You are on page 1of 31

PSIKOLOGIS TERHADAP

IBU HAMIL

OLEH :
MAWARDAH
JUNINDA SARI
DESI KHAIRINA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan fisiologis
yang terjadi padawanita yang didahului oleh suatu peristiwa
fertilisasi pembentukan zigot danakhirnya menjadi janin yang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan didalam
uterus sampai proses persalinan.Kehamilan manusia terjadi
selama 40 minggu antara waktu menstruasiterakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). Istilah medis untuk wanita hamil
adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio
(minggu-mingguawal) dan kemudian janin (sampai kelahiran).
Seorang wanita yang hamil untuk pertama kali disebut primi
gravid atau gravid seorang wanita yang belum pernahhamil
dikenal sebagai gravid.
Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan salah satu
periode krisisdalam kehidupannya. Pengalaman baru ini
memberikan perasaan yang bercampur baur, antara bahagia dan
penuh harapan dengan kekhawatiran tentang apa yang
akandialaminya semasa kehamilan. Kecemasan tersebut dapat
muncul karena masapanjang saat menanti kelahiran penuh
ketidakpastian, selain itu bayangan tentang hal-hal yang
menakutkan saat proses persalinan walaupun apa yang
dibayangkannya belum tentu terjadi.

Situasi ini menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik


tetapi juga psikologis (Kartono, 1992).Sebuah penelitian
menunjukkan bahwa kondisi psikologi dan emosi seorangibu
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan janin dalam
kandungannya. Olehkarena itu, untuk ibu hamil, perlu mengetahui
keadaan kehamilannya, perubahan fisik dan psikologis selama ia
hamil, dan mendapat pengetahuan yang cukup dalammenjalani
masa kehamilan sebelum memasuki tahap melahirkan nantinya
sebab”Happy Babies Begin With Happy Pregnancy”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara
lain :
1. Bagaimana gambaran tentang proses kehamilan?
2. Bagaimana perubahan psikologis yang terjadi selama ibu
hamil?
3. Bagaimana pengaruh perubahan psikologis terhadap janin
yang dikandung?
4. Bagaimana kiat dalam menghadapi perubahan psikologis
pada ibu hamil?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran tentang proses kehamilan.
2. Untuk mengetahui perubahan psikologis yang terjadi
selama ibu hamil.
3. Untuk mengetahui pengaruh perubahan psikologis terhadap
janin yangdikandung.
4. Untuk mengetahui kiat dalam menghadapi perubahan
psikologis pada ibuhamil
BAB II
PEMBAHASAN

A. Proses Kehamilan
Seorang wanita disebut hamil jika sel telur berhasil
dibuahi oleh sel sperma. Hasil pembuahan akan menghasilkan
zigot, yang lalu berkembang (dengan cara pembelahan sel
secara besar-besaran) menjadi embrio. Pembuahan itu sendiri
berlangsung setelah terjadi hubungan seksual (persetubuhan)
antara lawan jenis, meskipun tidak semua hubungan seksual
akan menghasilkan pembuahan. Pembuahan hanya dapat
terjadi ketika wanita sedang dalam masa subur.
Pada masa itu, seorang wanita akan melepaskan sel telur yang
sudah matang dan siapdibuahi.Dalam keadaan normal, seorang
pria akan mengeluarkan jutaan sperma saatmelakukan
persetubuhan. Dari berjuta-juta sel sperma tersebut, hanya satu
yang akanberhasil membenamkan diri dalam dinding sel telur yang
sudah masak, danmenyatukan dua inti sel.Sel yang dibuahi akan
membelah diri.

Mula-mula menjadi 2, lalu 4, 8, 16. 32,64, dan seterusnya.


