You are on page 1of 45

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

PADA Ny. “F” GII PI000I UK 32 MINNGGU


DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI ………………………………..
……………………………………

logo

DISUSUN OLEH :

NIM.

AKADEMI KEBIDANAN………………….
2010 - 2011
LEMBAR PENGESAHAN

Telah disetujui dan disahkan laporan asuhan kebidanan dengan judul “Asuhan
Kebidanan ibu hamil pada NY “F” GII PI000I UK 32 minggu dengan Kehamilan
Fisiologis di ………………….. ” Periode Tanggal 19 Juli 2010 - 14 Agustus 2010. Telah
diperiksa, disetujui, dan disahkan pada tanggal 13 Agustus 2010.

Pamekasan, 13 Agustus 2010


Mahasiswa Akbid ..................

……………………………..
NIM: ……………….

Mengetahui

Pembimbing Akademik Pembimbing Praktek

………………… ………………………
NIDN : Nip : ……………………….
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan
ibu hamil Pada Ny “F” G II PI000I UK 32 minggu dengan kehamilan fisiologis” di Puskesmas -
Palengaan.
Laporan ini kami susun dalam rangka memenuhi Tugas Belajar Praktek, sesuai
kurikulum yang ada.
Dalam menyusun laporan ini kami banyak mendapat bantuan bimbingan dan sarana
praktek dari pembimbing praktek maupun pembimbing pendidikan. Maka dari itu kami
ucapkan terimakasih kepada :
1. dr. H. Saifudin, M. Si selaku Kepala Puskesmas …………
2. Ibu Nur Rahma,S.ST selaku bidan coordinator yang telah membimbing
praktek selama di Puskesmas Palengaan.
3. Ibu H.Suprapti,SST,S.Pd.MM selaku direktur Akademi Kebidanan ……….
4. Ibu Nurul Hikmawati,S.ST selaku pembimbing akademik di Akademi
Kebidanan ……………….. dan teman-teman sekalian yang telah mendukung
terselesainya makalah ini.
Makalah ini belum sempurna. Maka kritik dan saran yang membangun akan
diperlukan untuk perbaikan laporan yang akan datang.Semoga laporan ini berguna bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca umunya.

Palengaan, 13 Agustustus 2010

Penulis
DAFTART ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iv
BAB I : PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Tujuan Umum.................................................................................................1
1.3. Tujuan Khusus................................................................................................1
1.4. Manfaat...........................................................................................................2
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................3
2.1. Konsep Dasar Kehamilan....................................................................................3
2.1.1 Definisi Kehamilan.........................................................................................3
2.1.2 Diagnosis Kehamilan....................................................................................3
2.1.3 Diagnosis Banding Kehamilan ......................................................................6
2.1.4 Perubahan Fisiologis pada saat Kehamilan ....................................................7
2.1.5 Pertumbuhan Dan Perkembangan Janin Dalam Rahim...............................12
2.1.6 Umur Kehamilan...........................................................................................13
2.1.7 Prognosa (Ramalan) Kehanialan ..................................................................14
2.1.8 Perubahan Adaptasi Fisiologis Pada Trimester I dan II........................15
2.1.9 Perubahan Adaptasi Psikologis Pada Trimester I dan II...............................16
2.1.10 6 Tanda Bahaya Kehamilan........................................................................17
2.1.11 Usaha Yang Diperlukan Dalam Mengatasi Masalah Psikologis Ibu hamil 18
2.2. Konsep Dasar Dokumentasi HellenVarney.......................................................18
2.2.1 Prinsip Manajemen Kebidanan Menurut Hellen Varney............................18
2.2.2 Langkah – Langkah Manajemen Varney....................................................18
I Pengkajian atau Pengumpulan Data ...................................................18
II Interpretasi Data atau Diagnosa ..........................................................24
III Indentifikasi Masalah Potensial ..........................................................24
IV Indentifikasi Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera Atau
Konsultasi Atau Kolaborasi.................................................................24
V Merencanakan Asuahan Menyeluruh Atau Planning ...........................24
VI Melaksanakan perencanaan atau komplikasi .......................................24
VII Evaluasi ..............................................................................................25
BAB III : TINJAUAN KASUS ......................................................................................26
I Pengkajian Data Subyektif...............................................................................30
II Data Obyektif...................................................................................................33
III Indentifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial...............................................33
1V Indentifikasi Kebutuhan Segera ...................................................................33
V Planing Atau Intervensi....................................................................................33
VI Melaksanakan Perencanaan Atau Implementasi .............................................34
VII Evaluasi .........................................................................................................35
BAB III : PENUTUP ......................................................................................................38
4.1 Kesimpulan .....................................................................................................38
4.2 Saran ...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengawasan antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Diketahui bahwa janin dalam rahim dan
ibunya merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi sehingga kesehatan ibu yang
optimal akan meningkatkan kesehatan,pertumbuhan dan perkembangan janin.ibu hamil
dianjurkan melakukan pemeriksaan antenatal sebanyak 4 kali, yaitu pada setiap trimester,
sedangkan trimester akhir sebanyak dua kali.
Pengawasan antenatal memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan
yang menyertai hamil dini, sehingga dapat diperhitungkan dan dapat dipersiapkan
langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya.

1.2 Tujuan Umum


Untuk mendokumentasikan asuhan kebidanan yang menyeluruh.

1.3 Tujuan Khusus


a. Dapat melakukan pengkajian data pada kehamilan dengan kehamilan fisiologis
b. Dapat membuat diagnosa pada kehamilan dengan kehamilan fisiologis
c. Dapat mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial lain pada kehamilan
dengan kehamilan fisiologis
d. Dapat mengidentifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan segera dan
konsulttasi/kolaborasi pada kehamilan dengan kehamilan fisiologis
e. Dapat merencanakan asuhan yang menyeluruh pada pada kehamilan dengan
kehamilan fisiologis
f. Dapat melaksanakan perencanaan tindakan yang akan di lakukan pada kehamilan
dengan kehamilan fisiologis
g. Dapat mengevaluasi tindakan yang di berikan pada kehamilan dengan kehamilan
fisiologis
1.4 Manfaat
a. Bagi pasien
- Untuk memperoleh informasi yang lengkap

- Untuk memrima perawatan yang di inginkan

- Untuk memperoleh diagnosa yang tepat

- Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.

b. Bagi tenaga kesehatan / profesi


- Memberikan asuhan atau pengobatan yang tepat

- Peningkatan mutu pelayanan

c. Bagi institusi atau lembaga pendidikan


sebagai tambahan referensi bagi perpustakaan yang berguna bagi mahasiswa
khususnya, dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Kehamilan

2.1.1 Definisi kehamilan


a. Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi adanya
ovum dan spermatozoa serta terjadinya konsepsi dan nidasi ( Pusdisnakes, 1993).
b. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai aspek konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan ( Ida Bagus Gede Manuaba ).
c. Kehamilan merupakan suatu periode “ Persiapan Simbolik dan Praktis untuk
menjadi seorang ibu “ (Smith, 1992 : 192 ).

2.1.2 Diagnosis kehamilan


- Lamanya kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 – 300 hari
dengan perhitungan sebagai berikut :
a. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000 gr bila berakhir di sebut
keguguran.
b. Kehamilan 29-36 minggu bila terjadi persalinan di sebut prematur.
c. Kehamilan berumur 37-42 minggu di sebut aterm.
d. Kehamilan melebihi 42 minggu di sebut kehamilan lewat waktu atau
postdatims (serotinus).
- Kehamilan di bagi menjadi tiga triwulan, yaitu :

a. Triwulan pertama : 0-12 minggu


b. Triwulan kedua : 13-24 minggu
c. Triwulan ketiga : 28-42 minggu
Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil :
I. Tanda – tanda dugaan hamil
1. Amenorea (terlambat datang bulan)
a. Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf
dan ovulasi.
b. Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan runus naegle dapat di
tentukan perkiraan persalinan.
2. Mual (Nausea) dan muntah (Emisis)
a. Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan.
b. Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang di sebut morning
sickness.
c. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat di atasi.
d. Akkibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
3. Ngidam
- Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang
demikian di sebut ngidam.
4. Sinkope atau pingsan
a. Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan
iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan.
b. Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu
5. Payudara tegang.
a. Pengaruh estrogen atau progesteron dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
b. Payudara membesar dan tegang.
c. Ujung syaraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.
6. Sering miksi.
a. Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh
dan sering miksi.
b. Triwulan kedua sudah menghilang.
7. Konstipasi atau obstipasi
- pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus menyebabkan
kesulitan untuk buang air besar.
8. Pigmentasi kulit
a. Sekitar pipi : Cloasma grafidarum
- Keluarnya milanophore

b. Dinding perut
- Striae livide

- Striae albikan
- Linea alba makin hitam

c. sekitar payudara
- Pembesaran perut,tetapi tidak di sertai tanda hamil

- Datang bulan terus berlangsung

- Lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan

- Pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif

9. Epulis
- Hipertrofi gusi di sebut epulsi dapat terjadi bila hamil

10. Varises atau penampakan pembuluh darah


- Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh
darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat
- Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki
dan betis, dan payudara.
- Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan.

