You are on page 1of 14

Tenaga motor - 1

PEMBAKARAN DAN PERUBAHAN


TENAGA PANAS MENJADI
TENAGA MEKANIS

1. NERACA PANAS
 Suhu dalam silinder motor bakar 1200 – 1600
o
C
 Suhu dalam silinder motor uap  300 oC

motor bakar motor uap


16 %
Pi 25 % gas asap
Pi
media 4%
pendingin ketel
31 %
gas buang Pe 68 %
13 % kondensator
Pi gesekan
3%
gesekan

19 %
31 % berguna
berguna

2. TENAGA PANAS MENJADI TENAGA MEKANIS


 Semua bentuk enersi dapat saling berubah
bentuk.
Enersi dalam suatu sistem tertutup dan terisolir adalah
konstan.
Tenaga motor - 2

 Benda gas dapat dimampatkan: volumenya


berbanding terbalik dengan tekanan asal temperaturnya
tidak berubah (Hk Boyle)
 Perubahan temperatur suatu gas,
mengakibatkan berubahnya volume dan tekanan (Hk
Charles)

Kebenaran hukum ini jelas dilihat pada Diagram PV


motor diesel:
Proses 4 langkah

P Langkah pemasukan
3 Langkah kompresi
Langkah tenaga
Langkah pembuangan
V

 Udara masuk dalam ruang pembakaran.


Volume mengecil selama langkah tekanan,
memperbesar temperatur dan tekanan.
 Bahan bakar yang disemprotkan, akhirnya
membakar udara yang bertemperatur tinggi dan
menghasilkan tenaga yang menekan piston pada langkah
tenaga.
 Tekanan yang dihasilkan tergantung pada
tingkat pembakaran dan jumlah panas yang tertahan
Tenaga motor - 3

dalam gas tidak terbuang melalui dinding silinder atau


exhaust system.
Dalam suatu motor, enersi yang ada sebagian diubah
menjadi kerja, tetapi sebagian besar hilang dalam bentuk
panas.
 Efisiensi Thermal: perbandingan enersi untuk
kerja yang diterima piston (indicative work = Pi)
dengan enersi yang tersedia hasil pembakaran bahan
bakar.
Et  Pi Enersi b bakar

Et motor bensin 4 langkah =  40 %,


--- rasio kompresi 8 : 1
Et motor diesel 4 langkah =  50 %,
--- rasio kompresi 18 : 1

Tenaga yang menekan piston (Pi) digunakan untuk:


Tenaga motor - 4

 mengatasi gesekan dan kehilangan tenaga


mekanis lain (piston, ring, bearing, pompa oli, kipas,
pendingin, generator),
 menggerakan beban, tenaga tersedia pada fly
wheel.
Efisiensi mekanis: perbandingan enersi untuk kerja
efektip (Pe) dengan enersi yang diterima piston (Pi).
E m  Pe Pi

Em motor bensin/diesel =  70 %.
 Efisiensi keseluruhan (brake thermal eff’cy)
Etm = Et x Em
atau E tm  Pe Enersi bb

Etm motor bensin 4 langkah = 19 – 28 %, mesin konversi


Etm motor diesel 4 langkah = 30 – 35 %, enersi efisien ?
Tenaga motor - 5

Diagram PV motor 2 tak

3. TENAGA MOTOR
3.1. Indicative Power (tenaga di dalam silinder), Pi :
tenaga yang menekan piston.
 Tekanan rata-rata dalam silinder selama power
stroke pi
pi motor bensin = 6,5 – 11,0 kg/cm2
atau = (6,5 – 11,9) 105 N/m2
pi motor diesel = 6,2 – 8,8 kg/cm2
atau = (6,2 – 8,8) 105 N/m2
pi dapat dihitung dari PV diagram motor, PV
diagram hanya dapat ditentukan dalam laboratorium
dengan alat tertentu.
 Rata-rata gaya yang diberikan pada piston:
Tenaga motor - 6

Gaya = pi x (/4) D2 D = diameter piston


satuan: N = N/m2 x m2
p    4 D2  s  N  n
 Indicative power Pi  i
2

N / m 2  m 2  m  putaran / det  
Nm / s  Watt 
putaran

N = kecepatan rotasi putaran,


s = jarak langkah piston
n = jumlah silinder
2 = jumlah putaran menghasilkan satu langkah
tenaga (4 tak)

3.2. Tenaga Efektif (brake power = Pe)


Tenaga efektif adalah tenaga yang tersedia pada fly
wheel.
Pe  E m  Pi

Kehilangan tenaga ( Pe  Pi ) = friction power dari motor,


dapat diukur dengan electric dynamometer yang
menjalankan motor tersebut.

