Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, peran pemuda dalam setiap
peristiwa penting yang terjadi tidaklah dapat dipandang dipandang sebelah mata. Bahkan
oemuda menjadi tulang punggung dari keutuhan perjuangan melawan penjajahan
Belanda dan Jepang hingga proses proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia diproklamirkan oleh para founding fathers kita. Peran pemuda sebagai agent
of change tetap disandang oleh pemuda Indonesia hingga saat ini. Peranan lain dari
pemuda dewasa ini adalah sebagai pengontrol independen terhadap segala kebijakan
yang dibuat oleh pemerintah dan penguasa. Kejadian pada tahun 1998 merupakan salah
satu fakta sejarah dari peranan pemuda Indonesia. Hingga tiba pada suatu analisa bahwa
pemuda yang tadinya hanya sebagai katalis dalam perubahan harus menjadi subjek
dalam mengawal perubahan mencapai hasil yang dicita-citakan. Setiap pemuda yang
lahir pada generasi sekarang maupun yang akan datang harus mampu menempa dirinya
lebih keras karena tantangan arus globalisasipun semakin besar.
Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
1
Dr. Azis Syamsuddin, Peran Pemuda dalam Pembangunan Ekonomi dan Keamanan Negara, (On-line),
tersedia di: http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1109104112.pdf
1
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis. Ditinjau dari geopolitik dan
geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya alam dan jumlah serta kemampuan
penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi ajang persaingan kepentingan dan
perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung
memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek kehidupan sehingga dapat
mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan eksitensi NKRI. Untuk itu
bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil mengatasi setiap
bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun datangnya.2
Pemboman Hotel JW Mariot dan Hotel The Ritz-Carlton membuat kita semua
terkejut dan membuat tanda tanya besar mengapa hal tersebut dapat terjadi untuk kedua
kalinya di tempat yang sama. Atau juga baru-baru ini yang terjadi di Masjid Polres
Cirebon. Apakah negara kita masih dapat dikategorikan aman dari kejadian demikian?
Hal inilah yang harus membuat kita kembali merapatkan barisan untuk bersama-sama
menjaga keamanan negara kita tercinta. Walaupun secara umum Indonesia dapat
2
Geopolitik di Indonesia, (On-line), tersedia di: http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia
3
Sedarnawati Yasni, Esensi Nilai-nilai Pancasila dan Pelaksanaan UUD 1945 dalam Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara, (Bogor: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Terbitan, 2007), hal. 17.
2
dikategorikan dalam kondisi keamanan dan ketertiban yang relatif kondusif bagi
berlangsungnya aktivitas masyarakat, akan tetapi hal tersebut jangan membuat kita
semua terlena dan hanya berpangku tangan dengan mengatakan bahwa urusankeamanan
di Indonesia adalah menjadi tanggung jawab pemerintah dalam hal ini POLRI dan TNI.
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian yang dikemukakan dalam latar belakang di atas, maka dapat
diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:
1. Maksud
4
Ibid.
3
Adapun yang menjadi maksud dilakukannya penulisan ini adalah:
2. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah:
D. Metode Penulisan
Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini selanjutnya diolah dengan cara
metode kualitatif, yaitu pengolahan data yang dilakukan dengan cara menggunakan kata-
kata dan kalimat, sehingga diperoleh bahasan atau paparan yang sistematis dan dapat
dimengerti.
E. Sistematika Penulisan
4
Adapun sistematika penulisan karya tulis mengenai: “ Ketahanan Nasional
dalam Perspektif Pemuda “, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri dari: latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan
tujuan, metodologi dan sistematika penulisan.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai Konsepsi dan Asas-asas Ketahanan
Nasional, Perkembangan Ketahanan Nasional Indonesia dan Ketahanan
Nasional dalam Perspektif Pemuda.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan karya tulis yang menegaskan
segala permasalahan dalam bentuk kesimpulan dari seluruh analisis yang telah
dilakukan, dan juga saran-saran yang berupa pendapat maupun ide-ide yang
tujuannya untuk memberikan pencerahan.
BAB II
5
KETAHANAN NASIONAL DI INDONESIA
Ketahanan Nasional, menurut Wan Usman , adalah aspek dinamis suatu bangsa,
meliputi semua aspek kehidupan untuk tetap jaya di tengah keteraturan dan perubahan
yang selalu ada. Konsep Ketahanan Nasional suatu bangsa dilatarbelakangi oleh
kekuatan apa yang ada pada suatu bangsa dan negara sehingga ia mampu
mempertahankan ke-langsungan hidupnya meskipun mengalami berbagai gangguan,
hambatan dan ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Ketahanan (kemajuan) suatu
bangsa untuk tetap jaya, me-ngandung makna keteraturan (regular) dan stabilitas yang di
dalamnya terkandung potensi untuk terjadinya perubahan (the stability idea of changes).5
5
Masad Masrur, Ketahanan Nasional dan Pemuda, (On-line), tersedia di:
http://masadmasrur.blog.co.uk/2009/01/29/ketahanan-nasional-dan-pemuda-5467523/
6
Hakikat Ketahanan dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia
7
Konsepsi ketahanan nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang
mendukung kehidupan, yaitu:
b. Kependudukan
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat
dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasional. Ketahanan Nasional baru
dikenal sejak permulaan tahun 60an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi
tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh tentang
ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai dalam rangka
pembahasan masalah pembinaan teritorial atau masalah pertahanan keamanan pada
umumnya. Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu
menggunakan istilah ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-
menerus mempelajari dan membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga
pertahanan nasional (Lemhanas). Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka
masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang,
telah dihasilkan tiga konsepsi. Pengertian atau definisi pertama Lemhanas, yang disebut
dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
6
Susilo Tri Widodo, S.Pd., Ketahanan Nasional, (On-line), tersedia di:
http://susilo.staff.fkip.uns.ac.id/files/2009/05/ketahanan-nasional.ppt
8
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi
segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa
Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi
tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang
mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari
dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup
negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di
dalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan
baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta
perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan
antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat
diterapkan dinegara-negara lain, terutama di negara-negara yang sedang
berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu definisi, sebagai gantinya dirumuskan apa
yang dimaksudkan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional diidentikkan dengan keuletan dan daya tahan, maka
ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan
ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman, hambatan, serta gangguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan
hidup.
