Professional Documents
Culture Documents
Sebagai salah satu pemain utama dalam industri layanan hotel, Hotel
Shangri-La Surabaya, telah memberikan upaya dalam meningkatkan
motivasi kerja dalam karyawan. Persepsi untuk kompensasi dan sikap
proaktif dari karyawan dianggap berpengaruh kuat pada seorang
karyawan yang memiliki motivasi kuat dalam bekerja. Mengenai masalah
ini, penelitian ini didorong untuk menganalisa hubungan antara persepsi
untuk kompensasi dan sikap proaktif dengan motivasi kerja karyawan di
Hotel Shangri-la Surabaya.
Data penelitian ini didasarkan atas data primer yang dikumpulkan
dari karyawan mengisi kuesioner dari masing-masing departemen untuk
menganalisis data, peneliti memutuskan untuk beberapa metode analisis
regresi. Selain itu, peneliti juga menggunakan data sekunder yang berasal
dari Man Power Department yang ada pada Hotel Shangri-La Surabaya.
Kata kunci: persepsi, kompensasi dan sikap proaktif.
CHAPTER I
INTRODUCTION
1|Page
Dalam situasi perekonomian yang sulit seperti saat ini, ditambah
berada dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat. Oleh karena
Kinerja yang tidak baik akibat karyawan tidak puas akan secara
2|Page
memiliki semangat dan berkeinginan untuk menyelesaikan tugas-
bekerja.
3|Page
Istilah kompensasi sendiri dapat diartikan sebagai segala bentuk
(survive). Hal itu berarti kalau selama ini hotel hanya mengandalkan
bisnisnya menjaring tamu dari kontrak dan hubungan via telepon, kini
ini diduga kuat juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
tugas tersebut.
4|Page
Menggerakkan aktivitas dan efektifitas manusia dalam suatu
timbul dan akan dikaji dalam proposal penelitian untuk tesis ini
kerja karyawan".
5|Page
Tujuan yang ingin dicapai dengan dilakukannya penelitian ini
karyawan.
6|Page
pengelolaan sumber daya manusia (manajemen sumber daya
uang.
7|Page
dapat menggerakkan, mengarahkan karyawan tersebut
telah ditetapkan.
berikut :
perusahaan
perusahaan
perusahaan
perusahaan
perusahaan
b. inisiatif-kreatif
8|Page
c. memiliki prinsip kualitas pekerjaan
d. kondisi kerja
CHAPTER II
Shangri-la Surabaya ini tentu saja tidak terlepas dari penelitian terdahulu.
kompensasi kerja.
9|Page
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Devit Armain Taren, MB-IPB
7,65 dan 3,58. nilai tesebut telah memenuhi ketentuan minimum yakni di
atas 1,96 pada tingkat kepercayaan 5%, kontribusi variabel laten endogen
10 | P a g e
motivasi terhadap variabel laten endogen kepuasan kerja sebesar 0,61,
berdasarkan nilai beta yang tertera pada uji - t adalah sebesar 6,97, nilai
status kerja dan tugas yang menarik. Untuk motivasi kerja variabel
kerja, serta kualitas kerja. Variabel laten yang terakhir adalah kinerja
11 | P a g e
secara berturut-turut adalah: kerja sama, kejujuran, loyalitas dan
12 | P a g e
Keris Sukoharjo tahun 2006. Hal ini ditunjukkan dengan harga
r hitung > r tabel atau 0,412 > 0,312 pada taraf signifikasi 5%.
r hitung > r tabel atau 0,394 > 0,312 pada taraf signifikasi 5%.
hitung > F tabel atau 9,336 > 3,15 pada db 2 versus 37 dan pada
(Y) sebesar 52,09% dan sumbangan relatif variabel motivasi kerja (X2)
13 | P a g e
CHAPTER III
THEORETICAL FRAMEWORK
14 | P a g e
Persepsi merupakan proses kognitif yang mempunyai arti
(Luthans, 1998).
psikologis.
15 | P a g e
mengacaukan persepsi (Kertonegoro, 1997).
a. Perseptor (perceiver).
