Professional Documents
Culture Documents
(diisi dengan SK yang ada pada Standar Isi/Silabus) (diisi dengan KD yang
ada pada Standar Isi/Silabus)
Prinsip:
_________________________________________________
_________________________________________________
Prosedur:
_________________________________________________
_________________________________________________
Alokasi Waktu :
BEBAN
WAKTU BENTUK KEGIATAN/TUGAS
BELAJAR
TM 90
PT 45 Siswa melakukan penyelidikan terhadap komoditi dipasar
bandar buat
KMTT
(diisi dengan Beban Belajar; Tatap Muka, Penugasan Terstruktur, Kegiatan Mandiri Tidak
Terstruktur, tulis jumlah waktu dan bentuk penugasan yang diberikan)
Metode Pembelajaran : _________________________________________________
_________________________________________________
(diisi dengan metode yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan
kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran)
Kegiatan Pembelajaran :
PERALATAN
KEGIATAN WAKTU KETERANGAN
PENDUKUNG
A. Pendahuluan
1. ..................
2. ..................
3. Dst
B. Inti
1. siswa menonton pemilihan Presiden 10 Vcd
Amerika.................. Telifisa, you tube
2. ..................
3. Dst.
C. Penutup
1. ...................
2. ...................
3. Dst
(diisi dengan bentuk kegiatan, waktu untuk setiap langkah kegiatan dan peralatan pendukung
yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran)
Pertemuan 3
Membuat bagan perkembangan budaya di Siswa dapat menjelaskan kebudayaan
Indonesia secara kronologis pada zaman Paleolitikum
Siswa dapat menjelaskan kebudayaan
pada zaman Mesolitikum
Siswa dapat menjelaskan kebudayaan
pada zaman Neolitikum
Pertemuan 4 Pertemuan 4
Menguraikan crri-ciri social ,budaya Siswa dapat merinci ciri-ciri kehidupan
,ekonomi dan kepercayaan masyarakat social,budaya,ekonomi dan
berburu dan mengumpulkan makanan kepercayaan masyarakat berburu dan
Menguraikan crri-ciri social ,budaya mengumpulkan makanan tingkat awal
,ekonomi dan kepercayaan masyarakat Siswa dapat merinci ciri-ciri kehidupan
pada masa bercocok tanam social,budaya,ekonomi dan
kepercayaan masyarakat berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut
Siswa dapat merinci ciri-ciri kehidupan
social,budaya,ekonomi dan
kepercayaan masyarakat bercocok
Materi ajar :
Pertemuan 1
PROSES MUNCUL KEHIDUPAN AWAL MANUSIA DAN MASYARAKAT DI
INDONESIA
ARKHEIKUM( Belum ada kehidupan)
Berlangsung kurang lebih sekitar 2500 juta tahun sebaga zaman tertua, kulit bumi masih sangat
panas, karena masih dalam proses pembentukan,pada zaman ini belum ada tanda-tanda
kehidupan.
PALEOZOIKUM (Zaman Kehidupan Tua),
Zaman ini berlangsung selama 340 juta tahun, keadaan bumi masih sangat labil, berubah-ubah dan
curah hujan sangat tinggi. Mulai muncul mahluk bersel satu (mikro organisme), hewan kecil yang
tidak bertulang punggung, jenis ikan, amphibi dan reptil. Muncul juga jenis tumbuh-tumbuhan
seperti ganggang, dan rerumputan. Zaman ini disebut juga zaman primer
MESOZOIKUM (Zaman Kehidupan Petengahan),
Berlangsung se juta tahun, disebut juga zaman sekunder. Suhu masih berubah-ubah, sungai-sungai
besar dan danau banyak yang kering dan berlumpur. Mulai muncul pohon-pohon besar dan hewan
yang hidup di darat. Beberapa jenis amphibi tumbuh menjadi besar sekali seperti Dinosaurus
Tyronosaurus, Brontosaurus
NEOZOIKUM. Perhatikan table berikut
ZAMAN SUB ZAMAN MASA / KALA SKALA WAKTU
Neozoikum Holosen (alluvium) 25.000
Kwarter
Pleistosen (Diluvium) 1 juta
(Kanozoikum) Pliosen 12 juta
Miosen 26 juta
Tersier Oligosen 38 juta
Eosen 58 juta
Palaeosen 65 juta
Kala pleistosen (zaman diluvium)yang berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu menjadi masa
yang penting, karena pada masa ini mulai muncul kehidupan manusia purba. Keadaan alam masih
sangat labil, karena pada masa peralihan antara dua zaman, yaitu zaman glacial (zaman es air laut
turun) dan zaman interglacial.(es mencair air laut naik)
Holosen( aluvium) berlangsung 10.000 tahun yang lalu pada mssa ini muncul manusia homo
sapiens yaitu manusia cerdas seperti sekarang
Perkembangan Biologis Manusia Purba di Indonesia
Fosil manusia purba di Indonesia
Penelitian manusia purba di Indonesia dilakukan dalam tiga tahap yaitu:
1.Tahun 1889-1909
Pada tahap ini penelitian manusia purba di Indonesia dipelopori oleh Egene Dubois Yang semula
melakukan penelitian di Sumatera Barat tapi tidak berhasil menemukan fosil manusia purba.
Penelitian dilanjutkan di pulau Jawa tepatnya di Kedungbrubus dan Trinil di Jawa Timur.Dubois
berhasil menemukan beberapa fosil,fosil yang pertama ditemukan berupa atap tengkorak dari pada
manusia purba Pithecanthropus erctus.Fosil ini ditemukan didaerah Trinil pada tahun
1891.Penemuan manusia purba ini menguncangkan ilmu pengetahuan.Sebuah penemuan baru
sebagai proses membuka tabir masa para sejarah telah ditemukan.Selanjutnya Dubois juga
menemukan fosil manusia purba berupa fosil tulang paha.
2 Tahun 1931-1941
Pada tahap ini penelitian tentang fosil manusia purba dilakukan oleh paka-pakar berikut:
Ter Haar
Oppenoorth
Von Koenigswald
Mereka melakukan penelitian dan penggalian fosil pada tahun 1931-1933.Lokasi yang mereka pilih
adalah Ngandong,Blora,Jawa Tengah.Fosil yang behasil mereka temukan antara lain:
Tengkorak Pithecanthropus soloensis
Tulang kering Pithecanthropus soloensia
Penemuan itu merupakan suatu keberhasilan gemilang mengingat mereka berhasil menemukan satu
seri tengkorak manusia dalam jumlah yang besar.Pda hal penggalian dilakukan pada waktu yang
relatif tidak lama dan dilakukan ditempat yang tidak terlalu luas
Selanjutnya Von Koenigswald menfokuskan penggalian didearah Sangiran,Surakarta Jawa
Tengah.Penggalian itu dilakukan pada tahun 1936-1941,Von Koenigswald menemukan fosil
mnusia purba berupa rahang, gigi dan tengkorak.Beberapa fragmen rahang dan gigi yang
ditemukan memiliki ukuran yang besar.Khusus bagian itu Von Koenigswald memasukannya
kedalam golongan Megantropus Paleo Javanicus.
3.1952- sekarang
Penggalian dan penelitian fosil pada tahap ketiga ini dilakukan setelah Indonesia merdeka .Lokasi
utama penggaliannya adalah Sangiran.Para pakar yang terlibat dalam penelitian dan penggalian fosi
pada tahap ini sebagian besar adalh orang Indonesia.
Pada tahap ini peneliti berhasil menemukan bagian-bagian tubuh Pithecanthropus yang sebelumnya
belum ditemukan.Contoh bagian yang ditemukan adalah:
Tulang tulang muka
Dasar tengkorak
Tulang pinggul
Pertemuan 2
Bagaiman kita dapat mengetahui perkembangan biologis manusia purba di Indonesia?.Langkah
yang dapat kita lakukan yaitu dengan cara mengamati ciri-ciri fisik atan bentuk-bentuk
badan(jasmani) manusia purba berdasarkan fosil-fosil yang sudah ditemukan.Berdasarkan ciri-ciri
fisik,fosil manusia purba yang berhasil ditemukan di Indonesia disebut
Megantropos,Pithekantropus,dan Homo
Ciri – ciri manusia Megantropus
1.Rahan bawah sangat tegap
2.Geraham besar-besar
3.Permukaan kunyah tajuknya terdapat banyak kerut
4.Otot kunyahnya sangat kuat
5.bentuk muka diduga massif dan belakang kepala sangat menonjol
6.tulang pipi tebal , kening menonjol dan tidak memiliki dagu
Pertemuan 3
Perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia
Arah perkembangan budaya masyarakat awal Indonesia dapat dilihat dari jenis bahan yang
digunakan, cara pembuatannya, dan jumlah variasi alat yang ditemukan
1. Zaman batu
Pada zaman ini alat kehidupan manusia terbuat dari batu .Perkembangan zaman batu
dibedakan atas zaman paleolitikum ,zaman mesolitikum ,zaman neolitikum dan zaman megalitikum
a. Zaman paleolitikum
Pada zaman ini alat perkakasnya terbuat dari batu yang diasah secara kasar yang digunakan oleh
manusia purba Megantropus Paleojavanicus dan Pitekantropus Mojokertensis dan jenis alat yang
ditemukan adalah kapak perimbas ,kapak penetak ,kapak genggam
Hasil kebudayaan Palaeolithikum banyak ditemukan di daerah Pacitan (Jawa Timur) dan Ngandong
(Jawa Timur). Untuk itu para arkeolog sepakat untuk membedakan temuan benda-benda prasejarah
di kedua tempat tersebut yaitu sebagai kebudayaan Pacitan dan kebudayaan Ngandong.
