You are on page 1of 5

BAB V

PEMBAHASAN

5.1 STA 1( Pantai Teluk Awur )


STA 1 yaitu di teluk awur, Jepara, Jawa Tengah. Rombongan
berangkat dari kampus Undip Tembalang pukul 07.00 WIB dengan naik
bus, sampai di teluk awur pukul 09.30 WIB. Pada saat pengamatan cuaca
cerah.
Pada STA ini dapat ditemukan morfologi bentang alam pantai.
Vegetasi di daerah sekitar adalah padang rumput, pohon bakau. Pantai
teluk awur memiliki dimensi panjang ± 18 m dan lebar ± 7 m. Daerah
Pantai Teluk Awur memiliki kontur yang landai dan elevasi yang rendah.
Daerah Pantai Teluk Awur memiliki litologi batuan berupa
material lepas berupa pasir dengan skala ukuran berbutir kasar dengan
diameter butir ±1-0,5 milimeter serta dijumpai adanya fragmen sisa-sisa
organisme laut yang mati seperti karang laut yang terakumulasi di daerah
pantai. Material pasir yang memiliki komposisi unsur karbonatan yang
berarti merupakan hasil pelapukan sisa organisme laut. Terbukti ketika
pasir diuji dengan menggunakan larutan HCl 0,1 N pasir tersebut berbuih.
Fragmen sisa tersebut merupakan sisa-sisa kehidupan orgenisme dari laut,
seperti kepiting, terumbu karang, siput, koral. Sisa-sisa organisme tersebut
yang pada awalnya terendapkan di dasar laut, tertransportasi hingga
menuju pantai karena pengaruh gelombang laut kemudian terakumulasi
dan terendapkan di pantai.
Proses pembentukan pantai ini diperkirakan merupakan pantai
yang mengalami penenggelaman oleh naiknya muka laut yang
diindikasikan oleh kedalaman laut yang cenderung landai hingga beberapa
meter jauhmya dari garis pantai.
Melalui pengamatan di lapangan, Pantai Teluk Awur dapat
digolongkan dalam beberapa klasifikasi, yaitu :

21
a. Klasifikasi Pantai Klasik (Johnson,1919)
Pada klasifikasi pantai klasik menurut Johnson, Pantai Teluk Awur
dapat digolongan pada jenis pantai tenggelam.Pantai tenggelam adalah
pantai yang dibentuk karena penenggelaman daratan atau naiknya
muka laut. Pantai teluk awur termasuk pantai tenggelam karena pada
awalnya jarak antara daratan/garis pantai dengan laut cukup jauh,
akibat adanya kenaikan muka air laut maka yang dulunya daratan
berupa pantai, kini menjadi laut.
b. Klasifikasi Pantai Secara Genetik dan Deskriptif (Valentine,1952)
Pada klasifikasi pantai menurut Valentine yang menyatakan bahwa
muka laut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi iklim dan ketidakstabilan
diastropik dan menggabungkan pengaruh mengenai perubahan muka
laut dan dinamika pantai secara genetik dan sebagian secara deskriptif.
Pada klasifikasi ini, Pantai Teluk Awur dapat digolongkan dalam
pantai mundur terbukti oleh perubahan letak garis pantai yang semakin
mundur ke arah daratan.
c. Klasifikasi Pantai Secara Tenaga Geomorfik (Shepard,1963)
Secara geomorfik, pantai ini tergolong pantai sekunder, sebab
pantai ini terbentuk dari mateial sedimen laut atau marine deposit,
berupa serpihan karang-karang hasil erosi laut. Dan pantai yang maju
karena pengendapan laut.
d. Klasifikasi Pantai Secra Klimato-Genetik (Davies,1980)
Menurut klasifikasi yang didasarkan pada hubungan antara energi
gelombang dengan morfologi pantai, serta memperhatikan aspek
evolusi pantai, Pantai Teluk Awur dapat diklasifikasikan dalam jenis
pantai lintang rendah dengan ciri berenergi gelombang rendah.
Pantai teluk awur memiliki potensi positif yaitu untuk objek
pariwisata. Selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat budidaya ikan
laut seperti untuk tempat pembuatan tambak. Karena kedalaman air laut di
sekitar pantai hanya berkisar 2-4 meter. Potensi negatif dari pantai teluk
awur adalah pantai yang digunakan sebagai daerah pariwisata juga dapat

22
membawa dampak yang negatif, terutama bagi vegetasi dan hewan-hewan
kecil yang hidup di sekitar pantai, misalnya kepiting. Jika permintaan akan
jasa pariwisata semakin tinggi maka akan ada kecenderungan untuk
mengekspansi wilayah pantai untuk daerah wisata. Dengan adanya
perluasan wilayah ini, vegetasi-vegetasi di daerah sekitar seperti bakau
yang ada di daerah tersebut terancam ditebang untuk didirikan bangunan-
bangunan. Selain itu, masalah juga timbul dengan banyaknya sampah
sehingga dapat merusak kelestarian dan ekosisitem pantai. Sampah –
sampah yang berupa sampah anorganik dapat mengganggu komposisi dari
bentuk lahan pantai ini. Selain itu abrasi juga dapat merusak dataran
didekitar pantai ini.

