You are on page 1of 32

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

Menganalisa Perdaban Menganalisis kehidupan awal


Indonesia dan Dunia masyarakat Indonesia

A. Pembabagan Zaman
Pembabagan zaman dalam pembahasan kali ini dibedakan menjadi 2 yaitu
pembabagan secara geologi dan arkeologis. Pembabagan berdasarkan geologinya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Zaman Arkaekum
Zaman tertua ini diperkirakan berusia sekitar 2500 juta tahun. Pada zaman ini
keadaan
bumi belum stabil dan masih panas. Kulit bumi dalam proses pembentukan.Pada
zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan.
2. Zaman Palezoikum
Zaman ini berusia sekitar 340 juta tahun. Keadaan bumi masih belum stabil dan
masih
berubah-ubah. Pada zaman ini sudah ada tanda-tanda kehidupan, seperti makhluk
bersel satu atau mikroorganisme, binatang yang tidak bertulang punggung, beberapa
jenis ikan, amfibi, dan reptile. Zaman ini disebut juga zaman primer atau zaman
pertama
3. Zaman Mesozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia 140 juta tahun. Pada zaman ini, kehidupan
mengalami
perkembangan yang pesat. Muncul binatang-binatang besar, seperti jenis-jenis
binatang dinosaurus, atlantosaurus, serta jenis-jenis burung dalam bentuk yang sangat
besar. Pada zaman ini berkembang berbagai jenis reptile. Zaman Mesozoikum ini
disebut juga zaman sekunder atau zaman kedua.
4. Zaman Neozoikum
Zaman ini diperkirakan berusia sekitar 60 juta tahun. Keadaan bumi semakin
membaik, perubahan cuaca tidak begitu besar dan kehidupan berkembang dengan
pesat. Zaman ini dibedakan atas dua zaman yaitu:
a. Zaman Tertier.
Zaman ini ditandai berkurangnya jenis-jenis binatang besar dan telah hidup
jenis-jenis binatang menyusui, yaitu kera dan monyet.
b. Zaman Quarter.
Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Zaman ini ditandai
adanya tanda-tanda kehidupan manusia purba dan zaman ini terdiri atas dua
bagian, yaitu kala pleistosen dan kala holosen.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 1


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

• Kala Pleistosen atau Zaman Dilluvium.


Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalau. Zaman ini disebut
juga disebut zaman es (zaman Glasial).
Pada zaman ini, es dari Kutub Utara mencair hingga menutupi sebagian
Eropa Utara, Asia Utara, dan Amerika Utara. Naik turunnya temperatur
bumi datang dan silih berganti dengan tiba-tiba.
Jika temperatur turun, genangan es semakin luas dan air laut menjadi
turun. Sebaliknya jika temperatur naik, es-es tersebut mencair dan
membentuk
lautan-lautan yang luas.
• Kala Holosen atau Zaman Alluvium.
Zaman ini berkembang sejak 20.000 tahun yang lalu. Pada zaman ini mulai
hidup jenis homo sapiens, yaitu jenis manusia separti manusia zaman
sekarang.

Selain pembagian zaman berdasarkan kajian geologis, dikenal juga pembagian


zaman berdasarkan kajian arkeologis, yaitu berdasarkan jenis peralatan atau benda-
benda yang dipergunakan sebagai penopang kehidupan segari-hari. Pembagian zaman
tersebut adalah sebagi berikut :
1. Zaman Batu
Zaman batu adalah zaman ketika manusia menggunakan alat-alat penunjang
hidupnya sebagian besar terbuat dari batu. Tentunya pada zaman ini ada pula alat-
alat
penunjang hidup manusia yang terbuat dari kayu tau bambo, tetapi bekas-bekasnya
tidak ada sama sekali.
Dapat di bayangkan bahwa manusia pendukung zaman ini memiliki daya pikir
yang sangat rendah. Dengan demikian, kepandaian untuk menciptakan alat-alat hidup
juga sangat rendah. Kemampuan daya pikir tersebut sesuai dengan tantangan dari
lingkungan sekitarnya. Mereka menggunakan peralatan yang mudah ditemukan di
lingkungan tempat tinggal sekitar mereka.
Para ahli purbakala membedakan zaman ini ke dalam Zaman Batu Tua, Batu
Tengah, Batu Muda, dan Batu Besar
Zaman Batu Tua (Paleolithikum)
Zaman ini diperkirakan berlangsung selama 600.000 tahun silam, yaitu
selama Kala Pleistosen (Dilluvium). Selama kurun waktu tersebut manusia hanya
menggunakan alat-alat yang paling dekat dengan lingkungan hidup mereka, seperti
kayu, bambu dan batu. Batu juga berfungsi sebagai kapak yang digenggam untuk
memotong kayu atau membunuh binatang buruan.
Kehidupan manusia pendukung zaman ini masih nomaden atau bepindah-
pindah dari satu tempat ke tempat lain. Inti kegiatan hidup sehari-hari manusia
pendukung Zaman Paleolithikum adalah mengumpulkan bahan makanan untuk
dikonsumsi saat itu juga. Kegiatan seperti itu disebut peradaban food gathering
atau pengumpul makanan.
Zaman Batu Tengah (Mezolithikum)
Pada zaman Mezolithikum, kehidupan manusia tidak jauh berbeda dengan
Zaman Paleolithikum.yaitu berburu mengumpulkan makanan dan menangkap
ikan. Namun, berbeda dengan kehidupan manusia pada Zaman Paleolithikum
yang masih nomaden, manusia Zaman Mezolithikum telah bertempat tinggal
tetap.

2 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Biasanya mereka memilih tempat tinggal di tepi sungai, tepi pantai, atau gua-
gua. Para ahli ilmu purbakala menyebutkan bahwa zaman ini berlangsung
kurang lebih 20.000 tahun silam. Manusia purba pendukung peradaban ini
merupakan campuran bangsa-bangsa pendatang dari Asia. Dengan demikan,
alat-alat yang mereka gunakan juga mendapat pengaruh dari daratan Asia.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Ciri utama zaman ini adalah manusia telah menghasilkan makanan atau
menjadi pendukung peradaban food producing. Manusia pendukung peradaban
ini sudah bertempat tinggal menetap, bercocok tanam, dan berternak.
Dengan demikian, mereka sudah dapat disebut sebagai masyarakat agraris.
Mereka telah mampu membuat tempat tinggal tetap, membuat aturan hidup
bersama dalam satu kelompok masyarakat, dan melakukan pembagian
kerja.Alat-
alat kebudayaan yang dihasilkannya sudah diasah dan diupam sehingga halus dan
indah. Selain tembikar sudah pula dikenal tenunan.
Mereka juga telah mengembangkan kepercayaan terhadap terhadap orang
yang pertama kali mengembangkan kampung tempat tinggal mereka yang telah
meninggal. Kepercayaan tersebut disebut kepercayaan terhadap arwah nenek
moyang.
Zaman Batu Besar (Megalithikum)
Zaman Megalithikum biasa disebut dengan zaman batu besar, karena pada
zaman ini manusia sudah dapat membuat dan meninggalkan kebudayaan yang
terbuat dari batu-batu besar. Kebudayaan ini berkembang dari zaman Neolithikum
sampai zaman perunggu.
Pada zaman ini, manusia sudah mengenal kepercayaan. Kepercayaan mereka
masih dalam tingkat awal, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.
Kepercayaan ini muncul karena pengetahuan manusia sudah mulai meningkat.
Manusia mulai percaya bahwa orang yang meninggal, rohnya akan pergi ke suatu
tempat dan sewaktu-waktu roh itu dapat dipanggil untuk memberikan pertolongan.
Benda-benda peninggalan zaman Megalithikum hampir dapat ditemukan di
seluruh wilayah Indonesia.

AYO BIKIN BAGAN PEMBABAGAN ZAMAN


Kalian tentunya telah paham dengan materi Pembabagan zaman.
Sekarang coba buat bagan Pembabagan zaman berdasarkan
geologisnya kemudian jelaskan ciri-ciri tiap zaman tersebut.
Apabila kesulitan, kalian boleh kok melihat kembali materi
diatas. Bila telah selesai, maka nilaikan pekerjaan kalian kepada
guru untuk dinilai sebagai nilai tugas.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 3


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

2. Zaman Logam
Masyarakat prasejarah mulai menggunakan logam setelah selama ribuan tahun
menggunakan batu. Zaman digunakannya alat-alat tersebut disebut Zaman Logam.
Manusia zaman ini menyadari bahwa untuk menghasilkan alat baru diperlukan
teknologi baru, sedangkan teknologi baru memerlukan kemampuan baru.
Kemampuan mereka membuat kapak, anak panah, alat pertanian, seperti bajak,
alat rumah tangga, dan sebagainya yang terbuat dari logam tidak timbul begitu saja.
Alat-alat tersebut tercipta sebagai hasil dari proses belajar beribu-ribu tahun. Mungkin
bijih logam sudah ditemukan pada Zaman Paleolithikum.

