You are on page 1of 18

Makalah Tugas I

FISIKA DASAR II
DIELEKTRIK

D
I

S
U
S
U
N

Oleh :
Nama : Evi Marlita
Nim : 1006103070045
Prodi : Pendidikan Fisika

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2011
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


akalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Dielektrik” yang sangat berpengaruh bagi
kemajuan perusahan. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun
mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Banda Aceh, 18 Maret 2011

Penulis

1
DAFTAR ISI

Halaman :
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan .................................................................................... 1

BAB II Pembahasan
A. Bahan Dielektrik ............................................................................. 2
B. Vektor Polarisasi ............................................................................. 3
C. Muatan Polarisasi ............................................................................ 6
D. Vektor Perpindahan dan Rumus Vektor Perpindahan ..................... 8

BAB III Kesimpulan ..................................................................................... 11

Daftar Pustaka .................................................................................................... 12

1
BAB I
PENDAHULUAN

Dalam sebuah konduktor, elektron terluar dari sebuah atom sangat mudah
untuk terpisah dan berpindah dari satu atom ke atom lainnya bila diletakkan dalam
medan listrik. Sedangkan pada suatu dielektrik, elektron lebih mudah meloncat
atau diam pada posisi setimbang sehingga mereka tidak bisa terpisah jika
diletakkan dalam suatu medan listrik. Jadi, medan listrik tidak memproduksi
perpindahan muatan dalam suatu dielektrik. Hal ini yang menyebabkan bahan
dielektrik merupakan bahan insulator yang baik. Contoh dari bahan dielektrik
adalah parafin, kaca, dan mika. Hal-hal yang berkaitan inilah yang akan ita bahas
pada bab ini.

1
BAB II
PEMBAHASAN

I. BAHAN DIELEKTRIK
Dielektrik didefinisikan sebagai sebuah bahan atau materi dimana semua
muatannya terikat pada atom atau molekul dan hanya mengalami pergeseran
dalam skala mikroskopik, sehingga bergerak sedikit dalam molekul.
Didalam dielektrik muatan tidak dapat bergerak. Adanya bahan didalam
medan listrik akan mempengaruhi medan tersebut, dan sebaliknya medan juga
akan mempengaruhi susunan muatan didalam bahan. Muatan-muatan yang berada
didalam konduktor yang diletakkan di dalam medan listrik akan menyusun diri
sedemikian rupa sehingga timbul medan yang meniadakan medan luar. Itu
sebabnya medan listrik didalam konduktor selalu sama dengan nol. Untuk
dielektrik situasinya lebih rumit. Karena muatan tidak dapat berpindah, peniadaan
total medan listrik didalam bahan tidak terjadi, yang terjadi hanya sekedar
pelemahan medan saja.

Gambar 1. Dielektrik yang diletakkan


diantara dua plat logam

Misalkan ruang antara dua pelat logam diisi dengan dielektrik, kemudian
kedua pelat diberikan muatan, dengan menghubungkan ke sumber baterai seperti
tampak pada gambar 1:
Sebelum diletakkan dielektrik kuat medan listriknya sebesar:
(1)
ρ
E0 =
ε0

1
Dimana ρ adalah rapat rnuatan pada pelat logam. Bila suatu dielektrik di
pasang di dalam ruang antara kedua pelat, timbul muatan induksi pada permukaan
pelat (Gambar 1) dan rapat muatan listrik induksinya adalah ρ1. Kuat medan listrik
induksinya:
(2)
ρ1
E1 =
ε0

Kuat medan listrik dalam dielektrika adalah super posisi dari kedua medan
listrik Eo dan El dan dinyatakan dengan:

E = E 0 + E1

(3)
ρ ρ1
E= −
ε0 ε0

Rapat muatan induksi bergantung pada kuat medan listrik dalam dielektrika yaitu

El dengan . Maka persamaan (3) menjadi:


ρ1 = χ e E

ρ χe
E= − E
ε0 ε0

Atau

ρ
E=
χe
ε 0 (1 + )
ε0

(4)
ρ
E=
ε0K

Dengan K = 1 + disebut konstanta dielektrika, dan adalah susceptibilitas


χe χe
ε0

listrik.