II. Tanda tidak pasti kehamilan


Tanda tidak pasti kehamilan dapat di tentukan dengan jalan :
1. Rahim membesar sesuai dengan tua kehamilan
2. Pada pemeriksaan dalam di jumpai :
- Tanda hegar

- Tanda chadwicks

- Kontraksi braxton hicks

- Teraba ballotement

3. Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif


- Sebagian kemungkinan positif palsu.
III. Tanda pasti hamil
Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1. Gerakan janin dalam rahim
a. terlihat/teraba gerakan janin
b. teraba bagian-bagisn jsnin
2. Denyut jantung janin
a. Di dengar dengan stetoskop laene,alat kardiotokografi,alat doppler
b. Di lilihat dengan ultra sonografi
c. Pemeriksaan dengan alat canggih,yaiyu rontgen untuk melihat
kerangka janin,ultrasonografi.
( prof. Dr. Ida bagus Gde Manuaba, SpOG : hal 123 – 126 )

2.1.3 Diagnosis Banding Kehamilan


Pembesaran perut wanita tidak selamanya suatu kehailan sehingga
perludilakukan diagnosis banding diantaranya:
a. Hamil palsu (pseudocyesis) atau kehamilan spuria
- Dijumpai tanda dugaan hamil,tetapi dengan pemeriksaan alat Canggih
dan tes biologis tidak menunjukkan kehamilan
b. Tumor kandungan atau mioma uteri
- Terdapat pembesaran rahim,tetapi tidak disertai hamil

- Bentuk pembesaran tidak merata

- Perdarahan banyak saat menstruasi

c. Kista ovarium
- pembesaran perut,tetapi tidak disertai tanda hamil

- datang bulan terus menerus

- lamanya pembesaran perut dapat melampaui umur kehamilan

- pemeriksaan tes biologis kehamilan dengan hasil negatif

d. Hematometra
- terlambat datang bulan yang dapat melampaui umur kehamilan
- perut terasa sakit setiap bulan
- terjadi tumpukan darah dalam rahim
- tanda dan pemeriksaan hamil tidak menunjukkan hasil positif
- sebab himen in perforata
e. Kandung kemih yang penuh
- dengan melakukan kateterisasi,maka pembesaran perut akan hilang
Sebagai pelengkap dapat dilihat diagnosis banding antara primipara dan
multipara pada tabel berikut:
Perbedaan Primipara Multipara
Perut Tegang Longgar, terdapat striae
Pusat Menonjol Dapat datar
Rahim Tegang Agak lunak
Payudara Tegang, tegak Menggantung, agak lunak,
terdapat striae
Labia mayora Bersatu Agak terbuka
Himen Koyak beberapa tempat Karunkula himenalis
Vagina Sempit dengan rugae utuh Lebar, rugae kurang
Servicks Licin, lunak, tertutup Sedikit terbuka, teraba bekas
robekan persalinan
Pembukaan servicks Mendatar dulu di ikuti Membuka bersamaan dengan
pembukaan mendatar
Perineum Masih utuh Bekas luka episiotomi
( Prof. Dr. Ida bagus Gde Manuaba, SpOG : hal 127 )

2.1.4 Perubahan Fisioloigis pada Saat Kehamilan


Dengan terjadinya kehamilan maka seluruh sistem genetalia wanita mengalami
perubahan – perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim. Placenta dalam perkembangannya mengeluakan hormon
somatomamotropin, estrogen dan progesteron yang menyebabkan perubahan pada :
a. Rahim / uterus
Rahim yang semula besarnya sejeempol atau beratnya 30 gr akan mengalami
hipertrofi dan hiperplasia, sehingga menjadi seberat 1000 gr saat akhir kelahiran.
Otot rahim mengalami hiperplasia dan hipertrofi menjadi lebih besar, lunak dan
dapat mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan janin.
Perubahan pada ishmus uteri (rahim) yang menyebabkan ishmus menjadi lebih
panjang dan lunak sehingga pada pemeriksaan dalam seolah – olah kedua jari dapat
saling sentuh. Perlunakan ishmus di sebut tanda Hegar. Hubungan besarnya rahim
dan tuanya kehamilan penting untuk di ketahui karena kemungkinan penyimpangan
kehamilan seperti hamil ganda, hamil molahidatidosa hamil dengan hidramnion
yang akan teraba lebih besar.

Sebagai gambaran dapat di kemukakan sebagai berikut :


 Pada kehamilan 16 minggu, kavum uteri seluruhnya terisi oleh amnion, di
mana desidua kapsularis. Dan desidua parietalis telah menjadi 1 tingginya
rahim setengah dari jarak simfisis dan pusat. Placenta telah terbentuk
seluruhnya
 Pada hamil 20 minggu fundus rahim, terletak 2 jari di bawah pusat sedangkan
pada umur 24 minggu tepat di tepi atas pusat
 Pada hamil 28 minggu tingginya fundus uteri sekitar 3 jari atas pusat atau
sepertiga jarak antarapusat dan prosesus xyfoideus.
 Pada kehamilan 32 minggu tingginya fundus uteri setengah jarak prosesus
xyfoideus dan pusat
 Pada kehamilan 36 minggu tinggi fundus uteri sekitar 1 jari di bawah prosesus
xyfoideus, dalam hal kepala bayi belum masuk pintu atas panggul.
 Pada kehamilan 40 minggu tinggi fundus uteri turun setinggi 3 jari di bawah
prosesus xyfoideus, oleh karena saat ini kepala janin telah masuk pintu atas
panggul.
b. Vagina (liang senggama)
Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh
estrogen sehingga tampak makin merah dan kebiru-biruan (tanda chadwiks).
c. Ovarium (indung telur)
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yg mengandung korpus luteum
gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yg sempurna
pada umur 16 minggu.
Kejadian ini tidak dapat lepas dari kemampuan vili korealis yg mengeluarkan
hormon korionik gonadotropin yg miripdengan hormon luteotropik hipoifisis
anterior.
d. Payudara
payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
memberikan asi pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat di lepaskan dari
pengaruh hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron,dan somamotropin.
Fungsi hormon mempersiapkan payudara untuk pemberian asi di jabarkan sebagai
berinut :

a. Estrogen berfungai :
- Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara.

- Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam payudara tampak makin
membesar
- Tekanan serat saraf akibat peninbunan lemak, air dan garam menyebabkan
payudara terasa sakit.
b. Progesteron berfungsi :
- Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi

- Menambah sel asinus

c. Somatomamotropin befungsi :
- Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin, laktoglobulin

- Penimbunan lemak sekitar payudara

- Merangsang pengeluaran kolostrum pada kehamilan

Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut :


- Payudara menjadi lebih besar

- Areola payudara makin hiperpigmentasi – hitam

- Glandula montgomery makin tampak

- Puttingsusu makin menonjol

- Pengeluaran asi belum berlangsung karena prolaktin belaum berfunsi, karena


hambatan dari PIH (prolaktine inhibiting hormone)untuk mengeluarkan asi
- Setelah persalinan, hambatan prolaktin tidak ada sehingga pembuatan asi dapat
berlangsung
e. Sirkulasi Darah Ibu
Peredaran darah ibu di pengaruhi bebrapa faktor, antara lain :
 Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim
 Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro plasenta
 Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat
Akibat dari faktor tersebut di jumpai bebrapa parubahan peredaran darah.
a. Volume darah
Volum darah semakin meningkat di mana serum darah lebih besar dari
petumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi) dengan puncaknya dalam umur hamil 32 minggu, serum darah
(volum darah) bertambah sebesar 25 – 30 % sedangkan sel darah bertambah
sekitar 20 % curah jantung akan bertambah sekitar 30 % bertambahnya
hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur hamil 16 minggu, sehingga
pengidap penyakit jantung dalam decompensasio kordis. Pada post partum
terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ke 3 – 5
b. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat menngimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim,tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang
dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai
anemia fisiologis,sel darah putih meningkat dengan mencapai jumlah sebesar
10.000/ml.dengan hemodilusi dan dengan anemia fisiologis maka laju endap
darah semakin tinggi dan dapat mencapai 4 kali dari angka normal
Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada
triwulan pertama sedangkan fibrinogen meningkat,pada postpartum dengan
hemokonsentrasi dapat terjadi tromboplebitis
f. sistem respirasi
pada kehamilan juga terjadi perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi
kebutuhan o2,disamping itu juga terjadi desakan diafragma karena dorongan
rahim yang membesar pada umur kehamilan 32 minggu.sebagai kompensasi
terjadinya desakan rahim dan kebutuhan o2 yang meningkat,ibu hamil akan
bernafas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya
g. sistem pencernaan
karena pengaru estrogen, pengeluaran asam lambung yang dalam
menyebabkan :
 Pengeluaran air liur berlebihan (Hipersalivasi)
 Daerah lambung terasa panas.
 Terjadi mual dan sakit / pusing kepala terutama pada pagi hari, di sebut
morning sickness.
 Muntah, yang disebut emesis gravidarum.
 Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari – hari, di sebut
hiperemesis gravidarum.
 Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat
menyebabkan opstipasi.

