You are on page 1of 22

Suplay bensin - 1

PENYALURAN BAHAN BAKAR DAN


PENGAPIAN PADA MOTOR BENSIN

1. Karburator motor-motor campur


• Karburator menghasilkan: campuran kabut bahan
bakar + udara.
• Perbandingan campuran ditentukan oleh beban
motor.
kg udara/ kg bensin
Campuran bensin-udara kg bensin /kg udara MS
Campuran termiskin yang
20,0 : 1 0,050 0,73
masih dapat diuapkan
Ekonomis maksimal 15,7 : 1 0,064 0,94
Benar secara kimia 14,7 : 1 0,068 1,00
Daya maksimal 14,4 : 1 0,070 1,02
Campuran terkaya yang
8:1 0,125 1,84
masih dapat diapikan
(bobot udara pada 16 cm Hg dan 15oC = 1,226 kg/m3).
Nilai-nilai tersebut di atas berlaku untuk motor bensin 1
silinder.

Karburator yang diterapkan


• Karburator penguapan ternyata tak dapat diterapkan
karena mutu campurannya tak dapat dijamin dalam
jangka lama.
• Kini dipakai perbedaan tekanan yang terjadi bila
udara dialirkan pada bagian yang menyempit
(venturi) atau pada dan sekitar katup kupu-kupu.
• Jenis karburator (arah udara yang mengalir):
karburator arus jatuh, arus naik dan arus lintang.
Suplay bensin - 2

• Dalam gambar dibawah dapat terlihat karburator


arus jatuh yang disederhanakan.
• Ia mempunyai ruang pelampung yang
berpermukaan 1 – 3 mm di bawah mulut nosel
(menghindari kekosongan pada motor yang
berhenti).

Katup choke
udara

uap/udara

Katup trotel
karburator penguapan

• Pada motor yang sedang jalan terjadi pengurangan


tekanan pada bagian yang menyempit hal mana
akan menyebabkan bensin mengalir.
• Bagaimana perubahan tekanan pada motor yang
sedang berjalan terhadap beban dan jumlah putaran
dapat kita libat dalam grafik di bawah.
• Makin tinggi pembebanan motor dan makin tinggi
putarannya, makin banyak udara yang mengalir
melalui karburator.
• Semakin kuat arus, udara per satuan waktu ini akan
semakin pakum dalam venturi. Pengaruh
peningkatan pakum, maka udara akan lebih banyak
dan bahan bakar juga akan lebih banyak harus
dialirkan dengan perbandingan campuran yang
harus relatif konstan (bahan bakar - udara).
• Hukum aliran untuk gas dan cairan (dari lubang

yang kecil) ternyata berbeda. Pada peningkatan


pakum, bahan bakar relatif lebih hanyak yang
akan mengalir.
Suplay bensin - 3

• Perbandingan campuran untuk karburator sederhana


ini bila dipakai pada perubahan beban dapat dilihat
pada sketsa di bawah.

Terlampau kaya

Terlampau miskin

• Pengaliran bahan bakar yang relatif kaya dapat


dicegah dengan prinsip udara pengerem.
• Dalam karburator-karburator dibuat nosel-nosel
tersendiri (nosel pembantu) dengan prinsip di atas
dalam suatu susunan pipa-pipa kecil konsentris
(berlubang).
• Dalam gambar karburator di bawah ini dapat dilihat
secara skematis prinsip udara pengerem.
• Nosel utama I mempunyai lubang tersempit didekat
venturi. Jalannya perbandingan campuran yang
kurang tepat dapat dilihat dalam grafik.
• Untuk nosel pembantu II berlaku bahwa lubang
udara terkecil terletak segera setelah ruang
pelampung.
• Antara lubang udara ini dan lubang keluar dalam
venturi ditempatkan sebuah pipa kecil yang tegak
dan cukup ketinggiannya (di atas permukaan dalam
kamar pelampung) sedemikian hingga ia
berhubungan dengan udara luar.
Suplay bensin - 4