B. Hasil-Hasil Budaya Manusia Purba


Benda-benda peninggalan zaman prasejarah sebagai hasil budaya manusia purba
sudah terkubur selama puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun. Kita tidak mengetahui
dengan pasti siapakah pemilik benda-benda itu, dengan cara apa benda-benda itu dibuat,
serta untuk kepentingan apa benda-benda itu diciptakan.
Oleh karena itu, diperlukan ilmu bantu, antara lain Geologi, Arkeologi, dan
Antropologi-Budaya. Geologi diperlukan untuk mengetahui peninggalan-peninggalan
purbakala atau zaman ketika orang belum mengenal tulisan. Adapun Antropologi-
Budaya diperlukan untuk mengetahui kebudayaan manusia dari peninggalannya.
Manusia selalu belajar dari pengalaman yang dialaminya sehari-hari sebagai guru
yang terbaik. Dari pengalaman tersebut mereka menghasilkan alat yang lebih baik dari
alat yang dibuat sebelumnya guna menunjang kegiatan pokok sehari-hari, seperti mencari
dan mengolah makanan serta untuk memepertahankan hidupnya.
Faktor daya pikir, usaha, kerja keras, serta pengalaman berpengaruh terhadap
terciptanya kebudayaan dan peradaban yang lebih baik. Berikut hasil-hasil budaya
manusia purba dari Zaman Paleolothikum, Mezolithikum, Neolithikum, Megalithikum,
dan Zaman Logam.

a) Zaman Paleolthikum

1. Kapak Genggam
Pada 1935, Ralph von Koenigswald berhasil menemukan sejumlah alat di
Punung, Kabupaten Pacitan. Alat-alat tersebut berupa kapak genggam yang terbuat
dari batu dan lempung.
Bentuk fisiknya masih kasar. Alat-alat yang ditemukan di Pacitan tersebut
disebut chopper atau alat penetak. Karena alat-alat ini ditemukan di Pacitan maka
disebut Kebudayaan Pacitan.
Dari hasil penelitian, Kebudayaan Pacitan ini dibuat dan digunakan oleh
jenis manusia Pithecanthropus. Selain di Pacitan, chopper juga ditemukan di
Parigi dan Gombong (Jawa Tengah), Sukabumi (Jawa Barat), dan di Sumatra
Selatan. Alat ini juga ditemukan diluar wilayah Indonesia, yaitu di goa
Choukoutien, Peking.

2. Alat-Alat dari Tulang dan Tanduk Binatang


Di daerah Ngandong dan Sidorejo, dekat Ngawi, Madiun (Jawa Timur).
Ditemukan banyak alat yang terbuat dari tulang dan tanduk binatang. Alat-alat
ini
berfungsi sebagai alat penusuk, pengorek, dan tombak.

4 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

Karena alat-alat ini ditemukan di Ngandong maka di sebut Kebudayaan


Ngandong. Dari hasil penelitian, Kebudayaan Ngandong ini di buat dan di
gunakan oleh jenis manusia Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

3. Alat Serpih(flakes)
Alat serpih atau Flakes terbuat dari batu yang bentuknya kecil. Alat ini di
gunakan untuk mengulit hewan buruan, mengiris daging, atau memotong umbi-
umbian.
Flakes banyak di temukan di daerah Sangiran, Sragen (Jawa Tengah). Alat-
alat ini, termasuk Kebudayaan Ngandong. Dari hasil penelitian, flakes di buat
dan di gunakan oleh jenis manusia Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !

1) Berdasarkan geologi waktu sejak terjadinya bumi hingga sekarang dapat menjadi empat
zaman. Sebutkan pembabagan zaman tersebut !
Jawab : .................................................................................................................................
.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2) Zaman kuarter dibagi menjadi 2 kala. Sebutkan 2 zaman tersebut !
Jawab : .................................................................................................................................
.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3) Kapak lonjong yang besar disebut walzenweil, kemudian yang kecil disebut….
Jawab : .................................................................................................................................
.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4) Waruga adalah peti jenasah yang berbentuk kubus dan dan ditutup dengan batu lain.
Waruga banyak ditemukan didaerah….
Jawab : .................................................................................................................................
.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
5) Arca, arca Meghalitik banyak ditemukan di Sumatra selatan dan ditemukan oleh orang
asing. Siapa penemu Arca….
Jawab : .................................................................................................................................
.
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 5
Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

b) Zaman Mezolithikum

1. Kjokkenmoddinger
Kjokkenmodinger berasal dari bahasa Denmark, Kjokken artinya dapur dan
moding artinya sampah. Jadi, Kjokkemodinger adalah sampah dapur berupa kulit-
kulit siput dan kerang yang telah bertumpuk selama beribu-ribu tahun sehingga
membentuk sebuah bukit kecil yang beberapa meter tingginya.
Peninggalan budaya ini banyak di temukan sepanjang pantai Sumatera Timur
laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatera Utara). Kulit-kulit siput dan
kerang tersebut sebagian di antaranya telah menjadi fosil dan merekat bersatu
menjadi suatu kelompok yang padat.
Seorang ahli yang pertama kali meneliti Kjokkenmoddinger adalah
Dr.PV.Van Stein Callenfels pada 1925. Adapun jenis manusia yang menjadi
pendukung kebudayaan Kjokkenmoddinger adalah bangsa Papua Melanesoide.

2. Kapak Sumatra (pebble)


Kapak Sumatralith atau pebble adalah sejenis kapak genggam yang terbuat
dari batu kali yang dipecah atau dibelah. Sisi luarnya yang sudah halus tidak di
apa-apakan, sedangkan sisi dalamnya (tempat belah) dikerjakan lebih lanjut,
sesuai dengan keperluannya. Kapak ini ditemukan di Kjokkenmodinger di
sepanjang
pantai Sumatea Timur Laut, di antara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatra
Utara).

3. Kapak Pendek (Hache courte)


Kapak pendek atau hache courte adalah sejenis kapak genggam yang
bentuknya kira-kira setengah lingkaran dan dibuat dengan memukuli dan
memecahkan batu tanpa diasah. Tajamnya terdapat pada sisi yang lengkung.
Tidak diketahui secara pasti kegunaan alat ini. Kapak ini ditemukan di
Kjokkemoddinger di sepanjang pantai utara timur laut diantara Langsa (Aceh)
dan Medan (Sumatra Utara).

4. Pipisan
Pipisan adalah batu-batu penggiling beserta landasannya. Pipisan ini
digunakan tidak hanya untuk menggiling makanan, tetapi juga untuk
menghaluskan cat merah seperti yang terlihat dari bekas-bekasnya.
Aktifitas ini diperkirakan berkaitan dengan upacara ritual dan kepercayaan.
Alat-alat ini juga ditemukan di Kjokkenmoddinger di sepanjang pantai Sumatra
Timur Laut, diantara Langsa (Aceh) dan Medan (Sumatra Utara).

5. Abris Sous Roche


Abris sous roche adalah goa-goa yang digunakan sebagai tempat tinggal.
Goa-goa tersebut menyerupai ceruk untuk berlindung dari panas dan
hujan.
6 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06
Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

6. Kebudayaan Bascon-Hoabinh.
Penelitian tentang persebaran Kapak Sumatra dan kapak pendek telah
membawa para ahli ke daerah Tonkin, Yunan Selatan. Di daerah ini, yaitu
pegunungan Basconn dan daerah Hoabinh yang letaknya berdekatan, ditemukan
berbagai alat kebudayaan yang sama dengan alat-alat yang ditemukan di
wilayah
Indonesia.
Penyelidikan menunjukan bahwa di Tonkin inilah terdapat pusat kebudayaan
prasejarah Asia Tenggara. Oleh ahli prasejarah Perancis, Mme Madeleine Colani,
kebudayaan ini dinamakan Kebudayaan Bacson-Hoabinh sesuai dengan nama
tempat penemuannya.

