Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ditunjang dengan teknologi yang telah maju dan modern. Salah
ada sesuatu yang ingin dicapai dan orang berharap aktivitas kerja
mekanis, iklim kerja dan radiasi), Faktor kimia (gas, uap, debu, kabut
3
fume, asap, awan, cairan dan benda padat), Faktor biologi (tumbuhan
dan hewan), Faktor fisiologis (konstruksi mesin, sikap dan cara kerja),
kerja yang terpapar panas suhu tubuhnya akan meningkat. Ini terjadi
karena adanya aliran panas dari lingkungan kerja yang suhunya lebih
tinggi ke tubuh tenaga kerja yang suhunya lebih rendah sampai dalam
(Depnaker, 2004)
fisik akibat kerja rutin, 28% mengeluhkan kelelahan mental dan sekitar
atau biasa disebut ruang terbatas memiliki suhu yang relative tinggi
sebagai berikut : titik 1 (28,8), titik 2 (29,3), titik 3 (29,8), titik 4 (28,6),
temperature suhu yang naik, pekerja juga terganggu oleh suara bising
ada pula yang kurang seperti pengukuran yang dilakukan pada tahun
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2010.
2. Tujuan Khusus
Tahun 2010.
Tahun 2010.
Tahun 2010.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
2. Bagi Fakultas
3. Bagi Perusahaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lingkungan Fisik
1. Kebisingan
baik pada industri besar seperti pabrik baja, pabrik mobil maupun
a. Pengertian Kebisingan
paling berbahaya.
berikut:
manusia.
b. Jenis Kebisingan
dan lain-lain.
ledakan.
c. Pengaruh Kebisingan
pekerja
3) Mengurangi konsentrasi
d. Pengukuran Kebisingan
2. Getaran
a. Pengertian getaran
(Budiono, 2003).
14
kerja.
yang ada pada peralatan seperti band resaw, cross cut, log band
saw, planer, band saw, double cross cut, dan spindel moulder.
b. Jenis Getaran
persyarafan dan sirkulasi darah pada otot jari dan siku. Gejala
(Ramdan, 2007)
16
c. Pengaruh Getaran
Raynoud).
d. Pengukuran Getaran
18
sebagai berikut :
3. Penerangan
a. Pengertian Penerangan
(Sutaryono, 2002)
b. Jenis Penerangan
kuat).
efisiensi cahaya.
perusahaan adalah:
c. Pengaruh Penerangan
dikerjakan.
2004).
d. Pengukuran Penerangan
21
tabel 2.1.3.1:
4. Iklim Kerja
kerja adalah situasi iklim kerja yang oleh tenaga kerja masih
kerja terus menerus tidak lebih dari 8 jam per hari atau 40 jam
perminggu.
pada suatu tempat kerja. Cuaca kerja yang tidak nyaman, tidak
didalam dan diluar tidak boleh lebih dari 50C. Batas kecepatan
(Wigjosoebrata, 2003).
atau cuaca tertentu, yang dapat berupa iklim keja panas dan
(Budiono, 2003).
tubuh.
dan bila usaha tersebut tidak berhasil akan timbul efek yang
cepat.
2005).
frostbite.
tidak teraba dan nampak pucat. Pada saat itu si sakit merasa
adalah gangrene.
(Budiono, 2003)
2004)
panas radiasi :
batas iklim kerja indeks suhu bsah dan bola (ISBB) yang
Istirahat
Bekerja Terus
- 30,0 26,7 25,0
menerus (8 jam/hari)
75% kerja 25% 30,6 28,0 25,9
50% 50% 31,4 29,4 27,9
25% 75% 32,2 31,1 30,0
B. Kelelahan
1. Pengertian Kelelahan
yang secara umum terjadi pada setiap individu yang telah tidak
2008)
Eraliesa, 2008)
(suma’mur 1996)
33
oleh :
visual)
c. Kelelahan syaraf
2. Jenis Kelelahan
2) Kelelahan umum
lelah.
adalah:
mata.
3. Penyebab Kelelahan
38
a. Beban Kerja
4. Akibat Kelelahan
5. Pengukuran Kelelahan
Electroenchepalography (EEG).
C. Waktu Reaksi
tertentu.
uji waktu reaksi ternyata stimuli terhadap cahaya lebih cepat diterima
datang dari luar tubuh akan melewati sistem aktivitas, yang kemudian
detik
detik
42
4. Kelelahan Kerja Berat KKB) : waktu reaksi >580,0 mili detik (Tim
D. Kerangka Teori
Intensitas lamanya
Masalah-masalah fisik:
upaya fisik dan
Tanggung jawab
psikis
Kecemasan
Masalah lingkungan konflik
kerja :
Tingkat
Kebisingan Nyeri dan penyakit
kelelahan
Getaran lainnya
Penerangan
Iklim Kerja
Gizi / Nutrisi
Irama detak jantung
PEYEMBUHAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
orang.
D. Kerangka Konsep
Lingkungan Fisik
Kebisingan Kelelahan
Getaran Kerja
Penerangan
Iklim Kerja
44
Faktor Fisik :
1. Kebisingan
2. Penerangan
3. Iklim Kerja
E. Hipotesis Penelitian
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen :
a. Kebisingan
b. Getaran
c. Penerangan
d. Iklim Kerja
G. Definisi Operasional
dengan rumus
standar penerangan
4. Questemt ° 34 197-007E
28°C.
sumber rangsang
pemeriksa
49
“mili detik”.
4) Kelelahan Kerja Berat KKB): waktu reaksi > 580,0 mili detik.