2
Dengan pemitivitas didefinisikan sebagai , sehingga persamaan (4) menjadi
ε0K

ρ
E=
ε

II. VEKTOR POLARISASI


Walaupun tidak ada perpindahan muatan ketika dielektrik-dielektrik
dipengaruhi satu medan listrik, tetapi terjadi pergeseran sedikit pada muatan
negatif dan positif dari atom-atom atau molekul dielektrik, sehingga memiliki
kelakuan seperti dipole sangat kecil. Pada dielektrik tersebut dikatakan terjadi
pengutuban atau dalam keadaan terkutubkan ketika dipole-dipol ditampilkan.
Misalkan sebagai contoh sederhana, polarisasi pada atom dari bahan
dielektrik digambarkan sebagai suatu dipole listrik. Muatan titik positif
menggambarkan inti, dan muatan titik negatif menggambarkan muatan elektron
dan keduanya terpisah dengan jarak yang sangat kecil. Orbit elektron pada inti
bertindak seperti awan mengitari inti, ketika atom-atom tidak mengalami
polarisasi, awan yang mengelilingi ini adalah simetris. Seperti pada gambar 2a,
dan momen dipolnya nol karena pergeseran muatan positif dan negatif sama
dengan nol. Dengan adanya pengaruh medan listrik, awan elektron menjadi
sedikit bergeser atau tidak simetris seperti gambar 2b, serta ketika atom
dikutubkan (terjadi polarisasi), atom dapat digambarkan ekuivalen dengan muatan
titik seperti gambar 2c.
-Ib)
+
a)
Awan
Pusat
nti positif
Gambar
+
_L
c) efektif
muatan dan
negatif
awan pada atom bahan
2. Polarisasi
dielektrik

2
Jika tidak ada medan listrik molekul memiliki muatan positif dan negatif
jumlahnya sama sehingga molekul seperti tidak bermuatan. Dalam hal ini bisa
juga dikatakan momen dipolnya sama dengan nol.
Jika benda berada dalam medan listrik maka muatan negatif cenderung
bergerak berlawanan dengan arah medan dan muatan positif cenderung bergerak
searah dengan medan. Setelah beberapa saat terjadi keseimbangan baru di mana
muatan positif dan negatif membentuk konvegerasi baru, berbeda dengan
konvegerasi sebelum ada medan. Dalam hal ini terjadi muatan positif dan negatif
terpisah sehingga timbul momen dipole, seperti pada gambar:
-q’Gambar 3. Momen dipole
lrqO

2
Momen dipole ini disebut momen dipole induksi dan muatan disebut

terpolarisasi. Selanjutnya didefinisikan vektor polarisasi adalah momen dipole


P

listrik persatuan volume. Dengan demikian jumlah total momen dipole dalam

volume yang kecil ditandai d dan volume kecil itu ditandai dengan dv yang
P

terletak di .
r

Sehingga dapat dituliskan:


(5)
dp = P (r )dv

Jumlah momen dipole seluruhnya dalam volume V adalah dinyatakan dengan:


(6)
P total = ∫ P(r )dv
v

Satuan polarisasi dapat diturunkan dari definisinya:


P=
momen dipole
satuan volume

= coulumb x
l
l3

=
coulomb 2
l

=
coulomb 2
m

Secara umum polarisasi P merupakan fungsi kedudukan P (x, y, z).

III. MUATAN POLARISASI

3
Suatu objek terpolarisasi, berapa besar potensial yang menimbulkan kuat

medan pada listrik sejauh di luar dari objek tersebut, seperti gambar berikut.
r

r’ Gambar 3. Menghitung potensial pada titik di luar


V’
O
S’

benda terpolarisasi.

Momen dipole dari elemen volume adalah


(7)
d p' = P( r ') dv'

dan menghasilkan potensial pada jarak adalah


r

2
(8)
dp' • R P( r ) • R dv'
dφ = =
4π εo R 2 4π εo R 2

di mana
R = r − r'

Untuk mendapatkan potensial seluruhnya diintegralkan dengan batas v’ dan


didapatkan:
(9)
P( r ') • Rdv'
φ(r) = ∫
4π εo R 2
=
1

4π εo v '
() 1 
P r • ∇ dv' 
v' R 

Berdasarkan rumus dalam analisis vektor


(10)
1 1 R R
∇  = −∇ '   = − 2 = − 3
R R R R

dan
(11)
∇ • ( µA) = A • (∇µ ) + µ ( ∇ • A)

dapat dihitung
(12)
1 ∇'• P P
P • ∇' =− + ∇'• 
R R R

dengan memasukkan persamaan (12) pada persamaan

P( r ') • Rdv'
()
φr =∫
4π εo R 2
=
1

4π εo v '
1
P( r ') • ∇'  dv
v' R

dan dengan menggunakan rumus

∫ A • da = ∫ ∇ • Adv
v

dan rumus

4
d = da
a n

maka didapatkan

φ( r) =
1 ( − ∇'•P )dv' + 1 P
4π εo ∫
v'
R ∫ ∇'• dv
4π εo v '  R 

(13)

φ( r) =
1 ( − ∇' • p ) dv' + 1 p • n da'

4π εo v ' R 4π εo ∫s '

Dimana S adalah luas yang membatasi volume V’ dan adalah arah keluar dari
n

normal n seperti kelihatan pada gambar 3.


