You are on page 1of 2

Istana Siak Sri Indrapura, Sejarah Lalu yang Masih

Megah
Rabu, 10 Juni 2009

Istana Siak
KABUPATEN Siak, memiliki beberapa bangunan megah dan bersejarah yang sekarang
difungsikan sebagai perkantoran, rumah tinggal, penginapan dan toko oleh penduduk
Siak. Salah satunya adalah peninggalan yang termasyur dengan bagunan bercirikan
arsitektur gabungan antara Melayu, Arab, dan Eropa, yaitu Istana Siak Sri Indrapura.

Sepanjang perkembangan sejarah bangsa Indonesia, telah banyak meninggalkan sisa-


sisa kehidupan yang memberi corak khas pada kebudayaan bangsa di Siak, salah satunya
adalah Istana Siak Sri Indrapura yang menjadi salah obyek wisata Riau. Untuk dapat
melihat Bangunan bangunan Melayu zaman/tempo dulu yang dijuluki juga sebagai ‘Istana
Matahari Timur’, jarak yang ditempuh dari sebelah timur Pekanbaru mencapai empat jam
perjalanan melalui sungai hingga menuju Kabupaten Siak Sri Indrapura.

Makam Sultan Syarif Hasim

Istana Siak yang juga bernama Asserayah Hasyimiah ini dibangun oleh Sultan Syarif
Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun 1889 oleh arsitek berkebangsaan Jerman.
Arsitektur bangunan merupakan gabungan antara arsitektur Melayu, Arab dan Eropa.
Bangunan ini terdiri dari dua lantai. Lantai bawah dibagi menjadi enam ruangan sidang:
Ruang tunggu para tamu, ruang tamu kehormatan, ruang tamu laki-laki, ruang tamu
untuk perempuan, dan satu ruangan disamping kanan adalah ruang sidang kerajaan yang
juga digunakan untuk ruang pesta. Lantai atas terbagi menjadi sembilan ruangan yang
berfungsi untuk istirahat Sultan dan para tamu kerajaan. Banguna bersejarah ini selesai
pada tahun 1893. Pada dinding istana dihiasi dengan keramik yang khusus didatangkan
dari Prancis. Beberapa koleksi benda antik Istana, kini disimpan di Museum Nasional di
Jakarta, dan di Istananya sendiri menyimpan duplikat dari koleksi tersebut. Diantara
koleksi benda antik itu adalah: Keramik dari Cina, Eropa, Kursi-kursi kristal yang dibuat
tahun 1896, Patung perunggu Ratu Wihemina yang merupakan hadiah dari Kerajaan
Belanda dan patung pualam Sultan Syarim Hasim I bermata berlian yang dibuat pada
tahun 1889, perkakas seperti sendok, piring, gelas dan cangkir berlambangkan Kerajaan
Siak masih terdapat dalam Istana. Dipuncak bangunan terdapat enam patung burung
elang yang dijadikan sebagai lambang keberanian Istana. Di sekitar istana masih dapat
dilihat delapan meriam menyebar di ke berbagai sisi-sisi halaman istana dan disebelah
kiri belakang Istana terdapat bangunan kecil sebagai penjara sementara. Beberapa
bangunan sejarah lainnya yang tak hanya Istana Siak dapat juga dilihat di sekitar
bangunan: JEMBATAN ISTANA Jembatan Istana Siak berada sekitar 100 meter disebelah
Tenggara kompleks Istana Siak Sri Indrapura. Jembatan tersebut berangka tahun 1899.
Dibawah jembatan istana terdapat sungai (parit) yang diduga dulu sekaligus sebagai parit
pertahanan kompleks istana. BALAI KERAPATAN TINGGI SIAK Balai Kerapatan Tinggi Siak
pada masa pemerintahan Sultan Assyaidisyarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin pada tahun
1889. Bangunan ini menghadap kearah sungai (selatan). Tangga masuk bangunan
terbuat dari beton. Balai Kerapatan tinggi Siak dahulu berfungsi sebagai tempat
pertemuan (sidang) Sultan dengan Panglima-panglimanya. Bangunan ini bertingkat 2,
denah persegi 4, berukuran 30, 8 X 30, 2 m dengan tiang utama berupa pilar berbentuk
silinder. Lantai bawah bangunan terdiri dari 7 ruang dan lantai atas 3 ruang. Masjid
SyahabuddinMasjid ini merupakan masjid Kerajaan Siak yang dibangun pada masa
pemerintahan Sultan Kasim I. Masjid berdenah 21, 6 X 18, 5 m. Bangunan masjid telah
berkali-kali mengalami perbaikan tetapi masih mempertahankan bentuk aslinya.

Makam Sultan Kasim IIMakam ini berada dibelakang masjid Syahabuddin tokoh utama
yang dimakamkan yang disebut sebagai Sultan Kasim II (Sultan terakhir mangkat pada 23
April 1968. Jirat makam sultan berbentuk 4 undak dari tegel dan marmer berukuran
panjang 305 cm. Lebar 153 cm. Dan tinggi 110 m. Nisannya dari kayu berukir motif
suluran –suluran. Bentuknya bulat silinder bersudut 8 dengan diameter 26 cm dan
kelopak bunga teratai.

You might also like