You are on page 1of 19

ISLAM DI BEBERAPA BENUA

A. Islam di Amerika
1. Keadaan Alam dan Masyarakat
Nama Amerika berasal dari nama penjelajah Italia, yaitu Amerigo Vespucci yang
melakukan pelayaran pada akhir abad XV dan awal abad XVI. Luas benua Amerika ±
42.188.568,5 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 1989 sebanyak 721.672.000
orang dan kepadatan penduduknya 17/km2. Benua Amerika terdiri dari Amerika
Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
a. Amerika Utara
Amerika Utara meliputi kawasan bagian utara, yaitu Meksiko dan Teluk Meksiko,
termasuk daratan Amerika Serikat, Kanada dan Kepulauan Arktik. Penduduk
aslinya adalah orang Indian dan Eskimo yang diperkirakan dari Asia. Pada abad
XV orang Spanyol mulai masuk ke daerah Florida dan California. Orang Prancis
mendiami kawasan Quebec Louisiana dan Missisippi, sedangkan orang Inggris
menghuni New Founland dan Ontario. Pada abad XIX dan abad XX terjadi
migrasi besar-besaran penduduk Eropa ke Amerika. Kedatangan Imigran ini
membawa berbagai agama.
b. Amerika Tengah
Kawasan Amerika Tengah terdiri atas kawasan Meksiko, Laut Karibia dan
Kepulauan Barbados, Kawasan Amerika Tengsh telah memiliki peradaban yang
tinggi jauh sebelum Columbus tiba, yaitu peradaban Olmec ( ±100 – 1100 M ) dan
peradaban Teotihuacan ( 200 SM – 700 M ).
Peradaban tertinggi pada masa bangsa Maya ( 300 SM – 900 M ) berpusat pada
daerah Guatemala dan Yucatan. Penaklukan dan penjajahan yang dilakukan
bangsa Spanyol selama 300 tahun menimbulkan akulturasi pandangan hidup
dengan penduduk Indian Pribumi, seperti terlihat di Meksiko, Panama dan
Costarica sehingga kebudayaan Spanyol sangat dominan. Akan tetapi, daerah
Guatemala dan Handuras tidak terpangaruh oleh budaya Spanyol. Dengan
membanjirnya para imigran Spanyol beserta para Paderi Katolik Roma, agama
Katolik menjadi agama mayoritas di seluruh Amerika Tengah. Selanjutnya, daerah
ini didatangi imigran Inggris, Prancis dan Belanda.

1
c. Amerika Selatan
Kawasan Amerika Selatan lebih populer dengan sebutan Amerika Latin yang
terdiri atas 12 negara. Keadaan yang sangat pluralistis mendominasi Amerika
Latin, antara lain keanekaragaman etnis, budaya, pendapatan, tingkat intelektual,
agama dan sebagainya.
Di Amerika Selatan pengaruh agama Katolik Roma sangat berakar sehingga
melahirkan budaya Spanyol. Puncak terbesar peradaban Amerika Selatan adalah
pada masa bangsa Indian Inca. Penjajahan Amerika Selatan dimulai ketika
Spanyol mendiami daerah ini dan menaklukan bangsa Indian tahun 1532 M.
Setelah itu, menyusul Inggris, Prancis, Belanda yang menjajah Amerika Selatan.
Berdasarkan traktat Paris (1815 ), Belanda mendapat pengawasan penuh dan tetap
atas Suriname. Oleh karena penghapusan perbudakan pada tahun 1836, Belanda
mendatangkan para pekerja dari Cina, Jawa dan India. Banyak diantara mereka
masih tinggal di Suriname sampai sekarang. Para pekerja yang didatangkan dari
Jawa adalah penganut Islam. Dengan demikian, mulailah Islam menginjakkan
kakinya di Amerika Latin.

2. Sejarah Masuknya Islam ke Amerika


a. Tahap Pertama
Datangnya imigran Eropa ke Benua Amerika dimulai setelah penemuan Benua
Amerika oleh Columbus. Imigran muslim Eropa pertama ke Amerika sebenarnya
juga berbarengan dengan Columbus. Penemuan Amerika oleh Columbus
bertepatan dengan jatuhnya Granada ketangan orang Kristen pada tahun 1492 M.
Beberapa tahun kemudian, Kardinal Cysneros pemimpin gereja Spanyol
memaksakan agama Katolik pada jutaan orang Islam disana. Sebagian orang Islam
tetap tinggal di Spanyol dengan menyembunyikan keislaman mereka, tetapi ribuan
dari mereka ini biasanya disebut Moriscos meninggalkan Spanyol dan berimigrasi
ke Amerika pada abad XVI. Mereka bergabung sebagai tentara penjajah Spanyol
dan Portugis. Sebagian besar mereka menunjukkan keislamannya secara terbuka,
bahkan mereka pernah mencoba mengislamkan orang-orang West Indians.
Diantara orang-orang Mariscos ini adalah Rodrigo de Lope ( seorang kawan
Columbus ) dan Estevanico de Azemor ( seorang Jenderal Spanyol ) yang
menaklukkan Arizona. Tidak jelas generasi kelanjutan dari mereka ini, tetapi

