You are on page 1of 7

PROPOSAL OTOMATISASI KELISTRIKAN

GEDUNG DAN INDUSTRI

SISTEM PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA


DALAM RUANGAN

Oleh :

Akhiruddin Nasution (0805031004)

Anan Kurniawan F. Nasution (0805031005)

Eka Ferdian Syahputra (0805031019)

Nurul Fauziah Siregar (0805031039)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

MEDAN
2010/2011

2
I. PENDAHULUAN

Dewasa ini energi di dunia semakin terbatas dan mahal harganya, karena itu
penghematan terhadap energi harus dilakukan. Salah satu penghematan dalam energi
lisrik yaitu dengan cara mematikan peralatan listrik yang tidak digunakan, dan
diantaranya dengan penggunaan lampu ruangan. Guna menghindari keborosan energi
yang diakibatkan seseorang lupa mematikan lampu ruangan maka diperlukan system
otomatisasi yang dapat mengatur nyala lampu ruangan berdasarkan ada dan tidaknya
orang dalam ruangan serta dapat mengatur intensitas cahaya dalam ruangan yang
dipengaruhi oleh faktor luar seperti sinar matahari.

Dalam hal ini dapat direncanakan sistem sensor yang terintegrasi dengan pengontrol
lampu. Sensor yang dapat digunakan meliputi sensor inframerah, laser, limit switch, dan
magnetik switch. Dalam proposal ini, dipilih sensor yang tidak ada kontak fisik dengan
objek yang dideteksi dan mampu untuk hal jarak. Dalam hal ini inframerah.

Untuk menyalakan dan mematikan lampu, digunakan pendeteksi ada dan tidaknya
orang dalam ruangan yang menggunakan sensor inframerah. Jika sensor mendeteksi ada
satu orang atau lebih dalam ruangan, maka sistem dari mikrokontroler akan mengaktifkan
relay untuk menyalakan lampu. Kemudian data yang ada pada mikrokontroler dikirim
oleh RS485 ke PC yang berada di ruang kontrol. Begitu juga untuk sebaliknya, jika tidak
ada orang dalam ruangan maka system akan mematikan lampu.

Untuk pengaruh dari cahaya luar (dalam hal ini sinar matahari), jika sensor
mendeteksi cahaya dari luar lebih kuat atau lebih terang dari cahaya ruangan maka sensor
akan mengirim data melalui system dari mikrokontroler. Kemudian data tersebut akan
dikirim ke PC untuk diproses dan dikirim kembali ke RS485, setelah itu data yang ada
pada mikrokontroler akan mengaktifkan dimmer yang secara otomatis mengatur
intensitas cahaya dalam ruangan dan mensinkronisasikan cahaya di dalam ruangan
dengan keadaan cahaya di luar ruangan.

1
II. MAKSUD DAN TUJUAN

Dari perumusan masalah di atas, maka batasan masalah dari Sistem ini adalah:
a. Subyek yang dikontrol adalah nyala lampu dan intensitas/kuat penerangan
lampu.
b. Instrumen pengatur berupa sistem berbasis ATmega16.
c. Aplikasi alat yang dibuat hanya untuk menyalakan lampu yang di atur
berdasarkan hasil pendeteksian sensor.
d. Penghitungan oleh sensor dilakukan dalam keadaan orang yang berada di
dalam ruangan dan tidak dalam keadaan berdesakan atau dalam antrian.

Tujuan dari pembuatan alat dalam proposal ini adalah membuat prototipe untuk
keperluan sistem deteksi orang dalam ruangan untuk mengatur nyala lampu ruang kuliah
yang dipantau secara terpusat dalam ruang kontrol.

Manfaat dari pembuatan sistem deteksi orang dalam ruangan untuk mengatur nyala
lampu ruang kuliah yang dipantau secara terpusat dalam ruang kontrol dalam tugas akhir
ini antara lain :
• pemakaian energi listrik lampu lebih efisien
• penghematan energi listrik
• dapat mengetahui jadwal pemakaian energi listrik dalam ruangan
• meningkatkan efisiensi pemakaian

2
III. KONFIGURASI SISTEM

Pembuatan sistem kontrol lampu ruang kuliah untuk mendeteksi ada dan tidaknya
orang dalam ruangan yang mampu mengatur intensitas cahayanya secar otomatis ini
memiliki 2 tahap utama, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.
Perancangan perangkat keras meliputi perancangan rangkaian power supply, rangkaian
mikrokontroler ATmega16, rangkaian sensor, rangkaian relay, rangkaian RS232 dan
rangkaian RS232 to RS485. Untuk perancangan perangkat lunak meliputi program
berbasis bahasa C yang disuntikkan ke mikrokontroler ATmega16 untuk mengatur
intensitas cahaya lampu, dan software Delphi untuk menampilkan pada PC.

