Grana merupakan satu tumpuk tilakoid.
Klorofil merupakan pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan. Klorofil dapat
dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. Klorofil a merupakan pigmen hijau rumput
(grass- green pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Kiorofil
a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis yang akan dijelaskan kernudian.
Kiorofil b merupakan pigmen hijau kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan
merah kejinggaan. Kiorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau, dan
beberapa bakteri fotoautotrof.
Selain klorofil, di dalam kloroplas juga terdapat pigmen karotenoid, antosianin, dan
fikobilin. Karotenoid mampu rnenyerap cahaya biru kehijauan dan biru keunguan.
Karotenoid memantulkan cahaya merah, jingga, dan kuning. Karotenoid mi banyak
ditemukan pada bunga, buah, dan savuran. Antosianin dan fikobilin merupakan pigmen
merah dan biru. Antosianin banyak ditemukan pada bunga. Fikobilin banyak ditemukan
pada kelompok ganggang merah dan Cyanobacteria.
Jadi, hanya tumbuhan saja yang dapat melakukan fotosintesis karena mengandung
kloroplas pada daunnya. Oleh karena itu, tumbuhan berperan sebagai organisme
produsen makanan (karena dapat menghasilkan makanan dengan bantuan cahaya).
Tumbuhan disebut juga organisme autotrof (auto = sendiri, trophic = makanan), yaitu
organisme yang dapat membuat makanan sendiri. Reaksi fotosintesis dapat disingkat
sebagai berikut.
Energi cahaya
12H2O + 6CO2 →→ C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Air Karbon Klorofil Glukosa Oksigen Air
dioksida
Sistem transpor elektron tersusun dan enzim, koenzim, dan protein yang terikat
pada membran sel. Elektron dipindahkan tahap demi tahap melalui sistem transpor
elektron, dan energi dilepaskan pada setiap tahap. Energi tersebut sebagian besar
digunakan untuk pembentukan ATP dan NADPH.
Konsep Penting
Pusat reaksi pada fotosistem I mengandung klorofil a yang disebut sebagai P700
karena dapat menyerap foton terbaik pada panjang gelombang 700 nm. Pusat reaksi
pada fotosistem II mengandung klorofil a yang disebut P680 karena dapat menyerap
foton terbaik pada panjang getombang 680 nm.
Kegiatan 2.2
Pengaruh Cahaya terhadap Sintesis Amilum pada Geranium
Tujuan
Mengetahui dan memahami pengaruh cahaya terhadap sintesis amilum pada Geranium.
Alat dan Bahan
1. Penjepit tabung reaksi
2. Kaki tiga dan kasa pembakar
3. Gelas beker
4. Cawan petri
5. Pembakar bunsen
6. Klip kertas
7. Pinset
8. Satu pot tanaman Geranium atau tanaman hias lain (dengan daun yang bercorak
dan tidak berdaging tebal)
9. Larutan iod
10. Air
11. Kertas hitam atau alluminium
12. Etanol
Cara Kerja
1. Satu jenis tanaman Geranium atau tanaman hias lain (dengan daun yang bercorak) di
dalam pot disimpan selama 2 - 3 hari di tempat gelap agar tidak terjadi fotosintesis.
Pemastian tidak terjadinya fotosintesis dapat dilakukan dengan menguji salah satu
daun pada tanarnan tersebut dengan tes amilum dengan iod sebagai berikut.
2. Air dididihkan di dalarn gelas beker dengan menggunakan pembakar bunsen. Petik satu
helai daun dan rendam dalam air mendidih selama 10 detik. Daun direndarn dalam air
mendidih dengan tujuan mematikan sel-sel tanaman dan rnelunakkan jaringan daun.
3. Kemudian daun tersebut digulung dan diletakkan di dalam tabung reaksi yang berisi
etanol. Etanol merupakan pelarut yang berfungsi untuk melarutkan dan meluruhkan
klorofil daun. Tabung reaksi beserta daun tersebut dimasukkan ke dalarn gelas beker
yang berisi air mendidih selama 10 menit. Lalu pembakar bunsen dimatikan.