h. Traktus urinarius
Karena pengaruh desakan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua
terjadi gangguan meski dalam bentuk sering kencing. Desakan tersebut
menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh. Terjadinya hemodilusi
menyebabkan metabolisme ini makin lancar sehingga pembentukan air senipun
akan bertambah. Filtrasi pada glomerulus bertambah sekitar 69 % - 70 % pada
kehamilan ureter membesar untuk dapat menampung banyaknya pembentukan
urine. Terutama ureter kanan karena peristaltik ureter terjadi putaran ke kanan,
dan terdapat kolon dan sigmoid di sebelah kiri yang menyebabkan perputaran
rahim ke kanan. Terkanan rahim pada ureter kanan dapat menyebab infeksi
pielonefritis ginjal kanan.
i. perubahan pada kulit
Pada kulit terjadi perubahan deposit pitmen dan hiper pigmentasi karena
pengaruh melanophore stimulating hormone lobus hipoeisis anterior dan
pengaruh kelenjar suprarenalis.hiperpigmentasi ini terjadi pada striae
gravidarum livide/alba,areola mamae,papila mamae,linia nigra,pipi,(cloasma
gravidarum)setelah persalinan hiperpigmentasi akan hilang
j. metabolisme
dengan terjadinya kehamilan,metabolisme tubuh mengalami perubahan yang
mendasar,dimana kebutuhan nutrisi makin tinggi,untuk pertumbuhan janin dan
persiapan memberikan asi.
Perubahan metabolisme adalah
a. Metabolisme basal naik sekitar 15%-20%dari semula,terutama pada trimester
III
b. Keseimbangan asam basa mengalami penurunan dari 155 mEg perliter
menjadi 145 mEg per liter di sebabkan hemodilusi darah dan kebutuhan
mineral yang di perlukan janin.
c. Kebutuhan protein wanita hamil makin tinggi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi
dalam makanan di perlukan protein tinggi sekitar ½ gr/kg BB atau sebutir telur
ayam sehari.
d. Kebutuhan kalori di dapat dari karbohidrat, lemak, dan protein.
e. kebutuhan zat mineral untuk ibu hamil :
 kalsium, 1,5 gr setiap hari, 30 – 40 gr untuk pembentukan tulang janin
 fosfor, rata – rata 2gr dalam sehari.
 Zat besi, 800 mgr sehari
 Air, ibu hamil memerlukan air cukup banyak dan dapat terjadi retensi air.
f. Berat badan ibu hamil bertambah.
Berat badan ibu hamil bertambah antara 6,5 – 16,5 kg selama hamil atau terjadi
kenaikan berat badan sekitar ½ kg/minggu.
Pertambahan berat badan ini dapat di perinci sebagai berikut :
 Umur kehamilan : 3 – 3,5 kg
 Placenta : 0,5 kg
 Air ketuban : 1 kg
 Rahim : 1 kg
 Timbunan lemak : 1,5 kg
 Timbunan protein : 2 kg
 Retensi air – garam: 1,5 kg
Memperhatikan hal tersebut dalam di kemukakan bahwa ibu hamil
membutuhkan makanan yang bergizi tinggi. Oleh karena itu, perlu di
perhatikan susunan makanan “ empat sehat lima sempurna” kini di indonesia
sudah banyak menawarkan gizi ibu hamil dengan susu berkualitas. Kombinasi
vitamin dan mineral yang di perlukan bamyak di tawwarkan untuk ibu seperti
obimin AF, ficanata, obiron, ultravita. Dan grevital dengan susunan yang di
butuhkan.
( Prof. Dr. Ida bagus Gde Manuaba, SpOG : hal 106 – 111 )
2.1.5 Pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
Pertumbuhan dan perkembangan janin di pengaruhi beberapa faktor dan
subfaktor sebagai berikut:
a. Faktor Ibu
 Keadaan kesehatan ibu saat hamil
 Penyakit yang menyertai kehamilan
 Penyulit kehamilan
 Kelainan pada uterus
 Kehamilan tunggal atau ganda atau triplet
 Kebiasaan ibu, merokok, alkohol, kecanduan
b. Faktor Janin
 Jenis kelamin janin
 Penyimpangan genetik: kelainan kongenital, pertumbuhan abnormal
c. Faktor Plasenta
Plasenta adalah akarnya janin untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan
baik dalam rahim. Karna itu plasenta sangat penting artinya untuk menjamin
kesehatan janin dalam rahim, yang ditetapkan dengan indeks plasenta.

Berat plasenta
Indeks plasenta =
berat bayi

Pada kehamilan 20 minggu indeks plasenta adalah 0,30; 20 8 minggu 0,


25; 38 minggu 0, 15. jadi makin tua kehamilan makin rendah indeks plasenta,
artinya plasenta makin kurang mampu memberikan nutrisi pada janinnya.
Keadaan bertambah gawat bial terjadi penyakit hamil yang dapat
menimbulkan infark, fibrosis dan gangguan fungsi plasenta, sehingga
membahayakan sampai terjadi kematian janin intra uterine.
komplikasi yang perlu mendapat perhatian adalah
 Hamil dengan diabetes melitus
 Hamil dengan hipertensi
 Hamil yang lewat waktu
 Komplikasi hamil, pre-eklampsia dan eklampsia
 Hamil dengan infeksi virus, malaria, sifilis
2.1.6 Umur kehamilan
Menentukan umur kehamilan sangat penting untuk memperkirakan persalinan.
Umur kehamilan dapat di tentukan dengan :
a. Menggunakan rumus neagle
Rumus neagle memperhitungkan umur kehamilan selama 288 hari. Dari dulu
perhitungan kasarnya dapat di pakai di tentukan dengan menentukan hari
pertama haid terakhir dan di tambah 288 hari. Sehingga perkiraan lahiran dapat
di tetapkan. Rumus neagle dapat di hitung HPHT di tambah 7 dan bulannya di
tambah 9.
Contohnya HPHT tanggal 15 Januari 2008, maka perhitungan perkiraan
kelahiran adalah 22+7=29 1+9=10 sehingga perkiraan kelahiran adalah 07
Oktober 2008,

b. Gerkan pertama fetus.


Dengan memperkirakan gerakan janin pertama fetus pada umur kehamilan 16
minggu. Maka perkiraan dapat di tetapkan. Perkiraan ini tidak tetap.
c. Perkiraan Tingginya fundus uteri.
Mempergunakan tinggi fundus uteri untuk memperkirakan umur kehamilan
terutama tepat padda hamil pertama. Pada kehamilan kedua dan seterusnya
perkiraan ini kurang tepat.
d. Penentuan umur kehamilan dengan Ultrasonografi.
Bila ragu – ragu dapat berkonsultasi untuk menetapkan perkiraan persalinan.
Untuk menentukan umur kehamilan dengan ultrasonografi dengan mengukur
bagian janin.
 Menentukan diameter kantongan gestasi.
 Menentukan jarak kepala – bokong.
 Menentukan jarak tulang bipariet
Tabel umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
Tinggi fundus uteri Umur kehamilan
1/3 di atas simfisi 12 minggu
½ simfisis – pusat 16 minggu
²/3 di attas simfisis 20 minggu
Setinggi pusat 22 minggu
1/ 3 di atas pusat 28 minggu
½ pusat – prossesus xyfoideus 34 minggu
setinggi prossesus xyfoideus 36 minggu
2 jari (4 cm) prossesus xyfoideus 40 minggu

 Menentukan lingkaran perut.


