You are on page 1of 8

BORON

1.1 Latar Belakang

Unsur golongan III A yaitu Boron, Aluminium, Galium, Indium dan Talium. Yang mana
unsur yang segolongan mempunyai sifat yaitu makin ke bawah letak suatu unsure dalam
sistem periodik maka, nomor atom dan jari-jari atomnya makin besar sedangkan
keelektronegatifan dan energy ionisasinya makin kecil dan begitu pula sebaliknya.
Boron merupakan salah satu unsur yang termasuk golongan IIIA dengan nomor atom
lima. Warna dari unsur boron adalah hitam. Boron memiliki sifat diantara logam dan
nonlogam (semimetalik). Boron lebih bersifat semikonduktor daripada sebuah konduktor
logam lainnya. Secara kimia boron berbeda dengan unsur- unsur satu golongannya. Boron
juga merupakan unsur metaloid dan banyak ditemukan dalam bijih borax. Ada dua alotrop
boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi boron metalik berwarna hitam. Bentuk
metaliknya keras (9,3 dalam skala Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu kamar. Tidak
pernah ditemukan bebas dalam alam.
Ciri-ciri optik unsur ini termasuklah penghantaran cahaya inframerah. Pada suhu
piawai boron adalah pengalir elektrik yang kurang baik, tetapi merupakan pengalir yang baik
pada suhu yang tinggi. Boron merupakan unsur yang kurang elektron dan mempunyai p-
orbital yang kosong. Ia bersifat elektrofilik. Sebagian boron sering berkelakuan seperti asam
Lewis yaitu siap untuk terikat dengan bahan kaya elektron untuk memenuhi kecenderungan
boron untuk mendapatkan elektron.

gambar boron
1.2 Penemuan Boron

Boron ditemukan oleh ahli kimia Prancis yaitu Joseph-Louis Gay-Lussac dan Louis-
Jaques Thénard, French chemists, dan seorang ahli kimia inggris yaitu Sir Humphry Davy
pada tahun 1808. Boron terisolasi dan terdapat dalam asam borat (H3BO3). kata Boron
berasal dari bahasa arab yaitu ³Buraq´ dan bahasa Persia yaitu ³Burah´ dan akhirnya disebut
dengan Borat.
Pada tahun 1909 William Weintraub mampu memproduksi boron dengan kemurnian
99% dengan mereduksi boron halida dengan hidrogen.
Pada tahun 2004 Jiuhua Chen dan Vladimir L. Solozhenko memproduksi bentuk baru
boron, tetapi tidak yakin dengan strukturnya. Tahun 2009, sebuah tim yang dipimpin oleh
Artem Oganov memperlihatkan bentuk baru boron yang terdiri dari dua struktur, B12
icosohedra dan pasangan B2, disebut dengan gamma boron, hampir sekeras intan dan lebih
tahan panas daripada intan.

(Vladimir L. Solozhenko)
Sampel dari boron dengan ukuran 0,4 mm

(Artem R. Oganov )

Fase baru yang ditemukan pada boron yang terdiri dari dua substruktur yang membentuk
ikatan ion.
SumberUnsur ini tidak ditemukan di alam, tetapi timbul sebagai asamot horboric dan
biasanya ditemukan dalam sumber mata air gunung berapi dan sebagai borates di dalam
boron dancol emant i e.Ul exi t e, mineral boron yang lain dianggap sebagai serat optik alami.
AAAASumber-sumber penting boron adalahraso rite (kernite) dantincal (bijih borax). Kedua
bijih ini dapat ditemukan di gurun Mojave.T i ncal merupakan sumber penting boron dari
Mojave. Deposit borax yang banyak juga ditemukan di turkey.
Boron muncul secara alami sebagai campuran isotop10B sebanyak 19.78% dan isotop
11B 80.22%. Kristal boron murni dapat dipersiapkan dengan cara reduksi fase uap. boron
triklorida atau tribomida dengan hidrogen pada filamen yang dipanaskan dengan listrik. Boron
yang tidak murni (amorphous boron) menyerupai bubuk hitam kecokletan dan dapat
dipersiapkan dengna cara memanaskan boron trioksida dengan bubuk magnesium.
Boron dengan kemurnian 99.9999% telah diproduksi dan tersedia secara komersil.
Boron bukan konduktor listrik yang bagus pada suhu ruangan, tetapi pada suhu yang lebih
tinggi.

1.3 Sifat boron secara umum


1. Boron termasuk unsur semi logam.
2. Tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.
3. Bisa membentuk ikatan kovalen.

