You are on page 1of 7

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


NOMOR : 10 TAHUN 2002

TENTANG

PENUNJUKAN BALAI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA


PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEBAGAI LABORATORIUM
PENGUJI KUALITAS LINGKUNGAN KERJA
DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA
DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Menimbang : a. bahwa berdasar Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor


119 Tahun 2001 tentang Penetapan Unit Pelaksanaan Teknis dan
Pengkukuhan Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah di
Lingkungan Pemerintah Propinsi Derah Istimewa Yogyakarta,
menyebutkan bahwa Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja adalah
merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi yang mempunyai tugas pembinaan, pengujian
kualitas lingkungan kerja serta perlindungan terhadap tenaga kerja;

b. bahwa dalam rangka perlindungan tenaga kerja dari potensi bahaya yang
ditimbulkan dalam proses produksi perlu menunjuk Balai Hiperkes dan
Keselamatan Kerja sebagai laboratorium penguji kualitas lingkungan kerja
dan pemeriksaan kesehatan kerja;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a


dan b perlu menetapkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa
Yogyakarta tentang Penunjukan Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Laboratorium Penguji
Kualitas Lingkungan Kerja dan Pemeriksaan Kesehatan Kerja Di Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah


Istimewa Yogyakarta jo. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950
sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang
Nomor 26 Tahun 1959;
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1069 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Ketenagakerjaan;
3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2000 tentang Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Departemen Tenaga
Kerja dan Transmigrasi;
8. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan di Tempat Kerja;
9. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 02/Men/1980
tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja;
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 02/Men/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Kerja di Perusahaan;
11. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 02/Men/1990 tentang
Pendayagunaan Fasilitas Hiperkes dan Keselamatan Kerja;
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 01/Men/1979
tentang Pengadaan Kantin dan Ruang Tempat Makan;
13. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 333/Men/1989 tentang
Diagnosis dan Pelaporan Sakit Akibat Kerja;
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep.1608/M/SJ/1991 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pendayagunaan Fasilitas Hiperkes dan Keselamatan
Kerja;
15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 51/Men/1999 tentang Nilai
Ambang Batas Potensi Bahaya Faktor Fisik di Tempat Kerja;
16. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep.3713/M/SJ/2000 tentang
Informasi Pelayanan Umum Di Lapangan Departemen Tenaga Kerja
Termasuk Pelayanan Di Bidang Hiperkes Dan Keselamatan Kerja;
17. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun
1997 tentang Pengendalian Pembuangan Limbah Cair ke dalam Air;
18. Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun
2001 tentang Pembentukan dan Organisasi Dinas Daerah di Lingkungan
Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
19. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 119 Tahun
2001 tentang Penetapan Unit Pelaksana Teknis dan Pengukuhan Unit
Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;

Memperhatikan : 1. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Nomor SE01/Men/1997 tanggal


16 Februari 1997 tentang Nilai Ambang Batas Bahan Kimia di Tempat
Kerja;
2. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor
Kep. 205/BAPEDAL/07/1996 tentang Pedoman Teknis Pengendalian
Pencemaran Udara Sumber Tidak Bergerak;
3. Surat Edaran Dirjen Bina Hubungan Ketenagakerjaan dan Pengawasan
Norma Kerja Nomor 86/BW/1989 tanggal 10 April 1989 tentang
Perusahaan Catering yang Mengelola Makanan bagi Tenaga Kerja;
4. Surat Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan No. B. 994/BAPEDAL/05/2000 tanggal 15 Mei
2000 Perihal Rekomendasi Laboratorium Lingkungan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
KESATU : Menunjuk Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Sebagai Laboratorium Penguji Kualitas Lingkungan Kerja dan
Pemeriksaan Kesehatan Kerja Di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, yang
jenis pengujian dan pemeriksaannya sebagaimana tersebut dalam Lampiran
Keputusan ini.

KEDUA : Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Daerah Istimewa Yogyakarta


memberikan rekomendasi atas hasil pengujian dan pemeriksaan lingkungan
kerja dan kesehatan kerja.

KETIGA : Semua biaya pengujian dan pemeriksaan dalam rangka pelayanan kepada
perusahaan dibebankan pada pihak perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KEEMPAT : Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam melakukan tugasnya dapat bekerjasama dengan pihak ketiga atau pihak
terkait lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

KELIMA : Hal-hal lain yang belum diatur dalam keputusan ini, secara teknis akan diatur
lebih lanjut oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta.

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan,


Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 1 Februari 2002

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

HAMENGKU BUWONO X

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :


1. Menteri Dalam Negeri di Jaklarta
2. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta
3. Menteri Lingkungan Hidup/Kepala BAPEDAL di Jakarta
4. Bupati/Walikota se Propinsi DIY
5. Kepala Bapedalda Propinsi DIY
6. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DIY
7. Kepala Dinas Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Sleman
8. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab/Kota se Propinsi DIY
9. Kepala Bapedal Kabupaten Bantul
10. Kepala Pedal Kota Yogyakarta, Kab. Sleman dan Kulon Progo
11. Kepala Bagian Ekobang Kabupaten Gunung Kidul
12. Ketua KADINDA Propinsi DIY
13. Pimpinan Perusahaan yang ada di wilayah DIY
14. Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja DIY

Untuk diketahui dan atau dipergunakan seperlunya.


