You are on page 1of 5

SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA

(SAKA BAKTI HUSADA)


Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan
keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada
masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada
Tingkat Nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang
kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan
Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan
kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-
dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk
menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai
dengan keperluannya.
Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
1. Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
2. Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
3. Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
4. Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 5 (lima) krida, yaitu :
1. Krida Bina Lingkungan Sehat
2. Krida Bina Keluarga Sehat
3. Krida Penanggulangan Penyakit
4. Krida Bina Gizi
5. Krida Bina Obat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
1. SKK Penyehatan Perumahan
2. SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
3. SKK Pengamanan Pestisida
4. SKK Pengawasan Kualitas Air
5. SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
1. SKK Kesehatan Ibu
2. SKK Kesehatan Anak
3. SKK Kesehatan Remaja
4. SKK Kesehatan Usia Lanjut
5. SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
6. SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
1. SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
2. SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
3. SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
4. SKK Penanggulangan Penyakit Diare
5. SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
6. SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
7. SKK Imunisasi
8. SKK Gawat Darurat.
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
1. SKK Perencanaan Menu
2. SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
3. SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
4. SKK Penyuluh Gizi
5. SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
1. SKK Pemahaman Obat
2. SKK Taman Obat Keluarga
3. SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
4. SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
5. SKK Pembinaan Kosmetik
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
1. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
2. Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
a. kesehatan lingkungan
b. kesehatan keluarga
c. penaggulangan berbagai penyakit
d. gizi
e. manfaat dan bahaya obat.3. Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di
gugusdepan.

Ciri-Ciri dan Perbedaan Tumbuhan / Pohon Monokotil dan Dikotil / Biji Berkeping Satu dan Dua - Ilmu Sains Biologi
Tue, 06/06/2006 - 1:20pm — godam64

Pada tumbuhan kelas / tingkat tinggi dapat dibedakan atau dibagi menjadi dua macam, yaitu tumbuh-

tumbuhan berbiji keping satu atau yang disebut dengan monokotil / monocotyledonae dan tumbuhan

berbiji keping dua atau yang disebut juga dengan dikotil / dicotyledonae. Ciri-ciri tumbuhan monokotil dan

dikotil hanya dapat ditemukan pada tumbuhan subdivisi angiospermae karena memiliki bunga yang

sesungguhnya.

Perbedaan ciri pada tumbuhan monokotil dan dikotil berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki :

1. Bentuk akar

- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut

- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun

- Monokotil : Melengkung atau sejajar

- Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar

- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra

- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar

4. Jumlah keping biji atau kotiledon

- Monokotil : satu buah keping biji saja

- Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang

- Monokotil : Tidak terdapat kambium

- Dikotil : Ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga

- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga

- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga

- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza

- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

8. Pertumbuhan akar dan batang

- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

A. Contoh tumbuhan monokotil :

- Kelapa, Jagung, dan lain sebagainya.


B. Contoh tumbuhan dikotil :

- Kacang tanah, Mangga, Rambutan, Belimbing, dan lain-lain.

Struktur Organisasi

Rektorat

Rektor : KH. A. Bunyamin Ruhiat, Drs., M.Si

Pembantu Rektor I : Drs. H. Aep Saepudin, M.Si

Pembantu Rektor II : H. Anwar Rahmatillah, Drs., M.Si

Pembantu Rektor III : H. Muttaqin, Drs., M.Si

Sekretaris Institut

Biro Penelitian : Drs. Tatang Sunarya, M.Pd

Biro Administrasi Umum : Drs. Enung Sumarno

Biro Kemahasiswaan dan Alumni : Teten Sopian

Biro Sarana dan Prasarana : H. Agus Aeful Bahri

Biro Keuangan : Etin Rahmatin

KH. K. Komarudin, R.Ba


Biro Pengabdian Hubungan Masyarakat :

KH. Ubaidillah, R.Ba


Fakultas Tarbiyah

Dekan Fakultas : H. Dendi Yuda S, S.Ag., M.Ag

Pembantu Dekan I : H. Endang Solihin Drs., M.Si

Pembantu Dekan II : H. Ade Yuyu Drs., M.Si

Pembantu Dekan III : Drs. Dodo Murtado S. T., M.Si

Fakultas Syari'ah

Dekan Fakultas : H. Mansur, Drs. M.Si

Pembantu Dekan I : H. Dudung Abdussalam, Drs., M.Si

Pembantu Dekan II : Hani Solihah, Dra., M.Ag

Pembantu Dekan III : H. Pepep Fuad Muslim, S.Ag, M.Si

Fakultas Dakwah

Dekan Fakultas : H. Z. Mustafa MSi

Pembantu Dekan I : Nani Widyawati, S.Ag, M.Ag

Pembantu Dekan II : Hj. N. Ida Nurhalida, Dra., M.Pd

Pembantu Dekan III : Taufan Adhiwiranto, S.Sos

You might also like