2
beberapa orang Islam di Meksiko, Argentina, dan Brazil belakangan ini mengaku
sebagai keturunan mereka.
b. Tahap Kedua
Pada abad XVI imigran muslim Afrika didatangkan ke Amerika secara paksa
sebagai budak belian. Sebagian mereka ini mempertahankan akidahnya dengan
perjuangan bersenjata. Kita mengenal, misalnya pemberontakan muslim madendal
di Haiti pada tahun 1758. Pemimpin pemberontakan itu dibakar hidup-hidup oleh
tentara Prancis. Orang-orang muslim yang berkulit hitam sering disebut muslim
Bilal, yaitu untuk mengenang Bilal bin Rabbah, sahabat Rasulullah.
Pada tahun 1830 orang-orang Afrika Islam di Brazil berhasil mendirikan sebuah
negara muslim, tetapi dihancurkan dalam suatu pertumpahan darah empat tahun
kemudian. Mereka ini pun lenyap, tidak diketahui jejak-jejaknya.
c. Tahap Ketiga
Imigran muslim ke Benua Amerika dimulai dari Asia pada tahun 1830. Orang-
orang Inggris dan Belanda menggantikan perbudakan tenaga kerja paksa dari India
dan Jawa yang umumnya beragama Islam. Sebagian kecil dari keturunan mereka
kini masih ada yang memeluk agama Islam, tetapi umumnya sudah lenyap pula.
d. Tahap Keempat
Pada akhir abad XIX gelombang imigran muslim datang ke Banua Amerika
khususnya Amerika Serikat. Mereka berasal dari negeri Syam ( Syria ), Libanon
dan sekitarnya. Keturunan mereka inilah yang masih bertahan sampai abad XX
sekarang ini.

3. Perkembangan Islam di Amerika


Orang-orang Islam dari Palestina, Syria, Libanon dan Yordania membentuk suatu
perhimpunan Islam pada tahun 1912 yang berpusat di Detroit. Mesjid pertama mereka
berdiri pada tahun 1919. Mereka ini umumnya bertahan sebagai orang Islam pada
generasi pertama, sedangkan anak cucu mereka dan generasi seterusnya sudah diserap
oleh kebudayaan setempat dan akhirnya menjadi murtad. Belakangan memang ada
gejala kenaikan jumlah orang Islam di Amerika Serikat, tetapi mereka itu umumnya
imigran baru. Jumlah orang Islam hanya sebesar 0,05 % dari seluruh jumlah penduduk
Amerika pada tahun 1971 dan meningkat menjadi 1,3 % pada tahun 1982. Pada waktu
itu sekitar 1 juta diantara mereka adalah orang-orang Islam keturunan Afrika,

3
sebanyak 900 ribu orang keturunan Arab, 450 ribu orang keturunan Indo-Pakistan dan
450 ribu orang lainnya terdiri atas orang-orang Yugoslavia, Albania, Turki dan Iran.
Pada tahun 1982 sedikitnya terdapat 90 ribu orang mahasiswa Islam dari berbagai
penjuru dunia yang sedang belajar di Amerika Serikat. Kini sedikitnya terdapat 400
buah perkumpulan Islam di Amerika. Biasanya masing-masing perkumpulan itu
menyelenggarakan sholat Jum’at sendiri-sendiri. Sebagian telah memiliki masjid atau
Islamic Center sendiri, tetapi sekali lagi pada umumnya orang-orang Islam tersebut
dapat bertahan dengan baik pada generasi pertama. Setelah itu, pada generasi kedua
dan seterusnya mereka telah diserap oleh kebudayaan setempat dan akhirnya menjadi
murtad. Seusai Perang Dunia II, arus kedatangan umat Islam lebih besar lagi dari
berbagai bangsa. Kedatangan mereka bertujuan untuk menuntut ilmu,
mengembangkan profesi, motif ekonomi dan politik.
Disebabkan oleh banyaknya mahasiswa-mahasiswa muslim yang menuntut ilmu di
Amerika, maka Islam pun berkembang pula dengan pesatnya dikampus-kampus.
Mereka membentuk jemaah yang melahirkan imamah. Selain Islam Sunni, orang-
orang Syiah pun mengembangkan mahzabnya di Amerika. Dari waktu ke waktu,
mushalla, mesjid dan kelompok studi Islam bermunculan, seperti sekolah Islam di
Chicago dan Toronto, bahkan perguruan tinggi, seperti American Islamic College di
Chicago dan AMM School di North Carolina. Selain itu, beberapa perguruan tinggi
membuka jurusan studi agama, seperti Universitas Chicago, Universitas Columbia,
Universitas Harvard dan Universitas Mc Gill di Montreal ( Kanada ). Sejak tahun
1977, pemerintah daerah Chicago memberikan kesempatan berlibur kepada
karyawannya pada hari raya.
Dikalangan muslim dari bangsa yang berkulit hitam Amerika, ada beberapa orang
yang amat disegani dan berpengaruh terhadap pola hidup umat Islam. Mereka adalah
Fard Muhammad, datang ke Amerika tahun 1930 dengan penuh misteri, seperti
kepergiannya meninggalkan negeri itu tiga tahun kemudian. Ajarannya merupakan
Sinkretisme dari Islam, sihir dan Kristen. Jemaahnya harus memuliakan Al Qur’an.
Fard Muhammad datang sebagai nabi palsu bermuka dua. Ia menunjukkan
kesetiaannya kepada Amerika. Ia datang diutus Tuhan sebagai Juru Selamat bangsa
kulit hitam, tetapi ternyata tujuannya memperalat orang untuk memusuhi Amerika.
Organisasi mereka bernama American Muslim Mission dan Gerakan Nation of Islam.

