You are on page 1of 15

PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

BAB I
PENDAHULUAN
1. Manajemen Pemeliharaan dan Keterandalan
Secara garis besar pengertian manajemen pemeliharaan yaitu
pengorganisasian operasi pemeliharaan untuk memberikan performansi
mengenai peralatan produksi dan fasilitas industri.
Menurut James A.F. Stoner Manajemen adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta
penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pemeliharaan adalah manajemen seluruh aktivitas yang terlibat dalam
memelihara suatu peralatan dari sistem yang bekerja.
Manajemen pemeliharaan ini menjadi penting, disebabkan pemeliharaan atau
perawatan merupakan kegiatan yang sering terabaikan.
Perawatan adalah Suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan
untuk menjaga suatu barang, memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang
dapat diterima.
Merawat dalam pengertian “suatu kondisi yang dapat diterima” antara
suatu perusahaan berbeda dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan Reliability (keandalan) adalah peluang sebuah komponen
mesin atau produk akan bekerja secara baik untuk waktu tertentu dibawah
kondisi tertentu
Gagasan yang timbul mengenai pokok-pokok pikiran dalam perencanaan
program pemeliharaan ditunjukkan oleh tiga buah pertanyaan sebagai berikut:
1. APA YANG HARUS DIPELIHARA ?
2. BAGAIMANA CARA PEMELIHARAANNYA ?
3. KAPAN MELAKUKAN PEMELIHARAANNYA ?
Dasar pemikiran yang sehat dan logis adalah suatu persyaratan terbaik
dalam mengorganisasikan pemeliharaan. Pengorganisasian ini mencakup
penerapan dari metode manajemen dan memerlukan perhatian yang sistematis.
Hal ini merupakan pekerjaan yang harus dipertimbangkan secara sungguh-
sungguh dalam mengatur perlengkapan. Dimana perlengkapan itu merupakan
peralatan, material, tenaga kerja, biaya, teknik atau tata cara yang diterapkan
serta waktu pelaksanaannya. Dengan mengetahui tujuan dan sistem manajemen
yang diterapkan, maka akan dapat mengatasi masalah, megambil tindakan serta
mengerti dengan jelas permasalahan yang sedang dihadapi. Perawatan di suatu
industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu
proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.

1
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut:


 Kualitas baik
 Harga pantas
 Di produksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap
bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan- peralatan
penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan
terencana.

2.Tujuan dan Manfaat Pemeliharaan


Ada beberapa tujuan pemeliharaan yaitu :
1. Untuk memperpanjang umur penggunaan asset.
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk
produksi dan dapat diperoleh laba yang maksimum.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan
tersebut.
Selain tujuan di atas tujuan utama manajemen pemeliharaan adalah untuk
memelihara kemampuan sistem dan meminimalkan biaya.kemampuan sistem harus
dipelihara karena sistem yang sudah “tidak mampu” akan menyebabkan hasil yang
“cacat” atau “gagal”. Output yang cacat (reject) akan menyebabkan tambahan biaya
karena harus diproses kembali dan yang lebih besar resikonya adalah kurangnya
kepercayaan konsumen kepada perusahaan karena produk cacat. Tambahan biaya yang
timbul menyebabkan biaya produksi membengkak,maka harga barang menjadi tinggi .
Dalam teori ekonomi tentang permintaan , digambarkan jika harga tinggi maka
permintaan akan berkurang.
Dalam jangka panjang, jika produk cacat sering dihasilkan akibat
ketidakmampuan sistem , maka revenue perusahaan menurun, profit perusahaan
menurun, dan pada akhirnya, perusahaan bangkrut.
Aspek yang harus diingat bagi pelaku bisnis, bagaimana mengelola aktivitas-
aktivitas pemeliharaan, sehingga mampu menciptakan sistem dan mesin-mesin yang
terpelihara dan handal. Pemeliharaan yang baik akan menciptakan keterandalan.
Keterandalan akan menciptakan efisiensi dan efesiensi akan menciptakan keuntungan.
Ada enam manfaat yang dapat dipetik dari adanya kegiatan pemeliharaan
(maintenance) yaitu :
1. Perbaikan terus menerus
2. Meningkatkan kapasitas
3. Mengurangi persediaan
4. Biaya operasi lebih rendah
5. Produktivitas lebih tinggi
6. Meningkatkan kualitas

