Professional Documents
Culture Documents
Dalam hal ini, yang akan di sorot adalah ragam bahasa jurnalistik dan ragam
bahasa baku. Ragam bahasa jurnalistik adalah ragam bahasa yang digunakan
dalam bahasa media massa, sedangkan ragam bahasa baku adalah ragam
bahasa yang digunakan dalam situasi-situasi resmi, misal pidato, bahasa
pengantar pendidikan, bahasa surat dinas atau niaga, dan lain-lain.
Bagaimana mungkin, misal sebuah koran atau majalah menarik para pelanggan
dengan bahasa yang tidak luwes seperti itu. Apakah mungkin dalam sebuah
majalah yang membahas masalah fashion menggunakan bahasa resmi? Atau
sebuah koran yang memuat masalah kasus politik, misal Bibit-Candra,
menggunakan bahasa yang baku, tentu isinya tidak akan menarik dan tidak
seru.
Demi menjaga keharmonisan paduan antara bahasa baku dan bahasa jurnalistik
dapat di tempuh langkah-langkah sebagai berikut ;
Misal :
Misal :
2. Pada paragraf ketiga, kalimat ketiga, kata “Pukulan telak” pada awal
kalimat bisa diganti dengan kata yang baku, misal : ancaman, atau
kekalahan besar.
3. Pada awal paragraf keenam kata “Tak kurang”, termasuk kata tidak baku,
lebih baik diganti dengan “Tidak kurang”
4. Pada paragraf ketujuh, kalimat pertama, kata “bikin” temasuk kata tibak
baku, bisa diganti dengan kata “membuat”
5. Pada paragraf ketujuh, kalimat kedua, kata “tak bijak” dan “menyuporteri”
bisa diganti dengan kata “tidak bijak” dan “menyemangati”
7. Pada paragraf terakhir kalimat pertama, terdapat kata tidak sesuai yaitu
“sangkaan”, seharusnya diganti dengan “prasangka”