You are on page 1of 102

Generated by PDFKit.

NET Evaluation

 Imron F.A. Razak, S.Ag.

Fikih
Untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas III

PT INTIMEDIA CIPTANUSANTARA
3
Click here to unlock PDFKit.NET
Generated by PDFKit.NET Evaluation

Fikih 3
Untuk Siswa Madrasah Ibtidaiyah Kelas III

ISBN: 979-742-179-1
979-742-182-1

Penyusun : Imron F.A. Razak, S.Ag.

Editor : Rachmawati, S.Pd.

Penerbit
PT INTIMEDIA CIPTANUSANTARA
(Anggota IKAPI Nomor: 059/DKI/97)
Jl. Pule No. 30 Centex Raya Ciracas
Jakarta Timur 13740
(021) 87780462, 87780463 Faks. (021) 8412022
e-mail: imcn_office@yahoo.co.id

• Nomor Penerbitan: 009/IMCN/MI/II/09


• Ukuran Buku : 15,5 cm x 23 cm
• Font/Size : Helvetica/14 point
• Ilustrasi isi : Aat Iswatana
• Setting/Layout : Nurkholis
• Design Cover : Tim Grafis IMCN

Dicetak oleh : PT NUSANTARALESTARI CERIAPRATAMA


Jl. Hos Cokroaminoto Kav. 57-58 (D/H. Jl. Ciledug Raya) Ciledug - Tangerang 15157
Isi di luar tanggung jawab percetakan

© Hak pengarang dan penerbit dilindungi Undang-undang


Dilarang memproduksi sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Mata pelajaran Fikih dalam Kurikulum Madrasah


Ibtidaiyah (MI) merupakan bagian integral dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah
Ibtidaiyah (MI). Mata pelajaran ini diarahkan untuk
mempersiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, dan mengamalkan hukum Islam, yang
kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya.
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah memiliki
tujuan agar siswa:
1. mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam
secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil
naqli maupun aqli, pengetahuan dan pemahaman
tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam
kehidupan pribadi dan sosialnya;
2. melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum
Islam dengan benar, pengamalan tersebut diharapkan
dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum
Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi
dalam kehidupan pribadi dan sosialnya.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 iii

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Ruang lingkup pelajaran Fikih di MI secara spesifik


dituangkan dalam kompetensi dan hasil belajar yang harus
dimiliki siswa. Secara umum, mata pelajaran Fikih di MI
meliputi: hubungan manusia dengan Allah swt, hubungan
manusia dengan manusia. Untuk dapat membantu
mempermudah para siswa dalam memahami Fikih, dalam
buku ini disertai pula latihan-latihan.
Harapan kami buku ini dapat memberikan sumbangan
yang berarti bagi siswa dalam upaya memahami hukum-
hukum Islam dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Akhirnya, di atas segala upaya penyusunan buku ini,
kami sadar masih banyak kekurangan di sana-sini. Untuk
itu segala kritik dan saran demi perbaikan buku ini sangat
kami nantikan.

Tim Penyusun

iv Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Kata Pengantar ..................................................................... iii


Daftar Isi ............................................................................... v
Transliterasi Arab-Latin ....................................................... vii

Bab 1 Salat Sunah Rawatib


A. Pengertian Salat Sunah Rawatib .......................... 2
B. Ketentuan Salat Sunah Rawatib ........................... 3
C. Mempraktikkan Salat Sunah Rawatib ................... 5
D. Keutamaan Salat Sunah Rawatib ......................... 10
 Latihan Bab 1 ........................................................ 13

Bab 2 Salat Jumat


A. Pengertian Salat Jumat dan Hukumnya ............... 17
B. Ketentuan Salat Jumat .......................................... 18
C. Membiasakan Diri Mengikuti Salat Jumat ............ 25
 Latihan Bab 2 ........................................................ 26

Bab 3 Salat bagi Orang Sakit


A. Cara Salat dengan Duduk .................................... 33
B. Cara Salat dengan Berbaring ............................... 36
C. Cara Salat dengan Terlentang ............................. 38
D. Praktik Salat dalam Keadaan Sakit ...................... 39
 Latihan Bab 3 ........................................................ 41

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 v

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Bab 4 Puasa Ramadan


A. Pengertian Puasa .................................................. 44
B. Ketentuan Puasa Ramadan .................................. 46
C. Hikmah Puasa Ramadan ...................................... 72
D. Melaksanakan Puasa dengan Baik dan Benar .... 72
 Latihan Bab 4 ........................................................ 75

Bab 5 Amalan-Amalan Sunah di Bulan Ramadan


A. Salat Sunah Tarawih ............................................. 79
B. Salat Sunah Witir .................................................. 83
C. Keutamaan Salat Sunah Tarawih dan Witir ......... 89
D. Keutamaan Bulan Ramadan ................................. 91
 Latihan Bab 5 ........................................................ 92

Daftar Pustaka ...................................................................... 94

vi Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Transliterasi Arab-Latin
Transliterasi arab-latin yang dipergunakan dalam buku ini mengacu
pada SK bersama antara menteri agama dan menteri pendidikan dan
kebudayaan No. 158 Tahun 1989 dan No. 0543 b/u/1987.
Berikut ini daftar huruf arab dan transliterasinya dengan huruf latin.

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ba b be

ta t te
. .
sa s es (dengan titik di atas)

jim j je

ha
. h. ha (dengan titik di bawah)

kha kh ka dan ha

dal d de
. .
zal z zet (dengan titik di atas)

ra r er

zai z zet

sin s es

syin sy es dan ye

sad
. s. es (dengan titik di bawah)

dad
. d. de (dengan titik di bawah)

ta
. .t te (dengan titik di bawah)

za
. z. zet (dengan titik di bawah)

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 vii

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ain ‘
.... koma terbalik (di atas)

gain g ge

fa f ef

qaf q ki

kaf k ka

lam l el

mim m em

nun n en

wau w we

ha h ha

hamzah ’
... apostrof

ya y ye

Untuk maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat


dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Huruf arab Nama Huruf Latin Nama

fathah dan alif atau ya a a dan garis di atas

kasrah dan ya i i dan garis di atas

dammah dan wau u u dan garis di atas

= qala = qila

= rama = yaqulu

viii Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Salat Sunah Rawatib



Standar Kompetensi
Mengenal salat sunah rawatib.

Kompetensi Dasar
• Menjelaskan ketentuan salat sunah rawatib.
• Mempraktikkan tata cara salat sunah rawatib.

Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini diharapkan
kalian mampu:
• hafal niat salat-salat sunah rawatib;
• menunjukkan waktu salat-salat sunah rawatib;
• menunjukkan bilangan rakaat salat-salat sunah
rawatib;
• menyebutkan keutamaan salat-salat sunah rawatib;
• membiasakan salat-salat sunah rawatib.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 1

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

A Pengertian Salat Sunah Rawatib

Pada suatu hari, Adi diajak ayahnya ke mesjid untuk


melakukan salat isya berjamaah. Sesampainya di sana,
Adi melihat ayahnya tidak langsung melakukan salat
isya, tetapi salat dua rakaat dulu sebelum salat isya.
Kemudian setelah melakukan salat isya, Adi melihat
ayahnya kembali melakukan salat dua rakaat.
Karena tidak mengerti dan ingin tahu, Adi pun
bertanya kepada ayahnya, ”Ayah, salat apa yang ayah
lakukan tadi?” Ayahnya menjawab, ”Itu adalah salat
sunah rawatib.” Kemudian ayahnya menerangkan arti
dari salat sunah rawatib tersebut.
Salat sunah rawatib ialah salat sunah yang
mengiringi salat fardu lima waktu. Salat sunah rawatib
terbagi dua, yaitu sunah qabliyah dan sunah ba’diyah.
Sunah qabliyah adalah salat sunah rawatib yang
dikerjakan sebelum salat fardu. Sunah ba’diyah adalah
salat sunah rawatib yang dikerjakan sesudah salat
fardu.
Adi pun bertanya lagi, ”Kenapa tidak semua orang
melakukannya?”
Ayahnya menjawab bahwa hukum mengerjakan salat
rawatib itu adalah sunah. Artinya, apabila salat itu
dikerjakan, kita akan mendapatkan pahala, dan apabila
ditinggalkan tidak mengapa atau tidak akan menjadi
dosa.

2 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

B Ketentuan Salat Sunah Rawatib

Seperti halnya salat fardu, salat sunah rawatib pun


memiliki waktu dan bilangan tersendiri. Salat sunah
rawatib merupakan salat sunah yang mengiringi salat
fardu, maka waktu pelaksanaannya pun harus setelah
masuk waktu salat fardu.
Misal, jika kita mau melakukan salat sunah sebelum
salat subuh, maka kita melakukannya setelah masuk
waktu subuh, yaitu sebelum mengerjakan salat subuh.
Atau jika kita mau mengerjakan salat sunah sesudah
salat magrib, maka kita harus melakukannya sesudah
mengerjakan salat magrib. Demikianlah seterusnya.
Salat sunah rawatib dibagi menjadi dua macam,
yaitu:
1. salat sunah rawatib muakkad,
2. salat sunah rawatib gairu muakkad.

Salat sunah rawatib muakkad yaitu salat sunah


rawatib yang sangat penting atau sangat dianjurkan
untuk dikerjakan. Salat sunah rawatib gairu muakkad
yaitu salat sunah rawatib yang kurang dianjurkan untuk
dikerjakan.
Salat sunah rawatib yang muakkad ini adalah yang
biasa dikerjakan Rasulullah. Adapun yang termasuk
salat sunah rawatib muakkad yaitu:
1. 2 rakaat sebelum salat subuh,
2. 2 rakaat sebelum salat zuhur,

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. 2 rakaat sesudah salat zuhur,


4. 2 rakaat sesudah salat magrib,
5. 2 rakaat sesudah salat isya.

Dengan demikian, salat sunah rawatib yang


muakkad berjumlah 10 rakaat. Nabi Muhammad saw
bersabda:

Artinya:
”Dari Abdullah bin Umar ia berkata: Aku ingat dari
Rasulullah, dua rakaat sebelum zuhur, dua rakaat
sesudah zuhur, dua rakaat sesudah magrib, dua rakaat
sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR.
Bukhari-Muslim)
Sedangkan yang termasuk salat sunah rawatib
gairu muakkad yaitu:
1. 2 rakaat sebelum salat zuhur,
2. 2 rakaat sesudah salat zuhur,
3. 4 rakaat sebelum salat asar,
4. 2 rakaat sebelum salat magrib,
5. 2 rakaat sebelum salat isya.

4 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Dengan demikian, salat sunah rawatib yang


muakkad dan gairu muakkad seluruhnya berjumlah 22
rakaat.