 Menentukan panjang tulang fetus.
 Metode ini memerlukan pengetahuan teoritis dan keterampilan
khusus. Dengan makin tingginya pengetahuan masyarakat.
Sehingga tanggal HPHTnya dapat di ingat maka perkiraan
persalinan dapat di rumuskan dengan rumus neaglea.
( Prof. Dr.ida bagus Gde Manuaba, SpOG : hal 120 – 121 )

2.1.7 Prognosa(ramalan)kehamilan
Setelah melakukan pemeriksaan dengan rinci dapatlah di tetapkan beberapa aspek
kehamilan sebagai berikut :
a. Kehamlilan normal dengan resiko rendah
Sikap yang diambil:
* Lanjutkan pemeriksaan rutin sebagaimana biasanya
* Pemberian obat suportif seperti fitamin dan FE
* Memberikan nasehat tentang gizi,kebersihan pakaian,dan sebagainya
b. Kehamilan disertai komplikasi hamil
sikap yang diambil:
* Mengatasi komplikasi,kehamilan dilanjutkan sehingga mencapai
Well born baby dan well health mother
* Pemeriksaan rutin dipercepat
* Diberikan nasehat segera segera datang bila dijumpai gejala yang memberatkan
* Berkonsultasi pada doktor spesialis yang terkait
* Merujuk penderita kerumah sakit
c. kehamilan disertai penyakit yang lain
 Pemeriksaan hamil rutin dipercepat
 Berkonsultasi dengan spesialis yang terkait
d. kehamilan dengan resiko meragukan dan rendah.sikap yang diambil:
 Memberikan perhatian yang seksama terhadap jalannya kehamilan
 Pemeriksaan hamil rutin dipercepat
 Memberi nasehat segera datang apabila terjadi keadaan meragukan/abnormal
 Melakukan rujukan kerumah sakit
 Rencana persalinan sebaeknya dirumah sakit.
Demikian beberapa sikap dapat diambil berkaitan dengan hasil pemeriksaan ibu hamil.dimana
para bidan dapat menyesuaikan diri dengan pertimbangan beberapa aspek keberadaan
didaerah masing-masing.
( Prof. Dr. Ida bagus Gde Manuaba, SpOG : hal 156 )

2.1.8 Perubahan Adaptasi Fisiologis pada Trimester I dan II


1. Trimester I
Tanda-tanda fisik yang dapat dilihat oleh ibu adalah perdarahan sedikit “spotting”
sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio pada lapisan uterus .jika seorang ibu
mempunyai siklus menstruasi 28 hari. Perdarahan ini terjadi sebelum ia akan
mendapatkan menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari jumlah
menstruasi yang normal. Setelah terlambat 1 menstruasi, perubahan – perubahan fisik
berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara di ikuti oleh rasa
kelelahan yang sangat dan sering kencing.
Ibu akan mengalami dua gejala yang terakhir sampai 3 bulan berikutnya > “morning
sickness” atau sakit di pagi hari/ mual dan muntah bisanya di mulai sekitar 8 minggu
dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Setelah 12 minggu pertumbuhan janin di
atas simpisis bisa di rasakan. Dan ibu biasanya mengalami kenaikan BB sekitar 1 –
2kg selama trimester I
2. Trimester II
Uterus akan tumbuh, setelah 16 minggu uterus biasanya berada pada pertengahan
antara simpisis pubis dan pusat.penambahan BB bertambah sekitar 0,4-0,5
kg/minggu.ibu mungkin akan mulai mempunyai banyak energi,pada 20 minggu
fundus berada dekat dengan pusat.payudara mulai mengeluarkan kolostrum.ibu
merasakan gerakan bayinya,ia juga melihat perubahan kulit yang normal termasuk
cloasma,linea nigra,dan striae gravidarum .
Trimester pertama
Segera setelah terjadi perubahan,hormone progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulnya rasa mual-mual pada pagi hari,lemah,lelah
dan membesarnya payudara.ibu merasa tidak sehat dan sering kali membenci
kehamilannya.banyak ibu yang merasakan kekecewaan,penolakan,kecemasan dan
kesedihan.sering kali,biyasanya pada awal kehamilannya ibu berharap untuk tidak
hamil.
2.1.9 Perubahan Adaptasi Psikologis pada Trimester I dan II
1. Trimester
Pada trimester I seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih
meyakinkan bahwa dirinya memang hamil.setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya akan selalu diperhatikan secara seksama.karena perutnya masih
kecil,kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin diberitaukannya kpa
orang lain.
Hasrat untuk melakukan sex,pada wanita pd trimester I ini berbeda-
beda.walaupun beberapa wanita mengalami kegairahan sex yang lebih
tinggi,kebanyakan mereka mengalami penurunan pd libido selama periode ini.keadaan
ini menciptakan kebutuhan untuk berkomunikasi secara tarbuka dan jujur dengan
suami.banyak wanita merasa kebutuhan untuk dicinta dan merasakan kuat untuk
mencintai namun tanoa sex.libido sangat besar dipengaruhi oleh kelelahan,rasa
mual,pembesaran payudara,keprihatinan dan kehawatiran.semua ini.merupakan bagian
normal dari proses kehamilan pada trimester partama.
2. Trimester II
a. trimester II sering dikenal periode kesehatan yang baek,yaitu periode ketika wanita
merasa nyaman dan bebas dari segala ketidak nyamanan dalam kehamilan
b. trimester II juga timbul adanya quickening:
- quickening adalah gerakan janin yang bisa dirasakan oleh ibu pertama kali dan
biasanya terjadi pada UK 16-18 mgg(kamus keperawatan,edisi 17).
- quickening menunjukkan kenyataan adanya kehidupan yang terpisah,yang menjadi
dorongan bagi wanita melaksanakan tugas psikologis utamanya pd trimester II,
yakni yang mengembangkan identitas sebagai ibu bagi dirinya sendiri,yang
berbeda dari ibunya.
c. dalam proses ini disebut juga evolusi yaitu yang semula wanita tersebut menjadi
seorang penerima kasih sayang dan perhatian(dari ibunya)kemudian menjadi
pemberi kasih sayang dan perhatgian(persiapan untuk menjadi seorang
ibu).evolusi ini adalah perkembangan yang teratur secara mandiri.
d. Dengan timbulnya quickening,muncul sejumlah perubahan karena kehamilantelah
menjadi jelas dalam fikirannya.
- kontak sosialnya berubah
- lebih banyak bersosialisasi dengan wanita hamil atau ibu baru lainnya dan minat
serta aktifitasnya terfokus pd kehamilannya,cara membesarkan anak,dan persiapan
untuk menerima peran yang baru.
e. Sebagian besar wanita merasa erotis selama trimester II.
- 80% wanita mengalami kemajuan hubungan yang nyata dalam hubungan sexual
dibanding pd trimester I dan sebelum hamil.
- trimester II relatif terbebas dr segala ketidak nyamanan fisik,dan ukuran perut belum
menjadi masalah besar,lubrikasi vagina semakin banyak.pada masa ini.
- kecemasan,kehawatiran dan madalah-masalah yang sebelumnya menimbulkan
ambivalensi pd wanita tersebut mereda.
- wanita mengalami perubahan dari seorang menuntut kasih sayang dari ibunya
menjadi yang mencari kasih sayang dari oasangannya.
- dan semua faktor ini turut mempengaruhi peningkatan livido dan keouasan sexual.
(Ana L,dkk,Buku Ajar kebidanan,Edisi 4.vol.1.hal 502-503.EGC)

