You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Statistik dan statistika


Pada awalnya kata statistik digunakan oleh Gottfriet
Achmenwall (1719-1772). Kemudian Dr.E.A.W. Zimmerman
memperkenalkan kata statistik ke negeri Inggris, selanjutnya
kata statistik tersebut dipopulerkan oleh Sir Jhon Sinclaer.
Sebenarnya jauh sebelum abad ke 18 yaitu sejak permulaan
sejarah manusua, mereka sudah mengenal pencatatan dan
mempergunakan data dalam kehidupan.
Secara etimologi kata statistik berasal dari bahasa
Italia “ Statista” yang berarti negarawan atau ahli
kenegaraan, karena sejak dahulu kata statistik hanya
digunakan untuk kepentingan negara saja.
Selanjutnya pengertian kata statistik dan
statistikaadalah sebagai berikut:
1. Statistik
Adalah kumpulan data, bilangan maupun non bilangan
yang disusun dalam tabel atau diagram, yang melukiskan
atau menggambarkan suatu persoalan
Contoh: statistik penduduk, statistik kelahiran, pendidikan,
produksi, pertanian dll.
2. Statistika
Adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan atau penganalisisannya
dan penarikan kesimpulan berdasarkan kumpulan data dan
penganalisisannya yang dilakukan.

Berdasarkan tingkat atau tahapan kegiatan, statistika


dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
1. Statistika deskriptif atau statistika deduktif
Yaitu statistika yang dimulai dari menghimpun data,
menyusun atau mengatur data, mengolah data,
menyajikan dan menganalisa data angka, guna
memberiakngambaran tentang suatu gejala, peristiwa atau
keadaan.
2. Statistika inferensial atau statistika induktif
Yaitu statistika yang menyediakan aturan atau cara yang
dapat digunakan untuk menarik kesimpulan, membuat
ramalan dan penaksiran.

B. Data Statistik
Kata “data” merupakan bentuk jamak sedangkan
bentuk tunggalnya adalah datum. Jadi data sama dengan
datum-datum. Data statistik data yang berwujud angka,
namun tidak semua angka disebut data statistik. Suatu angka
atau bilangan disebut data statistik bila angka tersebut
menunjukkan suatu ciri dari suatu penelitian yang bersifat
agregatif yaitu pencatatan yang dilakukan lebih dari satu kali
pada satu individu serta mencerminkan suatu kegiatan dalam
bidang tertentu.
Berdasarkan sudut pandang statistik ,data dibagi
menjadi dua yaitu:
1. Data kualitatif
Yaitu data yang dinyatakan bukan dalam bentuk angka.
Misalnya jenis pekerjaan seseorang ( petani, pedagang
PNS, ABRI, wiraswasta , dll), tingkat pendidikan( SD,
SMP,SMA ,PT).
Agar dapat diolah dan dianalisis dengan statistik harus
diubah menjadi data kuantitatif.
2. Data kuantitatif
Yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka.
Misalnya berat badan, tinggi badan , kecepatan, indek
prestasi mahasiswa, dll
Adapun berdasarkan cara memperoleh data, data
kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu
1. Data diskrit yaitu data yang diperoleh dari hasil penghitung
2. Data kontinu yaitu data yang diperoleh dari hasil
pengukuran
Jenis data statistik juga dapat menjadi empat macam
yaitu
1. Data nominal
Data nominal adalah data statistik yang memiliki sifat
sebagai berikut
a. Data berupa kategori/ kualitatif
b. Data hanya dapat digunakan untuk
membedakan
c. Masing-masing data mempunyai kedudukan
setara
d. Tidak bisa dilakukan operasi matematika
Contoh data nominal adalah
a. Data statistik tentang jenis kelamin, yaitu
perempuan, laki-laki
b. Data statistik Agama, yaitu : Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha
c. Data tentang suku bangasa, yaitu: Jawa,
Sunda, batak, Minang
2. Data Ordinal
Data Ordinal adalah data statistik yang memiliki sifat
sebagai berikut
a. Data berupa kategori/ kualitatif
b. Data selain dapat digunakan untuk
membedakan, juga dapat diurutkan
c. Posisi data tidaka setara
d. Tidak bisa dilakukan operasi hitung
Contoh data ordinal adalah
a. Data statistik tentang kemampuan
akademik,yaitu : pintar, sedang, bodoh
b. Data statistik tentang kepuasan
mengguanakan suatu produk, yaitu: sangat
puas, puas, cukup puas, tidak puas, sangat
tidak puas
c. Data statistik tentang tingkat pendidikan,
yaitu: SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
3. Data Interval
Data Interval adalah data statistik yang memiliki sifat
sebagai berikut
a. Data selain dapat dibedakan dan
diurutkan, juga mempunyai jarak sama
diantara hal-hal yang sedang diselidiki.
Maksud jarak sama disini adlah selisih data-data ini
dicacah dengan kelipatan satu angka ( dalam hai ini
angka satu yang bermakna berselisih satu yang sama
dan tetap)
b. Satuan ukurannya mempunyai skala
sama. Alat ukur yang digunakan tidak
standar atau tidak universal. Sehingga
tempat pengukuran yang berbeda hasil
ukur bisa juga berbeda
c. Mempunyai titik nol tidak mutlak, artinya
titik nol selalu berubah-ubah maknanya.
Misalkan suhu air 00C bukan berarti air tidak bersuhu,
karena suhu air biasa -10C, -20C
d. Antar data dapat diketahui selisihnya
e. Antar data tidak dapat dibandingkan.
Misalkan Hanif nilainya 80, irfan nilainya 40, Helmi
nilainya 0. Tidak bisa dibandingkan Hanif dua kali lebih
pandai dari Irfan dan Helmi bukan berati tidak punya
pengetahuan sama sekali.

