You are on page 1of 27

Permasalahan Remaja Dan

Kebutuhan Gizi Remaja

Kelompok 8
Pendahuluan
• Masa remaja menunjukkan fase
pertumbuhan yang pesat disebut ‘
adoleseenee growth spurt”, sehingga
memerlukan zat gizi yang relatif besar
jumlahnya.
• Bila konsumsi zat gizi tidak ditingkatkan
mungkin terjadi defisiensi relatif terutama
defisiensi vitamin-vitamin.
MASALAH-MASALAH KESEHATAN PADA
REMAJA
Peningkatan Komposisi Tubuh Keseharian Karena Pertumbuhan
Rata-rata Untuk Periode 10-20 th Pada Puncak Pertumbuhan
(mg) Pesat (mg)
Kalsium L: 210 L:400

P:110 P:240

Besi L: 0,57 L: 1,1

P: 0,23 P:0,9

Nitrogen L:320 L:610 (3,8 g protein)

P: 160 P: 360 (2,2 g protein)

Seng L: 0,27 L: 0,50

P:0,18 P:0,31

Magnesium L:4,4 8,4

P:2,3 P:5
Perilaku Makan
Perilaku makan adalah suatu tingkah
laku observable yang dilakukan
individu dalam rangka memenuhi
kebutuhan makan yang merupakan
kebutuhan dasar yang
bersifat fisiologis.
Bagaimana prilaku makan remaja???
Remaja menghabiskan banyak waktu jauh dari rumah dan banyak

mengkonsumsi makanan cepat, yang nyaman, tapi sering tinggi kalori dan

lemak. Umumnya remaja sering melewatkan makanan dan sering

mengkomsumsi snack.

Tekanan sosial untuk menjadi kurus dan stigma obesitas dapat menyebabkan

praktik makan tidak sehat dan bentuk tubuh yang jelek, terutama di kalangan

remaja perempuan. Sebaliknya laki-laki, mungkin rentan terhadap

penggunaan minuman protein tinggi atau suplemen ketika mereka mencoba

untuk membangun tambahan massa otot.


Aspek-aspek perilaku makan

Menurut Levi dkk (dalam Witari,1997)


aspek-aspek perilaku makan adalah Menurut Notoatmodjo (1993) perilaku
sebagai berikut : makan meliputi beberapa aspek, yaitu
a. Keteraturan makan, seperti memperlihatkan
waktu makan (pagi, siang, dan
malam)
• pengetahuan, persepsi,
b. Kebiasaan makan. Kebiasaan makan dalam hal sikap dan praktek
ini dapat dilihat dari beberapa hal, diantaranya
dari cara makan, tempat makan dan beberapa terhadap makanan
aktivitas yang
dilakukan ketika makan. Dilihat dari cara makan
serta unsur-unsur yang
seperti duduk, berdiri atau terkandung di
sambil berbaring ketika makan.
c. Alasan makan. Makan dilakukan karena dalamnya, pengelolaan
menurut kebutuhan fisiologis (rasa
lapar), kebutuhan psikologis (mood,perasaan,
makanan,dan
suasana hati), dan kebutuhan sosial (konformitas sebagainya sehubungan
antara teman sebaya, gengsi).
d. Jenis makanan yang dimakan dengan tubuh kita.
e. Perkiraan terhadap kalori-kalori yang ada dalam
makanan.
Perilaku Makan
• Tipe Pola Gizi
Survei asupan gizi telah menunjukkan remaja mungkin
memperoleh kurang vitamin A, tiamin, besi, kalsium dari
yang direkomendasikan. Mereka juga mengonsumsi lebih
banyak lemak, gula, protein, dan natrium dari yang ada
sekarang untuk menjadi optimal.
Remaja mendapatkan makanan yang cukup besar dari
makanan yang dimakan di luar makanan tradisional. Pilihan
makanan yang mereka buat adalah lebih penting daripada
waktu atau tempat makan.
Ditekankan untuk memilih sayuran segar dan buah-buahan
serta produk gandum untuk melengkapi makanan yang tinggi
nilai energi dan protein yang umumnya mereka pilih.
Perilaku Makan
• Makan Tidak Teratur
Jumlah remaja yang meninggalkan makan dan
makan di luar rumah meningkat, wanita
ditemukan makan malam, juga sarapan dan
makan siang teratur dibandingkan pria.
Sarapan sering diabaikan dan dihilangkan lebih
sering oleh remaja dan orang dewasa muda di
bawah 25 tahun dibandingkan dengan kelompok
usia lainnya dalam populasi
Tipe perilaku makan pada remaja
Neophobia Pickness
remaja enggan mencoba remaja menunjukkan perilaku
enggan untuk makan. Remaja
makanan yang baru menunjukkan sikap ogah-ogahan
dikenal. Remaja hanya untuk mengkonsumsi makanan.
mau mengkonsumsi Hal ini erat kaitannya dengan diet
yang dilakukan oleh remaja untuk
makanan yang sudah menjaga body image. Remaja
dikenal atau sering dalam kategori ini sangat menjaga
dikonsumsi perilaku makan atau memang
remaja enggan untuk
mengkonsumsi makanan meski
bukan karena body image
Skema diagram faktor yang mempengaruhi perilaku
makan remaja
Sistem sosial, ekonomi, politik
Ketersediaan pangan, produksi dan sistem distribusi