2
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

BAB II
PEMBAHASAN
A. Urgensi Strategi Pemeliharaan dan keterandalan
Pemeliharaan akan menyebabkan keterandalan, keterandalan akan
menciptakan efisiensi dan efisiensi akan menciptakan produktivitas. Sementara
itu sebaliknya buruknya manajemen pemeliharaan akan menyebabkan
kerusakan.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan
mesin produksi yaitu:
1. Pemilihan rancang bangun yang tidak sesuai
2. Keterampilan operator dan petugas pemeliharaan yang tidak mendukung
dalam pengoperasian mesin produksi
3. Kelalaian dalam pemeliharaan dasar, seperti kebersihan dan pelumasan
4. Kondisi mesin atau peralatan yang sudah haus akibat gesekan, dan
5. Kesalahan menjaga kondisi operasi mesin pada saat beropersi.

Kerusakan yang diakibatkan oleh beberapa hal diatas akan menyebabkan paling
tidak 7 hal yaitu:
1) Inefisiensi operasi
2) Reputasi yang buruk
3) Rendahnya kemampulabaan ( profitability)
4) Kehilangan pelanggan yang beralih ke produk lain
5) Produk menjadi tidak berkualitas
6) Karyawan menjadi tidak puas
7) Keuntungan menjadi semakin rendah

B. Performansi Pemeliharaan
Untuk mengukur kesuksesan manajemen pemeliharaan, maka ada 2
unsur yang harus ditentukan terlebih dahulu, yaitu:
 Keterlibatan karyawan dan
 Prosedur pemeliharaan
Oleh karena itu, untuk mengukur seberapa sukses manajemen
pemeliharaan,maka terlebih dahulu diukur kemampuan karyawan dan seberapa
baik prosedur yang ditempuh.
Sejauh mana keterlibatan karyawan dalam melakukan manajemen
pemeliharaan, menjadi sesuatu yang penting untuk dikaji. Faktor karyawan
dalam hal pemeliharaan dapat dilihat dari informasi yang dimiliki karyawan,
keahlian yang dimilikinya, kopensasi yang diterimanya sebagai faktor penguat
motivasi dan kekuatan sinergi yang perlu dilakukan.

3
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Sebagai upaya untuk meningkatkan penguasaan informasi dan keahlian


dan kaitannya dengan kegiatan pemeliharaan, maka pihak manajemen dapat
menempuh beberapa hal yaitu :
 Pertukaran informasi
Para karyawan digiring untuk melakukan pertukaran informasi melalui
penciptaan iklim yang kondusif.
Misalnya : adanya tim (group) yang memungkinkan para anggotanya
untuk melakukan pertukaran informasi, atau adanya bank data atau bank
prosedur, yang berisikan data serta prosedur tentang pemeliharaan
segala jenis mesin dalam sistem manufaktur.
 Pelatihan Keahlian
Para karyawan perlu dilatih agar mempunyai keahlian tertentu. Bagi
karyawan yang belum memiliki keahlian yang diharapkan, perusahaan
dapat mengirimkan ketempat-tempat pelatihan atau training center yang
menawarkan pelatihan-pelatihan atau langsung dilatih ditempatnya
bekerja oleh seseorang yang ahli dibidangnya.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam
merencanakan organisasi maintenance antara lain :

