Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
kurang lebih 17.000-an pulau besar dan kecil, juga memiliki panjang pantai
terpanjang kedua di dunia setelah Australia yang mencapai kurang lebih 81.000
sumber daya alam laut yang besar, baik sumber daya hayati maupun non-hayati.
hewani, dengan menangkap dan memungut berbagai jenis ikan, udang, rumput
banyak masalah mulai dari terjadi padat tangkap (overfishing) hingga beberapa
untuk penduduk indonesia yang terus bertambah setiap tahunnya. Dengan kondisi
2
yang seperti itu maka di ambil pilihan yaitu usaha budidaya (culture) sumber daya
hayati air yakni seperti pembuatan tambak, kolam ikan mas dan lain sebagainya.
Dalam laporan ini berisi tentang budidaya ikan mas serta satu contoh
Kecamatan Tanjung Morawa Deli Serdang oleh Keluarga Bapak Ingan Macan
Sitepu dimana semua keputusan tentang budidaya ikan masnya diserahkan kepada
Ibu Jamaiah Tarigan selaku istri dari bapak tersebut. Ibu Jamaiah merupakan
orang yang yang membudidayakan ikan mas ini, bukan suaminyanya. Tapi
Ikan-ikan hasil budidaya di Indonesia, baik ikan air tawar maupun ikan-
ikan laut, semakin berpeluang untuk bersaing dengan ikan-ikan hasil budidaya
dari negara-negara lain. Apalagi dalam beberapa faktor, iklim Indonesia lebih
yang memiliki lahan perairan dan pantai yang sangat luas untuk budidaya ikan.
Wilayah perairan yang luas dan jenis-jenis ikan bernilai ekonomis tinggi
yang cukup banyak, juga didukung oleh perkembangan ilmu dan teknologi
lembaga-lembaga lainnya.
tambak, maupun di air tawar, para pembudidaya harus mampu membuat kondisi
yang cocok untuk kehidupan ikan. Misalnya, ketika hendak dilakukan manipulasi,
perubahan yang terjadi karena pengaruh dari luar maupun kondisi (alamiah) yagn
bukanlah jaminan bahwa budidaya ikan akan berjalan mulus, tanpa permasalahan.
Kini telah banyak masalah yang di hadapi oleh sektor budidaya ikan.
1.1.3 Stres
4
Stres yaitu suatu keadaan saat suatu hewan tidak mampu mengatur kondisi
stimulus yang menyebabkan timbulnya keadaan stres disebut sebagai stressor atau
faktor stres. Sejumlah contoh keadaan yang dapat berperan sebagai stressor
Terhadap penyakit ikan akibat stres ini tidak perlu terlalu membuat kita
jadi patah semangat untuk usaha budidaya ikan, sebab sebelum ini terjadi kita bisa
bahan organik dan limbah yang mengandung nitrogen, menjaga pH dan suhu pada
kisaran yang dibutuhkan oleh ikan, dan menjaga oksigen terlarut pada konsentrasi
sekurangnya 5 mg/liter. Kualitas air yang buruk merupakan stressor utama bagi
budidaya perikanan.
Pakan dengan kualitas yang baik yaitu pakan yang memenuhi kebutuhan
nutrien bagi ikan. Pakan yang diberi tambahan diet berupa sayuran atau hijauan
dan pakan hidup merupakan salah satu usaha penyediaan pakan yang seimbang,
dengan baik.
Sanitasi
serta tidak mencampur alat atau peralatan antara spesies-spesies ikan ayng
(Irianto A, 2005).
Ikan ekonomis adalah ikan yang mudah diatur, mudah dipelihara, dan
berkembang biak sehingga disebut juga ikan produktif. Jenis-jenis ikan ekonomis
yang sudah sering di budidayakan di antaranya ialah ikan mas (Cyprinus carpio)
(Djuwanah, 1996).
berikut :
(Lentera T, 2002).
7
Ikan mas (cyprinus carpio, linn) merupakan jenis ikan darat yang hidup di-
perairan dangkal yang mengalir tenang dengan suhu sejuk. Jenis Ikan komsumsi
air tawar ini banyak digemari masyarakat karena rasa dagingnya gurih dan
memiliki kadar protein tinggi. Ikan mas yang lazim disebut Ikan karper terkenal
cepat, tahan terhadap penyakit dan parasit, adaftip terhadap lingkungan yang
mas dengan berbagai strain-nya banyak tersebar hampir di seluruh penjuru dunia.
