Professional Documents
Culture Documents
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan cinta kasih serta penyertaan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah diskusi yang berjudul Perkembangan Interaksi Sosial, ini dengan baik.
Makalah diskusi ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik (PPD) yang ditujukan bagi kelompok kami, kelompok V.
Seperti ada pepatah yang mengatakan, tak ada gading yang tak retak.
Demikian pula dengan makalah ini, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, kami siap menerima setiap saran atau kritik yang
bersifat membangun agar pada kemudian hari kami bisa menyempurnakan
setiap tugas-tugas makalah yang diembankan kepada kami.
Akhir kata, kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan member dukungan sehingga makalah diskusi ini bisa
terselesaikan. Dan harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
sekalian, terlebih yang sedang mempelajari interaksi sosial. Tuhan memberkati.
KELOMPOK V
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi............................................................................................... 2
A. Tujuan Penulisan………………………………………………………………………. 3
B. Uraian Teori………………………………………………………………………….…… 3
C. Implikasi………………………………………………………………………………….… 8
D. Kepustakaan…………………………………………………………………………..…. 9
E. Notulen…………………………………………………………………………………….. 9
Soal Pembahasan…………………………………………………………………………….. 11
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 2
PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL
A. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu untuk memberikan pengetahuan
serat pemahaman yang lebih bagi kita semua, khususnya yang sedang kuliah PPD
sebagai bekal untuk menghadapi era perkembangan yang lebih kompetitif saat
kita menjadi seorang pendidik. Sehingga ilmu yang akan kita salurka diterima dan
bisa mengembangkan kemampuan dari para peserta didik.
B. Uraian Teori
1. Pendahuluan
Pendidikan pada zaman ini memegang peran yang sentral dalam
kehidupan manusia. Karena dengan pendidikan, dalam hal ini pendidikan formal,
mampu membantu seseorang untuk dengan mudah memperoleh pengetahuan
yang logis dan sistematis. Oleh sebab itu banyak pakar pendidikan melakukan
penelitian dan pengembangan sosiologi pendidikan melakukan proses sosialisasi
anak. Karena hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan anak.
Proses sosialisasi merupakan proses penyesuaian diri. Dalam hubungan
sehari-hari manusia tidaklah lepas dari hubungan satu dengan yang lain, ia selalu
menyesuaikan diri dengan lingkugannya, sehingga kepribadian individu,
kecakapannya, ciri-ciri kegiatannya baru menjadi kepribadian individu yang
sebenarnya.
Dalam ilmu Biologi ada satu teori yang dikenal dengan istilah adaptasi.
Menurut teori tersebut, hanya organisme yang paling berhasil menyesuaikan diri
terhadap lingkungan fisiknya yang dapat tetap hidup. Ini merupakan suatu
konsep penyesuaian diri manusia/seseorang.
2. Perkembangan Sosial
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 3
Perkembangan sosial manusia mempunyai dua aspek, yaitu proses
belajar sosial atau proses sosialisasi, dan proses pembentukan kesetiaan sosial.
Ada dua dasar proses balajar sosial atau proses sosialisasi, yaitu sifat
ketergantungan manusia terhadap manusia lain, dan sifat adaptabilita dan
intelegensi manusia. Proses sosialisasi ini berlangsung secara terus menerus
(sepanjang hidup).
Sedangkan perkembangan kesetiaan sosial berlangsung secara stimulant
dan saling pengaruh dengan proses sosilisasi. Dalam proses sosialisasi akab
berkembang kesetiaan seseorang terhadap keluarga maupun kelompok atau
organisasi tertentu.
Berikut adalah proses perkembangan sosial sehingga kedua aspek di atas
bisa terjadi.
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 4
f. Tahap tim terorganisir. Tahap ini, merek telah berkelompok dengan baik dan
mempunyai aturan-aturan.
g. Tahap pubertas. Pada tahap ini, kegiatan kelompok berubah sifatnya.
Kelompok sudah menjadi kecil dan bersifat homogin yang berdasarkan atas
persamaan minat.
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 5
orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah
laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia
tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun. Sikap
orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka
anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya
orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap
dependent menuju kearah independent.
2. Agresi (Agression), yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal)
maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap
rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau
keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ;
mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya. Sebaiknya orang tua
berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan
perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif
maka egretifitas anak akan semakin memingkat.
3. Berselisih (Bertengkar). Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau
terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain.
4. Menggoda (Teasing), merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda
merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-
kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang
digodanya.
5. Persaingan (Rivaly), yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu
didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu
persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan
semakin baik.
6. Kerja sama (Cooperation), yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain.
Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada
usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik.
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 6
7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior), yaitu tingkah laku untuk
menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari
sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan
sebagainya.
8. Mementingkan diri sendiri (selffishness), yaitu sikap egosentris dalam
memenuhi interest atau keinginannya.
9. Simpati (Sympaty), yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk
menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama
dengan dirinya.