1. Situasi Geografis; Suatu pabrik/plant akan mudah dipelihara dari suatu


bengkel dan control yang tersentralisasi, sedangkan suatu pabrik yang
letaknya terpencar harus memiliki kelompok-kelompok maintenance
yang terdesentralisasi, bahwa barangkali organisasi-organisasi yang
parallel akan memberikan hasil yang efisien.
2. Jenis Peralatan (Equipment); Apabila terdapat banyak mesin yang sejenis
dalam pabrik maka penanganan maintenance secara sentralisasi akan
lebih baik daripada desentralisasi. Sebaiknya bila pada bagian pabrik
terdapat banyak mesin yang sejenis dan pada bagian lain terdapat banyak
mesin lain yang sejenis maka penanganan secara desentralisasi mungkin
lebih baik.
3. Kontinuitas operasi (Operational Continuity); Suatu pabrik yang bekerja
dalam satu shift selama lima hari kerja per minggu dan pabrik lain yang
bekerja 24 jam sehari selama 7 hari seminggu tentunya memiliki masalah-
masalah yang sangat berbeda sehingga perlu ditangani dengan bentuk
organisasi yang berbeda pula.
4. Ukuran Pabrik (Plant type); Pabrik yang besar lebih banyak memerlukan
tenaga maintenance daripada pabrik yang kecil. Keadaan ini
sesungguhnya tidak mempengaruhi banyak kepada segi organisasi. Akan
tetapi pada pelaksanaannya akan membutuhkan pengawasan dan
pertanggung jawaban yang berbeda dimana pada tingkat yang lebih kecil
maka akan lebih kecil pula tingkat pertanggung jawabannya.

4
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

5. Tenaga Kerja, Training dan kehandalannya; Hal ini perlu mendapat


perhatian dalam membuat membuat suatu organisasi maintenance
karena ada pengaruhnya terhadap beban pengawasan dan fasilitas untuk
training. Di daerah dimana tenaga kerja yang andal sangat langka
diperoleh maka pengawas dan fasilitas training yang baik harus mudah
didapat.
6. Ruang Lingkup bagi Maintenance; Dalam suatu bagian maintenance yang
diserahi tanggung jawab hanya untuk memelilhara mesin saja, maka
beban organisasinya tidak seberat suatu bagian maintenance dengan
tanggung jawab yang meliputi bidang kerja lain.
7. Jenis Perusahaan; Setiap perusahaan mempunyai kepentingan yang
berbeda atas pelayanan maintenance yang baik. Pada
perusahaanperusahaan angkutan umum, lebih banyak dituntut dari
segikeamanan agar alat transportasi dapat berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga bagian maintenance merupakan bagian yang sangat
penting.

C. Taktik Untuk Pemeliharaan


Ada dua taktik pemeliharaan yang dapat digunakan yaitu :
1. Menerapkan pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance)
2. Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan (break down
maintance)
Pemeliharaan pencegahan yang periodik dan terencana sangat diperlukan
pada fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam “Unit kritis” seperti :
a. Kerusakan fasilitas itu akan menyebabkan terhentinyan seluruh aktivitas
proses produksi.
b. Kerusakan fasilitas itu akan mempengaruhi kualitas produk
c. Investasi yang ditanamkan dalam fasilitas itu cukup besar
d. Kerusakan fasilitas itu akan membahayakan pekerja, baik kesehatan
maupun keselamatannya.
Pada prinsipnya, preventive maintance ini ditujukan untuk menghindari
suatu kerusakan yang fatal dan signifikan pada sistem produksi dan operasi. Bila
diambil contoh pabrik gula, maka kegiatan preventive maintance ini dapat
berupa: pembersihan, perbaikan kecil dan penyetelan, pelumasan, dan
penyediaansuku cadang.
Pemeliharaan perbaikan dilakukan setelah suatu mesin produksi
mengalami kerusakan pada saat mesin sedang beroperasi. Biasanya kerusakan ini
terjadi akibat tidak diimplementasikannya preventive maintance menurut
programnya.

