Professional Documents
Culture Documents
MODUL KE 13 & 14
RECEIVABLE
DOSEN :
Nurlis
PKK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
1. Pengertian piutang
2. Klasifikasi piutang
5. Wesel tagih
RECEIVABLE (PIUTANG)
Klasifikasi Piutang
Piutang yang timbul dari penjualan semacam itu biasanya diklasifikasikan
sebagai piutang usaha atau wesel tagih. Istilah piutang (receivable) meliputi semua
klaim dalam bentuk uang terhadap entitas lainnya, termasuk individu, perusahaan, atau
organisasi lainnya. Piutang ini biasanya memiliki bagian yang signifikan dari total aktiva
lancer perusahaan.
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Piutang lain-lain biasanya disajikan secara terpisah dalam neraca. Piutang lain-
lain (other receivables) meliputi piutang bunga, piutang pajak, dan piutang dari karyawan
perusahaan.
b. Jumlah piutang
Estimasi berdasarkan Analisis Piutang
Semakin lama peredaran piutang usaha semakin kecil kemungkinan
piutang tersebut akan tertagih. Jadi kita bias mendasarkan estimasi piutang tak
tertagih pada seberapa lama piutang tersebut telah beredar. Dalam hal ini, dapat
menggunakan proses yang dinamakan penentuan umur piutang usaha ( aging
the receivables).
Titik awal dalam menentukan umur piutang adalah tanggal jatuh tempo
piutang tersebut. Skedul umur piutang terdiri dari kolom-kolom yang
memperlihatkan jumlah piutang dalam masing-masing kelompok umur. Suatu
skala persentase yang terus naik berdasarkan industri atau pengalaman masa
lalu perusahaan, digunakan untuk mengestimasi jumlah piutang tak tertagih
dalam masing-masing kelompok. Misalkan saldo yang diinginkan untuk
Penyisihan Piutang Tak Tertagih diestimasi sebesar $ 3.390. Pembanding
estimasi ini dengan saldo akun penyisihan yang belum disesuaikan menentukan
jumlah ayat jurnal penyesuaian untuk beban piutang tak tertagih. Sebagai
contoh, asumsikan bahwa saldo akun penyisihan yang belum disesuaikan
adalah $ 510 (kredit). Oleh karena itu, jumlah yang harus ditambahkan ke saldo
tersebut adalah $ 2.880 ($ 3.390 - $ 510). Ayat jurnal penyesuaian adalah
sebagai berikut:
31 Des Beban Piutang Tak Tertagih $ 2.880 -
Penyisihan Piutang Ragu-ragu - $ 2.880
Setelah ayat jurnal penyesuaian diposkan, saldo kredit akun penyisihan adalah $
3.390. Nilai realisasi bersih piutang adalah $ 82.910 ($86.300-$3.390). Jika saldo akun
penyisihan yang belum disesuaikan memiliki saldo debet sebesar $ 300, maka besarnya
penyesuaian yang harus dibuat adalah $ 3.690 ($3.390 + $300).
Estimasi beban piutang tak tertagih berdasarkan analisis piutang menekankan
nilai realisasi bersih sekarang dari piutang. Jadi metode ini memberi penekanan yang
lebih besar pada neraca dari pada laporan laba rugi.
Bagaimana jika pelanggan ternyata membayar piutang yang telah dihapuskan tersebut?
Jika ini terjadi, maka piutang harus ditimbulkan kembali dengan membalik jurnal
penghapusan sebelumnya. Misalkan piutang yang dihapus di atas dapat ditagih maka
ayat jurnal untuk menimbulkan piutang adalah sebagai berikut:
- Bunga
Promes atau wesel biasanya menetapkan jumlah bunga yang akan dibayarkan
untuk periode antara tanggal penerbitan dan tanggal jatuh tempo. Promes yang
berjangka waktu lebih dari satu tahun umumnya menetapkan bunga yang harus
dibayarkan secara setengah tahunan, kuartalan, atau jangka waktu lainnya yang
ditetapkan. Jika jangka waktu promes kurang dari satu tahun, bunga umumnya
dibayarkan pada tanggal jatuh tempo.