• Dengan pakum yang meningkat maka pengeluaran


bahan bakar, paling tidak akan terpengaruh oleh
pakum dalam venturi karena ada udara (udara
pengerem) yang dapat masuk melalui pipa vertikal
itu.
• Karenanya akan mengalir bahan bakar yang kurang

lebih konstan.
• Dalam grafik terlihat bahwa makin tinggi beban,
perbandingan campuran oleh nosel pembantu
menjadi semakin miskin. Kedua nosel
bersama-sama memberikan perbandingan campuran
yang boleh dikatakan sama (tak bergantung pada
beban).
• Untuk pemakaiannya dalam praktek karburator
tersebut mempunyai beberapa keberatan.
Batas-batas perbandingan campuran tersebut tetap
berlaku untuk motor berbeban penuh.
• Pada beban rendah atau waktu start letak
batas-batas itu dekat satu sama lain dan
membutuhkan campuran yang kaya.
• Pada beban maksimal pendinginan ekstra tidak
diinginkan.
Suplay bensin - 5

• Terjadi kecendurangan bahwa pada beban penuh


terjadi campuran yang kaya (pendinginan ekstra
akibat bahan bakar). Pada grafik daya terlihat
bahwa pemakaian minimum tidak pada daya
mininum.
• Pada motor-motor traktor merupakan kebutuhan
bahwa pada penaikan beban yang cepat (akselerasi)
selama waktu singkat dipakai campuran yang kaya.
Jadi dari pemikiran semula dalam praktek sudah
Suplay bensin - 6

menyimpang dari perbandingan-perbandingan


campuran yang konstan (lihat contoh motor mobil).

Nesel stasioner
• Untuk memperkaya perbandingan campuran pada

keadaan tanpa beban (dimana katup kupu-kupu


praktis tertutup sama sekali), dipakai nosel yang
dapat diatur dengan konstruksi yang sangat
sederhana.
• Pada sketza karburator Zenith yang lalu,
ditempatkan sebuah pipa kecil dalam saluran udara
pengerem yang tegak. Pipa kecil ini bermuara
lewat sebuah sekrup pertyetel yang berlubang pada
ruang tutup dari katup smoor.
• Dengan menutup katup choke dapat diperoleh
campuran kaya yang dibutuhkan pada waktu start.

Perkayaan beban penuh


• Diperoleh dengan menambahkan nosel
(penyemprot) disebelah dalam atau dengan
memperbesar lubang udara pada nosel yang telah
ada.
• Ada bubungan dengan susunan setang dari katup
kupu-kupu dimana digunakan bila katup dibuka
maksimal.

Pompa akselerasi (percepatan),


• Dilayani lewat katup kupu-kupu akan menyemprotkan
benzin secara berlebiban secara radial dalam tabung
hisap.
• Prinsip yang lebih tepat pengaturan perbandingan
campuran kita jumpai pada karburator AMAL untuk
Suplay bensin - 7

sepeda motor. Secara bersamaan akan terbuka arus


untuk udara maupun bahan bakar. Tetapi realisasinya
sukar untuk dapat dibuat terpercaya.
• Untuk motor mobil sport pengaturan ini dicobakan
dalam apa yang disebut karburator SU. Disini pakum
motor (ukuran beban) mempengaruhi kedudukan
pintu udara dan bahan bakar.

2. Pompa bensin
• Pompa membran ini dengan hisapan dan tekanannya
digerakkan oleh poros nok.
• Agar tidak bergantung pada putaran tetapi masih
mengikuti beban maka dipasangkan setang pengikut
antara nok dan membran yang memakai engsel.
Suplay bensin - 8

• Membran hanya menyalurkan bensin secukupnya ke


karburator berkat adanya pen pelampung dikarburator
dan pegas pada membran. (Tipe pompa ini juga
terdapat pada motor diesel dan disebut pompa bahan
bakar awal).