5
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

D.Taktik Untuk Keterandalan


Suatu komponen disusun dari serangkaian komponen-komponen yang
saling berhubungan, dimana masing-masing komponen menunjukkan pekerjaan
yang berbeda, jika suatu komponen rusak, karena beberapa sebab, maka sistem
secara keseluruhan akan rusak juga, misalnya suatu pesawat terbang.
Untuk mengelola keterandalan masing-masing komponen, maka taktik
yang dapat digunakan adalah digunakan adalah 2 taktik yaitu :
1. Memperbaiki komponen individual
2. Memelihara cadangan-cadangan
Memperbaiki komponen-komponen individual ini ditempuh karena setiap
komponen berpengaruh terhadap sistem yang berjalan. Jika ada 100 komponen,
maka jika ada beberapa komponen yang tidak dapat diandalkan, akan
mempengaruhi keterandalan suatu sistem. Rumus untuk mencari keterandalan
sistem dari n buah komponen adalah:

R=R 1∗R2∗R 3∗…∗Rn

Dimana :
R = Keterandalan sistem
R1 = Keterandalan komponen 1
R2 = Keterandalan komponen 2
Rn = Keterandalan komponen n
Jika ada 100 komponen dan masing-masing komponen memilki
keterandalan individual sebesar 95%, maka keterandalan sistem adalah 0,60%,
yang diperoleh dari (95%). Artinya, sistem akan berjalan lancar dengan peluang
0,60% dari operasi mesin. Dengan kata lain, ada 99,40% peluang sistem itu gagal.
Keterandalan juga dapat diartikan sebagai peluang sesuatu yang
berfungsi dalam waktu yang telah ditentukan. Ukuran keterandalan yang paling
sering dilakukan adalah Failure Rate (FR) dengan Rumus :

FR(%) = Jumlah unit yang rusak x 100% atau,


Jumlah unit yang diuji

FR(N) = Jumlah unit yang rusak


Jumlah unit-jam waktu operasi

Dan waktu rata-rata antar kerusakan (Mean Time Between Failure, MTBF)
Dirumuskan sebagai kebalikan dari FR :

MTBF = 1 / FR (N)

6
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Contoh :
 20 sistem AC yang dirancang untuk digunakan oleh astronot di NASA, diuji
tingkat kerusakannya dengan menggunakan 1000 jam operasi. Ternyata 2
dari 20 sistem tersebut gagal dalm pengujian, satu rusak setelah 200 jam
dan sisanya rusak setelah 600 jam pengujian. Hitunglah:
1. Tingkat kerusakan dalam persen- FR (%), dan dalam unit FR (N)
2. Waktu rata-rata kerusakan (MTBF)
Jawab :
FR(%) = Jumlah unit yang rusak X 100% = 2 X 100% = 10%
Jumlah unit yang diuji 20

Kemudian dihitung jumlah yang rusak perjam operasi :

FR(N) = Jumlah unit yang rusak


Jumlah unit-jam waktu operasi
Dimana
Jumlah unit jam waktu operasi = Jumlah unit jam waktu total – jumlah
unit jam waktu non operasi
Jumlah unit jam waktu total = 1000 jam X 20 unit
= 20.000 unit-jam
Jumlah unit jam waktu non operasi = 800 jam untuk kerusakan pertama
+ 400 jam untuk kerusakan yang
kedua dst.
= 1.200 unit-jam
Jumlah unit jam waktu operasi =20.000 unit-jam - 1.200 unit-jam
=18.800 unit-jam

FR (N) = 2 = 0.000106 kerusakan/ unit-jam


18.800

Karena waktu rata-rata antar kerusakan (Mean Time Between Failure,


MTBF), dirumuskan sebagai kebalikan dari FR, maka :

MTBF = 1/ 0.000106 = 9,434 jam

Jika satu kali perjalanan (trip) ulang-alik keruang angkasa selama 60


hari,maka tingkat kerusakannya adalah:
Tingkat kerusakan = (tingkat kerusakan / unit-jam) (24 jam/hari) (60 hari
per tip)
= (0.000106) (24) (60)
= 0.152 kerusakan / trip