(expectations).
16 | P a g e
hubungan dari suatu target dengan latar belakangnya
persepsi.
17 | P a g e
diberikan ini sangat besar pengaruhnya terhadap semangat dan
baik yang langsung berupa uang maupun yang tidak langsung berupa
18 | P a g e
imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan, dan definisi
logis, rasional dan kuat (tidak mudah goyah, karena benar dan adil).
19 | P a g e
1. Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan karyawan
kegairahan kerja.
kebutuhan minimal.
dinamis.
20 | P a g e
3.2.1. Fungsi Kompensasi
dan efektif.
21 | P a g e
seseorang karyawan mengandung implikasi bahwa
secara keseluruhan.
22 | P a g e
Martoyo (1994) juga menjelaskan bahwa pemberian
berikut:
kebutuhan sehari-harinya.
23 | P a g e
3. Pengkaitan kompensasi dengan sukses perusahaan.
24 | P a g e
3.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kompensasi
2. Dana organisasi.
25 | P a g e
keperluan tersebut.
3. Serikat pekerja.
nasib.
4. Produktivitas kerja.
karyawan.
5. Biaya hidup.
26 | P a g e
Penyesuaian besarnya kompensasi, terutama yang berupa
6. Pemerintah.
27 | P a g e
Para karyawan yang proaktif memiliki beberapa maksud dan
tekanan yang tiba-tiba dengan cara yang relatif tidak kritis atau
28 | P a g e
Manusia sebagai individu yang proaktif selalu berusaha keras
sendiri.
3.3.2.Model Proaktif
29 | P a g e
Gambar 3.1. Model Proaktif
30 | P a g e
menomerduakan perasaan sesudah nilai serta mempunyai inisiatif
pekerjaan.
31 | P a g e
Tidak mudah dikarenakan berbagai alasan dan pertimbangan.
Akan tetapi yang jelas adalah bahwa dengan motivasi yang tepat
dan motivasi.
32 | P a g e
mengarah pada kepuasan kerja.
tujuan organisasi).
33 | P a g e
3.4.2. Macam-macam Motivasi
(drives).
34 | P a g e
sehingga akan dicapai suatu hasil yang optimal (prestasi tinggi),
35 | P a g e
mewujudkan realisasi dan aktualisasi dirinya secara
maksimal.
lain.
bahwa secara garis besar motivasi dapat dapat dibagi tiga, antara
lain:
1. Motivasi Primer
36 | P a g e
Pemakaian istilah primer secara tidak langsung
sebagainya.
2. Motivasi Sekunder
37 | P a g e
pembelajaran, khususnya perinsip penguatan yang
antara lain:
dalam persaingan.
38 | P a g e
d. Motivasi keamanan, adalah motivasi yang sangat
3. Motivasi Umum
perilaku organisasi.
39 | P a g e
3.4.3. Teori-teori Motivasi Kerja
kerja yaitu Teori Isi (Content Theory) dan Teori Proses (Process
40 | P a g e
diantaranya adalah sebagai berikut:
berturut-turut:
41 | P a g e
keakraban, penerimaan, keterikatan.
Maslow
42 | P a g e
Sumber:http://www.psywww.com/intropsych/ch09_mot
ivation/maslows_hierarchical_theory_of_motivation
43 | P a g e
• Kebutuhan urutan-atas, yaitu kebutuhan sosial,
diakui, diterima.
44 | P a g e
tersebut tidak akan berusaha dapat memuaskan
dan berkembang.
keamanan.
45 | P a g e
memelihara hubungan-hubungan antar-pribadi,
regresi-frustasi).
46 | P a g e
Dasar teori ini adalah adanya pengharapan
47 | P a g e
tinggi apabila dia meyakini bahwa upaya itu akan
pegawai-pegawai tersebut.
48 | P a g e
mengkomunikasikan secara efektif kepada
berikut:
49 | P a g e
akan mendorong kinerjanya. Tingkat upaya
(performances).
50 | P a g e
upaya kerja, tingkat keterampilan,
ancaman.