C Mempraktikkan Salat Sunah Rawatib

Kita harus membiasakan diri melakukan salat sunah


rawatib, terutama yang muakkad, baik yang sebelum
maupun yang sesudah salat fardu. Jika kita sering
melakukannya, maka kita akan mendapat ganjaran
berupa pahala dari Allah swt.
Cara mengerjakan salat sunah rawatib sama
dengan cara mengerjakan salat fardu, baik syarat,
rukun, gerakan, bacaan, sunah-sunah, maupun hal-
hal yang membatal-kannya. Hanya, berbeda pada
niatnya.
Di bawah ini adalah lafal-lafal niat salat sunah
rawatib.
1. Lafal niat salat sunah dua rakaat sebelum salat
subuh:

-
Usalli
. sunnatas . subhi
.- . rak‘ataini qabliyyatan mustaqbilal
- - -
qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 5

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”Aku niat salat sunah sebelum subuh dua rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

2. Lafal niat salat sunah dua rakaat sebelum salat zuhur:

-
Usalli
. sunataz. zuhri
. - rak‘ataini qabliyyatan mustaqbilal
- - -
qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah sebelum zuhur dua rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

3. Lafal niat salat sunah dua rakaat sesudah salat


zuhur:

-
Usalli
. sunnataz . zuhri
.- rak‘ataini ba‘diyyatan mustaqbilal
- --
qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah sesudah zuhur dua rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai kerena Allah
Ta’ala.”

6 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

4. Lafal niat salat sunah dua rakaat sebelum salat asar:

-
Usalli
. sunnatal ‘asri
. rak‘ataini qabliyyatan mustaqbilal
- - - -
qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah sebelum asar dua rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala.”

5. Lafal niat salat sunah dua rakaat sebelum salat magrib:

-
Usalli
. sunnatal magribi rak‘ataini qabliyyatan
- - --
mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah sebelum magrib dua rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala.”

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 7

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

6. Lafal niat salat sunah dua rakaat sesudah salat


magrib:

-
Usalli
. sunnatal magribi rak‘ataini ba‘diyyatan mustaqbilal
- - ta‘ala.
qiblati ada’an lillahi - -

Artinya:
”Aku niat salat sunah sesudah magrib dua rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala”.

7. Lafal niat salat sunah dua rakaat sebelum salat isya:

- - rak‘ataini qabliyyatan mustaqbilal


Usalli
. sunnatal ‘isya’i
-
qiblati ada’an - ta‘ala.
lillahi --

Artinya:
”Aku niat salat sunah sebelum isya dua rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala.”

8 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

8. Lafal niat salat sunah dua rakaat sesudah salat isya:

- -
Usalli
. sunnatal ‘isya’i rak‘ataini ba‘diyyatan mustaqbilal
- - ta‘ala.
qiblati ada’an lillahi --

Artinya:
”Aku niat salat sunah dua rakaat sesudah isya
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala.”

9. Lafal niat salat sunah empat rakaat sebelum asar:

- -
Usalli
. sunnatal ‘asri
. arba‘a raka‘atin qabliyyatan
- - --
mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta‘ala.
Artinya:
”Aku niat salat sunah sebelum asar empat rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala.”

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 9

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Kalian sudah mengetahui cara melaksanakan salat


sunah rawatib. Sekarang, cobalah kalian praktikkan
pelaksanaannya di depan kelas secara bergantian.

D Keutamaan Salat Sunah Rawatib

Ada beberapa keutamaan bagi orang yang


melaksanakan salat sunah rawatib. Di antara
keutamaan melaksanakan salat sunah rawatib itu
sebagai berikut.
1. Orang yang melakukan salat sunah rawatib akan
terhindar dari api neraka.

Nabi Muhammad saw bersabda:

Artinya:
Dari ummi Habibah, bersabda Nabi Muhammad
saw: ”Barangsiapa mengerjakan salat empat rakaat
sebelum zuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah
meng-haramkan api neraka baginya.” (HR. Turmuzi)

10 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

2. Orang yang sering melakukan salat sunah rawatib akan


mendapat rahmat dari Allah swt.

Nabi Muhammad saw bersabda:

Artinya:
Dari Ibnu Umar, Nabi Muhammad saw bersabda:
”Allah swt akan memberi rahmat kepada orang yang
salat empat rakaat sebelum asar.” (HR. Turmuzi)

3. Orang yang melakukan salat sunah dua rakaat sebelum


subuh akan mendapatkan pahala yang nilainya lebih
baik dari dunia dan segala isinya.

Sabda Rasulullah saw:

Artinya:
Dari Aisyah ra, bahwasanya Nabi saw telah
bersabda: ”Dua rakaat fajar (salat sunah yang
dikerjakan sebelum salat subuh) itu lebih baik dari
dunia dan segala isinya.” (HR. Muslim)

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 11

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

4. Orang yang mengerjakan salat sunah dalam sehari


semalam sebanyak dua belas rakaat, maka ia akan
mendapat balasan berupa sebuah rumah di surga.
Rasulullah saw bersabda:

Artinya:
”Barangsiapa salat sehari semalam dua belas
rakaat, maka dibangunlah baginya sebuah rumah
di surga, yaitu empat rakaat sebelum zuhur, dua
rakaat sesudah zuhur, dua rakaat sesudah maghrib,
dua rakaat sesudah isya dan dua rakaat sebelum
salat fardu subuh.” (HR. Turmuzi, hadis hasan sahih
diriwayatkan oleh Muslim)

12 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Latihan Bab 1

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan baik dan benar!

1. Salat sunah yang mengiringi salat fardu disebut ....


2. Salat sunah rawatib yang dikerjakan sebelum salat
fardu disebut ....
3. Salat sunah rawatib yang dikerjakan sesudah salat
fardu disebut ....
4. Jumlah salat sunah rawatib yang muakkad adalah
... rakaat.
5. Salah satu keutamaan salat sunah rawatib adalah
....
6. Salat sunah rawatib akan menghindarkan kita dari
....
7. Dua rakaat sebelum salat subuh termasuk salat
sunah rawatib ....
8. Dua rakaat sebelum salat magrib termasuk salat
sunah rawatib ....
9. Jumlah salat sunah rawatib seluruhnya ada ...
rakaat.
10. Salat sunah rawatib yang kurang dianjurkan untuk
dikerjakan disebut ....

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

1. Apa arti salat sunah rawatib?


2. Apa yang dimaksud dengan salat sunah rawatib
qabliyah dan salat sunah rawatib ba’diyah?

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 13

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Sebutkan salah satu keutamaan salat sunah


rawatib!
4. Apa arti salat sunah rawatib muakkad?
5. Sabutkan salat sunah rawatib yang gairu muakkad!

Tugas

Hafalkanlah niat-niat salat sunah rawatib, baik yang


muakkad maupun yang gairu muakkad! Biasakanlah
melakukannya setiap sebelum atau sesudah
mengerjakan salat fardu!

14 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Salat Jumat



Standar Kompetensi
Mengenal salat jumat.

Kompetensi Dasar
Mengenal ketentuan salat jumat.
Membiasakan mengikuti salat jumat.

Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini diharapkan
kalian mampu:
• menunjukkan hukum salat jumat;
• menyebutkan syarat wajib dan syarat sah salat
jumat;
• menunjukkan waktu salat jumat;
• menyebutkan hal-hal yang disunahkan sebelum
salat jumat;
• membiasakan salat jumat.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 15

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Hari Jumat sudah tiba. Ada sesuatu yang istimewa


pada hari Jumat yang tidak dimiliki hari-hari lainnya.
Karena keistimewaannya itu, maka kita sebagai muslim
harus lebih banyak beribadah kepada Allah dengan
memperbanyak zikir dan membaca Al-Quran serta
salat-salat sunah.
Namun hal ini bukan berarti selain hari Jumat kita
tidak dianjurkan untuk memperbanyak beribadah. Akan
tetapi jika ibadah-ibadah itu dilakukan pada hari Jumat,
kita akan mendapat pahala lebih besar dibandingkan
hari-hari lainnya.
Keistimewaan yang membedakan hari Jumat
dengan hari-hari lainnya adalah bahwa pada hari Jumat
kita diharuskan untuk melakukan salat jumat bersama-
sama. Setiap laki-laki muslim, baik yang sedang ada
di pasar, di sekolah, di kantor, di sawah, di ladang, di
kebun, atau di mana pun dan sedang melakukan apa
pun, mereka harus pergi ke mesjid untuk melakukan
salat jumat bersama-sama.
Pernahkah kalian melaksanakan salat jumat?
Tahukah kalian apa salat jumat itu? Apa hukumnya?
Bagaimana cara melaksanakannya? Siapa saja yang
harus melakukannya? Apa ketentuan-ketentuannya?
Kapan waktu melaksanakannya?
Jika kalian belum tahu tentang semua itu, mari kita
pelajari bersama-sama!

16 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Pengertian Salat Jumat dan


A Hukumnya

Salat jumat artinya salat dua rakaat yang dikerjakan


sesudah dua khutbah pada waktu salat zuhur di hari Jumat.
Allah swt berfirman:

Artinya:
”Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru
untuk melaksanakan salat pada hari Jumat, maka
segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah
jual-beli…” (QS. Al-Jumu‘ah: 9)

Adapun hukum mengerjakan salat jumat ialah fardu


‘ain bagi setiap laki-laki yang telah memenuhi syarat.
Fardu ‘ain adalah kewajiban atas setiap muslim untuk
mengerjakannya dan jika ditinggalkan, maka dosanya
ditanggung sendiri. Salat jumat ini tidak wajib bagi
perempuan, sebagai gantinya mereka harus
mengerjakan salat zuhur seperti pada hari-hari biasa.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 17

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

B Ketentuan Salat Jumat

Seperti halnya ibadah-ibadah lainnya, salat jumat


pun memiliki ketentuan-ketentuan dalam pelak-
sanaannya. Adapun ketentuan-ketentuan dalam
pelaksanaan salat jumat adalah sebagai berikut.

1. Syarat Wajib Jumat


Tidak semua orang wajib melaksanakan salat
jumat. Orang yang wajib melaksanakan salat jumat
adalah orang yang memenuhi ketentuan-ketentuan
wajib jumat. Ketentuan-ketentuan itu disebut syarat
wajib jumat. Syarat-syarat wajib jumat itu adalah
sebagai berikut.

a. Islam
Orang yang beragama selain Islam, seperti
Kristen, Buddha, Hindu, dan lain-lain tidak
diwajibkan melaksanakan salat jumat.

b. Balig
Balig artinya orang yang sudah dewasa. Ukuran
dewasa bagi laki-laki biasanya ketika sudah
berumur lima belas tahun, sedangkan bagi
perempuan ketika sudah keluar darah haid.