7. Flakes Obisidian
Penelitian tentang daerah lain tempat penemuannya flakes selain di
Sangiran juga di daerah Bandung (Jawa Barat) dan daerah Danau Kerinci
(Sumatera).
Daerah Bandung dan sekitarnya (Padalarang, Bandung Utara, Cicalengka,
Banjaran, Soreang hingga Cicilin).
Menurut penelitian Von Koenigswald, dahulunya merupakan sebuah danau
purba. Flakes yang ditemukan di daerah sekitar tepi danau Bandung tersebut
semuanya terbuat dari batu indah yang warnanya hitam (obisidian). Flakes
obisidian ini dinamakan Microlith (batu kecil).
Obisidian sebagai bahan untuk flakes di daerah Bandung ini berasal dari
daerah Nagrek di sebelah utara Garut. Hal ini terbukti dari ditemukannya
pecahan-
pecahan obisidian yang tidak atau belum terpakai untuk pembuatan alat-alat di
daerah tersebut.
Adapun flakes obisidian yang ditemukan di daerah danau Kerinci di teliti
pertama kali oleh Dr.A.N.J.Th. Thussink van der Hoop pada tahun 1937. Di
daerah bahan obisidian untuk flakes diambil di daerah Merangin (Jambi
Hulu)

8. Lukisan di dinding Gua


Salah satu hasil budaya yang terdapat di Abris Sous roche adalah lukisan-
lukisan pada dinding gua. Lukisan-lukisan tersebut antara lain ditemukan di
Leang-leang Sulawesi
Selatan.
Di gua ini ditemukan lukisan berwarna babi hutan yang sedang lari dan cap
tangan yang berwarna merah. Temuan tersebut diteliti oleh van Heekeren. Selain
itu, lukisan gua juga ditemukan di Gua Raha, Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Lukisan di gua tersebut menggambarkan beberapa kuda gunung yang salah
satunya sedang ditunggangi oleh dua orang. Di sekitar danau Sentani, Papua
ditemukan juga lukisan gua yang menggambarkan manusia, reptil, kehidupan di
dalam laut, dan perahu.
Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 7
Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

A. Pilihlah Jawaban yang paling benar !


1. Pada zaman logam ini penduduk di Nusantara telah mampu mengolah dan melebur
logam. Sejak zaman berapakah zaman perunggu masuk ke Indonesia............
a. 450 SM
b. 500 SM
c. 100 SM
d. 600 SM
e. 700 SM
2. Kebudayaan perunggu di Asia Tenggara yang menyebar ke Nusantara sekitar 500 M.
Salah satu hasil kebudayaan perunggu
adalah….......
a. Nekara
b. Kain
c. Kayu
d. Sarkofagus
e. Dolmen
3. Kapak lonjong yang besar disebut wal zenbeil. Disebut apakah nama kapak lonjong
yang kecil............
a. Gerabah
b. Linggis
c. Keris
d. Tombak
e. Keinbeil
4. Kebudayaan zaman batu muda di Indonesia dibagi 2 golongan besar, yaitu
kebudayaan kapak persegi dan kebudayaan kapak lonjong. Yang memeberi nama
kapak persegi ini adalah….....
a. Van Heine
b. Van Basten
c. Van Harts
d. Van Roosts
e. Van Toefl
5. Alat–alat zaman batu tua dari Ngandong dekat Ngawi, Jawa Barat berupa kapak
genggam dari batu dan Flake adalah…
a. Alas tulang
b. Alat batu
c. Alat serpih
d. Tulang rusuk
e. Tulang ikan
6. Pebble adalah istilah kapak genggam Sumatra. Sedangkan Kapak pendek mempunyai
istilah ….....
a. Pisau Batu
b. Pebble Culture
c. Sampah dapur
d. Hache Courte
e. Obris Sour Rouce

8 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

7. Pemujaan terhadap binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis disebut


fetomisme. Kepercayaan terhadap benda-benda yang bersifat magis disebut…
a. Dinamisme
b. Animisme
c. Mistik
d. Fetisime
e. Animatisme
8. Teknik mencetak logam yaitu menggunakan 2 cetakan yang dapat ditangkapkan
(dirapatkan). Teknik tersebut adalah teknik Bivalve yang berarti …...........
a. Setangkap
b. Searah
c. Cetakan lilin
d. Pelayaran
e. Cetakan
9. Kapak corong adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong. Salah satu tempat
ditemukannya kapak tersebut adalah......
a. Madura
b. P.Nias
c. Bali
d. Aceh
e. P.Komodo
10. Pendukung utama kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang baru dari Asia
Tenggara yaitu penduduk Deutro Melayu. Kebudayaan yang dibawa bangsa Deutro
Melayu adalah…
a. Kebudayaan Deutro Melayu
b. Kebudayaan Dongson
c. Kebudayaan Jawa
d. Kebudayaan Deutro Sunda
e. Kebudayaan Melayu

c) Zaman Neolithikum

1. Kapak Persegi
Nama kapak persegi berasal dari von Heine Geldern berdasarkan penampang
dari alat-alatnya yang berupa persegi panjang atau berbentuk trapesium. Alat ini
bentuknya memanjang dengan penampang / alat berbentuk persegi dan bagian
pangkalnya tidak diasah sebagai tempat ikatan tangkai. Bahan pembuatan kapak
persegi adalah batu api dan batu chalcedom. Menurut penelitian, kapak-kapak
persegi tersebut berasal dari Asia dan menyebar ke wilayah Indonesia melalui
jalan barat.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 9


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

2. Kapak Bahu
Kapak bahu adalah sejenis kapak persegi yang pada tangkainya diberi
“leher” sehingga menyerupai bentuk botol yang persegi. Di wilayah Indonesia
kapak bahu pada umumnya tidak dikenal, hanya di Minahasa, Sulawesi Utara
kapak ini ditemukan.

3. Kapak Lonjong
Nama kapak lonjong didasarkan penampang-alangnya yang berbentuk
lonjong, dengan ujung pangkal runcing dan melebar. Bahan yang digunakan
untuk
membuat kapak lonjong adalah batu kali yang berwarna
kehitaman.
Kapak-kapak lonjong memiliki berbagai ukuran, yaitu yang besar disebut
walzenbeil, sedangkan yang kecil disebut kleinbeil. Daerah pusat kapak lonjong
adalah Papua, tetapi di Seram, Gorong, Tanimbar, Leti, Minahasa, dan Serawak
ditemukan juga. Menurut penelitian, kapak-kapak lonjong tersebut berasal dari
Asia dan menyebar ke wilayah Indonesia melalui jalur timur.

4. Perhiasan
Masyarakat prasejarah telah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang,
kalung, dan anting-anting. Perhiasan ini pada umunya ditemukan di Jawa Barat
dan Jawa Tengah. Bahan yang digunakan untuk pembuatan perhiasan ini adalah
batu-batu indah, seperti agat, chalcedon, dan jaspis.

5. Tembikar
Penemuan pertama tentang tembikar (periuk belangga) terdapat di lapisan
teratas Kjokkenmoddinger di Sumatra. Namun, bentuknya sudah berupa pecahan-
pecahan yang sangat kecil sehingga sukar ditentukan bentuk asalnya.
Di bukit-bukit pasir di Pantai Selatan Jawa antara Yogyakarta dan Pacitan
ditemukan pecahan-pecahan periuk belangga yang mempunyai hiasan tenunan.
Selain itu, di Melolo, Sumbawa banyak ditemukan periuk belangga yang berisi
tulang belulang manusia.

6. Pakaian
Masyarakat prasejarah telah mengenal pula pakaian. Hal ini berdasarkan
penemuan alat pemukul kayu yang biasanya digunakan untuk membuat pakaian
dari kulit kayu, mereka juga sudah pandai menenun tekstil yang agak
halus.

d) Zaman Megalithikum

1. Sarkophagus
Sarkophagus atau keranda adalah peti bangunan megalith berupa peti mati
tempat penyimpanan mayat. Bentuknya seperti palung atau lesung yang terbuat
dari batu utuh dan diberi penutup. Salah satu tempat penemuan sarkhopagus
adalah di Bali. Isinya tulang belulang manusia, barang-barang perunggu dan
besi,
serta manik-manik. Sarkhopagus juga ditemukan di Bondowoso, Jawa Timur.
10 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06
Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

2. Menhir
Menhir adalah tiang atau tugu terbuat dari batu yang didirikan sebagai tanda
peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda
pujaan. Menhir banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah (pegunungan antara
wilayah Palembang dan Bengkulu), Ngada (Flores), Gunung Kidul Rembang
(Jawa Tengah), Sungai Talang Koto (Sumatra Barat), Lahat (Sumatra Selatan), dan
Sulawesi Tengah. Penyelidikan di Pasemah dilakukan oleh Dr.van der Hoop dan
von Heine Geldern.