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 7
diri individ, karena pengaruh dari dalam maupun dari luar dirinya. Sedangkan
kebutuhan ialah dorongan yang telah ditentukan secara personal, sosial, dan
kultur.
Namun, peranan keluarga merupakan faktir yang sangat penting dalam
proses sosialisasi. Kita ketahui bersama bahwa keluarga merupakan institusi yang
paling terkecil dan paling penting. Kondisi-kondisi yang menyebabkan pentingnya
peranan keluarga dalam proses sosialisasi anak, antara lain adalah:
1. Keluarga merupakan kelompok kecil yang angota-angotanya berinteraksi
secara langsung dan tetap. Dengan demikian, perkembangan anak dapat
diikuti secara berkala dan secara saksama.
2. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk mendidik anak karena
merupakan buah cinta kasih hubungan suami-istri sehingga melahirkan
emosional antara anak dengan kedua orang tuanya.
3. Hubungan sosial dalam keluarga bersifat relative dan tetap.
Dalam keluarga, tujuan sosialisasinya, yaitu orang tua mengajarkan
kepada anak-anak tentang penguasaan diri, nilai-nilai, dan peranan-peranan
sosial
C. Implikasi
Setelah mempelajari dan mendiskusikan pembahasan makalah ini, kita
dapat lihat bahwa perkembangan sosial suatu anak sebagai peserta didik sangat
berpengaruh terhadap hasil proses belajar. Begitu juga dengan pendidik, apabila
pendidik tak dapat menguasai lingkungan pembelajaran, maka ilmu yang akan ia
bagikan tak akan tersalurkan dengan baik.
Sebagai pendidik, kita harus memahami kondisi dan karakter dari peserta
didik. Setiap orang dilahirkan dengan berbagai ciri khas dan kemampuan
(talenta) yang berbeda-beda. Tanpa berinteraksi atau mendekatkan diri kepada
mereka, kita tak akan bisa menjadi seorang pendidik yang baik.
D. Kepustakaan
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 8
Ahmadi, Abu. 2004. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
http://www.naluma.info/perkembangan-hubungan-sosial-remaja
(Diakses pada tanggal 12 Maret 2011)
E. Notulen
Pertanyaan-pertanyaan saat diskusi:
Kelompok 2
Soal : Jelaskan dua aspek pada perkembangan sosial manusia serta berikan
contoh!
Jawaban : Dua aspek perkembangan sosial manusia, yaitu proses belajar
sosial/proses sosialisasi, yang terdiri atas sifat ketergantungan dan
sifat adaptabilitas dan inteligensi manusia. Aspek yang kedua adalah
perkembangan kesetiaan sosial. Aspek ini berlangsung secara
stimulant dan berpengaruh dengan proses sosialisasi.
Contoh pada aspek belajar sosial yang sifat ketergantungan, yaitu
seorang bayi dilahirkan sangat bergantung pada orang tuanya baik
secara biologis maupun sosial.
Kelompok 3
Soal : Kebanyakan anak yang disebut indigo lebih cenderung bargaul
dengan orang yang lebih dewasa. Apakah interaksi sosial anak
tersebut sudah baik/sesuai atau tidak?
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 9
Jawaban : Interaksi anak tersebut, menurut kami kurang baik. Apa yang akan ia
dapat dari interaksi sosialnya tidak akan seimbang dengan
kebutuhan interaksi pada usianya. Sehingga anak tersebut bisa
tersisih dari teman-teman sebayanya.
Kelompok 4
Soal : Bagaimana cara kita bila menjadi guru dalam menghadapi dua siswa
yang tidak bisa bekerja sama karena adanya pertengkaran yang
terjadi antara mereka berdua?
Jawaban : Sebagai guru, kita harus memahami dahulu karakter kedua siswa
tersebut. Dan cara untuk dapat memahami karakter dari keduanya,
yaitu dengan mendekatkan diri dengan berinteraksi lalu mencari titik
permasalahannya.
Kelompok 11
Soal : Jelaskan proses perkembangan anak dari sikap dependent kea rah
independent!
Jawaban : Sikap perkembangan anak dari dependent ke independent, artinya
dari sikap ketergantungan terhadap orang lain menuju ke sikap
kemandirian. Ia mulai menemukan jati dirinya dalam hal interaksi
sosial dan mampu menempatkan diri.
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 10
Soal Pembahasan
3. Manakah jawaban yang benar dari “dorongan yang telah ditentukan secara
personal, sosial, dan kultur”?
a. Motivasi
b. Inspirasi
c. Keinginan
d. Kebutuhan
Jawaban: Kebutuhan (d)
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 11
a. Sifat Fisik
b. Sifat Dasar
c. Sifat Internal
d. Sifat Eksternal
Jawaban: Sifat Dasar (b)
Perkembangan Interaksi Sosial; oleh Kelompok V (oleh: Andrio Suwuh, Falen Ratu, Olivia Runtukahu) 12