18 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

c. Laki-laki
Maksudnya, salat jumat ini tidak diwajibkan bagi
perempuan. Rasulullah saw bersabda yang
artinya sebagai berikut.
”Salat Jumat itu wajib dikerjakan oleh setiap
orang Islam secara berjamaah kecuali empat
golongan, yaitu hamba sahaya, wanita, anak-
anak, dan orang sakit.” (HR. Abu Dawud dan
Hakim)

d. Sehat
Maksudnya, orang yang sedang sakit tidak wajib
salat jumat.

e. Mukim
Maksudnya, orang yang memiliki tempat tinggal
yang tetap. Dengan demikian, orang yang selalu
berpindah-pindah tempat tinggal, seperti
pengemis, tidak wajib salat jumat.

f. Tidak dalam keadaan uzur


Maksudnya, salat jumat tidak diwajibkan bagi
orang yang sedang sakit, sedang dalam
perjalanan, dan ketika turun hujan lebat.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 19

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

2. Syarat Sah Jumat


Seseorang yang akan melaksanakan salat
jumat selain harus memenuhi syarat wajib jumat,
juga harus memenuhi ketentuan lain agar salat
jumatnya sah. Ketentuan-ketentuan yang membuat
salat jumat itu sah disebut syarat sahnya jumat.
Adapun syarat-syarat sah jumat yaitu:
a. dilakukan pada waktu zuhur di hari Jumat;
b. dikerjakan di suatu tempat tertentu;
c. dikerjakan secara berjamaah;
d. jemaahnya minimal empat puluh orang;
e. dikerjakan sesudah dua khutbah.

Dari keterangan tersebut, maka salat jumat tidak


sah jika dilakukan selain hari Jumat, atau dilakukan
pada hari Jumat, akan tetapi dilaksanakannya pada
waktu salat asar.
Salat jumat juga dianggap tidak sah apabila
dikerjakan sendirian atau kurang dari empat puluh
orang. Begitu pula salat jumat tidak sah apabila
dilakukan sebelum dua khutbah.

3. Rukun dan Syarat Dua Khutbah


Seperti sudah disebutkan di atas, salat jumat
akan dianggap sah apabila dikerjakan setelah
dibacakannya dua khutbah. Tahukah kamu apa arti
khutbah itu?

20 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Khutbah artinya pidato atau ceramah yang


isinya berupa nasihat-nasihat untuk berbuat baik.
Orang yang berkhutbah disebut khatib.

Ketentuan khutbah ini terbagi dua, yaitu rukun


dan syarat. Khutbah itu akan disebut sah jika
memenuhi ketentuan, baik yang termasuk rukun
maupun yang termasuk syarat.

a. Rukun dua khutbah


Rukun dua khutbah jumat adalah sebagai
berikut.
1) Mengucapkan hamdalah, yaitu puji-pujian
kepada Allah swt. Lafal hamdalah adalah:

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 21

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Alhamdu -
lillah
.

Artinya:
”Segala puji bagi Allah.”

2) Mengucapkan salawat kepada Rasulullah


saw.
Contoh lafal salawat yaitu:

- - - -
Allahumma salli
. ‘ala sayyidina Muhammad
.

Artinya:
”Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Nabi
Muhammad.”

3) Mengucapkan dua kalimah syahadat. Lafal


syahadat yaitu:

Asyhadu al la- ilaha


- illallah,
- wa asyhadu anna
Muhammadar - -
rasulullah
.

22 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain
Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah.”

4) Berwasiat atau berpesan kepada jemaah


agar bertakwa kepada Allah dan selalu
berbuat kebaikan di dunia untuk bekal di
akhirat nanti.
5) Membaca ayat Al-Quran pada salah satu dari
dua khutbah.
6) Membaca doa untuk kaum Muslimin pada
khutbah yang kedua.

b. Syarat dua khutbah


Syarat dua khutbah adalah sebagai berikut.
1) Khutbah dimulai ketika sudah masuk waktu
zuhur.
2) Khatib harus melakukannya sambil berdiri
jika memungkinkan.
3) Khatib harus suci dari hadas, baik hadas
kecil maupun hadas besar.
4) Khatib harus suci dari najis, baik badannya,
pakaiannya, maupun tempatnya.
5) Khatib harus duduk sebentar di antara dua
khutbah.
6) Khatib harus menutup auratnya.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 23

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

7) Khutbah harus dilakukan secara berturut-


turut, baik dalam rukun ataupun jarak
melakukannya.
8) Khutbah harus disampaikan dengan suara
keras, sekurang-kurangnya terdengar oleh
orang yang melaksanakan salat jumat.

c. Sunah dua khutbah


Ada beberapa perbuatan yang disunahkan
dalam pelaksanaan dua khutbah. Perbuatan-
perbuatan yang disunahkan itu adalah sebagai
berikut.
1) Hendaklah dua khutbah dilakukan di atas
mimbar atau di tempat yang agak tinggi.
2) Khutbah hendaknya diucapkan dengan
kalimat yang jelas, sederhana, mudah
dipahami oleh semua orang, tidak terlalu
panjang dan tidak terlalu pendek.
3) Menertibkan tiga rukun khutbah, yakni
memuji Allah, membaca salawat atas Nabi,
dan berwasiat kepada takwa dan kebaikan.
4) Para jemaah hendaknya diam di saat
mendengarkan khutbah.

4. Hal-Hal yang Disunahkan Sebelum Melaksanakan


Salat Jumat
Sunah artinya segala hal yang apabila
dikerjakan akan mendapat pahala dari Allah dan

24 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

apabila tidak dikerjakan atau ditinggalkan tidak


berdosa. Adapun hal-hal yang disunahkan pada hari
Jumat adalah:
a. mandi pada waktu mau pergi ke mesjid untuk
salat jumat;
b. memakai pakaian dan sorban yang berwarna
putih dan bersih;
c. memakai wewangian;
d. memotong kuku;
e. mencukur rambut, kumis, dan jenggot;
f. pergi ke mesjid dengan berjalan kaki;
g. melakukan salat tahiyyatul masjid sebelum
duduk;
h. membaca Al-Quran dan salawat sebelum khatib
naik mimbar;
i. memperbanyak doa dan salawat kepada
Rasulullah pada hari Jumat dan malam harinya;
j. pulang dari mesjid mengambil jalan yang
berbeda dengan waktu berangkatnya.

Membiasakan Diri Mengikuti Salat


C Jumat

Pernahkah kalian mengikuti pelaksanaan salat


jumat di mesjid dekat rumah kalian? Dengan siapa
kalian beragkat ke mesjid itu? Adakah laki-laki muslim
dewasa yang tidak mengikuti salat jumat di sekitar
rumah kalian? Mengapa orang itu tidak salat jumat?
Fikih 3 untuk MI Kelas 3 25

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Kalian sudah tahu bahwa hukum melaksanakan


salat jumat itu adalah fardu ‘ain. Artinya, salat jumat
adalah kewajiban bagi setiap laki-laki muslim dewasa.
Sekarang mungkin kalian belum memenuhi semua
syarat wajib jumat. Namun, cobalah berlatih mengikuti
salat jumat mulai sekarang. Ikutlah ayah atau kakak
kalian ke mesjid untuk menunaikan salat jumat.
Simaklah khutbah yang disampaikan khatib dengan
seksama.
Melatih diri mengikuti salat jumat sejak dini akan
membiasakan kalian ketika dewasa nanti. Jika
sekarang kalian malas-malasan melaksanakan
perintah Allah, ketika dewasa nanti kalian akan semakin
sulit untuk membiasakannya. Oleh karena itu,
biasakanlah mematuhi perintah Allah dengan
kesadaran diri mulai sekarang.

Latihan Bab 2

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat!


1. Salat yang dikerjakan pada hari jumat disebut salat
....
2. Salat jumat dikerjakan pada waktu salat ....
3. Hukum salat jumat adalah ....
4. Salat jumat wajib hukumnya bagi ....

26 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

5. Orang yang tidak melaksanakan salat jumat harus


menggantinya dengan salat ....
6. Salat jumat harus dikerjakan secara ....
7. Jika salat jumat dikerjakan sendiri, maka salatnya
....
8. Harus sehat termasuk ... jumat.
9. Dilaksanakan setelah dua khutbah merupakan …
jumat.
10. Memakai pakaian putih merupakan ... jumat.

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa arti salat jumat?


2. Kapan waktu melaksanakan salat jumat?
3. Wajibkah perempuan melaksanakan salat jumat?
4. Sebutkan rukun dua khutbah!
5. Tulis ayat Al-Quran yang menegaskan tentang
kewajiban salat jumat!
6. Sebutkan syarat sah jumat!
7. Sebukan syarat wajib jumat!
8. Sebutkan tiga hal yang disunahkan sebelum
melaksanakan salat jumat!
9. Sebutkan rukun dua khutbah jumat!
10. Sebutkan tiga sunah khutbah jumat!

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 27

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Tugas

1. Hafalkan tata cara pelaksanaan salat jumat!


2. Biasakan untuk selalu melaksanakan salat jumat!
3. Lafalkan ayat tentang perintah melaksanakan salat
jumat!

28 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Salat bagi Orang Sakit



Standar Kompetensi
Mengenal tata cara salat bagi orang yang sakit.

Kompetensi Dasar
• Menjelaskan tata cara salat bagi orang yang sakit.
• Mendemonstrasikan cara salat dalam keadaan
sakit.

Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini diharapkan
kalian mampu:
• mempraktikkan cara salat dengan duduk;
• mempraktikkan cara salat dengan berbaring.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 29

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Salat merupakan pokok ajaran Islam, dan termasuk


rukun Islam yang kedua. Allah memerintahkan salat
kepada Nabi Muhammad secara langsung tanpa
melalui Malaikat Jibril terlebih dahulu pada peristiwa
Isra’ Mi’raj. Allah swt berfirman:

Artinya:
”…dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu
mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan
(ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar
(keutamaannya dari ibadah yang lain)...”
-
(QS. Al-‘Ankabut: 45)

Salat juga termasuk ibadah yang sangat penting,


karena salat adalah amalan yang pertama kali akan
ditanyakan Allah di akhirat nanti. Jika amalan salat
seseorang baik, maka baiklah seluruh amalannya.
Sebaliknya, jika amalan salatnya buruk, maka buruk
pula amalannya yang lain.
Selain itu, salat juga merupakan tiang agama. Nabi
Muhammad saw bersabda:

30 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”Salat itu adalah tiang agama. Barangsiapa menger-
jakannya, berarti ia telah menegakkan agama Islam,
dan barangsiapa meninggalkannya, berarti ia telah
menghancurkan agama Islam.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Karena salat itu merupakan ibadah yang sangat


penting, maka di mana pun kita berada, kapan pun,
dan dalam keadaan bagaimana pun, salat fardu lima
waktu tetap tidak boleh kita tinggalkan. Di rumah, di
pasar, di sekolah, di dalam mobil, di atas pesawat, pagi,
siang, sore, malam, ketika sedang perang, sakit,
bahkan sedang sekarat pun kita tetap wajib
melaksanakan salat. Selama nyawa dan pikiran masih
ada, kita tetap harus mengerjakan salat.
Dengan demikian, tidak ada alasan untuk tidak
mengerjakan salat. Meninggalkan salat berarti dosa.
Orang yang berdosa nerakalah tempatnya.
Pernahkah terpikirkan oleh kalian bagaimana cara
orang sakit melakukan salat? Bagaimana pula cara
salat bagi orang yang sedang berperang? Bagaimana
cara salat bagi orang yang sedang dalam kendaraan?
Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dia
tidak pernah mempersulit atau menyusahkan kita
sebagai hamba-Nya. Sebagai salah satu bukti
kecintaan Allah terhadap hamba-Nya adalah Dia
memberikan keringanan terhadap mereka yang sedang