Suku bunga promes biasanya dinyatakan atas dasar tahunan, terlepas dari
jangka waktu actual yang terlibat. Jadi bunga sebesar 12% atas promes bernilai
$ 2.000 adalah $ 240 per tahun ( 12% x $ 2.000). Jika jangka waktu promes
tersebut hanya tiga bulan, maka bunga yang harus dibayakan pada saat jatuh
tempo adalah $ 60 ( ¼ x $ 240).
Pada saat promes jatuh tempo, ayat jurnal untuk mencatat penerimaan sebesar $ 6.060
(pokok $ 6.000 ditambah bunga $ 60) adalah sebagai berikut:
21 Des Kas $ 6.060 -
Wesel Tagih - $ 6.000
Pendapatan Bunga - $ 60
Jika pembuat (maker) promes atau wesel tidak membayar utang pada tanggal
jatuh tempo, maka promes tersebut disebut wesel tagih yang ditolak (dishonored note
Jika piutang usaha tidak dapat ditagih pada saat jatuh tempo, maka jumlah
sebesar $ 6.060 akan menjadi bagian dari beban piutang tak tertagih.
Jika promes jatuh tempo pada tahun fiscal berikutnya, maka bunga actual dalam
periode berjalan harus dicatat dengan menggunakan ayat jurnal penyesuaian. Sebagai
contoh, asumsikan bahwa promes berjangka waktu 90 hari dan berbunga 12%
tertanggal 1 Desember 2000 diterima dari PT Indah sebagai pelunasan hutangnya yang
memiliki saldo $ 4.000. Dengan mengasumsikan bahwa periode akuntansi berakhir
tanggal 31 Desember, ayat jurnal untuk mencatat penerimaan promes, bunga actual,
dan pembayaran promes pada saat jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2001
1 Maret Kas $ 4.120 -
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, wesel tagih merupakan bentuk perjanjian
yang lebih formal dibandingkan dengan piutang dagang. Orang yang meminjam akan
menandatangani semacam surata perjanjian yang menandakan bawha dia hendak
meminjam uang. Sebelum itu, kita akan membahas beberapa definisi yang
dipergunakan dalam pembahasan mengenai wesel tagih ini :
Surat promes, merupakan suatu janji tertulis dari debitur ayang menyatakan
bahwa ia akan membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu.
Pembuat merupakan orang yang yang tertera pada perjanjian tersebut.
Pembuat adalah sang debitur.
Penerima pembayaran adalah orang, kepada siapa pembuat akan melakukan
pembayaran di masa yang akan datang. Penerimaan pembayaran adalah sang
kreditur.
Pinjaman pokok adalah jumlah yang dipinjamkan oleh penerima pembayaran
kepada pembuat.
Bunga merupakan pendapatan yang diterima penerima pembayaran karena ia
meminjamkan uang. Dan merupakan beban bagi pembuat karena ia meminjamkan
uang tersebut.
Periode bunga merupakan periode dimana bunga diperhitungkan. Periode ini
dimulai pada tanggal pembuatan surat promes samapi pada tanggal jatuh tempo
wesel tagih.
Tingkat bunga berupa suatu persentase yang akan dikalikan dengan pinjaman
pokok untuk menghitung jumlah bunga dari wesel tagih tersebut
Tanggal jatuh tempo merupakan tanggal dimana pembayaran terakhir akan
dilakukan.
Nilai jatuh tempo merupakan jumlah dari pinjaman pokok dan bunga pada saat
tanggal jatuh tempo dari wesel tagih.
Beberapa wesel tagih biasanya mencantumkan tanggal wesel tersebut jatuh tempo,
seperti yang terlihat pada Gambar 8-3. Bila periode jatuh tempo tersebut ditentukan
dengan bulan, maka tanggal jatuh tempo dari wesel tersebut dikeluarkan. Misalkan
wesel tagih dengan priode 6 bulan yang dikeluarkan pada tanggal 16 pebruari akan
jatuh tempo pada tanggal 16 Agustus.
