You are on page 1of 10

ARTIKEL

KENAKALAN REMAJA
PENYEBAB DAN ANTISIPASINYA





S1 PGSD







MAKNA , CONTOH , DAN MACAMNYA DARI FONEM , SUKU KATA,
MORFEM, KATA, FRASE, KLAUSA, KALIMAT, PARAGRAF, WACANA

1. FONEM
Yaitu : satuan bunyi bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti.
Contoh : dari, daki, dahi, dasi atau lari, tari, mari, sari
Jika satu unsur diganti dengan unsur lain maka akan membawa akibat
yang besar yakni Perubahan Arti
Dalam Bahasa Indonesia secara resmi ada 32 fonem yang terdiri atas :
a. Fonem vokal 6 buah : /a/,/i/,/u/,/e/,/a/,/o/
b. Fonem diftong 3 buah : /oy/,/ay/,dan /ou/
c. Fonem konsonan 23 buah : /p/ , /b/ , /m/ , /t/ , /d/ , /n/ , /c/ , /j/ , /n/ ,
/k/ , /g/ , /h/ , /y/ , /r/ , /l/ , /w/ , /s/ , /z /, /f /, /h/ , /x/ , dan /?/
Fonologi yaitu : ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi
bahasa
2. Suku Kata ,bagaimana bunyi itu diucapkan oleh alat ucap manusia
Yaitu : bentuk satuan dari fonem-fonem
Suku kata dapat diidentifikasi dengan mengidentifikasi fonem vokalnya
karena fonem vokal merupakan puncak sonoritas (kenyaringan)
Adanya fonem vokal dapat menandai jumlah suku kata pada
setiap kata dasar. Kata dasar Bahasa Indonesia sebagian besar terdiri
atas dua suku kata. Sebagian lainnya memiliki 1, 3, 4, dan 5 suku kata.
Contoh :
Struktur Suku Kata
1. KVKKK Korps
2. KKVKK Pleks = kompleks
3. KKKVK Struk = struktur
4. KKKV Stra = strategi
5. KVKK Teks / dern = tekstil / modern
6. KKVK Spon = Spontan
7. KKV Gra / pla = granat / planet
8. KV Ku, da, la, ri, di, ti, ba
9. VK Il, in = ilmu, indah
10.V Obat, ukur, emas, ekor

Ketr : K = konsonan
V = vokal
3. Morfem
Yaitu : satuan bahasa yang ikut serta dalam pembentukan kata.
Morfologi : ilmu bahasa yang membahas tentang bentuk-bentuk kata.
Contoh : Yandi membantu Ayah berkebun
Yandi – membantu – Ayah – benkebun →ke empat satuan ini mempunyai
arti karena itu disebut satuan gramatik
Satuan Yandi dan Ayah tidak dapat diuraikan lagi

1
Satuan membantu dan berkebun dapat diuraikan
Membantu = mem + bantu
Berkebun = ber + kebun
Satuan bantu dan kebun mengandung makna tersendiri
sehinggga dapat membentuk kalimat yang disebut satuan
gramatis
Satuan mem dan ber belum mengandung makna tersendiri
sehingga tidak dapat membentuk kalimat yang disebut satuan
nongramatis
Morfem ada 2 macam yaitu :
1). Morfem bebas
Yaitu : morfem yang mempunyai potensi untuk berdiri sendiri
sebagai kata dan dapat langsung membentuk kalimat.
Contoh : bantu ia mandi
Kebun bunga itu indah
2). Morfem terikat
Yautu : morfem yang belum mengandung arti maka morfem ini
belum mempunyai potensi sebagai kata.
Untuk membentuk kata morfem terikat harus digabung morfem
bebas
Morfem terikat ada 2 macam yaitu :
1. Morfem terikat morfologis ( terikat pada kata )
Yaitu : morfem yang terikat pada sebuah morfem dasar
adalah sebagai berikut :
a. Perfiks : awalan ; per-,me-,ter-,di-,ber-, dll.
b. Infiks : sisipan ; er , el , em
c. Sufiks : akhiran ; -an, -kan, -i
d. Konfiks : imbuhan gabungan senyawa ; per – an: ke – an
2. Morfem terikat pada kalimat ( sintaksis )
Yaitu : morfem dasar yang tidak mampu berdiri sendiri
sebagai kata.
Contoh : Dia yang menulis dan menjual buku itu.
Kalimat diatas jika diklasifikasikan berdasarkan morfemnya
sebagai berikut :
- Dia, nulis (tulis), jual, buku, itu → morfem bebas
- Me-, men- → morfem terikat morfologis
Bagaimana dengan morfem yang dan morfem dan ?
• Morfem dan dan morfem dan belum dapat berdiri sendiri
sebagai kata karena tidak mengandung makna
tersendiri.

Fungsi morfem terikat morfologi ( imbuhan ) yaitu :


1. Imbuhan berfungsi membentuk kata kerja
Contoh : me-,ber-,per-,-kan,-i,ber-an
Seperti : membantu,berjalan,perbanyak,siapkan,datangi,bergantian.
2. Imbuhan berfungsi membentukkata benda
Contoh : pe-,ke-,-an,ke-an,per-an,-man,-wan,-wati

2
Seperti : penyayang,
kekasih,pemberian,kebaikan,seniman,bangsawan,biarawati
3. Imbuhan berfungsi membentuk kata sifat
Contoh : ter-,-i,-wi,-lah
Seperti : terpandai,hewani,manusiawi,ilmiah
4. Imbuhan berfungsi membentuk kata bilangan
Contoh : ke-,se-,
Seperti : kedua,sehelai
5. Imbuhan berfungsi membentuk kata tugas
Contoh : se-,se-nya
Seperti : selama,sebenarnya

