Professional Documents
Culture Documents
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
PERPADUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DAN GAYA SENTRIPETAL
PADA GERAK MELINGKAR BERATURAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN
TEMPAT, MASSA BEBAN DAN KECEPATAN AWAL PADA JALAN DATAR
KASAR, JALAN MIRING KASAR DAN JALAN MIRING LICIN
Oleh
Qodriyatul Asifah
07302241036
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : 1.memperoleh nilai dari besaran gravitasi pada tiga
tinggi tempat 2.menghitung gaya sentripetal pada percobaan gerak melingkar beraturan
dengan variasi ketinggian tempat, massa beban, dan kecepatan awal pada jalan datar kasar,
jalan miring kasar dan jalan miring licin 3. memformulasikan rumus paduan gaya sentripetal
dan gaya gravitasi bumi pada benda yang bergerak melingkar beraturan dengan variasi
ketinggian tenpat, massa beban dan kecepatan awal yang diperoleh dari percobaan berbasis
eksperimental.
Penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu penelitian pada percobaan percepatan
gravitasi bumi ( pendulum sederhana) dengan variasi tinggi tempat dan penelitian pada
percobaan gerak melingkar beraturan dengan variasi tinggi tempat, massa beban dan
kecepatan awal pada jalan datar kasar, jalan miring kasar dan jalan miring licin.Percobaan
percepatan gravitasi bumi ( pendulum sederhana) dengan variasi ketinggian tempat memiliki
variabel bebas
tinggi tempat (lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A
Karang Malang Jogjakarta), massa beban (0.050 kg, 0.100 kg, dan 0.150 kg), panjang tali
( 0.15 m, 0.25 m, 0.35 m dan 0.45 m) dan sudut ayunan (θ), variabel terkontrol waktu (5
sekon) dan variabel terikat jumlah ayunan (….kali) , periode (….sekon),percepatan gravitasi
bumi (….m/s).Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar memiliki variabel
bebas massa beban (0 kg, 0.0049 kg, 0.0064 kg, 0.009 kg, 0.0144 kg, 0.0209 kg, 0.0264 kg,
0.098 kg), kecepatan sudut awal (V0 = 0 dan V0 = dengan dorongan), tinggi tempat (lantai I,
1
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta
), percepatan gravitasi bumi (menyesuaikan percobaan di lantai I, II dan III Asrama Putri
Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta (m/s2)), variabel
kontrol berupa jari-jari lintasan ( 0.3 m), posisi sudut (θ = 3600), dan massa kereta api (m =
0.132 kg), variabel terikat meliputi waktu (t = … s), posisi sudut (θ = ... rad), kecepatan sudut
(ω = … rad/s), percepatan sudut (α = rad/s 2),kecepatan tangensial (VT = … m/s),kecepatan
maksimum kuadrat (Vmax2 = … m/s), koefisien gaya gesek kinetis (µs = … ) gaya sentripetal
(Fs = … N). Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar memiliki variabel
bebas massa beban (0 kg, 0.0049 kg, 0.009 kg, 0.0144 kg, 0.0209 kg, 0.0264 kg), kecepatan
sudut awal (V0 = 0 dan V0 = dengan dorongan), tinggi tempat (lantai I, II dan III Asrama
Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta ), percepatan
gravitasi bumi (menyesuaikan percobaan di lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan
Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta (m/s2)), variabel kontrol berupa jari-
jari lintasan ( R = 0.1325 m), posisi sudut (θ = 360 0),dan massa kereta api (m = 0.1383 kg),
variabel terikat meliputi waktu (t = … s), posisi sudut (θ = ... rad), kecepatan sudut (ω = …
rad/s), percepatan sudut (α = rad/s2),kecepatan tangensial (VT = … m/s),kecepatan maksimum
kuadrat (Vmax2 = … m/s), koefisien gaya gesek kinetis (µs = … ) gaya sentripetal (Fs = …
N). Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin memiliki variabel bebas
massa beban (0 kg, 0.0049 kg, 0.009 kg, 0.0144 kg, 0.0209 kg, 0.0264 kg menyesuaikan
kemampuan kereta api membawa beban), kecepatan sudut awal (V0 = 0 dan V0 = dengan
dorongan), tinggi tempat (lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok
B 20 A Karang Malang Jogjakarta ), percepatan gravitasi bumi (menyesuaikan percobaan di
lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang
Jogjakarta (m/s2)), variabel kontrol berupa jari-jari lintasan ( R = 0.1325 m), posisi sudut (θ =
3600), dan massa kereta api(m = 0.1383 kg), variabel terikat meliputi waktu (t = … s), posisi
sudut (θ = ... rad), kecepatan sudut (ω = … rad/s), percepatan sudut (α = rad/s2),kecepatan
tangensial (VT = … m/s),kecepatan maksimum kuadrat (Vmax2 = … m/s), koefisien gaya
gesek kinetis (µs = … ) gaya sentripetal (Fs = … N).Gaya sentripetal mengacu pada besarnya
percepatan gravitasi bumi dan besaran – besaran yang terdapat pada percobaan gerak
melingkar beraturan.Analisis pada penelitian ini menggunakan program komputer SPSS yaitu
uji regresi linier, uji means dan uji korelasi.
2
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa percepatan gravitasi bumi
tergantung pada ketinggian tempat dan gaya sentripetal pada percobaan gerak melingkar
beraturan bergantung pada massa, kecepatan maksimal kuadrat dan jari-jari).
Kata kunci : gayasentripetal, percepatan gravitasi bumi, tinggi, jalan, kecepatan awal,
massa,jari-jari, waktu
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
3
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Kuasa, atas limpahan rahmat, nikmat, taufik dan hidayahNya penulis
dapat menyelesaikan kolokium dengan judul “PERPADUAN PERCEPATAN
GRAVITASI BUMI DAN GAYA SENTRIPETAL PADA GERAK MELINGKAR
BERATURAN DENGAN VARIASI KETINGGIAN TEMPAT, MASSA BEBAN DAN
KECEPATAN AWAL PADA JALAN DATAR KASAR, JALAN MIRING KASAR
DAN JALAN MIRING LICIN” tepat pada waktunya.Tidak lupa shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
manjadi rahmat bagi seluruh alam dan menjadi suri tauladan yang baik (uswatun
khasanah)dengan berbagai contoh sifat-sifat terpuji seperti shiddiq (benar / jujur), fatonah
(cerdas), amanah (dapat dipercaya)dan tabligh (menyampaikan).
Sebagai mahluk sosial, penulis tentunya tidak dapat menyelesaikan kkolokium ini
tanpa bantuan berbagi pihak yang terkait dengan studi Penulis di UNY baik itu jajaran dosen
dan karyawan, orang tua, saudara kandung, para teman, dan tetangga.Oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
a. Allah SWT atas berkat, rahmat, nikmat, taufik, hidayah dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan kolokium ini tepat pada waktunya.
b. Bapak Juli Astono, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Fisika Universitas
Negeri Yogyakarta yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian untuk
keperluan kolokium juga atas bimbingan, saran dan kritik pada beberapa aspek
yang menjadi kriteria kesempurnaan laporan ini
c. Bapak Nur Kadarisman, M.Si selaku Koordinator Penelitian Fisika yang telah
member izin dalam melakukan penelitian ini, saran kritik, waktu dan
dorongannya.
4
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
e. Bapak H.Hisyam selaku pemilik asrama putri Merpati di Jl. Karang Malang
Blok B 20 A yang telah memberi izin pemakaian tempat untuk studi
laboratorium berupa kegiatan penelitian percobaan untuk keperluan kolokium.
f. Orang tua (Bapak Zaenal Mutakim dan Ibu Umi Kultsum) serta kakak (Ema
dan Ii) dan adik (Tasly) yang telah banyak memberikan dukungan moral,
materiil, dan spiritual.
g. Para guru dan Karyawan SMA N I Petanahan atas berbagai bantuan moral dan
spiritual dan materi (bea siswa) sehingga penulis dapat melanjutkan
pendidikan ke universitas untuk mencapai gelar sarjana pendidikan fisika.
h. Keluarga Besar Husen dan Keluarga Besar Dulah Kasturi atas dukungan,
kasih sayang dan penghargaan yang tulus.
i. Keluarga Dulkhairi, Harto, Martoyo, Dalmono Darusaman yang senantiasa
bersedia membantu keberlangsungan studi penulis meraih gelar sarjana untuk
menjadi manuasia yang sukses dan berhasil.
j. Teman-teman pendidikan Fisika Subsidi dan Swadana 2007 , terimakasih atas
masukan, saran, kritik dan bantuannya.
k. Semua pihak yang telah mendukung pelaksanakan penelitian ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pemberi mengkaruniakan rahmat dan
petunjukNya kepada kita.Amien.Tiada gading yang tak retak, Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan membutuhkan tindak lanjut.Semua
ini karena Ilmu Allah SWT yang sampai pada perhatian penulis memang masih sangat
sedikit.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang
konstruktif dari semua pihak demi kesempurnaan laporan ini.