4. Cuci atau bilas daun dengan menggoyangkan daun dengan pinset di dalam gelas beker
yang berisi air panas tadi. Pembilasan herfungsi untuk melarutkan etanol.
5. Letakkan daun pada cawan petri lalu beri larutan iod. Adanya warna hitam
menunjukkan keberadaan amilum di dalam daun.
6. Bila daun berwarna hitam sebaiknya tanaman disimpan di tempat gelap beberapa hari
lagi. Setelah itu diuji lagi dengan tes amilum. Bila daun yang diuji tidak berwarna
hitam berarti tidak terjadi sintesis amilum.
7. Kemudian tutup sebagian daun Geranium dengan kertas hitam yang bersimbol huruf V,
atau nama sebutan lainnya, yang dilekatkan pada dua kaca ohjek dan dikaret. Lihat
gambar.
Pertanyaan
Apa perbedaan hasil fotosintesis di tempat gelap dan di tempat terang?
Kegiatan 2.3
Bagan Proses Metabolisme
Buatlah sebuah bagan yang menjelaskan rangkuman proses respirasi dan
fotosintesis. Buatlah bagan sejelas mungkin. Presentasikan di depan kelas secara
berkelompok. Kegiatan pembuatan bagan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pemahaman kalian mengenai konsep katabolisme dan anabolisme.
Kemosintesis
Kemosintesis adalah sintesis (anabolisme) dengan menggunakan sumber energi
berasal dan reaksi kimia eksergonik. Reaksi kimia eksergonik adalah oksidasi senyawa
anorganik, misalnya ion amonium, ion besi (Fe 3+), atau belerang (S). Kemosintesis dapat
dilakukan oleh beherapa bakteri kemosintetik.
Bakteri kemosintetik berperan penting pada daur biogeokimia. Misalnya bakteri
belerang mengubah belerang menjadi sulfat, yang kemudian dapat digunakan oleh
tanaman untuk sintesis protein.
(a) Glukosa (karbohidrat) lebih banyak mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat
( lebih teroksidasi ) disbanding lemak.
(b) Asam heksanoat ( lemak ) lebih banyak mengandung hidrogen terikat ( lebih tereduksi
dibanding karbohidrat dan protein )
(c) Asam glutamat ( protein ) lebih banyak mengandung oksigen ( lebih teroksidasi ) disbanding
lemak.
Di dalam sel, bahan bakar sel dapat berasal dan karhohidrat, protein, maupun
lemak tergantung dan makanan yang dikonsumsi. Katabolisme karbohidrat, protein, dan
lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Asetil KoA yang
menjadi bahan baku siklus Krebs untuk rnenghasilkan energi dapat berasal dan
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak.
Titik temu berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling menggantikan
‘bahan bakar’ dalam sel. Selain itu, hasil katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
berguna rnenghasilkan senyawa-senyawa antara yang dapat membentuk ATP, komponen
hemoglobin, hormon, maupun komponen sel lainnya.
Kita lihat bahwa dengan jalur katabolisme yang berbeda, glukosa dan asam
glutamat menghasilkan jumlah ATP yang sama, yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme
asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama, glukosa (6 karbon) menghasilkan 44
ATP. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jurnlah energi yang dihasilkan lemak
lebih besar dihandingkan dengan jumlah energi yang dihasilkan karhohidrat atau protein
dalam berat yang sama. Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan
jumlah energi yang dihasilkan karhohidrat dalam berat yang sama.
KILAS BALIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang enzim?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim?
3. Dari hasil percobaan aktivitas katalase pada hati sapi, bagaimana pengaruh konsentrasi
substrat terhadap aktivitas enzim?