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 31

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

dalam keadaan darurat, seperti sakit, perang, dan


dalam perjalanan, dalam hal mengerjakan salat.
Misalnya, ketika kita dalam keadaan sakit dan tidak
bisa melakukan salat dengan cara berdiri, maka kita
boleh melakukannya sambil duduk. Jika duduk juga
tidak bisa, maka kita boleh salat dengan cara berbaring
atau terlentang. Hal ini seperti yang telah disabdakan
oleh Rasulullah saw:

Artinya:
Dari sahabat Ali bin Abi Thalib, Nabi Muhammad saw
bersabda: ”Orang sakit hendaklah salat dengan berdiri
jika sanggup. Jika tidak sanggup, hendaklah salat
dengan cara duduk, kalau tidak sanggup sujud,

32 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

isyaratkan saja dengan kepalanya, tapi hendaklah


sujudnya lebih rendah daripada rukuknya. Jika ia tidak
mampu salat dengan duduk, maka salatlah dengan
berbaring ke sebelah kanan menghadap kiblat, jika
tidak mampu juga, maka salatlah ia dengan cara
terlentang, kedua kakinya ke arah kiblat.” (HR. Ad-
Daruquthni)

Lalu, bagaimana cara salat bagi orang yang sakit


sambil duduk, berbaring, atau terlentang itu?

A Cara Salat dengan Duduk

Bagi orang yang tidak mampu salat dengan berdiri,


maka ia boleh melakukannya dengan cara duduk.
Adapun cara mengerjakan salat sambil duduk adalah
sebagai berikut.
1. Duduklah seperti kita melakukan duduk pada waktu
tasyahud awal dengan menghadap ke kiblat.
Kemudian niat seperti salat biasa sesuai dengan
salat yang dikerjakan, lalu diteruskan dengan
membaca takbiratul ihram sambil mengangkat
kedua tangan.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 33

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Gerakan takbiratul ihram

2. Setelah melakukan takbiratul ihram, kedua tangan


disedekapkan di atas dada. Sesudah itu membaca doa
-
iftitah, Al-Fatihah, dan membaca surat pendek atau ayat
.
Al-Quran.

Gerakan bersedekap

34 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Setelah itu rukuk, yaitu duduk dengan sedikit


membungkuk dan kedua tangan diletakkan di atas paha
sambil membaca tasbih rukuk seperti salat biasa.

Gerakan rukuk

4. Setelah selesai rukuk, kemudian i’tidal, yaitu duduk


kembali seperti semula sambil membaca lafal i’tidal
seperti dalam salat biasa.

Gerakan i’tidal

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 35

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

5. Sesudah itu melakukan sujud seperti biasa sambil


membaca lafal sujud.

Gerakan sujud

6. Kemudian duduklah kembali untuk menyempur-


nakan rakaat selanjutnya sebagaimana rakaat yang
pertama. Demikian seterusnya sampai salam.

B Cara Salat dengan Berbaring

Posisi salat dengan cara berbaring

36 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Jika kita tidak bisa melakukan salat dengan cara


duduk, hendaklah kita salat dengan berbaring, yaitu
tidur miring, dimana anggota badan dihadapkan ke
kiblat, kepala berada di sebelah utara dan kaki di
sebelah selatan.
Di bawah ini adalah tata cara salat dengan
berbaring, yaitu sebagai berikut.
1. Tidur miring di atas rusuk sebelah kanan. Kepala
berada di sebelah utara dan kaki berada di sebelah
selatan.
2. Muka, perut, dada, dan kaki menghadap ke arah
kiblat. Kemudian niat serta takbir seperti salat biasa.
3. Cara melakukan rukuknya cukup dengan meng-
anggukkan kepala. Jika tidak mampu, maka dengan
mengedipkan mata. Adapun cara sujudnya sama
dengan rukuknya, hanya saja lebih ditundukkan.
4. Jika dengan anggukan kepala atau kedipan mata
tidak bisa juga dilakukan, maka gunakanlah hati
selama kita masih sadar. Demikianlah seterusnya
sampai selesai.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 37

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

C Cara Salat dengan Terlentang

Posisi salat dengan cara terlentang

Apabila kita tidak mampu salat dengan cara duduk


ataupun berbaring, maka kita boleh melakukannya
dengan cara terlentang. Adapun cara melaksanakan
salat dengan terlentang, yaitu sebagai berikut.
1. Kedua kaki diluruskan ke arah kiblat, yaitu posisi
kaki berada di sebelah barat, begitu juga dengan
muka. Agar muka bisa menghadap ke kiblat, maka
ganjallah dengan bantal.
2. Kemudian berniat melakukan salat sesuai dengan
salat yang akan dikerjakan, lalu dilanjutkan dengan
membaca takbiratul ihram.
3. Setelah takbiratul ihram, kedua tangan disedekap-
kan di atas dada. Sesudah itu membaca doa iftitah,
-
Al-Fatihah, dan surat pendek atau ayat Al-Quran
.
seperti dalam salat biasa.

38 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

4. Rukuk cukup dengan menggunakan kedipan mata


sambil membaca tasbih rukuk. Jika mengedipkan
mata juga tidak bisa, maka gunakan hati selama
akal masih sadar.
5. Setelah rukuk, lalu melakukan i’tidal tetap pada
posisi berbaring sambil membaca lafal i’tidal.
6. Melakukan sujud seperti halnya rukuk, yaitu dengan
menggunakan kedipan mata, atau jika tidak bisa
dilakukan, maka dengan hati sambil membaca
tasbih sujud seperti halnya dalam salat biasa.
Untuk menyempurnakan rakaat, lakukanlah terus
cara di atas sampai salam.

D Praktik Salat dalam Keadaan Sakit

Agar kalian lebih paham dan mudah menghafalnya,


di bawah ini adalah tata cara mempraktikkan salat
dalam keadaan sakit.
1. Berwudu terlebih dahulu, yaitu menghilangkan
hadas kecil dengan air atau tanah jika tidak ada air.
2. Duduk/berbaring/terlentang (jika tidak mampu
berdiri) sambil menghadap ke kiblat.
3. Melakukan takbiratul ihram.
4. Membaca doa iftitah.
-
5. Membaca Surat Al-Fatihah .
6. Membaca surat pendek atau ayat Al-Quran.
7. Melakukan rukuk sambil membaca tasbihnya.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 39

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

8. Melakukan i’tidal sambil membaca doanya.


9. Melakukan sujud yang pertama sambil membaca
tasbihnya.
10. Melakukan duduk antara dua sujud sambil
membaca doanya.
11. Melakukan sujud yang kedua sebagaimana sujud
yang pertama.
12. Kembali pada posisi semula untuk melanjutkan
rakaat yang kedua.
13. Untuk salat subuh, pada rakaat kedua setelah i’tidal
disunahkan membaca doa qunut. Kemudian sujud
dua kali, tasyahud, diteruskan dengan salam sambil
memalingkan wajah ke sebelah kanan lalu ke
sebelah kiri.
14. Untuk salat yang empat rakaat, setelah melakukan
tasyahud awal, maka diteruskan dengan rakaat
kekurangannya. Pada rakaat ketiga dan keempat,
setelah membaca Surat Al-Fatihah- tidak harus
.
membaca surat pendek atau ayat Al-Quran. Salat
diakhiri dengan salam, yaitu memalingkan wajah
ke sebelah kanan dan ke sebelah kiri.

40 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Latihan Bab 3

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan tepat!


1. Hukum salat bagi orang sakit adalah ....
2. Amalan yang pertama kali akan ditanyakan di
akhirat adalah ....
3. Salat lima waktu pertama kali diwajibkan pada
peristiwa ....
4. Sesorang yang tidak mampu berdiri, maka boleh
melakukan salat dengan cara ....
5. Orang boleh melakukan salat sambil duduk jika ia
tidak bisa ....
6. Jika sambil duduk tidak bisa, maka salatlah dengan
cara ....
7. Salat adalah tiang ....
8. Pada waktu salat dengan cara berbaring, posisi
kepala berada di sebelah ....
9. Pada waktu salat dengan cara terlentang, posisi
kaki berada di sebelah ....
10. Cara melakukan rukuk pada waktu salat dengan
berbaring adalah ....

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan


benar!
1. Wajibkah melaksanakan salat bagi orang yang
sakit?
2. Bagaimana cara kita melaksanakan salat jika tidak
bisa berdiri?
Fikih 3 untuk MI Kelas 3 41

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Samakah bacaan salat orang yang salat sambil


berbaring dengan bacaan salat orang yang sehat?
4. Bagaimana cara sujud orang yang salat sambil
duduk?
5. Bagaimana cara rukuk orang yang salat sambil
terlentang?

Tugas

Praktikkanlah cara-cara melakukan salat sambil duduk,


berbaring, dan terlentang di depan kelas dengan
bantuan bapak atau ibu guru!

42 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Puasa Ramadan



Standar Kompetensi
Mengenal puasa Ramadan.

Kompetensi Dasar
• Menjelaskan ketentuan puasa Ramadan.
• Menyebutkan hikmah puasa Ramadan.

Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini diharapkan
kalian mampu:
• menyebutkan syarat wajib puasa;
• menyebutkan rukun puasa;
• menyebutkan sunah puasa;
• menyebutkan hal-hal yang membatalkan puasa;
• menunjukkan orang yang boleh meninggalkan
puasa.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 43

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

A Pengertian Puasa

Pernahkah kalian menyaksikan orang tua atau


kakak kalian tidak makan dan minum sehari penuh
pada bulan-bulan tertentu? Pada bulan apa dan berapa
lama mereka melakukannya?
Kalau kalian perhatikan, yang tidak makan dan
tidak minum selama bulan tersebut bukan saja ayah,
ibu, atau kakak kalian, tetapi semua orang dewasa yang
beragama Islam melakukan hal yang sama seperti yang
mereka lakukan.
Pernahkah kalian menanyakan apa sesungguhnya
yang mereka lakukan? Dan pernahkah kalian ikut
melaksanakannya? Jika kalian pernah bertanya atau
mengikuti apa yang mereka lakukan, coba ceritakan
kepada teman atau guru kalian!
Untuk mengetahui apa sebenarnya yang mereka
lakukan dan bagaimana cara melakukannya, dalam
bab ini kalian akan diajak untuk memahami hal itu.
Setelah memahaminya, sebagai anak yang saleh tentu
saja kalian akan mengikuti apa yang mereka lakukan.
Apa yang mereka lakukan disebut puasa.
Sedangkan bulan saat mereka melakukannya adalah
bulan Ramadan. Oleh karenanya, puasa itu disebut
puasa Ramadan.
Puasa hukumnya adalah fardu ‘ain, artinya wajib
dilakukan oleh semua umat Islam. Adapun yang

44 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

mendasari hukum wajib puasa di bulan Ramadan


adalah QS. Al-Baqarah ayat 183.