4
Eliyah Muhammad adalah pelanjut dan penyebar ajaran Islam dan mempunyai
pengaruh yang amat besar, melebihi pendahulunya. Malcom X adalah murid dan wakil
Eliyah Muhammad. Dia bekas residivis.
The Nation of Islam lebih dikenal dengan Black Moslems, popular sejak tahun 1959.
Malcom X sangat dikenal bangsa Amerika, melebihi Eliyah Muhammad. Namun
akhirnya Malcom X menemukan al haqq ( Kebenaran ), dia berkata, ” Ku sadari
bahwa akebencianku terhadap bangsa kulit putih adalah suatu kekeliruan dan banyak
hal-hal yang menyimpang dari Islam ”. Setelah menunaikan haji, dia berganti nama
dengan Malik El Syabazz, lalu ia meluruskan kesesatan Black Moeslim. Pada bulan
Februari 1965, dia tewas ditembak kelompok Eliyah karena dianggap berkhianat.

4. Islam dalam Pandangan Orang Amerika


Masyarakat Amerika seringkali tidak mentoleransi kehadiran Islam. Kehadiran Islam
dan semua agama yang lain di Amerika secara teoritis memang dijamin oleh sistem
hukum demokrasi negeri ini, tetapi dalam praktek seringkali pola budaya Amerika
tidak mendukung berkembangnya Islam. Pendapat D. Newson kurang lebih dapat
mewakili pandangan orang-orang Amerika pada umumnya. Pendapat David D.
Newson tentang Islam dimuat dalam buku Asia, Religion, Politics and Society yang
diedit oleh John L. Esposito dan diterbitkan oleh Oxford University Press pada tahun
1987.
Newson menjelaskan bahwa sikap kebanyakan orang Amerika terhadap Islam itu
negatif. Hal itu diperburuk oleh perkembangan di beberapa negara muslim yang secara
langsung mengancam kepentingan Amerika atau warga negara Amerika. Orang-orang
Amerika tidak bisa memahami agama timur lainnya, seperti Yahudi. Bagi kebanyakan
Amerika, Islam adalah agama yang aneh, agama yang kurang beradab, teroris,
berpakaian aneh, agama tersebut hanya untuk ras tertentu yaitu orang Arab dan Turki.
Mereka tidak bisa melihat Islam di wilayah lainyang mempunyai karakteristik
berbeda, seperti Indonesia dan Malaysia.
Menurut Newson, pandangan orang Amerika terhadap Islam yang demikian itu adalah
generalisasi ( secara umum ), tidak tepat dari kasus-kasus atau praktik-praktik
sebagian orang Islam di wilayah tertentu, seperti sensasi soal hukum potong tangan,
hukum cambuk dan sebagainya. Newson adalah seorang diplomat yang bertugas di
negeri-negeri muslim sehingga pernyataan itu dapat dinilai sebagai pengakuan atas

5
keterbukaan pikirannya dan atas kesalahpahaman orang-orang Amerika tentang Islam
selama ini.
Setidaknya ada enam faktor yang mempengaruhi pandangan orang Amerika tentang
Islam dan Umat Islam, antara lain faktor sejarah, pola dan kurikulum pendidikan.
Konflik Arab-Israel, Revolusi Iran dan peranan mass media. Pandangan orang-orang
Amerika ini dilatarbelakangi oleh pandangan hidup mereka, yaitu sekuler, ateis,
Yahudi dan Kristen. Dalam era globalisasi dan informasi ini, dunia informasi
dikuasasi oleh zionisme Yahudi Internasional. Hal itu terlihat dari kemajuan bangsa
Amerika dan Eropa yang sejumlah besar penduduknya berbangsa Yahudi. Yang
mengakibatkan Amerika dapat mempengaruhi pandangan negatif terhadap Islam
menjadi lebih kental.

5. Kelembagaan Umat Islam di Amerika


a. Muslim Students Association ( MSA – 1963 ) di Kampus Ilionis;
b. The Association of Muslim Social Scients ( AMSS );
c. The Association of Muslim Scientists and Enginers;
d. Islamic Medical Associatins ( MCA ); dan
e. Islamic Society of North America ( ISNA - 1982 ) yang merupakan federasi
seluruh organisasi-organisasi Islam.

