Professional Documents
Culture Documents
Cocon, SPi
Disampaikan pada acara Training Budidaya Rumput Laut Bagi Pembudidaya Kab. Penajam dan Kutai
Kertanegara, Provinsi Kalimantan Timur
Jepara Indah Hotel, 9 Desember 2010
DIREKTORAT PRODUKSI
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah pulau 17.504 buah dan panjang garis
pantai mencapai 81.000 km dan memiliki potensi budidaya laut yang besar dikembangkan.
Potensi budidaya laut Indonesia diperkirakan mencapai luas 24,5 juta ha, dan 1.110.900
ha diantaranya merupakan areal yang potensial untuk budidaya rumput laut. Luas efektif
perairan untuk pengembangan budidaya rumput laut diperkirakan mencapai 222.180 ha
(20 % dari luas areal potensial). Dari luas efektif perairan laut tersebut, baru sekitar 18%
saja yang telah dimanfaatkan, sehingga peluang pengembangan budidaya rumput laut
masih sangat besar
Mampu dibudidayakan secara massal
Teknologi sederhana dan telah tersedia
Salah satu alternatif usaha yang mampu menyentuh aspek pemberdayaan
masyarakat
Potensial untuk di kembangkan (Keragaman spesies dan luasnya
pengembangan)
Model usaha dapat dilakukan mulai dari Usaha Kecil, Menengah dan Besar
Cash flow produksi yang singkat (45 hari panen) dengan margin keuntungan
yang cukup besar sehingga secara ekonomi sangat efektif dan efisien
Permintaan pasar yang terbuka luas baik nasional maupun orientasi eksport
KERAPU
BANDENG
PATIN
NILA
MAS
LELE
UDANG
SIDAT
GURAME RUMPUT LAUT
ABALONE
IKAN HIAS … ???
Karaginofit Penghasil Karaginan
A. Karaginofit : Terdapat dalam Marga Eucheuma terdiri dari 3 Fraksi yaitu Iota, Kappa dan Lamda
C. Alginofit : Merupakan jenis rumput laut penghasil alginat terdapat dalam jenis
Sargassum spp, Turbinaria spp, Laminaria spp dan Macrocystis spp
IntegrattingTablet
Bahan Gigi Buatan
Obat, Salep
Shampoo Lotion
Kapsul
Pasta Gigi Tablet
Ice Cream
Sabun
Susu Coklat
Permen
Saus Roti, Waper
Sirup, Beer
Yoghurt
Pakan Ternak,
Soft drink
Ikan
Jeli
Pengeboran Jam
Salad Dressing
Printing Tekstil Film
Saus Makanan Dlm
Kaleng
Kertas
Cat
Keramik
Posisi Indonesia sebagai negara produsen bahan baku rumput laut dengan lahan potensial
yang besar, mempunyai posisi penting dan strategis dalam rangka memenuhi kebutuhan
rumput laut dunia. Hasil kajian menunjukan bahwa total kawasan potensial untuk
pengembangan budidaya rumput laut (luas indikatif) sebesar 769.452 hektar yang tersebar di
seluruh perairan Indonesia
Tropical seashores within 10% latitude
WHERE KAPPAPHYCUS GROWS BEST
SEAPlant.net 21
Cultivated seaweeds in commerce
11%
35%
Laminaria
56%
Porphyra
SEAPlant.net 5
300,000
267,029
250,000
200,000
176,065
Tons
150,000
118,952
100,000
50,000
0
2005 2006 2007
Year
Sumber : BPPT
PROYEKSI PRODUKSI RUMPUT LAUT INDONESIA SAMPAI 2014
Satuan : ton
Kenaikan
Kenaikan
rata-rata
No. Rincian 2009* 2010 2011 2012 2013 2014 2009 ke
(%)
2014 (%)
2009-2014
Jumlah 4.780.100 5.376.200 6.847.500 9.415.700 13.020.800 16.891.000 29 353
12 27 38 38 30
1 Rumput laut 2.574.000 2.672.800 3.504.200 5.100.000 7.500.000 10.000.000 32 389
2 Catfish 332.600 495.600 749.000 1.146.000 1.777.000 2.783.000
- Patin 132.600 225.000 383.000 651.000 1.107.000 1.883.000 70 1.420
