Professional Documents
Culture Documents
KESAN:
PLEUROPNEUMONIA BILATERAL
Pemeriksaan
Penunjang
Patologi Anatomi (27/04/11)
Makroskopik : Diterima satu botol jaringan padat ukuran ± 1
x ½ x ½ cm – 2 kup ( 2 blok) dari hasil insisional biopsi
Mikroskopik : Sediaan terdiri atas sekeping jaringan masa
tumor epitelial yang tumbuh infiltratif. Sel pleiomorfik
dengan inti hiperkromatik dan kadang vesikuler. Mitosis
ditemukan. Tampak reaksi desmoplastik serta emboli
limfatik tumor.
•Pembesaran:
A= Sel duktus normal
B= Membran basalis
C= Lumen duktus
Struktur Payudara
Parenkim epitel 15-20 lobus yang mempunyai saluran (duktus
laktiferus) yang bermuara ke puting susu
Lemak, pembuluh darah, saraf, dan saluran getah bening
Otot
Fascia payudara dibungkus oleh fascia pectoralis superficial, di
mana bagian anterior dan poterior dihubungkan oleh lig. Cooper
26
VA S K U LA R I S A S I
Arteri
Cabang perforantes arteri
mammaria interna I, II, III,
dan IV glandula mammae
bagian medial
Rami pectoralis a.
thoracoacromialis
glandula mammae bagian
profunda
A. thoracalis lateralis
memperdarahi bagian
lateral glandula mammae.
A. thoracalis dorsalis
tidak memperdarahi
glandula mammae, tapi
sering terpotong pada
mastektomi radikal
pendarahan berat = the
bloody angle.
27
VA S K U LA R I S A S I
Vena
Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna
31
PEMBULUH LIMFE PAYUDARA
Dibedakan menjadi :
Kelenjar getah bening (KGB) regional
KGB non-regional
32
PEMBULUH LIMFE PAYUDARA
KGB non-regional
KGB servikal
KGB mamari interna kontralateral
37
Epidemiologi
Insiden Asia (20 kasus /100.000 penduduk) < Eropa
(100 kasus / 100.000 penduduk)
Metastase Kelenjar Getah Bening (KGB):
3% pada tumor ≤0,5 cm
7% pada tumor yang terdeteksi dengan mammografi
(tak teraba)
24% pada tumor yang teraba
Kanker terbanyak pada wanita hamil dan menyusui (1
kasus/3.000 kehamilan)
Tipe terbanyak karsinoma duktus invasif (65-80%)
Etiologi belum diketahui pasti
38
Faktor Resiko
Yang tidak dapat dicegah/dihindari:
♦Usia > 40 th
♦Riwayat kanker payudara dalam keluarga
♦Riwayat kanker payudara
♦Ras (♀ kulit putih > Afrika-Amerika)
♦Periode menstruasi (♀ dengan menarche
lebih awal [<12 th] atau menopause lebih
lambat [> 55 th], memiliki risiko yang >
tinggi)
Faktor Resiko
Yang dapat dicegah/dihindari:
Kontrasepsi oral
Terapi hormonal (postmenopause [kombinasi
estrogen dan progesteron jangka panjang])
Tidak menyusui
Konsumsi alkohol
Kegemukan dan diet tinggi lemak
Aktivitas fisik rendah
Faktor Resiko
♀ yang tidak menikah atau yang
menikah tetapi tidak pernah
melahirkan anak.
♀ yang melahirkan anak pertama
setelah berusia 35 tahun.
Mengalami radiasi sebelumnya pada
payudara.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
DIAGNOSIS
PASTI
Anamnesis
Mengenai faktor resiko : Mengenai keluhan pd payudara:
•Umur pasien •Nipple discharge --> serous, air, milk
•Riwayat reproduksinya like
•Umur menarche •Darah --> neoplasma
•Iregularitas menstruasi •Jernih/serous --> lesi jinak
•Umur saat menopause •Massa/benjolan payudara
•Riwayat operasi, hasil biopsi & •Sudah berapa lama
patologinya •Sudah diobati/belum
•Riwayat oovorektomi •Berubah mengikuti siklus mens/tidak
•Riwayat konsumsi hormon
replacement therapy/kontrasepsi
oral
•Riwayat kanker payudara & ovarium
pd keluarga
Gejala
Gejala awal tanpa keluhan, bila ada berupa:
Bentuk tidak teratur
Batas tidak tegas
Permukaan tidak rata
Konsistensi padat keras
Gejala lanjut kelainan pada kulit, berupa:
Infiltrasi
Retraksi puting susu
Peau’d orange (seperti kulit jeruk)
Satellite nodule (benjolan di kulit)
Ulserasi
Harus diperhatikan dalam pengelolaan:
Stadium dini prognosis lebih baik
Staging + histopatologis menentukan keputusan terapi dan
tindakan
44
Gejala
•Dimpling, discharge,
ulkus, peau d’orange
Pemeriksaan Fisik
Waktu : hari
ketujuh sampai
hari kesepuluh dari
hari pertama haid.
