You are on page 1of 7

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“VISKOMETER STOKES”

AGRIBISNIS D

KELOMPOK 4 :

 MISPUR ANWAR (D1B010024)


 DICKO PRAJUDA (D1B010027)
 IBNU KURNIAWAN (D1B010028)
 AMELIA DWI R (D1B010029)
 SARI NOVITA (D1B010030)
 NADIA YULI A (D1B010031)

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2011

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D


PERCOBAAN ENAM
VISKOMETER STOKES

1. TUJUAN
Menentukan koefisien vikositas minyak pelumas
2. ALAT DAN BAHAN
- Gelas ukur
- Bola Plastik
- Olie ukuran SAE 20
- Mistar
- Penjepit
- Mikrometer Sekrup
- Olie ukuran SAE 40
- Stopwatch
- Neraca
- Saringan Plastik
3. PEMBAHASAN TEORI
Bila kita jatuhkan benda kecil berbentuk bola yang massa jenisnya lebih besar
dari pada zat cair yang diam, maka benda tersebut akan jatuh secara perlahan-lahan
(tenggelam). Hal ini disebabkan benda tersebut mendapat gaya geser yang menentang
arah pergerakan arah tersebut, dimana arah gaya resultan yang ditimbulkannya terhadap
benda akan selalu meengarah keatas. Besarnya gaya tersebut dapat diperoleh melalui
rumus yang dikemukakan oleh stokes (Hukum Stokes) :
F = 6...r.v…………………………………………………………..(1)
Dimana: F = Gaya Stokes v = Kecepatan
R = jari-jari  = Koefisien vikositas

Dimana: 1 = Massa jenis bola


2 = Massa jenis fluida diam (oli)
V = Kecepatan jatuh bola
g = gaya gravitasi bumi (978,5 cm/dt2)
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul –
molekul yang menyusun suatu fluida . Viskositas merupakan gaya gesekan internal
fluida. Jadi, ,molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek.Fluida yang
lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya fluida yang lebih
kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goring, oli .Aliran fluida merupakan aliran
kental (viscous) atau tak kental (non viscous). Viskositas gerak fluida adalah analogi dari
gerakan di dalam gerak benda padat. Didalam banyak kasus, seperti percobaan
pelumasan, viskositas tersebut adalah sangat penting. Akan tetapi terkadang, viskositas
tersebut dapat diabaikan. (David Halley.1985.Fisika Jilid 1 Edisi ketiga. Hal : 580)

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D


Apabila benda dijatuhkan kedalam zat cair. Selain gaya keatas yang dialami
benda juga ada gaya lain yang bekerja pada benda, yang disebabkan oleh kekentalan zat
cair itu sendiri. Gaya yang dissebabkan oleh kekentalan zat cair ini dipandang sebagai
gesekan dari zat cair itu sendiri. Zat cair dan gas termasuk kedalam fluida ( zat alir) tetapi
kekentalan zat cair jauh lebih besar dari kekentalan gas.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Menyiapkan alat dan perlengkapan lain setelah diberikan spesifikasi datanya.
Gelas ukur A berisi olie SAE 40 dengan massa = 380,92 gr
dan volume = 230 ml untuk menentukan 2
Gelas ukur C berisi olie SAE 20 dengan massa = 365,22 gr
dan volume = 230 ml untuk menentukan 2
b. Mengukur jari-jari bola dengan micrometer skrup lalu menimbang beratnya dengan
neraca untuk menentukan 1
c. Memberikan tanda dan mengukur jarak yang akan ditempuh bola pada alat ukur (d).
d. Menjatuhkan bola perlahan-lahan pada gelas ukur A dan mencatat waktunya dengan
memakai stopwatch, untuk jarak (d) yang telah diberi tanda. Melakukan 3x ulangan.
e. Mengulangi d untuk gelas ukur C
f. Membuat hasil pengamatan dalam table
5. DATA PENGAMATAN

Jari-
Volum Massa
Massa Jarak Waktu Jari
NO OBYEK e Bola
(gr) (cm) (detik) Bola
(ml) (gr)
(cm)
Gelas C T1=2,2
OLI
Kosong T2=2,4 0,27
1 SAE 250 ml 15 cm 0,19 gr
(162,27) T3=2,3 cm
20
Berisi (365,22)
Gelas A T1=2,4
OLI Kosong T2=2,5 0,27
2 250 ml 15 cm 0,19 gr
SAE 40 (177,86) T3=2,3 cm
Berisi (380,92)