Seminggu setelah pembuahan, kelompok sel yang terus tumbuhitu
telah sampai di dalam rongga rahim dan melekatkan diri di dinding
rahim (uterus).Bila berlangsung normal, proses kehamilan akan
berjalan terus sampai janinsiap untuk dilahirkan ke dunia. Tahap-
tahap kehamilan dikelompokkan menjadi tigatrimester, yaitu
trimester pertama, kedua, dan ketiga.
Trimester pertama adalahtrimester yang sangat menentukan
karena pada trimester inilah pembentukan organyang fital telah
dimulai, termasuk pembentukan dan perkembangan otak.
Selamaperiode ini, hanya terjadi sedikit kenaikan berat badan,
kemungkinan tidak melebihi2,25 kg selama 13 minggu. Perut akan
berubah karena pembesara rahim 7,6 cm dibawah pusar. Janin
belum bergerak pada masa ini.

Pada trimester kedua, mulai terjadi perubahan pada tubuh.


Orang akanmengenali ibu yang sedang hamil. Pada akhir trimester
kedua, rahim akan membesar sekitar 7,6 cm diatas pusar.
Pertambahan berat badan rata – rata 7,65 – 10,8 kgtermasuk
pertambahan berat dari trimester pertama. Janin mulai aktif
bergerak padaperiode ini.
Pada trimester ketiga ibu akan mengalami banyak perubahan
fisik selamatrimester ini karena bayi tumbuh pesat. Menjelang
persalinan, rahim membesar 16,5 – 20,3 cm di atas pusar. Bobot
bayi bertambah pesat pada trimester ketiga, meskipun
kemungkinan berat badan sebelumnya stabil. Total pertambahan
berat badan ibu hingga trimester ketiga antara 11,5 – 15,75 kg.
Tiap-tiap trimester membawa peranan penting dan sebisa mungkin
harus dijaga dengan baik.

Kehamilan itu unik bagi setiap perempuan. Jadi, tidak


perlucemas bila kehamilan salah seorang perempuan mengalami
pengalaman sedikitberbeda dengan ibu hamil lainnya. Bagi
perempuan kehamilan adalah suatu anugerahyang ditunggu –
tunggu kehadirannya. Belum lengkap rasanya bagi seorang
perempuan jika belum dapat melahirkan seorang keturunan.
B. Perubahan Psikologis Selama Ibu Hamil
Bagi setiap wanita kehamilan yang dialaminya merupakan
suatu kebahagiaan tersendiri dimana dengan kehamilan
tersebut secara psikologis memberikan kepercayaan diri yang
kuat bahwa ia adalah memang benar-benar telah menjadi
wanita sejati. Secara sosial pun ia akan merasa lebih percaya
diri dalam kehidupan bermasyarakat.

Di sisi lain kehamilan apalagi kehamilan pertama


membawa efektifitas yang tidak bisa begitu saja disepelekan.
Secara fisik ibu hamil akan merasaletih, lesu, payah, dan
sebagainya. Sedangkan secara psikologis ibu hamil akan
dibayangi dan dihantui rasa cemas dan takut akan hal-hal yang
mungkin akan terjadibaik pada dirinya sendiri maupun pada
bayinya.
Dengan makin tuanya kehamilan,maka perhatian dan pikiran ibu
hamil mulai tertuju pada sesuatu yang dianggapklimaks, sehingga
kegelisahan dan ketakutan yang dialami ibu hamil akan
semakinintensif saat menjelang persalinan (Kartono, 1992). Rasa
takut menjelang persalinanmenduduki peringkat teratas yang paling
sering dialami ibu selama hamil(Lestaringsih, 2006).Dra. Risa
Kolopaking, Msi., seorang psikolog pada RSIA Hermina
Bekasimenjelaskan bahwa : “Selama hamil, sangat normal apabila
calon ibu mengalami mood swing , emosi dan suasana hati yang
naik-turun secara fluktuatif.

