Professional Documents
Culture Documents
FISIKA DASAR II
DIELEKTRIK
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Nama : Evi Marlita
Nim : 1006103070045
Prodi : Pendidikan Fisika
Penulis
1
DAFTAR ISI
Halaman :
Kata Pengantar ................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
BAB II Pembahasan
A. Bahan Dielektrik ............................................................................. 2
B. Vektor Polarisasi ............................................................................. 3
C. Muatan Polarisasi ............................................................................ 6
D. Vektor Perpindahan dan Rumus Vektor Perpindahan ..................... 8
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam sebuah konduktor, elektron terluar dari sebuah atom sangat mudah
untuk terpisah dan berpindah dari satu atom ke atom lainnya bila diletakkan dalam
medan listrik. Sedangkan pada suatu dielektrik, elektron lebih mudah meloncat
atau diam pada posisi setimbang sehingga mereka tidak bisa terpisah jika
diletakkan dalam suatu medan listrik. Jadi, medan listrik tidak memproduksi
perpindahan muatan dalam suatu dielektrik. Hal ini yang menyebabkan bahan
dielektrik merupakan bahan insulator yang baik. Contoh dari bahan dielektrik
adalah parafin, kaca, dan mika. Hal-hal yang berkaitan inilah yang akan ita bahas
pada bab ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
I. BAHAN DIELEKTRIK
Dielektrik didefinisikan sebagai sebuah bahan atau materi dimana semua
muatannya terikat pada atom atau molekul dan hanya mengalami pergeseran
dalam skala mikroskopik, sehingga bergerak sedikit dalam molekul.
Didalam dielektrik muatan tidak dapat bergerak. Adanya bahan didalam
medan listrik akan mempengaruhi medan tersebut, dan sebaliknya medan juga
akan mempengaruhi susunan muatan didalam bahan. Muatan-muatan yang berada
didalam konduktor yang diletakkan di dalam medan listrik akan menyusun diri
sedemikian rupa sehingga timbul medan yang meniadakan medan luar. Itu
sebabnya medan listrik didalam konduktor selalu sama dengan nol. Untuk
dielektrik situasinya lebih rumit. Karena muatan tidak dapat berpindah, peniadaan
total medan listrik didalam bahan tidak terjadi, yang terjadi hanya sekedar
pelemahan medan saja.
Misalkan ruang antara dua pelat logam diisi dengan dielektrik, kemudian
kedua pelat diberikan muatan, dengan menghubungkan ke sumber baterai seperti
tampak pada gambar 1:
Sebelum diletakkan dielektrik kuat medan listriknya sebesar:
(1)
ρ
E0 =
ε0
1
Dimana ρ adalah rapat rnuatan pada pelat logam. Bila suatu dielektrik di
pasang di dalam ruang antara kedua pelat, timbul muatan induksi pada permukaan
pelat (Gambar 1) dan rapat muatan listrik induksinya adalah ρ1. Kuat medan listrik
induksinya:
(2)
ρ1
E1 =
ε0
Kuat medan listrik dalam dielektrika adalah super posisi dari kedua medan
listrik Eo dan El dan dinyatakan dengan:
E = E 0 + E1
(3)
ρ ρ1
E= −
ε0 ε0
Rapat muatan induksi bergantung pada kuat medan listrik dalam dielektrika yaitu
ρ χe
E= − E
ε0 ε0
Atau
ρ
E=
χe
ε 0 (1 + )
ε0
(4)
ρ
E=
ε0K
listrik.
2
Dengan pemitivitas didefinisikan sebagai , sehingga persamaan (4) menjadi
ε0K
ρ
E=
ε
2
Jika tidak ada medan listrik molekul memiliki muatan positif dan negatif
jumlahnya sama sehingga molekul seperti tidak bermuatan. Dalam hal ini bisa
juga dikatakan momen dipolnya sama dengan nol.
