You are on page 1of 9

KERJA SEMUA ISOLASI PADA JARINGAN

TRANSMISI

A. Dasar – Dasar Prosedur Isolasi

Dasar Hukum Peraturan Isolasi tertuang dalam Peraturan Menteri Nomor


Per.04/MEN/1985 Pasal 6.Isolasi merupakan bagian dari pengendalian bahaya ditempat kerja.
Isolasi yang dimaksud adalah mengisolasi sumber energi yang berbahaya sedemikian sehingga
dapat memberikan perlindungan dalam pekerjaan yang menuntut suatu bagian tubuh berada
dalam posisidi mana gerakan yang tidak sengaja atau lepasnya energi berbahaya yang tersimpan
dapat menimbulkan cedera / sakit atau kerugian lain yang tidak diinginkan. Diketahui ada lima
kelompokenergi yang berbahaya yang berpotensi menimbulkan cedera atau penyakit terhadap
personil bila tidak dikendalikan dengan benar.

1 ) Elektrikal
Energi listrik dapat berbentuk sirkit hidup (live circuit) atau arus residu (residual current). Energi
listrik dikelompokkan menjadi :
• Tegangan Tinggi (lebih dari 650 volt).
• Tegangan Rendah (tidak lebih dari 650 volt).
• Tegangan Sangat Rendah (tidak lebih dari 32 volt).
Energi listrik dianggap berbahaya bila arus listrik dapat menimbulkan cedera dengan cara
melewati tubuh.

2) Panas
Energi panas dapat berbentuk temperatur panas atau dingin. Energi panas ini dapat berbahaya
bila melampaui kemampuan tubuh untuk menahan temperatur itu
3) Bahan Kimia
Energi bahan kimia dianggap berbahaya bila berisi bahan – bahan yang dapat menimbulkan
cedera atau penyakit melalui kontak dengan cara dihirup, diserap atau dicerna. Bahan kimia
biasanya dikelompokkan menjadi :-
• Korosif
• Mudah terbakar
• Beracun
• Oksidasi
• Ledakkan

4) Radiasi
Radiasi atau sumber radioaktif dianggap berbahaya bila secara spontan mengeluarkan energi
dalam jumlah cukup banyak untuk menimbulkan perubahan terhadap struktur molekul tubuh
“merusak organ – organ”. Radiasi dapat diklasifikasikan menjadi :
• Ioniasasi
• Non-Ionisasi

5) Mekanikal
Energi mekanis dianggpap berbahaya bila energinya cukup besar untuk menimbulkan cedera
fisik pada orang. Energi mekanis dapat dikelompokkan menjadi :
• Gravitasi (karena posisi)
• Tersimpan (pegas)
• Hidrolik
• Pneumatik

B. BAHAN-BAHAN ISOLASI
Bahan isolasi yang biasa dipergunakan pada isolator saluran udara yang dioperasikan pada
tegangan tinggi (di atas 1 kV) adalah bahan porselin, bahan gelas serta bahan polymer
(composite).
1 Bahan Porselin (keramik).
Porselin terbuat dari tanah liat china (china clay) yang terdapat di alam dalam bentuk alumunium
silikat. Bahan tersebut dicampur kaolin, felspar dan quarts. Kemudian campuran ini dipanaskan
dalam tungku yang suhunya dapat diatur. Bahan porselin dibakar sampai keras, halus mengkilat
dan bebas dari lubang-lubang.Untuk mendapatkan sifat-sifat listrik dan sifat mekanis yang baik,
harus dipilih suhu pemrosesan bahan isolasi yang sesuai, karena jika bahan isolasi diproses pada
suhu yang agak rendah, sifat mekanisnya baik, tetapi bahan tetap berlubang-lubang. Sedangkan
jika diproses pada suhu yang tinggi, lubang-lubangnya berkurang tetapi bahan menjadi rapuh.
Isolator porselin yang baik secara mekanis mempunyai kuat dielektrik kira-kira 60 kV/cm, kuat
tekan dan kuat tariknya masing-masing 70.000 kg/cm2 dan 500 kg/cm2.