2.1.10. 6 tanda bahaya kehamilan


1. perdarahan pervaginam
2. nyeri kepala yang sangat hebat
3. penglihatan kabur
4. bengkak padan tangan dan wajah
5. nyeri perut yang sangat hebat
6. gerakan janin yang berkurang
( Sarwono prawirohardjo, Jakarta 2002 hal )
2.1.11 Usaha yang diperlukan dalam mengatasi masalah psikologis ibu hamil
1 Mencipyakan suasana yang harmonis dalam kelurga
2 Kematangan emosional wanita
3 Kesehatan fisik dan mental
4 Kondisi lingkungan yang menguntungkan
5 Kondisi ekonomi dan sosial
2.2. Konsep Dasar Dokumentasi Hellen Varney.
2.2.1 Prinsip Manajemen Kebidanan Menurut Hellen Varney
a Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan
relevan dengan melakukan pengkajian yng komprehensif termasuk mengumpulkan
riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik.
b Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi data
dasar.
c Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan
masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
d Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan dan
bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
e Membuat rencana yang komprehensif bersama klien.
f Bertanggung jawab terhadap implementasi rencana individual.
g Melakukan konsultasi,perencanaan, kolaborasi dan rujukan agar klien mendapat
asuhan lanjutan.
h Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu dalam situasi darurat.
i Melakukan evaluasi beersama pasien terhadap pencapaian asuhan dan revisi
terhadap rencana sesuai kebutuhan.
j
2.2.2 Langkah – Langkah Manajemen Varney
I. langkah I pengkajian / pengumpulan data
a. Data Subjektif
1. Biodata
a) Nama
Nama penderita dan suaminya di tanyakan untuk mengenal dan memanggil
penderita dan tidak keliru dengan penderita lain. (Cristina, 199 : 4)
b) Umur
Umur ini perlu diketahui karena penyulit pada kehamilan remaja, lebih tinggi
di bandingkan “kurun waktu reproduksi sehat” antara umur 20 – 30 tahun.
Keadaan ini di sebabkan belum matangnya alat reproduksi untuk hamil,
sehingga dapat merugikan kesehatan ibu maupun perkembangan dan
pertumbuhan janin, karena itu pada usia muda cenderung mengalami anemia.
(Ida Bagus Gde Manuaba, 1998 : 27)
c) Agama
Dalam hal ini berhubungan dengan perawatan penderita yang berkaitan
dengan ketentuan agama.(Christina, 1993 : 85)
d) Pendidikan
Di tanyakan untuk mengetahui tingkat intelektuanya, tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang (Depkes RI, 1995 :85)
e) Pekerjaan/Penghasilan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan social ekonomi penderita agar
nasehat yang di berikan sesuai.
f) Alamat
Untuk mengetahui ibu tinggal di mana. Menjaga kemungkinan bila ada ibu
namanya bersamaan. (Christina, : 84)
2. keluhan utama/tujuan kunjungan.
Apa yang di keluhkan ibu saat pengkajian.
3. Riwayat penyakit
Meliputi penyakit yang pernah di alami, penyakit yang sedang dialami
misalnya caxingan malaria, pendarahan menstruasi berlebihan, pendaran pada
persalinan lalu dan penyakit lain. Hal ni penting untuk di ketahui untuk melihat
kemungkinan adanya penyakit yang menyertai kehamilannya. (Ida Bagus Gde
Manuaba, 1998 : 272).
4. Riwayat kesehatan keluarga
Di tanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga untuk melihat
kemungkinan – kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu hamil dan
mengupayakan untuk pencegahan dan penaggulangannya. (Ida Bagus Gde
Manuaba, 1998 : 265)
5. Riwayat kebidanan
a. menarche : terjadinya haid yang pertama kali, yaitu terjadi pada usia pubertas
dekitar 12 – 16 thn (Rustam Mochtar, 1998)
b. siklus / lama : siklus hais pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang
nomal adalah 28 hari tapi siklus ini bias maju 2 – 3 hari atau mundur sampai 3
hari (Pusdiknakes, 1993 : 66)
c. warna / jumlah : jumlah perdarahan sekitar 50 cc, tanpa terjadi, bekuan darah
menunjukkan perdaran menstruasi cukup banyak
d. dismenorhe : nyeri waktu haid yang dapat di sebabkan oleh radang sekitar
rahim atau keadaan yang menghalangi pengaliran darah.(Obstetri fisiologi,
1983 : 92)
e. flour albus : di tanyakan apakah terdapat flour albus atau tidak. Jika ada perlu
di kaji lagi tentang flour albus tersebut apakah berbau apa tidak, warnanya
bagaimana dan di sertai gatal aau tidak. Karena jika terdapat gejala tesebut,
kemungkinan ibu mengalami kelainan.
f. HPHT : bila hari perrtama haid terakhir di ketahui maka dapat
memperhitungkan usia kehamilan dan kapan perkiraan persalinannya.
(Pusdiknakes, 1993 : 66)
6. Riwayat kehamilan sekarang
- Idealnya tiap wanita hamil atau mau memeriksakan diri ketika haidnya
terlambat sekurang – kurangna 1 bulan
- pada trimester I biasanya ibu mengeluh mual muntah terutama pagi hari yang
kemudian menghilang pada kehamilan 12 – 14 minggu.
- pemeriksaan sebaiknya di kerjakan tiap 4 minggu jika segalanya normal
sampai kehamilan 28 minggu. Setelah itu di lakukan tiap 2 minggu dan
sesudah 36 minggu tiap minggu.
- Imunisasi TT di berikan sekurang – kurangnya 2x dengan interval minimal 4
minggu.
- pada riwayat kehamilan sekarang perlu di tanyakan pengobatan yang pernah di
dapat, hasil dari pemeriksaan dan pendapat dari dokter jika pasien pernah
memeriksaakan ke tenaga kesehatan yang lain, dan pernah operasi atau todak
(Ilmu kandungan Edisi 2 Hanifa wiknjarastio, 133 Zr. Dra. Chritina S. Ibrahim,
perawatan kebidanan thn 88)
7. Riwayat Perkawinan
Menikah berapa kali, lamanya, tahun, pertama kalimenikah, usia berapa tahun.
(Obstetri, 1983 : 155)
8. Riwayat KB
Jenis – jenis atau metode keluarga berencana yang pernah di gunakan dan keluhan
– keluhan yang di rasakn selama menggunakan metode terseut (Ida Bagus Gde
Manuaba, 1998 : 439)
9. Riwayat Psikososial/Spiritual
Faktor yang mempengaruhi bagaimana mengatasi krissis dalm kehamilan adalah
persepsi terhadap kehamilan, dukungan situasional (Dalam hal ini bias keluarga
atau penggantinya) dan kebiasaan ibu dalam menjalankan perintah agama
mempunyai pengaruh yang besar terhadap mental ibu.(Persis mery Hamilton, 1995
: 60)
10 Pola Kebisaan Sehari – Hari
- Nutrisi : makan berapa kali, porsinya, minum berapa gelas perhari, apa
yang di minum dan apa saja yang di makan.
- Istirahat : tidur siang dan malam berapa jam.

- Eliminasi : BAB, BAK berapa kali, konsistensi, ada gangguan atau tidak.

- Kebersihan : mandi, gosok gigi, keramas, ganti pakaian / celana dalam berapa
kali perhari.
- Aktifitas : apa saja yang di lakukan oleh ibu.

- Hubungan sex : berapa kali berhubungan setiap minggu.

- Spiritual : agama apa / apa gangguan kasehatan.

- Kesehatan : kemana jika mengalami gangguan.

b. Data Objektif/pemeriksaan fisik


pemeriksaan umum
- KU : baik

- Kesadaran : composmentis

- TTV : Tekanan darah : tekanan darah normal adalah antara 90/60 mmHg
sampai 140/90 mmHg dan tidak banyak meningkat selama kehamilan
(Pusdisnakes, 2000 : 1 - 70)
o Nadi : dalam keadaan santai denyut nadi ibu sekitar 60
– 80 x/mnt, denyut nadi 100x/mnt atau lebih dalam keadaan santai itu
pertanda burauk.(Pusdisnakes, 2000 1 -69)
o Pernapasan ; pernapasan normal adalah 16 – 24x/mnt.
(Depkes RI, 1994 : 11)
o Suhu : suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37°C di katan
demam berate ada infeksi dalam kehamilan (Depkes RI, 1994 : 11)
2. Pemeriksaan Fisik
 Inspeksi yaitu periksa pandang yang meliputi :
 Rambut : lurus apa tidak, hitam apa tidak, bersih apa tidak, dan rontok
apa tidak
 Muka : oedem apa tidak, terdapat kloasma gravidarum apa tidak dan
sianosis apa tidak
 Mata : simetris apa tidak, konjungtiva anemis apa tidak, juling apa
tidak dan penglihatan normal apa tidak.
 Hidung : bersih apa tidak, penciuman baik apa tidak, dan cuping nidung
bersih apa tidak
 Mulut/gigi : jumlah gigi lengkap atau tidak, caries apa tidak, stomatitis apa
tidak, lidah bersih apa tidak.
 Telinga : simetris apa tidak, bersih apa tidak, terdapat serrumen apa tidak,
dan pendeengaran baik apa tidak.
 Leher : leher ada pembesaran tiroid dan vena jugularis apa tidak.
 Mamae : simetris apa tidak, membesar apa tidak.
 Abdomen : membesar sesuai umur kehamilan apa tidak, terdapat linea
nigra apa tidak, terdapat striae apa tidak, dan perut tegang apa tidak.
 Vulva : oedema ap tidak, varises apa tidak, terdapat fluor albus apa
tidak, dan terdapat sekret vagina apa tidak
 Ekstremitas bawah : simetris apa tidak, pergerakan kaki baik apa tidak,
oedema apa tidak, terdapat varises apa tidak, dan sianosis apa tidak
Untuk mengetahui kebersihannya dan apakah terdapat kelainan.(Depkes RI,
2000 ; 19)
 Palpasi
- Leopold I :menentukan UK (TFU)dan bagian apa yang terdapat di fundus