3. Dolmen
Dolmen adalah meja batu berkakian menhir tempat sesajen dan pemujaan
kepada nenek moyang yang berfungsi sebagai penutup sarkhopagus atau keranda.
Dolmen banyak ditemukan di daerah Besuki, Jawa Timur. Dolmen di daerah ini
biasa disebut pandhusa.

4. Kubur Batu
Kubur batu adalah peti mati yang terbuat dari batu. Keempat sisinya
berdindingkan papan-papan batu. Begitu pula alas dan bidang atasnya dari papan
batu. Peninggalan megalith ini banyak ditemukan di daerah Pasemah (Sumatra
Selatan), Wonosari(Yogyakarta), Cepu (Jawa Tengah), dan Cirebon (Jawa Barat).

5. Waruga
Waruga adalah kubur batu yang berbentuk kubus atau bulat. Bangunan ini
terbuat dari batu besar yang utuh. Waruga banyak ditemukan di daerah Sulawesi
Utara dan Tengah.

6. Arca atau Patung


Arca atau patung adalah bangunan yang terbuat dari batu berbentuk binatang
atau manusia yang melambangkan nenek moyangdan menjadi pujaan. Peninggalan
megalith ini banyak ditemukan di dataran tinggi Pasemah (pegunungan antara
wilayah Palembang dan Bengkulu).
Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr.van der Hoop dan von Heine
Geldern. Di Lembah Bada, Sulawesi Tengah ditemukan juga dua buah arca yang
melambangkan sosok lelaki dan perempuan.

7. Punden Berundak
Punden berundak adalahbangunan megalith berupa susunan batu
bertingkat sebagai tempat pemujaan terhadap nenek moyang. Peninggalan
megalith ini antara
lain ditemukan di Lebak Sibedug, Banten Selatan, Leles (Garut), dan Kuningan.
Dalam perkembangan selanjutnya, punden berundak merupakan dasar bagi
pembuatan candi, keratin atau bangunan keagamaan
lainnya.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 11


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

e) Zaman Logam

1. Kebudayaan Dongson
Kebudayaan Dongson adalah kebudayaan perunggu yang berkembang di
Asia Tenggara. Nama kebudayaan ini diambil dari nama tempat penyelidikan
pertama di daerah Tonkin. Menurut penelitian, di daerah inilah kebudayaan
perunggu di Asia Tenggara.
Hal ini berdasarkan banyaknya temuan di daerah ini berupa segala
macam alat dari perunggu dan besi dari zaman perunggu. Mengenai umur
Kebudayaan
Dongson, Victor Goloubew berpendapat bahwa kebudayaan tersebut berkembang
sejak abad pertengahan sebelum Masehi. Pendapatnya tersebut berdasarkan
temuan mata uang Cina yang berasal dari Dinasti Han di kuburan-kuburan di
Dongson. Adapun, van Heine Geldern menyatakan bahwa umur Kebudayaan
Dongson paling muda 300 SM. Pendapat ini diperkuat oleh tidak samanya hiasan
nekara di Dongson dengan bentuk hiasan dari zaman Dinasti Han.

2. Arca Perunggu
Arca perunggu banyak ditemukan di Bangkinang (Sulawesi Selatan), Riau,
dan Bogor. Bentuknya menampilkan sosok manusia dalam posisi tertentu. Yang
menarik, arca tersebut di bagian kepalanya diberi tempat untuk mengaitkan tali
atau menggantung.

3. Kapak Sepatu atau Kapak Corong


Kapak sepatu atau kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu
yang bagian atasnya berbentuk corong. Kapak corong juga disebut kapak sepatu
karena bentuk corongnya dipakai untuk tempat tangkai kayu yang bentuknya
menyiku seperti bentuk kaki.
Kapak corong banyak ditemukan di Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Selatan, Pulau Selayar, dan daerah sekitar Danau Sentani,
Papua. Jenis kapak corong bermacam-macam. Ada yang kecil dan bersahaja, ada
yang besar dan memakai hiasan, ada yang pendek lebar, ada yang bulat, dan
ada yang panjang satu sisinya. Kapak corong yang panjang satu sisinya. Kapak
corong yang panjang satu sisinya disebut candrasa.Tidak semua kapak tersebut
digunakan sebagai perkakas, tetapi ada juga yang diguanakan sebagai tanda
kebesaran dan alat upacara saja.

4. Nekara Perunggu
Nekara adalah benda yang terbuat dari perunggu berbentuk seperti dandang
yang tertelungkup atau semacam kerumbung yang berpinggang pada bagian
tengahnya dan bagian atasnya tertutup. Di bagian dinding nekara terdapat
berbagai hiasan, seperti garis-garis lurus dan belok, pilin-pilin, binatang, rumah,
perahu, dan pemandangan-pemandangan seperti lukisan orang berburu dan
orangorang yang sedang melakukan upacara tari.
Nekara perunggu banyak ditemukan di Bali, Pulau Sangean dekat Sumba,
Pulau Selayar, Sumatra, Roti, Leti, Alor (Nusa Tenggara Timur), dan Kepulauan
Kei. Bentuk nekara di Indonesia Timur umumnya lebih besar dibandingkan
dengan nekara yang ditemukan di Indonesia Barat, seperti Jawa dan Sumatra.

12 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

Orang Alor menyebut jenis nekara yang lebih kecil ukurannya dengan
nama moko. Menurut penelitian, nekara hanya dipergunakan pada saat upacara-
upacara ritual.

5. Bejana Perunggu
Bejana perunggu berbentuk seperti periuk, tetapi langsing dan gepeng
ditemukan di Kerinci (Sumatra Barat) dan Madura. Keduanya memiliki hiasan
ukiran yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geometri dan pilin-
pilin yang mirip huruf “j”. Di bejana yang ditemukan di Madura terdapat pula
gambar merak dan rusa dalam kotak segi tiga. Tidak diketahui secara pasti fungsi
benda ini.

6. Perhiasan Perunggu.
Perhiasan perunggu, antara lain berbentuk gelang, kalung, anting-anting,
dan cincin. Pada umumnya barang-barang perhiasan tersebut tidak diberi hiasan
ukiran. Peninggalan ini banyak ditemukan, antara lain di Anyer (Banten),
Plawangan dekat Rembang (Jawa Tengah), Gilimanuk (Bali), dan
Melolo(Sumba).

A. Pilihlah Jawaban yang paling benar !


1. Perahu bercadik atau perahu bersayap adalah perahu khusus dari Indonesia. Perahu itu
dibuat dari batang pohon yang bagian dalamnya dikeruk sehingga berbentuk lesung
lalu perahu tersebut diberi cadik di bagian sampingnya. Cadik tersebut berfungsi
sebagai............
a. alat agar mudah mencari ikan
b. hanya untuk memperindah perahu
c. alat keseimbanagan agar perahu tidak mudah terbalik oleh ombak
d. alat penangkar petir
e. sebagai jimat
2. Masyarakat pada zaman neolitikum mempercayai adanya kekuatan “di luar” kekuatan
manusia. Kepercayaan mereka dikenal dengan sebutan animisme. Apa yang disebut
dengan animisme….......
a. kepercayaan kepada benda-benda gaib
b. kepercayaan kepada patung-patung
c. kepercayaan kepada banyak dewa
d. kepercayaan tentang adanya roh-roh yang mem iliki kekeuatan di alam gaib
e. kepercayaan akan hewan yang bisa mengeluarkan kekuatan gaib
3. Fosil Homo Wajakesis ditemukan oleh Van Riestehoten pada tahun 1889 di desa
Wajak, Tulungagung. Kemudian fosil-fosil homo wajakensis diteliti oleh seorang
ahli fosil bernama….
a. Eugene Dubois
b. Weidenrich
c. Van Koenigswald
d. Ter Haar
e. Oppenoorth