Sebagian besar ibu hamil mengalaminya, gejala ini ada yang


ringan, dan ada yang ekstrim. Penyebab secarainternal, perubahan
tubuh dan hormonal ibu hamil. Di samping faktor psikologis
yangjuga bisa sebagai pencetusnya.”Dalam masa kehamilan yang
terbagi atas tiga
trimester, tiap trimester membawa perubahan psikologis pada ibu
hamil. Perubahan – perubahan tersebutdiantaranya :
♦ Trimester pertamaPada trimester pertama atau bisa disebut
Periode Adaptasi, ibu hamil akanmengalami perubahan
psikologis seperti :
1. Merasa tidak sehat & benci kehamilannya.
2. Slalu memperhatikan setiap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya.
3. Mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya sedanghamil.
4. Kehamilan masih dirahasiakan.
5. Mengalami gairah seks yangg lebih tinggi, tapi libido turun.
6. Sebagian besar perempuan bersikap ambivalen tentang
kehamilannya.
7. Khawatir kehilangan bentuk tubuh.
8. Membutuhkan penerimaan kehamilannya oleh keluarga.
9. Ketidakstabilan emosi dan suasana hati
10. Perasaan was-was, takut, gembira, dll
♦ Trimester keduaSedang pada trimester kedua atau disebut
dengan Periode Kesehatan, ibuhamil mengalami perubahan
psikologis seperti :
1. Ibu sudah merasa sehat dan mulai bisa menerima
kehamilan nya.
2. Ibu mulai merasakan gerakan bayinya dan merasakan
kehadiran bayi sebagai seseorang di luar dirinya.
3. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa
bebannya.
4. Libido atau gairah seks meningkat.
♦ Trimester ketigaDan pada trimester ketiga yang disebut dengan
Periode Penunggu, perubahan psikologis yang terjadi yaitu :
1. Ibu tidak sabar menunggu kelahiran bayinya
2. Ibu khawatir bayinya akan lahir sewaktu-waktu dan
dalamkondisi yang tidak normal.
3. Rasa tidak nyaman kembali terjadi merasa dirinya aneh dan
jelek.
4. Semakin ingin menyudahi kehamilannya.
5. Tidak sabaran dan resah.
6. Bermimpi dan berkhayal tentang bayinya.
7. Mulai menebak-nebak jenis kelamin bayinya dan
mempersiapkan nama.
8. Aktif mempersiapkan kelahiran bayinya.Perubahan-
perubahan tersebut wajar dan kerap kali umumnya terjadi
pada ibuhamil.
Meskipun calon ibu tak menyadari adanya perubahan emosi yang
fluktuatif bahkan ketika telah terakumulasi menjadi depresi, setiap
ayah dan ibu harusmenerima kenyataan bahwa perubahan yang
dialami ibu hamil, tak hanya sebatasperubahan fisik.
C. Pengaruh Perubahan Psikologis Terhadap Janin yang
Dikandungnya

Beban fisik dan mental biasa dialami oleh ibu hamil karena
perubahan fisik dan hormonalnya, seperti bentuk tubuh yang
melebar dan kondisi emosi yang naik turun. Beban ini sering
diperparah dengan munculnya trauma-trauma kehamilan,
sehingga masalah yang dihadapi ibu pun makin kompleks.
Bila beban trauma ini terusberlanjut, dampaknya akan
berbekas pada janin.
Untuk itu, ibu hamil tidak bolehmemperhatikan kesehatan
fisik saja, melainkan juga kesehatan psikologisnya. Salahsatunya
dengan menghindari trauma masa hamil yang dapat berujung
pada stres,yakni timbunan permasalahan yang tidak bisa diatasi
dengan baik (Adelaar MSc).Tidak semua ibu menyadari bahwa
aspek fisik dan psikis adalah dua hal yangterkait erat, saling
pengaruh – mempengaruhi, atau hampir tidak terpisahkan.

Jikakondisi fisiknya kurang baik, maka proses berpikir, suasana


hati, kendali emosi dantindakan yang bersangkutan dalam
kehidupan sehari-hari akan terkena imbasnegatifnya. Antara lain,
suasana hati atau keadaan emosi cepat berubah,
kepekaanmeningkat, dan perubahan pola atau pilihan makanan
yang juga akan berpengaruhpada konsep diri sang ibu.
Kondisi psikologis yang dialami ibu selama hamil, kemudian
akan kembali mempengaruhi aktivitas fisiologis dalam dirinya.
Suasana hati yang kelam dan emosiyang meledak-ledak dapat
mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksiadrenalin,
aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung, dan lain-lain.
Trauma,stres, atau tekanan psikologis juga dapat memunculkan
gejala fisik seperti letih, lesu,mudah marah, gelisah, pening, mual
atau merasa malas.