B. Islam di Eropa
1. Keadaan Alam dan Masyarakat
Benua ini lebih mirip perpanjangan Benua Asia kearah barat hingga tampak seperti
Semenanjung Asia yang menjulur ke barat. Oleh karena peranannya yang menonjol
dalam sejarah dunia modern, Eropa dianggap sebagai benua tersendiri. Luasnya adalah
10.600.00 km2 dengan penduduk 684.000.000 jiwa berdasarkan sensus 1989 dengan
kepadatan 63 jiwa / km2. dilihat dari ciri-ciri fisik, orang Eropa lazim dibedakan
menjadi kelompok Nardik, Alpen, Dinara dan Mediterania. Bangsa Slavia mencakup
orang Rusia, Polandia, Cekoslovakia, Bulgaria dan Yugoslavia.
Dewasa ini mayoritas penduduk Eropa beragama Katolik Roma, seperti di Eropa
Barat, Selatan dan Tengah. Penduduk yang beragama Protestan kebanyakan hidup di
Eropa Utara, seperti Skandinavia, Finlandia, Jerman dan Belanda, sedangkan umat
Islam diperkirakan 40 juta orang dan Yahudi 4 juta orang.

6
2. Sejarah Masuknya Islam ke Eropa
Orang-orang Eropa pertama mengenal Islam dari surah yang pernah dikirim
Rasulullah SAW kepada Kaisar Romawi. Islam masuk ke Eropa lewat beberapa jalur
Gibraltar. Pada masa pemerintahan Gubernur Amru bin Ash, Gubernur di Afrika
Utara, dikirimlah Tharik bin Ziad untuk menaklukkan Andaluasia, Spanyol. Nama
panglima ini diabadikan menjadi nama selat yang membatasi semenanjung Afrika
dengan Eropa. Islam pun berkembang di Eropa sejak abad VII Masehi. Ketika daulah
bani Umayyah jatuh, seorang pangeran yang bernama Abdurahman Ad Dakhil
melarikan diri ke Spanyol. Lewat perjuangan yang berat dia berhasil mendirikan
kesultanan dan akhirnya kekhalifahan tersendiri ( 756 – 1031 M ). Puncak kejayaan
Islam terjadi pada masa Khalifah Harun Al Rasyid. Pada masa pemerintahan beliau
Cordoba dan Granada menjadi kota peradaban dunia, yaitu tempat orang-orang belajar
berbagai disiplin ilmu. Mereka berasal dari seluruh penjuru dunia, termasuk Eropa
yang saat itu masih ketinggalan. Dari jalur Asia, Islam menyeberang ke Rusia dan
Yugoslavia pada masa kejayaan Turki Ottoman.

3. Perkembangan Islam di Eropa


Rata-rata pada setiap negara terdapat umat Islam diantaranya Albania 20,5 %, Belgia
1,1%, Bulgaria 7,5%, Inggris 1,4%, Jerman Barat 2,4%, Prancis 3%, Rumania 1%,
Uni Soviet 11,2%, Yugoslavia 10,4% dan Yunani 1,5%. Secara khusus dapat kita lihat
keadaan umat Islam pada beberapa negara, seperti Albania yang sampai tahun 1967,
penduduknya mayoritas beragama Islam. Hal ini karena pemerintahan Turki
berlangsung selama 400 tahun.
Jumlah umat beragama di Albania pada tahun 1967 yaitu 70% Islam, 20% Katolik
Ortodoks dan 10% Katolik Roma. Jumlah tersebut kemudian merosot menjadi 20%
Islam dan 5,4% Kristen. Sejak Albania menyatakan diri sebagai negara ateis. Masjid
dan gereja banyak yang ditutup dibawah rezim komunis. Pertambahan umat Islam
yang mencolok terjadi di Prancis karena banyaknya umat Islam Afrika Utara yang
berhijrah kesana. Dinegara Uni Soviet, konstitusi menjamin kebebasan hidup
beragama, sekaligus menjamin kebebasan propaganda anti agama. Ateisme
merupakan kebijaksanaan resmi pemerintah. Namun, kelompok agama tetap
berkembang dibawah suatu Dewan Pengawas, kendati kehidupan beragama dipersulit
secara sporadis.

7
Di Bosnia terdapat lebih dari tiga puluh kelompok agama dan kebebasan beragama
dijamin oleh Undang-Undang. Bangsa Kroasia dan Slovenia kebanyakan menganut
agama Katolik Roma, sedangkan bangsa Serbia, Macedonia dan Montenegro
menganut agama Ortodoks. Bangsa Bosnia kebanyakan beragama Islam dan
umumnya tinggal di kawasan selatan yang pernah menjadi jajahan Turki Ottoman.
Bosnia merupakan negara persinggahan Serbia dan Kroasia karena terletak diantara
kedua negara tersebut. Serbia dan Kroasia melakukan invasi ke Bosnia. Ribuan orang
penduduk Bosnia dibantai secara biadab, tanpa mengenal perkemanusiaan. Tindakan
ini menjurus kepada pemusnahan etnis Bosnia. Serbia melakukan hal ini untuk
menghalangi laju perkembangan Islam. Peristiwa ini amat menyakitkan hati umat
Islam sedunia sehingga dunia Islam mengecam Serbia dan Kroasia, sekaligus
melahirkan solidaritas dan dukungan negara-negara Islam sedunia.
Presiden Republik Indonesia waktu itu, Soeharto, memperkuat dukungannya kepada
Bosnia dengan mengunjungi daerah tersebut walaupun pasukan perdamaian PBB tidak
menjamin keselamatan beliau. Dunia menganggap kedatangan ini sebagai suatu
tindakan nekat dan amat berbahaya. Namun, semangat keprajuritan TNI yang dimiliki
Pak Harto, mengalahkan kekhawatiran dunia diplomatik.