4. Tuliskan tahapan pada respirasi tingkat sel.
5. Tuliskan dan jelaskan satu contoh anabolisme karbohidrat.
Keterkaitan antara metabolisme karhohidrat, lemak, dan protein pada Gambar 2.29
menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Kelebihan energi dan materi akan disimpan oleh
tubuh sebagai lemak. Lemak tersimpan dalam jaringan lemak pada lapisan di bawah kulit,
jaringan penghubung di antara alat pencernaan, jantung, dan paru-paru. Di dalam sistem
peredaran darah, lemak juga mengalami kesulitan pengangkutan karena sifat lemak yang
hidrofobik memerlukan lebih banyak protein pengangkut. Di samping itu, lemak yang
tertimbun di jaringan kapiler darah menyebabkan penyumbatan pembuluh darah yang
dapat diikuti dengan tekanan darah tinggi dan stroke.
Di negara yang maju, kemakmuran menyebabkan meningkatnya orang yang
merniliki obesitas dan penyakit kelebihan gizi berupa penyakit jantung, tekanan darah
tinggi, dan stroke. Penyakit-penyakit tersebut ditimbulkan oleh meningkatnya konsumsi
makanan berenergi tinggi, yaitu makanan kaya lemak dan berkadar gula tinggi. Oleh
karena itu, cara efektif menjaga kesehatan adalah mengatur menu makanan yang sesuai
dengan kebutuhan. Makanan yang mengandung energi rendah dicari orang-orang gemuk
atau orang yang tidak ingin gemuk. Dengan demikian dapat dipahami bila dalam kegiatan
ekonomi orang mencari produk teknologi makanan yang berkadar gula rendah.
FAKTA BIO
Perlu diketahui bahwa tidak semua energi (kalori) yang dibebaskan dan oksidasi
diikat menjadi ATP. Saah satu cara yang lebih akurat dalam mengukur kalori tiap senyawa
adalah dengan kalorimeter. Dengan alat mi diketahui bahwa nilai kalori karbohidrat dan
protein adalah kirakira 4 kkal/gram, sedangkan nilai kalori asam emak adalah 9,3
kkal/gram.
Kegiatan 2.4
Makanan Berkadar Gula Rendah
Cari satu jenis makanan yang berkadar gula rendah, baik dan buku, majalah, maupun
internet. Kumpulkan artikel serta informasi yang menjelaskan:
• komposisi makanan tersebut
• proses pembuatan makanan tersebut
• keuntungan mengkonsumsi makanan tersebut.
FAKTA BIO
Preservasi susu dengan teknik UHT (Ultra High Temperature) bertujuan untuk
memanaskan susu pada suhu tinggi tanpa merusak protein dan vitamin di dalam susu.
Susu dilewatkan dalam pipa panas yang sangat kecil diameternya. Panas yang tinggi akan
membunuh bakteri sehingga susu menjadi ebih tahan ama.
Konsep Penting
Pengawetan bahan makänan perlu memperhatikan jenis dan keadaan makanan
yang akan diawetkan, cara pengawetan, serta daya tarik produk pengawetan makanan
tersebut.
Cara Pengawetan
Cara pengawetan bahan pangan disesuaikan dengan keadaan hahan makanan,
komposisi bahan pangan, dan tujuan. Berdasarkan caranva, pengawetan secara urnurn
dilakukan dengan pemanasan, pendinginan, kering dingin, pengasinan, dan permanisan.
KILAS BALIK
1. Apa yang kamu ketahui tentang fermentasi?
2. Mengapa lemak memberikan energi yang lebih besar bagi tubuh dibandingkan
karbohidrat dan protein?
3. Apa keuntungan mengkonsumsi makanan berkadar gula rendah?
4. Apa saja yang perlu diperhatikan datam pengawetan makanan?
5. Apa yang pertu kita perhatikan saat membeli suatu makanan kemasan?
Ikhtisar
• Metabolisme adalah serangkaian reaksi kimia yang diawali dengan substrat awal dan
diakhiri dengan menghasilkan produk akhir.
• Metabolisme dapat dibedakan menjadi katabolisme dan anabolisme. Katabolisme
adalah rangkaian reaksi yang bertujuan untuk pembongkaran atau penguraian suatu
molekul. Sedangkan anabolisme adalah rangkaian reaksi yang bertujuan untuk
penyusunan atau sintesis suatu molekul.