Untuk mengetahui bentuk kebudayaan Pacitan sekarang Anda amati gambar 1 di bawah ini.
Untuk dapat mengetahui bentuk dari kapak Sumatera silahkan Anda amati gambar 5 berikut ini.
Gambar 5. Pebble/Kapak Sumatera
Setelah Anda mengamati gambar 5 coba Anda bandingkan pebble dengan chopper maupun dengan
flakes! Bagaimana menurut pendapat Anda?
Bentuk pebble seperti yang Anda lihat pada gambar 5 dapat dikatakan sudah agak sempurna dan
buatannya agak halus. Bahan untuk membuat kapak tersebut berasal dari batu kali yang dipecah-
pecah. Selain pebble yang ditemukan dalam Kjokkenmoddinger juga ditemukan sejenis kapak
tetapi bentuknya pendek (setengah lingkaran) yang disebut dengan Hache Courte atau kapak
pendek. Kapak ini cara penggunaannya dengan menggenggam.
Di samping kapak-kapak yang ditemukan dalam Kjokkenmoddinger juga ditemukan pipisan (batu-
batu penggiling beserta landasannya). Batu pipisan selain dipergunakan untuk menggiling makanan
juga dipergunakan untuk menghaluskan cat merah, bahan cat merah yang dihaluskan berasal dari
tanah merah.
Mengenai fungsi dari pemakaian cat merah tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan bahwa
cat merah dipergunakan untuk keperluan keagamaan atau untuk ilmu sihir.
Kecuali hasil-hasil kebudayaan, di dalam Kjokkenmoddinger juga ditemukan fosil manusia yang
berupa tulang belulang, pecahan tengkorak dan gigi, meskipun tulang-tulang tersebut tidak
memberikan gambaran yang utuh/lengkap, tetapi dari hasil penelitian memberikan kesimpulan
bahwa manusia yang hidup pada masa Mesolithikum adalah jenis Homo Sapiens.
c. Zaman neolitikum
Pada zaman ini ditemukan alat kehidupan yang sudah dikerjakan secara halus seperti kapak persegi
dan kapak lonjong .Kapak lonjong terdiri dari dua jenis yaitu yang berukuran besar disebut dengan
Walzen beil dan yang berukuran kecil disebut dengan Kleibeil .Terjadinya kemajuan pembuatan
dan jumlah alat – alat yang dihasilkan pada zaman ini tidak terlepas dari perubahan pola hidup yang
dilakukan oleh masyarakat.
Hasil kebudayaan yang terkenal pada zaman Neolithikum ini adalah jenis kapak persegi dan kapak
lonjong. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang perkembangan kapak tersebut, maka
amatilah gambar 8 di bawah ini.
Masih ingatkah Anda nama kapak pada gambar 8? Kalau Anda ingat nama kapak tersebut berarti
Anda masih ingat asal-usul penyebaran kapak tersebut melalui suatu migrasi bangsa Asia ke
Indonesia.
Nama kapak persegi diberikan oleh Van Heine Heldern atas dasar penampang lintangnya yang
berbentuk persegi panjang atau trapesium.
Penampang kapak persegi tersedia dalam berbagai ukuran, ada yang besar dan kecil. Yang ukuran
besar lazim disebut dengan beliung dan fungsinya sebagai cangkul/pacul. Sedangkan yang ukuran
kecil disebut dengan Tarah/Tatah dan fungsinya sebagai alat pahat/alat untuk mengerjakan kayu
sebagaimana lazimnya pahat.
Bahan untuk membuat kapak tersebut selain dari batu biasa, juga dibuat dari batu api/chalcedon.
Kemungkinan besar kapak yang terbuat dari calsedon hanya dipergunakan sebagai alat upacara
keagamaan, azimat atau tAnda kebesaran. Untuk lebih jelasnya bentuk kapak persegi dari
chalcedon, maka amatilah gambar 9 berikut ini.
Setelah Anda amati gambar 9 maka diskusikanlah bersama teman-teman Anda untuk mencari 2
alasan sebagai bukti bahwa kapak chalcedon hanya dipakai untuk acara khusus seperti upacara
keagamaan. Untuk mendapatkan jawaban yang benar dari hasil diskusi Anda, dapat Anda tanyakan
pada Guru Bina!
Daerah asal kapak persegi adalah daratan Asia masuk ke Indonesia melalui jalur barat dan daerah
penyebarannya di Indonesia adalah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi
dan Maluku.
Walaupun kapak persegi berasal dari daratan Asia, tetapi di Indonesia banyak ditemukan
pabrik/tempat pembuatan kapak tersebut yaitu di Lahat (Sumatera Selatan), Bogor, Sukabumi,
Karawang, Tasikmalaya, Pacitan serta lereng selatan gunung Ijen (Jawa Timur). Pada waktu yang
hampir bersamaan dengan penyebaran kapak persegi, di Indonesia Timur juga tersebar sejenis
kapak yang penampang melintangnya berbentuk lonjong sehingga disebut kapak lonjong.Untuk
mengetahui bentuk kapak lonjong,
Dengan adanya gambar kapak lonjong seperti pada gambar 10, bagaimana menurut
pendapatAndabentuk keseluruhan dari kapak lonjong tersebut?
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya kehitam-hitaman. Bentuk
keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur dengan ujungnya yang lancip menjadi tempat
tangkainya, sedangkan ujung lainnya diasah hingga tajam. Untuk itu bentuk keseluruhan
permukaan kapak lonjong sudah diasah halus.
Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan Walzenbeil dan yang kecil
disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak lonjong sama dengan kapak persegi. Daerah
penyebaran kapak lonjong adalah Minahasa, Gerong, Seram, Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian
kapak lonjong tersebar meluas sampai di Kepulauan Melanesia, sehingga para arkeolog
menyebutkan istilah lain dari kapak lonjong dengan sebutan Neolithikum Papua
Pertemuan 4
Ciri –ciri kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat sederhana
Manusia yang hidup pada masa ini adalah sejak Pithecantropus erectus sampai dengan manusia
homo sapiens.Kehidupan pada berburu tingkat sederhana masyarakatnya hidup dengan cara berburu
dan meramu.Perburuan dilakukan dengan cara berkelompok.Berburu adalah usaha memenuhi
kebutuhan makan yang dilakukan dengan berburu dan menangkap hewan dengan alat-alat yang
diciptakan dengan sederhana.
Alat-alat yang digunakan dalam perburuan antara lain batu-batu bulat yang diikat dan jerat.Bahan
pembuatan alat-alatnya berasal dari batu,tulang dan tanduk.Contohnya kapak perimbas dan serpih
bilah.
Sebagai buktinya adalah penemuan alat –alat dari tulang dan tanduk dari Pithecantropus soloensis
di Ngandong Jawa Timur
Manusia purba yang hidup padasaat itu juga sudah membuat lubang-lubang jebakan.Mereka
berusaha menggiring binatang untuk masuk kelubang sehingga mudah di tangkap.Biasanya
perburuan dilakukan oleh kaum laki-laki.Perberuan dilakukan terhadap hewan-hewan besar seperti
kuda,badak,kerbau,banteng,rusa dan monyet
Ciri –ciri kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut
Manusia purba pada saat itu masih sepenuhnya mengantungkan diri pada alam.Mereka melakukan
perburuan dan meramu untuk mendapat bahan makanan.Mata pencarian masyarakatnya sebagai
berikut:
Berburu
Menangkap ikan
Mencari kerang dan siput di laut dan sungai
Mengumpulan makanan dari alam seperti umbian-umbian dan keladi
Hal itu dapat dilihat dari bentuk ala-alat yang ditemukan terutama dibuat dari batu,tulang,dan kulit
kerang .Kemajuannya tampak dari usaha mereka untuk bertempat tinggal,walaupun secara tidak
tetap.Tempat tinggal yang dipilih biasanya didekat sumber air dan sungai sehingga mereka dapat
memperoleh makananb dari tempat itu.Contoh tempat-tempat itu sebagai berikut:
Gua-gua Alam
Gua-gua Alam menjadi pilihan ideal bagi para manusia purba itu.Setelah tempat tersebut tidak lagi
memungkinkan untuk dihuni.para manusia purba itu meninggalkan tempat tersebut.