Kondisi: pasien
dengan badan
bagian atas
terbuka
Posisi:
Duduk atau berdiri
Berbaring
46
Posisi Pemeriksaan Fisik
47
PF Posisi Duduk /
• Teknik :
Berdiri
– Posisi tangan pasien relax di samping tubuh
– Posisi kedua lengan diangkat ke atas bersama-sama.
– Pemeriksa berdiri di depan dalam posisi sama tinggi
48
PF Posisi Duduk /
Yang dinilai:
Berdiri
Kesimetrisan payudara kanan dan kiri
Letak dan bentuk payudara
Ukuran payudara, tinggi dan besar kontur mammae,
terutama lipatan bawah
Perubahan kulit: kemerahan, udem, peau’d orange, skin
dimpling, ulserasi
Perubahan puting: tertarik/retraksi, edema, erosi, krusta
Ada atau tidaknya benjolan
Ada atau tidaknya gambaran neovaskularisasi
Ada atau tidaknya tanda-tanda radang
Apakah ada tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau
adakah bagian yang tertinggal pada saat kedua lengan
diangkat ke atas
49
PF Posisi Berbaring
• Posisi berbaring, dengan kondisi:
– Payudara jatuh tersebar rata di atas dada
– Kulit payudara tidak terlipat
– Tepi jaringan payudara sama tebal/tipis
– Payudara besar bahu/punggung diganjal dengan
bantal kecil
– Pemeriksa berdiri di samping penderita, di sebelah
payudara yang diperiksa.
50
PF Posisi Berbaring
Metode pemeriksaan:
Palpasi dengan falang distal dan falang medial jari II, III, dan IV
Teknik vertikall
Mulai pada daerah dekat ketiak
Gerakkan jari-jari ke arah bawah sedikit-sedikit sampai ke daerah
di bawah payudara
Gerakkan jari-jari ke arah atas
Teknik melingkar :
Mulai dari tengah ke arah luar sampai seluruh
payudara diperiksa
Daerah sekitar papil ditekan lihat adakah
cairan keluar
51
PF Posisi Berbaring
Menilai :
Massa tumor: ukuran (diameter terbesar), tumor
berdasarkan kuadrannya, bentuk, konsistensi, batas
tegas/tidak, terfiksasi atau tidak ke kulit atau dinding dada.
Puting susu: ada atau tidaknya cairan (discharge)
hemorrhagis, warna cairan.
Perbedaan tumor jinak dan ganas pada palpasi:
Tumor ganas: keras, tidak nyeri, ireguler, melekat pada
kulit atau dinding dada, skin dimpling, retraksi puting,
bloody discharge
Tumor jinak: kenyal, sering nyeri, batas tegas, tidak
melekat pada kulit atau dinding dada (mobile), tidak
terdapat skin dimpling, tidak terdapat retraksi puting, tidak
terdapat bloody discharge.
52
PF Kelenjar Getah
Bening
Kelompok KGB yang diperiksa:
Aksila,
Mammaria eksterna di anterior, di bawah tepi otot
pektoralis
Subskapularis di posterior aksila
Sentral di pusat aksila
Apikal di ujung atas fascia aksilaris
Supraklavikula
Infraklavikula
KGB leher utama
54
PF Kelenjar Getah
Bening
Teknik pemeriksaan:
Pasien posisi duduk sehingga fossa aksila jatuh ke bawah
mudah diperiksa
Pemeriksaan aksila kanan
Tangan kanan penderita diletakkan/jatuh lemas di tangan
kanan/bahu pemeriksa
Aksila diperiksa dengan tangan kiri pemeriksa
Demikian sebaliknya pada aksila kiri.
Menilai Status KGB:
Jumlah
Lokasi
Ukuran
Konsistensi
Terfiksasi satu dengan yang lain atau sekitar.