Untuk itu Ikan mas banyak memiliki sebutan. Dalam bahasa Inggris di sebut
Ikan dari keluarga Cyprinideae ini juga sangat mudah di pelihara di-
berbagai jenis perairan, baik di kolam, rawa, sawah, ataupun tambak. Namun,
paling ideal ikan ini dipelihara di ketinggian antara 200-700 m dpl. Ikan mas
berkembang biak dengan cara menempelkan telurnya pada alat pembantu seperti
oleh masyarakat, mulai dari konsumen, produsen maupun pemelihara ikan. Sebab
Ikan mas sangat beragam dalam warna. Dari segi warna, dapat ditemukan
Ikan mas merah, hitam, hijau, kuning muda, putih, biru keperakan, coklat ke-
Di Indonesia, Ikan mas pertama kali dikenal sekitar tahun 1810 di daerah
Galuh, Ciamis, Jawa Barat. Namun, sekitar tahun 1860 Ikan mas sudah mulai
Barat. Pada tahun 1892, Ikan mas mulai didatangkan ke Padang Sidempuan,
Sumatera Utara, sampai akhirnya mulai di kenal di Medan pada tahun 1905. di
pulau Sulawesi, Ikan mas mulai di kenal pada tahun 1895 yang di awali dari
daerah Tondano, Sulawesi Utara. Tahun 1905, Ikan mas mulai didatangkan ke
Manado dan Sulawesi Selatan. Kemudian mulai tahun 1936 Ikan mas mulai
dipelihara di sawah. Di Bali, Ikan mas pertama kali dikenal pada tahun 1903, dan
mulai dibudidayakan orang di sawah pada tahun 1931. Ikan mas didatangkan
suatu organisme. Secara umum, karakteristik ikan mas memiliki bentuk tubuh
besar tubuh ikan mas ditutupi oleh sisik kecuali pada beberapa strain yang
memiliki sedikit sisik. Moncongnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat
disembulkan (protektil). Pada bibirnya yang lunak terdapat dua pasang sungut
(berbel) dan tidak bergerigi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi kerongkongan
Adapun beberapa sebutan bagi varietas ikan mas, di antaranya sebagai berikut :
Ikan Mas Sinyonya : Badan relatif panjang, warna kuning muda, mata
panjang.
yang merupakan batas warna bagian punggung yang lebih gelap dengan
kurang teratur.
Ikan Mas Punten : Berpunggung tinggi dan tebal, warna hijau, kepala
relatif kecil.
Ikan Mas Punten : Bentuk badan sedang, sisik tidak teratur dengan
beberapa bagian badan dekat punggung tidak tertutup sisik atau hanya bersisik
sedikityang besar-besar.
(Sumantadinata K, 1981).
Adapun tujuan dari penulisan Laporan ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk dapat lulus Praktikum Ilmu Usaha Tani di Departemen Agribisnis Fakultas
1. Untuk mengetahui keadaan usaha tani ikan mas yang dilakukan oleh salah
satu petani Desa Tadukan Raga serta luas usaha yang dikelola.
2. Untuk mengetahui tenaga kerja yang terpakai baik dari dalam keluarga
BAB II
IDENTITAS PETANI
Umur : 51 Tahun
Tempat tinggal :
Desa : Desa Tadukan Raga
Mata pencaharian:
Agama : Islam
Suku : Batak
Dalam usaha ikan mas yang dilakukan oleh keluarga ini, mereka
menggunakan Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK) yaitu pak Haloho, yang
mas yang dibudidayakan dapat dipanen setelah berumur 3 bulan 10 hari, dengan
masa istirahat lahan sekitar 3 minggu atau tepatnya 20 hari setelah dilakukan
BAB III
Adapun luas dan besarnya usaha keluarga ibu Jamaiah dapat dilihat dari
Dari Tabel 2.2 dapat dijelaskan bahwa luas lahan usahatani ikan mas milik
ibu Jamaiah ini adalah 35 rante, sedang untuk usaha lain yaitu kilang padi adalah
1 rante. Usaha tani ikan masnya dikerjakan oleh buruh tani yang di manageri oleh
ibi Jamaiah begitu juga dengan kilang padi milik mereka, dijalankan oleh
isterinya. Sebab pak Ingan bekerja di PTPN II dan menetap juga disana, dan akan
pulang sekali dalam sebulan. Sedang anak-anaknya ada yang telah berkeluarga
dan sekolah. Dan usaha tani ini sudah ia jalankan selama 5 tahun.