Tepi pantai
Manusia purba yang hidup ditepi pantai menggantungkan hidupnya dari bahan makanan yang
berasal dari laut.Buktinya adalah penemuan Kyokkenmoddinger di Sumatra dan Jawa Timur
Dari segi sosial kehidupan mereka berkelompok-kelompok dalam jumlah kecil yng hanya mencapai
10 orang
Dari segi ekonomi mereka mengandalkan hidup berburu dan mengumpulkan makanan. Kegiatan
ini mungkin dilakukan mereka karena perimbangan jumlah manusia pada waktu itu relatif sedikit
jika dibandingkan dengan jumlah binatang atau umbi – umbian yang mereka butuhkan
Dari segi kepercayaan masyarakat berburu telah mempercayai keberadaan roh – roh.Hal ini
terbukti dari adnya lukisan- lukisan yang ditemukan dari berbagai gua
Ciri –ciri kehidupan masyarakat bercocok tanam( sosial, ekonomi dan kepercayaan)
Dari segi sosial telah terjadi komunitas besar, dengan adanya tempat tinggal tetap mereka telah
memungkinkan terjadinya interaksi intensif diantara mereka . Begitu juga, akibat kehidupan
menetap ini telah berkembang jumlah penduduk secara tajam terutama karena berkurangnya angka
kematian yang disebabkan oleh binatang buas atau penyakit
Dari segi ekonomi, mereka telah menanam berbagai tanaman yang dibutuhkan dan memelihara
ternak
Dari segi kepercayaan pada masyarakat tipe ini telah muncul suatu kepercayaan bahwa ada
kehidupan lain sesudah mati. Hal ini ditandai dengan adanya penyertaan berbagai benda yang
dikuburkan bersama jenazah nya benda –benda ini sebagai bekal pada kehidupan didunia lain
Pada masa bercocok tanam .Kepulauan Indonesia sudah mulai didiami secara
meluas.Penghidupan mereka ditandai dengan kegitan bercocok tanam sederhana dan
menjinakkan hewan-hewan tertentu .Masyarakatnya sudah mulai hidup menetap disuatu
tempat.
Ciri-ciri tempat yang biasa digunakan sebagai tempat tinggal sebagai berikut:
Tempat-tempat terbuka yang dekat dengan sumber air seperti pinggir sungai,tepian danau
dan daerah pantai
Tempat-tempat yang agak tinggi
Bukit-bukit kecil yang dikelilinggi sungai
Alokasi waktu
Beban belajar waktu Bentuk kegiatan/tugas
TM 360 M Guru menjelaskan dan siswa mengerjakan tugas,diskusi
PT 140 M Siswa melakukan kajian tentang perkembangan biologis
manusia purba
Siswa membuat peta penyebaran manusia purba
KMTT 20 M Membuat peta penyebaran manusia purba di Indonesia
METODE PEMBELAJARAN(model/strategi/metode/pendekatan)
1. Model : Konstruktivisme/Jigsaw
Kegiatan Pembelajaran :
KEGIATAN WAKT PERALATAN KEGITAN KETERAN
U PENDUKUN GURU GAN
G
3 KEGITAN AKHIR
Membimbing siswa menyimpulkan Guru 1
bersama
materi pelajaran siswa
menyimpulka
Refleksi dengan meminta siswa materi yang
mengkritisi proses pembelajaran suda
dipelajari dan
Memberikan tugas terstruktur dan guru 2
mengamati
mandiri sebagai tindak lanjut siswa
PERTEMUAN 2
Kegitan awal
Mengecek absensi siswa dan
kesiapan belajar siswa.
Guru 1
Siswa diminta menceritakan mencek
pengetahuannya tentang absensi
perkembangan bumi menurut ilmu Guru,2menga
geologi mati siswa
Ekspolrasi
Siswa mencari materi tentang fosil
manusia purba di Indonesia
Masing-masing kelompok
menyiapkan tabel
Elaborasi
Diskusi kelompok untuk membahas
manusia purba di Indonesia
Siswa menyusun table
perkembangan biologis manusia Guru1 dan2
purba
Membimbing
Preresentasi hasil diskusi
Siswa diskusi
Konfirmasi
Diskusi kelas untuk menyamakan
persepsi tentang fosil manusia
Guru1membe
purba di Indonesia
rikan
Guru memberikan ketegasan tentang
penegasan
fosil manusia purba di Indonesia
tentang
materi yang
Bersama siswa membuat
sudah
kesimpulan hasil pembelajaran yang
dipelajari
telah dil;akukan
Guru2 menga
15 menit
Ti siswa
3.KEGIATAN AKHIR
Membuat rangkuman hasil belajar
berikutnya
15 menit
PERTEMUAN 3
1 KEGITAN AWAL
Mengecek absensi siswa dan
Guru 1
kesiapan belajar siswa. mencek
absensi
Siswa diminta menceritakan Guru,2menga
pengetahuannya tentang fosil mati siswa
manusia purba di Indonesia
ELABORASI
10 menit
Diskusi kelompok untuk membahas
zaman pra sejarah
Siswa menyusun table
perkembangan zaman pra sejarah
Preresentasi hasil diskusi
a.Konfirmasi
Guru1membe
Guru memberi penegasan terhadap rikan
penegasan
hasil diskusi siswa tentang
Guru membimbing siswa materi yang
menemukan nilai-nilai yang sudah
terkandung dalam materi pelajaran dipelajari
Guru2 menga
KEGIATAN AKHIR Ti siswa
Membimbing siswa menyimpulkan
materi pembelajaran Guru 1
Refleksi dengan meminta siswa bersama
mengkritisi proses pembelajaran siswa
Informasi materi pembelajaran menyimpulka
berikutnya yaitu ciri-ciri kehidupan materi yang
masyarakat pada masa berburu dan suda
15 menit dipelajari dan
mengumpulkan makanan dan guru 2
masyarakat bercocok tanam mengamati
siswa
PERTEMUAN 1V
Eksplorasi
Masing-masing kelompok membaca buku
sumber tentang tugas kelompok mereka
Elaborasi
Berdiskusi sesuai dengan tugas kelompok
mereka:
Kelompok ahli 1 menampilkan
tentang ciri-ciri kehidupan sosial
masyarakat berburu dan
mengumpulkan makanan dan
masyarakat bercocok tanam
Guru 1
bersama
siswa
3 KEGITAN AKHIR menyimpulka
materi yang
Membimbing siswa menyimpulkan
suda
materi pelajaran dipelajari dan
Refleksi dengan meminta siswa guru 2 me
mengkritisi proses pembelajaran
Memberikan tugas terstruktur dan
mandiri sebagai tindak lanjut
Menyampaikan kegiatan pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya
Salam Penutup
Drs Yunisra M Kom Essiwati S.Pd Drs Cendra Hasan Yusnimar S.Pd
NIP: 131 794 763 NIP:131103801 NIP: 195708121983031004 NIP: 130935525
a. Zaman arkaikum
Pembagian zaman
b. Zaman Paleozoikum
berdasarkan geologi c. Zaman mesozoikum
d.
a. Zaman Pleistosin
b. Zaman Holosin
c. Zaman Neozoikum
d. Zaman Kuarter
e. Zaman Logam
4. Suatu masa ketika meluasnya lapisan es di kutup utara , sehingga sebagian besar Benua
Asia,Amerika dan Eropah utara tertutup es .Pada zaman ini terjadi penyebaran binatang dan
manusia purba.Zaman tersebut adalah ....
a. Zaman primer
b. Zaman skunder
c. Zaman tersier
d. Zaman Glasial
e. Zaman interglasial
5. Manusia purba yang ditemukan yang ditemukan oleh Eugene Dubois yang berasal dari lapisan
dan fauna Trinil adalah....
a. Pithkantropus mojokertensis
b. Pithkantropus robustus
c. Pithkantropus erectus
d. Pithkantropus soloensis
e. Homo wajakensis
6. Megantropus merupakan jenis manusia pertama yang hidup pada zaman
Pleistosen awal .Ciri khas kesederhanaannya dibanding jenis manusia sesudahnya dilihat dari
segi
a. Ukuran Pisik
b.Volume otak
c. Cara berjalan
d.Bentuk muka
e. Bentuk kepala
7. Manusia purba hidup berpindah- pindah dari suatu tempat ke tempat lain disebabkan ...
a. Manusia purba mencari daerah yang subur
b. Sering terjadi bencana alam
c. Sering terjadi peperangan antar kelompok
d. Keadaan alam yang tidak stabil
e. Manusia purba sangat bergantung kepada alam
8. Alat bantu yagn masih kasar buatannya dan yang digunakan pada zaman batu tua dan batu
madya adalah..