6. JAWABAN TUGAS
1. Apa yang dimaksud dengan koefisien vikositas suatu zat
Jawab :
2. Hitunglah koefisien viscositas (kekentalan) oli SAE 20 dan SAE 40

moli moli
Jawab: 2 oli gelas C = 2 oli gelas A =
V oli V oli

365,22 gr 380,92 gr
= =
25 0 cm3 25 0 cm3

= 1,46088 gr/cm3 = 1,52368 gr/cm3

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D


mbola 3m 3.0,2 gr 0,6 gr
bola = = 3 = 3 = 3 = 1,528 gr/cm
3
V bola 4 π . r 4.3,14 .( 0,315 cm) 0,393 cm

a) Oli SAE 20
S 15 cm
V1 = = = 6,52 cm/s
t1 2,3 s
S 15 cm
V2= = = 7,14 cm/s
t2 2,1 s
S 15 cm
V3= = = 7,14 cm/s
t3 2,1 s

2. π . g ( ρ 2C−ρ 1) 2. π . g ( ρ 2C−ρ 1)
1 = 2 =
g.v1 g.v2

cm gr gr
2.3,14 .978,5 2
(1,588 3 −1,528 3 )
s cm cm
= =
cm cm
978,5 2 .6,52
s s

cm gr gr
2.3,14 .978,5 2
(1,588 3 −1,528 3 )
s cm cm
cm cm
978,5 2 .7,14
s s

gr gr
6144,98(0,06 ) 6144,98(0,06 )
= cm3 = cm3
6381,8 cm/ s 6986,49 cm/s

368,70 gr / cm3 368,70 gr / cm3


= = 0,05777 gr.cm− 4. s−1 = = 0,053 gr.cm− 4. s−1
6381,7 cm/ s 6986,49 cm/ s

2. π . g ( ρ 2C−ρ 1)
3 = =
g. v3

( 0,05777+0,053+0,053 ) gr .cm−4 . s−1


3

cm gr gr
2.3,14 .978,5 2
(1,588 3 −1,528 3 )
s cm cm 0,16377 gr . cm−4 s−1
= =
cm cm 3
978,5 2 .7,14
s s

gr
6144,98(0,06 )
= cm3 = 0,05459 gr.cm− 4 s−1
6986,49 cm/s

368,70 gr / cm3
= = 0,053 gr.cm− 4. s−1
6986,49 cm/ s

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D


b) Oli SAE 40
S 15 cm
V1 = = = 6,25 cm/s
t 1 2,4 s
S 15 cm
V2= = = 6 cm/s
t2 2,5 s
S 15 cm
V3= = = 3,75 cm/s
t3 4s

2. π . g ( ρ 2 A−ρ 1) 2. π . g ( ρ 2 A−ρ 1)
1 = 2 =
g.v 1 g.v 2

cm gr gr
2.3,14 .978,5 2
(1,656 3 −1,528 3 )
s cm cm
= =
cm cm
978,5 2 .6,25
s s

cm gr gr
2.3,14 .978,5 2
(1,656 3 −1,528 3 )
s cm cm
cm cm
978,5 2 .6
s s

gr gr
6144,98(0,128 ) 6144,98(0,128 )
= cm3 = cm3
6381,7 cm/ s 5871 cm/s

3 3
786,56 gr /cm 786,56 gr /cm
= = 0,123 gr.cm− 4. s−1 = = 0,134 gr.cm− 4. s−1
6381,7 c /s 5871cm/ s

2. π . g ( ρ 2 A−ρ 1)
3 = =
g.v 3

( 0,123+0,134+ 0,214 ) gr . cm−4 . s−1


3

cm gr gr
2.3,14 .978,5 2
(1,656 3 −1,528 3 )
s cm cm
= =
cm cm
978,5 2 .3,75
s s

0,471 gr . cm−4 . s−1


3

gr
6144,98(0,128 )
= cm3 = 0,157 gr.cm− 4 . s−1
3669,4 cm/ s

786,56 g /cm3
= = 0,214 gr.cm− 4. s−1
3669,4 cm/ s

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D


KESIMPULAN :

 Bola yang dijatuhkan dalam minyak goreng ternyata memiliki kecepatan konstan yang
lebih kecil daripada di dalam parafin cair. Hal ini membuktikan bahwa minyak goreng
memiliki angka kekentalan yang lebih besar daripada parafin cair.

 Angka kekentalan atau koefisien viskositas dapat dicari dengan rumus:

DAFTAR PUSTAKA

1. Nasri, MZ.2011.Penuntun Praktikm Fisika Dasar. Fakultas Pertanian Universitas


Jambi. Jambi.

2. Bueche,Federick J.1989.Teori dan Soal-Soal Fisika


SeriKedelapan.Jakarta:Erlangga.

3. Olson,Reuben M dan Steven J Wright.1993.Dasar-Dasar Mekanika Fluida Teknik


i. EdisiKelima.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

4. Soedojo,Peter.1999.Fisika Dasar.Yogyakarta:Andi

Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D


Laporan Praktikum Fisika Dasar Percobaan 6 Kelompok 4 Kelas Agribisnis D

You might also like