You are on page 1of 7

BACKUP DAN RECOVERY

Beberapa sebab kerusakan atau kegagalan operasi adalah:

1. Aliran listrik terputus, yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi

yang ada dimemori utama dan register.

2. Kesalahan operator (human error), dimana operator/manusia

melakukan kesalahan operasi yang tidak disengaja.

3. Kesalahan perangkat lunak, yang dapat mengakibatkan hasil

pengolahan (akhir/antara) tidak benar, informasi yang disajikqan ke

user salah, dan basis data menjadi tidak konsisten.

4. Disk rusak, yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi atau

rusaknya basis data yang ada dalam disk.

Jenis Kerusakan dan jenis Media Penyimpanan

Beberapa jenis kerusakan yang dapat terjadi diantaranya adalah:

1. Kegagalan transaksi (transaksi failure)

Ada beberapa jenis kesalahan yang dapat menyebabkan sebuah

transaksi menjadi gagal:

 Kesalahan logika (logical error) , dimana program tidak dapat

melanjutkan eksekusi normalnya karena adanya kondisi internal

tertentu seperti masukan yang salah/rusak, data yang tidak

tersedia, nilai data di luar batas domain yang diperbolehkan

(overflow), logika program yang tidak tepat.

BACKUP DAN RECOVERY hal. 1 dari 7


 Kesalahan sistem (system error), dimana program/ sistem telah

memasuki kondisi yang tidak diharapkan (seperti deadlock), sebagai

hasil dari tidak tereksekusinya program/sistem secara normal.

2. Kerusakan sistem (system crash)

hardware macet (hang), menyebabkan isi media penyimpanan

sementara hilang.

3. Kegagalan/ kerusakan disk (disk failure)

adanya/ terjadinya bad sector atau disk macet pada saat

berlangsungnya operasi I/O ke disk.

Ada beberapa jenis media penyimpanan (storage), yang dapat

dibedakan dari segi kecepatan, kapasitas dan juga ketahanannya terhadap

kerusakan:

1. Media penyimpanan sementara (volatile storage)

Informasi yang ada di media penyimpanan ini hanya ada selama catuan

listrik mengalir. Jika catuan listriknya terputus, maka informasi/data

yang tersimpan akan hilang. Akan tetapi kelebihan media penyimpanan

ini terletak pada kecepatannya yang sangat tinggi. Contoh media

penyimpananya adalah RAM (Random Access Memory), Cache dan

register.

2. Media penyimpanan permanent (non-volatile storage)

Informasi yang ada dalam media penyimpanan ini tetap ada walaupun

catuan listrik tidak mengalir lagi.

3. Media penyimpanan stabil (stable storage)

Informasi yang ada di media penyimpanan ini tidak pernah hilang/

rusak (secara fisik oleh factor-faktor internal).


BACKUP DAN RECOVERY hal. 2 dari 7
Mekanisme recovery memiliki dua bagian utama, yaitu:

1. Aksi-aksi yang ditempuh selama transaksi berjalan normal untuk

menjamin adanya informasi yang memadai yang kelak dibutuhkan oleh

mekanisme recovery.

2. Aksi-aksi yang ditempuh setelah terjadinya kerusakan/ kegagalan

sistem yang dilakukan untuk memulihkan isi basis data ke suatu

keadaan yang menjamin konsistensi basis data, keatomikan, dan

ketahanan transaksi.

Skema Mekanisme Recovery

Dengan asumsi ruang disk yang dialokasikan untuk basis data tidak

mengalami kerusakan, maka ada 3 pilihan skema untuk menjalankan mekanisme

recovery secara otomatis begitu kerusakan atau kegagalan sistem telah

terjadi. Ketiga skema pilihan itu adalah:

1. File Log dengan Penundaan Pengubahan (Incremental Log With

Defered Update)

2. File Log dengan Pengubahan langsung (Incremental Log With

Immediate Updates)

3. Page Bayangan (Shadow Paging), yang memerlukan akses ke disk yang

lebih sedikit.

BACKUP DAN RECOVERY hal. 3 dari 7


Recovery untuk Transaksi Konkuren

a. Interaksi dengan pengendalian konkurensi

Skema recovery ini akan banyak tergantung pada skema pengendalian

konkurensi yang digunakan. Untuk menjalankan proses roll back terhadap

transaksi yang gagal/ batal,kita harus membatalkan perubahan yang telah

dilakukan oleh transaksi tersebut.