Harapan penulis semoga laporan hasil penelitian fisika (kolokium) ini
bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi almamater Universitas Negeri
Yogyakarta untuk ditindak lanjuti.Akhirulkalam, penulis mengucapkan : Selamat
Membaca.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Yogyakarta, 4 Januari 2011
5
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………………..i
ABSTRAK………………………………………………………………………………………...1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………4
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………....7
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………9
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………………….......11
BAB I PENDAHULUAN
B Identifikasi Masalah……………………………………………………………………………14
6
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
C Batasan Masalah………………………………………………………………………………..15
D Rumusan Masalah………………………………………………………………………………15
E Tujuan Penelitian……………………………………………………………………………….16
F Manfaat Penelitian………………………………………………………………………………16
B Kerangka Berfikir………………………………………………………………………………..33
B Variabel Penelitian………………………………………………………………………………..35
C Objek Penelitian…………………………………………………………………………………..36
E Desain Penelitian………………………………………………………………………………….38
G Tabulasi Data……………………………………………………………………………………..46
1. Data Hasil
Penelitian…………………………………………………………………………51
7
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. Analisis
Data…………………………………………………………………………………51
B Pembahasan……………………………………………………………………………………...245
BAB V PENUTUP
A Kesimpulan………………………………………………………………………………………323
B Saran……………………………………………………………………………………………..323
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………..325
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………….328
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN A
Tabel 4Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar di lantai
I (V0 = 0)
Tabel 5Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar di lantai
II (V0 = 0)
Tabel 6Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar di lantai
III (V0 = 0)
Tabel 7Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar di lantai
I (V0 = dengan dorongan)
8
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Tabel 8Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar di lantai
II (V0 = dengan dorongan)
Tabel 9Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar di lantai
III (v0 = dengan dorongan)
Tabel 10Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar di
lantai I (V0 = 0)
Tabel 11Tabulasi data Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar di
lantai II (V0 = 0)
Tabel 12Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar di
lantai III (V0 = 0)
Tabel 13Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar di
lantai I (V0 = dengan dorongan)
Tabel 14Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar di
lantai II (V0 = dengan dorongan)
Tabel 15Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar di
lantai III (v0 = dengan dorongan)
Tabel 16Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin di
lantai I (V0 = 0)
Tabel 17Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin di
lantai II (V0 = 0)
Tabel 18Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin di
lantai III (V0 = 0)
Tabel 19Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin di
lantai I (V0 = dengan dorongan)
9
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Tabel 20Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin di
lantai II (V0 = dengan dorongan)
Tabel 21Tabulasi data percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin di
lantai III (v0 = dengan dorongan)
Tabel 25Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan percepatan gravitasi
bumi di lantai I
Tabel 26Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan percepatan gravitasi
bumi di lantai II
Tabel 27Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan percepatan gravitasi
bumi di lantai III
Tabel 28Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar di lantai I dengan V0 = 0
Tabel 29Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar di lantai II dengan V0 = 0
Tabel 30Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar di lantai III dengan V0 = 0
Tabel 31Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar di lantai I dengan V0 = dengan dorongan
10
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Tabel 32Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar di lantai II dengan V0 = dengan dorongan
Tabel 33Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar di lantai III dengan V0 = dengan dorongan
Tabel 34Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar di lantai I dengan V0 = 0
Tabel 35Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar di lantai II dengan V0 = 0
Tabel 36Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar di lantai III dengan V0 = 0
Tabel 37Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar di lantai I dengan V0 = dengan dorongan
Tabel 38Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar di lantai II dengan V0 = dengan dorongan
Tabel 39Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar di lantai III dengan V0 = dengan dorongan
Tabel 40Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin di lantai I dengan V0 = 0
Tabel 41Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin di lantai II dengan V0 = 0
Tabel 42Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin di lantai III dengan V0 = 0
Tabel 43Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin di lantai I dengan V0 = dengan dorongan
11
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Tabel 44Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin di lantai II dengan V0 = dengan dorongan
Tabel 45Analisis data menggunakan regresi linier untuk percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin di lantai III dengan V0 = dengan dorongan
12
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
DAFTAR GAMBAR
LAMPIRAN A
DAFTAR LAIN
13
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
LAMPIRAN A
DAFTAR ISI
LAMPIRAN B
10. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan datar kasar di lantai I dengan V0 = dengan dorongan
11. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan datar kasar di lantai II dengan V0 = dengan dorongan
12. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan datar kasar di lantai III dengan V0 = dengan dorongan
13. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan miring kasar di lantai I dengan V0 = dengan dorongan
15
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
14. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan miring kasar di lantai II dengan V0 = dengan dorongan
15. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan miring kasar di lantai III dengan V0 = dengan dorongan
16. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan miring licin di lantai I dengan V0 = dengan dorongan
17. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan miring licin di lantai II dengan V0 = dengan dorongan
18. Analisis data dengan compare means percobaan gerak melingkar beraturan
pada jalan miring licin di lantai III dengan V0 = dengan dorongan
BAB I
PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan muncul sebagai akibat dari aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia,baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak dapat bisa di pisahkan dari lembaga pendidikan. Dimana pada abad 20 peran
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berarti bagi lembaga pendidikan. Sehingga pada abad
16
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
20 mampu mendorong lebih cepat dalam dunia industry, informasi,komunikasi,transportasi
dan pertanian.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat
memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di
Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan karena :
3. Tidak adanya inovasi teknologi yang berarti di dalam masyarakat indonesia itu
sendiri,ilmu pengetahuan dan teknologi di indonesia mulai berkembang dimana
ditandai dangan adanya perguruan tinggi dan pusat-pusat penelitian seperti lembaga
ilmu pengetahuan (LIPI) dan juga badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id)
“Ptolemy menciptakan gambaran alam semesta dan gambaran ini bertahan sampai dua ribu
tahun. Newton menciptakan gambaran alam semesta dan bertahan sampai dua ratus tahun.
Sekarang Dr. Einstein telah menciptakan gambaran alam semesta yang baru dan tidak
seorangpun yang tahu berapa lama gambaran ini bisa bertahan.” George Bernard Shaw
(1930)
Gravitasi adalah fenomena yang dekat sekali dengan kehidupan kita. Setiap orang bisa
merasakannya. Gaya ini bisa dirasakan dan dilihat dalam berbagai bentuk yang berbeda.
Ketika kita melenggang pada jalan menurun, tarikan gravitasi akan mempercepat langkah
kita. Hal lain yang sangat jelas bagi kita adalah setiap benda yang dilemparkan pasti akan
jatuh ke tanah. Namun demikian baru ditahun 1687 gravitasi ini bisa dijelaskan dan
dirumuskan ke dalam persamaan matematika sederhana. Orang pertama yang sanggup
menjelaskannya adalah Sir Issac Newton.
17
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Suatu peristiwa alam menunjukkan bahwa setiap benda yang dilepas dari suatu ketinggian
atau dilempar keatas akan jatuh menuju ke pusat bumi. Ini disebabkan karena adanya gaya
tarik bumi.
Pada daerah-daerah yang berbeda di permukaan bumi, suatu benda bisa mendapatkan gaya
gravitasi yang besarnya berbeda-beda. Gaya gravitasi yang dialami suatu benda pada
ketinggian yang berbeda akan berbeda dan akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan
benda itu untuk melakukan gerak jatuh bebas hingga sampai di permukaan bumi. Sehingga
besar kecepatan jatuhnya benda dipengaruhi oleh besarnya gaya grafitasi yang ada atau
bekerja pada benda tersebut.
Percepatan gravitasi suatu obyek yang berada pada permukaan laut dikatakan ekivalen
dengan 1 g, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan di tempat lain
seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda
bermassa besar di sekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2 untuk mudahnya.
Gerak didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukan baik hanya sekali maupun
berkali-kali. Gerak Melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa
lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia
membutuhkan adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran.
Gaya ini dinamakan gaya sentripetal. Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan
sebagai suatu gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar
menempuh lintasan berbentuk lingkaran.
A Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat ditentukan masalah sebagai
berikut :
8. Gaya sentripetal bergantunng pada massa kereta api, massa beban, kecepatan
maksimum kuadrat dan jari-jari lintasan .
9. Uji Regression linier means tergantung pada dependent variable dan independent
variablenya.
10. Uji Compare means tergantung pada dependent list dan independent listnya
A Batasan Masalah
Pada penelitian ini yang akan diteliti adalah perpaduan gaya gravitasi bumi dan gaya
sentripetal dengan memvariasika massa beban dan kecepatan awal pada tiga tinggi
tempat di satu lokasi (lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok
B 20 A Karang Malang Jogjakarta ). Beban pada penelitian ini berupa benang, pulpen,
spidol dan bandul disesuaikan dengan kemampuan kereta api mengangkut benda tersebut
karena kereta api tidak mau berjalan bila beban terlalu berat.Untuk menali beban tersebut
pada kereta api digunakan benang yang massanya digabung dengan massa kereta api
( 0.003 atau 0.002 kg).Penggabungan ini bertujuan untuk memudahkan perhitungan
dengan menggunakan program komputer Excell.Pada percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin digunakan alas lintasan dari mika dengan diolesi Biore
cair whitening untuk membuat jalan menjadi licin sempurna.
B Rumusan Masalah
19
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Sesuai dengan latar belakang masalah dan batasan masalah dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa percepatan grafitasi bumi di lantai I, II, III Asrama putri Merpati Jl.
Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang, Jogjakarta ?
3. Apakah variasi massa, kecepatan awal dan tinggi tempat berpengaruh pada
besarnya gaya sentripetal pada benda yang bergerak melingkar beraturan ?
A Tujuan Penelitian
3. Memformulasikan rumus paduan gaya sentripetal dan gaya gravitasi bumi pada benda
yang bergerak melingkar beraturan dengan variasi ketinggian tenpat, massa beban dan
kecepatan awal yang diperoleh dari percobaan berbasis eksperimental.
A Manfaat Penelitian
20
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
tiga tempat dengan ketinggian yang berbeda (lantai I, II, III Asrama putri Merpati
Jl. Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang, Jogjakarta).