Pengaruh kondisi psikologis ibu yang mengalami masalah ini


terhadapperkembangan janin sangat terasa jika kejadiannya
berlangsung di trimester pertama.Pada masa ini pertumbuhan
awal baru dimulai, sehingga janin sangat rentan terhadappengaruh
dari luar, didukung susunan syaraf pusat dan jantung yang
sudahbertumbuh. Dari luar, pada janin juga sudah tampak mata,
hidung, mulut yang mini,dan tunas bakal tangan serta kaki.
Kemudian, di akhir trimester pertama, janin mulai bergerak,
bernapas dan mencerna makanan. Itulah mengapa fase ini rentan
terhadap gangguan, apalagi yang bersifat traumatis sperti masalah
kecemasan yang dialami ibu. Sebenarnya, beban trauma terhadap
janin akibat kondisi psikologis ibu yangtidak stabil bisa dihindari
apabila ibu cepat menenangkan diri.

Hal yang lebih dikhawatirkan adalah bila perubahan psikologis


saat kehamilan tersebut membuat ibu tidak memperhatikan
kehamilannya, jatuh sakit, minum obat-obatan sembarangan,
apalagi mengonsumsi zat berbahaya yang akan berdampak fatal
pada janin. MenurutShinto (2009) janin yang dikandung oleh para
ibu yang mengalami stres berat dantidak memperhatikan
kehamilannya banyak yang mengalami kelainan perkembangan
pada kedua belahan otaknya.
Misalnya, otak kiri tidak dapat memproses informasilebih
cepat daripada belahan otak bagian kanan, sehingga
mengakibatkan hambatandalam perkembangan kemampuan
berbahasa anak di kemudian hari. Penelitian lainmenunjukkan, ibu
hamil yang mengalami trauma dan stres berkepanjangan
karenamasalah rumah tangga cenderung melahirkan anak
hiperaktif.

