Professional Documents
Culture Documents
A. Konfigurasi Cisco
enable
configure terminal
hostname NodeRouter1
interface FastEthernet1/0
ip address 10.10.11.1 255.255.255.0
no shutdown
exit
hostname NodeRouter1
interface FastEthernet1/1
ip address 10.10.1.1 255.255.255.0
no shutdown
exit
Gambar 5: Melakukan Idle PC pada Semua
end
Router
copy running-config startup-config
startup-config
Selanjutnya, kita dapat mengkonfigurasikan
end
router Cisco dengan console program. Namun
pertama kali kita tidak perlu melakukan
configurasi dialog seperti pada Gambar 6. Sehingga router terkonfigurasi sesuai
dengan IP address dan interface masing-masing.
Langkah-langka ini juga perlu dilakukan pada
semua router seperti pada Gambar 8.
Gambar 6: Konfigurasi Dialog
Gambar 8: Konfigurasi Cisco pada NodeRouter2 Dari gambar dapat dilihat bahwa router
10.10.1.0 terkoneksi secara langsung (direct)
Setelah semua dikonfigurasikan, dapat sedangkan router 10.10.2.0 dan 10.10.3.0
dilihat ip interface brief pad masing-masing terhubung melalui (via) 10.10.11.2. Hal ini
router. Seperti pada gambar 9. sesuai dengan struktur organisasi router yang
telah dikonfigurasikan secara statis. Hal ini juga
dapat dicobakan menggunakan perintah ping.
Untuk melakukan routing statis dapat Untuk mengjilangkan konfigurasi pada static
dilakukan dengan mengetikan perintah berikut. routing, dapat dilakukan dengan perintah
“reload”. Kemudian masuk ke menu konfigurasi
Configure terminal dan aktifkan protokol routing OSPF.
Ip route 10.10.2.0 255.255.255.0
10.10.11.2
Ip route 10.10.3.0 255.255.255.0
10.10.11.2
End
Configure terminal
Route ospf 1
Network 10.10.1.0 0.0.0.255 area 0
Network 10.10.11.0 0.0.0.255 area 0
End
REFERENSI
BIODATA
III. KESIMPULAN