7
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Karena tingkat kerusakan sebesar 0.152/trip sangat tinggi, maka NASA


harus meningkatkan keterandalan tiap-tiap komponen dan akhirnya
keterandalan sistem, atau memasang beberapa AC cadangan untuk masing-
masing ruangan. Unit cadangan ini akan menyebabkan redundan (kelebihan).
Menetapkan Redundasi ( kelebihan-kelebihan ) diperlukan ketika upaya
yang dilakukan untuk meningkatkan keterandalan sistem adalah menambah unit
cadangan. Hal ini dikenal dengan meletakkan unit sebagai pararel. Redundan
ditetapkan untuk menjamin ketika satu komponen gagal, sistem tersebut masih
mempunyai sumber lain. Misalnya saja keterandalan sistem 80% dan dipasang
cadangan dengan keterandalan 80% juga, maka keterandalan yang terjadi
adalah:

Peluang Peluang
Komponen komponen
Pertama + kedua * = P(R)
Bekerja bekerja

80% + 80% * 20% = 96 %


Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa redundan dapat meningkatkan
keterandalan dari sistem.

E. Keputusan Pemeliharaan
1.Biaya Pemeliharaan
Yang harus diperhatikan dari biaya-biaya yang terjadi adalah biaya
pemeliharaan, baik biaya pemeliharaan pencegahan, maupun biaya
pemeliharaan perbaikan.
Pengelolaan biaya pemeliharaan akan memberikan alternatif pilihan bagi
seorang manajer pemeliharaan dalam mengambil keputusan yaitu :
1. Perlukah dilakukan pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan
perbaikan ? Analisa biaya dalam hal ini harus cermat dan hati-hati.
Adapun hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah :
a. Berapa besar biaya pemeliharaan yang ditimbulkan akibat tidak
adanya pemeliharaan pencegahan. Apabila perbaikan perperiodelebih
besar tanpa adanya pemeliharaan pencegahan, maka pemeliharaan
pencegahan merupakan solusi terpilih untuk dilaksanakan.
b. Berapa besar biaya pemeliharaan dan perbaikan dilakukan terhadap
suatu mesin atau peralatan dengan harga peralatan atau mesin
tersebut.
2. Perlukah dilakukan penggantian, atau hanya perbaikan saja?
Analisa biaya yang perlu dipertimbangkan adalah:
a. Biaya yang diperlukan untuk perbaikan dibandingkan dengan harga
mesin atau peralatan baru di pasar
b. Biaya penggantian mesin baru

8
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Bagi seorang manajer pemeliharaan, fungsi kontrolnya terhadap


penggunaan anggaran sangat penting. Untuk itu perlu dihindari adanya
pemborosan. Ia juga diminta untuk melakukan pengawasan terhadap biaya-biaya
rutin yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan.
2.Siapa yang Melakukan Pemeliharaan
Tingkat kemampuan SDM pada bagian pemeliharaan sangat menetukan
dalam keberhasilan mempertahankan keterandalan mesin. Tingkat kemampuan
para operator pada bagian pengolahan merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan dalam pengoperasikan mesin dan peralatan. Oleh karena itu,
operator harus selalu ditingkatkan kemampuannya melalui pelatihan atau
kursus. Operator yang berkualitas memiliki keahlian bagaimana mengoperasikan
dan menjaga mesin atau peralatan tersebut. Ia juga bertanggung jawab pada
kondisi peralatan.
Aspek yang penting setelah itu adalah, apakah pelaksanaan pemeliharaan
dilakukan secara Sentralisasi, atau desentralisasi. Departemen Pemeliharaan
yang tersentralisasi akan mengerjakan seluruh pemeliharaan (baik menjegah
maupun perbaikan). Sementara itu, departemen pemeliharaan yang
desentralisasi akan berguna jika peralatan berbeda digunakan pada area yang
berbeda di perusahaan.
Apakah pelaksanaan pemeliharaan dilakukan oleh pihak sendiri atau
dikontrakkan kepada pihak luar. Pemeliharaan kontrak biasanya ditempuh jika
pemeliharaannya memerlukan keahlian.