Jika benda berada dalam medan listrik maka muatan negatif cenderung
bergerak berlawanan dengan arah medan dan muatan positif cenderung bergerak
searah dengan medan. Setelah beberapa saat terjadi keseimbangan baru di mana
muatan positif dan negatif membentuk konvegerasi baru, berbeda dengan
konvegerasi sebelum ada medan. Dalam hal ini terjadi muatan positif dan negatif
terpisah sehingga timbul momen dipole, seperti pada gambar:
-q’Gambar 3. Momen dipole
lrqO
2
Momen dipole ini disebut momen dipole induksi dan muatan disebut
listrik persatuan volume. Dengan demikian jumlah total momen dipole dalam
volume yang kecil ditandai d dan volume kecil itu ditandai dengan dv yang
P
terletak di .
r
= coulumb x
l
l3
=
coulomb 2
l
=
coulomb 2
m
3
Suatu objek terpolarisasi, berapa besar potensial yang menimbulkan kuat
medan pada listrik sejauh di luar dari objek tersebut, seperti gambar berikut.
r
benda terpolarisasi.
2
(8)
dp' • R P( r ) • R dv'
dφ = =
4π εo R 2 4π εo R 2
di mana
R = r − r'
dan
(11)
∇ • ( µA) = A • (∇µ ) + µ ( ∇ • A)
dapat dihitung
(12)
1 ∇'• P P
P • ∇' =− + ∇'•
R R R
P( r ') • Rdv'
()
φr =∫
4π εo R 2
=
1
∫
4π εo v '
1
P( r ') • ∇' dv
v' R
∫ A • da = ∫ ∇ • Adv
v
dan rumus
4
d = da
a n
maka didapatkan
φ( r) =
1 ( − ∇'•P )dv' + 1 P
4π εo ∫
v'
R ∫ ∇'• dv
4π εo v ' R
(13)
φ( r) =
1 ( − ∇' • p ) dv' + 1 p • n da'
∫
4π εo v ' R 4π εo ∫s '
Dimana S adalah luas yang membatasi volume V’ dan adalah arah keluar dari
n
volume tersebar seluruh volume dan jumlah muatan persatuan luas pada
ρb σb
ρ b = −∇ '• P
σ b = P • n' = Pn
3
(15)
ρ b = −∇ • P
Indek b menyatakan densiti muatan ini timbul karena ikatan muatan dalam
dielektrik.
Selanjutnya densiti ikatan muatan disebut densiti muatan polarisasi. Muatan
polarisasi seluruhnya didapatkan dari integral.
Qb = ∫ ρ b dv'+ ∫ σ b da'
v' S'
Qb = − ∫ P • n'da'+ ∫ P • n'da'
S
Qb = 0
Hal ini karena muatan itu timbul akibat pemisahan muatan positif dan negatif.
terikat dan muatan bebas yang densitinya ditandai dengan ρb dan ρf.
karena itu untuk densiti total muatan adalah
ρ total = ρ = ρ f − ρ b
= ρ f + (−∇ • P)
= ρf −∇•P
(16)
didapatkan
3
1
∇•E = (ρ f − ∇ • P )
ε0
∇ •ε0E = ρ f − ∇ • P
∇ •ε0E + ∇ • P = ρ f
(17)
∇ • (ε 0 E + P ) = ρ f
1
Kuat medan dalam dielektrik terdiri dari dua komponen yaitu dan .
D P
ε0 ε0
bergantung pada atau hanya bergantung pada yaitu muatan bebas pada
E0 ρ
ε0
elektroda. Dengan kata lain komponen dari kuat medan dalam dielektrik
D
ε0
∫ D • da = ∫ ρ
s v
f dv = Q f in
2
3. Hubungan D dengan P
∇× D = ∇× P
4. Syarat batas antara D dan P
D2t − D1t = P2t − P1t
1
BAB III
KESIMPULAN
1
DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/15891068/Tetapan-Dielektrik-Bahan
http://www.docstoc.com/docs/21300546/04---Kapasitor-dan-Dielektrikppt
http://id.wikipedia.org/wiki/Konstanta_dielektrik