Faktor eksternal Faktor Internal


Jumlah keluarga, Kebutuhan
karakteristik fisiologi,
keluarga, Praktek karakteristik citra
orang tua, sosial tubuh, konsep
dan adat, nilai diri, nilai dan
dan norma, kepercayaan
media massa, pribadi,
makanan cepat preferensi dan
saji,, mode makna makanan,
makanan, kesehatan
pengetahuan gizi, Gaya hidup perkembangan
pengalaman psikososial
pribadi
Perilaku makan
individu
Faktor-faktor yg mempengaruhi perilaku makan

Menurut Winarno (1993) faktor-faktor Khomsan (2003) mengungkapkan faktor-


yang mempengaruhi perilaku makan faktor yang mempengaruhi perilaku
pada remaja : makan remaja :

• Tingkat perkembangan • Pengaruh teman sebaya


teknologi dan • Pengaruh teman sebaya
komunikasi • Media massa
• Faktor sosial, ekonomi, • Tingkat ekonomi
budaya, dan religi • Suasana dalam keluarga
• Penampilan makanan • Kemajuan industri
makanan
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap
kebiasaan makan yang buruk:
• Mudah tersedia, biayanya rendah, tinggi lemak, zat gizi makanan rendah
• Terbatasnya akses ke makanan sehat yang menarik bagi remaja ketika jauh dari
rumah
• Persepsi yang rendah lemak, belum diproses, makanan padat gizi (makanan
yang tinggi nutrisi dibandingkan dengan kandungan kalori mereka)
dan kurangnya rasa nyaman
• Kurangnya pengetahuan tentang gizi yang sesuai dan dampak
gizi jelek
• kurangnya peran orang tua
• Penghapusan penanganan makanan, belanja,dan kelas persiapan
sekolah (misalnya, ekonomi rumah) dan kurangnya keterampilan
• Peningkatan terjadinya gangguan makan pada perempuan untuk
mendapatkan lemak dan dampak iklan pada body image
Recommended Dietary Allowances Energi
untuk Anak(kkal/hari)

Umur Median Range Tinggi per Range per


cm cm Tinggi
Anak
7-10 th 2400 1650-3300 18,2 12,5-25
Laki-laki
11-14 th 2700 2000-3700 17,2 12,7-23,6
15-18 th 2800 2100-3800 16 12-22,2
Wanita
11-14 th 2200 1500-3000 14,0 9,6-19,1
15-18 th 2100 1200-3000 13,0 7,4-18,4
Tabel . Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi Remaja per Kelompok Umur

Golongan Umur(tahun) Berat Badan Tinggi Badan Energi(kkalori) Protein (Gr)

