You are on page 1of 12

LAPORAN PENELITIAN DI BIDANG AUDIT

Audit Pertanggungjawaban Sosial


Perusahaan

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Audit
Manajemen yang Diampu oleh Bapak Komarudin Achmad, SE., M.Si., Ak

Oleh :

Galuh Rizka A.R.P. (0810230017)


Karina Rakhma P. (0810230022)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
RINGKASAN LAPORAN PENELITIAN ACUAN
Berikut merupakan ringkasan laporan penelitian yang dijadikan acuan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian.

JUDUL PENELITIAN :
Audit Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan : Pendekatan Literatur

SUMBER :
JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 11, NO. 2, NOVEMBER
2009: 101-108

PENULIS :
Theresia Woro Damayanti
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Satya Wacana

RINGKASAN PENELITIAN :
Akuntansi pertanggungjawaban sosial yang merupakan pengungkapan
sukarela dalam laporan keuangan membutuhkan audit oleh pihak-pihak yang
independen karena ternyata stakeholder memberikan respon yang positif atas
laporan dalam akuntansi pertanggungjawaban sosial. Tetapi, kenyataannya belum
ada standar yang mengatur tentang akuntansi pertanggungjawaban sosial yang
menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan audit atas akuntansi
pertanggungjawaban sosial.

Berdasarkan praktek-praktek industri, pertanggungjawaban sosial dapat


dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu menjelaskan tujuan,
mengidentifikasikan stakeholder dalam kepentingannya, memperhatikan
kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit pertanggungjawaban
sosial, melakukan verifikasi dari pihak internal dan eksternal yang independent,
mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder dan publik, menilai kembali
tujuan dan aktivitas perusahaan.
Semakin berkembangnya perusahaan dan industri telah banyak
mengakibatkan munculnya persoalan perusahaan yang tidak hanya berkaitan
dengan shareholders tetapi juga dengan stakeholder. Hal ini terjadi karena tujuan
perusahaan semakin berkembang tidak hanya mencapai profit yang tinggi tetapi
juga mengembangkan keberadaan usahanya secara keseluruhan. Hubungan antara
perusahaan dan stakeholder ini biasa disebut sebagai tanggung jawab
(responsibilities). Tanggung jawab antara perusahaan dan stakeholder dibagi
menjadi dua yaitu tanggung jawab perusahaan ke stakeholder dan tanggung jawab
stakeholder ke perusahaan.

Berkembangnya dunia usaha semakin menuntut perusahaan untuk


melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Akuntansi merespon kebutuhan
masyarakat atas pelaksanaan tanggung jawab sosial masyarakat dengan
menganjurkan perusahaan untuk melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
sosialnya. Masalah yang terjadi adalah akuntansi pertanggungjawaban sosial
sampai saat ini masih merupakan voluntary disclosure sehingga belum ada standar
yang mengatur bagaimana seharusnya akuntansi pertanggungjawaban sosial
diungkapkan dalam laporan keuangan. Hal ini menyebabkan sulitnya proses
dalam audit pertanggungjawaban sosial.

Pentingnya audit pertanggungjawaban sosial seharusnya membuat


perusahaan-perusahaan berusaha untuk melakukan audit atas akuntansi
pertanggungjawaban sosial mereka. Tetapi dalam pelaksanaan audit
pertanggungjawaban sosial terdapat beberapa hambatan. Berkembangnya
akuntansi pertanggungjawaban sosial sebagai wujud tanggung jawab perusahaan
kepada masyarakat dan salah satu alat untuk menilai kinerja perusahaan tidak
diimbangi dengan adanya standar akuntansi yang mengatur akuntansi
pertanggungjawaban sosial ini.

Akuntansi pertanggungjawaban yang bersifat voluntary disclosure


membutuhkan verifikasi pihak independen. Tetapi belum adanya standar yang
mengatur akuntansi pertanggungjawaban sosial ini menyebabkan pelaksanaan
audit pertanggungjawab sosial dilakukan berdasarkan praktik industri yang telah
berlangsung. Berdasarkan praktek industri maka tahapan audit sosial adalah
menjelaskan tujuan, mengidentifikasikan stakeholder dalam kepentingannya,
memperhatikan kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit
pertanggungjawaban sosial, melakukan verifikasi dari pihak internal dan eksternal
yang independent, mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder dan
publik, menilai kembali tujuan dan aktivitas perusahaan.

