Professional Documents
Culture Documents
b. Inkuiri (Inqury)
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat
seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Siklus inkuiri terdiri dari:
observasi (observation),
bertanya
(questioning),
mengajukan
dugaan
(hyphotesis), pengumpulan data (data gathering),
penyimpulan
(conclussion).
c. Bertanya (Questioning)
kegiatan bertanya antara lain; (1) menggali informasi, (2) mengecek pemahaman siswa, (3)
membangkitkan respon pada siswa, (4) mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa, (5)
mengetahui hal- hal yang sudah diketahui siswa, (6) memfokuskan perhatian siswa pada
sesuatu yang dikehendaki guru, (7) membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa,
masyarakat belajar, dua kelmpok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran
saling belajar satu sama lain. Seseorang yang terlibat dalam kegiatan masyarakat belajar
memberi
Kalau setiap orang mau belajar dari orang lain, maka setiap orang lain bisa menjadi
sumber belajar, dan ini berarti setiap orang akan sangat kaya dengan pengetahuan dan
pengalaman. Metode pembelajaran dengan teknik learning community ini sangat membantu
e. Pemodelan (Modeling)
yang bisa ditiru siswanya. Dalam pembelajaran kontekstual, guru bukan satu-satunya model.
Pemodelan dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Seorang bisa ditunjuk untuk
f. Refleksi (Reflection)
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir ke
belakang tentang apa-apa yang sudah kita lakukan di masa yang lalu. Refleksi merupakan
keterampilan yang diperoleh siswa. Penilai tidak hanya guru tapi bisa juga teman lain atau
pembelajaran kontekstual, hal-hal yang bisa digunakan sebagai dasar menilai prestasi
siswa antara lain: (1) proyek/kegiatan dan laporanya, (2) PR (Pekerjaan Rumah), (3) Kuis, (4)
Karya siswa, (5) Presentasi atau penampilan siswa, (6) Demonstrasi, (7) Laporan, (8) Jurnal,
keberhasilan peserta didik tercapai jika setiap anggota kelompoknya berhasil. Menurut Anita
lie dalam Ponco Sujatmiko (2005:145) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerjasama dengan
menyelesaikan pekerjaan di dalam kelas di mana siswa tersebut saling memperhatikan proses
menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif, siswa belajar dalam kelompok saling membantu
untuk menguasai bahan ajar. Menurut Stahl (1994) dalam bukunya Rachmadi Widdiharto
(2004:15) ciri-ciri pembelajaran kooperatif adalah : (1) belajar dengan teman, (2) tatap muka
antar teman, (3) mendengarkan antar anggota, (4) belajar dari teman sendiri dalam
kelompok, (5) belajar dalam kelompok kecil, (6) produktif berbicara atau mengemukakan
pendapat/gagasan, (7) siswa membuat keputusan, dan (8) siswa aktif. Sedangkan menurut
Johnson (1984) dalam bukunya Rachmadi Widdiarto (2004:16) belajar kooperatif mempuyai
ciri- ciri:
(1)
saling
ketergantungan
yang
positif,
(2)
dapat
berbagi tanggung jawab, (6) ditekankan pada tugas dan kebersamaan, (7 )mempunyai
keterampilan dalam hubungan sosial, (8) guru mengamati dan efektivitas tergantung pada
kelompok.
ciri sebagai berikut: (1) siswa belajar dalam kelompok, mendengar, mengemukakan pendapat,
dan membuat keputusan secara bersama, (2) kelompok siswa terdiri dari siswa-siswa yang
memiliki kemampuan yang tinggi, sedang, dan rendah, (3) jika dalam kelas terdapat siswa-
siswa yang terdiri dari berbagai ras, suku, agama, budaya, dan jenis kelamin yang berbeda,
maka diupayakan agar dalam setiap kelompok terdapat ras, suku, agama, dan jenis kelamin
yang berbeda pula, (4) penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada kerja
perorangan.
yaitu: (1) hasil belajar akademik, pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan
(2) pengalaman adanya keragaman, model pembelajaran kooperatif bertujuan agar siswa
dapat menerima teman-temannya yang memiliki berbagai macam perbedaan latar belakang,
menghargai pendapat orang lain, bekerja dalam kelompok dan sebagainya. Dalam model
pendekatan yang tepat, memilih topikyang sesuai, pembentukan kelompok siswa, menyiapkan
LKS atau panduanbelajar siswa, mengenalkan siswa kepada tugas dan perannya dalam
yang dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
menelaah pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Sebagai ganti mengajukan
Langkah 1 : Penomoran. Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggota 3-5 orang dan kepada setiap
prop_lien
Download this Document for FreePrintMobileCollectionsReport Document
This is a private document.
ums
kualitatif
pendekatan
kooperatif tipe
model pembelajaran
siswa
pembelajaran kooperatif
metode
(more tags)