Jika sebuah transaksi T telah mengubah sebuah item data Q, tidak

boleh ada transaksi lain yang boleh mengubah item data yang sama hingga T

telah di-commit ataupun di-roll back. Kita dapat menjamin hal ini dengan

memanfaatkan Loking Protokol Dua Fase yang Ketat, yang menerapkan

penguncian dengan mode exclusive hingga akhir transaksi.

b. Restart recovery

Pada saat sistem melakukan pemulihan data, ia membentuk dua buah

daftar. Yang pertama adalah daftar undo (undo-list) yang terdiri atas

transaksi-transaksi yang harus dikenai operasi undo dan daftar redo (redo-

list) yang berisi transaksi-transaksi yang harus dikenai operasi redo.

Kedua daftar ini dibentuk untuk proses recovery sebagai berikut.

Mula-mula kedua daftar tersebut kosong. Kita melakukan penelusuran mundur

terhadap file log, memeriksa record hingga ditemukannya <checkpoint>:

 Untuk setiap record yang ditemukan dalam bentuk <T i commit>,

kita tambahkan Ti dalam redo-list.

 Untuk setiap record yang ditemukan dalam bentuk <T i start>,

jika Ti tidak ada dalam redo-list, kita tambahkan Ti dalam undo-list.

BACKUP DAN RECOVERY hal. 4 dari 7


Pada saat semua record dimaksud dalam file log telah diperiksa, kita

periksa isi list L dalam record checkpoint. Untuk setiap transaksi T i dalam L,

jika Ti tidak ada dalam redo-list maka kita tambahkan T i dalam undo-list.

Begitu kedua daftar tersebut telah terbentuk, maka proses recovery akan

dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:

1. Ulangi penelusuran mundur file log dari record terakhir, dan jalankan

operasi undo untuk setiap record dalam file logyang memiliki transaksi

Ti pada undo-list. Record-record transaksi dalam redo-list diabaikan

dalam fase ini. Penelusuran dihentikan ketika record <T i start>

ditemukan untuk setiap transaksi Ti dalam undo-list.

2. Carilah record <checkpoint L> terakhir dalam file log. Perhatikan

bahwa langkah ini dapat melibatkan penelusuran maju, jika record

checkpoint telah dilewati dalam langkah 1.

3. Lakukan penelusuran maju pada file log dari record <checkpoint L>

terakhir dan jalankan operasi redo untuk setiap record dalam file log

yang dimiliki transaksi Ti yang da di dalam redo-list. Pada fase ini,

abaikan semua record dari transaksi yang ada dalam undo-list.

Setelah semua transaksi dalam undo-list telah dikenai operasi undo,

selanjutnya transaksi-transaksi dalam redo-list juga dikenai denagn operasi

redo.

Operasi Backup

Kerusakan terhadap disk (yang merupakan jenis media penyimpanan

permanent yang paling umum), kerusakan data karena aktivitas pemakai

ataupun kerusakan data oleh aplikasi eksternal, dapat diantisipasi dengan

BACKUP DAN RECOVERY hal. 5 dari 7


melakukan operasi backup secara periodik. Menjalankan operasi backup

secara rutin merupakan tugas pengelolaan basis data yang penting.

Berdasarkan waktu pelaksanaan atau strateginya, ada 2 jenis operasi

backup yang dapat kita pilih, yaitu:

 Backup Statis, di mana backup dilakukan dengan lebih dulu

menonaktifkan basis data secara keseluruhan.

 Backup Dinamis, di mana backup dilakukan tanpa penonaktifan basis

data (sehingga user tetap bisa bekerja).

Backup Jarak Jauh (Remote Backup System)

Sebuah alternative lain di samping penerapan basis data terdistribusi

di atas adalah dengan menjalankan pengolahan transaksi pada sebuah situs

yang disebut sebagai situs utama/primer, tetapi dengan memiliki sebuah situs

untuk backup jarak jauh (remote backup), di mana semua data dari situs

utama direplikasi. Situs remote backup kadang-kadang disebut juga sebagai

situs sekunder. Situs remote backup tersebut harus terus di-sinkronisasi

dengan situs primer, begitu terjadi perubahan pada situs primer. Situs

remote backup secaqra fisik harus terpisah dari situs primer.

primer network backup

log record

Gambar 2. Arsitektur Remote Backup

BACKUP DAN RECOVERY hal. 6 dari 7


Beberapa isu yang perlu kita perhatikan pada saat merancang sebuah

sistem dengan remote backup adalah:

 Pendeteksian Kerusakan

 Pemindahan Kontrol

 Waktu untuk Pemulihan

 Waktu untuk Commit

BACKUP DAN RECOVERY hal. 7 dari 7

You might also like