F. Teknik Lain Untuk Membangun Kebijakan Pemeliharaan


1. Simulasi
Memberikan kemampuan seseorang untuk mengevaluasi akibat dari
kebijakan pemeliharaan yang berbeda-beda.
Simulasi merupakan usaha untuk meniru ciri, penampilan dan
karakteristik dari sistem nyata. Cara meniru bagian dari sistem manajemen
operasional melalui pembuatan model matematik yang diusahakan untuk
sedekat mungkin dengan realita dan model tersebut, kemudian digunakan untuk
memperkirakan efek-efek berbagai tindakan.
Bagi seorang manajer, dalam menggunakan model simulasi, dibuat
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menetukan masalah
2) Memperkenalkan variabel penting yang disertai dengan masalah
3) Membuat model angka
4) Menyusun arah tindakan yang mungkin untuk pengujian
5) Melakukan percobaan
6) Mempertimbangkan hasil ( memodifikasi model atau mengubah input
data)
7) Memutuskan arah tindakan yang akan diambil

9
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Menurut Heizer (1999), ada beberapa keuntungan penggunaan model


simulasi :
1) Simulasi relatif berterus terang dan flexibel
2) Simulasi dapat digunakan untuk menganalisa situasi dunia nyata yang
luas dan kompleks.
3) Komplikasi dunia nyata dapat tercakup, yang tidak tercakup dalam
kebanyakan model perencanaan atau manajemen operasional.
4) Pemanfaatan waktu dimungkinkan dalam simulasi melalui penggunaan
simulasi komputer.
5) Simulasi memungkinkan tipe pertanyaan “bagaimana-bila” para manajer
ingin mengetahui sebelumnya pilihan apa saja yang akan paling menarik.
6) Simulasi tidak mempengaruhi sistem dunia nyata
7) Dengan adanya simulasi, dapat dipelajari efek interaktif dari komponen
atau variabel individual untuk menentukan mana yang penting.

Apabila dalam suatu sistem mengandung elemen yang menunjukkan


adanya peluang, maka metode simulasi monte carlo adalah eksperimen terhadap
elemen-elemen peluang melalui sampling acak.
2. Sistem Pakar
Dapat digunakan oleh staf untuk menolong melakukan diagnosa
kesalahan pada mesin dan peralatan
Menurut Oxman didalam Marimin (2002), Sistem pakar adalah perangkat
lunak komputer yang menggunakan pengetahuan (aturan-aturan tentang sifat
dari unsur suatu makalah), fakta dan teknik inferensi untuk masalah yang
biasanya membutuhkan kemampuan seorang ahli.
Pengetahuan yang digunakan dalam sistem pakar terdiri dari kaidah-
kaidah (rules) atau informasi dari pengalaman tentang tingkah laku suatu unsur
dari suatu gugus persoalan. Kaidah-kaidah biasanya memberikan deskripsi
kondisi yang diikuti oleh akibat dari prasyarat tersebut.
Tujuan perancangan sistem pakar adalah untuk mempermudah kerja,atau
bahkan mengganti tenaga ahli, penggabungan ilmu dan pengalaman dari
beberapa tenaga ahli, training tenaga ahli baru, penyediaan keahlian yang
diperlukan oleh suatu proyek yang tidak ada atau tidak mampu membayar
tenaga ahli.
Penggabungan ilmu dan pengalaman para tenaga ahli bukanlah
merupakan pekerjaan yang mudah, apalagi untuk mereka yang mempunyai
keahlian yang berbeda. Untuk itulah sistem pakar dirancang dengan fungsi
menyimpan dan menggunakan ilmu serta pengalaman dari satu atau beberapa
tenaga ahli.