55
Klasifikasi Histopatologi
Karsinoma yang tidak spesifik
Ductal
Intraductal (insitu)
Invasif intraductal
Invasif yang tidak spesifik
Komedo
Inflamatory
Medullary dengan infiltrat limfosit
Mucinous (koloid)
Papillary
Scirrous
Tubular
Lain-lain
56
Klasifikasi Histopatologi
Lobular
In situ
Invasif in situ
Invasif
Nipple
Paget’s disease, yang tidak spesifik
Paget’s disease, dengan karsinoma
intraductal
Paget’s disease, dengan karsinoma invasif
intraductal
Lain-lain: karsinoma undifferentiated
57
Stadium
Stadium I : Ukuran tumor tidak
lebih dari 2 cm dan tidak
terdapat penyebaran ke organ
lain maupun di kelenjar getah
bening supraclavicula.
Stadium IV :
Ukuran tumor seberapapun
bilamana sudah ada penyebaran
di organ tubuh lain atau di
kelenjar getah bening
supraclavicula abdomen
STAGING
AMERICAN IIA T0 N1 M0
T1 N1 M0
JOINT IIB
T2 N0 M0
T2 N1 M0
COMMITTEE
T3 N0 M0
IIIA T0 N2 M0
T1 N2 M0
ON CANCER T2 N2 M0
T3 N1 M0
STAGE IIIB
T3 N2 M0
T4 N0 M0
GROUPING T4 N1 M0
T4 N2 M0
IIIC Any T, N3, M0
IV Any T, Any N, M1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Mammografi
• Ultrasonografi
• MRI
• Fine Needle Aspiration
Biopsy
• Termografi
• Scintigrafi
• Duktografi
MAMMOGRAFI
Indikasi :
Screening
• Usia >35 tahun
• Risiko tinggi kanker payudara
•Cancer phobia
Diagnostik
• Benjolan/rasa tidak enak pd payudara
• Pembesaran KGB aksila
• Metastasis tanpa diketahui tumor primer
71
Pemeriksaan Penunjang –
Mammografi
Cara:
Payudara ditekan di antara 2 plat selama beberapa
detik untuk meratakan dan melebarkan jaringan
payudarahal ini harus tetap dilakukan
Dilakukan pada 2 posisi (horizontal dan vertikal)
72
Pemeriksaan Penunjang – Mammografi
Tumor ganas
Tanda-tanda primer:
Kepadatan rontgenologik dari tumor karena
fibrosis reaktif, endapan mineral, vaskularisasi
meningkat, kadang perdarahan (endapan
hemosiderin) Batas-batas tumor tidak teratur, kurang
jelas, dan kabur
Perbedaan besar tumor pada pemeriksaan klinik dan
rotgenologik karena pertumbuhan infiltrasi, reaksi
jaringan tidak menunjukkan kelainan radiologik,
sekalipun bisa teraba bila ukuran tumor pada
palpasi jauh lebih besar dari gambaran radiologik,
berarti tumor semakin ganas
73
Perkapuran pada payudara (mikrokalsifikasi)
Pemeriksaan Penunjang –
Mammografi
Tumor ganas
Tanda-tanda sekunder:
Retraksi kulit
Penebalan kulit
Perubahan posisi papilla/areola (retraksi papila)
Kepadatan jaringan subareolar seperti jembatan
(bridge of tumor tissue)
Keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglanduler
tidak teratur lagi
Infiltrasi dalam jaringan lemak di belakang
payudara
Metastasis di kelenjar limfe aksiler (tidak khas,
hanya pada infiltrasi yang sudah luas) 74
Pemeriksaan Penunjang –
Mammografi
• Tumor jinak
– Lesi dengan densitas meningkat, batas
tegas, licin dan teratur.