dengan ukuran bibit 3-4 inci atau umur bibit ikan mas 2 bulan dengan harga
Dan perlu diketahui bahwa inventarisasi kolam ikan mas ibu Jamaiah ini 6
tahun.
Untuk besarnya usaha budidaya ikan mas yang dijalankan oleh keluarga
6. Sumber modal untuk usahatani ikan mas ini adalah berasal dari modal
sendiri.
7. Harga ikan mas rata-rata perkg adalah sebesar Rp. 18.500/kg yang dijual
a. Hama : Kodok
: Ular
: Ikan Gabus
: Belut
: Mati mendadak
9.1 Beratnya serangan hama dan penyakit tersebut tidak terlalu mempengaruhi
b. Dalam hal hubungan kerja semua kerja dilakukan oleh pak Haloho mulai
c. Membuang ikan yang mendadak mati, menjaga kolam dari burung bangau,
meminjam dari adeknya yang juga pembudidaya ikan mas atau terkadang pada
tetangga.
15
Pola usaha budidaya kolam ikan mas yang dilakukan oleh keluarga ibu
pola tanam 3 bulan 10 hari musim budidaya ikan dan sekitar 3 minggu masa
tenggang kolam. Sehingga dalam 1 tahun terdapat 3 kali musim tanam. Keadaan
diatas menggambarkan pola tanam 3 kali musim panen terakhir yang dimulai ibu
Jamaiah dari bulan Mei tahun 2009 sampai bulan April 2010.
Pola tanam ini selalu dilakukan oleh ibu Jamaiah setiap membudidayakan
ikan masnya dan komoditi yang diusahakan juga sama dari tahun ke tahun.
Keadaan irigasi pada kolam ibu Jamaiah ini bisa dikatakan agak
memperihatinkan, sebab air yang di alirkan ke kolam tersebut berasal dari bekas
aliran kolam ikan mas orang lain yang disebelahnya. Jika ikan-ikan yang di kolam
Dalam buku pembesaran ikan mas di kolam air deras oleh Tim Lentera
dikatakan bahwa :”Penyakit dapat menular melalui dua cara, yaitu kontak badan
akibat kepadatan populasi yang terlalu tinggi dan melalui air akibat penyakit yang
BAB IV
KRONOLOGI KERJA
Tahapan kerja berarti bagaimana budidaya ikan mas dikerjakan, mulai dari
persiapan kolam sampai pemasaran hasil yang dilakukan oleh si reponden yang
Sebelum kolam diairi atau dilakukan pengirigasian, buruh tani ibu Jamaiah
terlebih dahulu membersihkan kolamnya dari sisa-sisa musim tanam yang lewat,
seperti menyikat dasar dan dinding kolam serta membuang semua sampah-
sampah baik organik maupun anorganik, gulma-gulma dan sisa-sisa lumut yang
mas yang akan dilakukan nantinya. Karena bila kolam tidak disiapkan dan terlebih
menjadi sarang hama dan penyakit ikan mas. Hal ini tentunya akan sangat
merugikan petani tersebut. Bisa-bisa hasil panen akan sedikit atau bahkan akan
Pupuk awal yang digunakan adalah pupuk Urea. Pupuk ini berguna untuk
menyediakan mineral dan unsur Nitrogen dalam tanah. Karena Nitrogen sangat
17
berguna untuk pertumbuhan ikan mas. Biaya yang harus dikeluarkan oleh ibu
Jamaiah untuk membeli pupuk Urea adalah sebesar Rp.80.000,-. Karena dalam 35
dalam kolam. Garam kasar ini berguna untuk mengundang plankton dan cacing
tanah. Sehingga dengan demikian, makanan alami ikan akan tersedia. Biasanya
ibu Jamaiah menggunakan 5 sak garam kasar. Dimana 1 sak garam ini dibeli
dengan harga Rp.50.000,-. Sehingga dalam 1 periode musim tanam, beliau harus
dijadikan tempat usaha budidaya ikan mas. Bila tanah terlalu asam atau terlalu
Selain itu tanah yang terlalu asam atau terlalu basa akan mengurangi
seperti zooplankton, rotifera, naupli, moina, dan daphnia sebagai bahan makanan
alami ikan mas untuk berkembang. Sehingga ketersediaan makanan alami ikan
semua usaha ikannya seluas 35 rante (14.000 m2) kolam. Ibu Jamaiah membeli
pupuk dolomit tersebut per saknya adalah Rp. 30.000,-. Dengan demikian, beliau
18
musim tanam.