5.2 STA 2 ( Pantai Bandengan )


STA 2 yaitu di Pantai Bandengan, masih berlokasi di Jepara, Jawa
Tengah. Pengamatan dilakukan pada kondisi cuaca yang mendung.
Rombongan sampai di pantai bandengan pukul 10.30 WIB.
Pada STA ini morfologinya masih mirfologi pantai. Vegetasi di
daerah sekitarnya adalah pepohonan dan semak-semak. Pantai bandengan
memiliki dimensi panjang ± 80 m dan lebar ± 10 m. Pantai teluk awur
memiliki elevasi yang relatif landai.
Daerah Pantai Bandengan memiliki litologi penyusun berupa
material pasir berwarna cerah dengan skala ukuran butir pasir halus
dengan diameter ± 1/4 hingga 1/8 milimeter. Pada garis pantai juga tidak
banyak dijumpai adanya material sisa organisme laut mati yang masih
utuh seperti dijumpai pada daerah Teluk Awur. Selain itu material pasir
yang ada di pantai bandengan relatife lebih halus dibandingkan dengan
pasir yang ada di pantai teluk awur. Hal ini mengindikasikan bahwa energi
gelombang di pantai bandengan lebih besar daripada di pantai teluk awur,
akibatnya proses perombakan material tersebut lebih kuat, oleh karena itu
dihasilkan material yang lebih halus. Sama seperti di pantai teluk awur,
material di pantai bandengan juga memiliki komposisi unsur karbonatan

23
yang berarti merupakan hasil pelapukan sisa organisme laut. Terbukti
ketika pasir diuji dengan menggunakan larutan HCl 0,1 N pasir tersebut
berbuih. Karena memiliki komposisi unsur karbonatan, maka dalam
proses pembentukan pantai ini pengaruh proses fluviatil sangat kecil.
Proses pembentukan Pantai Bandengan berbeda dengan proses
yang terjadi pada pembentukan lokasi sebelumnya. Pantai ini diperkirakan
merupakan pantai yang mengalami penaikan daratan yang diindikasikan
dengan wilayah daratan pasir pantai yang cukup luas.
Melalui pengamatan di lapangan, Pantai Bandengan dapat
digolongkan dalam beberapa klasifikasi, yaitu :
a. Klasifikasi Pantai Klasik (Johnson,1919)
Pada klasifikasi pantai klasik menurut Johnson, Pantai Bandengan
dapat digolongan pada jenis pantai naik.Pantai naik adalah pantai yang
dibentuk karena majunya garis pantai ataupun turunnya muka air laut.
Pantai bandengan termasuk pantai naik karena memiliki wilayah
dataran pasir pantai yang cukup luas. Kemungkinan dulunya dataran
pasir tersebut berada di bawah laut, namun karena ada pengangkatan
daratan sehingga dataran pasir tersebut muncul ke permukaan.
b. Klasifikasi Pantai Secara Genetik dan Deskriptif (Valentine,1952)
Pada klasifikasi pantai menurut Valentine yang menyatakan bahwa
muka laut sangat dipengaruhi oleh fluktuasi iklim dan ketidakstabilan
diastropik dan menggabungkan pengaruh mengenai perubahan muka
laut dan dinamika pantai secara genetik dan sebagian secara deskriptif.
Pada klasifikasi ini, Pantai Bandengan dapat digolongkan dalam
pantai maju terbukti oleh perubahan letak garis pantai yang semakin
maju ke arah laut.
c. Klasifikasi Pantai Secara Tenaga Geomorfik (Shepard,1963)
Secara geomorfik, pantai ini tergolong pantai sekunder, sebab
pantai ini terbentuk dari mateial sedimen laut atau marine deposit,
berupa serpihan karang-karang hasil erosi laut. Dan merupakan pantai
yang maju karena pengendapan laut.

24
d. Klasifikasi Pantai Secra Klimato-Genetik (Davies,1980)
Menurut klasifikasi yang didasarkan pada hubungan antara energi
gelombang dengan morfologi pantai, serta memperhatikan aspek
evolusi pantai, Pantai Bandengan dapat diklasifikasikan dalam jenis
pantai lintang rendah dengan ciri berenergi gelombang rendah.
Pantai bendengan memiliki tata guna lahan sebagai tempat
pariwisata. Potensi positif yang dimiliki adalah untuk budidaya ikan laut
seperti untuk tempat/lahan pembuatan tambak. Selain itu dapat digunakan
juga sebagai tempat pemukiman dan usaha perdagangan hasil laut seperti
pasar ikan misalnya. Potensi negatifnya adalah abrasi, karena pada pantai
ini belum ada tanggul beton seperti yang di pantai teluk awur.

25

You might also like