– Ada halo (gambaran hitam melingkari
tumor) karena pendesakan jaringan
sekitar tumor terutama jaringan lemak
– Kadang-kadang tampak perkapuran
kasar
75
Gambaran Ganas
Tanda Primer Tanda Sekunder
- Kepadatan - Retraksi kulit
- Penebalan kulit
rontgenologik tumor, - Perubahan papila/areola
Bayangan kontras - Bridge of tumor tissue
• Daerah tumor & jaringan
meningkat, jelas dan
• Fibroglanduler tdk teratur
terang - Infiltrasi jar lemak
- Batas tumor - Metastasis kel. Limfe aksiler
– Comet sign
- Perkapuran
A stellate mass in the breast. The Clustered microcalcifications. Fine,
combination of a density with spiculated pleomorphic, and linear calcifications that
borders and distortion of surrounding cluster together suggest the diagnosis of
breast architecture suggests a malignancy ductal carcinoma in situ (DCIS)
USG
Indikasi
►Payudara padat pd
mammografi
►♀ hamil, menyusui, remaja
►Infeksi payudara
►♀ dg implant silikon
►Penuntun biopsi / aspirasi
Pemeriksaan Penunjang - Termografi
• Ditemukan oleh
Lawson (1956)
• Prinsip:
– Suhu kanker payudara
lebih tinggi dari
jaringan sekitarnya
– Darah vena dari lesi
kanker lebih panas dari
darah arteri yang
mendarahi lesi 79
Pemeriksaan Penunjang - Termografi
Gambaran keganasan pada
Termografi:
Bintik yang mengeluarkan panas yang lebih
tinggi dari 1,50 (hot spot)
Pendarahan yang meningkat setempat disertai
lebih banyak pembuluh atau darah yang
melebar
Peninggian suhu secara umum
Areola mammae bertambah panas
Keganasan
80
Pemeriksaan Penunjang – MRI
Untuk :
Wanita usia muda payudara padat
Terbukti ada mutasi genetik
Prinsip:
Menggunakan medium kontras
Gambaran dari gelombang magnet dan
radio
Sering dilakukan bersama mammografi
Kekurangan:
Lama
Mahal
Pemeriksaan terbaik untuk menilai
ruptur pada implan payudara
81
Pemeriksaan Penunjang – MRI
Scintimammografi
Cara: Zat radioaktif Tc 99 disuntikkan ke vena zat
radioaktif melekat pada sel kanker dilihat dengan
kamera khusus
Sensitivitas baik
Bisa untuk mendeteksi lesi multipel dan keterlibatan
KGB regional
Masih baru dan belum bisa dijadikan standar
Xerografi
Merupakan foto-electric imaging system
Ketepatan diagnostik cukup tinggi (95,3%). 82
Pemeriksaan Penunjang Lain
Duktogram/galaktogram
Cara: Bahan kontras disuntikkan pada papilla mammae
pemeriksaan X-ray tampak massa/tida
Untuk kasus sekret puting susu (terutama bila sekret
berupa darah)
Full-field Digital Mammograms (FFDM)
Mirip mammografi
Beda dengan mammografi:
Hasil pemeriksaan disimpan dalam computer
Bisa dilakukan penyesuaian terhadap hasil lebih jelas
83
Tanda Tumor Ganas pd USG
Batas tdk tegas & tdk teratur
Bentuk bervariasi : bulat, lobul, spikulasi
AP : Trans besar
Neovaskularisasi + distorsi arsitek parenkim
Perbedaan besar tumor sec klinis dan USG
Diagnosis Pasti
Diagnosa pasti
histopatologis
Melalui:
Insisional biopsi
Eksisional biopsi
Biopsi aspirasi jarum
halus (Fine needle
aspiration biopsy)
Needle core biopsy Fine Needle
Aspiration Biopsy
dengan jarum
Silverman 85
Diagnosis Pasti
Insisional biopsi
Mengangkat sedikit jaringan tumor
Untuk tumor-tumor ganas/inoperabel atau lebih besar
dari 5 cm.
Eksisional biopsi
Mengangkat tumor dengan jaringan sehat di
sekitarnya dengan jarak 0,5 cm
Bila tumor < 5 cm dan diperkirakan operabel/stadium
dini
Dilanjutkan pemeriksaan potongan beku (frozen
section) atau pemeriksaan PA
86
Fine Needle Aspiration
Biopsy
Jika ditemukan :
- Massa solid tidak
memproduksi cairan
- Cairan kental/banyak KARSINOMA
warna seperti darah
- Tdpt cairan, tp stlh
aspirasi massa tidak
mengecil
Fine Needle Aspiration
Biopsy
• Massa solid SUSPEK
• Gambaran klinis
KARSINOMA
KEGANASAN SITOLOGI
+
TERAPI KANKER
TATALAKSANA
• Operatif
• Radioterapi
• Kemoterapi
• Hormonal terapi
• Imunoterapi
• Evaluasi Respon
Terapi
• Rehabilitasi dan
Konstruksi
Pembedahan / operasi kanker
payudara
• bedah kuratif
Bedah kuratif yang mungkin dilakukan adalah
mastektomi radikal, dilakukan jika tumor
terbatas pada payudara dan tidak ada infiltrasi
ke dinding dada dan kulit mammae, atau
infiltrasi dari kelenjar limfe ke struktur
sekitarnya.