C. Islam di Australia
1. Keadaan alam dan Masyarakat
Australia adalaha suatu benua yang terletak di Samudra Pasifik. Australia merupakan
negara anggota persemakmuran Inggris dengan ibu kotanya Canberra yang
berpenduduk 16.090.000 jiwa. Dari jumlah tersebut 0,5% diantaranya menganut
agama Islam. The Commonwealth of Australia merupakan Federasi dari enam negara
bagian, yaitu New South Wales, Victoria, Queensland, Australia Selatan, Australia
Barat dan Tasmania. Pemerintahannya adalah monarko konstitusional. Kepala negara
adalah Ratu Inggris yang diwakili oleh Gubernur Jenderal. Kepala pemerintahannya
adalah perdana menteri. Penduduk Australia berkaitan erat dengan perkembangan
sejarah dunia pada umumnya dan Eropa pada khususnya. Penduduk aslinya adalah
suku Aborigin.

8
2. Sejarah Masuknya Islam ke Australia
Setidaknya ada 2 ( dua ) pendapat tentang masuknya Islam ke Australia, yaitu yang
disebarkan oleh muslim Indonesia dan muslim Afganistan.
a. Jalur Pertama adalah Muslim Indonesia
Sejak abad XVI, nelayan muslim dari Makasar secara rutin menangkap teripang di
pesisir utara Australia. Sebagian dari mereka menetap dan berketurunan di daerah
Queensland. Petani tebu pernah didatangkan dari penduduk Banten, Jawa Barat
pada tahun 1880-an M, setelah meletusnya Gunung Krakatau. Sebenarnya, niat
mereka pada mulanya adalah mencari emas. Ternyata informasi tentang emas
hanya suatu penipuan dalam rangka menjaring tenaga kerja. Jalur pertama
masuknya Islam ke Australia adalah dari Indonesia. Mereka yang berasal dari
Makasar dan Banten sama-sama menetap, mempunyai keturunan, dan
mengamalkan ajaran Islam.
b. Jalur Kedua adalah Muslim Afganistan
Pertengahan abad XIX, Pemerintah Australia mencanangkan pembangunan Lintas
Australia dari selatan ke utara, antara Adelaide dan Darwin. Untuk itu, dibentuklah
tim ekspedisi. Tim ini mendatangkan 24 ekor unta Peshawar yang diawasi oleh
Dost Muhammad, seorang penggembala dari Afganistan yang menetap di
Khasmir. Penggembala ini sampai di Victoria pada tahun 1860. pada tahun 1872
datang lagi 12 orang peternak muslim dari Afganistan, India, Balukhistan, serta
dari Pakistan membawa 120 ekor unta.
Untuk mengenang jasa para penunggang unta, saat ini terdapat kereta api ekspres
bernama Ghans singkatan dari Afganistan. Lama kelamaan penggembala muslim
ini beralih profesi menjadi petani, peternak, bahkan pedagang. Mereka tetap
mengamalkan ajaran Islam di Australia. Penduduk asli pun mengenal Islam lewat
amaliah dan perikehidupan umat Islam ini. Diantara mereka ada yang menikah
dengan penduduk asli yang terlebih dahulu diislamkan calon pasangan hidupnya.
Jumlah umat Islam pun bertambah dari para mualaf dan dari keturunan mereka.
Namun, pada generasi selanjutnya identitas Islam semakin menipis karena
memang para penggembala ini tidak ada yang ahli agama Islam. Selain itu mereka
sibuk menghadapi kehidupan sehingga sangat sedikit kesempatan mengajarkan
agama kepada keturunannya.

9
3. Perkembangan Islam di Australia
Sekitar tahun 1906 pemerintah Australia memberi peluang masuknya penduduk asing
ke Australia. Kesempatan ini dimanfaatkan warga negara lain untuk hijrah ke benua
ini, tidak sedikit diantaranya berasal dari negara-negara muslim. Pada tahun 1959-
1975, imigran dari Yugoslavia, Cyprus, Pakistan, Malaysia dan Singapura mencapai
100.000 orang, sedangkan dari Indonesia diperkirakan 1.200 orang. Sebanyak 5.000
orang mahasiswa Islam dari Asia melanjutkan studinya di benua ini hingga tahun
1975. sebagian dari mereka, memilih tinggal disini sebagai warga negara Australia.
Dewasa ini umat Islam diperkirakan mencapai 350.000 orang dari 18 juta penduduk.