21
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A Deskripsi Teori
A. Rumus umum
Nilai percepatan gravitasi diperoleh dari perumusan umum gaya gravitasi antara dua benda
(objek dan bumi), yaitu
di mana
• r adalah jarak antara titik pusat massa bumi dengan titik pusat massa obyek
A. Pengukuran nilai g
Nilai g dapat diukur dengan berbagai metoda. Bentuk-bentuk paling sederhana misalnya
dengan menggunakan pegas atau bandul yang diketahui konstanta-konstantanya. Dengan
melakukan pengukuran dapat ditentukan nilai percepatan gravitasi di suatu tempat, yang
umumnya berbeda dengan tempat lain.
22
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metoda pengukuran
perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan tanah yang
berada di bawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan
pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan
tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.
B. Metoda gravitasi
Metoda gravitasi adalah suatu metoda eksplorasi yang mengukuran medan gravitasi pada
kelompok-kelompok titik pada lokasi yang berbeda dalam suatu area tertentu. Tujuan dari
eksplorasi ini adalah untuk mengasosiakan variasi dari perbedaan distribusi rapat massa dan
juga jenis batuan.
Tujuan utama dari studi mendetil data gravitasi adalah untuk memberikan suatu pemahaman
yang lebih baik mengenai lapisan bawah geologi. Metoda gravitasi ini secara relatif lebih
murah, tidak mencemari dan tidak merusak(uji tidak merusak) dan termasuk dalam metoda
jarak jauh yang sudah pula digunakan untuk mengamati permukaanbulan. Juga metoda ini
tergolong pasif, dalam arti tidak perlu ada energi yang dimasukkan ke dalam tanah untuk
mendapatkan data sebagaimana umumnya pengukuran.
Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk lintasan berupa lingkaran
mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda dapat bergerak melingkar ia membutuhkan
adanya gaya yang selalu membelokkan-nya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini
dinamakan gaya sentripetal.Suatu gerak melingkar beraturan dapat dikatakan sebagai suatu
gerak dipercepat beraturan, mengingat perlu adanya suatu percepatan yang besarnya tetap
23
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
dengan arah yang berubah, yang selalu mengubah arah gerak benda agar menempuh lintasan
berbentuk lingkaran.
24
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Perhatikan bahwa di sini digunakan yang didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh atau
tali busur yang telah dilewati dalam suatu selang waktu dan bukan hanya posisi pada suatu
saat, yaitu
Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama
dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai kecepatan akibat konsekuensi dari
tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan
25
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya
selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan
lingkaran , maka dapat pula dituliskan
dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , adalah sudut mula-mula dan
adalah kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
dengan adalah percepatan sudut yang bernilai tetap dan adalah kecepatan sudut mula-
26
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
mula.
B. Persamaan parametrik
Gerak melingkar dapat pula dinyatakan dalam persamaan parametrik dengan terlebih dahulu
mendefinisikan:
• pusat lingkaran
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghitung jari-jari lintasan yang diperoleh
melalui:
Setelah diperoleh nilai jari-jari lintasan, persamaan dapat segera dituliskan, yaitu
dengan dua konstanta dan yang masih harus ditentukan nilainya. Dengan persyaratan
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
dengan
diperoleh
sehingga
28
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
dan karena batasan implementasi persamaan parametrik pada gerak melingkar, maka
dengan
diperoleh
sehingga
diingat bahwa
dengan percepatan sudut dan kecepatan sudut mula-mula. Penurunan GMBB ini akan
menjadi sedikit lebih rumit dibandingkan pada kasus GMB di atas.
Persamaan parametrik di atas, dapat dituliskan dalam bentuk yang lebih umum, yaitu:
di mana adalah sudut yang dilampaui dalam suatu kurun waktu. Seperti telah
disebutkan di atas mengenai hubungan antara , dan melalui proses integrasi dan
diferensiasi, maka dalam kasus GMBB hubungan-hubungan tersebut mutlak diperlukan.
a) Kecepatan sudut
Dengan menggunakan aturan rantai dalam melakukan diferensiasi posisi dari persamaan
parametrik terhadap waktu diperoleh
dengan
30
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
b) Percepatan total
Diferensiasi lebih lanjut terhadap waktu pada kecepatan linier memberikan
Selanjutnya
dengan
yang merupakan percepatan sentripetal. Suku sentripetal ini muncul karena benda harus
dibelokkan atau kecepatannya harus diubah sehingga bergerak mengikuti lintasan lingkaran.
dalam perubahan besarnya, dalam gerak melingkar beraturan (GMB) besarnya kecepatan
adalah tetap, akan tetapi arahnya yang berubah dengan beraturan, bandingkan dengan GLBB
yang arahnya tetap akan tetapi besarnya kecepatan yang berubah beraturan.
(http://id.wikipedia.org/)
Menentukan Rumus Untuk Mendapatkan Gaya Sentripetal Hubungannya dengan Percepatan Gravitasi
Bumi :
Nx = m v2/r
N sin Ѳ = m v2/r
∑Fy =0
+N cos Ѳ – m.g = 0
N cos Ѳ = m.g
Fs = N sin Ѳ + fs cos Ѳ
32
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
∑Fy = 0 (arah ke atas positif)
Penulis : Karyono
NIM : 90323003
Oleh :
33
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dosen Pembimbing I : Drs.Suparwoto, MPd
NIP.130605041
NIP.130321367
NIP.130531335
Judul : Pengaruh Letak Massa Terhadap Periode Ayunan Pada Kater’s Reversible
Pendulum.
Penulis : Widayatun
NIM : 95324034
Oleh :
NIP.132048515
Pembimbing II : Drs.Supriyadi
NIP.130530814
NIP.131121718
NIP.130530814
34
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Judul : Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dengan Gerak Peluru, Rotasi, dan Translasi
Benda Tegar.
NIM : 89324034
Oleh :
NIP.130367439
NIP.131121718
NIP.130531335
B Kerangka Berfikir
Gaya gravitasi yang dialami suatu benda pada ketinggian yang berbeda akan berbeda dan
akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan benda itu untuk melakukan gerak jatuh bebas
hingga sampai di permukaan bumi. Sehingga besar kecepatan jatuhnya benda dipengaruhi
oleh besarnya gaya grafitasi yang ada atau bekerja pada benda tersebut.
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan sudut
tetap. Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya
sama dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai kecepatan akibat
konsekuensi dari tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula percepatan radial yang
besarnya tetap dengan arah yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan
sentripetal, di mana arahnya selalu menunjuk ke pusat lingkaran.
35
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dengan rincian sebagai berikut :
36
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
TEMPAT : Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang
Jogjakarta)
A Variabel Penelitian
i. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar, jalan datar miring dan
miring licin
1. Variabel bebas: Massa beban (m = … kg), kecepatan sudut awal (V0 = … m/s),
tinggi tempat (h = …m), percepatan gravitasi bumi (g = m/s2).
2. Variabel kontrol : Jari-jari lintasan (R = … m), posisi sudut (θ = 360 0), dan
massa kereta api (m = … kg).
37
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
3. Variabel terikat : Waktu (t = … s), posisi sudut (θ = ... rad), kecepatan sudut (ω
= … rad/s), percepatan sudut (α = rad/s2), kecepatan tangensial (VT = …
m/s),kecepatan maksimum kuadrat (Vmax2 = … m/s), koefisien gaya gesek kinetis (µs
= … ) gaya sentripetal (Fs = … N).
A Objek Penelitian
Pada percobaan percepatan gravitasi bumi objek penelitiannya meliputi yaitu jumlah
ayunan bandul tiap 5 sekon.Sedangkan pada percobaan gerak melingkar beraturan yaitu
waktu kereta api melintasi satu lingkaran penuh dengan variasi massa dan kecepatan awal
(V0 = 0 dan V0 = dengan dorongan).
1. Statif
3. Penggaris
6. Penggaris busur
38
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. Penggaris
2. Penggaris
2. Penggaris
A Desain Penelitian
1
2
5
4
3
Percobaan gravitasi bumi
39
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Keterangan :
1. Tiang statif
2. Alas
4. Benang
5. Bandul
12
40
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Keterangan :
1. Lintasan (rel)
2. Kereta api
12
3
41
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Keterangan :
1. Lintasan (rel)
2. Kereta api
3
12
42
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Keterangan :
2. Kereta api
Keterangan :
1. Tiang statif
2. Alas
43
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
3. Tangan statif yang dapat di naik turunkan dengan cara
memutar skrupnya
4. Benang
5. Bandul
44
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. Menyusun peralatan sebagai berikut :
12
Keterangan :
1. Lintasan (rel)
12
3
2. Kereta api
45
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Keterangan :
1. Lintasan (rel)
2. Kereta api
3
12
46
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Keterangan :
2. Kereta api
7. Mengulangi langkah 1-8 di lantai II dan III dan mencatat hasilnya di buku
laporan.
8. Mengulangi langkah 1-8 di lantai II dan III dan mencatat hasilnya di buku
laporan.
47
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
10. Menghitung besarnya kecepatan sudut dengan menggunakan rumus ω =
θ/R dan percepatan sudut menggunakann rumus α = 2πR/T dan
mencatatnya di dalam buku laporan
11. Menghitung besarnya Vmax2 = VR2 + VT2 dan mencatatnya di dalam buku
laporan.