Bibit ikan yang digunakan adalah bibit ikan jenis lokal yang biasa dibeli
dari Patumba, Ajibata. Ukuran bibit yang telah berumur 2 bulan dengan panjang
4-5 inchi dimana harganya Rp.600,-/ekor. Dalam 35 rante yang dibagi menjadi 3
kolam, ibu Jamaiah membutuhkan bibit ikan sebanyak 15.000 ekor. Dari hasil
kolam diairi dan didiamkan selama 2 hari. Penyortiran terhadap bibit tidak lagi
dilakukan oleh ibu Jamaiah dikarenakan bibit-bibit ikan mas tersebut telah disortir
Setelah bibit ditebar ke dalam kolam, maka pemberian pakan pun akan
bisa dilakukan. Dalam memberi pakan, tekhnik yang digunakan pada kolam ini
ialah dengan penyaluran pakan ke kolam melalui corong yang telah tersedia.
Pemberian pakan dilakukan 2-3 kali per hari (pagi, siang, dan sore).
Pemberian pakan pada ikan mas ini akan dilakukan secara rutin selama 3
bulan 10 hari, karena dengan umur seperti itu ikan telah bisa dipanen.
Dalam hal pemberantasan hama, seperti kodok dan burung bangau buruh
ibu Jamaiah melakukan penjagaan kolam setiap harinya. Sedang pada penyakit
ikan seperti ikan kurang nafsu makan, biasanya 6 kali dalam 1 musim tanam ibu
4.1.7 Panen
yang dilakukan baik, maka kemungkinan hasil yang didapat juga akan maksimal
Pemanenan ikan mas dengan luas lahan 35 rante (14.000 m2) dilakukan
kolam (menyalurkan air ke kolam kosong yang telah disiapkan) terlebih dahulu.
Ikan yang telah ditangkap akan langsung dibeli oleh pembeli pengumpul
yang langsung datang ke lokasi pemanenan setelah ditelepon oleh ibu Jamaiah.
Ikan mas sudah dapat dipanen ketika berumur 3 bulan 10 hari dengan
masa istirahat lahan antar masa tanam berkisar 3 minggu (20 hari). Hasil panen
pada satu kali musim mencapai 387 kg. Dengan harga rata-rata hasil produksi
BAB V
Tenaga kerja yang diperlukan pada budidaya ikan mas milik ibu Jamaiah
ini berkisar 90 HKP/sekali musim tanam. Dimana pak Haloho yang bekerja
mengurus kolam dibayar per bulan, karena beliau adalah pekerja tetap ibu
Jamaiah. Ibu Jamaiah memberikan gaji pada pak Haloho bukan berdasarkan bagi
Jumlah jam kerja yang diperlukan ibu Jamaiah dalam persiapan kolamnya
adalah 20 hari yang rata-rata bekerja selama 8 jam, sehingga jumlah HKP ibu
Jamaiah sebesar:
8 x 20
= x1 HKP
8
21
160
= x 1 HKP = 20 HKP
8
Penebaran pupuk dan garam kasar dilakukan oleh Tenaga Kerja Luar
8 x 4
= x1 HKP
8
32
= x 1 HKP = 4 HKP
8
8 x 2
= x1 HKP
8
16
= x 1 HKP = 2 HKP
8
mengeluarkan curahan tenaga kerja, sebab bibitnya dibeli langsung dari penyedia
