Professional Documents
Culture Documents
Alternatif
Muhammad Khairul Hidayat (09930005)
Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Peternakan
abstrak
Hidayat, Muhammad Khairul.2010. Pemanfaatan Energi Gelombang Pantai Sebagai
Pembangkit Listrik Alternatif. Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
Kata kunci : energi gelombang laut, pembangkit listrik alternatif
Kebutuhan listrik seakan-akan tidak pernah berkurang, bahkan semakin bertambah seiring dengan
perkembangan zaman. Dari permasalahan yang sangat krusial ini, diperlukannya energi alternatif
yang ketersediannya tetap ada. Pemanfaatan energi dari alam lah solusi yang tepat untuk
permasalahan ini. Pemanfaatan energi alam dapat dari energi tanaman jarak maupun energi
gelombang laut. Tanaman jarak membutuhkan waktu yang relative lama untuk meghasilkan
beberapa kilokalori energinya. Pemanfaatan energi gelombang pantai sebagai pem bangkit listrik
belum banyak dimanfaatkan, walaupun hal ini sangat poteensial sekali untuk dikembangkan. Dari
tidak berkembangnya pembangkit listrik alternatif energi gelombang pantai, disebabkan oleh
banyak faktor, diantaranya mahalnya alat-alat yang digunakan sebagai pembangkit listrik alternatif
energi gelombang pantai dan sekaligus kurangnya perhatian pemerintah terhadap potensi-potensi
yang dapat dimanfaatkan dari alam, tanpa merusak alam. Dari itu hendaknya pemerintah dapat
lebih peka lagi terhadap permasalahan yang sangat krusial ini, dan juga hendaknya pemerintah
bekerja sama dengan masyarakat maupun pihak yang terkait dalam pemanfaatan energi alam yang
dimiliki.
Listrik telah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, baik
itu masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia. Hal ini disebabkan oleh penggunaaan
alat-alat bantu kehidupan yang menggunakan tenaga listrik, misalnya alat-alat elektronik.
Masyarakat telah dimanjakan oleh adanya alat-alat elektronik, contohnya zaman dahulu
menaikkan air dengan menggunakan timba atau pompa manual, dan zaman sekarang
menggunakan pompa air elektronik, sehingga masyarakat merasa dimanjakan dan menjadi
malas. Dan sasaran dari kemalasan tersebut ialah penggunaan listrik yang berlebihan.
Listrik yang digunakan sekarang, pembangkit energinya masih berasal dari jasad
hidup yang telah menjadi fosil. Dapat diketahui energi yang berasal dari jasat hidup yang
telah menjadi fosil telah terkuras habis oleh penggunaan energi yang berlebihan, seperti
penggunaan BBM. Dan manusia sekarang telah mencoba menkonversi penggunaan energi
tersebut ke energi tanaman, misalnya tanaman jarak. Menurut Hariyadi (2010:11) tetapi
pemanfaatan enegi tanaman ini membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan
beberapa kilokalori energi. Tanaman jarak yang digunakan untuk menghasilkan energi ialah
buahnya, untuk mendapatkan buah tersebut membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan. Dan
tanaman ini hanya dapat tumbuh subur pada daerah tertentu saja. Hasil produksi energinya
pun sedikit, sehingga untuk mendapatkan energi yang banyak, hendaknya ditanami ribuan,
jutaan bahkan milyaran tanaman jarak, dan jelas untuk ini dibutuhkan lahan yang luas.
Untuk mendapatkan tanaman jarak yang berkualitas tinggi, penanaman tanaman jarak
harus sesuai prosedur. Jarak antara tanaman satu dengan lainnya 1,5 meter(Shanti,
Ira.2008:6) Sehingga terjadi pemborosan lahan dan tanaman ini bersifat homogen, lahan
tanaman sebisa mungkin tidak ada tanaman lain. Dari hal tersebut tidak selamanya buruk,
keunggulan tanaman jarak ialah membentuk mengatasi pemanasan global.
Tanaman jarak mempunyai masa hidup, dan merasa hidupnya berkisar 1-3
tahun/tumbuhannya. Hal ini juga harus diperhatikan dalam pemanfaatan energi jangka
panjang. Bedanya dari hal penggunaaan energi jangka panjang, energi yang berasal dari
alamlah yang sangat cocok dalam hal ini, misalnya energi gelombang pantai.
Secara tidak langsung hal ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat karena
ketersediaan listrik tercukupi dan masyarakat dapat menjadikan pembangkit listrik energi
gelombang laut sebagai usahanya pribadi maupun berkelompok. Tentunya hal ini dapat
terealisasi dengan adanya dukungan dari pihak luar yang terkait, misalnya pemerintah dan
dan pihak-pihak yang terkait.
Akan tetapi potensi yang besar ini belum dapat dimanfaatkan, karena untuk membuat
pembangkit listrik tenaga gelombang pantai ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi. Dan
pemerintah Indonesia pun seakan tidak ingin untuk memanfaatkan energi alam, pemerintah
masih terlena dengan ketersediaan energi yang berasal dari fosil hewan yang ketersediaanya
terbatas.
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini penulis masih merasa adanya kekurangan dari
segi penulisan maupun isi dari karya tulis iulmiah ini. Dari itu penulis sangat mengharapkan
saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan karya tulis ilmiah ini. Karya tulis
ilmiah ini dapat dijadikan refrensi untuk penelitian maupun penulisan karya ilmiah lanjutan.
Untuk mempermudah pembaca dalam memahami karya tulis ilmiah ini, ada baiknya pembaca
mengerti akan kata ilmiah yang ada dalam karya tulis ilmiah ini.