A Tabulasi Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini kemudian dimasukkan ke dalam tabel berikut ini :
dst
V0 :
g :
MK :
NO MASSA BEBAN JARI-JARI POSISI SUDUT WAKTU
48
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
(m = … kg) (R = … m ) (θ = 2*3.14*r= … m (T = … S)
dst
KECEPATAN
KECEPATAN SUDUT PERCEPATAN SUDUT
TANGENSIAL
(ω = VTan/R = … rad/s) ( α = ω/t = … rad/s2)
(VTan = θ/T = … m/s)
49
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
a. Percobaan gravitasi bumi
T = t/n
Dengan :
T : periode
t : waktu
n : jumlah ayunan
g = L*((2*3.14)/T)^2
dengan
L : panjang benang
T : periode
Ѳ = 2*3.14*R
dengan
R : jari-jari (m)
50
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
➢ Kecepatan tangensial menggunakan rumus
VTan = Ѳ/T
dengan
ω = VTan/R
dengan
α = ω/T
dengan
dengan
51
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Vmax2 : kecepatan maksimum kuadrat (m/s)
µ = Vmax2/(R*g)
dengan
Fs = ((mk+mb)*Vmax^2)/R
dengan
52
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
hasil analisis uji compare means diharapkan dapat diketahui standar deviasi dari rata-rata
variable yang di cari pada setiap frekuensi tertentunya.
BAB 1V
A Hasil Penelitian
2. Analisis Data
T = t/n
Dengan T = periode
t = waktu
N = jumlah ayunan
Adapun perhitungan masing – masing periode setiap kali percobaan gravitasi bumi di lantai I
yaitu sebagai berikut :
1. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
2. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
3. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
4. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
5. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
6. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
7. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
8. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
9. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
55
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
32. T = 5/6 = 0.833333333 s
56
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
53. T = 5/5 =1s
63. T = 5/5 = 1 s
57
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
74. T = 5/4.5 = 1.111111111 s
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa untuk selang waktu 5 s diperoleh
jumlah ayunan dengan rentang 3.5 sampai 6.5 yaitu 3.0 dan rentang periode
dari 0.769230769 s
58
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Sampai 1.428571429 s yaitu 0.659340660 s.
g = L*((2*3.14)/T)^2
dengan
L : panjang benang
T : periode
Adapun perhitungan masing – masing percepatan gravitasi bumi setiap kali percobaan
gravitasi bumi di lantai I yaitu :
59
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12. g = 0.15*((2*3.14)/0.769230769 )^2 = 9.9976344 m/s2
60
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
34. g = 0.15*((2*3.14)/ 0.833333333)^2 = 8.5186944 m/s2
61
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
58. g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
62
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
82. g = 0.35*((2*3.14)/1.25)^2 = 11.3582592 m/s2
Adapun perhitungan masing – masing periode setiap kali percobaan gravitasi bumi di lantai II
yaitu :
1. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
2. T = 5/6 = 0.833333333 s
3. T = 5/6 = 0.833333333 s
4. T = 5/6 = 0.833333333 s
5. T = 5/6 = 0.833333333 s
6. T = 5/6 = 0.833333333 s
7. T = 5/6 = 0.833333333 s
63
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
8. T = 5/6 = 0.833333333 s
9. T = 5/6 = 0.833333333 s
64
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
29. T = 5/6 = 0.833333333 s
65
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
50. T = 5/5 =1s
66
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
71. T = 5/4 = 1.25 s
67
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui pada selang waktu 5
sekon diperoleh rentang jumlah ayunan dari 3.5 sampai 6.5 yaitu 3.0 dan
rentang periode dari 0.769230769 s sampai 1.428571429 s yaitu 0.659341660
s.
Adapun perhitungan masing – masing percepatan gravitasi setiap kali percobaan gravitasi
bumi di lantai II yaitu :
68
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
18. g = 0.15*((2*3.14)/0.833333333)^2 = 8.5186944 m/s2
69
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
40.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
41.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
42.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
43.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
44.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
45.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
46.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
47.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
48.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
49.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
50.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
51.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
52.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
53.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
54.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
55.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
56.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 m/s2
57.g = 0.25*((2*3.14)/ 0.909090909)^2 = 11.930116 m/s2
70
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
70.g = 0.35*((2*3.14)/1.25)^2 = 8.8342016 m/s2
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang percepatan gravitasi bumi dari
8.5186944 m/s2 sampai 11.3582592 m/s2 yaitu 2.7395548 m/s2
71
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing periode setiap kali percobaan gravitasi bumi di lantai
III yaitu :
1. T = 5/6 = 0.833333333 s
2. T = 5/6 = 0.833333333 s
3. T = 5/6 = 0.833333333 s
4. T = 5/6 = 0.833333333 s
5. T = 5/6 = 0.833333333 s
6. T = 5/6.5 = 0.769230769 s
7. T = 5/6 = 0.833333333 s
8. T = 5/6 = 0.833333333 s
9. T = 5/6 = 0.833333333 s
72
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
17. T = 5/6 = 0.833333333 s
73
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
38.T = 5/5 =1s
74
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
59.T = 5/5 =1s
75
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
80.T = 5/4 = 1.25 s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat selama selang waktu 5 s diperoleh rentang
jumlah ayunan dari 3.5 sampai 6.5 yaitu 3.0 dan rentang periode dari
0.769230769 s sampai 1.428571429 s yaitu 0.659230660 s. Karena jumlah
ayunan berbanding terbalik dengan periode maka semakin besar jumlah ayunan
semakin kecil periode.
Adapun perhitungan masing – masing percepatan gravitasi bumi setiap kali percobaan
gravitasi bumi di lantai III yaitu :
76
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
5. g = 0.15*((2*3.14)/ 0.769230769 )^2 = 9.9976344 ms^-1
77
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
26.g = 0.15*((2*3.14)/ 0.909090909 )^2 = 7.1580696 ms^-1
78
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
47.g = 0.25*((2*3.14)/1)^2 = 9.8596 ms^-1
79
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
68.g = 0.35*((2*3.14)/1.25)^2 = 8.8342016 ms^-1
80
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
89.g = 0.45*((2*3.14)/ 1.428571429)^2 = 8.6961672 ms^-1
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu menggunakan
rumus :
Ѳ= 2*3.14*R= m
Dengan
Ѳ = posisi sudut (m)
R = jari – jari lintasan (m)
3.14 = besaran tetap phi
Karena besar jari – jari sama untuk setiap percobaan maka besarnya
posisi sudut sama untuk setiap percobaan yaitu :
Ѳ= 2*3.14*0.3= 1.884 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
menggunakan rumus :
81
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dengan
VTan = kecepatan tangensial (m/s)
Ѳ = posisi sudut (m)
T = waktu untuk melakukan gerak satu lingkaran penuh (s)
1. VTan = 1.884/ 5.7 = 0.330526316 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 5.1 s sampai 6 s yaitu
0.9 s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.314 m/s sampai
0.369411765 m/s yaitu 0.055411765 m/s.Besar kecepatan tangensial
berbanding lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial dan
untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
menggunakan rumus :
ω = Vtan/R = rad/s
dengan :
ω = kecepatan sudut (rad/s)
VTan = kecepatan tangensial (m/s)
R = jari – jari lintasan (m)
1. ω = 0.330526316 / 0.3 = 1.101754386 rad/s
83
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
6. ω = 0.362307692/0.3 = 0.362307692 rad/s
Dari hasil perhitungan di atas dapat dilihat rentang kecepatan sudut dari
1.046666667 rad/s sampai 1.231372549 rad/s yaitu 0.184705882 rad/s.Besar
84
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
kecepatan sudut sebanding dengan kecepatan tangensial, sehingga pada jari –
jari yang sama semakin besar kecepatan tangensial semakin besar kecepatan
sudut.
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
menggunakan rumus :
α= ω/T= rad/s^2
dengan
α = percepatan sudut (rad/s2)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
T = waktu benda bergerak satu lintasan penuh (s)
1. α = 1.101754386/5.7 = 0.193290243 rad/s2
85
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
14.α = 1.06440678/5.9 = 0.180407929 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maximal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I
yaitu menggunakan rumus :
87
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
21.Vmax^2 = 1.046666667^2 + 0.314^2 = 1.194107111 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
menggunakan rumus :
μ= Vmax^2/(R*g)
dengan
µ = koefisien gaya gesek
Vmax^2 = kecepatan maximal kuadrat
R = jari – jari lintasan
g = percepatan gravitasi bumi di berbagai ketinggian tempat
1. µ = 1.323110372/(0.3*9.805043547) = 0.44980605
2. µ = 1.277879191/(0.3*9.805043547) = 0.434429208
3. µ = 1.234928354/(0.3*9.805043547) = 0.419827595
4. µ = 1.530361552/(0.3*9.805043547) = 0.520263388
5. µ = 1.530361552/(0.3*9.805043547) = 0.520263388
6. µ = 1.589787574/(0.3*9.805043547) = 0.540465923
88
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
7. µ = 1.421086149/(0.3*9.805043547) = 0.483114002
8. µ = 1.194107111/(0.3*9.805043547) = 0.40594996
9. µ = 1.234928354/(0.3*9.805043547) = 0.419827595
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.40594996 sampai 0.561868457.Koefisien gaya gesek berbanding lurus
dengan kecepatan maximal kuadrat ddan berbanding terbalik dengan
89
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi bumi.Semakin besar
kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien gaya gesek dan
semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi bumi semakin
kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
menggunakan rumus :
Fs = ((mk+mb)*Vmax^2)/R= N
Dengan
Fs = gaya sentripetal (N)
mk = massa kereta api (kg)
mb = massa beban (kg)
Vmax^2 = kecepatan maximal kuadrat (m/s)
R = jari – jari lintasan (m)
1. Fs = ((0.132 + 0)* 1.323110372)/0.3 = 0.582168564 N
90
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12.Fs = ((0.132 + 0.009)* 1.234928354)/0.3 = 0.580416326 N
91
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar
dengan V0 = 0 di lantai II
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
Ө = 2*3.14*0.3 = 1.884 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
92
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
15. VTan = 1.884/5.5 = 0.342545455 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 4.8 s sampai 6.5
s yaitu 1.7 s dan rentang kecepatan tangensial dari 0.314 m/s sampai
0.3925 m/s yaitu 0.0785 m/s. Besar kecepatan tangensial berbanding
lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial
dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil
tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
93
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
4. ω = 0.289846154/0.3 = 0.966153846 rad/s
94
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
semakin besar kecepatan sudut dan semakin besar jari – jari semakin kecil
kecepatan sudut.