Bila periode tersebut ditetapkan dalam hari ,maka tanggal jatuh tempo
akan ditentukan dengan menghitung hari sejak tanggal wesel tersebut
dikeluarkan.Weseltagih yang berumur 120 hari yang dikeluarkan pada tanggal 14
September 200X akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 200X,seperti yang terlihat
pada perhitungan dibawah ini:
Pinjaman Tingkat
Pokok X Bunga X Waktu = Jumlah
Dengan menggunakan data yang ada pada gambar 8-4, Bank Dewa-Dewi menghitung
bunga yang akan ia dapat dari wesel tagih tersebut.
Pinjaman Tingkat
Pokok X Bunga X Waktu = Jumlah Bunga
Rp 1.000.000 0,9 1 Tahun = Rp 90.000
GAMBAR 8-4
Surat Promes
Nilai jatuh tempo dari wesel tagih tersebut adalah Rp 1.090.000 (Rp 1.000.000 pokok +
Rp 90.000 bunga). Anda lihat bahwa kolom waktu besarnya adalah 1, karena wesel
tagih tersebut berjangka waktu setahun.
Bila periode wesel tagih dinyatakan dalam bulan, maka perhitungan bunga akan
didasarkan pada 12 bulan. Wesel tagih sebesar Rp 2.000.000, 3 bulan, 15 persen akan
mendapat bunga sebesar:
Pinjaman Tingkat
Pokok X Bunga X Waktu= Jumlah Bunga
Rp 2.000.000 0,15 3/12 Rp 75.000
Bila periode wesel tagih dinyatakan dalam hari, maka perhitungan bunga akan
didasarkan pada 360 hari. Bunga yang diperoleh dari wesel tagih sebesar Rp 5.000.000,
60 hari, 12 persen adalah:
Pinjaman Tingkat
Pokok X Bunga X Waktu= Jumlah Bunga
Rp 5.000.000 0,12 60/360 Rp 100.000
Bila kita mengambil contoh dari gambar 8-4, setelah Diaz menandatangani wesel dan
menyerahkannya pada Bank, maka Bank Dewa-Dewi akan memberi uang pada Tuan
Diaz Rp 1.000.000. Pada jatuh tempo, tuan Diaz akan membayar Rp 1.090.000 (Rp
1.000.000 pokok pinjaman + Rp 90.000 bunga) pada bank tersebut. Jurnal yang
dilakukan oleh bank adalah:
30 September 19X7
Wesel Tagih – Tuan Diaz …………….. 1.000.000
Kas …………………………… 1.000.000
Untuk mencatat pinjaman.
30 September 19X8
Kas ………………………………… 1.090.000
Wesel Tagih – Tuan Diaz ……. 1.000.000
Pendapatan Bunga (Rp 1.000.000 X 0,09 X 1)… 90.000
Untuk mencatat penagihan yang jatuh tempo.
20 Oktober 19X3
Wesel Tagih – PT Lestari Griya ……… 15.000.000
Pendapatan …………………….. 15.000.000
Untuk mencatat penjualan.
Perusahaan juga dapat menerima wesel tagih untuk mengganti piutang dagang
dari langganan yang tidak dapat membayar dalam jangka waktu 30 – 60 hari.
Langganan tersebut akan menandatangani wesel dan memberikannya pada
perusahaan tersebut.
Misalkan PT Angin Mamiri memperkirakan bahwa ia tidak dapat membayar
hutang dagangnya pada PT Murah Hati. Hutang tersebut akan jatuh tempo dalam waktu
15 hari. Dalam hal ini PT Angin Mamiri akan mengeluarkan wesel untuk menggantikan
hutang dagangnya. Wesel tagih tersebut berjangka waktu satu tahun dengan tingkat
bunga 9% dan mempunyai nilai pokok sebesar Rp. 2.400.000. Jurnal yang akan
dilakukan oleh PT Murah Hati adalah :
Pada saat jatuh tempo PT Murah Hati akan mencatat penagihan nilai pokok dan bunga
wesel tagih sebagai berikut:
30 September 19X2
Kas [Rp 2.400.000 + (Rp 2.400.000 X0,09)]……….2616.000
Wesel Tagih – PT Angin Mamiri…………… 2.400.000
Piutang Bunga (Rp 2.400.000 X
0,09 X 3/12)………………………………… 5 4.000
Pendapatan Bunga (Rp. 2.400.000 X
0,09 X 9/12)…………………………………. 162.000
Untuk mencatat penagihan wesel tagih dimana
sebagian dari pendapatan bunga telah dicatat sebelumnya.