4. Kata
Yaitu : kumpulan dari beberapa huruf yang diucapkan dan mengandung
makna sebagai ungkapan perasaan.
Kata dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1. Partikel
Yaitu kata yang jumlahnya terbatas,biasanya tidak mengalami
proses morfologis, dan bermakna gramatikal dan dikuasai dengan
cara menghafal.
Contohnya : yang,dari,di,ke,pada
2. Kata penuh
Yaitu mempunyai ciri yang berlawanan dengan partikel yang
terutama maknanya bersifat leksikal.
Macam-macam kata penuh :
1. Verba (kata kerja)
2. Nomina (kata benda)
3. Afektiva (kata sifat)
4. Adverbia (kata keterangan)
5. Preposisi (kata depan)
6. Konjungsi (kata sambung)
7. Numeralia (kata bilangan)

5. Frase
Yaitu gabungan dua kata atau lebih yang tidak berciri predikatif
sedangkan intonasinya sangat menentukan apakah satuan itu berupa
frase atau bukan
Frasa dapat digolongkan berdasarkan macam strukturnya yaitu :
1. Frasa eksosentris yaitu : frasa yang tidak mempunyai unsur inti
Contoh : berciri predikatif bisa membentuk S – P
Rumah dijual → kalimat
S P
Rumah Paman → frasa

3
2. Frasa endosentris yaitu frasa yang mempunyai unsur inti
Contoh : Anjing tidur jangan diganggu → frasa
S P
Anjing tidur → inti

6. Klausa
Yaitu satuan gramatikal yang berupa kelompok kata yang sekurang-
kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi
kalimat.
Klausa dibagi 2 yaitu :
1). Klausa bebas
Yaitu klausa yang dapat berdiri sendiri menjadi kalimat
2). Klausa terikat
Yaitu klausa yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat
Contoh klausa = kami datang sebelum pertunjukan dimulai.
- Kami datang → klausa bebas
- Pertunjukan dimulai → klausa terikat
- Sebelum → konjungsi
7. Kalimat
Yaitu kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan
perasaan, perkataan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri,
mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial
terdiri dari klausa.
Kalimat dapat di kategorikan berdasarkan lima kriteria yaitu :
1. Jumlah dan macam klausa
a. Kalimat sederhana atau kalimat tunggal
Yaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas
Contoh : mereka menikah kemarin
b. Kalimat tersusun
Yaitu kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan satu klausa
terikat
Contoh : Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar
c. Kalimat majemuk / setara
Yaitu kalimat yang terdiri dari satu atau lebih klausa bebas
Contoh : Kami masuk kelompok pertama, sedangkan mereka
masuk kelompok kedua
d. Kalimat majemuk bersusun
Yaitu kalimat yang terdiri atas gabungan kalimat majemuk dan
bersusun
Contoh : Mereka sadar bahwa berita itu tidak benar, tetapi
mereka sudah tidak mau peduli lagi
2. Struktur inten klausa
a. Kalimat lengkap
Yaitu kalimat yang mempunyai unsur-unsur pengisi fungsi
gramatikal yang lengkap terutama S – P
4
Contoh : Dia makan
S P
b. Kalimat tak lengkap
Yaitu kalimat yang salah satu unsur pengisi fungsi gramatikanya
tidak ada
Contoh : Baik !
Sedang makan
3. Berdasarkan jenis tanggapan yang diharapkan
a. Kalimat Pernyataan
Yaitu kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa perhatian
Contoh : alfi sedang menuju kemari
b. Kamlimat Pertanyaan
Yaitu kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa jawaban
benbentuk ajaran
Contoh : Mengapa dia terlambat ?
c. Kalimat Perintah
Yaitu kalimat yang mengharapkan tanggapan berupa perbuatan
Contoh : Ayo kita berangkat !
4. Berdasarkan sifat hubungan pelaku dan perbuatan
a. Kalimat aktif
Yaitu kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai pelaku
Contoh : Adik menendang anjing itu
b. Kalimat pasif
Yaitu kalimat yang memperlihatkan subjek sebagai tujuan atau
sasaran perbuatan
Contoh : Anjing itu ditendang adikku
c. Kalimat tengah
Yaitu kalimat yang subjeknya merupakan pelaku dan tujuan
Contoh : Dia sedang bercukur
d. Kalimat netral
Yaitu kalimat yang tidak berstruktur pelaku perbuatan
Contoh : Sule pelawak
5. Berdasarkan ada tidaknya unsur ingkar didalam predikatnya.
a. Kalimat positif (kalimat afirmatif) yaitu kalimat yang tidak
mengandung unsur negatif
b. Kalimat negatif atau kalimat ingkar
Yaitu kalimat yang mengandung unsur negatif
Contoh : Tidak atau bukan
8. Paragraf

9. Wacana
Yaitu kesatuan makna (semantris) antar nagian didalam suatu bangun
bahasa
Sebagai kesatuan yang abstrak wacana dibedakan dari :

5
- Teks - bacaan - inskripsi
- Tulisan - tuturan
Yang mengacu pada makna yang sama yaitu wujud konkret yang
terlihat, terbaca, atau terdengar.
Jenis-jenis wacana sebagai berikut :
1. Wacana Ekspresif
Apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis
sebagai sarana ekspresi
Contoh : wacana pidato
2. Wacana Fatis
Apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar
komunikasi
Contoh : wacana perkenalan dalam pesta
3. Wacana Informatika
Apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi
Contoh : wacana berita dalam media masa
4. Wacana Estetika
Apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan dengan
keindahan pesan
Contoh : wacana puisi dan lagu
5. Wacana Direktif
Apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra
pembaca
Contoh : wacana khotbah
6

You might also like