Dampak yang terjadipada anak-anak memang tidak mudah


diramalkan sebelumnya. Oleh karena itu, carayang terbaik adalah
melakukan pemeliharaan diri secara fisik dan psikologis
selamamasa kehamilan.Usai trimester pertama, biasanya beban
kehamilan sudah bisa diantisipasilebih baik. Selain perubahan
hormonal lebih stabil, ibu pun sudah mulai terbiasadengankondisi
tubuhnya. Sementara, janin pun sudah lebih kuat dari sebelumnya.
Namun demikian, ibu tetap perlu berhati-hati mengingat di
akhir trimester kedua janin mulai mampu mendengar dan dapat
bereaksi terhadap sentuhan dari luar. Janin pun sudahbisa
merasakan kondisi psikologis orang tuanya. Kondisi ibu yang selalu
menyenangkan bisa membuat pertumbuhan janin optimal.
Sedangkan bila tidak, mungkin saja ada gangguan-gangguan yang
nantinya bisa berpengaruh pada kondisi psikologis anak setelah
lahir.
Selain itu, stres pada ibu hamil juga memicu kelahiran
prematur dan tidak berkembangnya janin. Beberapa penyebab
janin tidak berkembang, antara lain :
1. Genetic, bukan soal factor keturunan, melainkan dari sperma
atau sel telur.Dalam hal ini kualitas dan kuantitas sperma serta
sel telur tidak baik sehinggasaat penyatuan keduanya hasilnya
tidak berkembang secara prima.
2. Infeksi TORCH, yang disebabkan toksoplasma, rubella, CMV
atau citomegalo virus, hepes simplex I dan simplex II. Dalam
hal ini yang dilihat adalah reflek di tubuh kita, yaitu
terbentuknya antibody terhadap kuman danvirus ini. Jika
diasumsikan bermasalah harus segera diterapi.
3. ACA (anticardiolipin) atau pembekuan yang menyumbat
pembuluh-pembuluh darah yang arahnya ke janin sehingga
akhirnya pertumbuhan janin terhenti.Tidak semua janin dapat
berkembang dengan sempurna, ada kalanya terjadi kelainan-
kelainan pada janin.
Kelainan-kelainan pada janin diantaranya adalah :
1. Teratoma, yaitu tumor yang mengandung jaringan derivate dua, tiga
lapisbenih. Terjadi saat janin masih embrio. Terjadi teratoma adalah
karena embrioawal (tingkat clivage, blastula, awal grastula) lepas
dari control organizer. Iaseperti tubuh yang kembar tidak seimbang
yang satu dapat tumbuh normalyang lain hanya gumpalan jaringan
yang tidak utuh atau tidak wajar. Teratomadisebut juga fetus in fetu
atau bayi dalam bayi.
2. Sindrom down, yaitu kelainan fisik janin dengan cirri-ciri yang khas
sepertiretardasi mental, kelainan jantung bawaan, otot-otot
melemah (hypotonia),leukemia, hingga gangguan penglihatandan
pendengaran. Kelainan ini terjadikarena kelainan pada kromosom
yaitu pada kromosom 21. pada penderita inimemiliki tiga unting
kromosom 21 (Corebima, 1997)
3. Sindrom Edward, yaitu kelainan pada janin karena kromosom
janinmengalami kelainan. Kelainan ini terjadi karena kromosom
18nya mengalamikelebihan yaitu terdapat tiga untai kromosom 18.
Ciri kelainan janin ini adalahretardasi mental berat, gangguan
pertumbuhan, ukuran kepala dan pinggulkeci, kelianan pada tangan
dan kaki.
4. Sindrom Patau, nama lain dari trisomi 13. Hal ini karena terjadi
kelainan padakromosom ke 13 dari penderita tersebut, yaitu
memiliki tiga untai kromosom13. Ciri dari kelainan ini adalah
bibir sumbing, gangguan berat padaperkembangan otak, jantung
ginjal, tangan, dan kaki. Biasanya jika gejalanyasangat berat
janin akan mati setelah beberapa saat dari kelahiran.
5. Talasemia, yaitu salah satu kelaina pada janin. Talasemia ini
memiliki cirridimana tubuh kekurangan salah satu zat
pembentuk hemoglobin (Hb)sehingga penderita mengalami
anemia berat akibatnya harus transfusi darahseumur hidup.
6. Fenilketinoria, yaitu gangguan metabolisme salah satu jenis
asam aminopembentuk protein yaitu fenilalanin yang
menyebabkan hambatan atau radiasimental. Kelainan ini jika
dideteksi sejak dini dapat diminimalkan dengan caramemberi
asupan fenilalanin yang banyak terdapat pada keju, susu, telur,
ikan,daging, pemberian obat atau vitamin tertentu.
D. Kiat dalam Menghadapi Perubahan Psikologis pada Ibu
Hamil
Ibu yang sedang hamil, pasti akan mengalami berbagai macam
perubahanbukan hanya perubahan secara fisik namun juga
secara psikologis. Jika kondisipsikologis sang ibu baik pastinya
sang ibu akan lebih tenang atau rileks saat menjalanimasa-masa
kehamilannya.