Lempeng pemanas
• Untuk menghindari pendinginan yang hebat pada pipa
akibat penguapan bahan bakar (malah terkadang
terjadi es) maka dijumpai konstruksi-konstruksi
dimana panas dialirkan ke pipa hisap itu.
• Kebutuhan pemanasan ini makin terasa pada
permulaan mesin hidup dicuaca dingin.
• Dengan perantaraan bimetal-spiral maka panas dari
gas buang dimanfaatkan dan secara otomatis (akibat
pekerjaan bimetal tersebut), terhenti pengaliran panas
apabila sudah tidak dibutuhkan.
• Motor-motor minyak tanah mempunyai konstruksi
lempeng pemanas yang besar untak mendapatkan uap
bahan bakar yang cukup bagi silinder-silindemya.

3. Saringan udara
• Udara yang dihisap motor mengandung
kotoran-kotoran yang apabila ukurannya melebihi
Suplay bensin - 9

tebal lapisan pelumas dapat menimbulkan keausan


yang berlebihan.
• Tanpa saringan udara, motor yang bergerak dalam
udara berdebu akan aus dalam 100 – 150 jam saja
(dalam keadaan ekstrim malahan hanya 15 jam).
• Dengan filter yang baik motor dapat bertahan selama
3000 jam dalam udara berdebu.
• Suatu saringan dapat mengurangi keausan sampai
tinggal 1/2 - 1/4 % dari nilai tanpa saringan.

Perkiraan jumlah debu


Kepadatan debu
◦ Dalam badai pasir; dibelakang 2 g/m3
kendaraan di atas pasir; ditanah tanah
berpasir, di tempat gilingan semen dan
pembakaran kapur.
◦ Di lapang bebas pada angin g/m3
0,1-0,5
yang cukup (lihat sketsa bawah)
◦ Kendaraan yang berurutan jalan g/m3
yang berdebu, dipenggalian batu dan 0,03 - 0,1
waktu merontok
◦ Kendaraan (sendiri) di jalan g/m3
0,01 - 0,03
berdebu
◦ Jalan desa dengan lapis yang g/m3
0,003 - 0,01
dikeraskan
◦ Jalan yang dikeraskan 0,01- 0,003 g/m3
◦ Jalan aspal, beton 0,001 - 0,01 g/m3
◦ Jalan lintas cepat (high-way) 0,0001 g/m3
• Banyak udara terhisap adalah:
Vn 6
L= η vol m 3 / jam
100 (2)

Vn = volume langkah dari motor dalam liter


η vol = efek kegunaan volumetrik
Suplay bensin - 10

η vol motor bensin = 75 - 80%, diesel = 85 - 90%.


• Udara yang terhisap dapat juga dihitung lewat
perbandingan bahan bakar/udara (motor bensin 1 : 14
dan motor diesel 1 : 14,5 dengan dasar bobot).
• Banyaknya udara pada;
motor bensin ± 10,75 Nm3/kg bahan bakar
motor diesel ± 11,1 Nm3/kg bahan bakar
(bobot udara pada 0oC dan 76 cm Hg = 1,229 kg/m3).
• Melalui pemakaian bahan bakar spesifik 300 g/epk/h,
diperlukan 3,6 m3 udara/pk jam.

Bobot partikel debu


pasir kering = 1,4 – 1,6 g/cm3
liat kering = 1,5 – 2,5 g/cm3
butir kwarsa = 2,3 g/cm3

Waktu jatuh partikel


• Karena bentuknya yang tak teratur maka hukum jatuh
stokes tidak bedaku.
• Pembuat-pembuat saringan memberikan pegangan:
besarnya parti kel
2 5 10 20 40 80 150 300
dalam mikron (g)
Itecepatan jatuh 0,02
0,15 0,6 2,4 9,3 30 62 108
cm/det 5
waktu jatuh se tinggi
4100 760 170 42 11 3,3 1,6 0,9
1 m dalam detik
Suplay bensin - 11