Penerimaan pembayaran wesel tagih mungkin saja memerlukan uang kas sebelum
wesel tagih tersebut dapat menjual wesel tagihnya. Wesel tagih merupakan suatu alat
yang dapat dipindahkan hak kepemilikannya dari satu orang ke orang lain, dan bahkan
bisa dijual secara kas. Misalkan untuk memperoleh kas dengan lebih cepat , kreditur
terkadang menjual wesel tagih tersebut jatuh tempo. Kreditur tersebut akan
mengendorse wesel tersebut dan memberikannya kepada pembeli wesel – biasanya
berupa bank – yang nantinya akan menagih wesel tersebut pada saat jatuh tempo.
Menjual wesel tagih sebelum saat jatuh tempo dinamakan pendiskontoan
wesel tagih, karena orang yang menjual wesel tagih tersebut akan menerima uang
lebih kecil dari yang akan diterimanya pada saat jatuh tempo nanti.
Kembali pada persoalan PT. Murah Hati dan PT Lestari Griya, anda ingat bahwa
tanggal jatuh tempo dari wesel tagih yang dibuat PT. Griya adalah 18 Januari 19X4.
Misalkan pada tanggal 9 Desember 19X3 PT. Murah Hati mendiskontokan wesel ini
pada Bank Dewa – Dewi. Periode diskonto yaitu jumlah hari antara saat wesel tersebut
didiskontokan dengan saat wesel tersebut jatuh tempo (dimana wesel tersebut dipegang
oleh bank) adalah 40 hari, 22 hari di bulan Desember dan 18 hari dibulan Januari.
Misalkan bank Dewa – Dewi menggunakan tingkat bunga 12 persen untuk
mendiskontokan wesel tersebut. Bank akan menggunakan tingkat diskonto yang lebih
tinggi dari tingkat bunga pada wesel tagih, karena bank ingat memperoleh pendapatan
yang setinggi tersebut, karena perusahaan ingin memperoleh kas yang secepatnya.
Nilai wesel tagih setelah didiskontokan disebut dengan nilai tunai yang merupakan nilai
yang diterima oleh PT. Murah Hati dari bank. Cara mencari nilai tunai tersebut adalah
sebagai berikut:
Nilai pada saat jatuh tempo…………. 15.375.000 Rp. 170.000 Rp. 170.000
Pada saat jatuh tempo, bank akan mendapatkan uang sebesar di atas Rp. 15.370.000
Dari si pembuat wesel tagihdan memperoleh pendapatan bunga sebesar Rp. 205.000.
Cobalah anda perhatian dua hal dalam perhitungan di atas
1). Tingkat diskonto dihitung berdasrkan nilai wesel tagih pada saat jatuh tempo ( nilai
pokok + bunga), bukannya nilai wesel tagih .
2). Periode diskonto dihitung munduir dari tanggal jatuh tempo (18 Januari 19X4)
sampai saat diskonto (9 Desember 19X3) Ikuti gambar ini.
Jurnal yang akan dibuat oleh PT Marah Hati pada pendiskontoan wesel tagih
tersebut adalah :
9 Desember 19X3
Kas …………………………………... 15.170.000
Wesel tagih – PT Lestari Griya…… 15.000.000
Pendapatan Bunga
(Rp 15.170.000 – Rp 15.000.000….. 170.000
Untuk mencatat pendiskontoan wesel tagih.