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 13


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

4. Bila dihubungkan dengan teori evolusi Darwin, Pithechantropus Erectus diangap


sebagai missing link. Apa yang dimaksud dengan missing link…
a. makhluk yang hampir punah
b. makhluk yang bergerak dengan dua tangan dan kaki
c. makhluk yang sudah punah
d. makhluk pertama di dunia
e. makhluk peralihan dari kera ke manusia
5. Lukisan-lukisan pada dinding-dinding gua di Eropa, Afrika dan sebagian Asia berasal
dari zaman Paleolithikum. Sedangkan Indonesia lukisan-lukisan di dinding gua baru
ada pada zaman…
a. Megalithikum
b. Neolitikum
c. Arkaekum
d. Mezolithikum
e. Paleolitikum

C. Peta Jalur Penyebaran Manusia Purba dan Hasil Budayanya di Indonesia


Menurut teori H. Kern dan Von Heine Geldern, nenek moyang bangsa Indonesia
berasal dari rumpun bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia sekitar 2000 SM secara
bergelombang dan menyebar ke wilayah Indonesia. Mereka berasal dari daerah Yunan
(Tonkin), yaitu sekitar lembah hulu Sungai Mehkong, Vietnam sekarang.
Perpindahan bangsa Austronesia tersebut disebabkan oleh berbagai faktor. Pertama,
terjadinya bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan sebagainya.
Kedua, adanya serangan bangsa-bangsa pengembara dari Cina Utara (bangsa Barbar)
sekitar tahun 2000 SM, dan serangan dari bangsa Tibet sekitar 1000 SM.
Kedua faktor tersebut telah mendorong bangsa Austronesia meninggalkan tempat
kelahirannya untuk mencari tempat hidup baru yang lebih aman. Mereka datang ke
Indonesia ada yang melalui jalur darat ada juga yang melalui jalur laut. Penyebaran
mereka ke Indonesia terbagi dalam dua gelombang, yaitu sebagai berikut :
a) Gelombang Pertama (2000 SM)
Nenek moyang bangsa Indonesia yang datang pertama kali diperkirakan terjadi pada
2000 SM. Arus perpindahan bangsa Austronesia ini membawa kebudayaan
Neolithikum, dan dikenal dengan sebutan Proto Melayu (Melayu Tua). Mereka
datang dari Yunan ke Indonesia melalui jalur Barat dan Timur.
• Jalur Barat, dari Semenanjung Malaya, Sumatra, ada yang menuju ke Jawa, ada
yang menuju ke Kalimantan, dan berakhir di Nusa Tenggara. Peninggalan
kebudayaan yang dibawa melalui jalur barat ini adalah kapak persegi.
• Jalur Timur, dari Teluk Tonkin di Yunan menyusuri Pantai Asia Timur menuju
Taiwan, Filiphina, Sulawesi, Maluku, Irian, sampai Australia. Peninggalan
kebudayaan yang dibawa melalui jalur ini adalah kapak lonjong yang banyak
dijumpai di Minahasa, Seram, Kalimantan, dan Papua. Oleh karena itu, kapak
ini sering disebut Neolithikum Papua.

14 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

Dari sekian banyak suku bangsa Indonesia yang tersebar di seluruh


Kepulauan Nusantara, kita masih dapat melihat suku bangsa yang tergolong Proto
Melayu ini, yaitu suku Batak pedalaman, suku Dayak, suku Toraja, dan suku
Papua.

b) Gelombang Kedua (500 SM)


Gelombang kedua terjadi sekitar 500 SM. Gelombang kedua ini juga termasuk
dalam rumpun bangsa Austronesia yang disebut Deotro Melayu (Melayu Muda).
Kebudayaan yang dibawa ras Deutro Melayu ini relative lebih maju karena mereka
sudah mengenal benda-benda dari perunggu, seperti kapak corong, nekara, dan
perhiasan perunggu (Kebudayaan Dongson).
Bangsa Austronesia dari ras Deutro Melayu ini akhirnya dapat mendesak ras
Proto Melayu yang sudah lebih dahulu datang. Sifat ras Deutro Melayu ini lebih
terbuka terhadap pengaruh kebudayaan luar dibandingkan dengan ras Proto Melayu.
Kedatangan nenek moyang ke wilayah kepulauan kita memilih daerah pantai,
muara, dan sungai dengan pertimbangan, antara lain letaknya strategis, mudah
mendapatkan air, subur, tersedia bahan makanan, dan jalur lalub lintas yang mudah
dilalui.
Melalui perjalanan waktu yang sangat panjang, ras Deutro Melayu ini akhirnya
menjadi nenek moyang sebagian besar bangsa Indonesia. Kehadirannya melahirkan
kebudayaan baru dan kemudian menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sekarang ini.

D. Proses Perkembangan Sosial, Ekonomi dan Budaya Manusia Purba di Indonesia


1. Dari Food Gathering ke Food Producing
a. Kehidupan Berburu dari Masyarakat Nomaden
Ciri hidup masyarakat prasejarah Zaman Paleolithikum dan Mezolithikum
adalah nomaden. Mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Tujuannya
adalah untuk berburu dan mencari makanan. Mereka berjalan berpuluh-puluh atau
beratus-ratus kilometer selama hidupnya.
Ketika di suatu tempat mereka menemukan banyak bahan makanan serta
binatang buruan, mereka tinggal untuk sementara dalam kelompok-kelompok
kecil. Demikian pula ketika makanan mereka habis serta binatang buruan tidak
ditemukan lagi, mereka pindah lagi ke tempat yang mungkin ditemukan
makanan.
Tradisi hidup seperti it uterus dilakukan dari generasi ke generasi. Dengan
demikian, tradisi food gathering ini terus berlangsung selama berabad-abad.
Ketika menemukan makanan, seperti umbi-umbian dan binatang buruan,
mereka langsung memakannya. Pada masyarakat seperti ini belum ada tradisi
memasak makanan. Pengetahuan memasak makanan baru dapat dilakukan setelah
mereka mampu menciptakan api.
Caranya adalah dengan menggores-goreskan batu atau benda-benda keras
lainnya hingga menimbulkan panas dan api. Api digunakan untuk membakar
makanan. Binatang buruan yang dibunuhnya kemungkinan dibakar terlebih
dahulu sebelum dimakan bersama-sama anggota kelompoknya.

b. Konsep Perkawinan dan Keluarga


Berbeda dengan zaman modern, pada zaman prasejarah belum ada konsep
perkawinan serta konsep keluarga seperti ayah, ibu, dan anak. Kemungkinan,
pemimpin kelompok yang memiliki hak untuk mengawini banyak perempuan
anggota kelompoknya.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 15


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Ketika anak lahir, perempuan yang melahirkan berperan untuk menjaga


bayinya berdasarkan naluri kewanitaanya. Perempuan akan membesarkan anak
karena dialah yang melahirkannya. Dia akan menjaga anaknya berdasarkan naluri
keibuannya.
Ketika jumlah anggota kelompok semakin banyak, kepala kelompok harus
melindungi semua anggota kelompoknya. Untuk mendapat makanan yang banyak
serta binatang buruan yang memadai, diperlukan peralatan berburu. Secara
evolusioner mereka menggunakan batu perimbas yang digenggam untuk
membunuh binatang. Mereka menggunakan tulang-tulang binatang yang telah di
bunuhnya untuk dijadikan alat-alat panah.

c. Berburu dan Persebaran Masyarakat Nomaden


Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Von Koenigswald pada 1935,
penggunaan batu genggam, kemudian disebut kapak genggam, serta tulang-tulang
binatang adalah sangat umum di seluruh Indonesia pada zaman Paleolithikum
dan
Mezolithikum.
Demikian juga penelitian yang dilakukan H.R. van Heekeren, Basoeki, dan
R.P. Soejono di Pacitan, membuktikan penggunaan alat-alat seperti itu. Dengan
digunakannya alat-alat tersebut maka jumlah makanan yang dikumpulkan
mampu memenuhi kebutuhan hidup anggota kelompoknya.
Sejalan dengan berkembangnya waktu, jumlah kelompok nomaden semakin
banyak menyebar di seluruh kepulauan Nusantara. Persebaran mereka yang
berlangsung selama ratusan ribi tahun ditunjang kondisi geogragis kepulauan
Indonesia.