• Bedah radikal (Halsted ) angkat payudara dengan
sebagian besar kulitnya, m. pektoralis mayor, m.
pektoralis minor dan semua kelenjar aksila sekaligus.
• Bedah radikal yang dimodifikasi (Patey) , m.
pektoralis mayor dan m. pektoralis minor
dipertahankan jika tumor mammae jelas bebas dari
otot tersebut.
• Bedah konservatif (BCT) merupakan eksisi tumor
luas + diseksi aksila dan radiasi kuratif (uk tumor <
3cm)
Penatalaksanaan
Berdasarkan berdasarkan stadium
kanker payudara
Batas stadium yang operabel stadium
IIIA.
Stadium IIIB dan IV tidak bisa
dilakukan mastektomi, hanya terapi
paliatif
92
Penatalaksanaan berdasarkan
Stadium
Stadium I
Terapi utama: mastektomi radikal atau mastektomi radikal
modifikasi
Terapi ajuvan:
Tumor terletak di kuadran medial atau sentral
Operasi hanya eksisi tumor/mastektomi parsial
Lapangan operasi terkontaminasi sel kanker
Hasil PA kelenjar getah bening aksila mengandung metastase (N+)
Stadium II
Terapi utama: mastektomi radikal atau mastektomi radikal
modifikasi
Terapi ajuvan:
Radioterapi pasca bedah dengan dosis 4.000-6.000 rad
Kemoterapi dengan Cyclosphospamide, Metrotexate, dan Fluorourasil
(CMF) atau Cyclophospamide, Adriamycin, dan Fluorouracyl (CAF)
selama 6 seri setiap 4 minggu.
93
Penatalaksanaan berdasarkan
Stadium
Stadium III
Stadium III operabel
Terapi utama: mastektomi simpel dengan toilet aksila atau mastektomi
radikal modifikasi
Terapi ajuvan:
Radioterapi pasca bedah dengan dosis 4.000-6.000 rad
Kemoterapi dengan CMF atau CAF selama 6 seri setiap 4 minggu
Stadium III inoperabel
Terapi utama: radioterapi dengan dosis 4.000-6.000 rad, dilakukan
evaluasi ulang, bila jadi :
Operabel mastektomi simpel + toilet aksila
Inoperabel terapi seperti stadium IV
Terapi ajuvan: kemoterapi
Stadium IV
Tidak lagi dimastektomi. Pengobatan di sini tujuannya paliatif, bukan lagi
kuratif (menyembuhkan). Terapi utama stadium IV adalah terapi sistemik.
94
Terapi Paliatif
Tujuan:
Mempertahankan kualitas hidup
Menunda kematian
Menghilangkan rasa nyeri dan keluhan lain yang
menganggu
Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir
hayatnya
Membantu dukacita keluarga
Untuk :
Kanker payudara inoperabel
Kanker operabel/kurabel yang residif
95
Terapi Operatif
Breast Conserving Therapy (BCT)
Mastektomi Simple (Mc Whirter)
Mastektomi radikal (Halsted & Meyer)
Wangesten + Lewis
Dahl-Iverson + Tobiassen tahun 1950
Urban dan Ariel
Mastektomi radikal yang dimodifikasi
(Modified Radical Mastectomy)
Sentinel Limfe Node Biopsy (SLNB)
96
Terapi Operatif
• Breast Conserving Therapy (BCT)
• Subcutaneus mastektomi
• Mastektomi Simple (Mc Whirter)
• Mastektomi radikal
• Mastektomi radikal yang dimodifikasi
(Modified Radical Mastectomy)
• Sentinel Limfe Node Biopsy (SLNB)
97
Breast Conserving Therapy
(BCT)
Syarat BCT:
Tumor tidak lebih dari 2 cm
N1B kurang dari 2 cm
Belum ada metastasis jauh
Tidak ada tumor primer lainnya
Payudara kontralateral bebas tumor
Payudara bersangkutan belum pernah mendapat
pengobatan sebelumnya (kecuali lumpektomi)
Tidak dilakukan pada payudara ukuran kecil
