You are on page 1of 4

Beberapa hari terakhir ini, isu internet dengan jejaring sosial-nya menyeruak ke permukaan.

Beberapa remaja putri dikabarkan hilang dan diculik setelah bertemu dengan teman barunya
melalui situs jejaring sosial. Begitu merusakkah internet? Tentu tidak.

Internet adalah sebuah alat, yang tergantung bagaimana dan untuk apa kita menggunakan alat
itu. Berikut tips bagaimana menggunakan internet secara cerdas sehingga bermanfaat bagi
kehidupan.

Berikut ini 14 Tips Berinternet Secara Cerdas:

1. Internet adalah gudang ilmu, gunakan semaksimal mungkin untuk mencari informasi
yang menunjang pelajaran, kuliah, penelitian, pekerjaan dan hal-hal yang
mencerdaskan lainnya.
2. Jangan mengumbar atau memberikan data diri Anda dengan mudah di Internet, sebab
data diri Anda bisa saja disalahgunakan pihak lain.
3. Internet bersifat anonimous, mengaku perempuan tapi lelaki, bernama X tapi ternyata
Y, tinggal di kota A tapi sesungguhnya di B, sehingga jangan percaya begitu saja akan
informasi yang disampaikan.
4. Jejaring sosial seperti Facebook, Friendster, Twitter, My Space dan sebagainya baik
untuk mempererat tali silaturahmi, berdiskusi akan banyak hal, tapi gunakanlah secara
bijak, atur waktu mengakses agar tetap produktif dan jangan sembarangan menerima
ajakan ”kopi darat”/bertemu dengan orang yang belum dikenal.
5. Internet mempermudah transaksi bisnis, perbankan maupun jual-beli barang, untuk itu
gunakan transaksi dengan tingkat security yang aman, berhati-hati dengan nomor
kartu kredit, PIN e-banking, sebab penjahat internet siap mengintai setiap saat.
6. Bagi orang tua, dampingi putra-putri saat mengakses internet dan berikan penjelasan
serta batasan apa saja yang boleh diakses.
7. Untuk membatasi putra-putri yang di bawah umur mengakses situs
pornografi.pornoaksi, gunakan program-program filter (seperti netnanny, K9 web
protection) di komputer sehingga akses internet dapat terbatasi untuk situs-situs yang
aman saja.
8. Saat ini, koneksi internet Indonesia yang terhubung ke luar negeri memerlukan
kapasitas lebar pita yang besar, untuk itu utamakan membuat dan mengakses konten-
konten lokal dan tidak mendownload file-file yang tidak perlu dari situs di luar negeri.
9. Selalu log out setelah Anda log in suatu aplikasi maupun transaksi apapun. Keadaan
tetap log in beresiko jika ada pihak lain yang kemudian melanjutkan aplikasi maupun
transaksi terutama untuk akses internt di tempat umum seperti Warnet.
10. Bahasa tulis berbeda dengan bahas lisan, sehingga gunakanlah tata bahasa yang baik
dan tidak menimbulkan salah pengertian pihak lain. Kalaupun dirasa ada yang tidak
pas dengan bahasa yang tertulis, pemakluman diperlukan mengingat tingkat
pendidikan dan pengalaman yang berbeda ataupun kesulitan dalam menerjemahkan
bahasa lisan ke tulisan, apalagi internet terutama dengan booming jejaring sosial,
masih merupakan ”mainan’ baru bagi kita semua.
11. Internet bukan wilayah bebas tanpa hukum, dimana kejahatan yang dilakukan secara
off line (tradisional) kemudian beralih dengan memanfaatkan teknologi informasi
(online) kini juga dapat diproses secara hukum. Penjahat cyber seperti cracker, carder,
pencuri data/informasi elektronik kini juga dapat dijerat secara hukum. Begitu juga
bagi pihak-pihak yang melakukan penipuan, pemerasan, atau penghinaan/pencemaran
nama baik secara online.
12. Perhatikan soal hak cipta saat menyalin (copy-paste) maupun menyebarkan tulisan,
gambar atau video dari pihak/situs lain agar tidak ada tuntutan dikemudian hari.
13. Tidak memproduksi maupun menyebarkan spam, virus, HOAX, termasuk juga
gambar/foto pornoaksi dan pornografi, terutama pornografi anak.
14. Karena akses internet berbiaya, terutama yang menggunakan waktu (seperti dial up
ataupun di warnet-warnet) maupun volume, maka gunakan internet seperlunya agar
biaya tidak membengkak. Kalaupun bersifat unlimited, tetap matikan akses jika sudah
tidak dipakai agar jika ada pengguna lain yang ingin menggunakan, mendapatkan
kualitas layanan yang seperti diharapkan.
1. Tunjukkan wewenang Anda sebagai orangtua.
Lakukan hal ini secara bijaksana dan lembut. Tunjukkan bahwa Anda tetap orangtuanya walau
hubungan Anda dengannya terjalin seperti sahabat.

Sebagai orangtua, Andalah yang berhak mengambil keputusan akhir tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan keamanan anak. Anda berhak mengetahui siapa saja temannya, di mana ia berada,
dan apa yang sedang ia lakukan.

2. Berikan contoh yang baik.


Orangtua adalah yang pertama kali akan dicontoh anak di rumah. Jika ingin anak berperilaku baik,
Anda juga harus melakukan hal yang sama. Jangan malah ikut-ikutan mengunduh video porno.