3.3. Efisiensi Konversi dalam Motor


Efisiensi keseluruhan (brake thermal efficiency) adalah
brake power (efective power Pe) yang dihasilkan motor
dibagi nilai panas bahan bakar.
Tenaga motor - 7

 Contoh: motor menghasilkan tenaga efektif 50


kW selama 1 jam (diukur dengan dinamometer,
misal prony brake).
 50 kWh = 43.000 kcal (1 kWh = 860 kcal), pada
fly wheel.
 Jika konsumsi bahan bakar motor 250 gr/kWh
(diukur selama test dengan dynamometer), berarti
selama 1 jam dengan 50 kW membutuhkan 12,5
kg solar (250 gr/kWh x 50 kWh).
 Nilai panas 1 kg solar = 10.000 kcal
 Nilai panas 12,5 kg solar = 125.000 kcal
 Efisiensi keseluruhan = 43.000 kcal /125.000 kcal
= 34 %

Bahan Berat bhn Nilai panas per lt atau


bakar bakar/lt panas per kg
7.300 kcal/lt atau 10.100
Bensin 725 gr/lt
kcal/kg
7.850 kcal/lt atau 9.800
Solar 800 gr/lt
kcal/kg

3.4. Kopel Motor


Kopel (maksimum) suatu motor penting, karena
menentukan besarnya tenaga tarik maksimum.
Pe
M  couple engine  
2N
Tenaga motor - 8

N = kecepatan rotasi (-/s)


 M couple eng   Ef gear box    Ef final drive
Dbpull 
 Radius roda - roda penggerak

4. PENGUKURAN TENAGA EFEKTIP MOTOR/


TENAGA PTO
Pengukuran tenaga efektip motor dapat dilakukan:
 Digandengkan langsung pada motor
 Melalui PTO shaft traktor, (10 – 15 % dari Pe hilang
karena gesekan pada transmisi)

4.1. Alat Pengukur Tenaga Efektip / Tenaga PTO


(dynamometer)
a. Absorption dynamometer
mengukur besarnya tenaga, sementera itu merubahnya
ke enersi bentuk lain biasanya panas.
1. Prony brake
Dinamometer, memanfaatkan adjustable brake band
untuk me-rem pulley. Rem menahan pulley agar tidak
berputar lebih jauh, oleh suatu lengan yang
dihubungkan dengan alat pengukur gaya (F, Newton).
Tenaga motor - 9

Dengan radius lengan torsi (R, meter) dan kecepatan


rotasi (N, putaran per detik). Nilai tenaga terukur
diperoleh dengan rumus:
Pb  2.. R  F  N atau Pb  2.  M  N

Beban gesekan
F
Arah putaran

Lengan torsi (R)


rps
Prony brake

2. Hydraulic dynamometer
Alat ini bekerja dengan prinsip mengubah kerja
menjadi panas. Media kerja biasanya air (water brake)
yang ada dalam suatu ruang tertutup, dan karena
gesekan, temperaturnya akan naik.
Tenaga motor - 10

Bagian luar berputar pada as dihubungkan dengan


lengan torsi. Rumus tenaga, sama dengan prony brake,
ketelitiannya dapat lebih baik.

