You are on page 1of 5

7 KEBIASAAN YANG BAIK YANG BISA

MENJADIKAN SESEORANG SUKSES DI


DUNIA DAN AKHIRAT
oleh Imam Nawawi pada 08 Mei 2011 jam 16:09

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Sering kali kita berpikir, bagaimana caranya agar kita bisa kaya secara materil
dengan waktu cepat, tapi sedikit di antara kita tidak memikirkan arti kaya yang
sebenarnya, kebiasaan kita sangat menentukan arah yang akan kita lalui, semoga
ilmu yang sedikit ini bisa menjadi motivasi bagi kita semua dan ana harap semoga
bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya...Aamiin Allaahumma Aamiin
^_^

1. Kebiasaan bersyukur

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih
baik. Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik,
tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk. Ada rahasia besar di balik
ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah. Hellen Keller yang buta dan
tuli sejak usia dua tahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di
seluruh dunia. Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah,
“Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan
Tuhanku”. Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara
bertahap. Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan,
keluarga, sahabat, dan sebagainya. Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur
atas kesusahan dan situasi yang buruk.

Hal ini sesuai dengan janji Allah yang termaktub dalam Qur'an Surat Ibrahim ayat
7 yang terjemahnya:

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: "Sesungguhnya jika kamu


bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Begitu juga sesuai dengan sabda Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam:

"Seutama-utamanya do'a adalah Alhamdulillaah" (HR. Turmudzi)

2. Kebiasaan berpikir positif

Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan. Kalau selalu
berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif. Ciri-ciri dari
pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang,
harapan dan suka cita. Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda
pikirkan. Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke
arah yang positif. Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa
banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif
yang akan Anda alami.

3. Kebiasaan berempati

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki


oleh banyak orang sukses. Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan
dengan orang lain adalah empati, kemampuan atau kepekaan untuk memandang
dari sudut pandang orang lain. Orang yang empati bahkan bisa merasakan
perasaan orang lain, mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap
orang lain. Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut
diperhatikan dan dimengerti orang lain. Meskipun tidak semua orang mudah
berempati, namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-
tindakan yang empatik. Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah
menempatkan diri pada posisi orang lain, belajarlah melakukan apa yang Anda
ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan mendahulukan yang penting


Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah. Jangan biarkan hidup
Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting
terabaikan. Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak,
kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan
produktif dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan bertindak

Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak
dicapai dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan,
maka langkah selanjutnya adalah bertindak. Biasakan untuk mengahargai waktu,
lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif. Banyak orang yang gagal dalam hidup
karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau
melangkah.

6. Kebiasaan menabur benih

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. Pada waktunya Anda akan
menuai yang Anda tabur. Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda
selalu menebar benih ‘kebaikan’. Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila
rajin menabur keburukan.

Hal ini sesuai dengan Firman Allah Ta'ala dalam Qur'an Surat az-Zalzalah ayat 7
dan 8 yang terjemahnya:

Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan


melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.

7. Kebiasaan hidup jujur


Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak
harga diri dan masa depan Anda sendiri. Mulailah membiasakan diri bersikap
jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain. Mulailah
mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko. Bila Anda berbohong,
kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

Disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad, dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidak akan lurus keimanan seorang hamba, sehingga lurus hatinya, dan tidak
akan lurus hatinya, sehingga lurus lidahnya."

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjadikan syarat lurusnya iman dengan


lurusnya hati, kemudian menjadikan syarat lurusnya hati dengan lurusnya lisan
(kejujuran).

Kadang seseorang mengucapkan kata-kata tanpa dipikirkan dan tanpa


dipertimbangkan sebelumnya, sehingga menimbulkan kerugian dan penyesalan.

“Sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengucapkan kata-kata tanpa


dipikirkan yang menyebabkan dia tergelincir ke dalam neraka yang jaraknya
lebih jauh antara timur dan barat”. (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)

Kita hendaknya hanya mengucapkan sesuatu yang bermanfaat, karena ucapan


yang mubah dapat mengarah kapada hal yang makruh atau haram.

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia
berbicara yang baik atau diam”. (Muttafaq ‘alaih, dari Abu Hurairah)

Bila seseorang telah mengerti bahwa ia akan dihisab dan dibalas atas segala yang
ucapan lidahnya, maka dia akan tahu bahaya kata-kata yang diucapkan lidah, dan
dia pun akan mempertimbangkan dengan matang sebelum lidahnya dipergunakan.
Allah berfirman: “Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan, kecuali di
dekatnya ada malaikat Raqib dan ‘Atid.” (QS. Qoof ayat 18)
Dalam kitab Sunan at-Tirmidzi, disebutkan suatu riwayat dari Ibnu Umar
rodliyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda:

"Janganlah memperbanyak kata (bicara) selain dzikrullah, karena banyak bicara


selain dzikrullah menjadikan hati keras. Dan orang yang terjauh dari Allah
adalah yang berhati keras."

Alhamdulillaahirobbil'aalamiin

Sumber : http://www.facebook.com/notes/imam-nawawi/7-kebiasaan-yang-baik-
yang-bisa-menjadikan-seseorang-sukses-di-dunia-dan-
akhirat/10150249427743203

You might also like