You are on page 1of 6

BAB II

AUDIOMETER

2.1. Spesifikasi
Berikut spesifikasi Audiometer yang digunakan untuk mengetahui ambang
batas minimum dan maksimum pendengaran manusia, yaitu :
1. Test signal : Pure, pulsed, warble tone, narrow band dan speech
masking noise.

2. Tes frekuensi : 0.125; 0.25; 0.5; 0.75; 1; 1.5; 2; 3; 4; 6; 8 kHz.

3. Level steps : 5 db, 2 db noise free.

4. Input : CD, tape, live speech microphone, patient microphone,


patient response switch.

5. Output : AC, BC, insert phone, freefield, monitor phone, electrical


output.

6. Fungsi : Tracking.

7. Standard : IEC 601-1, IEC 645-1 class 2, IEC 645-2 menurut


medical
directive 93/42/EEC, CE 0124).

8. PC interface : Serial RS 232C, 9 pin connector dan MAICO protocol.

9. Power : 100 - 240 V, 50/60 Hz, 25 VA.

10. Dimensi : 36 x 46 x 15 cm.

11. Berat : 5.8 kg (termasuk aksesoris).

12. Aksesoris standar : Headphones TDH 39, Radio ear B 71, kabel utama (2
meter), patient response switch, live speech microphone,
kertas audiogram.

13. Air conduction : -10 - 120 dBHL.

14. Bone conduction : -10 - 70 dBHL.

15. Freefield : -10 - 90 dBH dalam jarak 1 meter.


2.2. Cara Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Peserta peragaan alat duduk pada tempat yang disediakan.
2. Peserta peragaan alat diminta menggunakan headphone dengan
ketentuan buds yang berwarna merah dipakai pada telinga kanan dan yang
berwarna biru dipakai pada telinga kiri.
3. Audiometer kemudian dioperasikan operator. Peserta peragaan alat
akan diperdengarkan suara berdesir yang keluar pada headphone, untuk
pertama kali dilakukan pengujian telinga kanan.
4. Peserta peragaan alat diharuskan memberi isyarat apabila
mendengar suara desiran untuk pertama kalinya (minimum). Kemudian hasil
data pengujian dicatat.
5. Peserta peragaan alat diperdengarkan lagi suara desiran dan
diharuskan memberi isyarat bahwa praktikan tidak mampu lagi mendengar
suara desiran itu karena terlalu kuat (maksimum). Kemudian hasil data
pengujian dicatat.
6. Pengujian dilakukan juga untuk telinga kiri sesuai dengan langkah
3, 4, dan 5.
7. Data hasil pengujian dicatat.

2.3. Gambar Audiometer


Gambar dari alat ukur Audiometer dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Audiometer
BAB III
FUNGSI DAN APLIKASI AUDIOMETER

3.1. Fungsi Audiometer


Adapun fungsi dari alat audiometer ini antara lain :
1. Untuk mengukur tingkat kemampuan pendengaran manusia.
2. Untuk menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkan
gangguan pendengaran.
3. Untuk melihat pengaruh kebisingan dengan adanya gangguan pendengaran.

3.2. Aplikasi Audiometer


Audiometer dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan antara lain:
1. Peneliti
a. Mengetahui ambang batas pendengaran manusia.
b. Mengetahui adanya gangguan pada pendengaran yang diakibatkan oleh
faktor lingkungan.
2. Industri
a. Untuk mengetahui batas kemampuan pendengaran para pekerja di lantai
produksi yang selalu terpapar suara kebisingan yang tinggi.
b. Untuk melakukan perbaikan mengenai keluhan kebisingan, sehingga
pekerja di lantai pabrik dapat berkonsentrasi dalam menghasilkan produk
yang lebih banyak.
c. Untuk melihat adanya hubungan antara kebisingan dengan menurunnya
produktivitas, baik dalam hal jumlah kapasitas produksi maupun waktu
pengerjaan.

BAB IV
HASIL PENGUKURAN

4.1. Data Pengukuran


Data pengukuran tingkat kemampuan pendengaran kelompok XIII dengan
menggunakan audiometer dapat dilihat pada Tabel 4.1. berikut ini.
Tabel 4.1. Data Pengukuran Peragaan Alat Audiometer
Right Left
Nama
Max (dB) Min (dB) Max (dB) Min (dB)
Nadia Syafira 85 35 90 35
Dea Dara 90 25 90 35
Musthofa Wirawan 90 30 90 30
Indra Amri 100 25 100 30

4.2. Hasil Pengukuran


Hasil pengukuran yang diperoleh akan diolah dengan mencari rata-rata
data baik secara kelompok maupun secara perorangan.
I. Kelompok
1. Right Max

X 
 Xi  85  90  90  100  365  91,25
n 4 4
2. Right Min

X 
 Xi  35  25  30  25  115  28,75
n 4 4
3. Left Max

X 
 Xi  90  90  90  100  370  92,5
n 4 4
4. Left Min

X
 Xi  35  35  30  30  130  32,5
n 4 4

Tingkat kemampuan pendengaran rata-rata dalam kelompok dapat dilihat


pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Tingkat Kemampuan Pendengaran secara Umum (Kelompok)
Right (dB) Left (dB)
Max 91,25 92,5
Min 28,75 32,5

II. Perorangan
1. Nadia Syafira
a. Max

X 
 Xi  85  90  175  87,5
n 2 2
b. Min

X 
 Xi  35  35  70  35
n 2 2
2. Dea Dara
a. Max

X 
 Xi  90  90  180  90
n 2 2
b. Min

X 
 Xi  25  35  60  30
n 2 2
3. Musthofa Wirawan
a. Max

X 
 Xi  90  90  180  90
n 2 2
b. Min

X 
 Xi  30  30  60  30
n 2 2

4. Indra Amri
a. Max

X 
 Xi  100  100  200  100
n 2 2
b. Min

X 
 Xi  25  30  55  27,5
n 2 2

Tingkat kemampuan pendengaran untuk kedua telinga dapat dilihat pada


Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Tingkat Kemampuan Pendengaran untuk Kedua Telinga
Nama Max (dB) Min (dB)
Nadia Syafira 87,5 35
Dea Dara 90 30
Musthofa Wirawan 90 30
Indra Amri 100 27,5

You might also like