51 | P a g e
• Daya tarik imbalan bagi individu, yang
kebutuhannya.
diterapkan kepadanya.
menentukan keberhasilan.
52 | P a g e
tanggapantanggapan atau hasil-hasil.
mencakup:
kebutuhan bawahan.
memadai.
53 | P a g e
terhadap ketidakadilan yang dialaminya.
organisasinya.
54 | P a g e
imbalan yang diterima dengan yang diterima oleh
antara lain:
pegawai B
55 | P a g e
Pegawai A akan mengurangi job inputsnya;
berbeda-beda pula.
56 | P a g e
rendah (underpayment) dan sayangnya tidak
(overpayment).
berikut:
57 | P a g e
4. Teori Penguatan dari Skinner
diulangi.
mempengaruhi perilaku.
3.4.3.Fungsi Motivasi
58 | P a g e
antara lain:
5. Meningkatkan kedisiplinan
59 | P a g e
bahan baku, dan lain sebagainya.
60 | P a g e
1. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan
5. Gaji (wages)
2. Pengakuan (recognition)
61 | P a g e
3. Pekerjaan itu sendiri (the work itself)
4. Pengembangan (development)
berikut:
1. Prestasi (achievement)
62 | P a g e
(calculated risk) untuk mencapai suatu sasaran yang
dikembangkan.
2. Penghargaan (recognition)
3. Tantangan (challenges)
63 | P a g e
mengatasinya.
5. Pengembangan (development)
64 | P a g e
merupakan motivator kuat bagi tenaga kerja untuk
6. Keterlibatan (involvement)
7. Kesempatan (opportunity)
65 | P a g e
Kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir
Kerja
66 | P a g e
pengharapan (expectation) bahwa perilaku yang ditentukan itu akan
intelek dan moral di tempat dia hidup, bila ia tak merasakan adanya
motivasi kerja. Hal ini berarti bila seorang karyawan yang tidak
67 | P a g e
Menurut Gibson (1995) sikap seorang karyawan dapat menghambat
(Pedler, 1997).
akan baik.
68 | P a g e
budaya proaktif dalam organisasi.
1997).
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dan bukan hanya sekedar
69 | P a g e
CHAPTER IV
RESEARCH METHODS
antara lain:
70 | P a g e
“Sangat Setuju” (SS), “Setuju” (S), “Tidak Setuju” (TS), “Sangat
berikut:
“Sangat Setuju” (1), “Setuju” (2), “Tidak Setuju” (3), dan “Sangat
1. Data Primer
71 | P a g e
dengan cara menyebarkan kuisioner kepada karyawan.
dirinya.
2. Data Sekunder
72 | P a g e
4.3. Method of Data Collection
Procedure
sebagai berikut: telah menjadi karyawan tetap dengan masa kerja satu
Marketing.
diinterprestasikan.
a. Uji Validitas
73 | P a g e
pokok pengukuran dari instrumen tersebut. Suatu
kriteria yang diambil dari alat ukur itu sendiri dengan cara
Keterangan :
X = skor butir
Y = skor total
74 | P a g e
Dengan menggunakan bantuan program Statistical
(0,01).
b. Uji Reliabilitas
75 | P a g e
persepsi terhadap kompensasi dan sikap proaktif dengan
berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2
Keterangan :
a = konstanta
X2 = sikap proaktif
BIBLIOGRAPHY
76 | P a g e
Barnes, M.C; A.H. Fogg; C.N. Stephens; dan L.G. Titman, 1988,
Organisasi Perusahaan : Teori dan Praktek, alih bahasa oleh
Bambang Kussriyanto, LPPM, Jakarta.
Bremer, S.N., 1993, 366 Esai untuk Memotivasi Diri, alih bahasa oleh
Frans Kowa, Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Covey, Stephen R., 1998, The Seven Habits Of Highly Effective People,
alih bahasa oleh Budijanto, proofreader Lyndon Saputra, Bina
Rupa Aksara, Jakarta.
77 | P a g e
Agung, Jakarta.
78 | P a g e