0 - 11 = Normal
1) Berat dikepala
3) Berat dikaki
4) Sering menguap
5) Pikiran kacau
6) Merasa ngantuk
51
1) Susah berfikir
3) Gugup
4) Tidak berkonsentrasi
6) Mudah lupa
8) Cemas
1) Sakit dikepala
2) Kaku dibahu
3) Nyeri di punggung
4) Sesak nafas
5) Haus
6) Suara serak
52
7) Pening
7. Pengolahan Data
tidak diolah, oleh karena itu perlu analisis data. Yang dimaksud
pengelompokan
program SPSS
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
diperoleh dari Odds Ratio, yang artinya orang yang berada pada
kali daripada orang yang berada pada daerah faktor fisik baik, dan
dengan I = 1, 2, 3, ….. n
2, 3, …n.
55
discordant (Nd)
N = ukuran sampel.
τ
z=
2 (2N + 5)
√ 9 N (N – 1)
Keterangan :
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
(BP) dan Corzinc Rio Tinto Australian Limited (CRA) dari Australia
57
tetapi saat ini saham telah beralih, 70% dimiliki oleh PT Bumi
Resources Tbk dan 30% dimiliki oleh Tata Power Ltd. PT Kaltim
selama 24 jam dan pekerjanya sendiri ada yang bekerja tiap hari
dari jam 07.00 sampai jam 16.00, ada pula yang bekerja shift, untuk
tiap shift, pada shift pagi dari jam 06.30-14.30, shift sore dari jam
pekerjaan pelumasan.
berakhir di stockpile, dari stockpile ini tidak berhenti begitu saja akan
bara.
2. Karakteristik Responden
a. Distribusi Umur
dibawah ini:
40-49 13 38,9
50-55 9 20
jumlah 45 100
Sumber : data Primer
4,4%.
3. Analisis Univariat
62
a. Kebisingan
sebagai berikut:
74,4 dBA.
b. Getaran
64
tempat kerja.
c. Penerangan
d. Iklim kerja
yang terpapar.
keadaan tidak normal atau diatas nilai ambang batas (NAB) yang
iklim kerja ISBB yaitu dengan 75% waktu kerja dan 25% istirahat
o
adalah 31,6 C dengan kelembaban 98%, sedangkan titik
kelembaban 46%.
e. Kelelahan kerja
bekerja.
berikut :
12 151,60 29 274,83
16 152,58 38 278,01
26 155,97 41 278,85
27 158,53 1 283,53
21 158,67 36 293,21
18 171,99 11 303,95
9 173,04 3 312,78
33 176,48 24 313,46
7 177,81 45 332,51
34 178,51 23 344,67
43 212,93 28 355,73
6 238,72 8 361,81
25 245,06 17 363,68
30 259,58 22 364,22
13 260,44 37 413,04
35 261,28 20 414,25
4 262,57 42 444,74
Sumber : Data Primer
responden normal.
4. Analisis Bivariat
73
bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini adalah mencari hubungan
kelelahan
kerja kebisingan
Kendall's tau_b kelelahan kerja Correlation Coefficient 1,000 ,246(*)
Sig. (2-tailed) . ,036
N 36 36
kebisingan Correlation Coefficient ,246(*) 1,000
Sig. (2-tailed) ,036 .
N 36 36
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
74
95%.
tempat kerja.
Correlations
kelelahan
kerja getaran
Kendall's tau_b kelelahan kerja Correlation Coefficient 1,000 ,083
Sig. (2-tailed) . ,485
N 36 36
getaran Correlation Coefficient ,083 1,000
Sig. (2-tailed) ,485 .
N 36 36
Correlations
kelelahan
kerja penerangan
Kendall's tau_b kelelahan kerja Correlation Coefficient 1,000 ,054
Sig. (2-tailed) . ,643
N 36 36
penerangan Correlation Coefficient ,054 1,000
76
Correlations
kelelahan
kerja iklim kerja
Kendall's tau_b kelelahan kerja Correlation Coefficient 1,000 ,306(**)
Sig. (2-tailed) . ,009
N 36 36
iklim kerja Correlation Coefficient ,306(**) 1,000
Sig. (2-tailed) ,009 .
N 36 36
77
B. Pembahasan
Coal
78
diajarkan di kampus.
selain itu orang yang diajak berkomunikasi juga sama, mereka juga
menurun.
diterima individu.
tersebut selama kurang lebih 1,88 menit dan kebisingan ini bisa
yang relatif sama yaitu, hasil uji statistik yang dia lakukan
Hal ini ditunjukkan dari uji korelasi pearson dengan nilai r:0,655,
Coal
dari nilai koefisien korelasi yang positif yang berarti semakin besar
Coal
kesilauan jika kita tidak menegadahkan mata kita ke atas dan juga
matahari ke mata.
dari para pekerja, hal ini kemungkinan besar karena pada saat
85
mata.
Coal
Hasil uji kendals tau b yang telah disajikan pada tabel 4.1.4.4
karena jika iklim kerjanya semakin naik dan melebihi standar yang
ada maka akan membuat para pekerja merasa tidak nyama karena
gerah dan hal ini dapat mengakibatkan pekerja tidak begitu bisa
tanda dari kelelahan kerja, dari hal ini kita dapat menyimpulkan jika
faktor fisiknya adalah iklim kerja juga menunjukkan hasil tidak ada
BAB V
KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan
Prima Coal Sangatta. Hal ini didukung oleh hasil uji kendall’s tau b
Prima Coal Sangatta. Hal ini didukung oleh hasil uji kendall’s tau b
Kaltim Prima Coal Sangatta. Hal ini didukung hasil uji kendal[‘s tau
Prima Coal Sangatta. Hal ini didukung oleh hasil uji kendal’d tau b
0,000<0.05.
B. Saran
90