Pria 10-12 30 135 2000 45

13-15 45 150 2400 66

16-19 56 160 2500 66

Wanita 10-12 35 140 1900 54

13-15 46 153 2100 62

16-19 50 154 2000 51

Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi. LIPI. Jakarta, 2004.
Sedangkan kebutuhan lemak tidak dinyatakan secara mutlak. WHO
menganjurkan komsumsi lemak sebanyak 15-30% dari kebutuhan energi total
dianggap baik untuk kesehatan. Jumlah ini memenuhi kebutuhan akan asam
lemak esensial dan untuk membantu penyerapan vitamin larut lemak (Almatsier,
2002).
Kebutuhan Gizi Spesifik
• Energi
• Protein
Rekomendasi intake protein seharusnya 7%-8% dari total energi
yang dikonsumsi. Jumlah protein yang dibutuhkan sekitar 39-56 g.
Harus selalu dikontrol.
• Kalsium
55% pada total pertumbuhan tulang terjadi selama periode ini.
• Besi
Pria membutuhkan besi selama masa remaja untuk massa otot
dengan volume darah yang tinggi. Sedangkan wanita membutuhkan
lebih banyak dibanding anak-anak karena mereka akan mulai untuk
kehilangan besi setiap bulan pada saat menstruasi.
Kebutuhan Gizi Spesifik
• Mineral lainnya
Magnesium, iodium, fosfor, tembaga, kromium,
kobal, flouride penting untuk remaja.
• Vitamin
• Remaja membutuhkan jumlah yang tinggi pada
tiamin, riboflavin, dan niasin karena mereka
membutuhkan energi yang tinggi pula.
• Vitamin D untuk pertumbuhan. Jumlah vitamin A,
E, C, asam folat, dan B6 sama dengan dewasa
Masalah gizi pada masa remaja
Pola makan remaja berbeda dengan anak-anak, ditandai
dengan;

(1)kecenderungan untuk melewatkan waktu makan


terutama sarapan pagi dan makan siang;
(2)Mengemil , terutama yang berkadar gula tinggi
misalnya permen;
(3)Konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan;
(4)Membatasi asupan makanan (diet). Beberapa
bahkan mulai menerapkan pola makan
vegetarian atau pola pembatasan makanan yang
ekstrim misalnya diet makrobiotik Zen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kebutuhan gizi pada remaja
 Kebutuhan nutrisi remaja tergantung pada kecepatan
tumbuh, derajat maturasi fisis, komposisi tubuh dan
derajat aktifitas.
 Kebutuhan energi terbesar terjadi saat growth spurt yaitu
pertambahan cepat tinggi badan, berat badan dan masa
tubuh bebas lemak (lean body mass). Pada perempuan
dimulai pada usia 10-11 tahun dengan puncak 12 tahun
dan berakhir pada usia 15 tahun, sedangkan pada pria
dimulai usia 12-13 tahun mencapai puncak pada usia 14
tahun dan berakhir pada usia 19 tahun.
Weight Preoccupation
% women in general population

100%
Body image
80% dissatisfaction
Weight preoccupation
60%
Yo-Yo dieting

40% Bulimia

20% Anorexia

0%
Maciej Pilecki MD PhD
http://psychiatry.queensu.ca/userfiles//ed-
Division of Child and Adolescent
open.ppt
Psychiatry, Queens University
MATRIX GANGGUAN MAKAN PADA REMAJA
Masalah Penyebab Keterangan

Anoreksia Nervosa Penderita ingin menjadi kurus karena Terapi yang menyeluruh dibutuhkan untuk
kegemukan dianggap tidak menarik, tidak menangani kasus anoreksia nervosa, termasuk
sehat dan tidak diinginkan. Menurut didalamnya hospitalisasi (mengembalikan
Asosiasi American Psychiatric; umur keadaan gizi) jika dibutuhkan dan psikoterapi
biasanya 25, kehilangan 25% dari berat terhadap individu dan keluarganya.
badan normal, rusak termasuk sikap pada
makan, makanan atau berat badan yang
lebih.
Etiologi: hubungan ibu dan anak, efek
remaja, sistem kekeluargaan, proses
biokimia

Bulimia Nervosa Masalah keluarga, perilaku maladaptif, Penanggulangan:


pertentangan identitas diri, budaya yang Terapi nutrisi, konseling, psikoterapi,
terlalu menitikberatkan kepada penampilan Farmakoterapi.
fisik. Prinsip Penatalaksanaan:
1. Fokus utama pengobatan adalah
menurunkan pola makan ala bulimik
2. Hindari makanan yang merangsang pola
makan binge seperti es krim
3. Obati depresi yang niasanya menyertai
bulimia
4. Libatkan para remaja dalam psikoterapi
individu dengan atau tanpa melibatkan
keluarga
Masalah Penyebab Keterangan
5.Latihan olahraga yang ringan
samapi sedang diberikan obat
antidepresan
6. Terapi kelompok sangat
membantu penyembuhan
7. Bila penderita menggunakan
diuretik, berikan diet rendah
garam karena terjadi retensi
cairan bila diuretik dihentikan
8. Konsultasi ke dokter gigi untuk
menangani kerusakan pada
gigi
Diet yang dianjurkan:
Pengaturan diet untuk penderita Bulimia
Nervosa dilakukan secara bertahap
tergantung tingkat keparahan serta ada
tidaknya komplikasi dengan penyakit
penyerta. Kebutuhan energi disesuaikan
dengan umur dan jenis kelamin, dihitung
berdasarkan berat badan ideal, bukan
berat badan yang sebenarnya. Selain
dengan pengaturan makan yang sehat dan
berimbang diperlukan juga olahraga
secara tepat dan teratur. Olahraga yang
teratur dapat menormalkan kembali kerja
kelenjar yang abnormal sehingga akan
diperoleh kadar serotonin yang sesuai
dengan kebutuhan penderita.
Masalah Penyebab Keterangan
Obesitas Umur, jenis kelamin, faktor metabolik Penatalaksanaan:
dan hormon, genetik, pola makan, 1. Modifikasi diet
kurang olahraga dan lingkungan. 2. Meningkatkan aktivitas fisik
3. Merubah gaya hidup
Gangguan Kronis
Gangguan kronik Kondisi Kebutuhan Gizi

Kistik Fibrosis Kistik fibrosis adalah penyakit genetik Untuk membantu mengembalikan berat
kronik yang mana terjadi disfungsi pada badan yang hilang dan pertumbuhan
kelenjar eksokrin yang lambat karena malabsorpsi
disebabkan kurangnya enzim pankreas di
usus. Diet protein harus tinggi dan lemak
sedang, nutritional care harus
direncanakan oleh individu

Asma Gangguan pernapasan, biasanya Ahli gizi harus menggali kemungkinan


manifestasi dari respon alergi makanan yang menyebabkan alergi

Jerawat (Acne Vulgaris) Hormonal, makanan berlemak, genetik, 1. Sering mengkonsumsi sayur dan
dan kelenjar minyak buah
2. Konsumsi rendah lemak
3. Minum banyak air putih
4. Menghindari stress

Anemia Defisiensi Fe Defisiensi Fe, peningkatan kebutuhan Fe 1. Suplementasi tablet Fe


pada masa menstruasi, penyakit infeksi, 2. Lebih banyak mengkonsumsi sabu
proses keganasan. 3. Olahraga dan istrahat yg cukup
4. Tdk merokok
Crohn’s disease Cenderung terjadi pada anak muda Diet tinggi protein dengan vitamin B 12,
dengan cirri-ciri nekrotis, ulser, dan asam folat, dan suplemen zat besi sesuai
proses inflamasi. Dengan gejala dengan yang dibutuhkan.
kehilangan berat badan, diare, keram, dan
abdominal

Ulcerative colitis Terbatas pada kolon dan biasanya Meningkatkan asupan energi. Kombinasi
melibatkan permukaan dan mukosa dari antara parenteral dan oral feeding.
dinding intestinal Menyediakan 130-140% dari estimasi
keperluan energi untuk pertumbuhan.

Neoplastic disease Yang paling banyak ditemukan pada remaja Penilaian gizi meliputi data antropometri
yaitu leukemia, malignant lymphomas, dari nilai serum albumin dan ptotein total
bone tumors, dan neural lesions adalah langkah pertama dari pengaturan
gizi pada remaja yang baru saja didiagnosis
mengidap kanker. Makanan oral lebih
dianjurkan untuk terapi gizi. Prinsipnya
untuk mencegah hiilangnya berat badan
pasien.
Diabetes Melitus - Menjadwalkan waktu makan dan
mengurangi manis efektif mengontrol
diabetes pada remaja. Meningkatkan
konsumsi serat dan membatasi lemak.
Hipertensi dan hiperlipidiemia - Mengontrol konsumsi sodium dn energi
total pada remaja penderita hipertensi.
Pada remaja penderita hiperlipidemia
,konsumsi lemak dan energi total harus
dikontrol.
Anemia - Diet kaya zat gizi khusunya zat besi

Inborn errors of metabolism phenylketonuria Diet rendah phenylalanine untuk


menjaga perkembangan mental tetap
normal dan perilaku yang stabil.
WASSALAM

You might also like