d. Tradisi Bercocok Tanam


Sejak akhir zaman Mezolithikum dan Neolithikum, kehidupan manusia
purba Indonesia ditandai dengan tradisi bercocok tanam dan menghasilkan
makanan sendiri. Tradisi seperti ini biasa disebut food gathering. Berkembangnya
tradisi ini tidak diketahui dengan pasti faktor penyebabnya. Menurut hasil temuan
arkeolog diperkirakan bahwa kemampuan berpikir serta proses evolusi
berpengaruh terhadap timbulnya tradisi baru tersebut. Begitu juga dengan
percampuran dengan kelompok-kelompok suku lain menyebabkan terjadinya
pertukaran pengalaman di antara mereka.
Dari pertukaran pengalaman ini, lahirlah tradisi baru, yaitu tradisi untuk
bertempat tinggal menetap, bercocok tanam, berternak, dan memelihara ikan.
Tradisi ini terus berlangsung dalam proses evolusi hingga Zaman Logam dan
Zaman Sejarah sekarang dalam tingkatan yang semakin
maju.
Manusia prasejarah Indonesia menciptakan teknologi sederhana berupa alat-
alat baru yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Alat-alat tersebut adalah
alat-alat rumah tangga, alat-alat pertanian, alat-alat berburu untuk menjinakkan
binatang, serta alat-alat upacara ritual. Alat-alat ritual digunakan untuk
menghormati arwah nenek moyang. Tanaman-tanaman yang semula tumbuh liar
mulai ditanam secara rutin di tempat yang diperkirakan tumbuh.
Mereka juga menanam berbagai macam tanaman, seperti jenis umbi-umbian
dan biji-bijian. Kemungkinan padi sudah ditanam pada zaman prasejarah.
Mereka juga mulai menjinakkan binatang buruan, sperti babi, kerbau, sapi, dan
ayam.

16 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Hewan-hewan tersebut ada yang merupakan khas kepulauan Indonesia yang


menyebar dari daratan Asia ketika kepulauan Indonesia masih menyatu dengn
daratan Asia pada Zaman Pleistosen.

e. Organisasi Sosial
Dalam masyarakat yang hidup menetap dan bercocok tanam, diperlukan
pembagian tugas dan peran yang lebih rumit. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
organisasi sosial yang lebih jelas dan teratur. Sama seperti masyarakat nomaden,
masyarakat bercocok tanam memiliki pemimpin kelompok. Tugasnya mengatur
segala aturan hidup di lingkungan kelompoknya.
Namun secara umum, ketua kelompok tidak lebih sekadar pimus interpares
atau orang pertama di antara kelompoknya dan tidak memiliki kedudukan
istimewa. Ketua kelompok juga bekerja besama secara komunal (bersama-sama)
dengan anggota kelompok lainnya.
Kegiatan bersama ini disebut tradisi gotong royong. Anak laki-laki berperan
membantu orang dewasa di lading dan berburu binatang untuk dipelihara.
Adapun, wanita dewasa bekerja di rumah memasak makanan dan memelihara
bayi selain bekerja di ladang.

f. Aspek Religi dan Kepercayaan


Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat prasejarah tidak mengetahui
dengan pasti fenomena alam. Mereka tidak mengetahui dengan pasti mengapa
terjadi hujan deras yang menimbulkan banjir, atau kemarau yang menyebabkan
kekeringan dan panen gagal. Mereka juga tidak mengetahui berbagai penyakit
yang menimpa mereka serta timbulnya kematian.
Untuk menjawab fenomena-fenomena alam tersebut, mereka
mengembangkan suatu penjelasan menurut kemampuan daya pikirnya. Mereka
percaya bahwa kejadian-kejadian itu ada penyebabnya, yaitu kekuatan yang berada
diluar jangkauan mereka.
Mereka yakin bahwa ada roh-roh yang melekat pada setiap benda-benda
alam, seperti batu-batu besar, pohon, danau, langit, bulan, matahari, bahkan dalam
diri binatang dan manusia. Roh-roh itu juga bisa mempengaruhi jiwa manusia,
pengaruh baik maupun pengaruh buruk. Agar roh-roh tersebut tidak menyebabkan
kerugian bagi manusia, mereka perlu dipuaskan dengan memberinya berbagai
macam makanan atau sesaji dalam upcara-upacara ritual. Dengan cara itu
diharapkan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu manusia. Mereka berharap
agar tanah tetap subur dan panen melimpah. Yang sakit bisa sembuh kembali serta
seluruh penduduk bisa hidup tentram. Keyakinan terhadap adanya roh yang tidak
terlihat itu disebut animisme. Adapun keyakinan bahwa roh-roh tersebut bisa
berwujud dalam bentuk benda-benda disebut dinamisme.
Walaupun demikian, konsep animisme dan dinamisme pada dasarnya
sama, yaitu adanya kepercayaan terhadap roh-roh.
Berdasarkan temuan-temuan arkeologis diketahui bahwa
peradaban Megalithikum lebih banyak berkaitan dengan tradisi pemujaan
terhadap roh-roh dan arwah-arwah nenek moyang. Bangunan-bangunan
seperti menhir, dolmen, arca batu, sarkhopagus, serta punden berundak-undak
adalah bentuk fisik kepercayaan animisme dan dinamisme zaman prasejarah.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 17


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar !


1. Bejana perunggu merupakan peninggalan dari zaman logam. Dimanakah letak
ditemukannya bejana perunggu….
2. Bangsa deutro melayu datang ke Indonesia dengan membawa kebudayaan dongson.
Berasal dari manakah kbdayaan dongson tersebut............
3. Ilmu astronomi telah dikuasai untuk mengatur kegiatan pertania. Apakah ilmu
astronomi tersebut….
4. Kapak persegi, kapak lonjong, kapak bahu, gerabah, dll. Hasil kebudayaan diatas
adalah peninggalan dari zaman apakah….
5. Zaman ini berumur sekitar 340 juta tahun. Zaman apakah itu….........

2. Dari Proses Migrasi Menjadi Bangsa Bahari


a. Bangsa Bahari
Seperti telah disebutkan sebelumnya, nenek moyang bangsa Indonesia
merupakan campuran antara bangsa pendatang Yunan. Tonkin, Vietnam, dan
bangsa yang sudah menetap di kepulauan Indonesia selama ribuan tahun. Bangsa
pendatang tersebut adalah bangsa-bangsa astronesia yang bermigrasi dari dataran
Asia sejak 2000 tahun SM sampai permulaan abad Masehi. Mereka disebut
sebagai bangsa bahari karena mereka menggunakan laut sebagai sarana
komunikasi dan migrasi dari daratan Asia ke kepulauan Indonesia. Sepanjang
hidupnya mereka juga bergantung pada laut untuk memenuhi kebutuhan hidup
dan
lain-lain.
Untuk menentukan arah pelayaran, mereka menggunakan pengetahuan
perbintangan. Mereka belum mengenal kompas. Satu-satunya petunjuk arah yang
memudahkan mereka berlayar ialah pengetahuan tentang arah angina dan posisi
bintang. Dengan demikian pengetahuan harus dim iliki agar mereka bisa berlayar
sesuai dengan arah yang dituju.
Diperkirakan, bangsa Indonesia sejak zaman prasejarah telah mem iliki
pengetahuan astronomi terutama untuk hal-hal yang praktis dan pelayaran.
Pengetahuan ini juga penting dalam memprediksi musim untuk menentukan
waktu terbaik menanam padi di sawah.

b. Bangsa Agraris
Selain sebagai bangsa bahari, nenek moyang bangsa Indonesia juga
merupakan bangsa Agraris. Mereka mengembangkan tanah yang mereka diami
untuk diolah menjadi lahan pertanian, peternakan, dan perkebunan. Menurut
penelitian ahli purbakala, tradisi bersawah berasal dari Indonesia yang
kemudian
menyebar ke daratan Asia lainnya melalui Asia Tenggara.