Penyaringan debu pada traktor pertanian


a. Sisa tanaman, sekam dan lain-lain dapat ditahan oleh
saringan kasa biasa. Untuk memperluas bidang saring
dalam ruangan yang kecil seringkali kasa itu dilipat.
Pembersihannya dilakukan dengan menggosok atau
menyikat.
b. Partikel >50µ cepat jatuh. Jarang partikel dapat
mencapai ketinggian lubang penghisap motor. Partikel
ini mudah dielakan dengan pembengkokan saluran
pemasukan atau memutarkan udara yang masuk
(sentrifusi). Kecepatan udara waktu memasuki motor
dapat mencapai 40 - 50 m/det dalam filter.
c. Partikel 10 – 50 µ sering terdapat dan 2 x lebih
berbahaya dari pada partikel pada d. Partikel antara 10
- 50 µ ini dipisaahkan dengan pemakaian saringan
tipe siklon.
d. Partikel antara 2 - 10 µ menyebabkan banyak
kesulitan karena lamanya melayang diudara. Untuk
menghilangkan dibutuhkan saringan yang baik
misalnya material yang dibasahi oli; saringan rendam
oli dan saringan kertas. (1 kg oli dapat menahan ± 1
kg debu jenis ini).
e. Partikel <2 selalu melayang di udara. Ia kurang
merugikan karena ukurannya yang lebih kecil dari
tebal pelumasan.

Syarat yang harus dipenuhi oleh saringan


1. mempunyai kemampuan menyaring tinggi.
2. kemampuannya kurang bergantung pada putaran
motor dan pembebanan motor.
Suplay bensin - 12

3. menimbulkan kehilangan tekanan yang kecil (11-2%


kehilangan terhadap daya).
4. berkapasitas mengumpulkan debu tinggi
(pemelibaraan rendah misal: waktu ganti 100 jam).
5. volume yang kecil.
6. berkemampuan meredam suara.
7. berkernampuan memadamkan api balik (pada motor-
motor bensin).

Tipe saringan dan rendemen saringan


Rendemen
Tipe saringan
saringan
I Saringan kasa baik
II Saringan siklon atau sentrifugal 95%
III Material yang dibasahi minyak 95-97%
IV Saringan berisi minyak atau kertas 98-99,5%
V Saringan kombinasi (rendam
98-99,5%
minyak siklon)
Suplay bensin - 13

4. Tangki saluran bahan bakar


• Tangki penampungan perlu
ditempatkan seperti posisi dalam
gambar sebelum diambil isinya
agar air dan endapan lainnya
sejauh mungkin letaknya dari
keran pengeluaran.
• Tangki bensin perlu terbuat dari pelat berlapis timah.
Pada pemakaian pelat logam kuningan, adanya Cu
pada pelat mempercepat terjadinya zat yang lengket
dan berbentuk sele yang pada waktu lama akan
menyebabkan penyumbatan.
• Pelat seng dihindari pada motor diesel karena logam
seng atau ikatan sering merusak pompa bahan bakar
atau penyemprot solar akibat kelonggaran yang sangat
kecil dari onderdil-onderdil alat tersebut.
• Semua tempat penyimpanan bahan bakar harus
dilengkapi dengan lubang aliran udara (lubang kecil
pada tutup tangki).
• Tetapi udara yang terhisap mengandung uap air dan
akan berkumpul nantinya sebagai tetesan air didasar
tangki baban bakar.
• Adanya tempat-tempat pemhuangan air atau tempat
penangkap air dan kotoran sangat dianjurkan pada
konstruksi tangki.
• Untuk tangki bahan bakar solar dianjurkan agar selalu
diisi penuh lagi setelah begitu selesai dipekerjakan.
Hal ini untuk menjaga agar tidak ada uap air yang
mengembun dalam tangki.
Suplay bensin - 14

• Saluran hisap lebih disukai ditaruh di bagian atas


tangki (untuk menghindari kebocoran yang berbahaya
bila terguncang-guncang) dan berjarak beberapa cm di
atas dasar tangki (tetapi juga tak sampai menghisap air
dan kotoran).
Suplay bensin - 15

Pengapian motor-motor berbahan bakar campur


• Pada motor-motor ini permulaan pembakaran dicapai
dengan loncatan api listrik. Percobaan api listrik ini
didapat dari sumber luar yaitu accu atau maknit
permanen.
• Dapat dibedakan antara pengapian accu (atau bobin)
dan pengapian maknit (pengapian maknit roda gila).