3. Air brake
Seperti hydraulic dynamometer, disini tenaga dialihkan
ke udara oleh kipas, dan tergantung pada besarnya
kipas dan jarak kipas dari as. Alat ini ketelitiannya
kurang.

b. Transmission dynamometer cradled engine


Sebuah motor bakar atau motor listrik ditempelkan
pada suatu kereta dengan rangka yang ditunjang oleh
bearing. Dengan lengan torsi dan skala, keluaran
reaksi torsi terhadap mesin yang diputar, diukur.
Tenaga dihitung dari torsi dan rpm as keluaran.
c. Electric current dynamometer
Menggunakan generator listrik, dan tenaga ditentukan
dengan mengukur output dari generator. Dalam hal ini
perlu diketahui efisiensi generator.
Masukan tenaga listrik terukur:
output tenaga volt  ampere
Pe   watt
efisiensi efisiensi
Tenaga motor - 11

d. Torsion dynamometer
Torque meter strain gauge type. Strain gauge elektris
tersedia dalam berbagai bentuk untuk mengukur torsi
PTO. Alat ini disambungkan pada PTO. As lain dari
mesin yang di test dihubungkan ujung lain dari alat.
Semua torsi disalurkan ke alat, dan suatu alat pengukur
Jangkauan
digunakan untuk mengukur torsi. kerja Torsi
(N.m)

19
4.2. Mengukur performa motor traktor 18
17
Perhatikan contoh hasil test suatu motor traktor16 pada
Gambar Power 15
(kW)
Tenaga maksimum 40
35
Menaikan beban
30
dynamometer sampai
25
batas kecepatan mesin 20
Konsumsi
b. bakar
yang ditetapkan pabrik, spesifik
akan memberi tenaga (gr/kWh)

maksimum yang dapat 260


diperoleh. 250
240
1300 1700 2100 2500
Kecepatan
Engine (rpm)
Tenaga motor - 12

Kurva torsi
Kurva torsi yang
dikehendaki adalah
menaik maksimum jauh di
sebelah kiri (pada
kecepatan rendah). Ini
menunjukan kemampuan
untuk menarik.
Perubahan torsi akan
merubah kecepatan motor.

Kebutuhan bahan bakar


Biasanya menggunakan satuan gr per kWh. Efisiensi
dari konversi bahan bakar menjadi kerja adalah paling
tinggi pada titik torsi maksimum.
Contoh:
Kebutuhan b. bakar motor diesel 250 gr/kWh. Jika
motor tsb menghasilkan tenaga 50 kWh selama 1 jam
akan membutuhkan 0,250 kg/kWh x 50 kWh = 12,5 kg
solar/jam pada beban penuh. Pada traktor biasanya
bekerja pada 40 % tenaga maksimum, kebutuhan bahan
bakar adalah 5 kg/jam.

Untuk perkiraan: kebutuhan b. bakar untuk 40 % dari


tenaga maksimum (rated brake power) adalah 1 lt/jam per
10 rated brake hp. Pada motor 50 kWh = 50 kWh x 1,36
Tenaga motor - 13

hp/kWh = 67,5 hp, konsumsinya = 6,75 lt/jam atau 5


kg/jam.

5. PENGUKURAN TENAGA DRAWBAR

Berbagai drawbar dynamometer tersedia untuk mengukur


tenaga drawbar traktor (spring, hydraulic, dan strain
gauge dynamometer). Dalam semua pengukuran tersebut
dapat menggunakan rumus:
Drawbar  watt   besarnya gaya  N   kecepa tan  m / s 

5.1. Efisiensi tenaga tarik


Kebutuhan tenaga suatu mesin: kebutuhan fungsinya
(drawbar power), tenaga untuk mengatasi rolling
resistance, kehilangan tenaga karena slip, dan kehilangan
tenaga pada gear box dan final drive.
Tenaga motor - 14
 Drawbar   Brake  
       Pgearbox   Pr r  100  % slip
power
    power 

Brake power = tenaga yang dihasilkan motor yang


tersedia pada roda gila (watt)
Pgearbox = kehilangan tenaga pada gearbox dan final
drive dari traktor
Prr = tenaga yang hilang karena rolling resistance roda
% slip = % slip dari roda penarik (penggerak)

Efisiensi tenaga tarik merupakan perbandingan


drawbar power dengan brake power (yang merupakan
input tenga pada gearbox).
drawbar power
Efisiensi tenaga tarik   100 %
brake power

Efisiensi tenaga tarik pada permukaan berbatu, tanah


keras dan tanah olahan adalah 85 %, 75 % dan 45 %.
Keadaan ini adalah pada penggunaan 2/3 drawbarpull
maksimum. Untuk penggunaan drawbar pull yang lebih
besar efisiensi akan berkurang.

You might also like