10
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

BAB III
PROSEDUR PERENCANAAN PEMELIHARAAN
Kebanyakan manager dalam industri sekarang ini telah mendengar
mengenai pemeliharaan terencana dan mengetahui serba sedikit keuntungan
yang didapat dari penyusunan dan pelaksanaan suatu rancangan pemeliharaan
terencana. Pada perkembangannya sistem pemeliharaan yang terencana telah
dapat dibuktikan keuntungannya terutama oleh teknisi-teknisi maintenance yang
terjun langsung dalam pelaksanaan sistem pemeliharaan terencana. Skema
dibawah ini menunjukkan bagaimana sistem kerja pemeliharaan terencana.
Langkah pertama menentukan terlebih dahulu apa yang akan dipelihara. Hal ini
amat tergantung persiapan segala fasilitas. Jadwal pemeliharaan harus disiapkan
untuk setiap bagian pabrik atau peralatan produksi yang akan dipelihara.
Mencakup pula keterangan-keterangan bagaimana pemeliharan tersebut harus
dilakukan. Sesudah mempersiapkan jadwal pemeliharaan, selanjutnya menyusun
spesifikasi pekerjaan (instruksi kerja) yang pada dasarnya merupakan alat
komunikasi dengan pelaksana untuk mengarahkan dalam menjalankan kegiatan
pemeliharaan pada peralatan produksi tertentu.
Beberapa manfaat dari spesifikasi pekerjaan atau lebih sering disebut
dengan instruksi kerja antara lain :
1. Merupakan instruksi dasar tindakan yang harus dilakukan -Menunjukkan
metode kerja, alat-alat apa yang dibutuhkan atau alat uji apa yang harus
digunakan.
2. Dapat dianggap sebagai standar kerja, sehingga siapapun yang melakukan
mempunyai cara yang sama, sekaligus mempengaruhi keselamatan kerja.

Bagian pemeliharaan sebaiknya merencanakan program pemeliharaan


berkala untuk selama jangka waktu tertentu. Secara ideal memang dijabarkan
dalam jangka waktu satu tahun, tetapi biasanya perusahaan-perusahaan sulit
melakukannya karena banyak faktor yang akan mempengaruhi produksi dan
kebutuhan perusahaan secara keseluruhan. Sebagian menjabarkan dalam
periode bulanan, tetapi ada juga dalam mingguan. Kegiatan ini memerlukan
hubungan yang erat dengan bagian produksi untuk saling mengumpulkan
informasi. Hasilnya sudah barang tentu harus diketahui oleh kedua belah pihak
Tanggung jawab untuk menentukan siapa yang akan mengerjakan tergantung
dari foreman atau supervisor yang bersangkutan, yang tentu sangat
mengetahui siapa yang sepantasnya melakukan pekerjaan tersebut. Walaupun
sudah mempercayai kemampuan dari mekanik, tetap laporan hasil inspeksi
diperlukan sebagai usaha untuk menyimpan data kondisi perlatan produksi
paling dini atau lebih dikenal dengan history record. Perencanaan penjadwalan
disusun dengan bertitik tolak dari perancangan operasi perusahaan secara

11
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

keseluruhan, sebelum menetapkan rencana harus dilakukan analisa terlebih


dahulu untuk menetapkan sampai sejauh mana posisi kita berada sekarang.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mempertimbangkan untuk


menetapkan jadwal pemeliharaan adalah sebagai berikut :

 tingkat kerumitan pemeliharaan


 jadwal perkiraan waktu produksi
 tingkat pemeliharaan yang harus dilakukan
 kartu riwayat peralatan produksi (history card)
 kemampuan personil pelaksana pemeliharaan

Mesin-mesin yang mempunyai tingkat kerumitan yang sama, harus dibagi


merata selama setahun, untuk menghindari beban kerja yang tidak merata
dalam satu tahun. Jadwal pemeliharaan peralatan produksi terbagi menjadi
beberapa jenis antara lain :