- Leopold II :menentukan di mana puka atau puki dan bagian terkecil janin

- Leopold III :untuk mengetahui bagian terendah dari janin dan apakah
sudah masuk PAP apa belum.
- Leopold IV:sejauh mana bagian terendah janin masuk PAP(Obstetri
Fisiologi, 1993 : 160 - 136)
 Auskultasi : mendengarkan Denyut jantung janin (DJJ) normal apa tidak,
frekuensi/mnt,tedengar di sebelah mana. Jumlah DJJ normal 120 – 140x/mnt
(Ida Bagus Gde Manuaba,1998 : 136)
 Perkusi : normalnya tungkai bawah akan bergerak sedikit ketika tenadon di
ketuk (Depkes RI,2000 : 20)
3. Pemeriksaan Antropologi Atau Antropometri
Meliputi :
- BB : pertambahan berat badan sekitar 6,5 kg – 15 kg selama hamil, kenaikan
berat badan tidak boleh lebih dari 0,5 kg/minggu. (Ida Bagus Gde Manuaba,
1998 : 136)
- TB : jika tinggi badan ibu hamil kurang dari 145 cm, di curigai ibu
mempunyai panggul sempit. (Depkes RI, 1994 : 10).
- LILA : lila kurang dari 23,5 cm merupakan indicator kuat untuk status gizi
ibu kurang / buruk.(Depkes RI, 1994 : 10).
4. Pemeriksaan Obstetri
Meliputi: ukuran panggul luar
Dilakukan untuk di gunakan sebagai gambaran apakah ibu hamil tersebut mempunyai
panggul sempit, yang meliputi :
- Distansia spinarum  normalnya  23 – 26 cm

- Distansia critarum  normalnya  28 – 30 cm

- Konjugata externa  normalnya  18 – 20 cm

- Lingkar panggul  normalnya  80 – 90 cm (Sarwono Prawiroharjo, 1999 :


111)
5. Pemeriksaan Penunjang
Meliputi : pemeriksaan Hb : di lakukan untuk mendeteksi faktor resiko kehamilan
dengan adanya anemia bila kadar Hb ibu kurang dari 10 % berarti ibu dalam keadaan
anemia terlebih kadar Hb ibu kurang dari 8 gr % berarti ibu anemia berat.(Pusdisnakes,
1993 : 81).
Pemeriksaan urine
 Protein dalam urine : untuk mengetahui ada tidaknya protein dalam urine di
anggap sebagai salah satu gejala pre – eklamsia. (Pusdisnakes, 1993 : 81)
 Reduksi : untuk mengetahui apakah ada glukosa dalam urine. Bila ada harus di
anggap sebagai gejala Deabetes Militus, kecuali kalau dapat di buktikan hal – hal
lain penyebabnya. (Sarwono Prawiharjo, 1999)
II. Interpretasi Data atau Diagnosa
- Identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien
berdasarkan interpretasi yang benar atas data – data yang telah di kumpulkan.
- Buat diagnosa atau masalah yang spesifik.

- Diagnosa atau masalah keduanya di gunakan karena beberapa masalah tidak dapat di
selesaikan seperti diagnosa, serhingga membutuhkan penanganan yang perlu di
tuangkan dalam rencana.
- Perasaan takut tidak termasuk dalam katagori “NOMENKLATUR STANDAR
DIAGNOSA” tetapi akan menciptakan masalah, membutuhkan pengkajian, perencana
atau penata laksanaan sendiri.
III. Identifikasi Masalah Potensial
- Mengidentifikasi diagnosa atau masalah yang potensial lain berdasarkan rangkaian
diagnosa atau masalah yang sudah teridentifikasi.
- Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan di lakukan pencegahan,
sambil mengamati klien di harapkan dapat bersiap – siap bila diagnosa atau masalah
potensial benar – benar terjadi.
IV. Identifikasi Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera atau Konsultasi atau
Kolaborasi.
- Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk di
konsultasikan atau di tangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai
kondisi klien.
V. Merencanakan Asuhan Menyeluruh atau Planing
- Merencanakan asuhan menyeluruh di tentukan oleh langkah – langkah sebelumnya
dengan rasional.
- Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau masalah
potensial.
- Pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap dapat di lengkapi.

- Merupakan kerangka pedoman antisipasi terhadap keadaan pasien.

- Merujuk klien apabila ada masalah atau komplikasi.

VI. Melaksanakan Perencanaan atau Komplikasi


- Rencana asuhan yang telah di susun, di laksanakan secara efisien atau aman.

- Perencanaan ini biasa di lakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau
tim kesehatan yang lain.
VII. Evaluasi
- Lakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah di berikan.

- Proses manajemen adalah “CONTINUE” sehingga perlu melakukan penyuluhan secara


terus menerus.

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL
PADA Ny ”F” GII PI000I UK 32 MINGGU
DENGAN KEHAMILAN FISIOLOGIS
DI PUSKESMAS PALENGAAN PAMEKASAN
3.1. Pengkajian, Data Subyektif, Tanggal : 05-08-2010 Jam : 16.00 WIB.
A. Biodata / Identitas
Nama : NY. F Nama Suami : TN. S
Umur : 25 Th Umur : 27 Th
Agama : Islam Agama : Islam
Bangsa/ Suku : Indonesia Bangsa/ Suku : Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan : - Penghasilan : Tidak tentu
Alamat : Palenga’an daya Alamat : Palemga’an daya
No. Telp. : -
No. Register : -

B. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke-2, dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan ibu merasa sering sakit pinggang
dan sering buang air kecil.

C. Riwayat Obstetri
1. Riwayat Menstruasi
 Menarche : 12 tahun
 Siklus / lama : 28 hari / 7 hari
 Banyaknya : + 2-3 pembalut /hari (1-3 hari pertama)
 Sifat darah : merah segar
 Dismenorhoe : Tidak pernah
 HPHT : 20-12-2009

2. Riwayat Kehamilan yang lalu


Sua Anak Kehamilan Persalinan Bayi Nifas KB
mi Ke
U Peny Laktasi
ke Peny Peny Penolon A Keadaa
Usia ulit
Jenis
ulit
Tempat g L/P n
mu ulit
S r
1 1 9bln - Spt - RMH Dukun L Hidup 5th - + 1 th Suntik 3
bulan
2 H A M I L I N I

3. Riwayat Kehamilan Sekarang


 HPL : 27-09-2010
 Usia Kehamilan : 32 minggu
 Keluhan pada
- Trimester I : mual muntah, pusing, nafsu makan berkuarang
- Trimester II : tidak ada keluhan
- Trimester III : ibu mengatakan seringnsakit pinggang dan sering buang
air kecil.
 ANC :
- Trimester 1 : 1x

- Trimester 2 : 2x

- Trimester 3 : 2x

 Imunisasi : T4
Kebiasaan minum jamu : tidak

D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat penyakit yang pernah / sedang diderita
- Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit kronis
seperit ,hypertensi, dan jantung.
- Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit menular seperti;
HIV/AIDS, hepatitis
- Ibu mengatakan tidak pernah / sedang menderita penyakit menurun seperti:
DM dan asama

2. Riwayat penyakit keluarga


- Ibu mengatakan dalam keluarga ibu dan bapak tidak pernah menderita
penyakit kronis seperti: hypertensi, dan jantung.
- Ibu mengatakan bahwa dalam keluarga ibu dan bapak tidak pernah menderita
penyakit menular seperti HIV/AIDS, hepatitis,
- Ibu mengatakan dalam keluarganya ibu dan bapak tidak pernah menderita
penyakit menurun seperti: DM, asma dan di dalam keluarga tidak ada yang
mempunyai riwayat kehamilan kembar.
E. Riwayat Sosial
 Status Pernikahan
- Menikah : 1 x
- Menikah I : Umur : 19 tahun
Lamanya : 6 tahun