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maximal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II
yaitu:
96
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
20.Vmaks2 = 1.141818182^2 + 0.342545455^2 = 1.421086149 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
2. µ = 1.323110372^2/(0.3*9.379327929) = 0.470222167
3. µ = 1.234928354^2/(0.3*9.379327929) = 0.438883028
4. µ = 1.017464047^2/(0.3*9.379327929) = 0.361598064
5. µ = 1.530361552^2/(0.3*9.379327929) = 0.543877473
6. µ = 1.589787574^2/(0.3*9.379327929) = 0.564996976
7. µ = 1.71951424^2/(0.3*9.379327929) = 0.611100729
8. µ = 1.194107111^2/(0.3*9.379327929) = 0.424375506
9. µ = 1.47420631^2/(0.3*9.379327929) = 0.523920378
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.361598064 sampai 0.663086728 yaitu 0.301488664 .Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
98
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12.Fs = ((0.009 + 0.132)* 1.589787574)/0.3 = 0.74720016 N
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu:
Ө = 2*3.14*0.3 = 1.884 m
99
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu:
100
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
24.Vtan = 1.884/5.6 = 0.336428571 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 5.3 s sampai 6 s yaitu
0.7 s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.314 m/s sampai
0.369411765 m/s yaitu 0.055411765 m/s.Besar kecepatan tangensial
berbanding lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial dan
untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu
101
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
17.ω = 0.330526316/0.3 = 1.101754386 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu:
102
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
11.α = 1.141818182/5.5 = 0.207603306 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maximal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai
III yaitu :
103
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
4. Vmaks2 = 1.082758621^2 + 0.324827586^2 = 1.277879191 m/s
104
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
m/s.Kecepatan maximal kuadrat berbanding lurus dengan jumlah
kecepatan radial kuadrat dan kecepatan tangensial kuadrat.
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu :
1. µ = 1.421086149/(0.3*8.987792258) = 0.527043093
2. µ = 1.421086149/(0.3*8.987792258) = 0.527043093
3. µ = 1.234928354/(0.3*8.987792258) = 0.458002113
4. µ = 1.277879191/(0.3*8.987792258) = 0.473931438
5. µ = 1.421086149/(0.3*8.987792258) = 0.527043093
6. µ = 1.323110372/(0.3*8.987792258) = 0.490706481
7. µ = 1.652743406/(0.3*8.987792258) = 0.612958614
8. µ = 1.194107111/(0.3*8.987792258) = 0.442862599
9. µ = 1.370786224/(0.3*8.987792258) = 0.508388187
105
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
22.µ = 1.421086149/(0.3*8.987792258) = 0.527043093
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.442862599 sampai 0.612958614 yaitu 0.170096015.Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu :
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
Ө = 2*3.14*0.3 = 1.884 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu:
107
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. Vtan = 1.884/5.2 = 0.362307692 m/s
108
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 5.2 s sampai 6.3 s yaitu
1.1 s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.299047619 m/s sampai
0.362307692 m/s yaitu 0.063260073 m/s.Besar kecepatan tangensial
berbanding lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial dan
untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu:
110
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
11.α = 1.046666667/6 = 0.174444444 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maximal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = den gan
dorongan di lantai I yaitu :
111
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
4. Vmaks2 = 1.029508197^2 + 0.308852459^2 = 1.155276969 m/s
112
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
m/s.Kecepatan maximal kuadrat berbanding lurus dengan jumlah
kecepatan radial kuadrat dan kecepatan tangensial kuadrat.
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
1. µ = 1.589787574/(0.3*9.805043547) = 0.540465923
2. µ = 1.194107111/(0.3*9.805043547) = 0.40594996
3. µ = 1.277879191/(0.3*9.805043547) = 0.434429208
4. µ = 1.155276969/(0.3*9.805043547) = 0.392749222
5. µ = 1.194107111/(0.3*9.805043547) = 0.40594996
6. µ = 1.194107111/(0.3*9.805043547) = 0.40594996
7. µ = 1.277879191/(0.3*9.805043547) = 0.434429208
8. µ = 1.194107111/(0.3*9.805043547) = 0.40594996
9. µ = 1.155276969/(0.3*9.805043547) = 0.392749222
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.368208581 sampai 0.540465923 yaitu 0.172257342 .Koefisien gaya
gesek berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan
berbanding terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
114
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
13.Fs = ((0.0144 + 0.132)* 1.47420631)/0.3 = 0.719412679 N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.525407129
N sampai 0.915482119 N yaitu 0.3900744061 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
Ө = 2*3.14*0.3 = 1.884 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu:
115
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. Vtan = 1.884/5.9 = 0.319322034 m/s
116
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari s sampai s yaitu s dan
rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.299047619 m/s sampai
0.362307692 m/s yaitu 0.06325245792 m/s.Besar kecepatan tangensial
berbanding lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial dan
untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu:
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = den gan
dorongan di lantai II yaitu :
120
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
25.Vmaks2 rata-rata = 1.10146138^2 + 0.330438414^2 = 1.327846764
m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
1. µ = 1.234928354/(0.3*9.379327929) = 0.438883028
2. µ = 1.277879191/(0.3*9.379327929) = 0.454147391
3. µ = 1.370786224/(0.3*9.379327929) = 0.48716576
4. µ = 1.370786224/(0.3*9.379327929) = 0.48716576
5. µ = 1.194107111/(0.3*9.379327929) = 0.424375506
6. µ = 1.11831051/(0.3*9.379327929) = 0.397438039
7. µ = 1.323110372/(0.3*9.379327929) = 0.470222167
8. µ = 1.11831051/(0.3*9.379327929) = 0.397438039
9. µ = 1.323110372/(0.3*9.379327929) = 0.470222167
121
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
18.µ = 1.47420631/(0.3*9.379327929) = 0.523920378
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.384921094 sampai 0.564996976 yaitu 0.180075882 .Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.510322363
123
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan dorongan di lantai
III yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.3= 1.884 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
124
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
15.Vtan = 1.884/5.8 = 0.324827586 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 5.1 s sampai 6.6 s
yaitu 1.4 s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.285454545 m/s
sampai 0.369411765 m/s yaitu 0.08395722 m/s.Besar kecepatan tangensial
berbanding lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial dan
untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
125
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
9. ω = 0.303870968/0.3 = 1.012903226 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu:
126
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. α = 1.141818182/5.5 = 0.207603306 rad/s2
127
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang percepatan sudut antara
0.144168962 rad/s2 sampai 0.241445598 rad/s2 yaitu 0.097276636
rad/s2.Percepatan sudut berbanding lurus dengan kecepatan sudut dan
berbanding terbalik dengan waktu sehingga semakin besar kecepatan
sudut semakin besar percepatan sudut dan semakin besar waktu semakin
kecil percepatan sudut.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = den gan
dorongan di lantai III yaitu :
128
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
16.Vmaks2 = 1.141818182^2 + 0.342545455^2 = 1.421086149 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
1. µ = 1.421086149/(0.3*8.987792258) = 0.527043093
2. µ = 1.234928354/(0.3*8.987792258) = 0.458002113
3. µ = 0.442862599/(0.3*8.987792258) = 0.442862599
4. µ = 1.530361552/(0.3*8.987792258) = 0.567570436
5. µ = 1.530361552/(0.3*8.987792258) = 0.567570436
6. µ = 1.589787574/(0.3*8.987792258) = 0.589609969
129
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
7. µ = 1.47420631/(0.3*8.987792258) = 0.546743949
8. µ = 1.155276969/(0.3*8.987792258) = 0.428461531
9. µ = 1.11831051/(0.3*8.987792258) = 0.414751653
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.366002148 sampai 0.612958614 yaitu 0.246956466 .Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
130
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.525407129
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
I
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai I
yaitu :
132
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
4. Vtan = 0.8321/61.1 = 0.013618658 m/s
133
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
29.Vtan = 0.8321/9.7 = 0.085783505 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 8.5 s sampai 86.1 s
yaitu 77.6 s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.009664344 m/s
sampai 0.106679487 m/s yaitu 0.097015143 m/s.Besar kecepatan tangensial
berbanding lurus dengan posisi sudut dan berbanding terbalik dengan waktu
sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar kecepatan tangensial dan
untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu :
134
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
15.ω = 0.026841935/0.3 = 0.202580645 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
I yaitu :
137
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
5. Vmaks2 = 0.089078014^2 + 0.011802837^2 = 0.0080742 m/s
138
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
26.Vmaks2 = 0.640816327^2 + 0.084908163^2 = 0.417854961 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu :
2. µ = 0.008966552/(0.1325*9.805043547) = 0.006901763
3. µ = 0.005413416/(0.1325*9.805043547) = 0.004166832
4. µ = 0.010749674/(0.1325*9.805043547) = 0.008274274
5. µ = 0.0080742/(0.1325*9.805043547) = 0.006214899
6. µ = 0.016851481/(0.1325*9.805043547) = 0.012970976
7. µ = 0.01302842/(0.1325*9.805043547) = 0.010028277
8. µ = 0.024107789/(0.1325*9.805043547) = 0.018556326
9. µ = 0.037075406/(0.1325*9.805043547) = 0.028537801
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.004166832 sampai 0.507718634 yaitu 0.503551802.Koefisien gaya gesek
140
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai I yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.005650381 N sampai
0.819910087 N yaitu 0.814259706 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan perkalian
massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari – jari.Bila
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal semakin
besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
II
142
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu
:
143
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
18.Vtan = 0.8321/52.2 = 0.015940613 m/s
144
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
39.Vtan = 0.8321/8.7 = 0.095643678 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 6.3 s sampai 80.4 s yaitu 74.1 s dan
rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.010349502 m/s sampai 0.132079365 m/s yaitu
0.121729863 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi sudut dan
berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar
kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil
tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
146
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
27.ω = 0.053339744/0.1325 = 0.402564103 rad/s
147
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
48.ω = 0.097894118/0.1325 = 0.738823529 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
148
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
16.α = 0.205228758/30.6 = 0.006706822 rad/s2
149
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
41.α = 0.937313433/6.7 = 0.139897527 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