4. Data rasio
Data rasio merupakan jenis data statistik yag menempati
posisi tertinggi dibandingkan dengan jenisdata statistik
yang lain. Data rasio adalah data statistik yang memiliki
sifat sebagai berikut
a. Data yang diperoleh melalui pengukuran,
dimana jarak dua titk pada data diketahui
dari alat ukurnya
b. Dapat diketahui selisihnya
c. Mengunakan titik nol mutlak
d. Data dapat dibandingkan
Contoh data rasio
a. Data statistik tentang lama studi, misalnya
A= 9 tahun, B=6 tahun dan C= 3 tahun
b. Data statistik tentang penghasilan, misalnya
A= 6.000.000,- / bulan, B=4.000.000,-/ bulan,
dan C= 2.000.000,-/ bulan

C. Statistikl Nonparametrik
Berdasarkan jenis-jenis data di atas, dalam penelitian
kemungkinan akan ditemukan data yang berupa kategori
yang hanya dapat dihitung frekuensinya atau berupa data
yang hanya dapat dibedakan berdasarkan tingkatan atau
rangkingnya. Untuk mengatasi data tersebut tidak dapat
menggunakan metode statistik parametrik, namu
menggunakan metode statistik non parametrik.
Metode statistik non parametrik juga disebut sebagai
metode bebas sebaran karena model uji statistiknya tidak
menetapkan syarat-syarat tertentu tentang bentuk distribusi
parameter populaisnya. Artinya metode statistik
nonparametrik ini tidak menetapkan syarat bahwa
observasi-observasinya ditarik dari populasi yang
berdistribusi normal. Dalam sejumlah uji statistik
nonparametrik hanya menetapkan asumsi/persyaratan
bahwa observasi-observasinya harus independen dan
variabel yang diteliti pada dasarnya harus
memilikikontinuitas.
Berdasarkan alasan diatas maka dapat disimpulkan
alasan menggunakan metode statistik nonparametrik, yaitu
sebgai berikut
1. Bentuk distribusi populasinya tempat
sampel diambil tidak diketahui
menyebar secara normal.
2. Variabel penelitiannya hanya dapat
diukur dalam skala ordinal
(diklasifikasikan dalam kategori dan
dihitung frekuensinya)
3. Variabel penelitiannya hanya dapat
diukur dalam skala ordinal
4. Ukuran sampel kecil dan sifat distribusi
populasi tidak diketahui secara pasti.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Statistik


Nonparametrik
Manfaat atau kelebihan metode statistik
nonparametrik dibandingkan dengan metode statistik
parametrik, antara lain
1. Nilai probabilitas dari sebagian besar uji statistik
nonparametrik diperoleh dalam bentuk yang lebih
pasti (kecuali untuk kasus sampel besar).
2. Apabila sampel-sampelnya kecil atau terpaksa
kecil karena sifat hakekat sampel itu sendiri
(misalnya 6), hanya uji statistik nonparametrik
yang dapat digunakan,kecuali jika sifat
distribusinya diketahui secara pasti.
3. Uji-uji statistik nonparametrik dapat digunakan
untuk menganalisis data yang pada dasrnya
merupakan jenjang atau rangking dan juga untuk
data yang skor-skor keangkaannya secara
sepintas kelihatan memiliki kekuatan ranking, dan
bahkan bagi data yang hanya dapat dikategorikan
sebagai plus atau minus , lebih atau kurang, lebih
baik atau lebih buruk, dan sebagainya.
4. Uji-uji statistik nonparametrik dapat digunakan
untuk menganalisis data yang hanya merupakan
klasifikasi semata, yakni data yang diukur dalam
skala nominal.
5. Tersedia uji-uji statistik nonparametrik untuk
menganalisis sampel-sampel yang terdiri
dariobservasi-observasi dari beberpa populai yang
berlainan
6. Uji-uji statistik nonparametrik sederhana
perhitungannya sehingga lebih mudah dipelajari
dan diterapkan dibandingkan dengan uji statistik
parametrik
Disamping kelebihan-kelebihan tersebut, uji-uji
statistik nonparametrik juga mempunyai kekurangan-
kekurangan. Adapu kekurangan-kekurangan tersebut adalah
sebagai berikut
a. Apabila persyarata-persyaratan bagi
model statistik parametrik (terutama
asumsi distribusi normal) dapat
dipenuhi dan apabila pengukuran data
mempunyai kekuatan seperti yang
disyaratkan, pemakaian uji statistik
nonparametrik, kekuatan efisiensinya
menjadi lebih rendah.
b. Uji statistik nonparametrik tidak dapat
dipergunakan untuk menguji interaksi
seperti model analisis variansi.
c. Metode statistik nonparametrik tidak
dapat dipergunakan untuk membuat
prediksi (ramalan) seperti dalam model
analisis regresi, karena asumsi
distribusi normal tidak dapat dipenuhi.
d. Macam uji statistik nonparametrik
terlalu banyak sehingga menyulitkan
peneliti dalam memilih jenis uji yang
mau dipakai.

You might also like