Diagram fungsional proses secara keseluruhan beserta perencanaan perangkat keras


secara keseluruhan. Pada Gambar 1 ditunjukkan blok diagram keseluruhan rangkaian.

Kontrol
Ruang Kelas

Monitor
Lampu Relay
Kontro-
Mikro-
Sistem

PC
ler

RS232
RS232
RS485 RS485
Sensor RSRS485

Gambar 1. Fungsional Rangkaian Keseluruhan


Pada ruangan ini terdapat beberapa komponen utama yaitu, sensor, lampu, dan relay.
Dibawah ini akan dijelaskan tiap komponen yang diperlukan pada ruangan , yaitu :
• power supply digunakan untuk memberikan input tegangan pada keseluruhan
komponen yang terdapat pada sistem alat ini, yaitu pada rangkaian sistem
minimum mikrokontroler, sensor , relay, dan rangkaian RS232 to RS485.

• Rangkaian sensor terdiri dari pemancar dan penerima cahaya inframerah yang
dirancang dengan menggunakan dioda inframerah dan photodioda .

3
• Untuk dapat menyalakan lampu yang membutuhkan tegangan sebesar 220V,
maka diperlukan sebuah rangkaian relay yang dapat memenuhi hal tersebut.

IV. Perancangan Sistem Rangkaian

Perancangan sistem rangkaian meliputi perancangan sistem minimum dan


perancangan rangkaian downloader sebagai berikut:
• sistem ini merupakan sistem kontrol dari keseluruhan sistem kerja pada alat ini.
Pada proyek ini digunakan sistem yang berbasis pada mikrokontroler ATmega16.

• Dalam pembuatan alat ini dibutuhkan komunikasi serial untuk menghubungkan


sistem mikrokontroler ke PC yaitu, rangkaian RS232 dan RS232 to RS485.

• Didalam kontrol dibutuhkan converter RS485 to RS232, PC, Monitor untuk


memantau ruangan, dan program monitoring dengan menggunakan bahasa
Delphi. PC dihubungkan ke RS485, kemudian PC menerima data dari
mikrokontroler lalu diolah oleh program Delphi yang kemudian ditampilkan pada
Monitor.

4
V. DESKRIPSI KERJA

Dalam sistem ini dirancang sistem kontrol lampu ruang kuliah yang dikendalikan
berdasarkan ada dan tidaknya orang yang ada dalam ruangan dan dipantau secara terpusat
dalam ruang control dan menyeimbangkan intensitas cahaya lampu dengan cahaya dari
luar ruangan. Pada pembuatan alat ini, dilakukan pemantauan terhadap ada dan tidaknya
orang dalam ruangan. Untuk itu digunakan deretan sensor inframerah. Sensor ini
merupakan masukan, yaitu pendeteksi keluar masuknya seseorang dan dimmer sebagai
pengatur intensitas cahayanya.

Untuk menghubungkan mikrokontroler yang ada pada ruangan dengan PC yang


berada di ruang kontrol digunakan RS485 sebagai control ON-OFF ruangan. Komunikasi
antara mikrokontroler dan PC, menggunakan RS232 yang kemudian di convert ke
RS485. Data yang diterima PC diolah dengan menggunakan program untuk
menghasilkan informasi visual secara langsung ditampilkan di dalam ruang kontrol.

Setiap orang melintas antara kedua ruangan ini akan menyebabkan sensor penerima
terhalang sehingga pada mikrokontroler akan mengaktifkan counter sehingga dapat
menghitung jumlah naik ketika orang masuk dan menghitung turun ketika orang keluar.
Dan hasil dari pendeteksian ini dapat dipantau dari ruang control.

You might also like