II yaitu:
150
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
10.Vmaks2 = 0.118490566^2 + 0.0157^2 = 0.014286504 m/s
151
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
35.Vmaks2 = 0.966153846^2 + 0.128015385^2 = 0.949841193 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai II
yaitu :
1. µ = 0.006208199/(0.1325*9.379327929) = 0.004995489
2. µ = 0.007368261/(0.1325*9.379327929) = 0.005928945
3. µ = 0.02963344/(0.1325*9.379327929) = 0.023844844
4. µ = 0.021404344/(0.1325*9.379327929) = 0.017223219
152
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
5. µ = 0.031843516/(0.1325*9.379327929) = 0.025623203
6. µ = 0.0191314/(0.1325*9.379327929) = 0.015394272
7. µ = 0.019817674/(0.1325*9.379327929) = 0.015946489
8. µ = 0.024466265/(0.1325*9.379327929) = 0.019687024
9. µ = 0.020728714/(0.1325*9.379327929) = 0.016679567
153
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
30.µ = 0.344056845/(0.1325*9.379327929) = 0.276848774
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.004995489 sampai 0.813596396 yaitu 0.808600907. Koefisien gaya
gesek berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan
berbanding terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
154
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
155
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
24.Fs = ((0.009 +0.1383)* 0.011184693)/0.1325 = 0.012434002 N
156
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
49.Fs rata-rata = ((0.01115 + 0.1383)* 0.269322437)/0.1325 = 0.324783541
N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.006479954
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
III
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai III
yaitu :
157
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
14.Vtan = 0.8321/7.5 = 0.110946667 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 4.5 s sampai 92.7 s yaitu 88.2 s
dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.008976268 m/s sampai 0.184911111 m/s
yaitu 0.175934844 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi sudut
dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar
kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil
tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai III
yaitu :
159
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
27.ω = 0.163156863/0.1325 = 1.231372549 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai III yaitu:
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
III yaitu :
161
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. Vmaks2 = 0.110369069^2 + 0.014623902^2 = 0.01239519 m/s
162
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
26.Vmaks2 = 1.18490566^2 + 0.157^2 = 1.428650424 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai III
yaitu :
163
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
14.µ = 0.713436274/(0.1325* 8.987792258) = 0.599082016
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.003921474 sampai 1.664116712 yaitu 1.660195238. Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai III
yaitu :
164
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. Fs = ((0 + 0.1383)* 0.01239519)/0.1325 = 0.012937772 N
165
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
26.Fs = ((0.0264 + 0.1383)* 1.428650424)/0.1325 = 1.775839433 N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.004874438
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan dorongan di lantai I
yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
166
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
8. Vtan = 0.8321/37.9 = 0.021955145 m/s
167
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 9 s sampai 72.5 s yaitu 63.5 s dan
rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.011477241 m/s sampai 0.092455556 m/s
yaitu 0.080978314 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi sudut
dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar
kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil
tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu:
169
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
6. α = 0.231734317/27.1 = 0.008551082 rad/s2
170
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
27.α = 0.628/10 = 0.0628 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
171
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
14.Vmaks2 = 0.339459459^2 + 0.044978378^2 = 0.117255779 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
172
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. µ = 0.011528524/(0.1325* 9.805043547) = 0.008873772
173
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
23.µ = 0.308793401/(0.1325* 9.805043547) = 0.237685455
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.005876738 sampai 0.38441056 yaitu 0.378533823.Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.007969077
175
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
N sampai 0.615843576 N yaitu 0.607874499 N.Gaya sentripetal berbanding lurus
dengan perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari
– jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan dorongan di lantai
II yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 12.3 s sampai 100.7 s yaitu 88.4
s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.008263158 m/s sampai 0.067650407
m/s yaitu 0.059387249 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi
sudut dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin
besar kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin
kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
177
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
3. ω = 0.010667949/0.1325= 0.080512821 rad/s
178
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
28.ω = 0.042025253/0.1325 = 0.317171717 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu:
179
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
15.α = 0.218815331/28.7 = 0.007624228 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
181
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
28.Vmaks2 = 0.317171717^2 + 0.042025253^2 = 0.10236402 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
182
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
16.µ = 0.10446374/(0.1325* 9.379327929) = 0.084057791
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.003184426 sampai 0.213442005 yaitu 0.210257579.Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
183
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. Fs = ((0 + 0.1383)* 0.003831817)/0.1325 = 0.004970484 N
184
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
23.Fs = ((0.0209 + 0.1383)* 0.138860866)/0.1325 = 0.166842641 N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.004130714 N sampai
0.318709256 N yaitu 0.314578542 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = 0 di lantai
III
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan dorongan di lantai
III yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
186
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
25.Vtan = 0.8321/5.5 = 0.151290909 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 4.5 s sampai 89.5 s yaitu 85 s dan
rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.009297207 m/s sampai 0.184911111 m/s
yaitu 0.175613904 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi sudut
dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar
kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil
tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
187
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
10.ω = 0.009297207/0.1325 = 0.070167598 rad/s
188
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
tangensial semakin besar kecepatan sudut dan semakin besar jari – jari
semakin kecil kecepatan sudut.
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu:
189
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
18.α = 1.256/5 = 1.256 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu:
190
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. Vmaks2 = 0.158987342^2 + 0.021065823^2 = 0.025720744 m/s
191
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
23.Vmaks2 = 1.18490566^2 + 0.157^2 = 1.428650424 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
192
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
8. µ = 0.005400863/(0.1325* 8.987792258) = 0.004535177
193
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
29.µ = 1.605231616/(0.1325* 8.987792258) = 1.347934537
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.004206905 sampai 1.664116712 yaitu 1.659909807.Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.005414505 N sampai
2.38111226 N yaitu 2.375697755 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan perkalian
massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari – jari.Bila
195
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal semakin
besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 =0 di lantai I yaitu :
196
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
16.Vtan = 0.8321/299.8 = 0.002775517 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 67.8 s sampai 730.8 s yaitu 663
s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.001138615 m/s sampai 0.012272861
m/s yaitu 0.011134246 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi
sudut dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin
besar kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin
kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I yaitu :
197
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12.ω = 0.001263438/0.1325 = 0.009535378 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I yaitu:
198
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
9. α = 0.021595598/290.8 = 7.42627E-05 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I
yaitu:
199
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
5. Vmaks2 = 0.022606192^2 + 0.00299532^2 = 0.000520012 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
5.78383E-05 sampai 0.006719747 yaitu 0.006661909 . Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
201
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 9.02834E-05 N sampai
0.009112229 N yaitu 0.009021946 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai
II
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai II yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 =0 di lantai II yaitu :
203
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12. Vtan = 0.8321/187.4 = 0.004440235 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 50.6 s sampai 737 s yaitu 686.4
s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.001129037 m/s sampai 0.016444664
m/s yaitu 0.015315627 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi
sudut dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin
besar kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin
kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
204
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
4. ω = 0.004497838/0.1325 = 0.033945946 rad/s
205
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai II yaitu:
206
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang percepatan sudut antara
1.15618E-05 rad/s2 sampai 0.00245278 rad/s2 yaitu 0.002441218
rad/s2.Percepatan sudut berbanding lurus dengan kecepatan sudut dan
berbanding terbalik dengan waktu sehingga semakin besar kecepatan
sudut semakin besar percepatan sudut dan semakin besar waktu semakin
kecil percepatan sudut.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai II
yaitu:
207
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
16. Vmaks2 = 0.124110672^2 + 0.016444664^2 = 0.015673886 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
208
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
10.µ = 0.000125048/(0.1325* 9.379327929) = 0.000100621
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
5.94504E-05 sampai 0.012612149 yaitu 0.012552698. Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai II yaitu :
209
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. Fs = ((0 + 0.1383)* 0.000638512)/0.1325 = 0.000666462 N
210
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
23.Fs rata-rata = ((0.012431818 + 0.1383)* 0.002379572)/0.1325 =
0.002813095 N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 8.21353E-05 N sampai
0.018832322 N yaitu 0.018750186 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai
III
