Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
21
a. Klasifikasi Pantai Klasik (Johnson,1919)
Pada klasifikasi pantai klasik menurut Johnson, Pantai Teluk Awur
dapat digolongan pada jenis pantai tenggelam.Pantai tenggelam adalah
pantai yang dibentuk karena penenggelaman daratan atau naiknya
muka laut. Pantai teluk awur termasuk pantai tenggelam karena pada
awalnya jarak antara daratan/garis pantai dengan laut cukup jauh,
akibat adanya kenaikan muka air laut maka yang dulunya daratan
berupa pantai, kini menjadi laut.
b. Klasifikasi Pantai Secara Genetik dan Deskriptif (Valentine,1952)
Pada klasifikasi pantai menurut Valentine yang menyatakan bahwa
muka laut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi iklim dan ketidakstabilan
diastropik dan menggabungkan pengaruh mengenai perubahan muka
laut dan dinamika pantai secara genetik dan sebagian secara deskriptif.
Pada klasifikasi ini, Pantai Teluk Awur dapat digolongkan dalam
pantai mundur terbukti oleh perubahan letak garis pantai yang semakin
mundur ke arah daratan.
c. Klasifikasi Pantai Secara Tenaga Geomorfik (Shepard,1963)
Secara geomorfik, pantai ini tergolong pantai sekunder, sebab
pantai ini terbentuk dari mateial sedimen laut atau marine deposit,
berupa serpihan karang-karang hasil erosi laut. Dan pantai yang maju
karena pengendapan laut.
d. Klasifikasi Pantai Secra Klimato-Genetik (Davies,1980)
Menurut klasifikasi yang didasarkan pada hubungan antara energi
gelombang dengan morfologi pantai, serta memperhatikan aspek
evolusi pantai, Pantai Teluk Awur dapat diklasifikasikan dalam jenis
pantai lintang rendah dengan ciri berenergi gelombang rendah.
Pantai teluk awur memiliki potensi positif yaitu untuk objek
pariwisata. Selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat budidaya ikan
laut seperti untuk tempat pembuatan tambak. Karena kedalaman air laut di
sekitar pantai hanya berkisar 2-4 meter. Potensi negatif dari pantai teluk
awur adalah pantai yang digunakan sebagai daerah pariwisata juga dapat
22
membawa dampak yang negatif, terutama bagi vegetasi dan hewan-hewan
kecil yang hidup di sekitar pantai, misalnya kepiting. Jika permintaan akan
jasa pariwisata semakin tinggi maka akan ada kecenderungan untuk
mengekspansi wilayah pantai untuk daerah wisata. Dengan adanya
perluasan wilayah ini, vegetasi-vegetasi di daerah sekitar seperti bakau
yang ada di daerah tersebut terancam ditebang untuk didirikan bangunan-
bangunan. Selain itu, masalah juga timbul dengan banyaknya sampah
sehingga dapat merusak kelestarian dan ekosisitem pantai. Sampah –
sampah yang berupa sampah anorganik dapat mengganggu komposisi dari
bentuk lahan pantai ini. Selain itu abrasi juga dapat merusak dataran
didekitar pantai ini.
23
yang berarti merupakan hasil pelapukan sisa organisme laut. Terbukti
ketika pasir diuji dengan menggunakan larutan HCl 0,1 N pasir tersebut
berbuih. Karena memiliki komposisi unsur karbonatan, maka dalam
proses pembentukan pantai ini pengaruh proses fluviatil sangat kecil.
Proses pembentukan Pantai Bandengan berbeda dengan proses
yang terjadi pada pembentukan lokasi sebelumnya. Pantai ini diperkirakan
merupakan pantai yang mengalami penaikan daratan yang diindikasikan
dengan wilayah daratan pasir pantai yang cukup luas.
Melalui pengamatan di lapangan, Pantai Bandengan dapat
digolongkan dalam beberapa klasifikasi, yaitu :
a. Klasifikasi Pantai Klasik (Johnson,1919)
Pada klasifikasi pantai klasik menurut Johnson, Pantai Bandengan
dapat digolongan pada jenis pantai naik.Pantai naik adalah pantai yang
dibentuk karena majunya garis pantai ataupun turunnya muka air laut.
Pantai bandengan termasuk pantai naik karena memiliki wilayah
dataran pasir pantai yang cukup luas. Kemungkinan dulunya dataran
pasir tersebut berada di bawah laut, namun karena ada pengangkatan
daratan sehingga dataran pasir tersebut muncul ke permukaan.
b. Klasifikasi Pantai Secara Genetik dan Deskriptif (Valentine,1952)
Pada klasifikasi pantai menurut Valentine yang menyatakan bahwa
muka laut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi iklim dan ketidakstabilan
diastropik dan menggabungkan pengaruh mengenai perubahan muka
laut dan dinamika pantai secara genetik dan sebagian secara deskriptif.
Pada klasifikasi ini, Pantai Bandengan dapat digolongkan dalam
pantai maju terbukti oleh perubahan letak garis pantai yang semakin
maju ke arah laut.
c. Klasifikasi Pantai Secara Tenaga Geomorfik (Shepard,1963)
Secara geomorfik, pantai ini tergolong pantai sekunder, sebab
pantai ini terbentuk dari mateial sedimen laut atau marine deposit,
berupa serpihan karang-karang hasil erosi laut. Dan merupakan pantai
yang maju karena pengendapan laut.
24
d. Klasifikasi Pantai Secra Klimato-Genetik (Davies,1980)
Menurut klasifikasi yang didasarkan pada hubungan antara energi
gelombang dengan morfologi pantai, serta memperhatikan aspek
evolusi pantai, Pantai Bandengan dapat diklasifikasikan dalam jenis
pantai lintang rendah dengan ciri berenergi gelombang rendah.
Pantai bendengan memiliki tata guna lahan sebagai tempat
pariwisata. Potensi positif yang dimiliki adalah untuk budidaya ikan laut
seperti untuk tempat/lahan pembuatan tambak. Selain itu dapat digunakan
juga sebagai tempat pemukiman dan usaha perdagangan hasil laut seperti
pasar ikan misalnya. Potensi negatifnya adalah abrasi, karena pada pantai
ini belum ada tanggul beton seperti yang di pantai teluk awur.
25