Beberapa kelebihan isolator porselin/keramik antara lain:

1. Stabil,
2. Mempunyai kekuatan mekanik yang baik,
3. Harganya relatif murah,
4. Tahan lama,

Di samping kelebihan-kelebihan di atas, isolator porselin mempunyai beberapa kekurangan,


yaitu:

1. Mudah pecah,
2. Berat.
3. Berlubang akibat pembuatan kurang sempurna
4. Bentuk geometri kompleks.
5. Mudah terpolusi.

2 .Bahan gelas.
Selain bahan porselin, bahan gelas juga banyak digunakan sebagai isolator pasangan luar
(outdoor insulator) atau isolator saluran udara (overhead insulator), karena bahan gelas
mempunyai kelebihan-kelebihan sebagai berikut:
1. Kuat dielektriknya tinggi, sekitar 140 kV/cm
2. Koefesien muainya rendah
3. Mudah didesain (karena kuat dielektrikanya tinggi)
4. Kuat tekannya lebih besar daripada porselin
5. Karena sifatnya yang tembus pandang, adanya keretakan, ketidakmurnian bahan, adanya
gelembung udara dan pecahnya isolator mudah diketahui
6. Bahan hampir merata (homogen)

Selain keuntungan-keuntungan yang dimilikinya, isolator gelas juga mempunyai kerugian


sebagai berikut:

1. Uap air mudah mengembun pada permukaannya.


2. Untuk dipergunakan pada sistem tegangan yang tinggi, gelas tidak dapat dicor dalam
bentuk yang tidak beraturan, karena pendinginan yang tidak teratur akan menimbulkan
tekanan dari dalam.
3. Mudah pecah.

3 Bahan Polimer (Composite)

Bahan polimer telah dipakai selama kurang lebih 50 tahun dan mengalami perkembangan
pesat dibanding bahan lainnya. Menurut R. Hackam, pada tahun 1940 telah dipakai bisphenol
epoxy resin untuk isolator dalam, cycloaliphatic epoxy untuk isolator luar (1950). Selanjutnya
terjadi perkembangan pesat dalam pemakaian polimer untuk bahan isolator dan dibuat untuk
skala komersial. Isolator komposit menunjukkan performansi yang bagus pada beberapa kondisi,
terutama untuk daerah berpolusi.

Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh isolator polimer:


1. Ringan,
2. Bentuk geometri sederhana,
3. Tahan terhadap polusi,
4. Waktu pembuatan lebih singkat
5. Tidak terdapat lubang karena pembuatan,
Sedangkan kekurangan yang dimilki oleh isolator polimer adalah:

1. Penuaan/degradasi
2. Mahal
3. Kekuatan mekaniknya kecil
4. Kompabilitas material
5. B. Media transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu
tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik
atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakal sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman
dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data
tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau
ada tidaknya medium tersebut.

1. Copper Media
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang
biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah
sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :
1. Koaksial
2. STP
3. UTP

2. Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet
Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena
memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data
dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ). Ada 3 jenis
konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan
jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai
penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun
kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

3. Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :

• Unshielded Twisted Pair (UTP)

• Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya
relatif murah dan cukup handal.

4. Optical Media

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan
plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel
lainnya. Dari transmitter receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya,
dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber
glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang
dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan
membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil.Saat ini, fiber optic telah
digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan,
seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television
(CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang
sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic).Data yang
dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).
Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya
untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara
bersama-sama (full duplex).

B. Transmisi Tenaga Listrik


Merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga
listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution)
sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik.

1. Pengertian Transmisi Tenaga Listrik


Transmisi tenaga listrik merupakan proses penyaluran tenaga listrik dari
tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga substation distribution
sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik melalui
suatu bahan konduktor.