- Lele 200.000 270.600 366.000 495.000 670.000 900.000 35 450
3 Nila 378.300 491.800 639.300 850.000 1.105.000 1.242.900 27 329
4 Bandeng 291.300 349.600 419.000 503.400 604.000 700.000 19 240
5 Udang 348.100 400.300 460.000 529.000 608.000 699.000 15 201
- Udang windu 103.450 109.140 115.720 128.700 148.500 188.000 13 182
- Udang vaname 244.650 291.160 344.280 400.300 459.500 511.000 16 209
6 Mas 254.400 267.100 280.400 300.000 325.000 350.000 7 138
7 Gurame 38.500 40.300 42.300 44.400 46.600 48.900 5 127
8 Kakap 4.600 5.000 5.500 6.500 7.500 8.500 13 185
9 Kerapu 5.300 7.000 9.000 11.000 15.000 20.000 31 377
10 Lainnya 553.000 646.700 738.800 925.400 1.032.700 1.038.700 14 188
INTENSIFIKASI
DIVERSIFIKASI
Ekspor Seaweeds & Impor Seaweeds & Ekspor Seaweeds & Impor Seaweeds &
Tahun other Algae Used in other Algae Used in Tahun other Algae not for other Algae not for Human
Pharmacy Parmacy Human
Berat Netto Nilai FOB Berat Netto Nilai CIF Berat Netto Nilai FOB Berat Netto Nilai CIF
(Kg) (US $) (Kg) (US $) (Kg) (US $) (Kg) (US $)
2005 42.593.102 18.446.158 189.652 203.339 2005 5.649.088 2.987.267 357 5.838
2006 58.525.446 24.708.811 126.645 143.291 2006 8.347.233 4.011.800 236 1.791
2007 9.241.022 4.091.873 69.624 213.435 2007 14.695.328 7.859.446 30.272 34.356
2008 7.992.915 7.924.870 495 317.727 2008 16.804.382 21.623.468 199.208 199.151
BRAZIL
1%
DENMARK
8%
SPAIN CHINA /
8% HONGKONG
43%
A. Oseanografi
5-40 7 – 25
1 Kedalaman (*) m
0,15 – 0,50 0,25-0,35
2 Arus m/dt
pasir Pasir, pecahan karang
3 Substrat Dasar -
B. Kualitas Air
3 PH - 6-9 6,5-8,5
Note : (*) U/ sistem lepas dasar minimal masih terendam pada saat surut terendah
Pemilihan metode budidaya perlu mempertimbangkan
faktor ekologis dan efisiensi. Ada beberapa metode
budidaya yang secara umum digunakan dalam
budidaya rumput laut E. Cottoni, antara lain :
Tali Ris PE 5 mm Kg 25
1
Tali jangkar PE 10 Kg 5
2
5 Tali Rafia Kg 15
• Metode longline dinilai paling efektif dan efisien karena selain murah
juga mampu menghasilkan kapasitas produksi yang besar dan daya
tahan kontruksi yang baik. Lokasi yang cocok adalah pada perairan
yang cukup arus, kedalaman 7-30 meter.
Satu unit budidaya sistem long line biasanya berukuran 10 m x 100 m ( 0,1 Ha).
Adapun kebutuhan sarana budidaya meliputi :
1 Tali Ris PE 5 mm Kg 20
2 Rafia Kg 5
3 Tali Jangkar PE 10 mm Kg 10
4 Jangkar pemberat Bh 6
5 Pelampung inti Bh 20
7 Bibit Kg 800
1. Jarak antar Line/ris : 1-1,5 meter
2. Jarak antar titik : 25 cm
3. Panjang tali jangkar : 1,5 x kedalaman
4. Berat bibit per titik : 100 – 150 gram
Aktivitas Budidaya Rumput Laut Metode Long Line
Deskripsi Metode Jalur Kombinasi
• Metode ini merupakan kombinasi antara metode rakit dan metode long
line. Kerangka metode ini terbuat dari bambu yang disusun sejajar.
• Pada kedua ujung setiap bambu dihubungkan dengan tali PE 6 mm
sehingga membentuk persegi panjang dengan ukuran 5 m x 7 m
perpetak. Satu unit terdiri dari 7 – 10 petak.
• Pada kedua ujung setiap unit diberi jangkar seberat 25 kg. penanaman
dimulai dengan mengikat bibit rumput ke tali jalur yang telah dilenkapi
teli PE 5 mm sebagai pengikatbibit rumput laut.