Verifikasi dapat dilakukan dengan menggunakan menetapkan kewajaran


atas asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan .Untuk aspek dalam
pertanggungjawaban sosial yang bisa diukur secara moneter kelima asersi dapat
digunakan. Sedangkan untuk aspek dalam pertanggungjawaban sosial yang tidak
dapat diukur secara moneter yang dapat dilakukan adalah asersi atas keberadaan
atau keterjadian, asersi kelengkapan, serta asersi penyajian dan pengungkapan.
USULAN JUDUL PENELITIAN

Adapun usulan judul penelitian dengan merujuk pada jurnal yang peneliti
dapatkan adalah sebagai berikut:

“Pengaruh Standar Audit Pertanggungjawaban Terhadap Pelaksanaan


Audit Pertanggungjawaban dan Pengungkapan Akuntansi
Pertanggungjawaban”
RINGKASAN PENELITIAN YANG DIAJUKAN

ABSTRAK

Nama : Galuh Rizka A.R.P.

Karina Rakhma P.

Departemen : Akuntansi

Judul : Pengaruh Standar Audit Pertanggungjawaban Terhadap

Pelaksanaan Audit Pertanggungjawaban dan Pengungkapan

Akuntansi Pertanggungjawaban

Penelitian ini menguji pengaruh standar audit pertanggungjawaban terhadap


pelaksanaan audit pertanggungjawaban dan pengungkapan akuntansi
pertanggungjawaban. Akuntansi pertanggungjawaban sosial yang merupakan
pengungkapan sukarela dalam laporan keuangan membutuhkan audit oleh pihak-
pihak yang independen karena ternyata stakeholder memberikan respon yang
positif atas laporan dalam akuntansi pertanggungjawaban sosial. Tetapi,
kenyataannya belum ada standar yang mengatur tentang akuntansi
pertanggungjawaban sosial yang menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan
audit atas akuntansi pertanggungjawaban sosial. Berdasarkan praktek-praktek
industri, pertanggungjawaban sosial dapat dilakukan melalui beberapa tahapan
yaitu menjelaskan tujuan, mengidentifikasikan stakeholder dalam kepentingannya,
memperhatikan kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit
pertanggungjawaban sosial, melakukan verifikasi dari pihak internal dan eksternal
yang independent, mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder dan
publik, menilai kembali tujuan dan aktivitas perusahaan.

Kata kunci: Akuntansi pertanggungjawaban sosial, audit pertanggungjawaban


sosial.
BAB 1 Pendahuluan

Akuntansi pertanggungjawaban sosial yang merupakan pengungkapan


sukarela dalam laporan keuangan membutuhkan audit oleh pihak-pihak yang
independen karena ternyata stakeholder memberikan respon yang positif atas
laporan dalam akuntansi pertanggungjawaban sosial. Tetapi, kenyataannya belum
ada standar yang mengatur tentang akuntansi pertanggungjawaban sosial yang
menyebabkan kesulitan dalam melaksanakan audit atas akuntansi
pertanggungjawaban sosial.
Berdasarkan praktek-praktek industri, pertanggungjawaban sosial dapat
dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu menjelaskan tujuan,
mengidentifikasikan stakeholder dalam kepentingannya, memperhatikan
kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit pertanggungjawaban
sosial, melakukan verifikasi dari pihak internal dan eksternal yang independent,
mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder dan publik, menilai kembali
tujuan dan aktivitas perusahaan.
Laporan atas tanggung jawab sosial perusahaan kepada stakeholder ini
disebut sebagai laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial (Social
Responsibility Accounting). Audit pertanggungjawaban sosial diartikan sebagai
suatu proses pembuktian kewajaran atas akuntansi pertanggungjawaban sosial.
Dalam penelitian ini audit pertanggungjawaban sosial diartikan sebagai
pembuktian kewajaran atas akuntansi pertanggungjawaban sosial.
Untuk menjamin bahwa akuntansi pertanggungjawaban sosial perusahaan
mencerminkan hal yang sesungguhnya maka diperlukan audit atas laporan
akuntansi pertanggungjawaban sosial yang disebut sebagai audit
pertanggungjawaban sosial (Socials Responsibility Auditing).Akuntansi
pertanggungjawaban sosial yang merupakan pengungkapan sukarela dalam
laporan keuangan membutuhkan audit oleh pihak-pihak yang independen karena
ternyata stakeholder memberikan respon yang positif atas laporan dalam akuntansi
pertanggungjawaban sosial.
BAB 2 Metode riset
2.1 Sampel Penelitian
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive
sampling, sehingga sampel yang akan diteliti adalah populasi yang memenuhi
kriteria tertentu berdasarkan tujuan dan target yang diinginkan. Sampel yang
diambil yaitu:
a. Penelitian atas 50 laporan keuangan perusahaan Amerika
b. Penelitian atas 18 laporan keuangan industri kertas

2.2 Definisi Operasional


Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah pengungkapan
CSR dan pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban. Variabel independen yang
digunakan adalah audit atas akuntansi pertanggungjawaban.