1. Jadwal pemeliharaan jangka pendek, adalah jadwal pemeliharaan


peralatan produksi harian yang berupa pelumasan pada waktu peralatan
akan dipakai atau setelah digunakan produksi. Pemeliharaan ini dapat
dilakukan oleh operator dari peralatan produksi tersebut dengan
memberikan petunjuk-petunjuk pemeliharaan terlebih dahulu kepada
para operator tersebut.
2. Jadwal pemeliharaan jangka sedang, adalah pemeliharaan peralatan
produksi bulanan yang disusun dari jadwal pemeliharaan tahunan yang
dalam penyusunannya harus disesuaikan dengan jadwal produksi pada
bulan yang bersangkutan sehingga tidak terjadi bentrokan.
3. Jadwal pemeliharaan jangka panjang, adalah pemeliharaan yang
mencakup pemeliharaan total atau sering dikenal dengan Overhaul.
Pemeliharaan jangkan panjang ini memerlukan persiapan yang matang
dalam satu tahun ke depan dengan melihat riwayat mesin pada tiap
bulannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah waktu pelaksanaan
overhaul tersebut karena tentunya peralatan produksi tidak dapat
berproduksi sama sekali pada saat itu sehingga diperlukan kecepatan,
ketepatan dalam pelaksanaan Overhaul.

Waktu yang dipergunakan untuk pemeliharaan harus dibatasi sesedikit


mungkin karena dalam Maintenance dikenal : Availability, adalah kemampuan
unjuk kerja peralatan produksi secara optimal tanpa terjadinya gangguan apapun
yang akan mengakibatkan terganggunya proses produksi (efisiensi).

12
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

Secara matematis dapat dijabarkan sebagai berikut :

Availability = ((waktu operasi / (waktu operasi+down time)) x 100%


Atau,
Efisiensi = ((waktu pemakaian / (waktu pemakaian+down time)) x 100%

Dalam hal ini kebijakan dari besarnya nilai prosentasenya yang ditentukan oleh
pihak perusahaan dimana diharapkan nilai prosentase yang ditetapkan adalah
ideal dan menyesuaikan dengan karakteristik serta jenis perusahaan yang
menerapkan.

13
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

BAB IV
PENUTUP
 Manajemen operasional bertanggung jawab untuk memproduksi barang
dan jasa dalam organisasi
 Manajemen operasi adalah studi tentang pengambilan keputusan dalam
fungsi operasi

Dari pembahan diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi :


Fungsi :Manajer operasi bertanggung jawab untuk mengelola departemen atau
fungsi dalam organisasi yang memperproduksi barang dan jasa
Sistem :Mengacu pada sistem trasformasi yang memproduksi barang atau jasa,
termasuk didalamnya adalah membuat rancangan dan analisis operasi
Keputusan :Menyatakan pengambilan keputusan sebagai unsur penting dalam
manajemen operasional

14
PEMELIHARAAN DAN KETERANDALAN

DAFTAR PUSTAKA

Cane, Sheila. 1998. Kaizen Strategies for Winning Through People.


Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Interaksara. Batam
Cascio Wayne, F, 1992, Managing Human Resources. Productivity Quality of
Work Life and Profits. Third Edition, Mc. Graw Hill, inc
Gellerman.S.W.1984, Motivasi dan Produktivitas. Terjemahan.
PT. Pustaka Binaman utama. Jakarta
Hageman Gisela. 1992. The motivation manual. Gover Publishing Company.
England
Hari Sudarmaji.2001. Kompetensi kiat Mengelola SDM. PT Warta Global
Indonesia
Jabnoun Naceur. 1994. Islam and Management. Institut Kajian Dasar.
Kuala Lumpur. Malaysia
Maddux Robert B. Team Building. Edisi Bahasa Indonesia.
Penerbit Erlangga. Jakarta
Masaaki Imal.1986. Kaizen, The key to Japan’s Competitive Success.
Random House Business Division. New york
Maslow, Abraham. 1993. Motovation and Personality. Edisi Bahasa Indonesia.
PT. Midas Surya Grafindo. Jakarta
Ogami, Genta. Bekerja Sebagai Motivasi Hidup.1998. G. Cosmaos Indonesia
Sjafri Mangkuprawira. 2000. Analisis Pekerjaan dan Perencanaan Sumberdaya
Manusia. Program magister Manajemen Agribisnis.
Institut Pertanian Bogor. Tidak dipublikasikan
Werther and Davis. 1996. Human Resources and Personel Management.
Fifth Edition Mc. Graw Hill, inc.
http://id.shvoong.com/business-manajemen/manajemen operasional/

15

You might also like