3. Pasang pengaman di komputer atau televisi.


Saat ini tersedia banyak software yang bisa digunakan untuk mencegah dibukanya situs-situs porno
di internet atau saluran-saluran khusus dewasa di televisi. Pasanglah software itu di rumah sebagai
pengamanan.

4. Kontrol "password" internet.


Jangan berlakukan sistem otomatis pada sambungan internet di rumah, melainkan terapkan sistem
manual. Saat anak masih kecil, yang boleh mengetahui password ini hanya Anda dan suami. Ganti
password secara teratur supaya keamanannya terjaga.

5. Letakkan komputer atau televisi di ruang publik.


Maksudnya, ruangan yang dipakai bersama-sama anggota keluarga lain, misalnya ruang keluarga.
Dengan demikian, Anda bisa mengawasi apa saja yang sedang ditonton atau diakses anak.

Hindari memberikan komputer atau televisi pribadi sepanjang anak belum membutuhkannya.
Namun, jika ia memilikinya, Anda harus mengetahui password komputer atau akun jaringan
sosialnya supaya tetap bisa melakukan pengawasan terhadap anak.

6. Buat aturan soal internet.


Selain menentukan waktu pemakaian internet, tentukan juga apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan saat menggunakan internet. Poin-poin berikut ini, dari www.protectyourkids.info, bisa
Anda terapkan padanya:
* Jangan pernah memberikan informasi pribadi di forum umum.
* Jangan membalas e-mail, obrolan, atau diskusi yang membuatnya merasa tidak nyaman.
* Jangan memberikan informasi atau foto kepada orang tak dikenal.
* Jangan memberikan password kepada orang lain, kecuali orangtua.
* Jangan klik link apa pun dari orang tak dikenal.
* Jangan langsung memercayai orang yang baru saja dikenal. Mereka bisa saja berbohong. Jadi, ia
mesti selalu berhati-hati.
* Jangan mau diajak bertemu secara langsung oleh orang yang dikenal lewat internet.
* Jangan membeli barang apa pun atau memberikan informasi tentang kartu kredit tanpa seizin
orangtua.
* Selalu beri tahu orangtua jika ada seseorang atau suatu hal di internet yang membuatnya tidak
nyaman.
* Selalu ikuti aturan penggunaan internet dari orangtua.

7. Jangan berikan ponsel canggih.


Kalau anak memang membutuhkan ponsel, berikan ponsel yang paling sederhana, tanpa kamera,
video, ataupun internet. Ponsel seperti itulah yang ia butuhkan saat ini. Katakan padanya bahwa
fungsi utama ponsel adalah untuk berkomunikasi. Jika memerlukan internet, ia bisa gunakan
komputer di rumah.

8. Dampingi saat menonton televisi atau menggunakan internet, terutama untuk yang masih kecil.

Sebaiknya Anda yang memegang remote control-nya. Setiap kali muncul adegan yang kurang pantas,
segera ganti salurannya dan tunjukkan ketidaksukaan Anda. Tujuannya agar anak menjadi terbiasa
dan tahu bahwa yang seperti itu memang tidak pantas. Ia pun tak akan tertarik pada hal-hal
semacam itu meskipun sedang tidak berada dalam pengawasan Anda. Lakukan tindakan yang sama
pada media lain. Ketika ia sudah lebih besar, Anda bisa berdiskusi soal seks dan memberikan
penjelasan lebih mendalam.

9. Sediakan waktu untuk keluarga.


Banyak orang mengakses pornografi karena merasa bosan dan tidak memiliki kegiatan lain. Inilah
sebabnya keluarga sebaiknya menghabiskan waktu bersama-sama, setidaknya sekali seminggu. Ajak
anak ke taman, makan di luar, atau yang lainnya, supaya ia terhibur. Diskusikanlah dengannya
supaya ia terhibur. Diskusikanlah dengannya mengenai kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan untuk
mengatasi rasa bosan. Dengan demikian, ia tidak berpaling ke televisi atau internet untuk mencari
hiburan.

10. Sertakan mereka dalam kegiatan bermanfaat.


Daftarkan anak dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya. Pilihan lain adalah bekerja sama
dengan para orangtua di sekolah atau lingkungan rumah. Anda bisa menyediakan aktivitas kecil-
kecilan untuk mereka, misalnya, mendirikan klub membaca atau melukis.

11. Periksa teman anak.


Bukan tidak mungkin anak mendapatkan materi pornografi dari temannya. Jadi, tidak ada salahnya
jika Anda cermat memilih dengan siapa ia bisa bergaul. Kalau tahu bahwa teman anak suka dengan
hal-hal berbau pornografi, bicaralah dengan orangtua teman anak tersebut.

Sebagai sesama orangtua, katakan bahwa Anda menginginkan yang terbaik untuk masa depan kedua
anak. Apabila cara ini tidak berhasil, jauhkan anak dari sang teman.

12. Libatkan diri dalam kegiatan akademis anak.


Cari tahu apa saja yang diajarkan dan yang sedang terjadi di sekolah. Anda bisa berbicara dengan
wali kelasnya. Utarakan keprihatinan Anda tentang isu pornografi. Bekerja samalah dengannya
beserta orangtua lain untuk mencegah murid-murid terekspos pada hal itu di sekolah. Contohnya,
dengan memasang sistem pengaman pada komputer-komputer di sekolah.

You might also like