LAMPIRAN
KEPUTUSAN GUBERNUR DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 10 TAHUN 2002
TANGGAL : 1 FEBRUARI 2002

JENIS PENGUJIAN LINGKUNGAN KERJA DAN


PEMERINKSAAN KESEHATAN KERJA

NO JENIS KEGIATAN SATUAN KETERANGAN


1 2 3 4

I PENGUJIAN LINGKUNGAN KERJA Minimal 1


tahun sekali
A Pengujian Potensi Bahaya Faktor Kimia:

1. Pengujian Gas, Uap


a. Dengan analisa secara UV Per parameter/sampel
(Spectrophotometer)
b. Dengan analisa secara GC (Gas Per parameter/sampel
Chromatograph)
c. Pengujian logam dengan AAS (Atomic Per parameter/sampel
Absrbtion Spectrophotometer)
2. Pengujian Debu
a. Debu total secara grafimetri Per sampel
b. Debu total dengan analisa partikel Per parameter/sampel
c. Debu logam dengan analisa atomic Per parameter/sampel
absorbtion spectrophotometer
d. Debu silica dengan analisa X-ray Per sampel
defractometri
e. Debu asbes Per sampel
3. Pengujian asap cerobong/pencemaran sumber Per parameter/sampel
tidak bergerak
4. Pemeriksaan air
a. Air limbah Per parameter/sampel
b. Air kebutuhan rumah tangga perusahaan Per parameter/sampel

B Pengujian Potensi Bahaya Faktor Fisik :

1. Pengujian Kebisingan
a. Tanpa analisa frekuensi Per 10 titik
b. Dengan analisa frekuensi Per 10 titik
2. Pengujian pencahayaan Per 100 M2
3. Pengujian Iklim kerja Per 3 titik
4. Pengujian getaran kerja Per sampel
5. Pengujian radiasi Per sampel
6. Pengujian ventilasi Per sampel

C Pemeriksaan Potensi Bahaya Faktor Biologi :

1. Pemeriksaan Bakteri Per lokasi


2. Pemeriksaan Virus Per lokasi
3. Pemeriksaan Parasit Per lokasi

II PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA Minimal 1


tahun sekali
A Pemeriksaan Kesehatan tenaga Kerja : Meliputi
pemeriksaan:
1. Pemeriksaan fisik Umum (dokter) Per orang − Awal (sebelum
2. Pemeriksaan lab. Klinis darah rutin Per orang bekerja,
3. Pemeriksaan lab. Klinis urine rutin Per orang − Berkala
4. Pemeriksaan Hapus darah Per orang (minimal
5. Pemeriksaan Virus mata & buta warna Per orang setahun sekali)
6. Pemeriksaan Fungsi pendengaran Per orang − Khusus
(Audiometri) Per orang
7. Pemeriksaan Fungsi paru (Spirometer) Per orang
8. Pemeriksaan Rontgen paru Per orang
9. Pemeriksaan toksikologi Industri (logam
dalam darah atau urine) Per orang
10. Pemeriksaan Kimia darah Per orang
11. Pemeriksaan serologi darah Per orang
12. Pemeriksaan Daya Kerja Fisik/DKF
(kesegaran jasmani)

B Pemeriksaan Ergonomi :
Per orang
1. Pengukuran antropometri Per sample
2. Pemeriksaan ukuran & design alat kerja Per jenis kerja
3. Pemeriksaan sikap dan cara kerja Per orang
4. Pemeriksaan kelelahan kerja

C Pemeriksaan Gizi Kerja :


Per sample
1. Pemeriksaan Nilai gizi kerja Per lokasi
2. Pemeriksaan Sanitasi & hygiene
prasarana/sarana penyelenggara
makan/catering di perusahaan

D Pemeriksaan psikologi kerja :


Per orang
1. Pemeriksaan stress kerja Minimal 1 tahun
sekali
III PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA

A Pemeriksaan Bahan :
Per sampel
1. Pemeriksaan air ketel uap Per sampel
2. Pemeriksaan air pengisi ketel uap

B Pemeriksaan Listrik : Per sampel


1. Uji tahan pentanahan instalasi listrik dan
penangkal petir Per sampel
2. Uji keseimbangan beban

IV PELATIHAN HIPERKES DAN


KESELAMATAN KERJA
Per peserta
1. Pelatihan HPKK bagi Dokter Per peserta
2. Pelatihan HPKK bagi Paramedis Perusahaan Per peserta
3. Pelatihan HPKK bagi Teknisi Perusahaan Per peserta
4. Pelatihan HPKK bagi Pengelolaan jasa boga Per peserta
5. Pelatihan pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran

GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

HAMENGKU BUWONO X

You might also like