Bila hasil yang diperoleh dari pendiskontoan itu leboh kecil dari nilai pokok
pinjaman yang ada pada wesel tagih, maka penerima pebayaran akan mencatat selisih
Pendiskontoan wesel tagih akan menimbulkan kewajiban bersyarat. Bila pembuat dari
wesel tagih tersebut ( dalam contoh kita; PT Lestari Griya) tidak dapat membayar
hutangnya pada penerima pembayaran yang baru pada saat jatuh tempo, maka
penerima pembayaran yang sebenarnya harus membayar pada bank sejumlah uang
yang seharusnya dibayar oleh pembuat tersebut. Bila PT Lestari Griya membayar
hutangnya, maka PT Murah Hati dapat melupakan wesel tagih yang didiskontokan
tersebut, tetapi bila PT Lestari Griya tidak membayar, maka PT Murah Hati kini benar –
benar mempunyai kewajiban untuk membayar pada bank.
Kewajiban bersyarat ini muncul pada saat pendiskotoan wesel tagih sampai
dengan saat wesel tagih tersebut jatuh tempo. Dalam contoh kita kewajiban bersyarat
akan terjadi mulai tanggal 9 Desember 19X3 saat PT Murah Hati mendiskontokan wesel
tersebut sampai dengan tanggal 18 Januari 19X4 saat wesel tersebut jatuh tempo.
Kewajiban bersyarat tidak dilaporkan bersama – sama dengan kewajiban aktual
dalam neraca. Bagaimana juga kewajiban bersyarat belum benar- benar merupakan
hutan. Walaupun demikian. Setiap pembaca laporan keuangan harus diingatkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki hutang potensial . Kebanyakan peruahaan melaporkan
kewajiban bersyarat ini sebagai catatan kaki pada laporan keuangan. Karena itu pada
neraca akhir dari PT Murah Hati akan terdapat catatan kaki seperti di bawah ini.
Tertanggal 31 Desember 19X3, perusahaan mempunyai kewajiban bersyarat
atas pendiskontoan wesel tagih sebesar Rp 15.000.000
Bila pembuat tidak dapat membayar wesel tagih pada saat jatuh tempo, penerima
pembayaran masih mempunyai klaim atas wesel tersebut. Biasanya penerima
pembayaran memindahkan klasifikasi wesel tagih tersebut menjadi piutang dagang.
Penerima pembayaran mencatat pendapatan bunga atas wesel tersebut dan mendebit
akun Piutang Dagang sebesar nilai wesel tagih tersebut pada saat jatuh tempo.
Misalkan toko Permata Indah memiliki wesel tagih berjangka waktu 6 bulan
dengan tingkat bunga 10 persen yang bernilai Rp 1.200.000 dari tuan Hobenkato. Pada
tanggal 3 Pebruari, pada saat jatuh tempo, ternyata tuan Hobenkato tidak dapat
membayar hutangnya. Jurnal yang akan dibuat oleh toko Permata Indah adalah.
3 Pebruari
Piutang dagang – Tuan Hobenkato
[ Rp 1.200.000 + (Rp 1.200.000 X 6/12)] …… 1.260.000
Wesel tagih – Tuan Hobenkato ……….. 1.200.000
Pendapatan Bunga (Rp. 1.200.000X
0.10 X 6/12)…………………………… 60.000
Untuk mencatat wesel tagih yang tidak dapat dibayar.
Walaupun demikian, toko Permata Indah akan tetap mengajar tuan Hebenkato agar
membaayar hutangnya. Setelah diklasifikasi menjadi piutang dagang, maka piutang
dagang ini juga harus mendapatkan perhatian khusus dalam upaya
penagihannya.Apabila di kemudian hari,maka piutang dagang Hobenkato ini akan
dihapuskan dengan mengurangkan penyisihan piutang tak tertagih,seperti yang telah
kita bicarakan sebelumnya.
Pembuat bisa saja tidak membayar hutangnya setelah wesel tersebut
didiskontokan oleh penerima pembayaran.Misalkan dalam contoh kita terdahuu,PT
Lestari Griya ternyata tidak dapat membayar wesel tagihnya yang berjumlah Rp
15.375.000 padahal wesel tagih tersebut telah didiskontokan oleh PT Murah Hati ke
ban.Bila hal demikian terjadi,maka bank akan membebani PT murah Hati dengan biaya
protes dan meminta PT Murah Hati untuk membayar wesel tgih tersebut.Misalkan PT
Murah Hati selain membayar wesel tagih sejumlah nilai jatuh temponya,juga membayar
biaya protes sebesar Rp 25.000 ke bank.Hal ini akan membuat PT Lestari Griya
memiliki kewajiban untuk membayar kepada PT Murah Hati sebesar nilai yang
Pencatatan pembayaran uang kas oleh PT Griya Lestari akan dicatat sebagaimana
mestinya, tergantung dari kejadian apa yang terjadi. Bila PT Murah Hati membebani
PTLestari Griya tambahan bunga, maka jurnal yang akan dicatat adalah mendebit kas
dan mengkredit piutang dagang dan pendapatan bunga.