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai III yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 =0 di lantai III yaitu :
211
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12. Vtan = 0.8321/172 = 0.004837791 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 21.1 s sampai 390.7 s yaitu 369.6
s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.002129767 m/s sampai 0.039436019
m/s yaitu 0.037306252 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi
sudut dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin
besar kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin
kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai III yaitu :
212
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12.ω = 0.004837791/0.1325 = 0.036511628 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai III yaitu:
213
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12.α = 0.036511628/172 = 0.000212277 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai III
yaitu:
214
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
10.Vmaks2 = 0.092352941^2 + 0.012236765^2 = 0.008678804 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai III
yaitu :
215
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
10.µ = 0.008678804/(0.1325* 8.987792258) = 0.007287708
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.000220761 sampai 0.07569094 yaitu 0.075470179 . Koefisien gaya
gesek berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan
berbanding terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai III yaitu :
216
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
9. Fs = ((0.009 + 0.1383)* 0.004720803)/0.1325 = 0.005248108 N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.000315877 N sampai
0.097418165 N yaitu 0.097102287 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan dorongan di lantai I
yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
217
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
5. Vtan = 0.8321/218.9 = 0.003801279 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 63.5 s sampai 604.9 s yaitu 541.4
s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.001375599 m/s sampai 0.013103937
m/s yaitu 0.011728338 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi
sudut dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin
besar kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin
kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
218
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. ω = 0.013103937/0.1325 = 0.098897638 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu:
220
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
18.α = 0.031290483/200.7 = 0.000155907 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu:
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
222
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
12.µ = 0.000327598/(0.1325* 9.805043547) = 0.00025216
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
8.442E-05 sampai 0.007660637 yaitu 0.007576217 . Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai I yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.000131776 N sampai
0.010388111 N yaitu 0.010256334 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan dorongan di lantai II
yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
224
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
225
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
20.Vtan = 0.8321/177.9 = 0.004677347 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 77 s sampai 844.7 s yaitu 767.7 s
dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.000985083 m/s sampai 0.010806494 m/s
yaitu 0.00982141 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi sudut
dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin besar
kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin kecil
tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
226
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
11.ω = 0.005699315/0.1325 = 0.043013699 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu:
227
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. α = 0.042866894/146.5 = 0.000292607 rad/s2
228
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
23.α = 0.081558442/77 = 0.001059201 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu:
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
230
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
7. µ = 0.003934006/(0.1325* 9.379327929) = 0.003165537
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
4.52569E-05 sampai 0.005446389 yaitu 0.005401132. Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
231
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai II yaitu :
232
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
18.Fs = ((0.0264 + 0.1383)* 0.003120697)/0.1325 = 0.003879085 N
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 6.25258E-05 N sampai
0.012071024 N yaitu 0.012008498 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
A. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III
Adapun perhitungan masing – masing posisi sudut setiap kali percobaan gerak melingkar
beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan dorongan di lantai
III yaitu
Ѳ= 2*3.14*0.1325 = 0.8321 m
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan tangensial setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
233
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
3. Vtan = 0.8321/33.8 = 0.024618343 m/s
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang waktu dari 26.4 s sampai 333.6 s yaitu 307.2
s dan rentang kecepatan tangensial terjadi dari 0.002494305 m/s sampai 0.031518939
m/s yaitu 0.029024635 m/s.Besar kecepatan tangensial berbanding lurus dengan posisi
sudut dan berbanding terbalik dengan waktu sehinggasemakin besar posisi sudut semakin
besar kecepatan tangensial dan untuk posisi sudut yang sama semakin besar waktu semakin
kecil tangensial.
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
234
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
2. ω = 0.017856223/0.1325 = 0.134763948 rad/s
Adapun perhitungan masing – masing percepatan sudut setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu:
235
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. α = 0.166137566/37.8 = 0.004395174 rad/s2
Adapun perhitungan masing – masing kecepatan maksimal kuadrat setiap kali percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu:
236
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. Vmaks2 = 0.166137566^2 + 0.022013228^2 = 0.028086273 m/s
Adapun perhitungan masing – masing koefisien gaya gesek setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
237
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
1. µ = 0.028086273/(0.1325* 8.987792258) = 0.023584421
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang koefisien gaya gesek dari
0.000302801 sampai 0.048350498 yaitu 0.048047698. Koefisien gaya gesek
berbanding lurus dengan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding
terbalik dengan perkalian jari – jari dan percepatan gravitasi
bumi.Semakin besar kecepatan maximal kuadrat semakin besar koefisien
gaya gesek dan semakin besar perkalian jari – jari dan percepatan
gravitasi bumi semakin kecil koefisien gaya gesek.
238
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Adapun perhitungan masing – masing gaya sentripetal setiap kali percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan miring licin dengan V0 = dengan
dorongan di lantai III yaitu :
Dari perhitungan di atas dapat dilihat rentang gaya sentripetal dari 0.000315877 N sampai
0.097418165 N yaitu 0.097102287 N.Gaya sentripetal berbanding lurus dengan
perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat dan berbanding terbalik dengan jari –
jari.Bila perkalian massa dan kecepatan maximal kuadrat semakin besar gaya sentripetal
semakin besar dan apabila jari – jari semakin besar gaya sentripetal semakin kecil.
239
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
A Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk 1.memperoleh nilai dari besaran gravitasi pada tiga tinggi
tempat 2.menghitung gaya sentripetal pada percobaan gerak melingkar beraturan dengan
variasi ketinggian tempat, massa beban, dan kecepatan awal pada jalan datar kasar, jalan
miring kasar dan jalan miring licin.
3. Memformulasikan rumus paduan gaya sentripetal dan gaya gravitasi bumi pada benda
yang bergerak melingkar beraturan dengan variasi ketinggian tenpat, massa beban dan
kecepatan awal yang diperoleh dari percobaan berbasis eksperimental.
Pada percobaan percepatan gravitasi digunakan peralatan yang penulis pinjam di ruang Pak
Abu Hamid, M.Si yaitu berupa sebuah statif yang tempat pengikat benangnya bisa
digerakkan naik turun hingga setinggi tiang ( 1 m) dan terbuat dari besi.Pada penelitian ini
penulis menvariasikan tinggi tiang mulai 0.45 m, 0.60 m, 0.75 m, 0.90 m. Benang penulis
sediakan sendiri berupa benang jahit warna kuning.Pada setiap percobaan untuk satu tinggi
tiang divariasikan panjang benang yang secara rinci memiliki massa sbb (sudah ditimbang
menggunakan neraca digital):
240
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Sehingga dapat dikatakan percobaan percepatan gravitasi bumi ( pendulum sederhana)
dengan variasi ketinggian tempat memiliki variabel bebas tinggi tempat (lantai I, II dan III
Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta), massa
beban (0.050 kg, 0.100 kg, dan 0.150 kg), panjang tali ( 0.15 m, 0.25 m, 0.35 m dan 0.45 m)
dan sudut ayunan (θ), variabel terkontrol waktu (5 sekon) dan variabel terikat jumlah ayunan
(….kali) , periode (….sekon),percepatan gravitasi bumi (….m/s).
Yang perlu diperhatikan dalam penelitian percobaan pecepatan gravitasi bumi adalah sebagai
berikut :
2. Cara mendorong beban ke kanan – kiri dan ke depan – belakang menghasilkan jumlah
ayunan yang sama dalam selang waktu yang sama
3. Gaya dorong yang diberikan hendaknya selalu sama dan terukur oleh neraca pegas
4. Benang sebaiknya diganti pada selang waktu percobaan yang sama sehingga memiliki
keusangan yang sama.
Peralatan gerak melingkar beraturan terdiri dari satu set peralatan gerak melingkar beraturan
pada jalan datar kasar berjari-jari 0.3 m, satu set peralatan gerak melingkar beraturan miring
kasar berjari-jari 0.1325 m dan satu set peralatan gerak melingkar beraturan pada jalan miring
kasar berjari-jari 0.1325 m yang penulis tutup alasnya dengan mika berwarna biru yang
diolesi sabun cair Biore Whitening untuk menset menjadi peralatan gerak melingkar pada
jalan miring licin.Beban yang penulis gunakan menyesuaikan dengan kemampuan kereta
api.Peningkatan jumlah beban dihentikan hingga kereta api sering slip atau bahkan tidak
dapat membawa beban.jenis beban beserta massanya dideskripsikan di dalam tabel berikut ini
:
241
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
N MASSA (Mb …
JENIS BEBAN
O kg)
1 Tanpa beban 0
2 Benang 0.0049
3 1 Pulpen Standard 0.0064
4 2 Pulpen Standard 0.009
5 2 Pulpen Standard + 1 Spidol 0.0144
Snowman
6 2 Pulpen Standard + 2 Spidol 0.0209
Snowman
7 2 Pulpen Standard + 3 Spidol 0.0264
Snowman
8 1 Bandul 0.098
Massa masing-masing beban tidak sama dengan massa beban baru karena banyak benda
yang sudah dipakai.Beban-beban tersebut ditimbang menggunakan neraca Ohaus (TRIPLE
BEAM BALANCE MODEL 700 SERIAL 79819 CAPACITY 2610 grams) di Laboratorium
Fisika Dasar I Universitas Negeri Yogyakarta.Cara membuat alas pada jalan miring licin
yaitu dengan memplot luasan jalan melingkar seperti pada satu set peralatan percobaan gerak
melingkar beraturan pada jalan datar kasar pada kertas kemudian mengguntingnya dan
memindahkan plot-plotan tadi pada mika kemudian mengguntingnya dan menempelkannya
diatas lintasan dengan isolasi di bawah lintasan menghadap ke atas. Setelah alas menempel
erat kemudian alas diolesi dengan sabun cair Biore Whitening agar menjadi lintasan miring
licin (sempurna ) .Bila lintasan sudah dianggap tidak licin lintasan tersebut diolesi
ulang.Adapun beban – beban yang dibawa ditalikan pada diri kereta api menggunakan
benang bermassa 0.002 untuk jalan datar kasar dan 0.003 untuk jalan miringkasar dan jalan
miring licin.Massa benang sudah digabungkan dengan massa kereta api untuk menghitung
besarnya gaya sentripetal.Percobaan ini dilakukan di lantai I, II dan III asrama putrid Merpati
Jl. Karangmalang Blok B 20 A, Karangmalang, Jogjakarta.
