Professional Documents
Culture Documents
ASUMSI :
Pada kedalaman tertentu Ds garis pantai bergeraksejajar dengan garis pantai itu
sendiri (aliran sediment homogen).
xs 1 Q
q 0 (a)
t Ds y
Dengan Q : Rate volume daro longshore sediment transport dalam m3/s (arah longshore)
q : Rate sediement keluar masuk dari arah offshore (arah cross shore)
= qs + q0 dengan q1 = qs ∆y ∆t ; q2 = q0 ∆y ∆t
Persamaan (a) bias ditulis dalam bentuk diskrit ‘Beda Maju” sebagai:
xs 1 Q Qi
i 1 qi
t i Ds y
Solusi numerik dengan metoda Explisit adalah :
t
xsi 1 xs i Qi Qi 1 yqi Horikawa, 1988
Ds y
H B
Dengan Q = ( H C g ) B k1 sin 2 BS k 2 cos BS
2
y
k1 dan k 2 koefisien tidak bnerdimensi
k1 k1 ( k1 )
k 2 k 2 (k 2 )
Catatan :
xs
Lihat Materi kuliah P.Wahtudi untuk : BS , sin 2 BS , dan cos BS berupa
y
BOUNDARY CONDITION
a. Impermeable Groin (or Jetty)
Struktur ini full (total) mencegah transport sediment sehingga pada posisi ini
Q = Qg = 0
c. Fixed Beach
Posisi shoreline tidak bergerak terhadap waktu, maka pada posisi sepanjang
shoreline ini transport rate harus sama dengan nol.
Maka Qb = Qb+1 = 0
d. Free Beach
Hal ini menyangkut posisi tertentu pada waktu tertentu pula yang bisa
berlalu seperti posisi pada beach sehingga Qsb = Qb = 0
(hal ini karena shoreline yang tidak tetap)
INITIAL CONDITION
(keadaan system pada to) berfungsi penting dalam penentuan nilai awal terutama
untuk uji konvergensi dan stabilitas
Hal ini untuk iterasi waktu ke-nol yakni di saat belum ada iterasi.
BED LOAD TRANSPORT
(Lihat catatan P. wahyudi)
(t ) 40 3 (t )
= (1- λv).q(t)/wo d
Ψ(t) = fw U b2 / 2sgd
λv = porositas
g = percepatan gravitasi
d = kedalaman.