a. Kapak lonjong
b. Kapak bahu
c. Kapak persegi
d. Kapak sepatu
e. Kapak genggam
9. Peninggalan kebudaayaan paleolitikum di Indonesia banyak ditemukan di daerah...
a. Ngandong dan Trinil
b. Mojokerto dan Pacitan
c. Mojokerto dan Trinil
d. Ngandong dan Pacitan
e. Pacitan dan Trinil
10. Salah satu teknik terpenting kebudayaan paleolitikum di Indonesia adalah...
a. Manusia memproduksi makanan dengan bercocok tanam
b. Manusia hidup dengan cara berladang berpindah-pindah
c. Manusia hidup berburu dan meramu
d. Manusia membuat alat – alat dari logam
e. Manusia hidup di Pesisir dengan mencari ikan di laut
11. Perhatikan ciri – ciri kehidupan manusia dibawah ini
1. Hidup secara ber pindah –pindah
2. Hidup masyarakatnya tergantung pada alam
3. Alat atau perkakas mereka sudah dihaluskan
4. Alat atau perkakas mereka terbuat dari logam
5. Alat atau perkakas mereka dari batu kasar
Dari pernyataan diatas yang merupakan ciri – ciri masyarakat berburu dan mengumpulkan
makanan adalah...
a. 1 2 dan 3
b. 1 3 dan 4
c. 1 2 dan 5
d. 2 4 dan 5
e. 3 4 dan 5
12. Perhatikan hasil budaya masyarakat pra sejarah berikut ini
1. Kapak perimbas dan kapak genggam
2. Kapak penetak dan kapak genggam
3. Kapak lonjong dan kapak persegi
4. Kapak corong dan nekara
5. Menhir, dolmen , sarkofagus,dan waruga
Dari pernyataan diatas yang merupakan hasil budaya pada zaman neolitikum dan megalitikum
a 1 dan 2
b 2 dan 3
c 3 dan 4
d 4 dan 5
e 3 dan 5
SOAL URAIAN
1. Teori perkembangan bumi secara geologis mengalami 4 zaman jelaskan ke 4
zaman tersebut
2. Pada zaman apa ditemukan manusia purba dan manusia cerdas ( homo
sapiens)
3. Apa ciri – ciri pisik manusia megantropus Paleo javanicus, pithekan tropus
erectus dan homo soloensis
4. Buatlah periodesasi perkembangan budaya pada masyarakat awal Indonesia
5. Jelaskan ciri- ciri sosial masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan
6. Jelaskan ciri –ciri sosial dan ekonomi masyarakat bercocok tanam
7. Jelaskan kepercayaan masyarakat bercocok tanam
Pedoman penskoran
Soal pilihan ganda masing – masing nomor berskor satu poin
Soal essai masing – masing soal mempunyai skor 5 poin
Pedoman penilaian
Skor pilihan ganda diperoleh tambah skor uraian bagi X100
Kriteria Penilaian : aspek apektf
ASPEK YANG DINILAI RERATA
NO NAMA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
….
38
Aspek yang dinilai :
1 . Kehadiran di kelas saat belajar Kriteria Penilaian
2. Ketekunan saat belajar 70 < : kurang ( K )
3. Aktivitas saat belajar 70-80 : cukup ( C)
4. Sikap terhadap guru
5. Kejujuran 81-90 : Baik ( B )
6. Penampilan sehari-hari 91-100 : amat baik ( A)
7. Ketepatan mengumpulkan tugas
8. Kerapian dalam kerja/membuat tugas
9. Kerjasama dalam kerja kelompok
10. Sopan santun dalam perilaku/bicara
KUNCI JAWABAN
a. Pilihan Ganda
1. C 11. C
2. B 12. C
3. D 13. A
4. C 14. A
5. A 15. B
6. E 16. C
7. E 17. C
8. D 18. C
9. C 19. E
10. 10. C 20. A
b. Uraian
1 ARKHEIKUM, berlangsung kurang lebih sekitar 250sebagai zaman tertua, kulit bumi
masih sangat panas karena masih pembentukan, pada zaman ini belum ada tanda-tanda
kehidupan.
2 PALEOZOIKUM (Zaman Kehidupan Tua), zaman ini berlangsung 340 juta tahun,
keadaan bumi masih sangat labil, iklim berubah-ubah dan curah hujan sangat tinggi. Mulai
muncul mahluk bersel satu (mikro organisme), hewan- hewan kecil yang tidak bertulang
punggung, jenis amphibi dan reptil. Muncul juga jenis tumbuh-tumbuhan seperti ganggang,
dan rerumputan. Zaman ini disebut juga zaman primer
3.MESOZOIKUM (Zaman Kehidupan Petengahan), berlangsung selama 140 juta tahun,
disebut juga zaman sekunder. Suhu masih berubah-ubah, sungai-sungai besar dan danau
banyak yang kering dan berlumpur. Mulai muncul pohon- besar dan hewan yang hidup di
darat. Beberapa jenis amphibi tumbuh menjadi besar sekali seperti Dinosaurus Tyronosaurus,
Brontosaurus.
5.Ciri –ciri kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan( sosial, Dari segi
sosial kehidupan mereka berkelompok-kelompok dalam jumlah kecil yng hanya mencapai 10
orang
6 . Ciri –ciri kehidupan masyarakat bercocok tanam dibidang sosial, ekonom
Dari segi sosial telah terjadi komunitas besar, dengan adanya tempat tinggal tetap mereka
telah memungkinkan terjadinya interaksi intensif diantara mereka . Begitu juga, akibat
kehidupan menetap ini telah berkembang jumlah penduduk secara tajam terutama karena
berkurangnya angka kematian yang disebabkan oleh binatang buas atau penyakit
Dari segi ekonomi, mereka telah menanam berbagai tanaman yang dibutuhkan dan
memelihara ternak
8. Ciri – ciri kehidupan masyarakat bercocok tanam ditinjau dari kepercayaan pada masyarakat
tipe ini telah muncul suatu kepercayaan bahwa ada kehidupan lain sesudah mati. Hal ini
ditandai dengan adanya penyertaan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMAN 4 PADANG
KELAS :X
SEMESTER : 11/ GENAP
MATA PELAJARAN : SEJARAH
JUMLAH PERTEMUAN : 4X45 menit
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
Menganalisis peradaban Mengidentifikasi peradaban awal
Indonesia dan dunia. masyarakat didunia yang berpengaruh
terhadap Indonesia
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan1 Pertemuan 1
Menguraikan proses migrasi bangsa- Setelah mempelajari tentang
bangsa-bangsa di wilayah Indonesia keberadan awal masyarakat
Membedakan migrasi bangsa Indonesia siswa dapat
Melanesia,proto Melayu,Deutro menunjukkan terjadi proses
Melayu ke wilayah Indonesia migrasi bangsa- bangsa
kekawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia
Setelah mempelajari tentang
keberadan awal masyarakat
Indonesia siswa dapat
Menunjukkan terjadinya
proses migrasi Ras Proto
Melayu kekawasan Asia
Tenggara termasuk Indonesia
Setelah mempelajari tentang
keberadan awal masyarakat
Indonesia siswa dapat
menunjukkan terjadi proses
migrasi Ras deutro Melayu
kekawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia
Pertemuan 11 Pertemuan 11
Membedakan pengaruh kebudayaan Setelah melakukan diskusi
Bacson hoabinh dan Dongson pada siswa dapat mengidentifikasi
perkembangan kebudayaan masyarakat pengaruh kebudayaan Bacson
awal dikepulauan Indonesia Hoabinh di Indonesia
.Mendeskripsikan teknik pembuatan Setelah melakukan diskusi
peninggalan perunggu di Indonesia siswa dapat mengidentifikasi
pengaruh kebudayaan
Dongson di Indonesia
Setelah melakukan diskusi
siswa dapat menjelaskan
teknik pembuatan peninggalan
perunggu di Indonesia
Pertemuan 3 Pertemuan 3.
Mengidentifikasi peninggalan perunggu Setelah melakukan diskusi
di Indonesia siswa dapat menjelaskan
beragam peralatan dari
logam(Perunggu)
Setelah melakukan diskusi
Siswa dapat menjelaskan
fungsi peralatan dari
logam(Perunggu)
Setelah melakukan diskusi
Siswa dapat menunjukan
lokasi ditemukan kebudayaan
perunggu di Indonesia
Materi ajar:
Pertemuan 1
Teknik pembuatan alat-alat perunggu pada zaman prasejarah terdiri dari 2 cara yaitu:
1. Teknik a cire perdue atau cetakan lilin, caranya adalah membuat bentuk benda yang
dikehendaki dengan lilin, setelah membuat model dari lilin maka ditutup dengan
menggunakan tanah, dan dibuat lubang dari atas dan bawah. Setelah itu dibakar, sehingga
lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar melalui lubang bagian bawah.
Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukkan cairan perunggu, dan apabila
sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang dikehendaki.
2. Teknik bivalve atau setangkap, caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan
dapat dibuka, sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda
yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu ataupun kayu.
Dari penjelasan di atas, diskusikanlah bersama teman-teman Anda untuk menentukan diantara 2
teknik tersebut yang lain lebih efektif dan efisien, dan kemukakan alasannya.