4. Kelembagaan Umat Islam di Australia


Beberapa kelembagaan umat Islam di Australia diuraikan sebagai berikut :
a. The Australia Federation of Islamic Societies ( AFIS )
Lembaga ini berdiri pada tahun 1964 kemudian diubah menjadi The Australia of
Islamic Councils ( AFIC ) pada tahun 1976. Federasi ini merupakan badan
koordinasi seluruh organisasi umat Islam, organisasi social, dakwah, mahasiswa
dan pengusaha yang ada disetiap Negara bagian Australia.
b. Federation of Australia Moslem Students and Youth ( FAMS ) tahun 1991
Pusat dakwah umat Islam tetap berada di mesjid. Setiap negara bagian ada
mesjidnya. Bahkan, ada negara bagian memiliki beberapa masjid. Masjid tertua di
Australia dibangun pada tahun 1899, yaitu di Australia Selatan atas prakarsa
imigran muslim Afganistan. Perkembangan Islam di Australia Selatan tidak
sepesat negara bagian lainnya. Pendidikan adalah ujung tombak usaha dakwah dan
peningkatan kualitas keislaman umat. Pengajian, majelis taklim dan seminar
diselenggarakan secara periodik di masjid dan gedung-gedung yang
memungkinkan untuk itu, seperti Islamic Centre.
Usaha pertama mendirikan lembaga pendidikan yang dibangun pada tahun 1982
bertujuan untuk menyelenggarakan Pendidikan Islam yang berpusat di Coburg,
Victoria. Usaha ini adalah hasil AFIC dengan membeli sebuah gedung bekas
gereja untuk dijadikan sekolah Islam, dengan dana satu juta dollar dari Kerajaan
Saudi Arabia. Di dekat gedung Islamic Centre di Sydney juga didirikan sekolah
Islam dengan nama Malek Fahd ( Raja Fahd ) yang sebagian gurunya berasal dari
muslim Australia. Pada tahun-tahun berikutnya, sekolah Islam didirikan pula di

10
Sydney, Darwin dan Canberra. Perlu diketahui bahwa silabus pengajaran SD Islam
tersebut pada prinsipnya sama dengan pelajaran agama dan sejarah Islam.
Melihat fenomena positif tersebut, Islam di Australia secara kuantitatif agaknya
memiliki prospek yang cukup cerah walaupun umat Islam dihadang oleh
serentetan masalah internal dan eksternal yang dapat mempengaruhinya. Umat
Islam harus bertarung melawan arus liberalisme Australia yang hampir selalu
menimbulkan sikap dan perilaku permisif. Hal ini akan menjadi tantangan berat,
khususnya bagi generasi muda muslim dalam mengimplementasikan keyakinan
dan tradisi Islam.
Tidak diketahui secara pasti jumlah umat Islam dewasa ini di Australia. Perkiraan
AFIC jumlah umat Islam di Australia sekitar 250.000 orang, dan ada yang
memperkirakan lebih. Jumlah orang-orang Australia kulit putih yang memeluk
Islam belum begitu banyak. Menurut perkiraan AFIC baru ± 300.000 orang. Umat
Islam terbanyak ada di negara bagian Victoria dan New South Wales, sedangkan
di negara-negara bagian lainnya tidak begitu banyak.
Umat Islam di Australia berasal dari berbagai penjuru dunia. Perbedaan bahasa
menyebabkan kesulitan berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Begitu
pula perbedaan kebudayaan dan latar belakang pendidikan menyebabkan sukarnya
berintegrasi antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Tempat tinggal
mereka terpencar-pencar, bahkan banyak yang jauh dari masjid atau Islamic
Centre sehingga menyebabkan kesulitan dalam pembinaan agama. Disamping itu,
umat Islam yang umumnya kaum imigran, hidup ditengah-tengah masyarakat
Australia yang berkebudayaan barat dengan cara hidup mereka yang serba bebas.
Hal ini banyak mempengaruhi sebagian orang-orang Islam disana. Oleh karena itu,
sekarang diusahakan untuk mendirikan masjid-masjid atau Islamic Centre
diberbagai tempat khususnya didaerah tempat tinggal orang-orang Islam. Selain
itu, diusahakan pengangkatan imam yang profesional sehingga mereka dapat
mengadakan pembinaan dan dakwah Islam secara lebih baik dan intensif.
Masyarakat Australia umumnya belum memahami Islam. Oleh karena itu, umat
Islam Australia harus melakukan usaha-usaha untuk memberikan keterangan atau
penjelasan mengenai ajaran Islam yang sebenarnya. Semua usaha tersebut sangat

11
memerlukan biaya. Tampaknya, hal inilah yang mengurangi lancarnya
pelaksanaan rencana mereka.
Walaupun menghadapi berbagai kesulitan, tetapi kita bersyukur melihat
perkembangan Islam di Australia yang cukup menggembirakan. Umat Islam
menyebar diseluruh pelosok Australia, baik di kota besar maupun kecil. Begitu
juga masjid dan Islamic Centre tumbuh diberbagai pelosok Australia. Selain itu,
orang Australia yang berkulit putih, mulai tertarik terhadap Islam, walaupun
jumlah mereka belum begitu banyak. Sebagaimana halnya orang-orang di negara
Barat yang sedang mencari-cari pegangan baru dibidang kerohanian, demikian
pula orang-orang Australia, Islam merupakan salah satu alternatif yang sangat
berarti bagi mereka.

