Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
I. Definisi
Sistem reproduksi adalah kemampuan manusia untuk memperoleh
keturunan (beranak),sehingga sistem reproduksi adalah organ-organ
yang berhubungan dengan masalah seksualitas.
1
Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin
jantan (spermatozoa). Hormon testosteron berfungsi untuk
menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di
antaranya: tumbuhnya kumis, suara membesar, dada tumbuh
bidang dan lain-lain.
2.1.2.1. Epididimis
merupakan tempat pendewasaan (pematangan) dan penyimpanan
sperma. Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok
yang terdapat di dalam skrotum.
2.1.2.3. Uretra
kelanjutan dari vas deferens, berfungsi untuk menyalurkan sperma
keluar dan merupakan saluran urine dari kandung kemih menuju
ke luar.
2.1.3. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat kopulasi, yaitu
untuk memasukkan sperma ke dalam saluran reproduksi pada
wanita.
2
2.1.4.3. Kelenjar bulbourethralis
Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra, berfungsi mensekresi
terdiri atas:
3
2.1.3.3. Uterus (rahim), berfungsi sebagai tempat perkembangan
dan pertumbuhan janin.
4
3.2. Pencegahan sekunder
dilakukan pada masa individu mulai sakit
( prompt treatment)
3.3.1. Rehabilitasi
pada proses ini diusahakan agar cacat yang diderita tidak
menjadi hambatan sehingga individu yang menderita dapat
berfungsi secara optimal secara fisik, mental dan sosial.
5
IV. Masalah – masalah system reproduksi manusia
4.1. Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
4.1.1.Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan
oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan
testoteron.
Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak
adanya tanda- tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan
dengan terapi hormon.
4.1.2. Kriptorkidisme
Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis
untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu
bayi.
Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human
chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika
belum turun juga, dilakukan pembedahan.
4.1.3. Uretritis
Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada
penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering
menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis,
Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
4.1.4. Prostatitis
Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa
bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
4.1.5. Epididimitis
Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli
dan Chlamydia.
4.1.6. Orkitis
Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh
virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan
infertiliti.
6
4.2. Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
4.2.1. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu amenore primer dan amenore sekunder.
4.2.6. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium
terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium,
oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit
dan nyeri pada masa menstruasi.
7
Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit
terjadi kehamilan.
Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan,
laparoskopi atau bedah laser.
8
Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering
kali tidak disadari. Jika ada gejala, biasanya berupa antara
lain:
Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual
Rasa nyeri pada perut bagian bawah
Pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin
4.3.2.1. Bagi remaja yang belum menikah, cara yang paling ampuh
adalah tidak melakukan hubungan seksual.
9
4.3.3.1. Sifilis (raja singa)
Sifilis Laten
Sifilis laten merupakan stadium sifilis tanpa gejala klinis, akan tetapi
pemeriksaan serologis reaktif.
Dalam perjalanan penyakit sifilis selalu melalui tingkat laten, selama
bertahun-tahun atau seumur hidup.
Diagnosis sifilis laten ditegakkan setelah diperoleh anamnesis yang
jelas, hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan adanya kelainan
yang awal mulanya di sebabkan oleh sifilis.
Sifilis lanjut
Sifilis lanjut berupa endorteritis obliterans pada bagian ujung arteriol
dan pembuluh darah kecil yang menyebabkan peradangan dan
nekrosis.
Kutil kelamin.
Herpes kelamin
Klamidia
4.3.3.2. Trikomoniasis
Trikomoniasis merupakan penyakit infeksi protozoa yang disebabkan
oleh Trichomonas vaginalis, biasanya ditularkan melalui hubungan
seksual dan sering menyerang saluran kencing bagian bawah pada
wanita.
Masa tunas Trichomonas vaginalis sulit untuk dipastikan, tetapi
diperkirakan berkisar antara 3 sampai 28 hari.
Pada wanita sering tidak menunjukkan keluhan maupun gejala sama
sekali.
4.3.3.4. Gonorhoe
Gonore (GO) adalah penyakit menular seksual (PMS), yang
disebabkan oleh kuman yang bernama Neisseria gonorrhoaea yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum (usus bagian
bawah), tenggorokan maupun bagian putih mata (Gonorhoaea
Conjugtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah kebagian tubuh
lainnya, terutama kulit dan persendian.
Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi
selaput di dalam panggul sehingga menimbulkan nyeri panggul
dan gangguan reproduksi.
12
Penularan penyakit gonore (GO) yang lazimnya terjadi,
adalah dengan melakukan hubungan seks ataupun dengan
variasinya antara lain: oral seks (terjadinya faringitis GO), anal-
seks (terjadinya proktitis GO) juga terjadinya gonoblenorrhoea
pada mata bayi yang baru lahir dari ibu-ibu yang menderita GO
ataupun terjadinya kolpitis GO pada bayi atau anak wanita karena
orang tua atau pengasuh yang merawat sehariharinya menderita
GO adalah merupakan cara penularan lain yang dapat terjadi
karena hidup yang tidak higienis.
4.3.3.5. HIV/AIDS
Tanda-tanda dan gejala HIV/AIDS
1. Penurunan berat badan sehingga 10% yang tidak diketahui
penyebabnya.
2. puncaknya batuk yang kronik dan berterusan
3. Demam yang berpanjangan.
Demam ini berlaku secara berkala ataupun berterusan
4.Pembengkakan nodus limfa terutamanya di leher, ketiak dan
selakangan.
5.Terserang herpes zoster yang berulang-ulang.
Herpes zoster merupakan infeksi saraf oleh virus yang
dicirikan oleh kehadiran lepuhan pada kulit.
6.Kandidiasis di mulut dan tekak.
7.Kandidiasis merupakan sejenis penyakit yang disebabkan oleh
sejenis kulat (fungus).
13
15