1.4 Kelimpahan
- Di alam: 10 ppm dengan berat, 1 ppm dengan mol
- Di jagad raya: 2 ppm dengan berat, 0.2 ppm dengan mol

1.5 Sifat fisika dan kimia dari Boron


Simbol : B
Phasa : Padat
Berat Jenis : 2,34 g/cm3
Volume atom : 4.6 cm3/mol
Titik Leleh : 2349 K (2076°C, 3769°F)
Titik Didih : 4200 K (3927°C, 7101°F)
Kalor Peleburan : 50,2 kJ/mol
Kalor Penguapan : 480 kJ/mol
Kapasitas Panas : (25°C) 11.087 J/(mol-K)
Struktur Kristal : Rombohedral
Elektronegativitas : 2,04 (skala pauling)
Radius Kovalen : 82 pm
Afinitas elektron : 26.7 kJ mol-1
Struktur : rhombohedral; B12 icosahedral

1.6 Persenyawaan
1.6.1 Halida dari boron :
 Diboran (6) : B 2H 6
 Decaboran (14) : B 10H 14
 Hexaboran (10) : B 6H 10
 Pentaboran (9) : B 5H 9
 Pentaboran (11) : B 5H 11
 Tetraboran (10) : B 4H 10

1.6.2 Florida
 Boron trifluorida : BF3
 Sifat Fisika :
Bentuk : gas
Titik Leleh : -127°C
Titik Didih : -101°C
Berat Jenis : 3,0 Kg
 Diboron tetrafluorida : B 2F 4

1.6.3 Klorida
 Boron trichlorida : BCl3

 Sifat Fisik :
Bentuk : Gas
Titik leleh : -107°C
Titik Didih : 13°C
Berat Jenis : 5.1 kg m-3 (gas)
Diboron tetrachloride : B2Cl4

1.6.4 Bromida
 Boron tribromida : BBr3
 Sifat Fisika :
Bentuk : Cair
Titik Leleh : -46°C
Titik Didih : 91°C
Berat Jenis : 2600 kg m-3

1.6.5 Iodida

 Boron triiodida : BI3

1.6.6. Oksida
 Diboron trioxide : B 2O 3

 Sifat Fisika :
Warna : putih
Bentuk : Kristal padat
Titik Leleh : 450°C
Titik Didih : 20650 C
Berat Jenis : 2550 kg m-3

1.6.7 Sulfida
 Diboron trisulphida : B 2 S 3
 Sifat Fisika :
Warna : Putih atau Kuning
Bentuk : Padat
Berat Jenis : 1700 kg m-3

1.6.8 Nitrida
 Boron nitride : BN
Boron nitrida memiliki sifat-sifat yang cemerlang karena ia sekeras berlian, dapat
digunakan sebagai insulator listrik walau dapat menghantar panas seperti logam. Senyawa ini
juga memiliki sifat lubrikasi seperti grafit.

 Sifat fisika :
Warna : Putih
Bentuk : Kristal Padat
Titik leleh : 3000°C
Titik Didih : < 3000
Berat Jenis : 2200 kg m-3

1.7 Pembuatan / sintesis dari boron


1. 7.1 Reduksi B2O3 dengan magnesium
B2O3 + 3Mg 2B + 3MgO
1.7.2 Mereaksikan antara boron trihalida dengan Zn (~900 °C) atau hidrogen
2BCl3 + 3Zn 3ZnCl2 + 2B
2BX3 + 3H2 6HX + 2B

1.8 Reaksi - Reaksi dari Boron


1.8.1 Reaksi dengan O2
4B + 3O2(g) 2B2O3(s)
1.8.2 Reaksi dengan Halogen
2B(s) + 3F2(g) 2BF3(g)
2B(s) + 3Cl2(g) 2BCl3(g)
2B(s) + 3Br2(g) 2BF3(l)
1.8.3 Persiapan diboron dan borones yang lebih tinggi
a. Dengan mereaksikan iodine dengan sodium borohidrida
2NaBH4 + I2 B2H6 + 2NaI + H2
b. Mereduksi BCl3 with LiAlH4
4BCl3 + 3LiAlH4 2B2H2 + 3AlCl3 + 3LiCl + 4H2
c. Dengan pembebasan muatan
Silent
2BCl3 + 6H2 B2H6 + 6HCl
Electric discharge

1.9 Kegunaan Boron


a. Boron dalam bentuk amorf digunakan pada roket sebagai alat penyala.
b. Borat atau asam borat digunakan sebagai antiseptic ringan.
c. Senyawa boron digunakan sebagai pelapis baja pada kulkas dan mesin cuci.
d. Hidrida dari boron kadang-kadang digunakan sebagai bahan bakar roket.
e. Sebagian besar boron digunakan untuk membuat kaca dan keramik.
f. Boron karbida digunakan untuk rompi anti peluru dan tangki baja.
g. Asam borat digunakan sebagai insektisida terhadap semut, serangga dan kecoa.
h. Asam boric merupakan senyawa boron yang penting dan digunakan dalam produk
tekstil.
i. Isotop boron-10 digunakan sebagai kontrol pada reaktor nuklir, sebagai tameng
pada radiasi nuklir dan dalam instrumen-instrumen yang digunakan untuk
mendeteksi netron.
j. Boron hidrida dapat dengan mudah dioksidasi dan melepaskan banyak energi dan
pernah digunakan sebagai bahan bakar roket.
1.10 Efek biologis dari Boron
 Boron dengan konsentrasi tinggi dalam air sangat berbahaya bagi komunitas ikan.
 Dosis mematikan asam borat bagi manusia 640 mg/kg berat badan melalui oral,
8600 mg/kg berat badan melalui dermal, 29 mg/kg berat badan melalui injeksi.

You might also like