Artinya:
”Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas
kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang
sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS. Al-Baqarah:
183)

Lalu, apa itu puasa? Pernahkah kalian melaksanakannya?


Apabila kalian pernah melakukan puasa, dan
berdasarkan pengalamanmu itu, coba buatlah pengertian
tentang puasa dan tulislah pada kolom di bawah ini!

Puasa adalah ….

Kalian sudah menuliskan pengertian puasa.


Sekarang, bandingkan pendapat kalian itu dengan
uraian di bawah ini!
Puasa artinya imsak ( ) atau menahan.
Sedangkan secara lengkap, pengertian puasa yaitu

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 45

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

menahan diri dari sesuatu yang membatalkan puasa mulai


terbit fajar (waktu salat subuh) sampai dengan terbenamnya
matahari (waktu salat magrib), dengan niat karena Allah
dan disertai dengan syarat-syarat tertentu.

Allah swt berfirman:

Artinya:
”...makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan)
antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar...” (QS.
Al-Baqarah: 187)

B Ketentuan Puasa Ramadan

Sebelum melaksanakan kewajiban puasa


Ramadan, kita perlu terlebih dahulu mengetahui
ketentuan-ketentuan dalam melaksanakan puasa
Ramadan. Adapun ketentuan-ketentuan puasa
Ramadan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Syarat Puasa
Setelah kalian paham apa itu puasa dan tahu
bahwa puasa diperintahkan oleh Allah, tentunya
kalian juga ingin mencoba melakukannya. Tapi

46 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

apakah kalian sudah cukup syarat untuk


melakukannya? Lalu syarat apa saja yang harus
kalian penuhi bila ingin melakukannya?
Syarat-syarat yang harus kalian penuhi bila ingin
berpuasa adalah sebagai berikut.
a. Beragama Islam
Artinya orang yang beragama selain Islam
tidak wajib melaksanakan puasa.

b. Balig dan berakal sehat


Balig artinya seseorang yang telah berusia 15 tahun:
1) bagi wanita sudah mengalami haid;
2) bagi laki-laki sudah keluar mani atau mimpi
bersenggama.
Seseorang yang telah balig wajib berpuasa
apabila berakal sehat, artinya tidak gila atau mabuk.

Anak yang belum balig dan orang yang kehilangan


akal tidak diwajibkan berpuasa

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 47

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Seseorang yang belum balig atau kehilangan


akal sehatnya tidak wajib berpuasa. Hal ini
berdasarkan dalil dari hadis Nabi Muhammad saw.

Artinya:
”Pena diangkat dari tiga orang, yaitu orang yang
tidur sampai bangun, anak-anak sampai balig, dan
orang gila sampai sadar.” (HR. Abu Daud)

c. Suci dari haid dan nifas


1) Haid adalah darah yang keluar dari alat
kelamin perempuan satu bulan sekali.
2) Nifas adalah darah yang keluar pada waktu
seorang ibu melahirkan anak.

d. Mampu/ada kekuatan untuk melaksanakan


puasa
Seseorang yang tidak mampu melaksana-
kan puasa adalah seseorang yang apabila
berpuasa akan membahayakan kesehatan atau
keselamatan hidupnya sendiri atau orang lain,
seperti:
1) orang yang sakit, yaitu orang yang apabila
berpuasa dapat menambah parah

48 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

penyakitnya atau menghambat kesem-


buhannya, maka ia tidak wajib berpuasa;
2) orang yang sedang dalam perjalanan jauh;
3) ibu yang sedang hamil yang apabila
berpuasa dapat membahayakan anak yang
sedang dikandungnya;
4) orang yang keadaan fisiknya lemah,
misalnya orang yang sudah pikun.
Apabila ada di antara syarat-syarat di atas yang
belum kalian pahami, coba tanyakan pada teman
atau guru. Setelah paham, cobalah kalian bicarakan
dengan teman atau guru, apakah kalian sudah
pantas melakukan puasa.

Tuliskan hasil diskusi kalian dalam kolom berikut.

Saya sudah/belum (coret salah satunya) wajib puasa


karena ….

Apakah berdasarkan hasil diskusi tersebut


kalian sudah wajib berpuasa?

2. Rukun Puasa
Setelah mengisi kolom di atas, kalian sudah
dapat mengambil kesimpulan apakah kalian sudah
wajib berpuasa atau belum. Namun meskipun kalian

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 49

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

belum wajib berpuasa, hendaklah kalian melatih diri


untuk ikut melaksanakannya. Apalagi kalau kalian
sudah terkena kewajiban berpuasa. Tentu saja
sebagai anak yang saleh, kalian harus
melaksanakannya.
Apabila kalian berpuasa, apakah cukup hanya
dengan tidak makan dan minum saja? Atau adakah
hal lain yang harus kalian lakukan agar puasa kalian
sah dan diterima Allah swt?
Apabila kalian ingin puasa kalian sah, maka
penuhilah rukun-rukun puasa berikut.

a. Niat
Niat, ialah mengiktikadkan dalam hati bahwa
kita akan melakukan puasa pada esok hari.
Pada puasa Ramadan, niat harus dilakukan
malam hari (sebelum terbit fajar). Niat pada
puasa Ramadan hukumnya wajib. Jika kita tidak
berniat, maka puasa kita tidak sah,
sebagaimana yang diriwayatkan dalam salah
satu Hadis Nabi Muhammad saw.

Artinya:
”Siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar,
maka tidak ada puasa baginya.” (HR.
Daruquthni)

50 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Tempat niat adalah dalam hati, tetapi apabila


dilafalkan, bunyinya adalah sebagai berikut.

Artinya:
”Aku berniat puasa besok untuk memenuhi
kewajiban puasa bulan Ramadan tahun ini
karena Allah Ta‘ala.”

Apabila kalian pernah berpuasa, cobalah


kalian ingat kembali, apakah kalian selalu
berniat sebelum melakukan puasa Ramadan.
Kalau kalian sering lupa, maka mulai saat ini
kalian tidak boleh lupa lagi, karena hukum niat
dalam puasa Ramadan adalah wajib.

b. Meninggalkan segala yang membatalkan


puasa
Artinya selama kalian berpuasa, kalian tidak
boleh secara sengaja melakukan hal-hal yang
dapat membatalkan puasa. Hal ini harus kalian
lakukan mulai dari terbit fajar sampai terbenam
matahari. Adapun hal-hal yang membatalkan
puasa dapat kalian baca pada bagian lain dalam
bab ini.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 51

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

3. Amalan Sunah Sewaktu Berpuasa


Amalan sunah dalam berpuasa adalah amalan-
amalan yang apabila dilakukan akan menambah
kesempurnaan puasa, sehingga pahalanya berlipat
ganda. Tetapi apabila tidak dilakukan, puasa
tersebut tetap sah.
Agar puasa yang kita lakukan lebih utama, maka
sebaiknya kita melaksanakan amalan-amalan
sunah, yaitu sebagai berikut.

a. Makan sahur walau sedikit


Makan sahur ialah makan pada malam hari
atau beberapa saat sebelum tibanya waktu
berpuasa, yaitu saat mulai terbitnya fajar. Makan
sahur disunahkan bagi orang yang akan
berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullah saw.

Artinya:
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda:
”Hendaklah kalian makan sahur, karena dalam
sahur itu terdapat suatu keberkahan.” (Muttafaq
‘Alaihi)

52 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

b. Mengakhirkan sahur
Artinya, makan sahur sebaiknya dilakukan
hanya beberapa saat sebelum fajar, sekiranya
tatkala makan sahur selesai, maka waktu
melaksanakan puasa tiba. Dengan demikian,
tidak ada jarak waktu yang lama antara selesai
makan sahur dengan datangnya waktu
berpuasa. Hal ini dinyatakan dalam Hadis
Rasulullah saw.

Artinya:
”Zaid bin Tsabit ra berkata: ’Kami bersahur bersama
Rasulullah saw lalu bangun untuk salat subuh’.
Ketika ditanya: ’Berapa lama di antara sahur dan
salat subuh itu?’ Ia menjawab: ’Kira-kira orang
membaca 50 ayat’.” (Muttafaq ‘Alaih)

c. Menyegerakan berbuka puasa

Artinya, jika kita berpuasa hendaklah tidak


menunda makan atau minum begitu waktu

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 53

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

magrib tiba. Sebagaimana yang dijelaskan


dalam salah satu Hadis Nabi Muhammad saw.

Artinya:
Dari Sahal bin Sa’ad ra, Rasulullah saw
bersabda: ”Orang masih tetap dalam kebaikan
selama mereka mempercepat berbuka puasa.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis di atas menjelaskan bahwa berbuka


puasa secepatnya setelah tiba waktu berbuka
(magrib) merupakan suatu kebaikan yang
dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw.

Berbuka puasa sebaiknya dilakukan sesegera mungkin begitu


tiba waktunya

54 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

d. Berbuka dengan kurma

Berbuka dengan kurma atau sesuatu yang


manis atau dengan air sebelum memakan
makanan lainnya disunahkan dalam berbuka
puasa. Dalam hadis disebutkan bahwa
diutamakan berbuka dengan makanan alami
yang tidak dimasak dengan api, seperti buah-
buahan dan sebagainya. Hal ini sebagaimana
yang dijelaskan dalam salah satu hadis Nabi
Muhammad saw.

Artinya:
”Adalah Rasulullah saw suka berbuka puasa dengan
tiga biji kurma atau sesuatu yang tidak dimasak
dengan api.”

e. Membaca doa ketika berbuka


Sebelum makan atau minum pada saat
berbuka puasa, hendaklah kita berdoa terlebih
dahulu dengan lafal doa sebagai berikut.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 55

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”Ya Allah, karena Engkau aku berpuasa, kepada
Engkau aku beriman, dan dengan rezeki pemberian
Engkau aku berbuka.”