F. Riwayat Psikososial
Psikologis : ibu dan keluarganya mengatakan sangat senang dengan kehamilannya
Sosial : ibu mengatakan hubungannya dengan suami baik, begitupun dengan
keluarga dan tetangganya, dan mereka semua menerima dengan baik
kehamilan ini

G. Pola Kehiasaan Sehari-hari


1. Pola Nutrisi
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan makan 2-3 kali sehari dengan porsi 1 piring (sedang) dengan menu
nasi, sayur, lauk dan minum 6 - 7 Gelas perhari
Selama Hamil :
Ibu mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi 1 piring (sedang) dengan menu nasi,
sayur, lauk serta buah, minum 7 - 8 Gelas perhari
2. Pola Eliminasi
Sebelum Hamil :
Ibu mengatakan BAB 1 Kali sehari dengan konsistensi tinja lembek, warna kuning
kecoklatan dan BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning jernih dan tidak ada
gangguan saat BAB dan BAK
Selama hamil :
Ibu mengatakan BAB 1 Kali sehari dengan konsistensi tinja lembek, warna kuning
kecoklatan dan BAK 6-7 kali sehari dengan warna kuning jernih dan tidak ada
gangguan saat BAB dan BAK

3. Pola Istirahat / Tidur


Sebelum Hamil :
Ibu mengatakan ibu tidur siang ± 1 jam (pukul 12.00 – 13.00 WIB ), tidur pada malam
hari ± 8 jam (pukul 21.00 – 04.00 WIB) dan tidak ada gangguan saat tidur malam dan
siang.
Selama Hamil :
Ibu mengatakan ibu tidur siang ± 1 jam (pukul 12.00 – 13.00 WIB ), tidur pada malam
hari ± 9 jam (pukul 21.00 – 05.00 WIB) dan tidak ada keluhan saat tidur malam dan
siang.
4. Pola Aktivitas
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri seperti mencuci,
memasak dan membersihkan rumah.
Selama Hamil :
Ibu mengatakan mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri dengan di bantu oleh
suami dan keluarganya.
5. Pola Hubungan Seksual
Sebelum Hamil :
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 3 kali seminggu, dan tidak ada
gangguan saat coitus.
Selama hamil :
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 1 kali seminggu, dan tidak ada
gangguan saat coitus.
6. Pola Kebersihan Diri
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti baju 1 kali sehari,
keramas 3 kali seminggu, ganti celana dalam 1 kali sehari
Selama Hamil :
Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari, ganti baju 1 kali sehari,
keramas 3 kali seminggu, ganti celana dalam 2-3 kali sehari

7. Spiritual
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan selalu mengerjakan sholat 5 waktu kadang di iringi ibadah sunnah
serta mengaji setelah selesai sholat magrib
Selama hamil :
Ibu mengatakan selalu mengerjakan sholat 5 waktu dan di iringi ibadah sunnah serta
mengaji setiap selesai shalat dan berdoa untuk keselamatan ibu dan janinnya.
8. Perilaku Kesehatan
Sebelum hamil :
Ibu mengatakan jika ada ganguan atau keluhan dalam kesehatannya ibu segera pergi
periksa ke nakes.
Selama Hamil :
Ibu mengatakan jika ada ganguan atau keluhan dengan kehamilannya ibu segera pergi
periksa ke bidan dan ibu tidak mempunyai kebiasaan minum jamu dan merokok.

II. DATA OBYEKTIF


A. Pemeriksaan Umum
1. KU : Baik
2. Kesadaran Umum : Composmentis
3. Tanda- Tanda Vital :
- Tensi :120 / 70 mmHg
- Suhu : 36,60 C
- Nadi : 80x / menit
- RR : 20x / menit
B. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
1. Muka : Tidak ada oedema, tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum
2. Mata : Simetris, penglihatan normal, sclera tidak ikterus,
dan konjungtiva tidak pucat, palpebra tidak odem.
3. Hidung :Bersih, tidak ada polip, tidak ada penumpukan sekret dan tidak ada
pernafasan cuping hidung.
4. Mulut / Gigi :Tidak ada stomatitis, lidah bersih, bibir bersih dan tidak pucat
tidak ada caries, tidak ada epulis dan jumlah gigi normal.
5. Telinga :Bersih, tidak ada serumen.
6. Leher :Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
7. Mammae :Simetris, bersih, tidak ada benjolan abnormal, hyperpigmentasi pada
papilla dan areola mammae, papila mammae menonjol
8. Abdomen :Membesar sesuai dengan umur kehamilan, tidak ada bekas SC,tidak ada
benjolan abnormal, terdapat linea alba dan strie gravidarum
9. Vulva : Tidak dikaji
10. Ekstrimitas Atas :Simetris, pergerakan baik,tidak odem.
Ekstrimitas bawah :simetris, pergerakan baik,tidak odem tidak varises.

Palpasi
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan tidak ada pembesaran vena jugularis.
- Axilla : tidak ada pembesaran limfe
- Mammae : Tidak ada benjolan abnormal dan nyeri tekan,
colostrum (+)
- Estrimitas
Atas : Tidak odem.
Bawah : tidak odem, tdak varises.
- Abdomen : Membesar sesuai umur kehamilan,
TFU : 30cm
Leopold I : TFU pertengahan px pusat dengan UK 32 Minggu, pada
fundus terasa bulat,lunak dan tidak melenting (bokong).
Leopold II : Pada kanan perut ibu terasa datar, keras’memanjang seperti
papan (Puka), pada kiri perut ibu terasa bagian-bagian
kecil(ekstrimitas).
Leopold III : Pada bagian bawah perut ibu terasa bulat, keras, melenting,
dan masih dapat digoyang (let kep V).
Leopold IV : kepala belum masuk PAP

Auskultasi
1. DJJ : (11+12+12) x 4 = 140 x / menit
2. tempat : pada punctum maximum sebelah kiri perut ibu.

Perkusi
- Refleks patella : +/+

C. Pemeriksaan Antropometri
1. TB/BB : 156 cm / 59 kg
2. LILA : 25 cm
3. TBJ : (30-12) x 155 = 2790 gram

D. Pemeriksaan Obstetri
Ukuran panggul luar
1. Distansia Spinarum: - cm
2. Distansia Cristarum: - cm
Tidak ada alat
3. Boedelogue : - cm
4. Lingkar panggul : - cm

E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Darah
 HB : 11 gr%
Urine
 Albumin : tidak di lakukan
 Reduksi : tidak di lakukan
 Hbs Ag : tidak di lakukan
2. Rongten : tidak di lakukan

III.DIAGNOSA
NY. ‘’F’’ GIIP10001 UK 32 minggu, Tunggal/Hidup, letkep V, intra uterin, kesan jalan
lahir normal, K/U ibu dan janin baik dengan kehamilan Fisiologis.
Data Subyektif
Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan ke-2, dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
mengatakan sering sakit pinggang dan sering buang air kecil.
Data Obyektif
 K/U : baik
 Kesadaran : composmentis
 TTV
N : 80 x/menit TD : 120/70 mmhg
S : 36,6oc RR : 20 x / menit

 Antropometri
BB : 59 kg
TB : 156 cm
LILA : 25 cm
TBJ : (30-12) x 155 = 2.790 gram
 Palpasi
TFU : 30cm
-Leopold I : TFU pertengahan px pusat, UK 32 Minggu, pada fundus teraba
bulat,lunak dan tidak melenting (bokong).
-Leopold II: Pada bagian kanan perut ibu teraba datar, keras memanjang seperti papan
(Puka), pada kiri perut ibu terasa bagian-bagian kecil(ekstrimitas).
-Leopold III:Pada bagian bawah perut ibu terasa bulat, keras, melenting, dan masih
dapat digoyang (let kep V).
-Leopold IV: kepala belum masuk PAP

 Auskultasi
1. DJJ : (11+12+12) x 4 = 140 x /
2. Tempat : pada punctum maximum sebelah kiri perut ibu

