You are on page 1of 32

Geraldy Waruwu 8105092768

Noormaysuti 8105092778
Siti Nurjanah 8105091604
Sumiati 8155082753
Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Pengukuran (messurement) adalah proses penetapan ukuran
terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu (Guilford,1982).

Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup


semua metode yang biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja
individu atau kelompok peserta didik.

Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematik tentang


manfaat atau kegunaan suatu objek (Mehren & Lehmann, 1991).
Hakikat Penilaian
Penilaian merupakan rangkaian kegiatan

Penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi

Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta


didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan
Penilaian dalam KTSP menggunakan acuan kriteria

Penilaian yang dilakukan harus memiliki asas keadilan yang


tinggi
Penilaian Hasil Belajar dan Kegunaannya
Alasan tradisional tentang mengapa guru menilai

siswa adalah untuk hal-hal berikut:

a. Mendiagnosa kekuatan dan kelemahan siswa

b. Memonitor kemajuan siswa

c. Menetapkan tingkatan siswa

d. Menentukan keefektivan instruksional


Sedangkan alasan terkini tentang mengapa guru

melakukan penilaian adalah untuk hal-hal berikut


ini:

a. Mempengaruhi persepsi publik tentang


keefektifan pendidikan

b. Membantu mengevaluasi guru

c. Meningkatkan kualitas instruksional


Hal yang harus diperhatikan dalam
penilaian
• Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi.
• Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan
pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti
proses pembelajaran.
• Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan.
• Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial
bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di
bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.
• Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran.
Prinsip Penilaian
• Sahih (valid)
• Adil
• Terpadu
• Terbuka
• Menyeluruh dan berkesinambungan
• Sistematis
• Menggunakan acuan kriteria
• Akuntabel
Teknik Penilaian
Tes
Observasi
Penugasan
Portofolio
Projek
Produk (hasil karya)
Inventori
Jurnal
Penilaian diri
Penilaian antarteman
Aspek yang Dinilai
Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup
semua aspek kompetensi yang meliputi:
kemampuan kognitif,

Psikomotorik

afektif.
Aspek yang dinilai dalam
berbagai mata pelajaran
No. Kelompok mata pelajaran Contoh mata pelajaran Aspek yang dinilai

1. Agama dan akhlak mulia Penddidikan agama Pengetahuan dan sikap

2. Kewarganegaraan dan kepribadian Pendidikan Pengetahuan dan sikap


kewarganegaraan
3. Ilmu Pengetahuan dan teknologi Matematika Pengetahuan dan sikap

Fisika, Kimia, Biologi Pengetahuan, praktek, dan


sikap
Ekonomi, Sejarah, Pengetahuan dan sikap
Geografi, Sosiologi,
Antropologi
Bhs Indonesia, bhs Pengetahuan, praktek, dan
Inggris, bhs Asing lain sikap
Teknologi Informasi dan Pengetahuan, praktek, dan
Komunikasi sikap
4. Estetika Seni Budaya Praktek, dan sikap

5. Jasmani, olahraga, dan kesehatan Pendidikan jasmani, Pengetahuan, praktek, dan


olahraga dan kesehatan sikap
Prosedur Penyusunan Tes Acuan
Patokan
a. Langkah pertama

Menentukan maksud tes: ada dua maksud utama


yaitu memberikan balikan bagi siswa dalam setiap
proses belajarnya dan menilai efektivitas sistem
pembelajaran secara keseluruhan.

b. Langkah kedua

Membuat tabel spesifikasi (kisi-kisi soal) dengan


ketentuan berikut ini:
Kolom pertama berisi daftar perilaku atau kata kerja

yang terdapat dalam tujuan pembelajaran khusus


(indikator).
Kolom kedua berisi persentase yang menunjukkan

bobot setiap perilaku. Bobot ditentukan atas dasar


penting-tidaknyadan luas-tidaknya perilaku tersebut
dibanding perilaku yang lain. Jumlah bobot seluruh
perilaku 100%.
Kolom ketiga menunjukkan jenis tes untuk setiap

indikator. Jenis tes ditentukan atas pertimbangan


kesesuaian perilaku dalam setiap indikator dengan
kelebihan dan kekurangan setiap jenis tes.
Kolom keempat menunjukkan jumlah butir tes yang

akan dibuat. Jumlah butir tes akan menentukan


waktu yang diperlukan untuk mengerjakan tes
tersebut.
c. Langkah ketiga

Langkah ketiga adalah menuliskan butir-butir soal.

Hal yang harus diperhatikan dalam menulis butir tes


adalah sebagai berikut:
Macam dan jumlah butir tes sesuai tabel spesifikasi.

Menggunakan komponen kondisi dalamindikator

sebagai dasar dalam menyusun pertanyaan.