Pertemuan 3
hasil terpenting kebudayaan logam/perunggu di Indonesia akan disajikan pada uraian materi berikut
ini.
a. Kapak Corong
Pada dasarnya bentuk bagian tajamnya kapak corong tidak jauh berbeda dengan kapak batu,
hanya bagian tangkainya yang berbentuk corong. Corong tersebut dipakai untuk tempat tangkai
kayu .
Kapak corong disebut juga kapak sepatu, karena seolah-olah kapak disamakan dengan sepatu
dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki.
Untuk lebih memahami bentuk kapak corong, silahkan Anda amati gambar 11 berikut ini.
Gambar 11. Kapak Corong.
Setelah Anda meng-amati gambar 11 , apakah sebelumnya Anda pernah melihat bentuk kapak
corong di lingkungan rumah sekitar Anda?
Pada dasarnya bentuk kapak corong sangat beragam jenisnya, salah satunya ada yang panjang
satu sisinya yang disebut dengan candrosa yang bentuknya sangat indah dan dilengkapi dengan
hiasan.
Untuk mengetahui bentuk candrasa, silahkan Anda amati gambar 12 berikut ini.
Setelah Anda mengamati gambar 12, apa yang terlintas dalam pikiran Anda tentang fungsi dari
kapak candrosa tersebut?
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu candrosa tidak berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan
tetapi fungsinya diduga sebagai tAnda kebesaran kepala suku dan alat upacara keagamaan. Hal
ini karena bentuknya yang indah dan penuh dengan hiasan.
Daerah penyebaran kapak corong di Indonesia adalah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi
Tengah dan Sulawesi Selatan, pulau Selayar serta Irian dekat Danau Sentani.
Setelah uraian materi tentang kapak corong maka untuk mengukur tingkat pemahaman
Anda, jawablah pertanyan-pertanyaan di bawah ini.
1. Nama lain dari kapak corong adalah ....
2. Kapak corong yang salah satu sisinya berukuan panjang disebut dengan ....
3. Teknik pembuatan kapak corong adalah ....
4. Fungsi dari kapak corong adalah (a) ...; (b) ....
5. Fungsi dari candrosa adalah (a) ...; (b) ....
Seyogyanya Anda tidak melihat terlebih dahulu kunci jawabannya, agar tingkat pemahaman
Anda terukur! Setelah Anda menuliskan jawabannya, maka cocokkan jawaban yang Anda tulis
dengan kunci jawaban berikut ini.
1. Kapak Sepatu
2. Candrosa
3. Cire perdue
4. a. Alat pertanian
b. Alat membelah kayu
5. a. Tanda kebesaran kepala suku
b. Alat upacara
Sudah puaskah Anda dengan jawaban Anda sendiri? Kalau Anda sudah puas, maka berarti
Anda sudah paham dengan uraian materi tersebut. Untuk itu pelajari kembali uraian materi
berikutnya.
b. Nekara
Nekara dapat juga disebut Genderang Nobat atau Genderang Ketel, karena bentuknya semacam
berumbung, yang terbuat dari perunggu yang berpinggang dibagian tengahnya, dan sisi atasnya
tertutup. Bagi masyarakat prasejarah, nekara dianggap sesuatu yang suci. Dari pernyataan
tersebut, tentunya Anda bertanya mengapa nekara dianggap suci?
Di daerah asalnya Dongson, pemilikan nekara merupakan simbol status, sehingga apabila
pemilikya meninggal, maka dibuatlah nekara tiruan yang kecil yang dipakai sebagai bekal
kubur.
Sedangkan di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja antara lain
ditabuh untuk memanggil arwah/roh nenek moyang, dipakai sebagai genderang perang dan
dipakai sebagai alat memanggil hujan.
Daerah penemuan Nekara di Indonesia antara lain, pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali,
Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti dan pulau Kei serta pulau Selayar.
Nekara yang ditemukan di pulau Alor selain bentuknya kecil juga ramping, disebut dengan
Moko. Fungsi Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai mas kawin atau
jujur.
Untuk mengetahui bentuk moko dan nekara, silahkan Anda amati gambar 13 berikut ini.
Setelah Anda mengamati gambar 13, coba Anda bandingkan ragam hias yang terdapat pada
nekara dan moko tersebut!
Untuk selanjutnya tugas Anda adalah tentukan teknik pembuatan nekara dan moko!
Tulislah jawaban Anda pada tabel berikut ini.
Nekara yang ditemukan di Indonesia tidak semua berasal dari daratan Asia, tetapi ada pula yang
berasal dari Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan cetakan nekara yang terbuat dari
batu di desa Manuaba, Bali. Dan cetakan tersebut kini disimpan di dalam pure desa tersebut.
Setelah pembahasan tentang kapak dan nekara, mudah-mudahan konsep pemahaman Anda
tentang sejarah sebagai sebuah ilmu tentang waktu semakin jelas. Karena apa yang dihasilkan
oleh masyarakat terus mengalami perkembangan dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang
lebih kompleks. Hal ini dapat Anda ketahui melalui hasil-hasil budaya perunggu yang akan
disajikan pada materi berikut ini.
METODE PEMBELAJARAN(model/strategi/metode/pendekatan)
1. Model : Konstruktivisme/Jigsaw
KEGITAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN WAKTU PERALATAN KETERA
PENDUKUNG NGAN
PERTEMUAN 1 Leptop Penajaran
1.KEGIATAN AWAL LCD dilakukan
. Mengecek absensi siswa dan 15 Menit LKS Guru1mencek tim
kesiapan belajar siswa. absensi siswa
BUKU
Siswa diminta menceritakan dan2
peristiwa yang pernah dialami mengamati Pengajaran
pada semester 1 siswa
memakai
Guru mengecek prasyarat
pengetahuan siswa tentang ciri- ICT
ciri kehidupan masyarakat
bercocok tanam
Guru menayangkan topik yang
Guru 1
akan dipelajari yaitu : Migrasi
menyampaikan
nenek moyang bangsa Indonesia
topik dan
Siswa menulis topik yang akan
tujuan
dipelajari
pembelajaran
dan guru dua
Guru menyebutkan tujuan
mengamati
pembelajaran yang haru dicapai
siswa
siswa yaitu:
Setelah mempelajari tentang
keberadan awal masyarakat
Indonesia siswa dapat
menunjukkan terjadi proses
migrasi bangsa- bangsa
kekawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia
Setelah mempelajari tentang
keberadan awal masyarakat
Indonesia siswa dapat
Menunjukkan terjadinya
proses migrasi Ras Proto
Melayu kekawasan Asia
Tenggara termasuk Indonesia
Setelah mempelajari tentang
keberadan awal masyarakat
Indonesia siswa dapat
menunjukkan terjadi proses
migrasi Ras deutro Melayu
kekawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia
Guru 1 dan 2
2.KEGIATAN INTI membimbing
Diskusi kelompok dengan menerapkan 60 Menit siswa diskusi
model Group investigation:
1. Guru membagi kelas dalam
beberapa kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud
pembelajaran dan tugas
kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok
dan setiap kelompok mendapat
tugas satu materi/tugas yang
berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok
membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif yang bersifat
penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru
bicara kelompok menyampaikan
hasil pembahasan kelompok
Eksplorasi
Masing-masing kelompok membaca
buku sumber tentang tugas kelompok
mereka
Elaborasi
Diskusi kelompok untuk
membahas proses migrasi ras
proto Melayu dan ras Deutro
Melayu
Preresentasi hasil diskusi
Guru 1
Konfirmasi memberiketega
san tentang
a.Guru memberi ketegasan tentang
materi yang
materi proses migrasi ras Proto Melayu telah dipelajari
dan ras Deutro Melayu ke Indonesia
dan asal usul bangsa Indonesia
b.Guru membimbing siswa menemukan
15Menit
nilai-nilai yang terkandung dalam materi
Guru 1
pelajaran
bersama siswa
3.KEGIATAN AKHIR menyimpulkan
materi yang
Membimbing siswa
sudah
menyimpulkan materi dipelajari
pembelajaran
Refleksi dengan meminta siswa
mengkritisi proses pembelajaran
Informasi materi pertemuan
berikutnya yaitu tentang
pengaruh budaya Bacson
Hoabinh dan Dongson terhadap
kebudayaan Indonesia 15 Menit
PERTEMUAN 2
1 KEGITAN AWAL Guru 1 mencek
absensi siswa
Mengecek absensi siswa dan
danguru 2
kesiapan belajar siswa.
