Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1. Manajemen Pemeliharaan dan Keterandalan
Secara garis besar pengertian manajemen pemeliharaan yaitu
pengorganisasian operasi pemeliharaan untuk memberikan performansi
mengenai peralatan produksi dan fasilitas industri.
Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemeliharaan adalah manajemen seluruh aktivitas yang terlibat dalam
memelihara suatu peralatan dari sistem yang bekerja.
Manajemen pemeliharaan ini menjadi penting, disebabkan pemeliharaan atau
perawatan merupakan kegiatan yang sering terabaikan.
Perawatan adalah Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang
dapat diterima.
Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara
suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan Reliability (keandalan) adalah peluang sebuah komponen
mesin atau produk akan bekerja secara baik untuk waktu tertentu dibawah
kondisi tertentu
Gagasan yang timbul mengenai pokok-pokok pikiran dalam perencanaan
program pemeliharaan ditunjukkan oleh tiga buah pertanyaan sebagai berikut:
1. APA YANG HARUS DIPELIHARA ?
2. BAGAIMANA CARA PEMELIHARAANNYA ?
3. KAPAN MELAKUKAN PEMELIHARAANNYA ?
Dasar pemikiran yang sehat dan logis adalah suatu persyaratan terbaik
dalam mengorganisasikan pemeliharaan. Pengorganisasian ini mencakup
penerapan dari metode manajemen dan memerlukan perhatian yang sistematis.
Hal ini merupakan pekerjaan yang harus dipertimbangkan secara sungguh-
sungguh dalam mengatur perlengkapan. Dimana perlengkapan itu merupakan
peralatan, material, tenaga kerja, biaya, teknik atau tata cara yang diterapkan
serta waktu pelaksanaannya. Dengan mengetahui tujuan dan sistem manajemen
yang diterapkan, maka akan dapat mengatasi masalah, megambil tindakan serta
mengerti dengan jelas permasalahan yang sedang dihadapi. Perawatan di suatu
industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu
proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
1
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
2
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Urgensi Strategi Pemeliharaan dan keterandalan
Pemeliharaan akan menyebabkan keterandalan, keterandalan akan
menciptakan efisiensi dan efisiensi akan menciptakan produktivitas. Sementara
itu sebaliknya buruknya manajemen pemeliharaan akan menyebabkan
kerusakan.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
mesin produksi yaitu:
1. Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai
2. Keterampilan operator dan petugas pemeliharaan yang tidak mendukung
dalam pengoperasian mesin produksi
3. Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan
4. Kondisi mesin atau peralatan yang sudah haus akibat gesekan, dan
5. Kesalahan menjaga kondisi operasi mesin pada saat beropersi.
Kerusakan yang diakibatkan oleh beberapa hal diatas akan menyebabkan paling
tidak 7 hal yaitu:
1) Inefisiensi operasi
2) Reputasi yang buruk
3) Rendahnya kemampulabaan ( profitability)
4) Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain
5) Produk menjadi tidak berkualitas
6) Karyawan menjadi tidak puas
7) Keuntungan menjadi semakin rendah
B. Performansi Pemeliharaan
Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada 2
unsur yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu:
Keterlibatan karyawan dan
Prosedur pemeliharaan
Oleh karena itu, untuk mengukur seberapa sukses manajemen
pemeliharaan,maka terlebih dahulu diukur kemampuan karyawan dan seberapa
baik prosedur yang ditempuh.
Sejauh mana keterlibatan karyawan dalam melakukan manajemen
pemeliharaan, menjadi sesuatu yang penting untuk dikaji. Faktor karyawan
dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang dimiliki karyawan,
keahlian yang dimilikinya, kopensasi yang diterimanya sebagai faktor penguat
motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan.
3
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
4
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
5
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
Dimana :
R = Keterandalan sistem
R1 = Keterandalan komponen 1
R2 = Keterandalan komponen 2
Rn = Keterandalan komponen n
Jika ada 100 komponen dan masing-masing komponen memilki
keterandalan individual sebesar 95%, maka keterandalan sistem adalah 0,60%,
yang diperoleh dari (95%). Artinya, sistem akan berjalan lancar dengan peluang
0,60% dari operasi mesin. Dengan kata lain, ada 99,40% peluang sistem itu gagal.