18 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Dipadukan dengan kepandaian berladang dan berhuma yang sudah


dikembangkan sebelumnya, terbentuklah tradisi mata pencaharian pertanian
berupa tanaman padi di sawah dengan menggunakan sisitem pengairan. Dengan
berkembangnya kemakmuran yang dicapai dari hasil pertanian, meningkat pula
jumlah penduduknya. Kelompok-kelompok penduduk yang sudah bertempat
tingal tetap kemudian membentuk satu perkampungan yang kelak berkembang
menjadi desa. Di desa-desa itulah peradaban perundagian dan agraris
dikembangkan. Mereka mulai mengembangkan teknoligi sederhana dengan
memproduksi alat-alat pertanian untuk mengolah sawah, untuk alat-alat rumah
tangga, alat upacara, alat penebang (kapak), dan lain-lain.

c. Bangsa Yang Hidup Bergotong royong


Nenek moyang bangsa Indonesia merupakan bangsa yang hidup bergotong
royong. Corak hidup seperti itu masih terus dipertahankan sampai sekarang dalam
berbagai bentuk dan tingkatan.
Hidup bergotong royong berkembang pada masyarakat prasejarah, terutama
ketika menghadapi tantangan alam. Ketika mereka membuka hutan belukar untuk
ladang-ladang dan sawah kerja sama antar anggota kelompok komunal sangat
diperlukan. Pada masyarakat prasejarah, konsep hak milik belum dikenal yang
ada adalah konsep milik bersama. Jadi, ladang yang dikerjakan bersama-sama
oleh komunal adalah milik semua orang yang mengerjakannya.
Selain itu tugas pemimpin ialah mengawasi aturan, norma, dan tradisi yang
telah dianut bersama. Pelanggaran terhadap tradisi dikenakan sangsi sosial oleh
anggota masyarakat, misalnya dengan dikucilkan.
Oleh karena itu, semua anggota masyarakat berusaha menghindari
pelanggaran terhadap norma dan tradisi bersama. Hidup secara rukun saling
menghormati di antara angoota masyarakat merupakan salah satu corak kehidupan
masyarakat prasejarah.

Nah sekarang kalian sudah mengetahui kan mengenai


materi Kehidupan Awal Masyarakatat Indonesia. Coba
buatlah sebuah makalah berkaitan dengan materi
tersebut, kalian bisa akses dari internet, buku-buku
perpustakaan atau minta bantuan guru kalian.
Oke selamat bekerja teman.

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 19


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

Pilihlah jawaban yang paling benar !


1. Berdasarkan geologi, kurun waktu sejak mulai terbentuknya bumi sampai sekarang
dapat dibagi menjadi beberapa zaman. Zaman yang temasuk zaman primer adalah…
a. Mesozoikum
b. Azoikum
c. Arkaekum
d. Paleozoikum
e. Kainozoikum
2. Zaman Mesozoikum berlangsung kurang lebih 140 juta tahun. Iklimnya juga
semakin membaik. Zaman Mesozoikum juga disebut dengan zaman…
a. Zaman Primer
b. Zaman Sekunder
c. Zaman Tersier
d. Zaman Kuarter
e. Kala Holosen
3. Spesies-spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-
masa silam dan telah melalui seleksi alam yang panjang untuk berevolusi. Pendapat
tersebut merupakan teori tentang evolusi yang dicetuskan oleh…...
a. C. Darwin
b. T. Jacob
c. Lamarx
d. Koentjaningrat
e. Herodotus
4. Manusia Purba yang telah ditemukan banyak sekali macamnya. Berikut ini yang
bukan merupakan ciri-ciri dari manusia purba Meganthropus Paleojavanicus adalah.....
a. Ditemukan oleh von koenigswald
b. Ditemukan di Sangiran, lembah Bengawan Solo
c. Memiliki badan yang tegap dan rahang yang besar
d. Berasal dari Pleistosen tengah
e. Berasal dari Pleistosen bawah
5. Kehidupan sosial pada zaman batu adalah hunting and food gathering. Apakah yang
dimaksud dengan hunting and food gathering...........
a. Berburu dan mengumpulkan makanan
b. Tinggal di gua-gua
c. Belum menetap
d. Menghasilkan
makanan
e. Membunuh orang
6. Perhatikan ciri-ciri manusia purba di bawah ini :
1) Ditemukan Eugene Dubois
2) Ditemukan Von Koenidswald
3) Ditemukan di Desa Trinil, Ngawi Jawa Timur
4) Berjalan tegak
5) Merupakan missing link

20 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

Yang bukan ciri-ciri dari Pithecanthropus Erectus adalah


no…….. a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
7. Pada zaman Mezolithikum terdapat 2 budaya. Budaya manusia yang hidup dalam gua
batu karang dan juga pada gua alam biasa (cave) ialah
budaya…
a. Pacitan
b. Sangiran
c. Cire a perduce
d. Kjokkenmoddinger
e. Abris Sous roche
8. Perhatikan matrik di bawah ini !
A B C
1.Pacitan 1. Food Production 1.Pithecanthropus Erectus
2.Kjokkenmoddinger 2.Seminomaden 2.Semang
3.Abris Sous roche 3.Nomaden 3.Meganthropus
Yang merupakan ciri-ciri dari zaman
paleolithikum….
a. A1, B1, C1
b. A2, A3, B1
c. A3, B3, C1
d. B1, B2, B3
e. A3, B2, C3
9. Masyarakat prasejarah Indonesia telah mengenal berbagai macam kepercayaan. Salah
satunya ialah kepercayaan terhadap binatang yang dianggap memiliki kekuatan magis
disebut…
a. Animisme
b. Dinamisme
c. Fetisisme
d. Politisme
e. Totemisme
10. Benda-benda perunggu yang ditemukan dari zaman logam dibuat dengan
menggunakan 2 teknik. Apakah saja teknik pembuatan benda logam tersebut......
a. bivalve dan a cire perdue
b. walzenbeil dan keinbeil
c. kjokken moddinger dan abris sous roche
d. nomaden dan seminomaden
e. gerabah dan nekara
11. Kebudayaan Megalithikum telah menghasilkan banyak bangunan-bangunan.
Bangunan yang berupa tiang atau tugu batu yang dibuat sebgai tanda peringatan
terhadap arwa nenek moyang adalah…
a. Punden berundak
b. Waruga
c. Dolmen
d. Arca batu
e. Menhir

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 21


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

12. Perhatikan tempat-tempat berikut ini!


1) Gua Pecatu 4) Gua Sampung
2) Gua Maros 5) Gua-gua di Pulau Rote
3) Gua Rinca
Tempat-tempat di atas yang merupakan tempat penemuan serpih bilah / flakes dari
budaya abris sous roche adalah…
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 3, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 2, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
13. Banyak para ahli yang meneliti manusia purba di Indonesia. Seorang peneliti manusia
purba berkebangsaan Belanda yang pertam kali datang ke Indonesia adalah…
a. Tjokrohandoyo
b. Duifjes
c. Eugene Dubois
d. G.H.R Von Koenigswold
e. Remboez
14. Homo merupakan jenis manusia purba yang paling modern. Jenis homo yang
ditemukan oleh Van Riestchoten pada tahun 1889 di Desa Wajak Tulungagung ialah..
a. Homo Soloensis
b. Homo Wajakensis
c. Homo Erectus
d. Homo Robustus
e. Homo Remboeztusis
15. Perhatikan alat-alat di bawah ini !
1. Pebble
2. Hache courte
3. Walzein beil
4. Alu dan lesung batu
5. Keinbeil
Diantara alat-alat tersebut yang termasuk hasil dari kebudayaan kapak genggam
Sumatra adalah...….
a. 1, 2, 3
b. 1, 2, 4
c. 1, 3, 5
d. 2, 4, 5
e. 3, 4, 5
16. Pada kala Pleistosen dibagi 2 zaman yaitu zaman interglasial dan zaman Glasial.
Terjadi peristiwa apakah pada zaman interglasial…
a. meluasnya lapisan es di kutub utara
b. munculnya plat sunda dan plat sahul
c. mencairnya lapisan es di kutub utara
d. munculnya dinosaurus
e. mamalia berkembang pesat

22 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

17. Kapak lonjong adalah kapak yang penampangnya berbentuk lonjong atau bulat telur.
Kapak lonjong yang besar disebut…..
a. waizen beil
b. pebble
c. Taniber
d. hache courte
e. kein beil
18. Penemuan kapak lonjong di Indonesia terbatas hanya di Indonesia bagian timur. Di
bawah ini yang bukan tempat ditemukannya kapak lonjong ialah…
a. Sulawesi
b. Flores
c. Maluku
d. Taniber
e. Komodo
19. Kata Holosen merupakan zaman dimana mencairnya es di kutub utara, kala Holosen
juga dikatakan sebagai zaman terpenting dalam sejarah awal manusia. Terdapat
peristiwa apakah sehingga Kala Holosen dikatakan sebagai masa
terpenting...... a. munculnya meganthropus
b. munculnya dinasourus
c. munculnya thyrano saurus
d. munculnya homo sapiens
e. munculnya remboez
20. Van Heine Geldren menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia.
Pendapatnya di dukung oleh…………
a. artefak-artefak yang ditemukan
b. bahasa-bahasa yang dipakai
c. fosil-fosil dan artefak-artefak tertua
d. manusia purba yang ditemukan
e. cara manusia purba mencari makan
21. Nekara adalah gendering besar yang terbuat dari perunggu, berpinggang di bagian
tengahnya dan tertutup di bagian atasnya. Ditemukan dimana sajakah
Nekara......... a. Sumatra. Jawa, Bali
b. Sulawesi, Kalimantan
c. Riau, Sumatra
d. Bali, Madura
e. Trinil, Aceh, Papua
22. Geologi ialah ilmu yang menjelaskan tentang lapisan-lapisan kulit bumi. Menurut
ilmu geologi, pembagian zaman dibagi menjadi 4. Zaman yang didalamnya sudah
ditemukan makhluk hidup bersel satu (mikroorganisme) disebut juga zaman.......
a. Arkaekum
b. Mesozoikum
c. Zaman sekunder
d. Zaman Primer
e. Zaman Mesozoikum