Setiap menulis satu butir tes, ajukan pertanyaan:

“Seandainya siswa dapat menjawab pertanyaan atau


melakukan perilaku yang dikehendaki oleh butir tes
dengan benar, apakah berarti ia telah mampu
menguasai perilaku seperti tercantum dalam
indikator?”
d. Langkah keempat
yaitu merakit tes. Butir tes yang telah selesai ditulis
dikelompokkan atas dasar jenisnya, kemudian diberi
nomor urut 1 dan seterusnya.
e. Langkah kelima
menulis petunjuk untuk setiap jenis tes. Petunjuk
berisi tentang cara mengerjakan soal dan waktu yang
disediakan untuk menjawab. Petunjuk harus
sederhana, singkat dan jelas.
f. Langkah keenam
menulis kunci jawaban. Kunci jawaban menunjukkan
dua hal yaitu jawaban yang benar dan cara pemberian
skor untuk setiap butir tes.
g. Langkah ketujuh
mengujicobakan tes. Uji coba dilakukan untuk melihat
hal-hal berikut ini:
Kualitas tiap butir tes.
Kejelasan dan kesederhanaan petunjuk cara menjawab.
Kemudahan siswa memahami maksud setiap pertanyaan.
Kelengkapan alat-alat yang harus dibawa siswa seperti
kalkulator, tabel, kertas jawaban, pensil, dan sebagainya.
Kesesuaian waktu yang dibutuhkan siswa dengan
ditetapkan dalam tes.
Kejelasan dan kebersihan pengetikan.
h. Langkah kedelapan

menganalisis hasil uji coba. Hal ini dilakukan untuk


melihat dua hal, yaitu kualitas setiap butir tes dan
kualitas teknik penulisan dan kualitas fisik.

i. Langkah terakhir adalah merevisi tes.


Sistem Evaluasi
Evaluasi hasil belajar merupakan sebuah proses

pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang telah


dicapai siswa dengan kriteria tertentu.
Kriteria tersebut dapat berupa perubahan tingkah

laku sebagai hasil belajar, mencakup:

a. kognitif

b. afektif

c. psikomotorik
Ciri-ciri evaluasi hasil belajar
Pengukuran dilakukan secara tidak langsung
Pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang
bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan
simbol-simbol angka
Pada kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya
digunakan unit-unit atau satuan-satuan yang tetap
Prestasi belajar yang dicapai oleh para peserta didik
dari waktu ke waktu adalah relatif
Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar sulit dihindari
terjadinya kekeliruan pengukuran (error)
Tujuan Evaluasi Belajar menurut
Thurston
Menunjukkan atau menggambarkan taraf perkembangan

siswa dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan


kurikulum
Untuk menolong atau membantu guru dalam
membimbing kemajuan belajar siswa serta mendorong
dalam menghadapi kegiatan-kegiatan yang tercantum
dalam kurikulum
Fungsi Evaluasi Belajar menurut
Thurston
Penilaian berfungsi diagnostik

Penilaian berfungsi selektif

Penilaian berfungsi kenaikan kelas

Penilaian berfungsi sebagai penempatan

Penilaian berfungsi sebagai ukuran keberhasilan

pembelajaran
prinsip-prinsip dalam evaluasi
pembelajaran
 Merancang sedemikian rupa sehingga jelas kemampuan yang harus

dinilai, materi penilaian, alat penilaian dan interpretasi hasil penilaian.


 Menjadi evaluasi hasil belajar sebagai bagian integral dari proses

belajar-mengajar.
 Memperoleh hasil yang objektif dalam menggambarkan prestasi dan

kemampuan siswa.
 Menindaklanjuti evaluasi hasil belajar karena sangat bermanfaat bagi

guru dan juga siswa


Jenis-jenis evaluasi
pembelajaran
Penilaian Formatif

Penilaian Sumatif

Penilaian Diagnostik
Tahapan hasil belajar
Penilaian Proses

Penilaian Produk

Penilaian Konteks

Penilaian Masukan
Sasaran Evaluasi
Pembelajaran
komponen input, yakni perilaku awal siswa.

komponen input instrumental yakni kemampuan profesional

guru/tenaga kependidikan.
komponen kurikulum (program studi, metode, media).

komponen administratif (alat,waktu, dana).

Komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran.

Komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai

ketercapaian tujuan pembelajaran.


Alat Evaluasi Pengajaran
Alat evaluasi merupakan sesuatu yang digunakan

dalam suatu penilaian untuk mencapai suatu maksud


atau tujuan.
Alat evaluasi disebut juga sebagai instrumen evaluasi,

dimana instrumen ini dibagi menjadi dua teknik, yaitu:

a. teknik tes

b. non tes.
Teknik Tes
Jenis-jenis Tes
-Menurut variabel (Apa yang diukur)
a. Tes Prestasi Belajar atau Hasil Belajar (Achievement Test)
b. Tes Kemampuan Belajar atau Tes Bakat Umum
-Menurut Lamanya waktu Pengukuran
a. Tes Kekuatan (Power Test)
b. Tes Kecepatan (Speed Test)
-Menurut Kegunaannya
a. Tes Diagnostik
b. Tes Formatif
c. Tes Sumatif
- Menurut Alat Ekspresinya
a.Tes Non Verbal
b. Tes Verbal

- Menurut Jumlah Siswa yang Terlibat


a. Tes Individu (Individual Test)
b. Tes Kelompok (Group Test)

- Menurut Tingkatan atau Taraf Mutunya


a. Tes Buatan Guru
b. Tes Buku atau Standar
Teknik Non Tes
• Observasi

• Catatan Anekdota (Anekdotal Record)

• Daftar Cek (Check List)

• Skala Nilai

• Angket

• Wawancara
Timbal Balik
Tindak lanjut dari proses pembelajaran dibagi menjadi
dua yauit:
Promosi
Penetapan untuk melangkah dan meningkatkan lebih
lanjut atas keberhasilan siswa. Dapat berupa
melanjutkan bahasan atas materi pembelajaran.
Rehabilitasi
Perbaikan atas kekurangan yang telah terjadi dalam
proses pembelajaran
Terima Kasih

You might also like