IV . IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


- Tidak ada

V . IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


- Tidak ada

VI . PLANNING / INTERVENSI
1. Lakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi terapiutik
R/: Agar pasien lebih kooperatif sehingga memberikan kemudahan kepada petugas untuk
memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara menyeluruh.
2. Lakukan pemeriksaan kehamilan dengan 14 T
R/: Agar kita dapat mendeteksi kelainan pada kehamilan secara dini yang dapat menjadi
penyulit yang dapat menyertai kehamilan dan mengancam proses persalinan.
3. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu
R/: Diharapkan ibu mengetahui kondisinya dan tumbuh kembang janinnya saat ini serta
dapat mengantisipasi / mencegah suatu keadaan yang tidak di inginkan
4. Lakukan dan ajari ibu untuk melakukan masase/pemijatan ringan pada daerah pinggang
ibu
R/ untuk mengurangi rasa sakit pada daerah pinggang ibu
5. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
R/: Agar ibu dan janin terhindar dari infeksi
6. Berikan terapi Fe 1x1, kalk 1x1, Vitamin C 1x1
R/: Agar kesehatan ibu dan janin lebih terkontrol dan masalah yang dihadapi dapat
berkurang.
7. Anjurkan ibu untuk minum obat secara teratur
R/: Kondisi ibu dan janin akan lebih baik dan terkontrol
8. Jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan kepada ibu
R/ : agar ibu dapat mengetahui tanda-tanda kehamilan.
9. Anjurkan pada ibu untuk control 2 minnggu lagi atau jika ada keluhan.
R/: Untuk memantau kembali keadaan ibu dan janin agar tidak terjadi komplikasi

VII. PELAKSANAAN RENCANA TINDAKAN/IMPLEMENTASI


1) Melakukan pendekatan kepada ibu dengan komunikasi terapeutik agar petugas kesehatan
dan pasien lebih kooperatif sehingga memberikan kemudahan kepada petugas untuk
memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara menyeluruh.
2) Melakukan pemeriksaan kehamilan dengan 14T
-TB : 156 cm
-TBB : 59 kg
-Tensi : 120/70 mmHg.
-TFU : Pertengahan px pusat
-Terapi : Tablet Fe 1x1
-TT : TT4
-Tes HB : 11 gr
-Tes PMS : negatiF
-Temukan kelainan pada muka : Tidak odem, tidak pucat.
-Tentukan kelainan pada payudara: Tidak ada benjolan abnormal
-Temukan posisi janin : Letkep
-Temukan kelainan limfe dan lifer : Tidak ada
-Temu wicara : Jelaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu dan berikan HE tentang
masalah yang di hadapi oleh ibu.
-Tingkatkan kesegaran jasmani : Jalan – jalan di pagi hari / olah raga.
3) Menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada ibu dengan bahasa yang
dimengerti oleh ibu
a. memberitahu pada ibu bahwa kondisinya saat ini baik
b. memberitahu pada ibu bahwa posisi dan keadaan janin dalam kandungan saat ini
normal
4) Melakukan dan mengajari ibu cara masase/pemijatan ringan pada daerah pinggang
supaya mengurangi rasa sakit pada daerah pinggangnya
5) Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihannya dengan cara mandi 3x, gosok gigi 2x sehari,
keramas 3x seminggu dan BAK cebok dari arah depan ke belakang.
6) Memberikan terapi
Fe 1x1
Kalk 1x1
Vit. C 1x1
7) Menganjurkan ibu untuk minum obat secara teratur, pada FE sebaiknya diminum pada
malam hari sebelum tidur karena dapat menyebabkan rasa mual, dan sebaiknya di iringi
dengan minum vitamin C untuk mempermudah proses penyerapannya.
8) Memberitahu ibu tentang tanda - tanda bahaya kehamilan;
 Pusing kepala yang tidak hilang bila dibuat istirahat, dan terasa ditempat yang
sama.
 Pandangan tiba-tiba kabur
 Gerakan janin tidak dirasakan
 Odema seluruh tubuh
 Meneluarkan darah/perdarahan pervaginam dan persiapan persalinan (siapa yang
menolong, biaya, pengambilan keputusan kedua dan dimana ibu akan
melaksanakan persalinan).
9) Meganjurkan kepada ibu untuk control 2 minggu lagi atau jika ada keluhan,jadi ibu
kembali lagi tanggal 19-08-2010.

VIII. EVALUASI
1) Melakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik
Evaluasi S : ibu mengatakan mengerti apa yang dijelaskan bidan
O : ibu dapat mengulang penjelasan bidan dan ibu dapat menjawab
pertanyaan bidan.
A : tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
2) Melakukan pemeriksaan dengan 14T
Evaluasi S : ibu bersedia untuk diperiksa
O : ibu melakukan apa yang dikatakan bidan
A : tujuan tercapai
P : Intervensi di lanjutkan
3) Menjelaskan hasil pemeriksaan
Evaluasi S : ibu mengatakan dapat menerima hasil pemeriksaan
O : ibu menganggukkan kepala
A : tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
4) Melakukan dan mengajari ibu masase/pemijatan ringan daerah pinggang
Evaluasi S : ibu mengatakan bersedia melaksanakan yang telah bidan anjurkan
O : ibu menyebutkan kembali cara masase/pemijatan ringan daerah pinggang
A : tujuan tercapai
P : intervensi dilanjutkan
5) Mengajurkan pada ibu untuk selalu menjaga kebersihan diri
Evaluasi S : ibu mengatakan mau melaksanakan yang di anjurkan bidan
O : ibu menyebutkan kembali secara benar tentang cara menjaga
kebersihan diri
A : tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan

6) Memberikan terapi
Evaluasi S : ibu mengatakan mau minum obat
O : ibu menganggukkan kepala
A : tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
7) Menganjurkan kepada ibu untuk minum obat secara teratur
Evaluasi S : ibu mengatakan mau minum obat secara teratur
O : ibu dapat menyebutkan kembali aturan minum obat yang benar
A : tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan
8) Memberitahu ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan
Evaluasi S : ibu mengatakan mengerti dengan tanda bahaya kehamilan
O : ibu menganggukkan kepala
A : tujuan tercapai
P : Intervensi di lanjutkan
9 ) Anjurkan kepada ibu untuk control setengah bulan lagi atau sewaktu – waktu apabila ada
keluhan
Evaluasi S : ibu mengatakan akan control setengah bulan lagi.
O : ibu menganggukkan kepala
A : tujuan tercapai
P : Intervensi dilanjutkan

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada kasus yang ditemukan oleh Ny. “F” GII P10001 Dengan usia kehamilan 32 minggu
merupakan Kehamilan yang fisiologis, tetapi perlu melakukan pendekatan lebih lanjut
kepada ibu karena melihat dari faktor kehamilan ibu yang sudah mempunyai keturunan.
Dari hasil pemeriksaan, keadaan ibu dan janin cukup baik. Ibu dianjurkan
memperhatikan kesehatannya selama hamil, nifas dan laktasi. Sebagai pengawasan,
kecukupan gizi ibu hamil berdasarkan kenaikan berat badannya.
Tujuan pengawasan pada wanita hamil ialah menyiapkan sebaik-baiknya mental
dan fisiknya seoptimal mungkin dengan penanganan penyulit serta komplikasi dapat di
atasi sedini mungkin yang nantinya anak yang dilahirkan sehat serta ibunya juga sehat.

4.1. Saran
a. Bagi pasien
- diharapkan pasien dapat mematuhi anjuran bidan
- diharapkan pasien dapat kontrol tepat waktu
b. Bagi tenaga kesehatan / bidan
- bidan diharapkan dalam menentukan diagnosa dan pendeteksian dini harus
tepat dan sesuai agar langkah selanjutnya dapat dilaksanakan dengan efektif
dan seefisien mungkin untuk mencegah kematian ibu dan janin dalam
kehamilan, persalinan dan nifas
- dalam pemberian KIE bidan hendaknya lebih ramah dan terbuka sehingga
pasien lebih kooperatif dan terjalin rasa saling percaya antara pasien dan
petugas
c. Bagi institusi
- diharapkan dapat meningkatkan fasilitas da sarana penunjang mahasiswa guna
pengembangan ilmu kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Ana I, dkk. Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Varney’s Midwifery) Edisi 4 Volume I. Penerbit
Buku Kedokteran EGC.

Henderson, Christine. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta
: 2001.
Mochtar Rustam, Prof. dr. Sinopsis Obstetri Jilid I, Buku Kedokteran EGC, Jakarta : 1998.
Saifuddin, AB, Prof. Dr. S.P.Og, MPH. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
dan Neonatal. YBP- SP. Jakarta : 2003.

Manuaba, IBG, Prof, dr. DSOG. Ilmu Kebidanan. Penyakit Kandungan dan KB. Cetakan I
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1998.

Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. Buku Konsep Asuhan Kebidanan. 2001.

Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume I. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Jakarta : 2003.

Varney, Helen. Buku Saku Bidan. Buku Kedokteran EGC. Jakarta : 1999

You might also like