Jika persamaan (13) dibandingkan dengan persamaan:
dan persamaan
1 ρ ( r ') dv' 1 σ ( r ')
φ(r) = ∫ φ( r) = ∫ da'
4π εo v ' R 4π εo v ' R

maka sebenarnya potensial yang ditimbulkan jumlah muatan persatuan


φ(r)

volume tersebar seluruh volume dan jumlah muatan persatuan luas pada
ρb σb

bidang batas di mana:

ρ b = −∇ '• P

σ b = P • n' = Pn

Karena itu maka didapatkan


(14)
1 ρ b dv' 1 σ b da'
φ(r) = ∫ + ∫
4π εo v ' R 4π εo S ' R

di mana Pn = komponen normal dari , dapat juga dituliskan:


P

3
(15)
ρ b = −∇ • P

Indek b menyatakan densiti muatan ini timbul karena ikatan muatan dalam
dielektrik.
Selanjutnya densiti ikatan muatan disebut densiti muatan polarisasi. Muatan
polarisasi seluruhnya didapatkan dari integral.

Qb = ∫ ρ b dv'+ ∫ σ b da'
v' S'

Qb = − ∫ ∇'• P dv' + ∫ σ b da'


v' S'

Qb = − ∫ P • n'da'+ ∫ P • n'da'
S

Qb = 0

Hal ini karena muatan itu timbul akibat pemisahan muatan positif dan negatif.

IV. VEKTOR PERPINDAHAN DAN RUMUS VEKTOR PERPINDAHAN


Jika diperhatikan kelas muatan ternyata ada muatan terikat yang memiliki

density ρ b = −∇ • P . Karena itu muatan listrik dapat dibedakan menjadi muatan


'

terikat dan muatan bebas yang densitinya ditandai dengan ρb dan ρf.
karena itu untuk densiti total muatan adalah
ρ total = ρ = ρ f − ρ b

= ρ f + (−∇ • P)

= ρf −∇•P
(16)

Jika rumus ini dimasukkan kedalam rumus hukum gauss


∇ • E = ρ / ε 0 maka

didapatkan

3
1
∇•E = (ρ f − ∇ • P )
ε0
∇ •ε0E = ρ f − ∇ • P
∇ •ε0E + ∇ • P = ρ f

(17)
∇ • (ε 0 E + P ) = ρ f

Selanjutnya besaran ε 0 E + P disebut displacement (vektor perpindahan D)


sehingga
D = ε0E + P (18)
Substitusi persamaan (18) ke persamaan (17), didapat
∇•D = ρf
(19)
Dimensi dari D sama dengan dimensi dari P yaitu coulomb/m2.
Kuat medan homogen dalam dielektrik adalah . Bahwa medan
ρ−P
E=
ε0

homogen dalam dielektrik hanya tergantung pada kerapatan muatan dieletroda

yaitu . Kerapatan muatan inilah yang kemudian dikenal sebagai perpindahan


ρ

(displacement). Perpindahan juga disebut induksi listrik.


Dengan pengertian perpindahan di atas, maka kuat medan homogen dalam bahan
dielektrik adalah
(20)
D P
E= −
ε0 ε0

1
Kuat medan dalam dielektrik terdiri dari dua komponen yaitu dan .
D P
ε0 ε0

Komponen pertama dapat ditelusuri melalui persamaan dan pengertian


ρ
E0 =
ε0

perpindahan, yang akan memberikan . Yang berarti hanya


D = ε0E + P = ρ D
ε0

bergantung pada atau hanya bergantung pada yaitu muatan bebas pada
E0 ρ
ε0

elektroda. Dengan kata lain komponen dari kuat medan dalam dielektrik
D
ε0

hanya bergantung dari muatan bebas pada elektroda.


Komponen kedua tergantung pada P yang merupakan muattan terikat dalam
P
ε0

dielekttrik, yang disebut pula muatan polarisasi (muatan induksi)

Beberapa sifat dari D.


1. Syarat batasnya
n • ( D2 − D1 ) = D2 n − D1n = σ f

2. Hukum Gauss untuk D

∫ D • da = ∫ ρ
s v
f dv = Q f in

di mana Qf in adalah jumlah muatan dalam volume.

2
3. Hubungan D dengan P
∇× D = ∇× P
4. Syarat batas antara D dan P
D2t − D1t = P2t − P1t

1
BAB III
KESIMPULAN

Salah satu karakterisktik yang penting dari sebuah dielektrik adalah


konstanta dielektrik. Sebelum dijelaskan mengenai konstanta dielektrik,
terlebih dahulu kita membahas polarisasi. Walaupun di sini tidak ada
perpindahan muatan ketika sebuah dielektrik diletakkan dalam suatu medan
listrik, namun di sini terjadi sedikit pergeseran dari muatan positif dan negatif
dalam atom atau molekul suatu dielektrik sehingga mereka menjadi dipole-
dipole. Pada keadaan ini, sebuah dielektrik dikatakan terpolarisasi. Jika
diasumsikan bahwa sebuah dielektrik terdiri dari banyak pasangan muatan yang
saling berlawanan dan masing-masing pasangan tersebut menempati posisi yang
sama sehingga bahan dilektrik dikatakan netral.

1
DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/15891068/Tetapan-Dielektrik-Bahan
http://www.docstoc.com/docs/21300546/04---Kapasitor-dan-Dielektrikppt
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstanta_dielektrik

You might also like