You are on page 1of 5

MAKALAH BIOKIMIA

Aspirin sebagai inhibitor selektif COX

Disusun oleh :

Nama : Kenny Ryan Limanto

NIM : 098114006

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
A. Obat
Obat adalah senyawa kimia unik yang dapat berinteraksi secara selektif
dengan sistem biologi. Obat dapat memicu suatu sistem dan menghasilkan efek,
dapat menekan suatu sistem, atau berinteraksi secara tidak langsung dengan suatu
sistem dengan memodulasi efek dari obat lain. Untuk dapat menghasilkan efek,
obat harus melewati berbagai proses yang menentukan di dalam tubuh, yaitu
absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi. Namun yang terpenting adalah
bahwa obat harus dapat mencapai tempat aksinya untuk menghasilkan efek
farmakologi yang diharapkan.
Obat dapat digolongkan dengan berbagai cara, misalnya berdasarkan aksi
farmakologinya atau berdasarkan struktur kimianya. Dengan semakin
diketahuinya interaksi obat dan reseptornya pada tingkat molekuler, dan untuk
kepentingan pengembangan dan penemuan obat baru, maka berkembanglah
penggolongan obat berdasarkan tempat aksinya. Ada beberapa tempat yang bisa
dijadikan sebagai target aksi obat, yaitu kanal ion, enzim, suatu protein pembawa
(carrier atau transporter), atau pada reseptor.
Reseptor merupakan target aksi obat yang utama dan paling banyak.
Reseptor didefinisikan sebagai suatu makromolekul yang secara spesifik dan
langsung berikatan dengan ligan (obat, hormon, neurotransmiter) untuk memicu
proses biokimia antara dan di dalam sel yang akhirnya menimbulkan efek. Suatu
senyawa/ ligan dapat beraksi sebagai agonis dan antagonis. Dikatakan agonis jika
suatu ligan yang jika berikatan dengan reseptor dapat menghasilkan efek, maka
antagonis dapat berikatan dengan reseptor tanpa memberikan efek. Dal hal ini,
agonis dikatakan memiliki afinitas (kemampuan berikatan) dengan reseptor dan
efikasi (menghasilkan efek). Sedangkan, antagonis memiliki afinitas tetapi tidak
memiliki efikasi. Aktivitasi reseptor oleh suatu agonis atau ligan akan diikuti oleh
respons biokimia atau fisiologi yang melibatkan molekul-molekul “pembawa
pesan” yang dinamakan second messengers.

B. Enzim sebagai target aksi obat


Enzim merupakan protein yang memiliki aktivitas katalisis, yaitu
mempercepat reaksi kimia pada sistem biologis. Suatu enzim tidak mempengaruhi
konstanta ekuilibrium reaksi yang dikatalisisnya, tetapi menurunkan ambang
energi yang dibutuhkan sehingga reaksi bisa bekerja dengan lebih mudah.
Ciri khas enzim adalah aksinya yang spesifik, yaitu bahwa dia bekerja
hanya dengan substrat tertentu. Enzim merupakan salah satu target aksi obat yang
cukup luas aplikasinya. Aksi obat pada enzim diperantarai oleh sedikitnya dua
mekanisme, yaitu :
1. Molekul obat bertindak menjadi substrat analog yang beraksi sebagai inhibitor
kompetitif bagi enzim
2. Molekul obat bertindak sebagai substrat yang salah/palsu (false substrate),
sehingga molekul obat mengalami transformasi kimia oleh kerja enzim, tetapi
membentuk produk yang abnormal (tidak diharapkan). Hal ini membuat jalur
metabolik terganggu/berubah.

C. Aspirin sebagai inhibitor selektif COX


Asam asetilsalisilat, juga dikenal sebagai ASA (Acetylsalicylic Acid) atau
aspirin, termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai obat anti peradangan
non-steroid (AINS). Selain sifatnya yang berfungsi sebagai anti-inflamasi, aspirin
juga bertindak sebagai agen analgesik, antipiretik dan antitrombotic.