2.3 Perumusan Hipotesis


Berdasarkan teori, peraturan dan penelitian-penelitian yang ada, maka rumusan
hipotesis yang diajukan adalah:
H0 : Standar audit pertanggungjawaban berpengaruh terhadap pelaksanaan audit
pertanggungjawaban dan pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban

H1 : Standar audit pertanggungjawaban tidak berpengaruh terhadap pelaksanaan


audit pertanggungjawaban dan pengungkapan akuntansi
pertanggungjawaban

2.4 Metodologi Penelitian


Dalam bagian metodologi penelitian, penulis akan menghadirkan kerangka
operasional penelitian ini. Diawali dengan penjelasan mengapa penelitian ini
masuk ke dalam kategori penelitian kualitatif dan menggunakan paradigma
positivistik. Selanjutnya pendekatan metodologi untuk masalah penelitian yang
diangkat akan dijelaskan secara terinci dilengkapi kerangka berpikir penelitian.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kualititaf untuk
merancang dan melaksanakan penelitian. Penelitian ini berusaha untuk
menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, persepsi, serta sikap orang
secara individual maupun kelompok akan adanya pengaruh standar audit
pertanggungjawaban terhadap pelaksanaan audit pertanggungjawaban dan
pengungkapan akuntansi pertanggungjawaban. Penulis menggunakan paradigma
positivistik karena penulis memulai penelitian dengan berbekal teori yang telah
ada. Paradigma positivistik ini membantu penulis untuk menjelaskan praktik
akuntansi yang dilakukan selama ini oleh perusahaan.

2.5 Metode analisis data


Teknik penulisan yang digunakan adalah menggunakan analisis tinjauan sejarah.
Analisis tinjauan sejarah dilakukan dengan menggunakan fakta atau peristiwa
yang telah terjadi di masa lalu sebagai obyek analisis. Penulis hendak memahami
dan menganalisis masalah audit dalam audit laporan pertanggungjawaban sosial
dengan mengumpulkan fakta-fakta yang relevan dan mengkaji lebih dalam realitas
sosial ini. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan pengguna
(user approach) dalam penyusunan standar akuntansi. Analisis data ini dilakukan
melalui beberapa tahapan berikut:
1. Dari hasil studi kepustakaan yang telah dilakukan, data dikumpulkan dan
disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pembahasan dan pemecahan masalah.
2. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap fenomena audit laporan
pertanggungjawaban sosial perusahaan di Indonesia.
3. Melakukan wawancara dan pembagian kuesioner kepada beberapa
konstituen perusahaan dan pohak-phak yang membantu terlaksananya
progrom pertanggungjawaban sosial perusahaan untuk mendapatkan
informasi akan kebutuhan informasi akuntansi masing-masing konstituen.
4. Melakukan identifikasi dan analisis terhadap berbagai kelompok
berkepentingan dalam pengungkapan laporan pertanggungjawaban sosial
perusahaan.
5. Menelaah lebih lanjut mengenai sumber-sumber data yang didapatkan.
6. Membuat simpulan, keterbatasan yang dialami selama penelitian, dan
rekomendasi untuk penelitian yang akan datang.
BAB 3 Hasil Penelitian
3.1 Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial
Akuntansi pertanggung jawaban sosial merupakan laporan atas aktivitas
perusahaan dalam hubungannya dengan stakeholder. Akuntansi
pertanggungjawaban sosial dapat digunakan perusahaan untuk membantu
perusahaan dalam membuktikan klaim atas tanggung jawab sosial mereka,
memonitor kinerja mereka yang berhubungan dengan perubahan nilai sosial,
mengkomunikasikan informasi yang dapat dipercaya dan merespon umpan balik
dari stakeholder.
Hal ini juga memperkuat dasar perusahaan dalam jangka waktu panjang
dengan menyediakan perusahaan informasi yang penting tentang apa yang terjadi
pada lingkungan eksternal, mengembangkan relasi dengan komunitas, pekerja dan
pemasok serta konsumen.