• Setelah bibit diikat kemudian tali jalur tersebut dipasang pada kerangka
yang telah tersedia dengan jarak tanam yang digunakan minimal 25 cm
x 30 cm.
x
x
x
x
x
x
x
x
B = bambu pannjag 5 m, J = Jangkar
x
x
Gambar 1. Satu Unit Rakit Metode Kombinasi
x
x
x
x
x
x
x
x
Lay Out Metode Jalur Kombinasi
x
x
x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x
x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
7m
x x x x x x x x x
x x x x x x x x x
35 cm
x x x x x x x x x
30 cm
5 m
Satu unit budidaya sistem Jalur kombinasi biasanya berukuran 10 m x 100 m ( 0,1
Ha). Adapun kebutuhan sarana budidaya meliputi :
1 Tali Ris PE 5 mm Kg 20
2 Rafia Kg 5
3 Tali Jangkar PE 10 mm Kg 10
4 Jangkar pemberat Bh 6
5 Pelampung inti Bh 20
7 Bibit Kg 800
8 Bambu Bh 10
Bibit sebaiknya dipilih dari tanaman yang masih segar yang dapat
diperoleh dari tanaman rumput laut yang tumbuh secara alami maupun
dari tanaman budidaya. Penyediaan harus tepat waktu yaitu segera
setelah konstruksi rakit budidaya terpasang. Bibit yang digunakan
berupa stek, harus sehat, masih muda dan banyak cabang.
• Mengganti rumput laut yang rusak atau yang lemah dan terkena
penyakit/hama
• Membersihkan rumput laut dari debu, sedimen, binatang penempel
maupun kompetitor (efifit)
• Membersihkan tali ris dari kotoran atau binatang penempel
• Menguatkan ikatan tali ris dan kontruksi budidaya
• Mengganti tali ris maupun kontruksi yang rusak
• Monitoring pertumbuhan rumput laut perlu dilakukan beberapa kali dengan
cara sampling. Sampling dilakukan setiap 2 minggu.
t Wt
G 1 x100 %
Wo
Umur Tanam
Agar diperoleh kandungan dan kekuatan gel karaginan yang tinggi, panen
dilakukan pada umur 45 hari
Kondisi Cuaca
Panen sebaiknya dilakukan pagi hari hal ini agar rumput laut yang dipanen bisa
langsung dijemur sebelum disimpan, dengan tujuan untuk mengurangi
penurunan kualitas sebelum dijemur keesokan harinya.
Cara Panen
Panen dilakukan secara hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan fisik pada
thallus/cabang rumput laut, kondisi ini akan memberikan dampak kurang baik
dimana pada luka tersebut akan mengakibatkan keluarnya gel yang terkandung
dalam rumput laut sehingga kualitas rumput laut menurun
• Memisahkan antara rumput laut siap jemur/panen dengan thallus untuk
dijadikan bibit rumput laut. Umur rumput laut siap panen dengan bibit dapat
dilihat berdasarkan tampilan thallus rumput laut. Thallus yang muda
cenderung mempunyai tampilan warna cerah/transparan serta bila
dipatahkan akan langsung patah dengan mudah.
• Memisahkan rumput laut dengan jenis rumput laut lain, biasanya tidak jarang
pada saat proses budidaya rumput laut Eucheuma cottoni terdapat jenis lain
yang menjadi competitor misalnya, Gracillaria, Spinosum sp maupun
Sargassum yang menempel pada rumpun terutama pada budidaya dengan
metode lepas dasar.
• Hasil panen rumput laut basah harus dibersihkan dengan jalan dicuci
sebelumnya dengan air laut sebelum dijemur.
Gb. Cara panen yang benar dengan Gb.. Cara panen yang tidak benar
melepaskan ikatan tali pada dengan jalan dipurus/serut
rumput laut
Rumput Laut sudah mencapai umur panen (45 hari)
Panen Total Panen Sebagian
Proses pencatatan kondisi rumput laut beserta variable lingkungan serta
mengamati semua kejadian dalam seluruh rangkaian proses produksi
mulai dari seleksi bibit, proses pemeliharaan hingga pemanenan.
Tujuannya untuk mengetahui sebab akibat terhadap permasalahan yang
muncu, sehingga pembudidaya mampu mengambil tindakan/keputusan
yang tepat dalam kegiatan budidaya
Gambaran Analisa Usaha Metode Long line, luas lahan : 1 Hektar (100 line)
A. BIAYA INVESTASI
B. BIAYA PRODUKSI
1Tali Rafia kg 100 15.000 1.500.000
2Tenaga kerja ikat bibit Ris 100 7.500 750.000
3Tenaga ikat tali ris Ris 100 7.500 750.000
4Tenaga perawatan OB 4 900.000 3.600.000
5Biaya Penyusutan (10%) 3.300.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL 9.900.000
C. PENDAPATAN
1 Total Produksi minimal Kg 40.000
2 Jika Hasil panen dijual basah Kg 32.000 1.000 32.000.000
3 jika Hasil panen dijual kering Kg 3.556 10.000 35.555.556