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 23


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

23. Zaman yang termasuk


zaman neozoikum yang Ciri-ciri:
memiliki ciri-ciri seperti di 1. Ditandai dengan tanda-tanda
samping ini disebut juga kehidupan manusia.
2. Berlagsung sekitar 600.000
zaman…
tahun yang lalu
a. Pleistosen 3. Dibagi menjadi 2, yaitu kala
b. Holosen pleistosen dan kala holosen
c. Kainozoikum
d. d. Kuarties
e. Neozoikum
24. Jalur tersebut merupakan 2 jalur yang dilalui oleh bangsa-bangsa Melayu
Austronesia untuk datang ke Nusantara. Jalur yang dilalui bangsa Austronesia dari
Muangtai ke Semenanjung Malaya kemudian masuk ke Indonesia, disebut juga
jalur…....

VIETNAM TAIWAN FILIPHINA

INDONESIA

MUANGTHAI SEMENANJUNG
MALAYA

a. Jalur masuknya bangsa Austronesia


b. Jalur Austronesia
c. Jalur Barat
d. Jalur Selatan
e. Jalur Timur
25. Proses evolusi terbagi menjadi 2, yaitu mikroevolusi dan makroevolusi. Manusia
dalam perubahannya, biologisnya mengalami sejumlah perkembangan terutama dari
kondisi fisiknya. Siapakah yang mengungkapkan hal tersebut, disebut sebagai teori
apakah hal tersebut..............
a. Koentjaningrat, teori kemunculan bangsa Austro-Melanesoit
b. Prof, Dr.Robert van Heine Geldern, teori kedatangan bangsa Austronesia
c. Charles Darwin, teori evolusi Darwin
d. Von Heine Geldern, teori kedatangan bangsa melayu
e. Charles Darwin, teori fisik
26. Teori-teori yang mendukung pendapat para ahli tentang kehidupan awal di Indonesia
disebut teori imigrasi. Teori imigrasi dikemukakan oleh …
a. H. Kern dan Moh. Yamin
b. Teuku Jacob
c. Charles Darwin
d. T. Lamarx
e. Moh Yamin dan T. Lamarx

24 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

27. Perhatikan 2 pernyataan dibawah ini :


1) Bekas daratan Asia yang menjadi dasar lautan
2) Bekas daratan yang menghubungkan Indonesia timur dengan daratan Australia
Pernyataan diatas termasuk penjelasan tentang….....
a. Kehidupan awal Indonesia
b. Peristiwa Interglasial
c. Dua paparan yang memisahkan Asia dan Australia
d. Paparan Sunda
e. Paparan Sahur
28. Tokoh Pendapat Tokoh
Van Heine Geldern - Bangsa Indonesia berasal dari Asia (artefak)
Moh. Yamin - Bangsa Indonesia berasal dari Asia (bahasa)
H. Kern - Bangsa Indonesia berasal dari daerah Indonesia
Diantara pernyataan diatas pendapat tokoh yang sesuai adalah …
a. Van Heine Geldern
b. H. Kern
c. Moh. Yamin
d. Charles Darwin
e. T.Lamarx
29. Pada tahun 1890-1892 di Desa Trinil dekat Ngawi, Madiun seorang sejarahwan
bernama Eugene Dubois telah menemukan tengkorak manusia purba dengan ciri-ciri
sebagai berikut :
- Berubah agak kecil dan memiliki kemampuan piker yang masih rendah
- Volume otak kepalanya masih 900 cc
- Volume otak manusia modern = 1000 cc
- Jenis kera tertinggi 600 cc
- Hidup kera-kera 1 juta = 600.000 tahun silam
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, jenis manusia purba yang ditemukan oleh Eugene
Dubois adalah………..
a. Pitecanthropus Robuctus
b. Pithecanthropus Erectus
c. Meganthropus Paleojavanicus
d. Homo Erectus
e. Homo Soloensis
30. Beberapa hasil-hasil kebudayaan yang ditemukan di Indonesia, salah satunya kapak
Sumatra. Di bawah ini yang termasuk ciri-ciri kapak Sumatra adalah.........
a. Bentuknya setengah lingkaran
Tajamnya ada pada sisi lengkungnya
Ditemukan di pantai Sumatra
b. Terbuat dari batu kali yang di pecah atau di belah
Sisi luarnya sudah halus
Ditemukan di sepanjang pantai Sumatra timur laut
c. Terbuat dari batu atau lempung
Bentuk fisiknya masih kasar
Bentuk fisiknya masih halus
d. Terbuat dari batu yang bentuknya bagus
Digunakan untuk menguliti
hewan e. Berfungsi sebagai alat
penusuk

Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 25


Kehidupan Awal
Masyarakat Indonesia

31. Pendukung utama kebudayaan perunggu di Indonesia adalah pendatang baru dri Asia
Tenggara yaitu penduduk Deutro Melayu. Kebudayaan yang dibawa bangsa Deutro
Melayu adalah….....
a. Kebudayaan Deutro Melayu
b. Kebudyaan Dongson
c. Kebudayaan Jawa
d. Kebudayaan Deutro Sunda
e. Proto Melayu
32. Alat-alat zaman batu tua dari Ngandong dekat Ngawi, Jawa Barat berupa kapak
genggam dari batu dan flake-flake adalah…
a. Alas tulang
b. Alat batu
c. Alat serpih
d. Tulang rusuk
e. Tulang ikan pari
33. Pada zamn Mezolithikum terdapat 2 budaya. Budaya manusia yang hidup dalam gua
batu karang dan juga pada gua alam biasa (cave) ialah budaya…
a. Pacitan
b. Sangiran
c. Cire a perdue
d. Kjokkenmoddinger
e. Abris Sous roche
34. Kapak corong adalah kapak yang bagian atasnya berbentuk corong. Salah satu tempat
ditemukannya kapak tersebut adalah…
a. Madura
b. P.Nias
c. Bali
d. Aceh
e. P.Komodo
35. Pebble adalah istilah kapak genggam Sumatr. Kapak pendek mempunyai istilah yaitu..
a. Pisau batu
b. Pebble Culture
c. Sampah dapur
d. Hache Courte
e. Kapak Sumatera

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar !


1. Pemujaan terhadap benda-benda gaib, disebut dinamisme. Disebut dengan apakah
pemujaan terhadap roh-roh nenek moyang ?
Jawab : ............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

2. Sebuah fosil ditemukan oleh Eugene Dubois di Desa Trinil Ngawi. Apakah nama
fosil yang ditemukan itu ?
Jawab : ............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................

26 Modul Sejarah Kelas 1 (Xb) SMA / MA ‘06


Kehidupan Awal Masyarakat Indonesia

3. Zaman ini adalah zaman meluasnya lapisan es di dikutub. Apakah nama zaman
tersebut ?
Jawab : ..........................................................................................................................
..
..........................................................................................................................
..
..........................................................................................................................
..

4. Manusia pendukung Mesolitikum adalah manusia dari suatu ras. Apa nama ras
tersebut ?
Jawab : ..........................................................................................................................
..
..........................................................................................................................
..
..........................................................................................................................
..

5. Terdapat beberapa hasil kebudayaan sebagai berikut kapak corong, nekara, bejana
perunggu, arca perunggu, dan sebagainya. Berasal dari zaman apakah kebudayaan
tersebut ?
Jawab : ..........................................................................................................................
..
..........................................................................................................................
..
..........................................................................................................................
..
Modul Sejarah Kelas 1 (X b) SMA / MA ‘06 27

You might also like