Berdoa sebelum berbuka puasa merupakan sunah yang sangat


baik untuk dilaksanakan

f. Memperbanyak sedekah selama bulan


Ramadan

Sedekah adalah amal saleh yang dianjurkan


karena sangat besar pahalanya. Dalam bulan
Ramadan sebaiknya kita lebih meningkatkan
bersedekah, karena pahala bersedekah saat
berpuasa akan berlipat ganda. Rasulullah saw
bersabda:

56 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
Dari Anas, ditanyakan orang kepada Rasulullah
saw: ”Apakah sedekah yang paling baik?” Jawab
Nabi: ”Sedekah yang paling baik ialah sedekah pada
bulan Ramadan.” (HR. Tirmizi)

g. Memberi makan orang yang berbuka puasa


Memberi makanan kepada orang yang
berbuka puasa sangat dianjurkan ketika kita
berpuasa, karena pahalanya yang sangat besar.
Rasulullah saw bersabda:

Artinya:
”Siapa yang memberi makanan untuk berbuka bagi
orang yang puasa, maka ia mendapat ganjaran
sebanyak ganjaran orang yang berpuasa itu, tidak
kurang dari pahala orang yang puasa itu.”

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 57

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

h. Memperbanyak membaca dan mempelajari


Al-Quran
Sebagaimana yang telah dicontohkan
Rasulullah saw, membaca Al-Quran saat
berpuasa lebih diutamakan dan akan mendapat
pahala yang berlipat ganda. Sebab pada bulan
Ramadanlah Al-Quran pertama kali diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw.

Firman Allah swt.

Artinya:
”Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Quran...”
(QS. Al-Baqarah: 185)

Membaca dan mempelajari Al-Quran


sebaiknya dilakukan secara berjamaah agar
dapat saling mengingatkan apabila ada yang
salah dalam membaca.

58 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Membaca Al-Quran secara berjamaah merupakan amalan sunah


saat berpuasa di bulan Ramadan

Demikianlah hal-hal yang disunahkan sewaktu


melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan.
Setelah kalian memahaminya, coba ingat-ingat kembali
apakah hal-hal di atas telah kalian kerjakan ketika kalian
berpuasa. Jika belum, mulailah untuk melaksanakannya
agar puasa yang kalian lakukan menjadi lebih
sempurna.

4. Hal-Hal yang Membatalkan Puasa


Ketika berpuasa, kalian tentu saja sudah paham
bahwa kalian tidak boleh makan dan minum pada
siang hari atau sebelum waktu berbuka tiba.
Barangsiapa yang makan atau minum sebelum tiba
waktu berbuka, maka puasa yang dilakukannya
menjadi batal. Namun apakah menurut kalian hanya
makan dan minum saja yang membatalkan puasa?

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 59

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Atau adakah hal lain yang dapat membatalkan


puasa?
Jika kalian belum memahaminya, ikuti kegiatan
di bawah ini!

1. Amati orang yang sedang berpuasa.


2. Tulislah segala hal yang tidak orang tersebut
lakukan ketika berpuasa, tetapi sering
dilakukannya pada saat tidak berpuasa.
3. Diskusikan dengan teman atau guru apakah
hal-hal yang ditinggalkannya itu termasuk hal
yang membatalkan puasa.
4. Buatlah kesimpulan bersama teman atau
guru untuk menentukan hal-hal yang
membatalkan puasa.

Hal-hal yang membatalkan puasa adalah segala


perbuatan atau ucapan yang menyebabkan puasa
seseorang menjadi tidak sah. Para ulama sepakat
bahwa ada tujuh hal yang dapat membatalkan
puasa, yaitu sebagai berikut.

a. Makan dan minum yang disengaja


Makan dan minum dengan sengaja setelah
terbit fajar dan sebelum matahari terbenam
dapat membatalkan puasa. Namun apabila
makan atau minum pada waktu berpuasa
karena tidak disengaja, seperti lupa, maka hal

60 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

tersebut tidak membatalkan puasa, berapa pun


banyaknya kita makan atau minum.

Rasulullah saw bersabda:

Artinya:
”Barangsiapa yang lupa bahwa ia berpuasa dan
ia makan atau minum, maka hendaklah
disempurna-kan puasanya. Sesungguhnya
Allah yang memberi makan dan minum.” (HR.
Bukhari dan Muslim)

Sebagian ulama berpendapat bahwa


memasuk-kan sesuatu ke dalam lubang yang
ada di badan, seperti memasukkan sesuatu ke
dalam telinga, akan membatalkan puasa.
Namun apabila memasukkannya bukan melalui
lubang yang sudah ada di badan, seperti
disuntik, tidak membatalkan puasa.

b. Muntah yang disengaja


Apabila seseorang melakukan suatu
perbuatan dengan maksud agar muntah, seperti
mengorek-korek tenggorokan atau membaui
sesuatu, maka hal ini membatalkan puasa

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 61

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

walaupun tidak ada sesuatu yang masuk


kembali ke dalam tenggorokan ketika muntah.
Namun muntah yang tidak disengaja karena
pusing atau mual tidak membatalkan puasa.
Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda:

Artinya:
Telah berkata Rasulullah saw: ”Barangsiapa
terpaksa muntah, tidaklah wajib mengqada
puasanya, dan barangsiapa yang mengusahakan
muntah, maka hendaklah dia mengqada puasanya.”
(HR. Abu Dawud, Tirmizi, dan Ibnu Hibban)

Muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa

62 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

c. Bersetubuh di siang hari


Bersetubuh artinya berhubungan kelamin
yang dilakukan antara suami dan istrinya. Hal
ini akan membatalkan puasa apabila dilakukan
pada siang hari saat berpuasa. Namun Nabi
Muhammad saw memperbolehkan suami istri
melakukan persetu-buhan pada malam hari,
sebagaimana firman Allah swt.

Artinya:
”Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa
bercampur dengan istrimu...” (QS. Al-Baqarah:
187)

d. Keluar darah haid atau nifas


Darah haid adalah darah yang keluar dari
wanita yang telah balig sebulan sekali.
Sedangkan nifas adalah keluarnya darah dari
kelamin seorang ibu saat melahirkan. Keluarnya
darah haid dan nifas membatalkan puasa dan
menyebabkan adanya kewajiban untuk
mengqada, sebagaimana termaktub dalam
Hadis Nabi Muhammad saw.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 63

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”Dari Aisyah, katanya: ’Kami disuruh oleh
Rasulullah saw mengqada puasa, dan tidak
disuruhnya untuk mengqada salat’.” (HR.
Bukhari)

e. Kehilangan akal
Hilang akal pada saat berpuasa, seperti gila,
pingsan, atau sebab lainnya, dapat mem-
batalkan puasa, karena salah satu syarat puasa
adalah harus berakal. Kehilangan akal akan
membatalkan puasa walaupun hanya sebentar.

f. Murtad
Murtad artinya sesuatu yang menyebabkan
seseorang keluar dari agama Islam. Hal-hal
yang dapat menyebabkan seseorang keluar dari
agama Islam bermacam-macam, ada yang
berupa perbuatan, ucapan, ataupun iktikad
dalam hati, seperti mengiktikadkan bahwa Allah
lebih dari satu dan sebagainya.
Apabila seseorang melakukan salah satu
dari hal-hal tersebut, maka puasanya akan batal
dan ia tidak sah melakukan puasa. Sebab, ketika

64 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

murtad ia bukanlah orang Islam sebelum


mengucapakan kembali syahadat. Sedangkan
salah satu syarat sahnya puasa adalah Islam.

g. Keluar mani dengan sengaja


Keluarnya mani dengan sengaja karena
bersen-tuhan dengan perempuan atau secara
sengaja melakukan sesuatu yang menyebabkan
keluar mani, membatalkan puasa. Adapun
keluarnya mani secara tidak sengaja karena
mimpi atau mengkhayal, tidak membatalkan
puasa.

Setelah kalian memahami hal-hal yang dapat


membatalkan puasa, coba kalian ingat-ingat
kembali adakah dari hal-hal yang membatalkan
puasa di atas yang pernah kalian lakukan sewaktu
melaksanakan puasa. Jika ada, isilah kolom di
bawah ini!

Batal puasa yang pernah dilakukan saat


berpuasa:
1. ….,
2. ….,
3. ….,
4. ….,
Jelaskan mengapa hal itu kalian lakukan!

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 65

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

5. Orang yang Boleh Berbuka Puasa


Sebagaimana yang telah kalian ketahui, hukum
puasa ialah fardu ‘ain. Artinya, puasa itu wajib
dilaksanakan oleh setiap orang Islam, termasuk
kalian. Dalam keadaan normal, kalian tentu akan
menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan.
Namun pada saat-saat tertentu, sebagai manusia
seringkali kalian menghadapi situasi yang
menyebabkan kalian tidak bisa menjalankan puasa.
Bahkan orang tua atau orang dewasa di sekitar
kalian seringkali tidak berpuasa karena suatu
sebab.
Bolehkan dalam keadaan tertentu kalian tidak
berpuasa? Kalau boleh, hal-hal apa saja yang
menyebabkan kalian boleh tidak berpuasa?
Bagaimana hukumnya?
Dalam agama Islam, ada empat orang yang
boleh berbuka puasa pada bulan Ramadan. Adapun
keempat orang tersebut adalah sebagaimana yang
dapat kalian lihat pada gambar di bawah ini.

66 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Orang-orang yang diperbolehkan berbuka puasa


pada bulan Ramadan

Perhatikan gambar di atas! Setelah itu,


diskusikan dengan teman kalian siapa saja yang
diperbolehkan berbuka puasa. Tulis hasil diskusi
kalian dalam kolom di bawah ini!

Orang-orang yang diperbolehkan berbuka puasa


pada bulan Ramadan adalah:
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….

Menurut para ulama, mereka yang diperboleh-


kan berbuka puasa pada bulan Ramadan adalah
sebagai berikut.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 67

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

a. Orang yang sakit


Apabila seseorang sakit dan tidak kuasa
untuk berpuasa, atau jika berpuasa akan
menambah sakitnya bahkan memperlambat
kesembuhannya, maka diperbolehkan baginya
untuk berbuka atau tidak puasa. Namun apabila
ia sudah sembuh, maka ia wajib menggantinya
(qada) di luar bulan Ramadan sebanyak hari
puasa yang ditinggalkannya.

b. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh


(musafir)
Orang yang sedang dalam perjalanan jauh
boleh berbuka puasa dengan syarat-syarat
sebagai berikut.
1) Bepergian yang dilakukannya untuk
kepentingan yang baik, bukan untuk maksiat.
2) Jarak perjalanan yang ditempuhnya minimal
80,640 km. Dengan demikian, musafir yang
melakukan perjalanan dekat (kurang dari 80,
640 km) tetap wajib berpuasa.

Hukum yang memperbolehkan berbuka


puasa bagi orang sakit atau orang yang sedang
dalam perjalanan terdapat dalam firman Allah
swt.