5. Busi
• Pada tegangan antara 12000 - 20000 volt akan terjadi
percikan api pada elektroda-elektroda yang berjarak
0,7 – 0,8 cm satu terhadap lainnya. Satu elektroda
(massa) dihubungkan dengan logam motor.
• Busi harus dapat bertahan terhadap perbedaan suhu
yang besar (3000 oC dan 60 oC) dan tekanan yang
tinggi (50 atm dan 0,9 atm). Bergantung pada jenis
busi dan cara penggunaan motor dapat dicapai suhu
membersihkan sendiri yang berkisar antara 500 oC dan
600 oC.
Suplay bensin - 16

• Jenis ulir sekrup busi yang banyak dijampai adalah:


7/8”WW (agak tua); ¾”G (agak tua), M 18 x 1,5; M
14 x 1,25; M 12 x 1,25 dan M 10 x 1.
• Bahan isolasinya adalah korundum (Al2O3) yang
dibakar.
• Pembuangan panas dari elektroda sentral dipengaruhi
oleh bentuk busi itu.
• Busi dapat dijual dalam beberapa macam
derajat-panas.
• Dari warna busi dapat diketahui apakah derajat
panas yang dipilih sudah betul dan apakah bagi motor
yang dicobakan sudah sesuai.

6. Bagan pengapian aki (bobin)

Aki
• Tentang hal ini dibahas pada bab instalasi listrik. Kini
makin hanyak orang memakai aki 12 volt.

Saklar pengapian
• Hal ini mutlak perlu karena pada keadaan motor diam,
titik kontak pemutus arus dapat berada pada keadaan
tertutup sehingga aki akan habis muatannya (atau
bobin terbakar).
• Disamping itu sakelar pengapian juga berfungsi untuk
mematikan mesin.
Suplay bensin - 17

Bobine
• Sekitar teras besi lunak dililitkan kumparan primer
(kawatnya kasar dan lilitannya sedikit) dan kumparan
sekunder (lilitan banyak dengan kawat halus).
• Kumparan primer dihubungkan pada aki.
• Bila lingkar arus itu tiba-tiba terputus karena titik
kontak pemutus arus membuka maka terjadi induksi
pada lilitan sekunder yang membangkitkan tegangan
tinggi (12000 - 20000 volt) yang menimbulkan
loncatan api pada busi.

Pemutus arus
• Dengan perantaraan beberapa nok pada sumbu
pemutus arus maka lengan pemutus arus akan
terangkat pada saat yang tepat dan dengan demikian
titik kontak akan mmjauh satu sama lain.
• Pemilihan jumlah nok pada poros pemutus arus dan
jumlah putaran dari poros bergantung pada tipe motor
(4 atau 2 langkah) dan jumlah silinder.
• Pada motor 4 langkah putaran poros, pemutus arus
dapat diambil dari poros nok.

Titik kontak
Suplay bensin - 18

• Pemutus-arus terbuat dari logarn yang bermutu tinggi


agar tidak cepat aus. Yang menentukan permulaan
pembakaran adalah saat membukanya.
• Penyetelan yang cermat terjadi dengan menyetel jarak
kontak saat membuka (0,4 –0,5 mm) dan penyetelan
rumah pemutus arus (rotasi).
• Dalam rumah pemutus arus terdapat sebuah
kondensator (0,15 – 0,40 F), yang dihubungkan
terhadap titik-titik kontak.
• Adanya kondensator memperbaiki sifat lingkar listrik
primer yang dapat diartikan sebagai sedikit mungkin
timbulnya loncatan api pada titik kontak dan dengan
demikian mengurangi terbakarnya titik kontak
tersebut.

