You are on page 1of 13

BAB IV

PENGUJIAN SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.

Setelah tahap perancangan telah dilakukan, maka tahap berikutnya adalah pengujian

dan analisis terhadap tiap-tiap bagian pendukung sistem sebelum dilakukan pengujian

terhadap sistem secara keseluruhan. Berikut akan diuraikan hasil-hasil pengujian dan

analisis yang telah dilakukan tiap blok yang membangun sistem.

Adapun yang akan diuji meliputi:

1. Pengiriman data dari handphone ke mikrokontroler ATmega8.

2. Handphone Siemens M35 dan kabel datanya

3. Untai keluaran driver relay.

4. Catu daya.

5. Keseluruhan Sistem.

4.1 Pengujian Pengiriman Data dari Handphone ke Mikrokontroler

Tujuan pengujian rangkaian pengiriman data ini untuk mengetahui

bagaimana bentuk data yang dikirimkan handphone untuk diolah oleh

mikrokontroler.

80
81

Berikut diagram blok pengujian pengiriman data:

Osiloskop

SUPPLY

DC 5 Volt AT
Mega8

Gambar 4.1. Diagram Blok Rangkaian Pengujian Pengriman Data

Prosedur di atas digunakan untuk melihat bagaimana bentuk data dari

handphone penerima yang akan diolah oleh mikrokontroler untuk

melaksanakan perintah yang diberikan oleh handphone pengirim. Perintah

tersebut akan langsung ditampilkan di port c yang berfungsi sebagai pemberi

logika pada driver relay.

Berikut tampilan data dari osiloskop:

Gambar 4.2 Gelombang Sebelum Data Lewat


82

Gambar 4.3 Gelombang Saat Data Lewat

Vpp= 203 mVolt; f= 239.3 Hz

Gambar 4.4 Gelombang Setelah Data Lewat


83

Dari hasil pengujian di atas menunjukkan bahwa saat data lewat akan

menampilkan berupa pulsa-pulsa dengan Vpp sebesar 203mV dan frekuensi

sebesar 239.3 Hz yang membentuk suatu pola, namun dalam pengamatan ini

sangat sulit melihat pola yang dihasilkan dikarenakan kecepatan transfer data

(baud rate) yang lewat berlangsung sangat cepat berkisar 19200 bit per

second.

4.2. Pengujian Handphone Siemens M35 dan Kabel Data

Tujuan pengujian handphone Siemens M35 untuk mengetahui apakah

handphone yang digunakan support dengan AT-COMMAND dan untuk

mengetahui apakah kabel data yang digunakan compatible dan terkoneksi

dengan baik.

Berikut diagram blok pengujian handphone dan kabel data:

Hp

PC

Gambar 4.5. Diagram Blok Pengujian Handphone dan Kabel Data

Untuk memahami komunikasi serial mikrokontroler dengan computer,

maka digunakan program hyper-terminal atau program sejenis yang lain.


84

Setelah handphone dihubungkan dan program hyper-terminal dijalankan

dengan pengaturan sebagai berikut:

Gambar 4.6 Pengaturan Hyperterminal

Selanjutnya dengan mengetikkan program AT-Command untuk

menonaktifkan command echo dengan perintah ATE0, untuk mengetahui

jenis handphone dengan perintah AT+CGMI, untuk mengetahui tipe dari

handphone dengan perintah AT+CGMM, untuk mengecek waktu dari

handphone dengan perintah AT+CCLK, memilih dari servis pesan dengan

perintah AT+CSMS, memilih dari memori sms dengan perintah AT+CPMS,


85

menampilkan isi SMS pada memori inbox dengan perintah “AT+CMGR=?”,

prosedur indikasi pesan baru dengan perintah “AT+CNMI=?”, menghapus isi

SMS pada memori inbox dengan perintah AT+CMGD=?. Berikut hasil

pengujian dengan hyper-terminal :

Gambar 4.7. Hasil pengujian handphone dan kabel datanya dengan hyperterminal
86

Ternyata semuanya berhasil dilaksanakan dengan baik seperti yang

terlihat pada Gambar 4.7 diatas.

4.3. Pengujian Untai Keluaran Driver Relay

Tujuan pengujian untai keluaran driver relay untuk mengetahui apakah

kondisi untai keluaran dalam kondisi baik, sehingga dapat digunakan untuk

menyalakan peralatan listrik.

Berikut diagram blok pengujian driver relay:

Catu
Daya

Driver RELAY
Multimeter
Mikro

Gambar 4.8 Diagram Blok Pengujian Driver Relay

Tabel 4.1 Hasil Pengujian Rangkaian Driver Relay

Masukan Logika pd V out pada


No.
Driver Relay Beban

1 LOW (0) 0 Volt

2 HIGH (1) 11.92 Volt


87

4,4 Pengujian Catu Daya

Tujuan pengujian untuk mengetahui catu daya dalam kondisi baik,

sehingga siap digunakan sebagai penyuplai tegangan ke bagian-bagian

sistem.