mengamati
siswa
Siswa diminta menceritakan
peristiwa yang pernah dialami
pada semester 1
Eksplorasi
Siswa membaca materi pengaruh
kebudayaan Bacson hoabinh dan
Dongson pada perkembangan
kebudayaan Indonesia
Elaborasi
a.Siswa mencari informasi ke kelompok
lain tentang materi pengaruh
kebudayaan Bacson hoabinh dan
Dongson pada perkembangan
kebudayaan Indonesia
b.Siswa berdiskusi tentang informasi
yang mereka peroleh dari kelompok lain
di kelompoknya
c.Siswa melakukan diskusi untuk
membuktikan adanya pengaruh
kebudayaan Dongson di Indonesia
d.Siswa mencatat hasil diskusinya dalam
bentuk laporan
Guru 1
memberi
Konfirmasi
ketegasan
a.Guru memberi ketegasan tentang tentang materi
yang sudah di
materi pengaruh kebudayaan Bacson
pelajari dan
hoabinh dan Dongson pada guru 2
mengamati
perkembangan
siswa
kebudayaan Indonesia
b.Guru membimbing siswa menemukan
nilai-nilai yang terkandung dalam materi
pelajaran 15 Menit
Guru 1
bersama siswa
3.KEGIATAN AKHIR menyimpulkan
materi yang
Membimbing siswa
sudah
menyimpulkan materi dipelajari dan
guru 1
pembelajaran
mengamati
Refleksi dengan meminta siswa siswa
mengkritisi proses pembelajaran
Informasi materi pertemuan
berikutnya yaitu tentang
peninggalan perunggu di 15.mnt
Indonesia
Guru 1 mencek
PERTEMUAN 3
absensi siswa
1 KEGITAN AWAL dan guru2
mengamati
Mengecek absensi siswa dan
siswa
kesiapan belajar siswa.
Siswa diminta menceritakan
peristiwa yang pernah dialami
pada semester 1
Konfirmasi
Guru1
a.Guru memberikan ketegasan tentang
memberi
peninggalan kebudayaan perunggu di penegasan
tentang materi
Indonesia
dan guru 2
5mnt
b.Guru menanamkan nilai-nilai yang mengamati
siswa
terkandung dalam materi yang sedang di
pelajari
3.KEGIATAN AKHIR
Guru 1
Membimbing siswa bersama siswa
menyimpulkan
menyimpulkan materi
materi yang
pembelajaran sudah di
pelajari dan
Refleksi dengan meminta siswa
guru 2
mengkritisi proses pembelajaran mengamati
siswa
Informasi materi pertemuan
berikutnya yaitu tentang
Asal usul manusia di kepulauan
Indonesia
PENILAIAN HASIL BELAJAR
1. Jenis penilaian
a.Tertulis
b.non tertulis
2. Bentuk Penilai
a.Tertulis : pilihan ganda dan uraian
b. non tertulis : sikap
3. Teknik Penilaian:
a.tertulis
b. sikap
4. Instrumen Penilaian( Terlampir)
5. Kunci jawaban ( terlampir)
6. Pedoman skor ( Terlampir)
7. Pedoman penilaian ( Terlampir)
.Sumber Belajar
d. Gambar gambar alat- alat perkakas masyarakat pada masa zaman mesolitikum .
neolitikum dan zaman perunggu
e. LKS
f. Ratna Hapsari Abdul Syukur Eksplorasi Sejarah Indonesia dan Dunia,Prof Dr Habib
Mustopo dkk Yudhistira, Suhartono Syamsul Rizal Widya Utama
2.Alat dan bahan belajar
a.Leptop dan LCD
b.Proses migrasi Ras Proto Melayu dan Ras Deutro Melayu
c.Pengaruh peradaban Bascon Hoabinh dan Dongson terhadap peradaban
Indonesia
d. Buku sejarah kelas X
Mengetahui Disetujui Padang Des 2010
Kepala SMA 4 Padang Waka kurikulum Guru Mata Pelajaran
Drs Yunisra M Kom Essiwati S.Pd Drs Cendra Hasan Yusnimar S.Pd
NIP: 131 794 763 NIP:131103801 NIP: 195708121983031004 NIP: 130935525
SOAL URAIAN
Petunjuk: jawablah soal- soal dibawah ini!
1. Proses migrasi Ras Prto Melayu ke Indonesia melalui 2 jalur tunjukan kedua jalur
tersebut
2. Tunjukan bukti pengaruh kebudayaan yang dibawa oleh ras proto Melayu di
Indonesia
3. Tunjukkan jalur masuknya budaya Bascon Hoabinh ke Indonesia
4. tulislah hasil budaya Dongson yang ditemukan di Indones
Pedoman penskoran
Soal pilihan ganda masing – masing nomor berskor satu poin
Soal essai masing – masing soal mempunyai skor 5 poin
Pedoman penilaian
Skor pilihan ganda diperoleh tambah skor uraian bagi 30X100
Kriteria Penilaian : aspek apektf
NO. ASPEK SKOR NILAI
1. Kesungguhan dan Keseriusan 1 – 25
Mengikuti pembelajaran dengan sungguh- 15 - 25 A
sungguh dari awal sampai akhir
Keseriusan kadang-kadang terganggu oleh 10 - 15 B
aktivitas lain
Tidak serius mengikuti proses pembelajaran 1 - 10 C
2. Keaktifan 1 – 25
Terlibat secara aktif dalam pembelajaran 15 - 25 A
Kurang terlibat secara aktif dalam
pembelajaran 10 - 15 B
Tidak terlibat secara aktif dalam
pembelajaran 1 - 10 C
Kunci jawaban
Pilihan ganda
1. C
2. A
3. C
4. C
5. E
6. C
7. D
8. B
9. D
10. B
URAIAN
1.Proses migrasi Ras Proto Melayu
Melalui dua jalan yaitu jalan barat dan jalan timur.Mereka yang masuk melalui jalan
barat menempuh rute daratan Asia lalu Semenanjung melayu dan Sumatra. Mereka
yang masuk melalui jalan Timur menempuh rute daratan Asia lalu Pilipina dan
Sulawesi. Zaman neolitikum hasil budayanya
2. Bukti adanya pengaruh Ras Proto Melayu di Indonesia adalah ditemukan budaya
neolitikum yaitu kapak persegi dan kapak lonjong
3. Kebudayaan Bascon Hoabinh masuk ke Indonesia melalui Thailand – Malaya lalu
menyebar ke nusantara
4. Hasil budaya Dongson di Indonesia adalah nekara, moko,kapak corong
bejanaperunggu dan arca perunggu
Pertemuan 2 Pertemuan 2
1.Menyimpulkan perkembangan teknologi 1. Setelah membaca perkembangan
Pada zaman batu muda teknologi pada zaman batu muda siswa
dapat Menyimpulkan perkembangan
2.Menyimpulkan perkembangan system teknologi pada zaman batu muda
kepercayaan pada zaman batu muda dan
zaman batu besar 3. Siswa melakukan diskusi tentang
perkembangan system kepercayaan pada
zaman batu muda dan zaman batu besar
MATERI AJAR
Ras Negroid adalah ras manusia yang mendiami daerah benua Afrika di sebelah
Selatan .Keturunan mereka juga banyak mendiami daerah Amerika utara , Amerika
Selatan , Eropah dan Timur Tengah
Ras Austroloid adalah salah satu ras manusia yang mendiami wilayah India ,Sri
langka,beberapa kelompok juga mendiami daerah Asi Tenggara , Papua ,Kepulauan
Melanesia , Australia ( suku Aborigin )
Asal manusia menurut Allan Wilson dan Max Ingman mengatakan bahwa nenek moyang
manusia berasal dari Afrika Utara kemudian mereka menyebar keluar Afrika dan
mendiami tempat di luar Afrika
Prof Dr H Kren pada tahun 1889 melakukan penelitian penyebaran manusia yang
didasarkan pada perbandingin bahasa .Ia membandingkan bahasa – bahasa yang
serumpun yaitu bahasa Austronesia( Melayu Polynesia ) dari hasil penelitiannya ternyata
penyebaran bahasa ini sangat luas yaitu:Di Barat sampai kepulau Madagaskar ke Timur
sampai kepulau Paska Ke Utara sampai ke farmosa sedangkan ke Selatan sampai ke
Selandia Baru
Dalam penyebaran bahasa – bahasa Austronesia yang demikian luas itu Indonesia
menjadikan pangkalan yang kedua bagi penyebaran lebih lanjut dari bangsa Austronesia
itu
Didalam bahasa itu sering terdapat istilah – istilah yang sama.Tentunya istilah yang itu
merupakan milik bersama ketika mereka tinggal bersama didaerah asalnya .Prof Dr H
Kren berpendapat bahwa istilah yang terdapat di Nusantara ini juga terdapat di
Madagaskar , Pilipina ,Taiwan dll .Perkataan tersebut antara lain padi , buluh ,rotan
,nyiur, pisang , pandan , ubi , mata , lima dan telinga.Titik kesamaan bukan hanya istilah
tetapi juga pada imbuhan dan susunan tata bahasa.Berdasarkan kesamaan perkataan itu
Kren berkesimpulan bahwa bahasa Melayu itu berasal dari satu induk yang ada di Asia
Sejarah asal usul persebaran manusia di indonesia belum diketahui secara pasti karena tidak ada
bukti tertulis yang sampai pada kita yang bisa menerangkan pada kita tentang asal usul manusia
di Indonesia . Kita hanya bisa memperkirakan saja berdasarkan pendapat beberapa para ahli
seperti :
M Yamin
M Yamin mengatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Indonesia sendiri.Hal ini dibukti
dengan temuan fosil dan artefak yang jumlahnya banyak di Indonesia di bandingkan dengan
daerah lainnya
b. Bangsa Melayu Tua/Proto Melayu yang merupakan ras Malayan Mongoloid memiliki
ciri-ciri antara lain: Kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, bentuk mulut
dan hidung sedang. Yang termasuk keturunan bangsa ini adalah Suku Toraja (Sulawesi
Selatan), Suku Sasak (Pulau Lombok), Suku Dayak (Kalimantan Tengah), Suku Nias
(Pantai Barat Sumatera) dan Suku Batak (Sumatera Utara) serta Suku Kubu (Sumatera
Selatan).