adalah 100 hari, rata-rata 4 jam per hari. sehingga total HKP ibu Jamaiah adalah:
4 x 100
= x1 HKP
8
400
= x 1 HKP = 50 HKP
8
curahan tenaga kerja 9 hari, rata-rata 8 jam per hari, sehingga total HKP untuk
8 x 9
= x1 HKP
8
72
= x 1 HKP = 9 HKP
8
5.2.7 Panen
rata-rata waktu yang dibutuhkan 8 jam, selama 2 hari. Yang melakukan panen
1. Bapak Ingan
8 x 2
= x1 HKP
8
23
16
= x 1 HKP = 2 HKP
8
8 x 2
= x1 HKP
8
16
= x 1 HKP = 2 HKP
8
Kerja yang digunakan pada usaha ikan mas ibu Jamaiah adalah sebagai berikut:
Kerja
lapangan tidak ada. Karena ibu Jumaiah sibuk mengurus kilang padinya, suami
kerja di PTPN, sedang anak-anaknya satu orang telah berkeluarga dan selebihnya
sekolah. Oleh karena hal-hal tersebut , untuk pengerjaan budidaya ikan mas
diserahkan kepada bapak Haloho sebagai Tenaga Kerja Luar Keluarga (TKLK)
yang di gaji oleh ibu Jumaiah Rp.600.000 dan 1 sak beras per bulannya.
24
BAB VI
produksi yang dimiliki oleh petani tersebut. Inventarisasi kekayaan ibu Jamaiah
Tahun 2008
Umur Ekonomis
No Jenis Harta Satuan Jumlah Harga satuan Total Harga
(tahun)
1 Kolam Ikan Mas Rante 35 Rp 6.000.000 Rp 210.000.000 5
2 Gubuk Buah 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 5
3 Alat-Alat Pertanian
a. Cangkul Buah 1 Rp 35.000 Rp 35.000 3
b. Tikar Buah 1 Rp 15.000 Rp 15.000 5
c. Parang Buah 1 Rp 18.000 Rp 18.000 5
d. Cakar Buah 1 Rp 25.000 Rp 25.000 5
e. Corong Buah 3 Rp 7.000 Rp 21.000 2
f. Pipa Buah 1 Rp 102.000 Rp 102.000 10
g. Karung Plastik Buah 5 Rp 1.000 Rp 5.000 2
Total Rp 213.221.000 42
Tahun 2009
25
= Rp 213.487.000 – Rp 213.221.000
= Rp 266.000
= 213.221.000 + 213.487.000
2
= Rp 213.354.000
BAB VII
STATEMENT PENDAPATAN
sebagai biaya demikian pula dengan pendapatan. Agar usaha tani benar-benar
dapat berlangsung dengan baik dan hasil yang didapatkan bisa menggambarkan
26
tenaga kerja keluarga, dan pendapatan per HKO adalah sebagai berikut:
sebagai berikut:
Investasi Lahan.
= Rp.33.960.000
= Rp.33.960.000 – Rp.17.959.000
= Rp.16.001.000
= Rp.16.001.000 – Rp.497.100
= Rp.15.503.900
BAB VIII
ANALISIS PARTIAL
Spesifikasi
Bibit ikan mas dibeli dari Patumba, Ajibata Rp.600/ekor. Bibit yang dibeli
telah berumur 2 bulan, dengan ukuran bibit 3-4 inchi. Ibu Jamaiah memiliki 35
rante untuk usaha budidaya ikan masnya, yang dibagi menjadi 3 kolam. Dalam 1
kolam diisi 5.000 ekor, jadi total bibit ikan mas yang akan diperlukan ibu Jamaiah
per musim tanam 15.000 ekor. Ikan mas telah dapat dipanen setelah berumur 3
29
dipanen akan dijual ke pembeli pengumpul yang langsung datang ke lokasi panen.