C
O CH3

C Struktur kimia aspirin


O OH

Seperti kebanyakan obat golongan AINS lainnya, aspirin juga mempunyai


efek terapeutik dengan menghambat prostaglandin G/H synthase 1 dan 2, atau
yang lebih dikenal sebagai siklooksigenase-1 dan siklooksigenase-2 atau hanya
COX-1 dan COX-2 yang mengkatalisis konversi asam arakidonat menjadi
prostaglandin G2 dan prostaglandin G2 menjadi prostaglandin H2. Dengan
penggunaan obat ini, produksi prostaglandin akan dihambat. Prostaglandin H2
merupakan prekursor (bahan awal) sejumlah prostaglandin lainnya, seperti
prostaglandin E2, yang merupakan mediator nyeri utama, demam dan
peradangan. Pada dasarnya, Prostaglandin merupakan hormon yang dihasilkan
di dalam tubuh dan mempunyai banyak efek di dalam tubuh termasuk
penghantaran rangsangan sakit ke otak dan pemodulatan termostat hipotalamus.
Aspirin bekerja dengan 2 mekanisme untuk menghambat inflamasi.
Pertama, aspirin menghambat enzim COX-2 yang bertanggung jawab
memproduksi prostaglandin dengan mendonorkan gugus asetilnya kepada gugus
hidroksil dari salah satu asam amino yang terdapat pada sisi aktif enzim tersebut.
Dengan penghambatan tersebut, struktur enzim akan mengalami perubahan,
khususnya di bagian sisi aktifnya. Sesuai dengan teori lock and key, perubahan
sisi aktif dari enzim, akan membuat substrat (asam arakidonat) menjadi tidak
dapat dikatalisis oleh enzim ini. Karena tidak adanya substrat yang cocok, maka
prostaglandin tidak dapat diproduksi. Terhentinya produksi prostaglandin,
membuat rangsangan rasa sakit ke otak menjadi terhambat. Akibatnya rasa sakit
dapat dihambat.

Phospholipase A2

Cyclo-oxygenase

Aspirin

Prostacyclin PGF2α PGD2 Thromboxane A2

6-keto-PGF1α TXB2

Penghambatan aspirin pada enzim


COX yang mengkatalisis asam
Gambaran perubahan enzimarakidonat.
COX akibat inhibitor berupa
aspirin.
Kedua, aspirin menghambat proses transkripsi dari RNA m COX dengan
mekanisme yang masih belum diketahui dengan pasti (Xu et al., 1998). Ketika
enzim ini tidak diproduksi, maka prostaglandin tidak akan disintesis. Dengan
tidak disintesisnya prostaglandin, maka respon inflamasi dapat dikurangi.

D. DAFTAR PUSTAKA
Xu, M, Sansores-Garcia L, Chen X, Matuevic-Aleksic N, Du M, Wu K K., 1999,
Suppression of inducible cyclooxygenase 2 gene transcription by aspirin and
sodium salicylate, http://www.pnas.org/content/96/9/5292.full, diakses pada
tanggal 13 Mei 2010
Vane, J & R Botting, 1987, Inflammation and the mechanism of action of anti-
inflammatory drugs, http://www.fasebj.org/cgi/reprint/1/2/89?maxtoshow=&
HITS=10&hits=10&RESULTFO
RMAT=&author1=Vane&author2=Botting&andorexacttitle=and&andorexacttitleabs=a
nd&andorexactfulltext=and&searchid=1&FIRSTINDEX=0&sortspec=relevance
&resourcetype=HWCIT, diakses pada tanggal 13 Mei 2010
Anonim, 2009, Cyclooxygenase Structure and Mechanism,
http://cti.itc.virginia.edu/~cmg/Demo/pdb/cycox/cycox_2.html#, diakses pada
tanggal 13 Mei 2010

You might also like