9
dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan
kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman dan
tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan
kehidupan dan kelangsungan cita-citanya. Karena keadaan selalu berkembang serta
bahaya dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus
dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu
ketahanan nasional itu bersifat dinamis, bukan statis.
7
Ardia Bara, Ketahanan Nasional versus Pemuda, (On-line), tersedia di:
http://ardiabara.multiply.com/journal/item/86/KETAHANAN_NASIONAL_VERSUS_PEMUDA.
10
Ketahanan nasional dalam persfektif pemuda berjalan seiring dan saling
keterikatan. Masalah ketahanan nasional, peran pemuda tak bisa dilepaskan. Pemuda
yang kuat, berdaya, dan berdaya saing tentunya akan menjadi modal utama ketahanan
nasional. Pemuda sebagai bagian dari potensi pembangunan perlu diberdayakan agar
mampu berkiprah dalam pembangunan dan menghadapi tantangan global.
Tanpa adanya pemuda yang memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa dan
negara, bisa dipastikan ketahanan nasional akan melemah. Makna pemuda memiliki arti
yang beragam. Dari definisi ini, maka dapat diinterpretasikan pemuda adalah individu
dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki
pengendalian emosi yang stabil.
Bila melihat pada sejarah perjalanan bangsa Indonesia, kiprah kaum muda selalu
mengikuti setiap tapak-tapak penting sejarah. Pemuda selalu menjadi kekuatan utama
dalam proses modernisasi dan perubahan. Dan biasanya pula pemuda jenis ini adalah
para pemuda yang terdidik. Mereka mempunyai kelebihan dalam pemikiran ilmiah,
selain semangat mudanya, sifat kritisnya, kematangan logikanya dan kebersihan-nya
dari noda orde masanya. Angkatan 1908, Angkatan 1928, Angkatan 1945, Angkatan
1966, Angkatan 1974 dan Angkatan 1998 adalah sebutan bagi para pemuda di
jamannya yang melakukan pembaharuan. Angkatan 1908 dan Angkatan 1928
merupakan angkatan pemuda yang melakukan pencerahan kepada rakyat atas
penindasan kolonialisme. Angkatan 1908 mendapat inspirasi dari asiatic reveil
(kebangkitan bangsa-bangsa Asia) akibat kemenangan Jepang terhadap Rusia pada
tahun 1904-1905, sehingga mulai tumbuh kesadaran sebagai bangsa.
11
untuk ikut serta. Seperti yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) Undang-undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 setelah di amandemen yang berbunyi: “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.” Lalu dalam Pasal
9 ayat (1) Undang-undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan negara yang
berbunyi: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara
yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.” Lebih lanjut lagi
dikatakan dalam Pasal 30 ayat (1) Undang-undang Dasar Republik Indonesia setelah di
amandemen: “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.” Kewaspadaan nasional bukan hanya persoalan dan
tanggung jawab negara saja, tetapi mencakup dan menjadi tanggung jawab seluruh
rakyat Indonesia.
Tidak ada perubahan tanpa kaum muda. Dalam perspektif ketahanan nasional,
peran pemuda dalam menggagas perubahan-perubahan ke arah perbaikan adalah kunci
kekuatan kepeloporan pemuda. Ketahanan nasional belum menemukan format idealnya
ketika peran signifikan pemuda belum terakomodir secara optimal. Sangat janggal
rasanya ketika agent of change tersebut hanya menjadi penonton atas perubahan besar
yang telah berhasil dikontribusikannya. Hendaknya pemuda bukan lagi hanya sekedar
wacana agent of change tersebut, tetapi juga sebagai direct of change yang menjalankan
perubahan tersebut menuju kekokohan ketahanan nasional sebuah negara. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa segenap aspek tersebut merupakan suatu keseluruhan
yang serasi. Sedangkan ketahanan nasional itu sendiri, adalah aspek dinamis suatu
bangsa, meliputi semua aspek kehidupan untuk tetap jaya di tengah keteraturan dan
perubahan yang selalu ada.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
B. Saran
Dari apa yang telah penulis simpulkan di atas, maka penulis akan memberikan
saran sebagai berikut:
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan.
Yasni, Sedarnawati. 2007. Esensi Nilai-nilai Pancasila dan Pelaksanaan UUD 1945 dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Bogor: Perpustakaan Nasional Katalog Dalam
Terbitan (KDT).
Syamsuddin, Dr. Azis. Peran Pemuda dalam Pembangunan Ekonomi dan Keamanan
Negara. http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1109104112.pdf Diakses Jumat, 15 April
2011.
15