II. Investasi
+Rp.210.000.000
15.000
18.000
25.000
102.000
6.000
IV. Pendapatan
V. Keuntungan
Dengan produksi sebanyak 1.160 Kg, titik balik modal tercapai jika
= Rp.970 ekor
Dengan harga jual Rp.18.500/Kg, titik balik modal tercapai jika jumlah
= Rp.1,19
Setiap penambahan biaya Rp.1 untuk budidaya ikan mas akan diperoleh
penerimaan Rp.1,19
= Rp.20.834.951
Dengan asumsi bunga bank 10% per tahun, penerimaaan yang akan
Keterangan :
- Data diolah dari petani ikan mas Desa Tadukan Raga, Medan
Dan petani bilang, kalau habisnya pakan tidak akan jauh dari hasil
yang diperoleh. Jika pakan habis 1 sak, maka akan diperoleh ikan mas
BAB IX
KELUARGA PETANI
berapa luas tanah yang sebenarnya diusahakan atau dikerjakan setiap anggota
14.000 m 2
=
7
= 2.000 m2/orang
keluarga.
Suami = 0
Istri = 1
Anak = 0 +
Jumlah = 1
Depency Ratio
Anggota Keluarga yang Bekerja
= Anggota Keluarga yang di Tanggung
34
1 Orang
= 6 Orang
= 0.17
Ini berarti bahwa seorang yang bekerja aktif dalam usaha tani harus
Petani sampel memiliki 1 orang suami dan 5 orang anak, dimana kelima
Pengaruh Suami dan anak-anak dalam usahatani tidak ada, karena anak-
anak ibu Jamaiah tidak ada yang memilki waktu untuk lahan, sedang suaminya
1. Pendapatan dari usaha budidaya ikan mas milik bu Jamaiah untuk saat ini
2. Pendidikan ibu Jamaiah tamat Sarjana Muda dan suaminya tamat SMA.
Tujuan usaha budidaya ikan mas milik bu Jamaiah ini adalah untuk usaha
keluarga. Usaha budidaya ikan mas ini ada karena perawatannya yang mudah
Petani merupakan orang asli desa Tadukan Raga yang dari kecil hingga
berumah tangga telah tinggal desa tersebut. Dan sejak 5 tahun yang lalu petani
a. Adat-istiadat
Petani termasuk orang yang tidak terlalu aktif dalam adat-istiadat yang
Serdang ini karena beliau selalu sibuk pada usaha ikan mas dan kilang padi milik
mereka.
b. Lembaga – lembaga:
Desa Tadukan Raga tidak ada lembaga Koperasi Unit Desa maupun
Koperasi Simpan – Pinjam. Namun, ibu Jamaiah selalu belanja pupuk di kios
milik adiknya yang memang menyediakan semua yang diperlukan unuk ikan,
sebab adiknya tersebut juga seorang pengusaha ikan mas. Dan kios adiknya tidak
c. PPL
PPL tidak ada di Desa tersebut, padahal menurut ibu Jamaiah PPL sangat
mereka butuhkan unuk penyedia informasi bagi usaha ikan masnya, karena ikan
BAB X
36
DFS
BAB XI
37
11.1 Kesimpulan
1. Ikan mas ini merupakan ikan ekonomis dan produktif karena mudah
2. Usaha budidaya ikan mas yang di geluti oleh ibu Jumaiah selama kurang
3. Tenaga Kerja yang digunakan dalam usaha budidaya ikan mas ini adalah
adalah Rp.25.460.000
tanam.
6. Jumlah Tenaga Kerja yang digunakan pada usaha budidaya ikan mas ini
7. Usaha budidaya ikan mas milik ibu Jumaiah ini tergolong usaha budidaya
buruh tetap di lahan milik ibu Jumaiah yang digaji per bulan bukan
11.2 Saran
2. Pada pemberian pakan pada ikan, ibu Jumaiah jangan hanya memakai
corong saja sebab kalau seperti itu pakan akan banyak yang terbuang atau
mubazir karena pakan terus menerus keluar dari corong. Seharusnya ibu
Jumaiah memakaikan self feeder (seperti selang kecil) pada corong, karena
jika ikan menyentuh alat tersebut secara otomatis pakan akan keluar. Dan ini
akan dapat mengurangi waktu kerja petani ibu Jumaiah dalam hal memberi
pakan.
39
DAFTAR PUSTAKA
Irianto A Drs M.Sc Ph.D. 2005. Patologi Ikan Teleostei. Penerbit Gadjah Mada