68 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”...Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan
(dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya)
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada
hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu…” (QS. Al-Baqarah: 185)

c. Orang tua yang sudah lemah


Orang tua yang sudah lemah karena
ketuaannya walaupun dalam keadaan sehat, bukan
karena sakit, boleh berbuka dan tidak memiliki
kewajiban untuk menggantinya (qada). Namun
sebagai gantinya, ia wajib membayar fidyah
(bersedekah). Untuk setiap satu hari puasa yang
ditinggalkannya, ia harus mengeluarkan sedekah
sebanyak 3/4 liter beras atau makanan pokok lain
yang senilai dengan 3/4 liter beras kepada fakir
miskin.

Allah swt berfirman.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 69

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”...dan bagi orang yang berat menjalankannya,
wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan
seorang miskin...” (QS. Al-Baqarah: 184)

d. Wanita hamil atau menyusui bayi


Wanita yang sedang hamil atau menyusui
bayi boleh berbuka puasa jika dengan berpuasa
akan membawa mudarat kepada dirinya
maupun bayinya.

Wanita hamil dan menyusui diperbolehkan tidak berpuasa


pada bulan Ramadan

Namun demikian, ia wajib menggantinya


dengan melakukan qada. Adapun cara
menggantinya ada dua macam, yaitu sebagai
berikut.

70 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

1) Jika tidak berpuasa karena takut mudarat


terhadap anaknya, misalnya keguguran
untuk wanita hamil atau kurang susu yang
mengakibatkan sakit bagi anak yang disusui,
maka ia wajib mengqadanya dan membayar
fidyah.
2) Apabila tidak berpuasa karena khawatir akan
kesehatan dirinya, maka ia hanya wajib
melakukan qada sebagai orang yang sakit.

Rasulullah saw bersabda.

Artinya:
”Sesungguhnya Allah telah memberikan
keringanan untuk tidak berpuasa bagi musafir
(bepergian jauh) dan keringanan mengerjakan
separuh salat, juga memberikan keringanan
untuk tidak berpuasa bagi orang hamil atau
orang yang sedang menyusui.” (HR. Turmuzi
dan Abu Daud)

Demikianlah orang-orang yang diperbolehkan


untuk tidak berpuasa pada bulan Ramadan. Kalau
ada orang di sekitar kalian yang tidak berpuasa,
coba perhatikan apa penyebabnya!

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 71

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

C Hikmah Puasa Ramadan

Selain untuk mendekatkan diri kepada Allah swt,


ibadah puasa juga dapat menumbuhkan nilai-nilai yang
bermanfaat bagi pembinaan pribadi muslim. Hikmah
puasa Ramadan itu di antaranya:
1. melatih rasa disiplin, jujur, dan percaya diri;
2. melatih pengendalian diri;
3. memelihara kesehatan;
4. sebagai tanda terima kasih kepada Allah atas
nikmat-Nya yang tidak terbatas;
5. mendidik perasaan belas kasih terhadap fakir
miskin.

Dengan mengetahui hikmah yang terkandung


dalam ibadah puasa, diharapkan kalian dapat
melaksanakannya dengan ikhlas, hanya mengharap
rida Allah swt.

Melaksanakan Puasa dengan Baik


D dan Benar

Sebagai muslim yang saleh, tentu kalian telah


melakukan puasa. Agar puasa yang kalian lakukan sah dan
mendapat pahala, maka tentu saja puasa kalian itu harus
sesuai dengan syarat dan rukunnya. Untuk mengetahui
apakah puasa yang kalian lakukan sudah sesuai dengan
syarat dan rukunnya, isilah catatan kegiatan di bawah ini!

72 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Berilah tanda cek () sesuai dengan apa yang kalian


kerjakan saat melaksanakan puasa Ramadan!
Nama : .............................................
Sekolah : .............................................
Hari/Tanggal Berpuasa : .............................................

No. Indikator Puasa Ya Tidak


1. Syarat wajib puasa
a. Islam
b. balig
c. berakal sehat
d. mampu berpuasa

2. Rukun puasa
a. niat puasa
b. menahan diri dari
hal yang membatalkan
puasa

3. Sunah puasa
a. menyegerakan
berbuka
b. berbuka dengan
makanan yang
manis dan tidak
dimasak dengan api
c. berdoa sewaktu buka
puasa
d. mengakhirkan waktu
sahur
e. bersedekah/infak
f. tadarrus Al-Quran

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 73

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

No. Indikator Puasa Ya Tidak


4. Hal yang membatalkan
puasa
a. memasukkan sesuatu
ke dalam lubang
anggota tubuh
dengan sengaja
b. sengaja muntah
c. hilang akal
d. haid atau nifas
e. murtad

Siswa Orang tua

______________ ______________
Catatan: ___________________

Nilai
Tanda Tangan Guru

74 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Latihan Bab 4

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan singkat dan


tepat!
1. Puasa adalah ….
2. Jumlah rukun puasa ada ….
3. Contoh orang yang kehilangan akal adalah ….
4. Sejumlah makanan pokok sebagai pengganti puasa
yang ditinggalkan disebut ….
5. Mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan pada
bulan selain Ramadan disebut ….
6. Jumlah amalan sunah sewaktu berpuasa ada ….
7. Jarak bepergian yang menyebabkan boleh berbuka
puasa adalah … km.
8. Niat puasa Ramadan dilakukan pada ….
9. Memberi makan untuk berbuka bagi orang yang
berpuasa termasuk … puasa.
10. Bunyi lafal niat puasa adalah ….

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan


singkat dan benar!
1. Sebutkan syarat wajib puasa!
2. Sebutkan ayat Al-Quran yang mewajibkan kita
berpuasa!
3. Sebutkan rukun-rukun puasa!
4. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa!

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 75

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

5. Sebutkan orang-orang yang boleh meninggalkan


puasa!
6. Jelaskan cara mengganti puasa bagi orang yang
sudah pikun!
7. Sebutkan sunah-sunah puasa!
8. Berikan contoh sedekah!

76 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Amalan-Amalan Sunah
di Bulan Ramadan



Standar Kompetensi
Mengenal amalan-amalan di bulan Ramadan.

Kompetensi Dasar
• Menjelaskan ketentuan salat tarawih.
• Menjelaskan ketentuan salat witir.
• Menjelaskan keutamaan-keutamaan yang ada dalam
bulan Ramadan.

Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini diharapkan
kalian mampu:
• menyebutkan amalan-amalan di bulan Ramadan;
• hafal niat salat tarawih dan witir;
• menunjukkan waktu salat tarawih dan witir;
• menyebutkan bilangan rakaat salat tarawih dan witir;
• membiasakan salat tarawih dan witir;
• menyebutkan keutamaan salat tarawih dan witir;
• menyebutkan keutamaan bulan Ramadan.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 77

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Bulan puasa merupakan bulan yang sangat


istimewa, karena pada bulan tersebut pahala segala
amal kebaikan dilipatgandakan oleh Allah swt. Oleh
karenanya, pada bulan Ramadan umat Islam
berlomba-lomba dalam beramal baik. Apakah kalian,
orang tua, saudara, atau teman kalian juga berlomba-
lomba dalam berbuat kebaikan pada bulan Ramadan?
Sebagai anak saleh, tentu banyak amalan yang
kalian lakukan untuk menambah pahala puasa kalian.
Kalau kalian melakukannya, dapatkah kalian sebutkan
amalan apa saja yang biasa kalian lakukan? Tulislah
amalan yang biasa kalian lakukan pada bulan
Ramadan dalam kolom di bawah ini!

Amalan-amalan yang sering dilakukan pada bulan


Ramadan adalah:
1. ….
2. ….
3. ….
4. ….

Rasulullah saw banyak memberikan contoh amalan


yang dapat dilakukan pada bulan Ramadan, di
antaranya sebagai berikut.
1. Salat qiyamu Ramadan, yaitu salat yang dilaksana-
kan pada malam-malam bulan Ramadan. Salat
qiyamu Ramadan terdiri atas dua macam, yaitu:

78 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

a. salat tarawih;
b. salat witir.
2. Memperbanyak membaca Al-Quran (tadarrus)
3. I’tikaf
4. Sedekah dan infak

Pada pelajaran kali ini, kita hanya akan membahas


tentang amalan salat sunah tarawih dan witir pada
bulan Ramadan. Apa saja ketentuan-ketentuan salat
sunah tarawih dan witir itu? Untuk memahaminya, ikuti
penjelasan berikut.

A Salat Sunah Tarawih

Jika bulan Ramadan tiba, biasanya setelah


melaksanakan salat isya kita akan bangkit untuk
melakukan salat lagi delapan rakaat atau dua puluh
rakaat. Tahukah kalian salat apakah yang dimaksud?
Itu adalah salat tarawih. Tahukah kalian apa arti salat
tarawih itu? Berapakah bilangan rakaatnya? Kapan
waktu melak-sanakannya? Dan bagaimana cara
mengerjakannya?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan di atas, marilah kita belajar tentang salat
tarawih tersebut bersama-sama!

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 79

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

1. Pengertian dan Hukum Salat Tarawih


Salat tarawih artinya salat yang dikerjakan pada
malam bulan Ramadan setelah salat isya. Salat
tarawih disebut juga qiyamu Ramadan.
Salat tarawih boleh dikerjakan sendiri-sendiri
ataupun berjamaah. Tetapi yang lebih utama
dikerjakan adalah secara berjamaah. Sebab, selain
pahalanya lebih besar juga akan menampakkan
syiar Islam.
Adapun hukum mengerjakan salat sunah
tarawih adalah sunah muakkad (sunah yang sangat
dianjurkan) bagi kaum laki-laki dan perempuan.

2. Waktu dan Bilangan Salat Tarawih


Salat tarawih ini adalah salat sunah yang
dikerjakan setahun sekali, yakni selama bulan
Ramadan saja. Waktu melakukannya adalah
setelah kita selesai melaksanakan salat isya sampai
terbit fajar.
Adapun mengenai jumlah bilangan rakaat salat
tarawih berbeda-beda. Ada yang 11 rakaat, yaitu 8
rakaat salat tarawih dan 3 rakaat salat witir. Selain
itu ada yang 23 rakaat, yaitu 20 rakaat salat tarawih
dan 3 rakaat salat witir.

3. Cara Melaksanakan Salat Tarawih


Cara melaksanakan salat sunah tarawih sama
dengan cara mengerjakan salat fardu, yang

80 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

membedakan hanya pada niatnya saja. Adapun


cara melaksanakannya adalah sebagai berikut.
a. Jika kita mengerjakan salat tarawih yang 11
rakaat, maka cara mengerjakannya yakni tiap-
tiap 2 rakaat diakhiri dengan salam, jadi kita
melakukan 4 kali salam (8 rakaat). Setelah itu
ditambah dengan salat witir 3 rakaat. Atau bisa
juga dengan mengerjakan tiap 4 rakaat diakhiri
dengan salam, berarti kita melakukan 2 kali
salam (8 rakaat), lalu ditambah dengan witir 3
rakaat.
b. Jika kita mengerjakan salat tarawih yang 23
rakaat, maka dikerjakan dengan satu kali salam
tiap dua rakaat. Jadi kita melakukan 10 kali
salam (20 rakaat), dan diakhiri dengan 3 rakaat
salat witir.