Keterandalan juga dapat diartikan sebagai peluang sesuatu yang
berfungsi dalam waktu yang telah ditentukan. Ukuran keterandalan yang paling
sering dilakukan adalah Failure Rate (FR) dengan Rumus :
Dan waktu rata-rata antar kerusakan (Mean Time Between Failure, MTBF)
Dirumuskan sebagai kebalikan dari FR :
MTBF = 1 / FR (N)
6
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
Contoh :
20 sistem AC yang dirancang untuk digunakan oleh astronot di NASA, diuji
tingkat kerusakannya dengan menggunakan 1000 jam operasi. Ternyata 2
dari 20 sistem tersebut gagal dalm pengujian, satu rusak setelah 200 jam
dan sisanya rusak setelah 600 jam pengujian. Hitunglah:
1. Tingkat kerusakan dalam persen- FR (%), dan dalam unit FR (N)
2. Waktu rata-rata kerusakan (MTBF)
Jawab :
FR(%) = Jumlah unit yang rusak X 100% = 2 X 100% = 10%
Jumlah unit yang diuji 20
7
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
Peluang Peluang
Komponen komponen
Pertama + kedua * = P(R)
Bekerja bekerja
E. Keputusan Pemeliharaan
1.Biaya Pemeliharaan
Yang harus diperhatikan dari biaya-biaya yang terjadi adalah biaya
pemeliharaan, baik biaya pemeliharaan pencegahan, maupun biaya
pemeliharaan perbaikan.
Pengelolaan biaya pemeliharaan akan memberikan alternatif pilihan bagi
seorang manajer pemeliharaan dalam mengambil keputusan yaitu :
1. Perlukah dilakukan pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan
perbaikan ? Analisa biaya dalam hal ini harus cermat dan hati-hati.
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
a. Berapa besar biaya pemeliharaan yang ditimbulkan akibat tidak
adanya pemeliharaan pencegahan. Apabila perbaikan perperiodelebih
besar tanpa adanya pemeliharaan pencegahan, maka pemeliharaan
pencegahan merupakan solusi terpilih untuk dilaksanakan.
b. Berapa besar biaya pemeliharaan dan perbaikan dilakukan terhadap
suatu mesin atau peralatan dengan harga peralatan atau mesin
tersebut.
2. Perlukah dilakukan penggantian, atau hanya perbaikan saja?
Analisa biaya yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Biaya yang diperlukan untuk perbaikan dibandingkan dengan harga
mesin atau peralatan baru di pasar
b. Biaya penggantian mesin baru
8
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
9
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
10
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
BAB III
PROSEDUR PERENCANAAN PEMELIHARAAN
Kebanyakan manager dalam industri sekarang ini telah mendengar
mengenai pemeliharaan terencana dan mengetahui serba sedikit keuntungan
yang didapat dari penyusunan dan pelaksanaan suatu rancangan pemeliharaan
terencana. Pada perkembangannya sistem pemeliharaan yang terencana telah
dapat dibuktikan keuntungannya terutama oleh teknisi-teknisi maintenance yang
terjun langsung dalam pelaksanaan sistem pemeliharaan terencana. Skema
dibawah ini menunjukkan bagaimana sistem kerja pemeliharaan terencana.
Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa yang akan dipelihara. Hal ini
amat tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal pemeliharaan harus disiapkan
untuk setiap bagian pabrik atau peralatan produksi yang akan dipelihara.
Mencakup pula keterangan-keterangan bagaimana pemeliharan tersebut harus
dilakukan. Sesudah mempersiapkan jadwal pemeliharaan, selanjutnya menyusun
spesifikasi pekerjaan (instruksi kerja) yang pada dasarnya merupakan alat
komunikasi dengan pelaksana untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan
pemeliharaan pada peralatan produksi tertentu.
Beberapa manfaat dari spesifikasi pekerjaan atau lebih sering disebut
dengan instruksi kerja antara lain :
1. Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan -Menunjukkan
metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang harus
digunakan.
2. Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan
mempunyai cara yang sama, sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.
11
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
12
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
Dalam hal ini kebijakan dari besarnya nilai prosentasenya yang ditentukan oleh
pihak perusahaan dimana diharapkan nilai prosentase yang ditetapkan adalah
ideal dan menyesuaikan dengan karakteristik serta jenis perusahaan yang
menerapkan.
13
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
BAB IV
PENUTUP
Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang
dan jasa dalam organisasi
Manajemen operasi adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam
fungsi operasi
14
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN
DAFTAR PUSTAKA
15