Tumor primer tidak terletak di belakang puting
susu
98
Breast Conserving Therapy
(BCT)
Metode “Breast
Conserving
Surgery” (BCT)
Mengangkat tumor
dengan jarak 1 cm
(lumpektomi)
Diseksi KGB aksila
Diikuti radiasi post
operasi
Dulu disebut QUART
(quadranektomi +
axillary disection +
radioterapi)
99
Mastektomi Simple (Mc
Whirter)
• Prinsip:
– Mengangkat seluruh
jaringan payudara dalam
bentuk elips atau oval
dengan seluruh kulit dan
puting susu, dengan garis
tengah minimal 10-15 cm
– Tidak mengangkat kelenjar
getah bening regional
– Pengangkatan fasia
pektoralis
100
Subcutaneus Mastectomy
• Tanpa mengangkat puting dan areola
mammae
• Tanpa diseksi KGB aksila
• Semua tumor dan jaringan payudara
diangkat
101
Mastektomi Simple (Mc
Whirter)
Mengangkat tumor dengan jarak
0,5 – 1 cm dari pinggir tumor
(+areola mammae)
Mengangkat seluruh jaringan
payudara dengan batas:
Atas: clavicula
Medial : midsternal
Bawah: costae 6
Lateral: linea axillaris anterior
Dasar: fascia pectoralis major
Pasca bedah harus
penyinaran (mulai 7-10 hari
setelah operasi)
102
Mastektomi Simple (Mc
Whirter)
• Prinsip:
– Stadium I luka operasi ditutup secara primer
– Stadium II dan III dilakukan tandur alih,
kecuali bila payudara sangat besar sekali
sehingga ditutup dengan flap kulit
– Pasca bedah harus penyinaran (mulai 7-10
hari setelah operasi)
103
Mastektomi Simple (Mc
Whirter)
Keuntungan mastektomi simpel:
Morbiditas lebih sedikit daripada mastektomi radikal
Waktu operasi pendek penyebaran sel kanker selama
operasi sedikit
Edema lengan pasca bedah lebih sedikit
Deformitas berlebihan pada dinding toraks tidak terjadi
Operasi dapat dilakukan tanpa darah
“10 years survival rate overal” adalah 62%
Kekurangan mastektomi simpel:
Akibat radiasi penyembuhan luka terhambat atau teleangiektasia
Tidak bisa untuk sel kanker yang resisten radiasi
Dosis sinar untuk orang gemuk berkurang
Masa perawatan lama
104
Mastektomi Radikal
Pada tumor yang sudah
diketahui bersifat ganas
Mengangkat tumor dengan
jarak 0,5 – 1 cm dari pinggir
tumor (+areola mammae)
Mengangkat seluruh
jaringan payudara dengan
batas:
Atas: clavicula
Medial : midsternal
Bawah: costae 6
Lateral: linea axillaris
anterior
Dasar: fascia pectoralis
major
Mengangkat KGB aksila
level 1 dan 2
105
Pengangkatan KGB
• Level 1 inferior
M. pectoralis
minor
• Level 2 bawah
M. pectoralis
minor
• Level 3
superior M.
pectoralis minor
106
Mastektomi Radikal
Keuntungan mastektomi radikal:
Pengangkatan sel kanker dapat dilakukan secara total
Diseksi KGB regional diperiksa PA dapat diketahui ada
metastasis atau tidak
Dosis radiasi pasca bedah pada stadium II dapat dikurangi
Masa perawatan seluruhnya lebih cepat
“10 years survival rate” adalah 78%
Kekurangan mastektomi radikal
Deformitas dinding dada yang buruk
Edema lengan pasca bedah
Rekonstruksi plastik lebih sulit
Tangan terasa menebal
Wanita >65 tahun mortalitas tinggi tidak dianjurkan
107
Modified Radical Mastectomy
Prinsip:
M. pektoralis mayor
dan minor
dipertahankan
KGB aksila tetap
didiseksi
Ada 2 tipe :
Patey M. pectoralis
minor diangkat
Madden M.