242
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
Sehingga dapat dikatakan Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar
memiliki variabel bebas massa beban (0 kg, 0.0049 kg, 0.0064 kg, 0.009 kg, 0.0144 kg,
0.0209 kg, 0.0264 kg, 0.098 kg), kecepatan sudut awal (V0 = 0 dan V0 = dengan dorongan),
tinggi tempat (lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A
Karang Malang Jogjakarta ), percepatan gravitasi bumi (menyesuaikan percobaan di lantai I,
II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta
(m/s2)), variabel kontrol berupa jari-jari lintasan ( 0.3 m), posisi sudut (θ = 360 0), dan massa
kereta api (m = 0.132 kg), variabel terikat meliputi waktu (t = … s), posisi sudut (θ = ... rad),
kecepatan sudut (ω = … rad/s), percepatan sudut (α = rad/s2),kecepatan tangensial (VT = …
m/s),kecepatan maksimum kuadrat (Vmax2 = … m/s), koefisien gaya gesek kinetis (µs = … )
gaya sentripetal (Fs = … N). Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring kasar
memiliki variabel bebas massa beban (0 kg, 0.0049 kg, 0.009 kg, 0.0144 kg, 0.0209 kg,
0.0264 kg), kecepatan sudut awal (V0 = 0 dan V0 = dengan dorongan), tinggi tempat (lantai
I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang
Jogjakarta ), percepatan gravitasi bumi (menyesuaikan percobaan di lantai I, II dan III
Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta (m/s2)),
variabel kontrol berupa jari-jari lintasan ( R = 0.1325 m), posisi sudut (θ = 360 0),dan massa
kereta api (m = 0.1383 kg), variabel terikat meliputi waktu (t = … s), posisi sudut (θ = ... rad),
kecepatan sudut (ω = … rad/s), percepatan sudut (α = rad/s2),kecepatan tangensial (VT = …
m/s),kecepatan maksimum kuadrat (Vmax2 = … m/s), koefisien gaya gesek kinetis (µs = … )
gaya sentripetal (Fs = … N). Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin
memiliki variabel bebas massa beban (0 kg, 0.0049 kg, 0.009 kg, 0.0144 kg, 0.0209 kg,
0.0264 kg menyesuaikan kemampuan kereta api membawa beban), kecepatan sudut awal (V0
= 0 dan V0 = dengan dorongan), tinggi tempat (lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan
Karang Malang Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta ), percepatan gravitasi bumi
(menyesuaikan percobaan di lantai I, II dan III Asrama Putri Merpati Jalan Karang Malang
Blok B 20 A Karang Malang Jogjakarta (m/s2)), variabel kontrol berupa jari-jari lintasan ( R
= 0.1325 m), posisi sudut (θ = 3600), dan massa kereta api(m = 0.1383 kg), variabel terikat
meliputi waktu (t = … s), posisi sudut (θ = ... rad), kecepatan sudut (ω = … rad/s), percepatan
sudut (α = rad/s2),kecepatan tangensial (VT = … m/s),kecepatan maksimum kuadrat (Vmax2
= … m/s), koefisien gaya gesek kinetis (µs = … ) gaya sentripetal (Fs = … N).Dengan
243
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
ditemukannya percepatan gravitasi bumi dilantai I,II dan III gaya sentripetal pada percobaan
gerak melingkar beraturan pada jalan datar kasar, jalan miring kasar dan jalan miring licin
dapat dihitung.
1. Cara menaruh beban.Cara menaruh beban ternyata berpengaruh pada kecepatan awal,
kecepatan sudut ditandai dengan berbedanya selang waktu yang dialami benda dengan
perbedaan cara menaruh beban
2. Pada jalan datar kasar kereta api harus selalu diatas rel sehingga kereta api dapat
melaju tanpa slip
3. Pada jalan miring licin batere lebih sering diganti karena arus yang mengalir
cenderung berubah menjadi energi panas dulu baru diubah menjadi energy gerak
sehingga kereta api tidak mau bergerak sebelum kereta menggeram untuk
mengeluarka cukup panas terutama di awal kereta di on kan dan pada tanjakan
4. Pada jalan miring licin kereta api sering mengalami slip dan tidak mau bergerak
karena terlalu licin.
6. Gaya dorong sebaiknya selalu konstan dan diukur menggunakan neraca pegas
244
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
a) Gaya sentripetal rata-rata di lantai I : 0.681387163 N
245
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
a. Percobaan gerak melingkar beraturan pada jalan miring licin
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa semakin tinggi suatu tempat semakin
kecil pecepatan gravitasi bumi rata-ratanya. Gaya sentripetal terkecil dicapai pada
keadaan jalan miring licin dengan V0 = 0 di lantai I dan gaya sentripetal terbesar
dicapai pada keadaan jalan miring kasar dengan dorongan di lantai III.
BAB V.
PENUTUP
A Kesimpulan
Dari pembahasan dan analisis data diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
2. Besar gaya sentripetal berbanding lurus terhadap jumlah massa kereta api dan
massa beban dan kecepatan maksimum kuadrat tetapi berbanding terbalik dengan
jari-jari lintasannya.
246
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
3. Karena kecepatan maksimum kuadrat berbanding lurus terhadap jumlah kecepatan
radial kuadrat dan kecepatan tangensial kuadrat maka gaya sentripetal juga
berbanding lurus terhadap jumlah kecepatan radial kuadrat dan kecepatan
tangensial kuadrat.
A Saran
2. Penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan mengubah koefisien gaya
gesek statis misalnya mengganti papan dengan materi yang lebih kasar atau lebih
licin
3. Penulis sarankan pada percobaan percepatan gravitasi bumi agar lebih teliti
menghitung jumlah ayunan bandul tiap 5 sekon karena terdapat sisa simpangan
dalam waktu 5 sekon
4. Penelitian ini dapat diuji menggunakan program lain atau sub program dari SPSS
16.00 yang lain.
247
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
DAFTAR PUSTAKA
1. Halliday, David and Robert Resnick.Fisika (Edisi Ke-3).1998.Jakarta :
Erlangga.
4. http://adiwarsito.files.wordpress.com
5. http://ballz.ababa.net
6. http://basicsphysics.blogspot.com
7. http://berita.agenbola.com
8. http://blogkita.info
248
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
9. http://blog.unila.ac.id
10.www.data.pembangunan.org
11.www.dwipujia.files.wordpress.com
12. http://elcom.umy.ac.id
13. http://www.eramuslim.com
14.www.facebook.com
15.www.find-docs.com
16.www.fisikaasyik.com
17. http://fisikarudy.com
18. http://fisika.name
19.www.forumsains.com
20. http://gravity.web.id
21. http://www.google.com
22. http://www.gurumuda.com
23. http://id.wikibooks.org
24. http://id.wikipedia.org
25.www.jevuska.com
26. http://kambing.ui.ac.id
27. http://www.kamusilmiah.com
28.www.linkpdf.comwww.findtoyou.com
29. http://mediabelajaronline.blogspot.com
249
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
30. http://mirza.staff.ugm.ac.id
31. http://netsains.com
32. http://organisasi.org
33. http://paijo1965.wordpress.com
34. http://pakpos.wordpress.com
35.www.scribd.com
36. http://sidikpurnomo.net
37.www.suaramedia.com
38.www.taqwa.me
39. (http://wartawarga.gunadarma.ac.id)
250
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
251
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
252
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
253
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
254
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
255
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
256
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
257
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
258
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
259
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
260
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
261
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
262
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
263
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
264
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
265
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
266
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
267
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
268
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
269
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
270
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
271
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
272
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
273
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
274
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
275
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
276
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
277
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
278
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
279
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
280
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
281
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
282
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
283
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
284
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
285
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
286
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
287
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
288
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
289
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
290
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
291
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
292
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
293
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
294
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
295
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
296
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
297
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
298
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
299
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
300
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
301
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
302
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
303
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
304
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
305
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
306
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
307
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
308
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
309
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
310
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
311
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
312
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
313
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
314
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
315
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
316
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
317
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
318
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
319
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
320
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
321
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
322
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
323
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
324
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
325
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
326
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
327
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
328
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
329
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
330
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
331
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
332
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
333
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
334
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
335
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
336
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
337
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
338
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
339
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
340
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
341
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
342
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
343
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
344
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
345
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
346
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
347
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
348
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
349
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
350
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
351
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
352
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
353
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
354
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
355
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
356
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
357
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
358
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
359
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
360
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
361
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
362
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
363
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
364
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
365
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
366
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
367
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
368
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
369
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
370
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
371
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
372
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
373
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
374
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
375
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
376
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
377
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
378
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
379
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
380
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
381
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
382
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
383
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
384
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
385
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
386
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
387
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
388
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
389
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
390
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
391
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
392
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
393
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
394
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
395
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
396
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
397
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
398
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
399
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
400
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
401
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
402
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
403
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
404
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
405
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
406
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
407
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
408
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
409
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
410
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
411
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
412
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
413
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
414
Laporan Kolokium : Perpaduan Percepatan Gravitasi Bumi dan Gaya Sentripetal pada Gerak
Melingkar Beraturan dengan Variasi Ketinggian Tempat, Massa Beban, dan Kecepatan Awal pada
Jalan Datar Kasar, Jalan Miring Kasar dan Jalan Miring Licin.
415