• Enzim adalah protein yang hertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk hidup.
Karena bekerja di dalarn tubuh makhluk hidup, enzim juga disebut biokatalisator.
• Enzim tersusun dan bagian protein dan bagian non-protein. Bagian protein disebut
apoenzim. Bagian non-protein disebut kofaktor. Kofaktor dapat berupa ion-ion
anorganik, gugus prostetik, dan koenzirn.
• Secara sederhana kerja enzim dapat digambarkan sehagai berikut.
Substrat + enzim → kompleks enzim dengan substrat → enzim + produk
• Enzim mengkatalisis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan
kecepatan dilakukan enzim dengan cara menurunkan energi aktivasi.
• Cara kerja enzim dapat diterangkan dengan teori gembok dan kunci (lock and key
theory) serta teori kecocokan yang terinduksi (induced fit theory).
• Sifat-sifat enzim sebagai biokatalisator yaitu:
1. enzim adalah protein
2. enzim bekerja secara spesifik
3. enzim bersifat katalis
4. enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit
5. enzim dapat bekerja secara bolak-balik
6. enzim dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
• Kerja enzim dipengaruhi oleh suhu, pH, aktivator dan inhibitor, serta konsentrasi enzim
dan konsentrasi substrat.
• Katabolisme karbohidrat meliputi proses pemecahan polisakarida menjadi
monosakarida dan pemakaian glukosa (monosakarida) dalarn proses respirasi tingkat sel
untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP.
• Respirasi aerob adalah peristiwa pembakaran zat makanan yang memerlukan oksigen.
• Respirasi aerob terjadi dalam tiga tahap, yaitu glikolisis, sikius Krebs, dan sistem
transpor elektron.
1. Dalam tahap glikolisis, 1 molekul glukosa dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat
dan dihasilkan 2 molekul NADH serta 2 molekul ATP. Glikolisis terjadi di dalam
sitoplasma.
2. Dalam tahap siklus Krebs, reaksi antara asetil KoA dan asam oksaloasetat membentuk
asam sitrat dan kembali terbentuk asam oksaloasetat. Dan sikius Krebs dihasilkan 8
molekul NADH, 2 molekul FADH 2, dan 2 molekul ATP, serta dilepaskannya 4 molekul
CO2. Siklus Krebs terjadi di mitokondria.
3. Dalam tahap sistem transpor elektron, dibentuk molekul air serta dihasilkan 32
molekul ATP. Sistem transpor elektron terjadi di membran dalam mitokondria. Jadi,
total ATP yang dihasilkan adalah 2 ATP dan glikolisis + 2 ATP dan siklus Krebs + 32 ATP
dan sistem transpor elektron = 36 ATP. Di antara glikolisis dan sikius Krebs dihasilkan
senyawa-senyawa antara yang berguna untuk bahan baku sintetis senyawa-senyawa
yang diperlukan tubuh.
• Dalam fermentasi, baik fermentasi alkohol maupun fermentasi asam laktat hanya
dihasilkan masing-masing 2 ATP.
• Anabolisme karhohidrat contohnya adalah proses fotosintesis. Pada fotosintesis terjadi
dua tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.
• Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein saling berkaitan satu sama lain.
Metabolisme lemak rnenghasilkan energi lebih besar dibanding karbohidrat untuk berat
yang sama, sedangkan metabolisme protein menghasilkan energi yang setara dengan
karbohidrat untuk berat yang sama.
• Pengawetan bahan makanan dipengaruhi oleh jenis makanan, keadaan bahan makanan,
metode pengawetan, serta daya tarik produk pengawetan makanan.
• Makanan tambahan adalah hahan makanan yang ditambahkan dalam makanan sehari-
hari agar memenuhi gizi Iengkap yang diperlukan tubuh.
KATA KUNCI
• anabolisme
• energi aktivasi
• enzim
• fermentasi
• fotolisis
• fotosintesis
• glikolisis
• kofaktor
• katabolisme
• kemosintesis
• metabolisme
• transpor elektron
• siklus Krebs