pectoralis minor
dipertahankan 108
Modified Radical Mastectomy
• Kekurangan Metode Patey dan Madden
– KGB aksila yang berbatasan dengan KGB
thoracoacromialis tidak dapat dicapai
– Harus diikuti dengan penyinaran
• Tindak lanjut :
– Ada metastasis pada KGB yang didiseksi radiasi
regional dan kemoterapi ajuvan
– Kanker payudara kuadran sentral dan medial
radiasi KGB regional regional
109
Sentinel Limfe Node Biopsy
(SLNB)
Belum ada di Indonesia
Prinsip:
Bahan kontras untuk mengenai KGB metatastasis dimasukkan
Pengangkatan KGB selektif pada KGB yang mengalami
pewarnaan (berarti ada metastasis)
Bahan kontras / marker:
blue dye (isosulfan)
Isotop
Cara:
Sebelum operasi disuntikkan radioaktif blue dye (isosulfan)
Nodus yang mengalami pewarnaan dilakukan pengangkatan
Operasi mastektomi tetap dilakukan
Hasil angka kekambuhan menurun
110
Kemoterapi
Penting 20% dari karsinoma mammae Ø 1 cm
telah mengalami mikromestastasis
Kemoterapi kombinasi yang sering digunakan:
Siklosfosfamid (Cytoxan), metotreksat, dan 5-fluorouracil
(CMF)
5-fluorouracil, doxorubicin (adriamycin), dan siklosfosfamid
(FAC)
Kemoterapi baru:
Anthracyclines
Taxanes
Gemzitabine
Gapecitabine
Vinorelbine.
111
Kemoterapi
• Diberikan sebagai :
– Kemoterapi ajuvan pada pasien dengan
metastasis KGB regional pada pemeriksaan
histopatologi pasca mastektomi untuk
menghambat mikrometastasis
– Kemoterapi paliatif pada pasien yang telah
metastasis secara sistemik.
– Kemoterapi neoajuvan diberikan sebelum
mastektomi
112
Kemoterapi Neoajuvan
Disebut juga: kemoterapi induksi /
kemoterapi preoperatif / kemoterapi primer
Cara pemberian :
Kemoterapi sistemik sebelum terapi loco-regional
Pada kanker stadium dini atau lokal
Tujuan
Pengecilan masa tumor di payudara dan KGB aksila
supaya operasi lebih sederhana
Menilai respon terapi kemoterapi untuk menentukan
prognosis
113
Kemoterapi Neoajuvan
Keuntungan pemberian kemoterapi sebelum pembedahan:
Eradikasi mikrometastasis sebelum ada manipulasi lokal.
Vaskularisasi di sekitar tumor masih baik sehingga efek obat kemoterapi
maksimal
Penilaian respon kemoterapi in vivo efek bisa langsung dilihat pada
tumor yang masih ada
Ukuran tumor dan jumlah KGB metastasis sudah berkurang sebelum
operasi operasi lebih sederhana
Kerugian kemoterapi neoajuvan:
Terapi operatif tertunda merugikan terutama pada kanker operabel tapi
tidak respon kemoterapi
Massa tumor besar beban kemoterapi berat
Diduga berisiko pada operasi dan terapi radiasi lanjutan
Regimen : NAC diberikan selama 4 siklus (3 minggu/siklus)
sebelum pembedahan
114
Radioterapi
Radioterapi kuratif
Tujuan: mempertahankan mammae
Harus dikombinasikan dengan terapi lain
terapi tunggal tidak efektif
Radioterapi paliatif
Pada tumor yang inoperabel, yaitu:
Tumor >5 cm
Perlekatan dinding dada
Radioterapi standar radiasi seluruh
payudara, kGB aksila dan supraklavikula
Penyulit limfedema 115
Kombinasi Kemoterapi dan
Radioterapi
Tujuan :
Meningkatkan respon pengobatan
Menurunkan morbiditas
Meningkatkan kemampuan mempertahankan
keutuhan organ
Alasan :
Angka kegagalan radiasi saja cukup tinggi
terutama untuk tumor besar dan stadium lanjut
Radiasi + kemoterapi perbaikan survival +
penurunan alat kekambuhan
116
Kombinasi Kemoterapi dan
Radioterapi
Prinsip kombinasi kemoterapi dan radiasi
Radiasi pengaruh langsung pada tumor dan
jaringan sekitar
Kemoterapi pengaruh pada siklus sel tumor dan
jaringan sekitar
Radias + kemoterapi efek sinergis
Waktu pemberian :
Berdasarkan prognostik dan karakteristik tumor
Resiko metastasis rendah mula-mula radiasi, diikuti
kemoterapi
Resiko metastasis tinggi mula-mula kemoterapi,
diikuti radiasi 117
Kombinasi Kemoterapi dan
Radioterapi
Rekomendasi Danish Breast Cancer Cooperation
Group
Kemoterapi (CEF) selama 7 siklus (3 minggu/siklus)
Radiasi selama 6 bulan.