c. Bangsa Melayu Muda/Deutro Melayu yang merupakan rasa Malayan Mongoloid sama
dengan bangsa Melayu Tua, sehingga memiliki ciri-ciri yang sama. Bangsa ini
berkembang menjadi Suku Aceh, Minangkabau (Sumatera Barat), Suku Jawa, Suku Bali,
Suku Bugis dan Makasar di Sulawesi dan sebagainya.
Demikianlah uraian materi tentang jenis bangsa prasejarah Indonesia. Maka untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman Anda, silahkan pelajari ikhtisar berikut ini.
Kepercayaan Masyarakat pada zaman batu
Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham atau
kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan animisme, juga terdapat kepercayaan
Dinamisme.
Kebudayaan Megalithikum
Apakah Anda masih ingat kebudayaan Megalithikum?
Seperti yang pernah Anda pelajari pada modul sebelumnya bahwa megalithikum/kebudayaan
batu besar sesungguhnya bukanlah mempunyai arti timbulnya kembali zaman batu sesudah
zaman logam, tetapi kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan
bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan berkembang
pesat pada zaman logam.
1. Megalith Tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolithikum (2500-1500 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Kapak Persegi (Proto Melayu). Contoh bangunan
Megalithikum adalah menhir, punden berundak-undak, Arca-arca Statis.
2. Megalith Muda menyebar ke Indonesia pada zaman perunggu (1000-100 SM) dibawa
oleh pendukung Kebudayaan Dongson (Deutro Melayu). Contoh bangunan megalithnya
adalah peti kubur batu, dolmen, waruga Sarkofagus dan arca-arca dinamis.
Apa yang dinyatakan dalam uraian di atas, dibuktikan dengan adanya penemuan bangunan batu
besar seperti kuburan batu pada zaman prasejarah, banyak ditemukan manik-manik, alat-alat
perunggu dan besi. Hasil kebudayaan megalithikum biasanya tidak dikerjakan secara halus,
tetapi hanya diratakan secara kasar dan terutama hanya untuk mendapatkan bentuk yang
diperlukan.
Peninggalan kebudayaan megalithikum ternyata masih dapat Anda lihat sampai sekarang, karena
pada beberapa suku-suku bangsa di Indonesia masih memanfaatkan kebudayaan megalithikum
tersebut. Contohnya seperti suku Nias.
Mengenai contoh-contoh suku lainnya dapat Anda pelajari pada buku-buku yang relevan seperti
buku yang berjudul Manusia dan Kebudayaan di Indonesia karangan Prof. Dr. Koentjaraningrat.
Buku tesebut dapat Anda pinjam dari perpustakaan umum atau perpustakaan sekolah bina Anda.
Untuk mendapatkan pemahaman yang jelas tentang kebudayaan megalithikum, maka simaklah
contoh-contoh dari hasil kebudayaan megalithikum yang akan disajikan pada uraian materi
berikut ini.
1. Menhir
Menhir adalah bangunan yang berupa tugu batu yang didirikan untuk upacara menghormati
roh nenek moyang, sehingga bentuk menhir ada yang berdiri tunggal dan ada yang
berkelompok serta ada pula yang dibuat bersama bangunan lain yaitu seperti punden
berundak-undak.
Bagaimana kesan Anda setelah melihat bentuk-bentuk menhir melalui gambar 18?
Bangunan menhir yang dibuat oleh masyarakat prasejarah tidak berpedoman kepada satu
bentuk saja karena bangunan menhir ditujukan untuk penghormatan terhadap roh nenek
moyang. Selain menhir terdapat bangunan yang lain bentuknya, tetapi fungsinya sama yaitu
sebagai punden berundak-undak.
2. Punden Berundak-undak
Punden berundak-undak adalah bangunan dari batu yang bertingkat-tingkat dan fungsinya
sebagai tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal.
Bangunan tersebut dianggap sebagai bangunan yang suci, dan lokasi tempat penemuannya
adalah Lebak Sibedug/Banten Selatan dan Lereng Bukit Hyang di Jawa Timur, sedangkan
mengenai bentuk dari punden berundak dapat Anda amati gambar-gambar berikut ini.
Setelah Anda mengamati gambar 19, apa yang terlintas dalam pikiran Anda? Pernahkah
Anda melihat bangunan yang bentuknya mirip punden berundak-undak.
entu Anda sudah pernah melihat candi Borobudur, baik secara langsung maupun hanya
melalui gambar ataupun televisi. Candi Borobudur di Jawa Tengah adalah bangunan
pemujaaan untuk umat Budha, dan menurut Prof. Dr. Sutjipto Wirgosuparto, arsitektur
bangunan Borobudur merupakan tiruan atau kelanjutan dari punden berundak-undak.
Untuk itu tugas Anda adalah carilah persamaan dan perbedaan antara candi Borobudur
dengan Punden berundak-undak pada tabel di bawah ini.
Setelah Anda mengisi tabel di atas, untuk mengetahui kebenaran jawaban Anda, maka
cocokkanlah jawan Anda dengan kunci jawabannya berikut ini.
3. Dolmen
Dolmen merupakan meja dari batu yang berfungsi sebagai tempat meletakkan saji-sajian
untuk pemujaan. Adakalanya di bawah dolmen dipakai untuk meletakkan mayat, agar mayat
tersebut tidak dapat dimakan oleh binatang buas maka kaki mejanya diperbanyak sampai
mayat tertutup rapat oleh batu.
Dengan demikian dolmen yang berfungsi sebagai tempat menyimpan mayat disebut dengan
kuburan batu. Lokasi penemuan dolmen antara lain Cupari Kuningan/Jawa Barat,
Bondowoso/Jawa Timur, Merawan, Jember/Jatim, Pasemah/Sumatera, dan Nusa Tenggara
Timur.
Untuk mengetahui bentuk Dolmen, dapat Anda amati gambar 20 berikut ini.
Gambar 20. Dolmen
Bagi masyarakat Jawa Timur, dolmen yang di bawahnya digunakan sebagai kuburan/tempat
menyimpan mayat lebih dikenal dengan sebutan Pandhusa atau makam Cina. Dari uraian
materi di atas, apakah Anda sudah memahami tentang dolmen? Kalau Anda sudah paham
bandingkan dengan hasil budaya Megalithikum berikut ini.
4. Sarkofagus
Sarkofagus adalah keranda batu atau peti mayat yang terbuat dari batu. Bentuknya
menyerupai lesung dari batu utuh yang diberi tutup. Dari Sarkofagus yang ditemukan
umumnya di dalamnya terdapat mayat dan bekal kubur berupa periuk, kapak persegi,
perhiasan dan benda-benda dari perunggu serta besi.
Daerah tempat ditemukannya sarkofagus adalah Bali. Menurut masyarakat Bali Sarkofagus
memiliki kekuatan magis/gaib. Berdasarkan pendapat para ahli bahwa sarkofagus dikenal
masyarakat Bali sejak zaman logam.
Untuk memperjelas pemahaman Anda tentang Sarkofagus, maka amatilah gambar 21 berikut
ini.
Dari gambar 21, coba Anda amati dengan baik bentuk dari Sarkofagus, kemudian nanti Anda
bandingkan dengan hasil megalithikum berikut ini, sehingga Anda dapat mencari perbedaan
antara keduanya.
5. Peti kubur
Peti kubur adalah peti mayat yang terbuat dari batu-batu besar. Kubur batu dibuat dari
lempengan/papan batu yang disusun persegi empat berbentuk peti mayat yang dilengkapi
dengan alas dan bidang atasnya juga berasal dari papan batu.
Daerah penemuan peti kubur adalah Cepari Kuningan, Cirebon (Jawa Barat), Wonosari
(Yogyakarta) dan Cepu (Jawa Timur). Di dalam kubur batu tersebut juga ditemukan rangka
manusia yang sudah rusak, alat-alat perunggu dan besi serta manik-manik. Dari penjelasan
tentang peti kubur, tentu Anda dapat mengetahui persamaan antara peti kubur dengan
sarkofagus, dimana keduanya merupakan tempat menyimpan mayat yang disertai bekal
kuburnya. Tetapi untuk dapat mencari perbedaan antara keduanya, silahkan Anda amati
gambar 22 berikut ini.