Berikut beberapa kiat menghadapi perubahan psikologispada


ibu hamil :
1. Informasi Carilah informasi seputar kehamilan terutama
mengenai perubahan yangterjadi dalam diri ibu termasuk
hal – hal yang perlu dihindari saat sedangmengandung agar
janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang
tepatakan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa
mengurangi rasa cemas yang seringmuncul karena
ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
2. Komunikasi dengan suami Bicarakanlah perubahan yang
terjadi pada diri anda selama hamil dengan sangsuami,
sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang
terjadi pada diri anda. Tidak jarang jika anda mengkomunikasi
kan hal ini, sang suami akan memberikan dukungan psikologis
yang dibutuhkan.
3. Rajin chek upPeriksakan kehamilan secara teratur. Cari
informasi dari dokter atau bidanterpercaya mengenai
kehamilan yang sekarang anda jalani. Jangan lupa,ajaklah
suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
4. Makan sehat Pahami benar pengetahuan mengenai asupan
makanan yang sehat bagi perkembangan janin. Hindarilah
mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti
makanan yang mengandung zat – zat adiktif,alcohol, rokok,
atau obat – obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu
hamil.Jauhkan juga zat berbahaya seperti gas buang kendaraan
yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi
perkembangan kecerdasan otak janin.
5. Jaga penampilan Perhatikanlah penampilan fisik dengan
menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai dengan kondisi
badan anda yang sedang berbadan dua. Jangan lupa untuk
melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan
kakiringan untuk memperlancar persalinan.
6. Kurangi kegiatanLakukanlah penyesuaian kegiatan dengan
kondisi fisik saat hamil. Memasukimasa persalinan, anda dan
suami hars sudah siap dengan berbagai perubahanyang akan
terjadi setelah kelahiran sang bayi.
7. Dengarkan musik Upayakan berbagai cara agar terhindar dari
stress. Atasilah kecemasanmaupun emosi negatif lainnya
dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan
perhatian, berdzikir, yoga, atau relaksasi lainnya.
8. Senam Hamil Bergabunglah dengan kelompok senam hamil
sejak usia kandungan menginjak usia 5 – 6 bulan. Jangan lupa
untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot – ototyang
diperlukan dalam proses persalinan, melainkan jua memberi
manfaat psikologis. Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi
dengan acara berbagi pengalaman yang dapat dijadikan
pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pulasecara perlahan
kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan
menjadi semakin mantap.
9. Latihan pernafasanLakukanlah latihan relaksasi dan latihan
pernafasan secara teratur. Latihan ini bermanfaat untuk
ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa
lebih stabil.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Selama menjalani masa kehamilannya, seorang ibu hamil
mengalami perubahan psikologis, sehingga ibu hamil
membutuhkan dukungan dari lingkungan sosial dan
keluarganya untuk membantu melampaui masalah
perubahan psikologisnya tersebut.
2. Perubahan keadaan psikologis ibu hamil sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam kandungannya.
3. Terdapat beberapa kiat yang dapat membantu ibu hamil
menghadapi perubahan psikologisnya selama masa
kehamilan.
B. Saran
1. Seorang ibu hamil dan keluarganya harus mempersiapkan
diri menghadapi perubahan-perubahan selama masa
kehamilan dan setelah persalinannya,mencakup perubahan
fisik, psikologis, peran dan perubahan-perubahanlainnya.
2. Seorang bidan pada khususnya dan tenaga kesehatan lain
pada umumnya seharusnya memiliki kemampuan untuk
membantu ibu menerima perubahan yang dialami selama
masa kehamilan dengan memberikan informasi-informasi
yang dibutuhkan dan bermanfaat untuk ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Koswara. 2009. makalah Perubahan Psikologi Ibu hamil. Bekasi:


Departemen Kesehatan RI

Kartono, K. 1992.Psikologi Wanita Jilid 2: Mengenal Wanita


Sebagai Ibu Dan Nenek. Bandung: Mandar Maju

Kushartanti, W., Soekamti, E. R., & Sriwahyuniati, C. F. (2004).


Senam Hamil:Menyamankan Kehamilan, Mempermudah
Persalinan
. Yogyakarta: Lintang Pustaka.

Kalil, K. M., Gruber, J. E., Conley, J. G., & LaGrandeur, R. M. (1995).


Relationshipsamong Stress Anxiety Type A, and Pregnancy-Relate
Complications. Journal of Prenatal and Perinatal Psychology and
Health. Vol. 9
Dariyo, A. (1997). Hubungan antara Percaya Diri dengan
Kecemasan Menghadapi Kelahiran Bayi pada Wanita Hamil
Pertama. Skripsi. tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada.

Zinbarg, R. E., Craske, M. G., & Barlow, D. H. (1993). Therapist’s


Guide for TheMastery of Your Anxiety and Worry (MAW) Program.
United States of America: Graywind Publications Incorporated.
Primatia Yogi Wulandari

Saleh, R. (2005). Bidan Praktek Swasta Akan Beri Layanan Gratis. 01


April 2005. www.bisnis.com
SEKIAN

TERIMA KASIH

You might also like