Berdasarkan tujuan pengobatan:
Neoajuvan kemoterapi diikuti radiasi
Konkomitan / rekuren / radiosensitizer kemoterapi dan
radiasi diberikan bersamaan terutama pada stadium
lanjut toksisitas tinggi
Ajuvan radiasi setelah kemoterapi
Cara pemberian optimal belum ditetapkan pasti
Prinsip yang berlaku pasien resiko tinggi diberikan
kemoterapi sebelum radiasi
118
Terapi Hormonal
Merupakan terapi aditif (tidak boleh diberikan
tunggal)
Indikasi
Wanita pascamenopause dengan ER (estrogen
receptor) dan PR (progesterone receptor) positif
Pemeriksaan histopatologik metastastis
kelenjar aksila
Jenis terapi
Obat Tamoxifen (SERM = selective estrogen
receptor modulator) inhibitor kompetitif
estrogen Diberikan selama 5 tahun
Operatif o varektomi, adrenalektomi,
hipofisektomi
Manfaat tamoksifen
Mencegah kanker payudara kontralateral
Menurunkan insiden infark miokard dan stroke
Mengurangi osteoporosis
119
Evaluasi Respon Pengobatan
Kanker (rekomendasi WHO)
• Evaluasi respon obyektif
– Respon komplit (CR = complete response)
Tidak ditemukan penyakit pada 2 pemeriksaan selama 4
minggu.
– Respon parsial (PR = partial response)
Pengecilan volume >50%, tidak ada tumor baru
– Tak ada perubahan (NC = no change = stable
disease) Pengecilan masa/volume tumor <50% atau
peningkatan masa tumor <25%.
– Penyakit progresif (PD = progressive disease)
Peningkatan masa tumor >25% atau ada pertumbuhan
tumor baru. 120
Evaluasi Respon Pengobatan
Kanker (rekomendasi WHO)
Evaluasi respon subyektif
0 Baik Dapat bekerja normal tanpa hambatan
1 Cukup Keterbatasan pekerjaan fisik berat, tetapi
dapat bekerja ringan tanpa hambatan (dapat tegak dan
jalan/ambulatory)
2 Lemah Tidak dapat bekerja, tetapi dapat melayani
dirinya sendiri. Dapat tegak lebih dari 50% dari waktu
sadar.
3 Jelek Terbatas dalam melayani diri sendiri. Lebih
dari 50% waktu sadarnya berada di kursi roda atau tempat
tidur.
4 Jelek sekali Tidak dapat bangun dan merawat
dirinya sendiri. Hanya dapat tiduran sendiri.
121
Evaluasi Respon Pengobatan
Kanker (rekomendasi WHO)
• Evaluasi toksisitas atau efek samping
pengobatan
– Dibagi : akut, subakut, dan kronis
– Gradasi: ringan, sedang, berat atau 0-4
– Efek samping: mual, muntah, mielosupresi,
trombositopenia, alopesia
122
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Payudara
Tujuan kepercayaan diri pasien
Paling banyak pada usia 30-55 tahun
Waktu minimum 6 bulan setelah mastektomi
Komplikasi:
Infeksi
Perdarahan
Kebocoran/mengecilnya implan
Silikon migrasi
Kontraktur pada kapsulnya
Kalsium deposit
Hilangnya sensasi puting susu
Gangguan penilaian mamografi
123
Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Payudara
Tujuan kepercayaan diri pasien
Paling banyak pada usia 30-55 tahun
Waktu minimum 6 bulan setelah mastektomi
Komplikasi:
Infeksi
Perdarahan
Kebocoran/mengecilnya implan
Silikon migrasi
Kontraktur pada kapsulnya
Kalsium deposit
Hilangnya sensasi puting susu
Gangguan penilaian mamografi
124
Tahap Rekonstruksi
125
Tahap Rekonstruksi
126
Prognosis
Stadium I
Five years survival rate : 95%
Stadium II
Fiye years survival rate : 80%
Angka kekambuhan lokal: 6%
Stadium III
Five years survival rate: 40%
Stadium IV
Five years survival rate: 10%
Prognosis buruk pada :
Kanker yang muncul pada kehamilan
Kanker dengan diferensiasi sitologis buruk
Metastasis ke KGB dan pembuluh darah
Indeks timidin tinggi jumlah sel yang berkembang banyak
Respon terapi buruk
127