Catu daya merupakan bagian yang vital dalam sistem ini, sistem ini

tidak akan bekerja dengan baik jika pada bagian ini terjadi kerusakan atau

kesalahan. Kegunaan catu daya pada sistem ini yaitu sebagai sumber

tegangan mikrokontroler dan untuk menggerakkan relay.

Peran catu daya sangatlah penting sehingga perlu dilakukan

pengecekan supaya tidak terjadi tegangan yang berlebihan (over voltage) atau

tegangan yang jauh dari minimal terhadap sistem, karena jika itu terjadi akan

merusak komponen-komponen dibagian sistem yang mempunyai nilai

minimum dan maksimum tegangan yang dibutuhkan.

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Catu Daya

Nilai PIN 12 Volt PIN 5 Volt

Terukur 11.89 Volt 4.92 Volt

Dari hasil pengukuran diatas tegangan yang dihasilkan masih dalam

batas toleransi sehingga sistem masih dapat bekerja dengan baik dan masih

dalam kisaran nilai yang aman digunakan untuk sistem.


88

4.5 Pengujian Keseluruhan Sistem

Tujuan pengujian seluruh sistem untuk mengetahui apakah sistem dan

program telah berjalan dengan baik sesuai dengan perintah yang diinginkan.

Berikut rangkaian keseluruhan sistem:

Gambar 4.9 Rangkaian Keseluruhan Sistem

Pertama kali power supply disambungkan maka LED power di alat akan

menyala yang menandakan bahwa power supply sudah terkoneksi dengan alat

dan handphone dibiarkan dalam keadaan standby, lalu dicoba mengirim SMS

dengan karakter A1, setelah SMS ini diterima oleh handphone maka SMS ini

menunjukan bahwa relay 1 berarti on, lalu dicoba pula sms dengan karakter
89

A0 dimana SMS ini menunjukan bahwa relay 1 berarti off. Lampu yang

tadinya nyala kemudian mati. Kemudian untuk menyalahkan semua semua

dapat dilakukan dengan mengirim karakter R1 dan untuk mematikannya

dengan mengirim karakter R0. Lalu kemudian dilanjutkan lagi dengan

mengirim SMS sesuai dengan Tabel 4.3 untuk pengaktifan keluaran hidup

(on) , Tabel 4.4 untuk penonaktifan keluaran mati (off). Kemudian alat

kembali dalam keadaan standby lagi untuk siap menerima perintah

selanjutnya, berdasarkan pengujian diatas dapat disimpulkan bahwa alat sudah

dapat berfungsi menurut spesifikasi yang dikehendaki.

Tabel 4.3 Pengaktifan Keluaran Hidup (on)

Pengaktifan Satu-satu

Nomor Kondisi Awal(off) SMS Perintah Keluaran (on)

1 00000 A1 00001

2 00000 B1 00010

3 00000 C1 00100

4 00000 D1 01000

5 00000 E1 10000

Pengaktifkan Semua Relay

Nomor Lampu Kondisi Awal(off) Sms Perintah Keluaran(on)

1-5 00000 R1 11111


90

Tabel 4.4 Pengaktifan Keluaran Mati (off)

Penonaktifkan Satu-satu

Nomor Lampu Kondisi Awal(on) Sms Perintah Keluaran(off)

1 11111 A0 11110

2 11111 B0 11101

3 11111 C0 11011

4 11111 D0 10111

5 11111 E0 01111

Penonaktifkan Semua Relay

Nomor Lampu Kondisi Awal(on) Sms Perintah Keluaran(off)

1-5 11111 R0 00000

Berikut tampilan pengujian keseluruhan sistem pada Gambar 4.6:

Gambar 4.10. Tampilan Hasil Pengujian Keseluruhan Sistem


91

Selain dengan perintah diatas, maka dapat dilakukan juga pengecekan

kondisi status keadaan relay dengan SMS perintah STATUS. Dengan begitu

maka dapat mengetahui kondisi relay mana yang aktif atau sebaliknya.

Berikut tabel pengujian kondisi relay:

Tabel 4.5 Pengujian Kondisi Relay

Kondisi SMS Perintah SMS Balasan

Saat Lampu 1= ON STATUS RELAY A ON;

RELAY B OFF;

RELAY C OFF;

RELAY D OFF;

RELAY E OFF;

Saat Lampu 3 dan 4= ON STATUS RELAY A OFF;

RELAY B OFF;

RELAY C O\N;

RELAY D ON;

RELAY E OFF;

Saat Semua ON STATUS RELAY A ON;

RELAY B ON;

RELAY C ON;

RELAY D ON;

RELAY E ON;
92

You might also like