TUJUAN 6
PelaporanPiutang dalam Neraca
Sekarang, mari kita melihat bagaimana cara beberapa perusahaan melaporkan piutang
dagang serta penyisihan piutang tak tertagihnya dalam neraca. Istilah yang dipergunkan
mungkin sedikit berbeda, tapi anda akan dapat memahami laporan keuangan tersebut
dengan cara menerapkan apa yang telah anda pelajari dalam bab ini.
PT Aqua Golden Mississippi, salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
minuman melaporkan piutang usahanya dalam golongan aktiva lancar sebagai berikut:
1993 1992
Piutang usaha – setelah dikurangi
Penyisishan piutang ragu – ragu sebesar
Rp 190.807.336 untuk tahun 1993 dan
Rp 62.983.068 untuk tahun 1992 Rp 14.152.161.435 Rp14.783.300.044
Dengan demikian, dalam neraca perusahaan tersebut akan melihat jumlah piutang
usahaperusahaan sekaligus jumlah penyisihannya. Adakalahnya perusahaan hanya
menempatkan jumlah piutang usaha bersih dalam neracanya, dan apabila pemakai
Apabila kita melihat catatan 6 pada bagian catatan atas laporan keuangan dari PT
Unilever Indonesia, Mak akan terlihat penyajian sebagai berikut :
dalam jutaan rupiah
1995 1994
Piutang Usaha Rp 89.650 Rp 74.129
Penyisihan Piutang Diragukan (411) (300)
Selain itu terdapat juga perusahaan yang melaporkan piutang usahanya dalam jumlah
yang utuh tanpa membuat penyisihan tertentu. Hal ini dikarenakan manajemen yyakin
bahwa semua piutang tersebut pasti dapat ditagaih, seperti yang terlihat pada PT
Indorayon.
“Piutang usaha diperoleh dari penjualan pulp dan rayon fiber. Per 31 Desember 1995
dan 1994 tidak terdapat piutang ragu-ragu, dan manajemen memandang tidak perlu
adanya penyisihan untuk piutang ragu-ragu.
Penggunaan Informasi Akntansi untuk Pengambilan Keputusan
Syarat pembayaran net 45 atau net 60 akan menghasilkan jangka waktu penagihan
yang lama. Perusahaan harus benar – benar memperhatikan jangka waktu
penagihannya. Bila jangka waktu penagihan semakin lama, maka perusahaan harus
mencari sumber dana yang lain untuk membiayai piutang dagang tersebut, misalnay
dengan melakukan pinjaman. Dalam periode resesi, langganan biasanya akan
Diminta
1. Catatlah transaksi yang terjadi pada PT Dimastri pada tanggal 1 April, 1 Juni,
dan 30 Nopember 19X4.
2. Bautlah ayat jurnal penyusaian yang diperlukan per tanggal 31 Desember 19X4.
3. Buatlah jurnal untuk mencatat penerimaan pelunasan wesel tagih dari Tuan
Ramiyus pada tanggal 28 Pebruari 19X5
4. Transaksi manakah yang menimbulkan kewajiban bersyarat bagi PT Dimastri,
sejak kapankah kewajiban bersyarat tersebut muncul ? Dan kapan kewajiban
bersyarat tersebut berakhir ?
5. Buatlah catatan kaki bagi PT Dimastri untuk melaporkan kewajiban
bersyaratnya ?
Jawaban I
19X4
1 April Wesel Tagih – Tuan Miskiran ……….. 8.000.000
Kas …………………………… 8.000.000
1 Juni Kas …………………………………….. 7.920.000
Beban Bunga ………………………… 80.000