Pembagi (distributor).
• Pada motor bersilinder banyak, rumah pemutus arus
masih dilengkapi dengan alat pembagi (distributor).
• Kumparan sekunder dari bobin dihubungkan dengan
bagian tengah dari apa yang disebut tutup distributor
(terbuat dari bakelit).
• Pada keliling tutup tadi terdapat titik-titik penghubung
yang jumlahnya sebanyak silinder motor itu.
• Titik-titik penghubung ini dibubungkan dengan
memakai kabel busi pada masing-masing silinder.

Rotor
• Ditempatkan pada poros yang sama dengan poros
pemutus arus* berputar di dalam tutup distributor.
• Rotor menghubungkan lingkar arus sekunder dari
bobin dengan silinder secara bergantian.
Suplay bensin - 19

Penyetelan waktu pengapian bergantung pada


kendaraan bekerjanya
• Motor campur bekerja pada putaran yang
berbeda-beda (misal: 300 rpm stasioner dan 3000 rpm
putaran berbeban).
• Waktu dimana tekanan gas setelah percikan api
terjadi, mencapai nilai maksimumnya sangat
bergantung pada jumlah putaran.
• Diusahakan selalu agar tekanan maksimum ini terjadi
sekitar posisi piston pada titik tertinggi mendekati
tutup silinder.
• Apabila putaran dari stasioner kearah putaran
berbeban bertambah maka saat pengapian harus
dimajukan (disetel 2o pengapian muka pada n = 300
rpm dan + 20o pengapian muka pada n = 3000 rpm).

• Penyetelan terjadi dengan pemutaran nok dari poros


pemutus terhadap sumbu itu sendiri dengan
perantaraan pemberat sentrifugal.
Suplay bensin - 20

• Di samping penyetelan sentrifugal ini ada pula


penyetelan pakum. Pakum yang tinggi terjadi akibat
motor berbeban rendah dan pakum rendah pada motor
berbeban tinggi.
• Pakum dari pipa hisap motor menyetel rumah
pemutus arus (atau pelat pemutus arus) sedemikian se-
hingga pada motor berbeban tinggi, waktu pengapian
akan diperlambat.
• Dengan demikian maka pada pembebanan yang lebih
besar (dibanding dengan campuran miskin pada
pembebanan rendah) disesuaikan secara otomatis pada
perbedaan-perbedaan saat pembakarannya.

7. Pengapian maknit
• Keberatan pengapian aki yang sebelumnya dirasakan
terhadap pengapian maknit kini sangat kurang
dirasakan. Hal ini terutama disebabkan karena mutu
aki makin lama makin baik dan senantiasa tersedia
tenaga untuk menghidupkan motor maupun
penerangan.
• Pengapian maknit mempunyai banyak persamaan
dengan pengapian aki.

• Keberatan pada instalasi pengapian maknit adalah


kurangnya enersi pada putaran yang sangat rendah
Suplay bensin - 21

(start) dan hal ini ditolong dengan instalasi ini ada


pegas yang direnggangkan dan dengan demikian saat
pengapian diperlambat.
• Dengan pelepasan palnya, poros akan berputar dengan
cepat menuju posisi normal. Dengan gerakan yang
cepat ini medan maknit akan cukup menimbulkan
enersi.

Pengapian roda gila


• Bentuk pengapian ini sangat cocok untak motor-motor
industri kecil, sepeda motor dan sepeda kumbang.

Pengapian elektronis (transistor)


• Usaha terus diadakan untak membuat suatu sistem
pengapian tanpa mempergunakan titik pemutus
kontak yang mempunyai beberapa kerugian.
• Cara yang dicapai adalah pemakaian fotosel atau
starter magnetis pada lingkar tegangan tinggi atau
pula dengan pembebanan yang rendah pada titik-titik
kontak yang konvensional sehingga derajat keausan
menjadi rendah.
• Ada beberapa sistim yang beredar di pasaran,
kebanyakan masih dalam taraf percobaan.
Suplay bensin - 22

You might also like