D. Islam di Afrika
1. Keadaan Alam dan Masyarakat
Luas Benua Afrika sekitar 30 juta km2 atau ± tiga kali Benua Eropa. Afrika tidak
memiliki penduduk asli walaupun 95 % penduduknya orang Afrika. Benua ini
merupakan asal orang-orang kulit hitam di dunia. Penduduknya terdiri atas orang
Hamit dan orang Semit dibagian utara benua ini dan orang kulit hitam dibelahan
selatannya. Orang-orang kulit hitam di selatan Sahara terdiri atas berbagai suku, yaitu
Masai ( Pengembala ), Kikuyu ( Petani ), dan Sullu ( Peternak dan Petani ).

2. Sejarah Masuknya Islam ke Afrika


Semasa Rasulullah hidup, Islam telah dikenal di daratan Afrika. Nabi Muhammad
SAW. Telah memberi perintah kepada para sahabat untuk membawa surah yang isinya
merupakan seruan masuk Islam. Diantara utusan itu yaitu :
a. Amir bin Umayyah Ad Dhamy yang diutus kepada Rajasi, Raja Habsyah
(Ethiopia); dan
b. Hathib bin Abi Batla’ah yang diutus kepada Muqaiqus, raja Mesir.
Setelah Rasulullah SAW. Wafat, usaha mengislamkan masyarakat Afrika tidak
berhenti hingga disitu. Para khulafaurrasyiddin tetap meneruskan cita-cita Rasulullah
SAW.
a. Pada Masa Khalifah Umar bin Khatab

12
Dalam masa pemerintahannya selama 10 tahun Umar bin Khatab dapat meluaskan
Islam sampai ke Afrika ( Mesir ). Sebelum ditaklukkan umat Islam, di daerah
Mesir sedang terjadi perpecahan antara golongan Mulkaniyin dan Ya’akibah,
yakni antara golongan Romawi yang menjajah dan orang-orang Mesir dan Syria
( Penduduk asli ) yang dijajah. Mereka tertindas dan dibebani bermacam-macam
pajak. Oleh karena itu, rakyat Mesir sangat benci pada orang-orang Romawi dan
menantikan kedatangan umat Islam yang sudah terkenal dengan keadilan dan
kebaikannya. Mereka mendapat keterangan tentang hal itu dari orang-orang Syria
( Syam ) yang sudah berada dibawah kekuasaan kaum muslimin.
Faktor-faktor itulah yang mempermudah penaklukan Mesir oleh umat Islam. Pada
waktu itu Mesir berada dibawah kekuasaan Romawi dengan gubernurnya
Muqauqis. Untuk menaklukkan Mesir, Khalifah Umar bin Khatab mengirim
tentara yang dipimpin oleh Amru bin ’Ash. Amru bin ’Ash pertama kali dapat
menaklukkan kota Al Arisy, lalu Alfarma yang merupakan pintu gerbang Mesir
disebelah timur. Kota ini dikepung selama sebulan sehingga pada bulan Muharram
tahun 19 H ( 640 M ) kota ini menyerah. Dari Alfarma penaklukan dilanjutkan ke
Biblis dan ke Ummu Dunnen. Kota-kota ini dapat ditaklukkan setelah dikepung
beberapa lamanya. Begitu juga didaerah Ainu Syams, benteng Babil dikepung
selama 7 bulan. Setelah itu, tentara Islam menuju kota Iskandariah. Kota ini
dipertahankan sekuat tenaga oleh bangsa Romawi karena kota ini dianggap sangat
penting dan kalau kota Iskandariah jatuh ketangan umat Islam, maka Romawi akan
kehilangan negeri Mesir sebagai kekuasaannya.
Kota Iskandariah berhasil ditaklukkan setelah dikepung selama 14 bulan. Dengan
jatuhnya kota ini, umat Islam telah menguasai seluruh Mesir. Negeri itu dapat
dikuasai oleh Amru bin ’Ash pada tahun ke-20 Hijriah. Pada masa Islam di
wilayah Mesir bertambah luas, meliputi sebelah barat Sungai Euphrat dan timur
Sungai Juhun, selatan Laut Hindia dan sebelah utara negeri Armenia.
b. Pada Masa Khalifah Usman bin Affan
Untuk mengembangkan wilayah Islam kedaerah Magrib, Khalifah Usman bin
Affan mengangkat Abdullah bin Sa’ad menjadi gubernur Mesir dan Afrika Utara.
Berkat usaha Abdullah bin Sa’ad ini, Maroko dan Tunisia menjadi wilayah Islam.