Gerakan dan bacaan salat tarawih sama seperti


gerakan dan bacaan dalam salat fardu, hanya
niatnya yang berbeda. Adapun lafal niat salat sunah
tarawih adalah sebagai berikut.

a. Jika dikerjakan sendirian, maka lafal niatnya


adalah:

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 81

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

- - -
Usalli
. sunnatat tarawihi
. rak‘ataini mustaqbilal
- - - -
qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

b. Jika kita sebagai imam, maka niatnya adalah:

-
Usalli - - rak‘ataini imamam
sunnatat tarawihi
-
. .
-
- lillahi - -
mustaqbilal qiblati ada’al ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat menjadi
imam sambil menghadap ke kiblat, tunai karena
Allah Ta’ala.”

c. Jika kita sebagai makmum, maka niatnya


adalah:

82 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

- - - -
Usalli
. sunnatat tarawihi. rak‘ataini ma’mumam
- - --
mustaqbilal qiblati ada’al lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah tarawih dua rakaat menjadi
makmum sambil menghadap ke kiblat, tunai karena
Allah Ta’ala.”

B Salat Sunah Witir

Pada bulan Ramadan, kita sering melakukan salat


sunah witir setelah melakukan salat tarawih. Tahukah
kalian apa arti salat sunah witir itu? Berapa rakaat
bilangan salatnya? Kapan waktu melaksanakannya?
Dan bagaimana cara mengerjakannya?
Untuk lebih jelasnya mengenai salat witir ini, simak
baik-baik uraian berikut.

1. Pengertian dan Hukum Salat Witir


Witir artinya ganjil. Salat sunah witir berarti salat
sunah yang bilangan rakaatnya ganjil. Salat witir
ini dikerjakan pada malam hari sebagai penutup
salat, baik salat wajib maupun salat sunah.
Hukum mengerjakan salat witir adalah sunah
bagi kaum laki-laki dan perempuan. Rasulullah saw
bersabda:
Artinya:

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 83

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

”Kerjakanlah salat witir, karena Allah itu Tunggal


(Esa), dan sesungguhnya Dia menyukai bilangan
ganjil, wahai orang-orang yang ahli membaca Al-
Quran.” (HR. Turmuzi)

2. Waktu dan Bilangan Salat Witir


Waktu mengerjakan salat sunah witir adalah
sesudah salat isya dan rawatibnya, sampai terbit
fajar, baik pada bulan Ramadan ataupun pada
bulan-bulan lainnya.
Pada bulan Ramadan biasanya salat witir
dikerjakan setelah salat tarawih, dan pada tengah-
tengah Ramadan, yaitu tanggal 15 sampai dengan
akhir Ramadan disunahkan membaca qunut pada
rakaat terakhir dari salat witir, yakni sesudah
melakukan i’tidal.
Adapun jumlah bilangan rakaat salat witir harus
ganjil, yaitu satu, tiga, lima, tujuh, sembilan sampai
sebelas. Jadi, paling sedikit bilangan salat sunah
witir itu satu rakaat dan paling banyak sebelas
rakaat.

3. Cara Melaksanakan Salat Witir


Cara melaksanakan salat witir sama dengan
cara melaksanakan salat fardu biasa, bedanya
hanya pada niat. Salat witir boleh dikerjakan dengan
84 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

satu kali salam tapi tanpa tahiyyat awal, atau


dengan dua kali salam.
Misalnya, kita mengerjakan salat witir yang tiga
rakaat, maka kita boleh melakukannya dua rakaat
dulu dengan diakhiri salam, lalu diteruskan satu
rakaat lagi. Atau kita bisa melakukannya tiga rakaat
sekaligus dengan satu kali salam, tetapi tidak perlu
memakai tahiyyat awal. Begitu juga jika kita
melakukan salat witir yang lima, tujuh, sembilan,
dan sebelas rakaat boleh dilakukan secara
sekaligus tanpa tahiyyat awal, atau dua rakaat-dua
rakaat yang diakhiri dengan salam.
Adapun lafal niat salat sunah witir adalah
sebagai berikut.
a. Lafal niat salat sunah witir satu rakaat:

-
Usalli
. sunnatal witri rak‘atam mustaqbilal qiblati
- lillahi
ada’al - ta‘ala
- -

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir satu rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 85

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

b. Lafal niat salat sunah witir dua rakaat:

-
Usalli
. sunnatal witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati
- - - -
ada’al lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir dua rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

c. Lafal niat salat sunah witir tiga rakaat:

- . -. -
Usalli
. sunnatal witri salasa raka‘atim mustaqbilal
- - --
qiblati ada’al lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir tiga rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

86 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

d. Lafal niat salat sunah witir lima rakaat:

-
Usalli
. sunnatal witri khamsa raka‘atim
- - - - -
mustaqbilal qiblati ada’al lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir lima rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

e. Lafal niat salat sunah witir tujuh rakaat:

- -
Usalli
. sunnatal witri sab‘a raka‘atim mustaqbilal
- lillahi
qiblati ada’al - ta‘ala.
- -

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir tujuh rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 87

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

f. Lafal niat salat sunah witir sembilan rakaat:

- -
Usalli
. sunnatal witri tis‘a raka’atim mustaqbilal
- lillahi
qiblati ada’al - -
- ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir sembilan rakaat
sambil menghadap ke kiblat, tunai karena Allah
Ta’ala.”

g. Lafal niat salat sunah witir sebelas rakaat:

-
Usalli
. sunnatal witri ahada
. ‘asyara rak‘atam
- - - -
mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta‘ala.

Artinya:
”Aku niat salat sunah witir sebelas rakaat sambil
menghadap ke kiblat, tunai karena Allah Ta’ala.”

88 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Jika kita menjadi imam atau makmum, maka pada


lafal niatnya tinggal ditambahkan kata imaman ( )
atau ma’muman ( ) sesudah bilangan rakaat.

Keutamaan Salat Sunah Tarawih


C dan Witir

Salat sunah tarawih dan witir ini mempunyai


keutamaan-keutamaan, di antaranya sebagai berikut.
1. Mengerjakan ibadah sunah pada bulan Ramadan
sama pahalanya dengan mengerjakan ibadah
wajib. Maka jika kita mengerjakan salat sunah
tarawih dan witir dari malam pertama sampai akhir
bulan Ramadan, Insya Allah kita akan mendapat
balasan berupa pahala yang berlipat ganda dari
Allah swt.

2. Salat tarawih dan salat witir bisa menghapus dosa-


dosa yang telah lalu.

Rasulullah saw bersabda:

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 89

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Artinya:
”Barangsiapa mengerjakan puasa dengan penuh
iman dan mencari pahala kepada Allah, maka Allah
akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan mengerjakan salat sunah witir, maka


kita dimasukkan dalam golongan orang-orang yang
dicintai Nabi Muhammad saw.
Rasulullah saw bersabda:

Artinya:
Dari Abi Hurairah ra, ia berkata: Telah bersabda
Rasulullah saw: ”Barangsiapa yang tidak
mengerjakan witir, maka bukanlah golongan kami.”
(HR. Ahmad)

3. Melatih disiplin terhadap segala hal, terutama dalam


memanfaatkan waktu secara baik dan benar.
4. Melatih diri untuk bersikap sabar dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari.
5. Dengan adanya salat tarawih dan witir menandakan
bahwa tidak ada perbedaan perintah terhadap
orang yang kaya maupun miskin. Di hadapan Allah
swt, manusia adalah sama, yang membedakannya
hanyalah ketakwaan.
90 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Allah swt berfirman:

Artinya:
”…Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa…”
-
(QS. Al-Hujurat:
. 13)
6. Salat tarawih dan witir ini mendidik kita untuk
bertanggung jawab terhadap diri sendiri juga
terhadap Allah swt.
7. Dengan melaksanakan salat tarawih atau witir, kita
bisa menambah semarak syiar agama Islam.

D Keutamaan Bulan Ramadan

Dalam Islam, Ramadan adalah salah satu bulan


yang dimuliakan Allah. Allah juga memberikan
beberapa keutamaan pada bulan Ramadan. Beberapa
keutamaan dalam bulan Ramadan adalah:
1. bulan diturunkannya Al-Quran, yaitu pada tanggal
17 Ramadan;
2. bulan penuh berkah;
3. bulan dibelenggunya setan;
4. bulan ampunan dosa;
5. bulan dilipatgandakannya amal saleh;
6. Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari
seribu bulan.

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 91

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Latihan Bab 5

A. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!


1. Salat sunah tarawih dikerjakan sesudah melaksanakan
salat ....
2. Salat tarawih dikerjakan setahun sekali, yaitu pada
setiap bulan ....
3. Salat tarawih hukumnya ....
4. Salat tarawih sebaiknya dilakukan secara ....
5. Setelah selesai salat sunah tarawih, maka
dilanjutkan dengan salat ....
6. Jumlah bilangan salat sunah tarawih ada yang ...
dan ada yang ... rakaat.
7. Witir artinya ....
8. Salat witir termasuk salat ....
9. Bilangan salat witir yang paling banyak adalah ...
rakaat.
10. Waktu salat tarawih berakhir sampai ....

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini


dengan tepat!
1. Apa arti salat sunah tarawih?
2. Kapan waktu melakukan salat sunah witir?
3. Berapa jumlah rakaat salat sunah tarawih?
4. Berapa jumlah rakaat salat sunah witir?
5. Sebutkan keutamaan-keutamaan bagi orang yang
melakukan salat sunah witir dan tarawih!

92 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Tugas

Hafalkanlah lafal-lafal niat salat sunah witir dan tarawih!

Fikih 3 untuk MI Kelas 3 93

Click here to unlock PDFKit.NET


Generated by PDFKit.NET Evaluation

Abdul Ghani Asykur, H. Risalah Kumpulan Shalat Lengkap.


Bandung: Penerbit Husaeni.
Departemen Agama RI. 1985. Al-Quran dan Terjemahannya.
Jakarta: PT. Intermas Jakarta.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. 1993. Ensiklopedi Islam
Jilid 4. Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve.
Sulaiman Rasyid, A. 1992. Fikih Islam. Bandung: Sinar
Baru.
Rifa’i, Moh. Kifayatul Akhyar, Terjemah. Semarang: Toha
Putra.
Departemen Agama RI. 1994. Kurikulum Madrasah/GBPP
Tahun 1994. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.
Sayid, Sabiq. Fikih Sunah, Terjemah. Bandung: Al-Maarif.
Ibrahim Al-Bajuri, Syekh. Al-Bajuri Ala Ibnu Qasim Al-
Ghazali Syirkah. Bandung: Al-Maarif.

94 Fikih 3 untuk MI Kelas 3

Click here to unlock PDFKit.NET

You might also like