Single-Line Diagram of a generation, Transmission, and distribution system


Gambar Diagram Blok Umum Sistem Tenaga Listrik

Gambar diatas menunjukkan blok diagram dasar dari sistem transmisi dan distribusi
tenaga listrik. Yang terdiri dari dua stasiun pembangkit (generating station) G1 dan G2,
beberapa substation yaitu hubungan antar substation (interconnecting substation) dan untuk
bagian komersial perumahan (commercial residential), dan industrial loads. Transmisi berada
pada bagian yang diberi arsir tebal. Fungsi dari bagian transmission substation menyediakan
servis untuk merubah dalam menaikan dan menurunkan tegangan pada saluran tegangan yang
ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan. Standarisasi range tegangan internasional yaitu
345 kV hingga 765 kV untuk Saluran tegangan Ekstra Tinggi dan 115 kV hingga 230 kV untuk
saluran tegangan Tinggi. Standarisasi tegangan Transmisi listrik di Indonesia adalah 500 kV
untuk Saluran ekstra Tinggi dan 150 kV untuk saluran tegangan tinggi .
Pada sistem tenaga listrik, jarak antara pembangkit dengan beban yang cukup jauh, akan
menimbulkan adanya penurunan kualitas tegangan yang diakibatkan oleh rugirugi pada jaringan.
Sehingga dibutuhkan suatu peralatan untuk memperbaiki kualitas tegangan dan diletakkan pada
saluran yang mengalami drop tegangan. SVC (Static Var Compensator) berfungsi sebagai
pemelihara kestabilan kondisi steady state dan dinamika voltase dalam batasan yang sudah
ditentukan pada jaringan transmisi berjarak jauh dan berbeban tinggi (heavily loaded).
Synchronous Condenser, sebagai generator pensuplay arus gangguan, dan transformer dengan
taps yaang variabel, Ini adalah jenis khusus transformator listrik yang dapat menambah atau
mengurangi powered gulungan kawat, sehingga meningkatkan atau menurunkan medan magnet
dan tegangan keluaran dari transformator.

Distribution Substation, pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari tegangan medium
menjadi tegangan rendah dengan transformator step-down, dimana memiliki tap otomatis dan
memiliki kemampuan untuk regulator tegangan rendah. Tegangan rendah meliputi rentangan dari
120/240V single phase sampai 600V, 3 phase. Bagian ini melayani perumahan, komersial dan
institusi serta industri kecil.

Interconnecting substation, pada bagian ini untuk melayani sambungan percabangan transmisi
dengan power tegangan yang berbeda serta untuk menambah kestabilan pada keseluruhan
jaringan. Setiap substation selalu memiliki Circuit Breakers, Fuses, lightning arresters untuk
pengaman peralatan. Antara lain dengan penambahan kontrol peralatan, pengukuran, switching,
pada setiap bagian substation. Energi listrik yang di transmisikan didisain untuk Extra-high
Voltage (EHV), High Voltage (HV), Medium Voltage (MV), dan Low Voltage (LV). Klasifikasi
nilai tegangan ini dibuat berdasarkan skala standarisasi tegangan yang di tunjukkan pada tabel.

2. Saluran Transmisi
Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk mentransmisikan
tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai distribution
station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik. Tenaga listrik di
transmisikan oleh suatu bahan konduktor yang mengalirkan tipe Saluran
Transmisi Listrik Penyaluran tenaga listrik pada transmisi menggunakan arus
bolak-balik (AC) ataupun juga dengan arus searah (DC). Penggunaan arus
bolak-balik yaitu dengan system tiga-fasa atau dengan empat-fasa sistem tiga-
fasa sistem empat-fasa.

Saluran Transmisi dengan menggunakan sistem arus bolak-balik tiga fasa


merupakan sistem yang banyak digunakan, mengingat kelebihan sebagai
berikut :

• Mudah pembangkitannya
• Mudah pengubahan tegangannya
• Dapat menghasilkan medan magnet putar
• Dengan sistem tiga fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai
sesaatnya konstan

You might also like