Setelah Anda mengamati bentuk peti kubur pada gambar 22 maka tugas Anda adalah mencari
perbedaaan antara bentuk peti kubur dengan sarkofagus!
ALOKASI WAKTU
1.Model : Konstruktivisme/Jigsaw
KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN WAKTU PERALATAN KETERAN
PENDUKUNG GAN
PERTEMUAN 1
Konfirmasi
Guru 1
a.Guru memberikan ketegasan tentang memberi
ketegasan
asal usul bangsa Indonesia
tentang
b.Guru menanamkan nilai-nilai yang materi yang
sudah
terkandung dalam materi yang sedang
dipelajari dan
di pelajari guru2
mengamati
siswa
PERTEMUAN 11
Guru 1
mencek
absensi siswa
1.KEGIATAN AWAL
dan pra
Mengecek absensi siswa dan syarat ilmu
kesiapan belajar siswa. yang dimiliki
Siswa diminta menceritakan siswa oleh
peristiwa yang pernah dialami siswa dan
pada semester 1 guru 2
Guru mengecek prasyarat mengamati
pengetahuan siswa tentang ciri- siswa
ciri kehidupan masyarakat
bercocok tanam
Guru menayangkan topik yang
akan dipelajari yaitu : Migrasi Guru 1
nenek moyang bangsa Indonesia menyampaik
Siswa menulis topik yang akan an topik dan
dipelajari tujuan
pembelajaran
Guru menyebutkan tujuan dan guru 2
pembelajaran yang haru dicapai mengamati
siswa yaitu: siswa
Setelah membaca perkembangan
teknologi pada zaman batu muda
siswa dapat Menyimpulkan
perkembangan teknologi pada
zaman batu muda
Setelah membaca kepercayan
masyarakat pada zaman batu
muda dan zaman batu besar 60 menit
siswa dapat Menyimpulkan
kepercayaan masyarakat pada
zaman batu muda dan zaman batu
besar
2. KEGITAN INTI
Diskusi kelompok dengan menerapkan Guru 1 dan
guru 2
model Group investigation:
mem,bimbin
1. Guru membagi kelas dalam g siswa
diskusi dan
beberapa kelompok heterogen
guru 2
2. Guru menjelaskan maksud mengamati
siswa
pembelajaran dan tugas
kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok
dan setiap kelompok mendapat
tugas satu materi/tugas yang
berbeda dari kelompok lain
4. Masing-masing kelompok
membahas materi yang sudah
ada secara kooperatif yang
bersifat penemuan
5. Setelah selesai diskusi, juru bicara
kelompok menyampaikan hasil
pembahasan kelompok
Eksplorasi
Siswa membaca materi tentang
perkembangan teknologi pada
zaman batu muda dan
kepercayaan masyarakat pada
zaman batu muda dan zaman batu
besar
Elaborasi
Diskusi kelompok untuk
membahas materi tentang
perkembangan teknologi pada
zaman batu muda dan
kepercayaan masyarakat pada
zaman batu muda dan zama batu
besar
Preresentasi hasil diskusi
Konfirmasi
a.Guru memberikan ketegasan tentang
15 menit Guru 1
perkembangan teknologi pada zaman
memberi
batu muda dan kepercayaan masyarakat ketegasan
tentang
pada zaman batu muda dan zaman batu
materi yang
besar dipelajari dan
guru 2
b.Guru menanamkan nilai-nilai yang
mengamati
terkandung dalam materi yang sedang siswa
di pelajari
3.KEGIATAN AKHIR
Membimbing siswa
menyimpulkan materi
Guru 1 dan
pembelajaran
siswa
Refleksi dengan meminta siswa menyiimpulk
an materi
mengkritisi proses pembelajaran
yang sudah
Informasi materi pertemuan dipelajari dan
guru 2
berikutnya yaitu tentang
mengamati
perkembangan teknologi pada siswa
zaman batu muda
Drs Yunisra M Kom Essiwati S.Pd Drs Cendra Hasan Yusnimar S.Pd
NIP: 131 794 763 NIP:131103801 NIP: 195708121983031004 NIP: 130935525
LAMPIRAN PEDOMAN PENILAIAN DAN SOAL
Rincian butir penilaian laporan hasil diskusi
1.Ketepatan menangkap permasaalahan yang menjadi bahan diskusi/ dikaji(10)
2.Bentuk / model pelaporanhasil diskusi( uraian atau tabel) (skor15)
3.Kelengkapan isi laporan hasil diskusi( skor 30)
4.Kualitas isi/ materi dalam laporan diskusi(skor 30)
5.Kemampuan menyimpulkan diskusi( skor 15)
Pedoman penilaian:
Skor yang diperoleh X100
Soal pilihan ganda
1.Asal mula manusia berasal dari Mongol lalu terdesak bergerak kearah selatan dan ada yang
sampai di Indonesia ini adalah pendapat...
a. Drs Moh Ali
b. M .Yamin
c. Von Heine Geldren
d. Prof Dr Krom
e. Max Muler
3.Van Heine Geldern menyatakan bahwa masyarakat Indonesia berasal dari daratan
Asia.Pendapat ini didukung oleh....
a. Pengunaan bahasa yang banyak persamaannya
b. Penemuan artefak-artefak
c. Penemuan fosil –fosil manusia purba
d. Persamaan adat dan tradisi masyarakatnya
e. Sifat-sifat dari kepercayaan manusia
4.Berdasarkan pendapat para ahli secara umum menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal
dari daerah ....
a.Peking
b.Yunan
c.Tonkin
d.Kamboja
e.Vietnam
5.Menurut Krom nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari ....
a. Asi tenggara c. Yunan
b.Cina tengah d. Yunani
e. India
6.Ras Weddoid yang datang ke Indonesia berasal dari....
a.India bagian utara
b. India bagian timur
c. India bagian selatan
d. India bagian barat
e.India bagian tengah
7.Gelombang migrasi ras yang terakhir adalah ras Melayu Muda, disebut pula ras....
a.Metro Melayu c. Pleo Melayu
b.Proto Melayu d.Deutro Melayu
e.Neo Melayu
8.Kelompok manusia yang mempunyai ciri- ciri pisik bawaan yang sama disebut dengan....
a.ras c.suku bangsa
b. bangsa d gen
e etnis
10 Sistem pelambangan manusia untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan....
a.kata b.kalimat
c bahasa d.simbol
e.sandi
soal uraian
1. Jelaskan pendapat Van Heine Geldren tentang asal usul bangsa Indonesia
2. Apa alasan M . Yamin mengatakan bahwa bangsa Indonesia bersal dari Indonesia jelaskan!
3. persebaran jenis –jenis ras di Indonesia bertahap sebutkan jenis ras yang masuk ke Indonesia
gelombang pertama dan terakhir
Pedoman penskoran
Soal pilihan ganda masing – masing nomor berskor satu poin
Soal essai masing – masing soal mempunyai skor 5 poin
Pedoman penilaian
Skor pilihan ganda diperoleh tambah skor uraian bagi 25X100
1 – 10 C
2. Keaktifan 1 – 25
Terlibat secara aktif dalam pembelajaran 15 - 25 A
Kurang terlibat secara aktif dalam
pembelajaran
Tidak terlibat secara aktif dalam 10 - 15 B
pembelajaran
1 – 10 C
LEMBARAN DISKUSI
HARI/TANGGAL :
TOPIK DISKUSI :
Kerjasama
kelompok
Hasil tugas
Jumlah Nilai Kelompok
Penilaian Individu Peserta didik
Berani
mengemukakan
pendapat
Berani menjawab
pertanyaan
Inisiatif
Ketelitian
Pengusaan materi
Jumlah nilai individu
Kriteria penilaian
Kriteria Nilai Nilai
indikator kualitatif kuantitatif
80 - 100 Memuaskan 4
70 - 79 Baik 3
60 - 69 Cukup 2
45 - 59 Kurang cukup 1
Jumlah
• Setelah hasil ulangan diketahui maka siswa dikelompokkan menjadi dua kelompok:
PROGRAM PENGAYAAN
• Dapat dilakukan dengan memanfaatkan perpustakaan dalam bentuk tugas dengan
pengalaman belajar yang berbeda dengan sebelumnya.
Contoh lembar tugas untuk pengayaan :
Bacalah diperpustakaan literatur tentang manusia purba Afrika dan Asia, deskripsikan
perbedaannya
PROGRAM PENGAYAAN
Memanfaatkan perpustakaan dalam bentuk tugas dengan pengalaman belajar yang berbeda
dengan sebelumnya.
2. Setelah Remedial, melakukan penilaian kembali dengan memberikan tes agar siswa tuntas.