3.1.2 Pengungkapan Pada Akuntansi Pertanggungjawaban


Akuntansi pertanggungjawaban sosial yang merupakan pengungkapan
sukarela dalam laporan keuangan membutuhkan audit oleh pihak-pihak yang
independen karena ternyata stakeholder memberikan respon yang positif atas
laporan dalam akuntansi pertanggungjawaban sosial.
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan menimbulkan dampak
yang positif bagi perusahaan. Dampak positif ini berupa naiknya harga saham,
naiknya profit perusahaan dan naiknya return saham perusahaan. Hal ini
mengindikasikan bahwa ternyata stakeholder memberikan apresiasi positif bagi
perusahaan yang melakukan dan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya.
Pentingnya informasi yang terkandung dalam pengungkapan
pertanggungjawaban sosial mengindikasikan bahwa pengungkapan atas
pengungkapan tanggung jawab sosial digunakan oleh pengguna informasi untuk
mengambil keputusan.

3.2 Audit Atas Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial


Audit pertanggungjawaban sosial diharapkan dapat dipergunakan untuk
menilai dampak sosial dari kegiatan perusahaan, mengukur efektifitas program
perusahaan yang bersifat sosial dan melaporkan sampai seberapa jauh perusahaan
memenuhi tanggung jawab sosialnya. Suatu informasi internal dan eksternal
memungkinkan penilaian menyeluruh terhadap sumber sumber daya dan
dampaknya (baik sosial maupun ekonomi), oleh karena itu pada prinsipnya audit
pertanggungjawaban sosial timbul dalam upaya memenuhi ketentuan informasi
bagi pihak – pihak yang membutuhkan.
Pentingnya audit pertanggungjawaban sosial seharusnya membuat
perusahaan-perusahaan berusaha untuk melakukan audit atas akuntansi
pertanggungjawaban sosial mereka. dan salah satu alat untuk menilai kinerja
perusahaan tidak diimbangi dengan adanya standar akuntansi yang mengatur
akuntansi pertanggungjawaban sosial ini.
Keuntungan Hambatan
 Melibatkan stakeholder dalam  Dibutuhkan waktu dan usaha
organisasi dari organisasi
 Meningkatkan tanggung jawab  Biaya untuk mendanai sumber
kepada stakeholder utama dari luar
 Memberikan garis besar yang  Belum ada standar yang
berguna untuk aktivitas mengatur audit
perusahaan pertanggungjawaban

3.2.1 Standar Audit Pertanggungjawaban


Berdasarkan house of general accepted accounting principle diatas dapat
dilihat bahwa standar dan intrepretasi dari FASB (di Indonesia sama dengan IAI)
menempati posisi yang paling mendasar (most authoritative). Jika ternyata standar
belum mengatur maka level diatasnya dapat diguknakan sebagai dasar acuan.

3.3 Pelaporan Audit


Verifikasi atas laporan pertanggungjawab sosial ini merupakan inti
pelaksanaan audit pertanggungjawaban sosial. Verifikasi dapat dilakukan dengan
menggunakan menetapkan kewajaran atas asersi yang terkandung dalam setiap
unsur yang disajikan.
Oleh sebab itu yang dapat dilakukan adalah asersi atas keberadaan atau
keterjadian, asersi kelengkapan, serta asersi penyajian dan pengungkapan. Asersi
keberadaan atau keterjadian yang meyakinkan bahwa suatu peristiwa yang ada
dalam laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial memang benar-benar telah
terjadi selama periode tertentu, sehingga walaupun dalam laporan akuntansi
pertanggungjawaban sosial hanya mengungkapkan hal-hal yang bersifat non
moneter dapat dilakukan verifikasi.
Dalam asersi kelengkapan, laporan akuntansi pertanggungjawaban sosial
baik yang mengandung aspek moneter maupun non moneter dapat dilakukan
verifikasi karena asersi ini berhubungan dengan apakah semua peristiwa yang
terkait dengan pertanggungjawaban sosial telah disajikan dalam laporan akuntansi
pertanggungjawaban sosial.

BAB 4 Kesimpulan
Akuntansi pertanggungjawaban yang bersifat voluntary disclosure
membutuhkan verifikasi pihak independen. Tetapi belum adanya standar yang
mengatur akuntansi pertanggungjawaban sosial ini menyebabkan pelaksanaan
audit pertanggungjawab sosial dilakukan berdasarkan praktik industri yang telah
berlangsung.
Berdasarkan praktek industri maka tahapan audit sosial adalah
menjelaskan tujuan, mengidentifikasikan stakeholder dalam kepentingannya,
memperhatikan kepentingan stakeholder dan melihatnya sebagai pusat audit
pertanggungjawaban sosial, melakukan verifikasi dari pihak internal dan eksternal
yang independent, mengungkapkan penilaian kinerja kepada stakeholder dan
publik, menilai kembali tujuan dan aktivitas perusahaan.

You might also like