13
3. Perkembangan Islam di Afrika
Afrika merupakan sebuah benua yang terletak disebelah selatan Benua Asia dan hanya
dipisahkan oleh Laut Merah dengan Saudi Arabia. Pengaruh Islam cukup kuat di
benua ini. Masuknya Islam sejak awal hingga menyeluruh di negara-negara Afrika
terjadi secara bertahap, dibawa oleh saudagar-saudagar Arab yang melakukan
perniagaan, antara lain di Somalia sejak abad VI, Senegal dan Afrika Barat abad IX, di
Afrika Selatan abad XIV dan di Zambia sejak abad XV. Negara-negara tersebut
terletak di pesisir pantai dan mudah dijangkau oleh para pedagang Arab.
Perkembangan dan perluasan Islam pada saat itu terjadi secara damai. Saudagar-
saudagar Arab yang tinggal kemudian menikah dengan penduduk asli, hidup
bermasyarakat, dan menyampaikan Islam sehingga ajaran-ajaran Islam dapat diterima
baik.
Tidak berapa lama setelah Islam tumbuh subur di masyarakat, datang kolonialisme
Eropa ke Afrika ( abad XV ) untuk menjajah. Tujuan utamanya ialah mengubah
budaya Islam kedalam bentuk budaya barat ( Kristenisasi ). Islam mempunyai andil
yang sangat besar dalam usaha perlawanan terhadap bangsa Barat. Negara yang pada
saat itu menjajah adalah bangsa Inggris dan Portugis. Islam di negara-negara Afrika
dilaksanakan secara murni, sesuai dengan syariat-syariatnya dalam kehidupan sehari-
hari. Selain itu, usaha melestarikan Islam juga diwujudkan dengan membangun
masjid-masjid dan lembaga pendidikan Islam dari tingkat dasar sampai perguruan
tinggi. Al Azhar dan Darul Ulum adalah pilar pendidikan tinggi di Afrika, bahkan
menjadi kebanggan dunia Islam.
Negara-negara yang mayoritas penduduknya Islam adalah Aljazair, Libya, Maroko,
Mesir, Nigeria, Sahara Barat, Senegal, Somalia, Sudan dan Tuniasia. Islam di Afrika
banyak mengalami goncangan karena ketidaktegasan pemerintah. Hal ini
menyebabkan terjadinya perang saudara, seperti yang terjadi di Ruanda dan kegiatan
penggusuran nilai-nilai Islam, seperti di Zanzibar ( dahulu Zanzibar adalah sebuah
negara Islam ). Pendeta Julius Nyerere kemudian mengubahnya menjadi negara
sekuler yang diramu dengan komunisme.
Dr. Hamed A. Rabie, Ketua Jurusan Politik Universitas Cairo, dalam bukunya Islam
sebagai Kekuatan Internasional mencatat pendapat Nicolas, guru besar peradaban
Afrika di Universitas Paris, bahwa Politik Barat berdasarkan empat hal yaitu :

14
a. Menghambat penyebaran Islam melalui misi Katolik dan gerakan zending Kristen;
b. Mencegah pemimpin dan cendekiawan muslim dapat menduduki posisi-posisi
penting untuk bidang apapun;
c. Menampilkan Islam dalam opini publik dan kesadaran umum sebagai salah satu
ciri keterbelakangan dan tidak adanya kemajuan dan modernisasi; dan
d. Menciptakan jurang pemisah, bahkan memisahkan sama sekali antara dunia Islam
yang terdapat di Afrika Utara dan dunia Islam yang menyebar di selatan Afrika.

15
DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Ahmad Syafi’i Mufid, M.A. 2002. Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan
Agama Islam. Jakarta. Yudhistira.

16
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT dengan berkat dan
rahmat-Nya sehingga makalah tentang Islam di Beberapa Benua dapat diselesaikan dengan
baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Pendidikan Agama Islam di Sekolah Tinggi Ekonomi Pancasetia Banjarbaru.
Makalah ini berisi tentang masuk dan berkembangnya agama Islam yang sangat
ditentukan oleh hubungan antara para mubalig Islam dan masyarakat yang menjadi objek
dakwah. Hubungan itu bisa dilakukan lewat jalan perdagangan, perkawinan atau diplomasi.
Meskipun hubungan itu dilakukan lewat jalan yang beragam, tetapi sejarah mencatat bahwa
Islam masuk dan berkembang selalu lewat jalan damai. Dalam makalah ini dijelaskan masuk
dan berkembangnya Islam di beberapa benua seperti Benua Amerika, Eropa, Afrika dan
Australia.
Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun dalam penyusunan makalah ini
penulis telah mencurahkan semua kemampuan, namun penulis sangat menyadari bahwa hasil
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan data dan referensi
maupun kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran serta kritik
yang membangun dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Banjarbaru, Februari 2009

Penulis

17
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Batasan Masalah ......................................................................... 3

C. Rumusan Masalah....................................................................... 3

D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

E. Kegunaan Penelitian ................................................................... 4

BAB II KERANGKA DASAR TEORI

A. Pengertian Partisipasi.................................................................. 5

B. Pengertian Masyarakat................................................................ 11

C. Pengertian Ketertiban dan Keamanan Masyarakat..................... 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ....................................................................... 15

B. Pendekatan Penelitian................................................................. 15

C. Tipe Penelitian ............................................................................ 15

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 16

E. Populasi dan Sampel................................................................... 16

F. Analisa Data................................................................................ 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum........................................................................ 20

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan .............................................. 30

18
BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 56

B. Saran-saran ................................................................................. 56

DAFTAR PUSTAKA

19

You might also like